Anda di halaman 1dari 2

Nama : Silvia Rohmatika Khusna

NIM : 045218325
Kode : HKUM4201
Kelas : 113
Tugas :2

Pada setiap negara dengan setiap jenis sistem pemerintahan Parpol memiliki peranan penting.
Dikemukakan oleh Hans Kelsen bahwa seorang individu saja mempunyai pengaruh kecil terhadap
organ-organ legislatif dan eksekutif sehingga untuk mendapatkan pengaruh maka individu harus
bersatu dengan individu-individu lain yang menganut pandangan politik yang sama sehingga
terbentuk partai politik.

1. Bagaimanakah prosedur pendirian Parpol hingga dapat bertindak sebagai badan


hukum.
Jawaban:
Syarat-syarat pendirian partai politik sebagai berikut.
1. Partai Politik didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 30 (tiga puluh) warga Negara
Indonesia yang telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau sudah menikah dari setiap
provinsi dan didaftarkan oleh paling sedikit 50 (lima puluh) orang pendiri yang mewakili
seluruh pendiri partai politik dengan akta notaris.
2. Didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan melampirkan salinan
akta notaris pendirian dan pembentukan partai politik bermeterai
3. Dokumen sebagaimana tersebut pada di atas merupakan dokumen terbaru yang diterbitkan
setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.
4. Dokumen yang telah diserahkan oleh partai politik menjadi milik negara yang dikelola oleh
Kementerian Hukum dan HAM dan tidak dapat ditarik kembali.

Kemudian proses pendaftaran selanjutnya adalah sebagaimana berikut:


1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menerima permohonan pendaftaran
penyesuaian partai politik berbadan hukum dan pendirian dan pembentukan partai politik
baru menjadi badan hukum pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
2. Penyerahan kelengkapan berkas permohonan pendaftaran paling lambat diterima 7 (tujuh)
hari kerja sebelum dilakukan penelitian dan/atau verifikasi.
3. Dalam menerima pendaftaran, petugas pendaftaran:
4. Memberikan tanda terima sementara berkas permohonan pendaftaran penyesuaian partai
politik berbadan hukum dan pendaftaran pendirian/pembentukan partai politik baru menjadi
badan hukum yang belum lengkap.

Adapun tahapan penelitian dan/atau verifikasi adalah sebagai berikut:


Untuk mengesahkan pendaftaran penyesuaian partai politik berbadan hukum dan partai politik
baru menjadi badan hukum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melakukan
penelitian dan/atau verifikasi terhadap partai politik pendaftar yang telah memenuhi
persyaratan. Penelitian dan/atau verifikasi partai politik dilakukan secara administratif dan
periodik bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian
Dalam Negeri berkaitan dengan penerbitan surat. keterangan dari Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan. Penelitian dan/atau verifikasi kelengkapan
dan kebenaran persyaratan partai politik dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Penelitian dan/atau verifikasi partai politik dilakukan paling
lama 45 (empat puluh lima) hari kerja.

Setelah proses verifikasi selesai baru dilakukan pengesahan -baik penyesuaian partai politik
berbadan hukum atau partai politik baru menjadi badan hukum. Pengesahan penyesuaian partai
politik berbadan hukum dan partai politik baru menjadi badan hukum dilakukan dengan
menerbitkan Keputusan Menteri Hukum dan Asasi Manusia dalam waktu paling lama 15 (lima
belas) hari kerja sejak berakhirnya proses penelitian dan/atau verifikasi. Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia disampaikan kepada partai politik yang bersangkutan setelah
menyerahkan bukti pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

2. Berikan analisis anda, dalam hal apa partai politik dapat dibubarkan.
Jawaban:
Pembubaran terhadap partai politik di dalam suatu negara yang demokratis, hanya dapat
dilakukan dengan berdasarkan alasan-alasan yang tidak hanya rasional tetapi juga dinilai secara
proporsional. Proses pembubaran partai politik yang dilakukan melalui proses mekanisme due
process of law mensyaratkan untuk disertai putusan pengadilan. Adapun Pembubaran partai
politik yang dimaksudkan adalah ketika eksistensi hukum sebuah partai politik dikatakan telah
berakhir, ketika telah terjadi proses pembubaran berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2008 tentang Partai Politik mengatur tiga hal yang bisa menyebabkan pembubaran partai politik
itu terjadi, yakni atas keputusannya sendiri, penggabungan diri dengan partai politik lain, atau
dibubarkan atas dasar keputusan otoritas negara. Konsekuensi partai politik bila tidak
menjalankan kewajiban-kewajiban yuridisnya, maka dapat terancam sejumlah sanksi-sanksi
dan yang sanksi paling berat adalah sanksi pembubaran.

Sumber Referensi:
Amal, Ichsanul. 2012. Teori – Teori Mutakhir Partai Politik. Tiara Wacana: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai