Anda di halaman 1dari 27

FISIKA

KELAS XI
BENDA TEGAR

Kurikulum 2013
BENDA TEGAR BAB 6

BENDA TEGAR

A. Petunjuk Belajar

Petunjuk untuk guru:

 Kuasailah materi ajar sebelum menyampaikannya kepada peserta didik


 Sampaikan lah materi dengan jelas, dan tekankanlah poin-poin penting yang
harus diketahui siswa
 Bimbinglah siswa untuk menguasai materi-materi tersebut melalui pemberian
tugas, serta pengayaan

Petunjuk untuk siswa:

 Baca dan pahamilah materi pembelajaran minimal sehari sebelum pertemuan


pembelajaran, kemudian kerjakan soal-soal
 Soal-soal yang tidak dapat diselesaikan, tanyakan dan diskusikan disekolah
ketika jam pelajaran kepada guru mata pelajaran atau teman sekelas

B. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

2 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural


pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 :Mengola, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
absrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

C. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah(memiliki rasa ingin tahu: objektif; jujur
;teliti;cermat; kreatif;inovatif;dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pekerjaan dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam beraktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.6 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari
4.6 Merencanakan dan melaksanakan percobaan titik berat dan keseimbangan benda
tegar

3 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

KESETIMBANGAN DAN
DINAMIKA ROTASI

Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran
sesungguhnya di mana jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda
tegar mendapatkan gaya luar yang tidak tepat pada pusat massa, maka selain
dimungkinkan gerak translasi benda juga bergerak rotasi terhadap sumbu
rotasinya. Coba Anda amati pergerakan mainan di salah satu taman hiburan
seperti gambar di atas. Para penumpang bisa menikmati putaran yang
dilakukan oleh motor penggerak yang terletak di tengah. Karena gerak
rotasinya maka para penumpang mempunyai energi kinetik rotasi di samping
momentum sudut. Di samping itu pula besaran fisis yang lain juga terkait
seperti momen inersia, kecepatan dan percepatan sudut, putaran, serta torsi.

4 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Kata Kunci
Energi kinetik rotasi

Kesetimbangan benda tegar

Momen inersia

Momentum sudut
5 Fisika SMA Kelas XI Titik berat

torsi
BENDA TEGAR BAB 6

TOKOH
Sir issac newton lahir pada tanggal 4 januari 1643 dan wafat pada tanggal
31 maret 1727, Newton dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet
di county Lincolnshire.

Newton ada lah seorang fisikawan,matematikawan, ahli astronomi dan


juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Beliau merupakan pengikut aliran
heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah,
bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.

Daftar karya Newton

1. Method of fluxions (1671)


2. De motu Corporus (1684)
3. Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687)
4. Opticks (1704)
5. Report as master of the mint (1701-1725)
6. Arithmetica Universalis (1707)
7. An Histtorical Account of two notable corruptions of scripture (1754)

Dalam bab ini kita akan mempelajari beberapa hal yang berhubungan dengan gerak
melingkar dalam pembahasan dinamika rotasi. Rotasi yang akan kita pelajari adalah rotasi
yang dialami benda tegar, yaitu benda yang tidak berubah bentuknya jika pada benda itu
bekerja sejumlah gaya. Contoh benda tegar adalah batu dan besi padat.

A. Dinamika Rotasi

Seperti yang telah Anda pelajari tentang materi dinamika partikel, di mana suatu benda
sebagai obyek pembahasan dianggap sebagai suatu titik materi mengalami gerak translasi
(dapat bergerak lurus atau melengkung) jika resultan gaya eksternal yang bekerja pada benda

tersebut tidak nol (ΣF≠0). Untuk menyelesaikan masalah dinamika partikel, Anda harus

menguasai menggambar diagram gaya untuk benda bebas dan kemudian menggunakan

Hukum II Newton (ΣF =ma).

1. Momen Gaya ( Torsi )

Bila Anda ingin memutar permainan gasing, Anda harus memuntirnya terlebih
dahulu. Pada kasus itu yang menyebabkan gasing berotasi adalah torsi. Untuk memahami
torsi dalam gerak rotasi, Anda tinjau gambar batang langsing yang diberi poros di salah satu

6 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

ujungnya (titik O) dan diberikan gaya F yang membentuk sudut θ terhadap horizontal seperti

yang ditunjukkan Gambar 6.1

Gambar 6.1 Batang langsing yang diputar oleh F terhadap titik poros O

Gaya F mempunyai komponen ke arah horizontal, F cos θ dan arah vertikal F sin θ
sedangkan jarak tegak lurus antara garis kerja sebuah gaya dengan sumbu rotasi disebut
lengan, r. Dari kedua komponen gaya tersebut yang dapat menyebabkan batang langsing
berotasi terhadap titik poros rotasi adalah komponen gaya F sin θ , karena komponen gaya ini
yang menimbulkan torsi pada batang sehingga batang langsing dapat berputar berlawanan
dengan arah putaran jarum jam sedangkan komponen gaya F cos θ tidak menyebabkan torsi
pada batang langsing.

