Anda di halaman 1dari 58

AKUNTANSI

Sektor Publik

TM.10
Objek PPh
Badan

PERPAJAKAN
LANJUTAN
AKUNTANSI
Capaian Pembelajaran Sektor Publik

Mahasiswa mampu menjelaskan objek pajak serta


membedakan penghasilan WP Badan yang merupakan
objek pajak akhir tahun, objek pajak final dan bukan
objek pajak serta mengidentifikasi informasi yang
diperlukan untuk menghitung penghasilan neto fiskal
AKUNTANSI
Sektor Publik

Definisi dan Jenis


Penghasilan
AKUNTANSI
Definisi Penghasilan Sektor Publik

setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik
yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama
dan dalam bentuk apa pun

Penekanan pada
Penghasilan dalam
tambahan
arti luas
kemampuan
ekonomis

Ukuran terbaik mengenai kemampuan WP


untuk memikul biaya pemerintahan
AKUNTANSI
Kelompok Penghasilan Sektor Publik

Penghasilan dari
pekerjaan dalam
hubungan kerja dan Digunakan untuk
pekerjaan bebas konsumsi

Berdasarkan Penghasilan dari Usaha


Aliran dan kegiatan
Berdasarkan
Tambahan
Penggunaannya
Kemampuan
Ekonomis
Penghasilan dari Modal
Ditabung untuk
menambah kekayaan
wajib pajak
Penghasilan lain-lain
AKUNTANSI
Jenis Penghasilan (1) Sektor Publik

Seluruh Penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak, digabungkan
untuk mendapatkan dasar pengenaan pajak

Kecuali Kecuali
penghasilan yang kerugian yang
dikenai tarif final Penghasilan 1 Penghasilan 2 Rugi 1 terjadi di luar
atau dikecualikan negeri
dari objek pajak

Kompensasi
horizontal
AKUNTANSI
Jenis Penghasilan (2) Sektor Publik

Penghasilan yang
Penghasilan yang Penghasilan yang
dikecualikan dari
dikenai tarif Final dikenai tarif umum
objek pajak

Pasal 4 ayat (2) Pasal 4 ayat (3) Secara umum di


UU PPh UU PPh Pasal 4 UU PPh
INGAT!! AKUNTANSI
Sektor Publik

Dijumlahkan seluruhnya
Tidak dikenai PPh
sebagai Ph yang
Final (dikenai tarif
diterima/ diperoleh
umum)
dalam satu tahun pajak
Objek Pajak

Dikenai PPh Final


Penghasilan

Tidak
Bukan Objek Pajak digabungkan
dengan Ph yang
dikenai Tarif
Umum
AKUNTANSI
Sektor Publik

Penghasilan yang
Dikenai Tarif Final
Karakteristik Penghasilan yang dikenai AKUNTANSI
Sektor Publik
PPh Final

▪ perlu adanya dorongan tidak digabungkan dengan penghasilan yang dikenakan tarif umum
dalam rangka
perkembangan investasi Tarif pajak bersifat khusus
dan tabungan masyarakat;
▪ kesederhanaan dalam
pemungutan pajak; Pajaknya terutang setiap terjadi transaksi
▪ berkurangnya beban
administrasi baik bagi Wajib Mekanisme pelunasannya biasanya dipotong atau dipungut oleh
Pajak maupun Direktorat pihak lain
Jenderal Pajak;
▪ pemerataan dalam Biaya/pengeluaran tidak dapat dikurangkan
pengenaan pajaknya; dan
▪ memerhatikan
perkembangan ekonomi Tetap dikenakan pajak bersifat final, walaupun mengalami rugi
dan moneter usaha
Penghasilan WP Badan yang dikenai AKUNTANSI
Sektor Publik
PPh Final
bunga deposito/tabungan dan diskonto SBI penghasilan usaha jasa konstruksi

Bunga/diskonto obligasi peredaran bruto kantor perwakilan dagang


asing (KPDA)

penjualan saham di bursa efek di Indonesia penghasilan wajib pajak bidang usaha
pelayaran dan penerbangan luar negeri
Penjualan saham milik perusahaan modal penghasilan wajib pajak bidang usaha
ventura pelayaran dalam negeri

Penghasilan usaha penyalur/dealer/agen produk


selisih lebih penilaian kembali (revaluasi) aset
BBM
tetap
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan
penghasilan dari usaha dengan peredaran
bruto tertentu (PP 55/2020)
sewa tanah dan/atau bangunan
AKUNTANSI
Sektor Publik

Bukan Objek
PPh
Karena Adanya Pengalihan Objek Pajak AKUNTANSI
Sektor Publik
(Titik Pemajakan)
BANTUAN ATAU SUMBANGAN, termasuk zakat, infak dan sedekah yang diterima sepanjang
oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh tidak ada
pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak ATAU hubungan
sumbangan wajib keagamaan bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang dengan usaha,
diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah pekerjaan,
(PER-4/2022) dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak kepemilikan,
atau
penguasaan di
HARTA HIBAHAN yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan
lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk antara pihak-
yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil pihak yang
bersangkutan

Bahan baku
Sumbangan
PT A PT B utamanya disediakan
bahan baku
oleh PT A
Objek Pajak
PMK-90/PMK.01/2020 (Bantuan Atau Sumbangan, Serta AKUNTANSI
Harta Hibahan yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan) Sektor Publik

DEFAULT
Taxable/objek pajak
Harga Pasar-NSBF Nilai Perolehan:
atau bantuan/sumbangan/Harta NSBF atau Nilai
Harga Pasar-Nilai Pemberi Penerima
Hibahan Lain (NJOP/Nilai
Perolehan Pasar)
Non-taxable/ dikecualikan dari objek pajak
▪ hibah, bantuan, atau sumbangan diberikan kepada:
✓ keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat;
✓ badan keagamaan;
✓ badan pendidikan;
✓ badan sosial termasuk yayasan;
✓ koperasi; atau
✓ orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, dan
▪ tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara
Pihak-Pihak yang bersangkutan.

Dalam hal terdapat hubungan kepemilikan atau penguasaan, bantuan atau sumbangan yang
diterima tetap dikecualikan sebagai objek PPh sepanjang Pihak penerima merupakan badan
keagamaan, badan pendidikan, atau badan sosial termasuk yayasan
Contoh PMK-90/PMK.01/2020 (Bantuan Atau Sumbangan, AKUNTANSI
Serta Harta Hibahan yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan) Sektor Publik

CV A memberikan bantuan sebuah mesin dengan harga pasar sebesar Rp 100.000.000,00 dan nilai sisa
buku fiskal sebesar Rp70.000.000,00 kepada Firma Z. Tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,
kepemilikan, atau penguasaan antara CV A dan Firma Z. Tidak memenuhi ketentuan Pasal 6 huruf i s.d. m

1. Bantuan berupa mesin tersebut tidak dapat dikurangkan dari


penghasilan bruto oleh CV A➔ tidak termasuk dalam pasal 6 ayat
(1)
2. Walaupun tidak ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan,
atau penguasaan antara CV A dan Firma Z, keuntungan karena
pengalihan harta berdasarkan selisih antara harga pasar dan nilai
sisa buku fiskal sebesar Rp30.000.000,00 (Rp100.000.000,00 -
Rp70.000.000,00) merupakan objek Pajak Penghasilan bagi CV A
karena Pihak penerima bukan:
▪ keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat;
▪ badan keagamaan;
▪ badan pendidikan;
▪ badan sosial termasuk yayasan;
▪ koperasi; atau
▪ orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil.
Contoh PMK-90/PMK.01/2020 (Bantuan Atau Sumbangan, AKUNTANSI
Serta Harta Hibahan yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan) Sektor Publik

Lembaga Amil Zakat (LAZ) D yang merupakan badan keagamaan memberikan bantuan sebuah mobil
dengan harga pasar sebesar Rp150.000.000,00 dan nilai sisa buku fiskal sebesar Rp100.000.000,00
kepada Panti Asuhan W yang merupakan badan sosial termasuk yayasan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (4). Terdapat hubungan penguasaan antara LAZ D dan Panti Asuhan W
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4). Tambahan informasi bantuan LAZ D tidak memenuhi
ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai dengan huruf m Undang-Undang Pajak Penghasilan.

1. Bantuan berupa mobil tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto oleh LAZ D.
2. Meskipun terdapat hubungan penguasaan antara LAZ D dan Panti Asuhan W, keuntungan
karena pengalihan harta berdasarkan selisih antara harga pasar dan nilai sisa buku fiskal
sebesar Rp50.000.000,00 (Rp150.000.000,00 - Rp100.000.000,00) tetap dikecualikan sebagai
objek Pajak Penghasilan bagi LAZ D, karena LAZ D dan Panti Asuhan W memenuhi ketentuan
Pasal 5 sebagai badan keagamaan dan badan sosial termasuk yayasan.
Karena Adanya Pengalihan Objek Pajak AKUNTANSI
Sektor Publik
(Titik Pemajakan)
PP nomor 55 Tahun 2022

PENGGANTIAN ATAU IMBALAN sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
DALAM BENTUK NATURA DAN/ATAU KENIKMATAN meliputi:

makanan, bahan natura dan/atau natura dan/atau


natura dan/atau natura dan/atau kenikmatan
makanan, bahan kenikmatan yang kenikmatan
kenikmatan yang yang harus disediakan oleh
minuman, dan/atau bersumber atau dibiayai dengan jenis
disediakan di daerah pemberi kerja dalam
minuman bagi seluruh tertentu APBN, APBD, dan/atau dan/atau batasan
pelaksanaan pekerjaan
pegawai APB Desa tertentu

a. makanan dan/atau minuman yang sarana, prasarana, dan/atau fasilitas di lokasi kerja untuk Pegawai Natura dan/atau kenikmatan yang harus
disediakan oleh pemberi kerja di dan keluarganya berupa: [1] tempat tinggal, termasuk disediakan oleh pemberi kerja dalam
tempat kerja; perumahan; [2] pelayanan kesehatan; [3] pendidikan; [4] pelaksanaan pekerjaan sehubungan dengan
b. kupon makanan dan/atau minuman peribadatan; [5] pengangkutan; dan/atau [6] olahraga tidak persyaratan mengenai keamanan, kesehatan,
bagi Pegawai yang karena sifat termasuk golf, balap perahu bermotor, pacuan kuda, terbang dan/atau keselamatan Pegawai yang diwajibkan
pekerjaannya tidak dapat layang, atau olahraga otomotif, sepanjang lokasi usaha pemberi oleh kementerian atau lembaga berdasarkan
memanfaatkan pemberian makanan kerja mendapatkan penetapan daerah tertentu dari Direktur ketentuan peraturan perundang-undangan
dan/atau minuman sebagaimana Jenderal Pajak. meliputi: [1] pakaian seragam; [2] peralatan
dimaksud dalam huruf a, meliputi daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi yang layak dikembangkan untuk keselamatan kerja; [3] sarana antar
Pegawai bagian pemasaran, bagian tetapi keadaan prasarana ekonomi pada umumnya kurang memadai dan sulit jemput Pegawai; [4] penginapan untuk awak
transportasi, dan dinas luar lainnya; dijangkau oleh transportasi umum, baik melalui darat, laut, maupun udara, kapal dan sejenisnya; dan/atau [5] natura
dan/atau sehingga untuk mengubah potensi ekonomi yang tersedia menjadi kekuatan dan/atau kenikmatan yang diterima dalam
c. bahan makanan dan/atau bahan ekonomi yang nyata, penanam modal menanggung risiko yang cukup tinggi
rangka penanganan endemi, pandemi, atau
dan masa pengembalian yang relatif panjang, termasuk daerah perairan laut
minuman bagi seluruh Pegawai dengan bencana nasional.
yang mempunyai kedalaman lebih dari 50 (lima puluh) meter yang dasar
batasan nilai tertentu lautnya memiliki cadangan mineral, termasuk daerah terpencil
Karena Adanya Pengalihan Saat Dikenakan AKUNTANSI
Sektor Publik

PEMBAYARAN DARI PERUSAHAAN ASURANSI karena kecelakaan, sakit atau karena


meninggalnya orang yang tertanggung, dan pembayaran asuransi beasiswa.

premi asuransi yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi untuk kepentingan dirinya
tidak boleh dikurangkan dalam penghitungan Penghasilan Kena Pajak

IURAN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH DANA PENSIUN yang pendiriannya


telah disahkan Otoritas Jasa Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun
pegawai
Karena adanya standar akuntansi yang AKUNTANSI
Sektor Publik
berlaku
HARTA TERMASUK SETORAN TUNAI YANG DITERIMA OLEH BADAN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal

BAGIAN LABA ATAU SISA HASIL USAHA yang diterima atau diperoleh anggota dari
koperasi, perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
persekutuan, perkumpulan, fima, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan
kontrak investasi kolektif
Karena adanya alasan perdata AKUNTANSI
Sektor Publik

WARISAN

Karena Hal Lain


DIVIDEN ATAU PENGHASILAN LAIN dengan ketentuan

PENGHASILAN DARI MODAL yang ditanamkan oleh dana pensiun


dalam bidang-bidang tertentu
Pengecualian Dividen Sebagai Objek Pajak AKUNTANSI
Sektor Publik
(1)
penghasilan lain berupa penghasilan
Dividen dari Dalam Dividen dari Luar setelah pajak dari suatu BUT di luar negeri
Negeri Negeri dan penghasilan dari luar negeri tidak
melalui BUT

diterima atau diperoleh WP BUT sepanjang diinvestasikan atau


diterima atau diperoleh WP:
badan DN atau WPOPDN digunakan untuk mendukung kegiatan
▪ OPDN sepanjang dividen
sepanjang diinvestasikan atau usaha lainnya di wilayah NKRI dalam
tersebut diinvestasikan di
digunakan untuk mendukung jangka waktu tertentu dengan syarat
wilayah NKRI dalam jangka
kegiatan usaha lainnya di penghasilan setelah pajak yang
waktu tertentu; dan/atau
wilayah NKRI dalam jangka diinvestasikan tersebut paling rendah
▪ badan DN;
waktu tertentu 30% dari laba setelah pajak
Non-
BUT▪ penghasilan berasal dari usaha
sahamnya sahamnya tidak diperdagangkan
diperdagangkan di bursa di bursa efek sesuai dengan aktif di luar negeri; dan
proporsi kepemilikan saham ▪ bukan penghasilan dari
efek
perusahaan yang dimiliki di
luar negeri
Pengecualian Dividen Sebagai Objek Pajak AKUNTANSI
Sektor Publik
(2)
▪ diinvestasikan
Berasal dari LN
paling rendah 30%
yang sahamnya
dari laba setelah
tidak
pajak; atau
diperdagangkan
▪ diinvestasikan
di bursa efek
sebelum Dirjen
Pajak menerbitkan
skp atas dividen
tersebut
Ketentuan sehubungan
Investasi dengan
kembali Berasal dari LN penerapan Pasal
yang sahamnya 18 ayat (2) UU PPh
diperdagangkan
di bursa efek

Berasal dari DN
Pengecualian Dividen Sebagai Objek Pajak (3) AKUNTANSI
Sektor Publik

Dikecualikan dari
Dividen yang diinvestasikan
pengenaan PPh
Dividen berasal dari LN yang
diperdagangkan di bursa Dividen yg diterima – dividen
yang diinvestasikan Objek Pajak

Dikecualikan dari
Apabila yang Dividen yang diinvestasikan pengenaan PPh
diinvestasikan
< yang Dividen berasal dari LN yang atas selisih dari 30% laba setelah
diterima atau pajak dikurangi dengan dividen Objek Pajak
tidak diperdagangkan di yang diinvestasikan
tidak bursa
memenuhi atas sisa laba setelah pajak
ketentuan dikurangi dengan dividen yang Tidak dikenai PPh
diinvestasikan dan selisih

terutang PPh pada saat


Dividen berasal dari DN yang dividen diterima atau
Dikenai PPh bersifat
Final
diterima WPOPDN diperoleh
Pengecualian Dividen Sebagai Objek Pajak (4) AKUNTANSI
Sektor Publik

paling lambat akhir bulan ketiga


Dividen diterima setelah Tahun Pajak diterima atau paling singkat 3
oleh WPOPDN diperoleh dividen atau penghasilan (tiga) Tahun Pajak
lain terhitung sejak
Jangka
Tahun Pajak
waktu
dividen atau
tertentu
Dividen diterima akhir bulan keempat setelah Tahun penghasilan lain
oleh WP Badan Pajak diterima atau diperoleh diterima
DN dividen atau penghasilan lain atau diperoleh
Pengelompokan Dividen AKUNTANSI
Sektor Publik

Objek/
< Final/
Bukan
2/11/20 UU 11/2020 > Bukan
Objek

Pengecualian penghasilan berupa dividen atau penghasilan lain dari objek Pajak Penghasilan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang Pajak Penghasilan berlaku untuk
dividen atau penghasilan lain yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak orang pribadi dan badan
dalam negeri sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

PT X

GO PUBLIC TERTUTUP

pada tanggal penentuan saat dibukukan sebagai utang dividen


kepemilikan pemegang yang akan dibayarkan, yaitu pada saat
saham yang berhak atas pembagian dividen diumumkan atau
dividen (recording date). ditentukan dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS) tahunan.
Contoh 1 AKUNTANSI
Sektor Publik

PT A (perusahaan go public di Indonesia) mengumumkan dividen sebesar Rp 10.000.000.000,00


saat RUPS pada tanggal 27 Oktober 2020. Recording date dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2020
dan pembayaran dividen dilakukan pada tanggal 5 November 2020.

27 Okt 2020 30 Okt 2020 5 Nov 2020


2 Nov 2020
Pengumuma Recording Pembayaran
UU Ciptaker
n Dividen Date Dividen

penghasilan dividen yang diterima oleh PT B


Saat Terutang (pemegang saham saat recording date) tidak
termasuk / termasuk*) penghasilan dividen
yang dikecualikan dari objek Pajak
Penghasilan.
Contoh 2 AKUNTANSI
Sektor Publik

PT Z (perusahaan tidak go public) mengumumkan dividen sebesar Rp 15.000.000.000,00 saat RUPS


pada tanggal 3 November 2020. Pembayaran dividen dilakukan pada tanggal 5 November 2020

3 Nov 2020 5 Nov 2020


2 Nov 2020
Pengumuman Pembayaran
UU Ciptaker
dividen Dividen

penghasilan dividen yang diterima oleh PT


C (pemegang saham saat pengumuman)
Saat Terutang tidak termasuk / termasuk*)
penghasilan dividen yang dikecualikan dari
objek Pajak Penghasilan.
Karena Hal Lain AKUNTANSI
Sektor Publik

PENGHASILAN YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERUSAHAAN MODAL VENTURA berupa bagian


laba dari badan pasangan usaha yg didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dgn
syarat badan pasangan usaha tersebut:
▪ merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor
usaha yg diatur dgn atau berdasarkan PMK (KMK No. 250/KMK.04/1995 tgl 2 Juni 1995); dan
▪ sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Ind

SISA LEBIH YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi
yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan
pendidikan dan/atau penelitiandan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4
tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut
Sisa Lebih yang Diterima Badan Pendidikan/ AKUNTANSI
Sektor Publik
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
(PMK-68/PMK.03/2020)

selisih lebih dari penghitungan seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh selain
penghasilan yang dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dan/atau bukan objek Pajak
Penghasilan, dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan tersebut

termasuk:
a. bantuan, sumbangan, atau harta hibahan;
b. biaya operasional penyelenggaraan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan;
c. biaya pengadaan barang dan/atau jasa yang digunakan untuk mendukung operasional
penyelenggaraan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan; dan/atau
d. biaya untuk meningkatkan kapasitas mutu dan layanan pendidikan dan/atau penelitian dan
pengembangan, serta pengabdian masyarakat sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan
yang mengatur mengenai pendidikan tinggi.
Sisa Lebih yang Diterima Badan Pendidikan/ AKUNTANSI
Sektor Publik
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
(PMK-68/PMK.03/2020)
a. pengadaan sarana kegiatan pendidikan dan/atau
penelitian dan pengembangan termasuk peralatan
kelas, barang/peralatan pendidikan dan/atau
penelitian dan pengembangan, peralatan olahraga,
komputer, kendaraan bus, minibus, atau kendaraan
pembangunan dan/atau sejenis yang dipergunakan untuk antar jemput
pengadaan sarana dan mahasiswa, kendaraan yang dimiliki atau
dipergunakan Badan atau Lembaga untuk pegawai
Dikecualikan prasarana kegiatan tertentu karena jabatan atau pekerjaannya; dan/atau
sebagai objek pendidikan dan/atau b. pembangunan dan pengadaan prasarana kegiatan
penelitian dan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan
PPh apabila termasuk, gedung, tanah, laboratorium,
pengembangan
sebesar perpustakaan, ruang komputer, kantor, asrama
jumlah sisa dan mahasiswa, rumah dinas guru, dosen atau karyawan,
yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
lebih Indonesia.
dilakukan paling lama
digunakan
dalam jangka waktu 4
untuk: (empat) tahun sejak sisa
lebih diterima atau Termasuk alokasi Dapat diberikan ke
diperoleh dalam Dana Abadi Badan/Lembaga
(S&K berlaku) Lain di NKRI
Sisa Lebih yang Diterima Badan Pendidikan/ AKUNTANSI
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sektor Publik
(PMK-68/PMK.03/2020)

Badan atau Lembaga telah ditetapkan dengan peringkat akreditasi tertinggi oleh instansi yang
berwenang menetapkan akreditasi

disetujui oleh:
1) pimpinan perguruan tinggi, majelis wali amanat, dan pejabat instansi pemerintah terkait di tingkat
pusat bagi perguruan tinggi negeri badan hukum;
Syarat 2) pimpinan perguruan tinggi, badan penyelenggara, dan pejabat instansi pemerintah terkait di
tingkat pusat bagi perguruan tinggi swasta; atau
Alokasi 3) pimpinan badan atau lembaga pendidikan, badan penyelenggara, dan pejabat instansi pemerintah
Dana terkait di tingkat provinsi atau kabupaten/kota bagi badan atau lembaga pendidikan selain
perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan angka 2);
Abadi
disetujui oleh pimpinan badan atau lembaga penelitian dan pengembangan, dan pejabat instansi
pemerintah terkait di tingkat pusat bagi badan atau lembaga penelitian dan pengembangan; dan

telah terdapat pengaturan terkait Dana Abadi di Badan atau Lembaga dalam bentuk Peraturan
Presiden dan/atau Peraturan Menteri yang membidangi pendidikan dan/atau penelitian dan
pengembangan
Sisa Lebih yang Diterima Badan Pendidikan/ AKUNTANSI
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sektor Publik
(PMK-68/PMK.03/2020)

Wajib membuat
laporan penggunaan
Sisa Lebih dan
catatan mengenai
rincian penggunaan
sisa lebih yang
dilengkapi dengan
bukti pendukung

Terdapat sisa Rp50jt yang tidak ditanamkan kembali ➔ objek


pajak (koreksi fiskal tahun 2022)
Karena Hal Lain AKUNTANSI
Sektor Publik

DANA SETORAN BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI (BPIH) DAN/ATAU BPIH KHUSUS, dan
penghasilan dari pengembangan keuangan haji dalam bidang atau instrumen keuangan tertentu,
diterima Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)

SISA LEBIH YANG DITERIMA/DIPEROLEH badan atau Lembaga sosial dan/atau keagamaan yang
terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
prasarana sosial dan keagamaan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya
sisa lebih tersebut, atau ditempatkan sebagai dana abadi
Sisa Lebih yang Diterima Badan atau AKUNTANSI
Sektor Publik
Lembaga Sosial dan/atau Keagamaan
(PMK-18/PMK.03/2021)

badan atau lembaga kesejahteraan sosial yang berbadan hukum sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan di bidang kesejahteraan sosial yang tidak mencari
keuntungan dengan kegiatan utamanya menyelenggarakan:
Badan a. pemeliharaan kesehatan yang tidak dipungut biaya;
b. pemeliharaan orang lanjut usia atau panti jompo;
atau c. pemeliharaan anak yatim dan/atau piatu, anak atau orang telantar, dan anak atau
Lembaga orang cacat;
d. santunan dan/atau pertolongan kepada korban bencana alam, kecelakaan,
Sosial kemiskinan, keterpencilan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, tindak
kekerasan, dan sejenisnya;
e. pemberian beasiswa; dan/atau
f. pelestarian lingkungan hidup.

Badan atau
badan yang tidak mencari keuntungan dengan kegiatan utamanya mengurus tempat-
lembaga tempat ibadah dan/atau menyelenggarakan kegiatan di bidang keagamaan
keagamaan
Sisa Lebih yang Diterima Badan atau AKUNTANSI
Sektor Publik
Lembaga Sosial dan/atau Keagamaan
(PMK-18/PMK.03/2021)

Dikecualikan sebagai objek PPh sebesar jumlah sisa lebih digunakan untuk pembangunan
dan/atau pengadaan sarana dan prasarana sosial dan/atau keagamaan paling sedikit
sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah sisa lebih

Ketentuan lainnya sama dengan ketentuan Sisa Lebih yang diterima Badan Pendidikan atau
Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Yayasan Pelestarian Lingkungan HIS merupakan badan


sisa lebih tahun 2019 yang diterima atau diperoleh
nirlaba yang memperoleh sisa lebih sebesar
oleh Yayasan HIS dapat dikecualikan sebagai
Rp80.000.000,00 pada tahun 2019. Sisa lebih tersebut
objek PPh karena yang ditanamkan dalam sarana dan
ditanamkan dalam sarana dan prasarana sesuai
prasarana sesuai ketentuan sebesar 75% atau
ketentuan sebesar Rp60.000.000,00, sedangkan sisanya
memenuhi paling sedikit 25% dari jumlah sisa lebih,
Rp20.000.000,00 ditanamkan dalam dana abadi dalam
sedangkan sisa lebih sebesar Rp20.000.000,00
waktu 4 (empat) tahun sejak sisa lebih tersebut
ditempatkan sebagai dana abadi.
diterima atau diperoleh
AKUNTANSI
Sektor Publik

Penghasilan
dikenai Tarif
Umum
Penghasilan dari Pekerjaan AKUNTANSI
Sektor Publik

termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi,


PENGGANTIAN ATAU IMBALAN
bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam
berkenaan dengan pekerjaan atau jasa
bentuk lainnya, termasuk natura dan/atau kenikmatan,
yang diterima atau diperoleh
kecuali ditentukan lain dalam UU PPh

HADIAH dari pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan

Penghasilan dari Usaha atau Kegiatan

LABA USAHA

PREMI ASURANSI
Penghasilan dari Investasi AKUNTANSI
Sektor Publik

KEUNTUNGAN KARENA PENJUALAN ATAU KARENA PENGALIHAN HARTA, termasuk

keuntungan karena pengalihan harta kepada keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah,
perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai bantuan, atau sumbangan, kecuali yg diberikan kpd
pengganti saham atau penyertaan modal keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu derajat
dan badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial
termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yg
keuntungan karena pengalihan harta kepada menjalankan usaha mikro dan kecil, sepanjang tidak ada
pemegang saham, sekutu, atau anggota yang hubungan dgn usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya penguasaan di antara pihak-pihak ybs.

keuntungan karena likuidasi, penggabungan, keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian
peleburan, pemekaran, pemecahan,pengambilalihan atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam
usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan
bentuk apa pun pertambangan
Penghasilan dari Investasi AKUNTANSI
Sektor Publik

BUNGA termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena Bunga Deposito, Tabungan,
jaminan pengembalian utang Obligasi dikenai PPh Final

Terdapat Dividen yang


DIVIDEN, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk
dikecualikan dari objek pajak dan
dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis
dikenakan PPh Final

ROYALTI atau imbalan atas penggunaan hak

Sewa tanah dan/atau bangunan


SEWA DAN PENGHASILAN LAIN sehubungan dengan harta dikenai PPh Final
Penghasilan Lain-lain AKUNTANSI
Sektor Publik

HADIAH Hadiah Undian dikenai PPh Final

PENERIMAAN KEMBALI PEMBAYARAN PAJAK yang telah Contoh: Pembayaran pajak daerah
dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan yang karena sesuatu hal diterima
pengembalian pajak kembali

PENERIMAAN ATAU PEROLEHAN PEMBAYARAN BERKALA

PP 130 Tahun 2000, Utang Debitur


KEUNTUNGAN KARENA PEMBEBASAN UTANG, kecuali Kecil adalah utang usaha yg
sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan PP jumlahnya tidak lebih dari
Rp350.000.000,00, termasuk Kukesra,
KUT, KPRSS
KEUNTUNGAN SELISIH KURS mata uang asing
Penghasilan Lain-lain AKUNTANSI
Sektor Publik

TAMBAHAN KEKAYAAN NETO yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak

penghasilan dari usaha berbasis syariah

IMBALAN BUNGA sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur


mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan;

SURPLUS BANK INDONESIA


AKUNTANSI
Sektor Publik

Koreksi Fiskal
AKUNTANSI
Kenapa ada Koreksi Fiskal? Sektor Publik

Penyusunan Laporan Pajak memiliki


Keuangan dilakukan beberapa aturan yang
berdasarkan Standar berbeda dari Standar
Akuntansi Akuntansi

Koreksi Fiskal

Pembukuan
Jenis Koreksi Fiskal AKUNTANSI
Sektor Publik

Mengakibatkan laba kena pajak (PhKP) menjadi lebih besar


Koreksi Fiskal
Positif mengakibatkan pengurangan biaya yang diakui dalam
laporan laba rugi komersial menjadi semakin kecil atau
yang berakibat adanya penambahan penghasilan

Mengakibatkan laba kena pajak (PhKP) menjadi lebih kecil

Koreksi Fiskal diakibatkan dari adanya tambahan beban yang telah diakui
Negatif dalam laporan laba-rugi komersial menjadi semakin besar
atau yang diakibatkan dari adanya pengurangan
penghasilan
Koreksi Fiskal Positif AKUNTANSI
Sektor Publik

PENAMBAHAN Pendapatan-pendapatan yang belum diakui pada


periode yang bersangkutan, yang seharusnya diakui
PENDAPATAN

KOREKSI ▪Beban yang tidak berkaitan langsung dengan


FISKAL kegiatan usaha perusahaan untuk mendapatkan,
POSITIF menagih dan memelihara pendapatan
▪Beban yang tidak diperkenankan sebagai
pengurang penghasilan
▪Beban yang diakui terlalu besar
▪Beban yang didapat dari penghasilan BOP
PENGURANGAN ▪Beban yang didapat dari penghasilan yang
BEBAN dikenakan pajak bersifat final
(Pasal 9 ayat 1 UU PPh)
Koreksi Fiskal Positif AKUNTANSI
Sektor Publik
Koreksi Fiskal Negatif AKUNTANSI
Sektor Publik

▪ Pendapatan yang sudah dikenakan pajak


Pengurangan bersifat final (psl 4 ayat 2 UU PPh)
PENDAPATAN ▪ Pendapatan yang bukan objek pajak (psl 4
ayat 3 UU PPh)

Koreksi
Fiskal
Negatif

Penambahan Beban yang diakui oleh


BEBAN komersial terlalu kecil
Koreksi Fiskal Negatif AKUNTANSI
Sektor Publik
AKUNTANSI
Sektor Publik

Penghasilan
Neto Fiskal
Alur Perhitungan Penghasilan AKUNTANSI

Neto Fiskal
Penghasilan yang
Penghasilan Neto
Penghasilan Neto Dikenakan PPh Final dan
Komersial Dalam
Komersial Luar Negeri yang Tidak Termasuk
Negeri
Objek Pajak

Fasilitas Penanaman
Penyesuaian Fiskal
Modal berupa Penyesuaian Fiskal Positif
Negatif
Pengurangan Ph. Neto
AKUNTANSI
Sektor Publik

Latihan
Latihan 1 AKUNTANSI

PT Bhineka Tunggal Ika, distributor komputer, melaporkan penghasilannya


sebagai berikut.
▪ Penjualan komputer : Rp50.020.000.000,00
▪ Retur Penjualan : Rp1.520.000.000,00
▪ Potongan Penjualan: Rp600.000.000,00
▪ Biaya usaha: Rp43.000.000.000
▪ Penghasilan neto dari luar negeri: Rp80.000.000,00
▪ Penghasilan dari sewa gedung : Rp20.000.000,00
▪ Biaya pemeliharaan gedung yang disewakan: Rp8.000.000

Hitunglah besarnya Penghasilan Neto Fiskal PT Bhineka Tunggal Ika!


AKUNTANSI
Latihan 2 (UAS Genap 2017/2018)

Dalam ketentuan perpajakan, Penghasilan dapat digolongkan sebagai


penghasilan yang merupakan objek pajak (tidak final), bukan objek pajak,
dan objek pajak final. Penghasilan berupa hadiah yang diterima oleh WP
Badan dapat digolongkan dalam berbagai jenis penghasilan tersebut.
Jelaskan jenis penghasilan atas penghasilan berupa hadiah yang diterima
WP Badan dan berikan contoh!
Latihan 3 AKUNTANSI

PT LTT, industri kertas, memiliki data sebagai berikut.


▪ Penjualan sebesar Rp49.650.000.000. Di dalamnya termasuk penjualan kertas kepada PT Garuda
Indonesia (BUMN) sebesar Rp300.000.000 dan telah dipungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%.
▪ HPP sebesar Rp35.000.000.000
▪ Biaya usaha sebesar Rp8.500.000.000
▪ Penghasilan dan Biaya Luar Usaha terdiri dari:
▪ Penghasilan Sewa Alat Berat: Rp196.000.000
▪ Dividen dari PT Ceger Nyata (kepemilikan 10%): Rp123.450.000
▪ Bunga dari CV Kalmong Bersatu: Rp36.000.000
▪ Penghasilan sewa tanah: Rp300.400.000
▪ Bunga Deposito: Rp22.500.000
▪ Rugi penjualan cottage di Anyer: Rp(120.000.000)
▪ Koreksi Fiskal positif Rp350.000.000
▪ Koreksi Fiskal negatif Rp25.000.000

Hitunglah Penghasilan Neto Fiskal PT LTT!


Latihan 4 AKUNTANSI

Yayasan Pelestarian Lingkungan HIS merupakan badan nirlaba yang memperoleh sisa lebih
sebesar Rp80.000.000,00 pada tahun 2019. Dari sisa lebih tersebut, jumlah yang
dialokasikan dalam bentuk sarana dan prasarana dalam waktu 4 (empat) tahun sejumlah
Rp20.000.000,00, ditempatkan dalam dana abadi sejumlah Rp50.000.000,00 dan digunakan
untuk selain sarana dan prasarana maupun dana abadi sejumlah Rp10.000.000,00
Bagaimana perlakuan atas sisa lebih yang diterima oleh yayasan Pelestarian Lingkungan
HIS?
Latihan 5 (Khusus Pajak II) AKUNTANSI

Pada tahun 2021 PT I (perusahaan jasa konstruksi) memperoleh penghasilan dari jasa
konstruksi dari J Ltd. Yang dilakukan di negara X (melalui bentuk usaha tetap) sebesar $100.
Atas penghasilan tersebut:
a. PT I menginvestasikan ke wilayah Indonesia sebesar $30, atau
b. PT I menginvestasikan ke wilayah Indonesia sebesar $20.
Besarnya penghasilan konstruksi PT I yang dikecualikan dari objek PPh dan yang dikenai
PPh sebagai berikut:

Tentukan perlakuan perpajakan atas Dividen yang diperoleh PT I untuk kedua kasus tersebut!
Latihan 6 (Khusus Pajak II) AKUNTANSI

Pada Tahun Pajak 2018 Wajib Pajak Lembaga Pendidikan Putra Bangsa memperoleh
sisa lebih sebesar Rp 1.500.000.000,00. Penggunaan sisa lebihnya ialah sebagai berikut.

Tentukan perlakuan perpajakan atas Sisa Lebih Tahun Pajak 2018 Wajib Pajak Lembaga Pendidikan
Putra Bangsa!
AKUNTANSI
Sektor Publik

TERIMA KASIH
hanik.muamarah@pknstan.ac.id

Anda mungkin juga menyukai