Anda di halaman 1dari 4

PERAN DAN FUNGSI PAJAK DALAM

PERKEMBANGAN EKONOMI NEGARA INDONESIA

Fungsi penyelenggara:
menyediakan Infrastruktur, Transportasi,
NEGARA
Kesehatan, Keamanan, Fasilitas
Umum

Digunakan oleh

membayar Rakyat
Pajak

Peranan & Definisi Pajak Pemungutan Pajak Pusat


Hakikat Pajak Wewenang Keuangan Negara 1.Peralihan sumber daya dari swasta ke 1. Direktorat Jenderal Pajak memungut
Pajak hanya merupakan Memungut Pajak 1. APBN publik PPh, PPN, dan PPnBM
Pasal 23 A dan Pasal 2. Perpajakan 2. Direktorat Jenderal Bea Cukai
salah satu alternatif untuk 2.Dipungut berdasarkan UU
23 C UUD 1945 3. Uang dan Perbankan
menghimpun dana yang 3.Dilakukan oleh pemerintah negara memungut Bea Masuk, Bea Keluar,
digunakan untuk 4. Lalu lintas pembayaran Cukai, dan Pajak Dalam rangka
yang sah
pengeluaran negara. 80% luar negeri dan pasar
4.Tidak terkait imbalan secara langsung Impor (PPh pasal 22, PPN dan
penerimaan negara berasal modal.
5.Dipungut berdasarkan kriteria tertentu PPnBM)
dari pajak
6.Partisipasi masyarakat 3. Instansi/lembaga lainnya memungut
7.Government Expenditure Penerimaan Negara Bukan Pajak
8.Politik Ekonomi Pemerintah (PNBP)
9.Tax Neutrality
SUBJEK PAJAK & WAJIB PAJAK

WAJIB PAJAK
Subjek pajak yang
menerima atau Subjek Pajak PPN dan
memperoleh penghasilan PPnBM
dalam setahun pajak atau
bagian tahun pajak disebut
Wajib Pajak.
Subjek Pajak PPh

Subjek Pajak Dalam Subjek Pajak Luar


Negeri Negeri

Orang Pribadi Warisan yang belum Badan Bentuk Usaha Tetap Badan
Orang Pribadi
Orang pribadi yang tinggal dibagi Sekumpulan orang dan / Yaitu bentuk usaha yang tidak berdiri dan tidak
Orang pribadi yang tidak
diIndonesia dan orang Dalam hal orang pribadi atau modal yang tidak digunakan orang bertempat di Indonesia,
tinggal di Indonesia, berada
pribadi yang berada di meninggal dunia maka merupakan kesatuan baik pribadi yang tidak tinggal menjalankan usaha atau
di Indonesia tidak lebih 183
Indonesia lebih dari 183 harta warisannya yang melakukan usaha di Indonesia atau ada di kegiatan di Indonesia, atau
hari selama 12 bulan.
hari dalam 12 bulan atau menggantikan maupun tidak. Indonesia kurang dari 183 kegiatan melaluibentuk
dalam suatu tahun pajak kedudukannya sebagai hari selama 12 bulan atau usaha tetap di Indonesia.
dan berkeinginan tinggal di subjek pajak. badan yang tidak berdiri
Indonesia dan berkedudukan di
Pengecualian Subjek Pajak Indonesia.
1. Kantor Perwakilan Negara Asing
2. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain
3. Organisasi internasional
4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional
5. Organisasi Internasional yang tidak termasuk subjek pajak
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
1. Apakah pajak meruakan satu satunya sumber penerimaan Negara?

Tidak. Selain penerimaan perpajakan, Penerimaan negara berasal dari sumber antara lain:

 Kegiatan usaha badan-badan usaha pemerintah (government own enterprises) berupa dividen atas penyertaan modal pemerintah
 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
 Hutang atau pinjaman baik dari dalam negeri maupun pinjaman luar negeri. Contohnya pinjaman world bank, menerbitkan obligasi, dan lain-lain
 Memungut Retribusi
 Serta sumbangan atau hibah yang diberikan oleh warganya atau negara lain.

2. Jelaskan menurut Anda bahwa Tujuan Pemungutan Pajak merupakan politik ekonomi pemerintah !

Dana yang dikumpulkan digunakan untuk tujuan tertentu misalnya menstabilkan harga (to provide a reasonable degree of price stabilization),mencegah terjadinya inflasi
dan lain-lain sebagaimana dikemukakan oleh sommerfield:

“Perharps the most fundamental reason a government has to taxinf its citizens is to provide a reasonable degreee of price stabilitywithin the nation. Wether the
government does this forthe benefit for its citizens or as a matter of self-presevation is a most question. If the government purchases any substantial amount of goods
and services without taxing, agreegate spending by the public and private sector will quickly generate a strong excess denad and, therefore inflatory bias in the
economy”.

Pendapat lainnya adalah bahwa pajak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (to faster economic growth within the nation)

3. Jelaskan sejarah pemungutan Pajak di Indonesia !

Pemungutan pajak sejak jaman penjajahan selalu dilakukan oleh Kantor Inspeksi Keuangan yang dipimpin oleh Inspektur Keuangan yang bernanung dibawah
kementerian iuran negara. Disebut inspeksi keuangan karena memiliki dua wewenang utama yaitu pemungutan pajak dan wewenang pengawasan penggunaan dana
oleh seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah.

Tahun 67 fungsi pengawasan dicabut dan diserahkan kepada lembaga khusus yang disebut Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN), yang kemudian
berkembang berdiri sendiri menjadi BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Inspeksi Keuangan berubah nama menjadi Inspeksi Pajak sebagai organisasi
vertial Departemen Keuangan, yang dipimpin oleh seorang kepala inspeksi Pajak.
Perkembangan selanjutnya adalah ketika Indonesia menganut asas Desentralisasi. Dalam konteks tersebutpemerintah pusat melimpahakan sebagian wewenangnya dan
memberikan otonomi kepada pemerintah daerah. Sistem tersebut menjadi titik tolak pelimpahan wewenang memungut beberapa jenis pajak dan retribusi kepada
pemerintah daerah. Dengan UU nomor 32 tahun 1957 dan UU nomor 10 tahun 1968, beberapa jenis pajak dilimpahkan wewenang pemungutannya kepada Pemerintah
Daerah antara lain:

a. Diserahkan kepada pemerintah Daerah Provinsi


 Pajak Pembangunan 1 (berubah nama menjadi pajak hotel dan restaurant)
 Pajak Rumah Tangga
 Pajak Kendaraan bermotor
 Bea Balik nama kendaraan bermotor
 Pajak verponding (diubah menjadi pajak bumi dan bangunan melalui UU 12 tahun 1995)
b. Diserahkan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota
 Pajak jalan
 Pajak kopra
 Pajak bangsa asing
 Pajak radio, dan sebagainya

Reformasi perpajakan tahun 1983 telah merubah filosofi pemungutan pajak di Indonesia dari yang sebelumnya menggunakan sistem Official Assesment menjadi sistem
Selft Assessment. Berdasarkan sistem tersebut, wewenang menetapkan pajak tidak lagi berada pada administrasi tetapi dilakukan oleh wajib pajak. Wewenang
Direktorat Jenderal Pajak berubah lebih kepada memberikan bimbingan dan penyuluhan serta pengawasan kepatuhan wajib pajak.

4. Apakah kewajiban perpajakan organisasi seperti PSSI, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan lain-lain memiliki kewajiban perpajakan seperti halnya badan usaha yang
berbentuk PT, CV, Fa atau Koperasi ?

Ya, karena Organisasi seperti PSSI, IAI dll merupakan bentuk badan yang menjadi Subjek Pajak bersamaan dengan PT, CV dan Koperasi karena dalam kenyataannya merea
melakukan berbagai kegiatan untuk mempertahankan penghasilan antara lain berupa iuran anggota serta melakukan berbagai kegiatan untuk mempertahankan
penghasilan misalnya membayar pegawai.

5. Setiap tahun di Bali diadakan pertandingan tenis Internasional dengan mengundang para pemain tenis asing. Bagaimana status mereka?

Status mereka sebagai subjek pajak Orang Pribadi Luar Negeri karena tidak bertempat tinggal di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai