NIM : 050527345
Pada setiap negara dengan setiap jenis sistem pemerintahan Parpol memiliki peranan
penting. Dikemukakan oleh Hans Kelsen bahwa seorang individu saja mempunyai pengaruh
kecil terhadap organ-organ legislatif dan eksekutif sehingga untuk mendapatkan pengaruh
maka individu harus bersatu dengan individu-individu lain yang menganut pandangan politik
1. Bagaimanakah prosedur pendirian Parpol hingga dapat bertindak sebagai badan hukum.
Pendirian Partai Politik dilakukan oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita. Pendiri Partai Politik harus memenuhi
• Warga Negara Indonesia yang telah berusia 21 tahun atau sudah pernah menikah
• Tidak pernah menjadi anggota atau pengurus Partai Politik yang dicabut haknya
• Pertemuan pendiri
Pendiri Partai Politik mengadakan pertemuan untuk membahas pendirian Partai Politik.
Dalam pertemuan tersebut, pendiri Partai Politik menetapkan nama, lambang, dan
hadapan notaris. Akta pendirian Partai Politik harus memuat nama, lambang, AD/ART,
• Pendaftaran kepengurusan
• Proses perizinan
Setelah persyaratan pendirian Partai Politik terpenuhi, Partai Politik dapat mengajukan
a. Surat permohonan
• Pemberian izin
perizinan Partai Politik. Jika permohonan perizinan Partai Politik memenuhi persyaratan,
maka Kementerian Hukum dan HAM akan memberikan izin kepada Partai Politik untuk
2. Berikan analisis anda, dalam hal apa partai politik dapat dibubarkan.
Pembubaran partai politik merupakan salah satu bentuk pembatasan hak asasi politik
yang dapat dilakukan oleh negara. Pembubaran partai politik dapat dilakukan jika partai
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) atau peraturan perundang-
undangan.
Alasan pembubaran partai politik yang diatur dalam UUD NRI 1945:
Pasal 28J ayat (2) UUD NRI 1945 mengatur bahwa hak berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat dijamin oleh negara. Namun, hak tersebut dapat dibatasi oleh
undang-undang dalam hal-hal tertentu, salah satunya adalah jika kegiatan tersebut
Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (UU Partai
Politik) mengatur bahwa partai politik dapat dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) jika:
• Ideologi, asas, tujuan, program partai politik bertentangan dengan UUD NRI 1945;
• Kegiatan partai politik bertentangan dengan UUD NRI 1945 atau akibat yang
• Partai politik tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(3) UU ini.
• Ideologi, asas, tujuan, atau program partai politik bertentangan dengan UUD NRI 1945.
Hal ini dapat terjadi jika partai politik tersebut menganut paham atau ideologi yang
• Kegiatan partai politik bertentangan dengan UUD NRI 1945 atau akibat yang
ditimbulkannya bertentangan dengan UUD NRI 1945. Hal ini dapat terjadi jika partai
• Partai politik melakukan perbuatan yang dilarang oleh UU Partai Politik. Hal ini dapat
terjadi jika partai politik tersebut melakukan kegiatan yang bertentangan dengan
ketentuan UU Partai Politik, seperti menghasut rakyat untuk melakukan kerusuhan
• Partai politik tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(3) UU ini. Pasal 17 ayat (3) UU Partai Politik mengatur bahwa partai politik harus
Pembubaran partai politik merupakan langkah yang dapat diambil oleh negara untuk
menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Namun, pembubaran partai politik harus
dilakukan secara objektif dan transparan, serta harus memperhatikan hak-hak asasi politik
warga negara.