Siapa pun dapat mengajukan permohonan baik perorangan warga negara Indonesia atau
kelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama. Selain perorangan warga
negara Indonesia, kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
diatur dalam UU. “Badan hukum publik atau badan hukum privat, atau dan Lembaga
negara juga dapat mengajukan permohonan di MK”, pemberian kuasa dalam beracara di
MK baik pemohon dan/atau termohon dapat diwakili oleh kuasa hukum. Kuasa hukum
yang beracara di MK tidak harus advokat. Namun, lanjutnya, seorang advokat tersebut
harus paham dengan hukum acara khususnya ketika akan mengajukan permohonan
pengujian untuk mewakili prinsipal. Selain dapat menujuk kuasa, pemohon dan/atau
termohon juga dapat dilakukan pendampingan.
Dalam menjalankan kewenangan dalam menguji UU terhadap UUD, bahwa terdapat dua
pengujian baik formil dan atau materiil. Pengujian formil adalah pengujian berkaitan
dengan proses pembentukan. “Jadi formalitas dari terbitnya UU itu sendiri yang tidak
memiliki persyaratan formil,” jelas Suhartoyo. Sedangkan pengujian materiil, pengujian
yang berkaitan dengan substansi dari UU itu berupa pasal, ayat atau bagian dari
keduanya. Terhadap pengujian formil, lanjut Suhartoyo, jika permohonan dikabulkan,
maka UU tersebut tidak berlaku karena tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. “Kalau
pengujian materiil, jika permohonan dikabulkan, jika tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat terbatas pada ayat, pasal atau kedua bagian dari ayat dan pasal Undang-
Undang yang diajukan pengujian,”
1. Pelanggaran Pemilu
Permohonan PHPU legal standingnya adalah partai politik/DPP dari partai politik
peserta pemilu dan calon anggota DPD langsung. “Juga diberikan legal standing
kepada calon legislatif yang merasa dirugikan atau terjadi perselisihan hasil tapi
harus mendapat rekomendasi dari DPP partainya,”
Pengajuan permohonan PHPU ke MK, bukanlah karena kita bermusuhan. Tapi,
sebutnya, karena kita ingin menguji keabsahan hasil pemilu penetapan secara
nasional, bahwa setelah ditetapkan hasil pemilu secara nasional, maka tidak
ada lagi cerita menggugat KIP. “Tidak ada istilah gugatan dalam PHPU, yang
ada permohonan terhadap sengketa.”.