FISKAL
1
3. REKONSILIASI FISKAL
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAA
N
Pajak Tangguhan :
Penelitian : Aktiva/utang
Book Tax Gap Beban/pendapatan
Effective Tax Rate
Permanen Temporer
Langkah Penyesuaian Fiskal
Ditambah Dikurangi
Laba Ditambah
penghasilan penghasilan
akuntansi biaya non
yang belum yang bukan
komersial deductable
diakui obyek pajak
Dikurangi
Ditambah Dikurangi
biaya
Penghasilan biaya 3M penghasilan
deductable
Kena Pajak penghasilan dikenakan
yang belum
final PPh Final
dibebankan
1. Penghasilan transaksi penjualan saham di bursa efek: 0,1% x Ph Bruto PP No. 41/1994 jo.
- untuk semua transaksi semua saham (0,1% x PPh Bruto) + PP No. 14/1997 jo.
- untuk transaksi penjualan saham sendiri (0,5% x nilai saham KMK-282/KMK.04/1997 jo
pada saat IPO) SE-06/PJ.04/1997
2. Penghasilan berupa hadiah undian 25% X Ph Bruto PP No. 132 Tahun 2000
3. Penghasilan bunga deposito, termasuk simpanan pada 20% x Ph Bruto PP No. 131 Tahun 2000
bank DN yang memiliki cabang di LN
4. Penghasilan bunga tabungan, jasa, giro, dan diskonto 20% x Ph Bruto
5. Penghasilan dari sewa tanah dan/atau bangunan 10 % x Ph Bruto PP No. 5 Tahun 2002
h. penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-
bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
i. bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan,
firma, dan kongsi;
j. dihapus
k. penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa
bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan berkedudukan
di Indonesia dengan syarat : (1) merupakan perusahaan kecil, menengah
atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor usaha yang ditetapkan
Menteri Keuangan; (2) sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di
Indonesia.
PEMBUKUAN TERPISAH
Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuan secara terpisah dalam hal:
a. memiliki usaha yang penghasilannya dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final
dan tidak final;
b. menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak dan bukan
objek pajak; atau
c. mendapatkan dan tidak mendapatkan fasilitas perpajakan sebagaimana diatur dalam
Pasal 31A Undang-Undang Pajak Penghasilan.
Biaya bersama bagi Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidak dapat
dipisahkan dalam rangka penghitungan besarnya Penghasilan Kena Pajak,
pembebanannya dialokasikan secara proporsional.
Latihan
Penyusutan
Metode Penyusutan
Sesuai dengan pembukuan Wajib Pajak, alat-alat kecil (small tools) yang sama atau
sejenis dapat disusutkan dalam satu golongan.
Saat Mulai Penyusutan
Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang
masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya
pengerjaan harta tersebut
Contoh :
PT SURYA SEJAHTERA bergerak dalam bidang perkebunan,
pada tahun 2016 membeli traktor. Traktor tersebut mulai
digunakan pada tahun 2017. Dengan persetujuan DJP,
penyusutan traktor tsb dapat dilakukan mulai tahun 2017.
Straight line method:
Gedung Harga Perolehan : Rp 100.000.000,00
masa manfaatnya 20 tahun,
penyusutannya / th = Rp. 5.000.000,00
(= Rp 100.000.000,00 : 20).
Ps.11(9) UU PPh
Apabila hasil penggantian asuransi yg akan diterima jumlahnya baru dapat
diketahui dengan pasti di masa kemudian, maka dengan persetujuan
Direktur Jenderal Pajak jumlah sebesar kerugian sdp ayat (8) UU PPh
dibukukan sebagai beban masa kemudian tsb.
Ps.11(10) UU PPh
Apabila terjadi pengalihan harta yg memenuhi syarat sdd Pasal 4 ayat (3)
huruf a dan huruf b, yg berupa harta berwujud, maka jumlah nilai sisa buku
harta tsb tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yg
mengalihkan.
Contoh :
Sedan atau Non Sedan untuk dinas dan dibawa pulang karyawan) dibeli
awal tahun 2015. Sejak April 2012 penyusutan kendaraan sedan dan
sejenisnya hanya diakui 50 % saja, termasuk Hand Phone direksi
berikut pulsanya (PMK-96/PMK.03/2009), maka hitungan
penyusutannya adalah sebagai berikut.
JENIS HARGA NILAI
AKTIVA Tahun PEROL. PENYUSUTAN BUKU
Penyus. (NB AWAL) DEDUCTIBLE UNDEDUCTIBLE TOTAL
Sedan 2016 250,000,000 31,250,000 31,250,000 62,500,000 187,500,000
2017 187,500,000 23,437,500 23,437,500 46,875,000 140,625,000
2018 140,625,000 17,578,125 17,578,125 35,156,250 105,468,750
Dst
Amortisasi Fiskal
Pasal 11A (1),(2) UU PPh
Amortisasi
• atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan
pengeluaran lainnya termasuk biaya perpanjangan HGB, HGU,
hak pakai, dan muhibah (goodwill)
• masa manfaat lebih dari 1 tahun
• dipergunakan untuk 3M Ph Non Final
Metode: Garis Lurus (Stright Line Method), Saldo Menurun
(Declining Balance Method), dan khusus bidang usaha
pertambangan, HPH, hak pengusahaan sumber alam metode
unit produksi
Taat azas
Amortisasi dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali
untuk bidang usaha tertentu diatur dgn PMK.
METODE AMORTISASI FISKAL
Kelompok Harta Tak Berwujud Metode Penyusutan
Hak penambangan, hak pengusahaan hutan, Satuan produksi,
dan hak pengusahaan sumber alam serta hasil maksimal 20% setahun
alam lainnya, selain bidang penambangan
minyak dan gas bumi
Hak penambangan minyak dan gas bumi Satuan produksi, tidak
adabatasan maksimal
Pengeluaran selain di atas Garis lurus atau Saldo
menurun ganda
MASA MANFAAT DAN TARIF AMORTISASI
Pasal 11A ayat (2) UU PPh
Informasi tambahan :
1. 11 September 2017 CV Bahana Jaya membeli 1 unit mobil sedan dengan nilai 120.000
dengan cara kredit dan uang muka Rp 40.000
2. Perusahaan membangun Gedung kantor sejak 5 Februari 2017 pada lahan yang dimiliki,
dan proyek tersebut dikerjakan oleh CV Bangun Jaya dan diperkirakan selesai dalam
jangka 10 bulan dan segera dapat ditempati tanggal 24 Desember 2018
3. Perusahaan menghitung biaya penyusutan dengan metode Garis Lurus
4. Berapa beban penyusutan tahun 2018!
LATIHAN 2 PT Maya Bali Alfarindo (MBA) adalah pabrikan sparepart kendaraan bermotor. Daftar aktiva
yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan 31 Desember 2018 adalah :
Diminta : Bagaimana aspek pajak atas aktiva tetap PT Maya Bali Alfarindo.
LATIHAN 3
47
TERIMA KASIH