Anda di halaman 1dari 3

NOTULEN

Acara : Pelatihan bagi Petugas untuk Pelayanan HIV/AIDS


Hari/ Tanggal : Kamis-Jumat/ 18 – 19 Agustus 2022
Tempat : Ruang Pertemuan Lantai 2 IGD

Pembahasan Materi :
1. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh dan menghancurkan sel CD4. Penyakit yang secara
sistemik berbagai organ/ sistem tubuh.
2. HIV / AIDS :
H = Human (Manusia) A = Acquired (Didapat/ ditularkan
I = Immunodeficiency (turunnya dari orang lain)
sistem kekebalan tubuh, sehingga I = Immune (Kekebalan Tubuh)
tubuh gagal melawan infeksi). D = Deficiency (Penurunan /
V = Virus (Virus yang hanya Kekurangan)
terdapat di dalam tubuh manusia S = Syndrome (Kumpulan Gejala dan
dan menyebabkan turunnya Tanda.
kekebalan tubuh

3. HIV ditularkan melalui :


a. Hubungan Seks beresiko (Heteroseksual, Homoseksual)
b. Darah (Alat suntik yang tercemar, transfuse darah)
c. Ibu ke bayi (kehamilan, melahirkan, menyusui)
4. Tes HIV adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang sudah
terinfeksi virus HIV.
5. Viral Load adalah jumlah pertikel virus HIV yang ditemukan dalam setiap
millimeter darah. Semakin banyak jumlah pertikel virus HIV dalam darah,
semakin cepat sel CD4 dihancaurkan, semakin cepat AIDS.
6. Tujuan pemeriksaan Viral Load yaitu :
a. Memantau efektifitas pengobatan
b. Menetapkan baseline
c. Perubahan HIV RNA (risiko penyakit progresi)
d. Terapi berhasil bila VL turun 1.5 log
e. Target virus tidak terdeteksi.
7. Indikasi pemeriksaan Viral Load yaitu :
a. Mulai terapi ARV
b. Monitoring terapi ARV
c. Kecurigaan resistensi ARV
d. Diagnosis pada bayi
e. Monitoring ARV pada bumil
f. Pasangan serodiskordan
8. Tanda Gejala HIV yaitu :
a. Demam berkepanjangan >3 bulan
b. Diare kronis >1 bulan (berulang/ terus menerus)
c. Penurunan BB
d. Batuk kronis >1 bulan
e. Infeksi jamur Candida Albicans pada mulut dan tenggorokan
f. Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap diseluruh badan
g. Muncul herpes zoster berulang
h. Bercak gatal seluruh badan.
9. Tata laksana bayi lahir dari ibu terinfeksi HIV yaitu :
a. Penanganan bayi saat persalinan, sbb :
- Universal precaution
- Gunakan sarung tangan saat terpapar dengan darah atau cairan tubuh.
- Jepit dan potong tali pusat dengan hati-hati untuk mengurangi
kontaminasi percikan darah.
- Keringkan dan bersihkan kulit bayi dengan kain hangat untuk
mengurangi kontaminasi darah.
- Hindari penggunaan gastric tube yang tidak perlu untuk mencegah
trauma mukosa.
- Berikan vitamin K dan vaksinasi rutin.
b. Pilihan nutrisi dari ASI atau Susu formula.
c. Profilaksis ARV untuk bayi :
- Bayi dengan susu formula
- Bayi dengan ASI
d. Profilaksis Kotrimoksasol
e. Imunisasi, bayi yang terpapar HIV harus mendapat imunisasi sesuai
dengan jadwal Kemenkes RI atau IDAI untuk melindungi dari berbagai
penyakit.
10. VCT ( Voluntary Counseling and Testing), layanan konseling HIV merupakan
komunikasi bersifat rahasia antara klien dan konselor yang bertujuan untuk
meingkatkan kemampuan menghadapi stress dan mengambil keputusan
yang berkaitan dengan HIV AIDS. Kegiatan konseling yang menyediakan
dukungan psikologi, informasi, dan pengetahuan tentang HIV/ AIDS,
mencegah penularan HIV, mengarahkan perubahan prilaku yang
bertanggung jawab, pengobatan ARV dan memastikan pemecahan berbagai
masalah terkait dengan HIV AIDS.
11. Pentingnya VCT sebagai langkah pengobatan HIV AIDS di PDP, yaitu :
a. Melakukan konseling/ VCT (mengetahui status HIV)
b. Melakukan pengobatan dan perawatan HIV AIDS.
c. Melakukan konseling Adherence
d. Melakukan konseling ODHA LFTU
e. Melakukan konseling Pra Nikah
f. Melakukan konseling PMTCT/PPIA
g. Melakukan Kir Kes.
12. Manfaat VCT yaitu :
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman secara detail terkait HIV
AIDS.
b. Meningkatkan langkah pencegahan dan pengendalian HIS AIDS.
c. Mendeteksi sedini mungkin resiko tertular HIV AIDS.
d. Mendapatkan dukungan penuh untuk meningkatkan kualitas hidup bagi
ODHA.
e. Mendapatkan terapi (ARV) untuk menekan perkembangan virus HIV bagi
ODHA.
13. Pemberian Hasil Tes yaitu :
a. Persetujuan klien
b. Hasil bersifat konfidensial
c. Hasil tes diberikan secara tatap muka
d. Hasil negative atau positif
e. Bahas kemungkinan pemberitahuan hasil kepada pihak lain.
f. Ingatkan kemungkinan untuk pembukaan konfidensial pada saat akan
dilakukan rujukan.
14. Konfidensialitas adalah layanan tes harus konfidensial artinya segala isi
komunikasi antara pasien dengan petugas atau konselor tidak boleh dibuka
kepada orang lain tanpa persetujuan pasien. Namun demi kepentingan
kesehatan klien/ pasien, hasil tes dapat dibagikan kepada petugas yang
merawat atau mengobati pasien.
15. Permenkes 21/2013 pasal 21 yaitu :
a. Prinsip konfidensial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berarti hasil
pemeriksaan harus dirahasiakan dan hanya dapat dibuka kepada :
- Yang bersangkutan
- Tenaga kesehatan yang menangani
- Keluarga terdekat dalam hal yang bersangkutan tidak cakap
- Pasangan sesksual
- Pihak lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
16. Pencatatan dan Pelaporan (SIHA), konsep SIHA yaitu :
Offline = khusus untuk tingkat layanan, SIHA harus diinstal, database ada
dikomputer layanan, penggunaan rutin tanpa akses internet, harus
akses internet ketika kirim laporan bulanan (upload).
Online = khusus untk tingkat Kab/Kota, provinsi dan Pusat, SIHA tidak
diinstal, database ada deserver pusat, dapat mengakses data dari
level dibawahnya.

Penanggung Jawab,
Kasi Diklat, Mutu, dan Humas

drg. DEDI FIRMAN


NIP. 19750613 200804 1 001

Anda mungkin juga menyukai