6.1

Arah torsi:

7 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Besar
momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang bekerja dengan lengan
yang saling tegak lurus..
Momen gaya merupakan besaran vektor. Besarnya memenuhi persamaan 6.1 dan
arahnya sesuai kaedah tangan kanan seperti pada Gambar 6.2. Arah momen gaya dapat
menggunakan perjanjian sebagai berikut :
 τ negative bila memutar searah jarum jam
 τ positif bila memutar berlawanan arah jarum jam

Contoh soal 6.1

2. Momen Inersia benda

Inersia berarti lembam atau mempertahankan diri. Momen inersia berarti besaran
yang nilainya tetap pada suatu gerak rotasi. Besaran ini analog dengan massa pada gerak
translasi atau lurus.

8 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Besarnya momen inersia sebuah partikel yang berotasi dengan jari-jari R


seperti pada Gambar 6.4 didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kuadrat
jari-jarinya. I = m R2. Untuk sistem partikel atau benda tegar memenuhi hubungan
berikut:

I = ΣmR2 atau I = k m R2............. (6.2)

k adalah nilai konstanta inersia yang besarnya tergantung pada suhu dan bentuk
bendanya, I adalah momen inersia benda, m adalah massa benda, R adalah jari-jari.

gambar 6.5 momen inersia beberapa benda

Contoh soal 6.2

9 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Latihan 6.1

1. Tentukan besar torsi yang dilakukan gaya F pada batang yang mengakibatkan
rotasi berpusat di O pada gambar-gambar berikut ini.
(a) --------------3m---------------

F = 30 N

---------------3m----------------
(b)
O
-----1m----- F=30N

---------------3m----------------
(c)
O

F = 30 N

2. Sebuah sistem benda terdiri atas dua bola dengan massa masing-masing 4 kg yang
dihubungkan dengan batang kaku dan ringan (massanya diabaikan) sepanjang 1m.
Tentukan momen inersia sistem benda terhadap sumbu yang tegak lurus batang
jika diputar melalui (a) tengah-tengah batang, dan (b) salah satu bola!

3. Hubungan Antara Momen Gaya dan Momen Inersia

Gambar 6.6 Gaya F bekerja pada benda dalam arah sesuai garis singgung lintasan melingkar.

10 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Gambar 6.6 menunjukkan sebuah gaya F yang bekerja pada benda bermassa m yang
melingkar dengan jari-jari r.

Besar percepatan tangensial benda itu adalah aT = αr. Berdasarkan hukum II Newton,
diperoleh F=maT atau

F=mαr .........................................................................................................(6.3)

Jika kedua ruas dikalikan dengan r, diperoleh

Fr = mαr2

Akan tetapi, Fr merupakan momen gaya (τ), sedangkan mr2 merupakan momen
inersia benda (I) . dengan demikian diperoleh persamaan :

τ = Iα.............................................................................................................(6.4)
y
v
4. Momentum sudut

Andaikan sebuah partikel bermassa


r
m bergerak dengan kecepatan v. Partikel itu x
memiliki momentum linear p = mv. Jika
vektor posisi partikel itu relatif terhadap
pusat koordinat O adalah r, momentum
Gambar 6.7 Arah momentum sudut benda
sudut partikel itu (L) dirumuskan dengan
yang bergerak melingkar ini keluar dari
bidang kertas (ingat aturan perkalian vektor)
L=rxp

atau
JAWABLAH !
L = r x mv..................................(6.5)
Apakah benda yang bergerak lurus
Dalam bentuk skalar, momentum sudut memiliki momentum sudut ?
dapat dinyatakan dengan :

L = rp sin θ atau L = rmv sin θ.....................................................................(6.6)

dengan θ adalah sudut antara vektor posisi r dan vektor kecepatan v.

Jika r tegak lurus v, Persamaan (6.6) menjadi L = mvr. Akan tetapi, v = ωr sehingga
diperoleh

11 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

L = m(ωr)r  L = (mr2)ω

Besaran mr2merupakan momen inersia partikel sehingga diperoleh persamaan

L = Iω..........................................................................................................(6.7)

Analogi dengan gerak translasi di mana berlaku F = dp /dt, pada gerak rotasi berlaku :

τ = dL / dt....................................................................................................(6.8)

Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada sistem (Στ = 0), momentum sudut
L bernilai konstan. Jadi, gerak rotasi mematuhi hukum kekekalan momentum sudut yang
dirumuskan dengan

L1 = L2 atau I1ω1 = I2ω2...................................................................................(6.9)

Persamaan (6.9) menunjukkan bahwa momen inersia akan semakin kecil jika
kecepatan sudutnya makin besar. Sebaliknya, kecepatan sudut akan semakin kecil jika
momen inersianya makin besar.
Contoh soal 6.3

Sebuah korsel berdiameter 3 m dengan momen inersia 120 kg.m2 berotasi dengan kelajuan
0,5 putaran per sekon (rps). Empat orang anak masing-masing bermassa 25 kg tiba-tiba
melompat dan duduk di tepi korsel. Tentukan kecepatan sudut korsel itu sekarang !

Penyelesaian :

r = 1,5 m; I = 120 kg.m2; ω1 = 0,5 putaran / s = 0,5 rps


massa 4 anak = 4 (25 kg) = 100 kg
IA = mr2
= (100 kg)(1,5 m)2
= 225 kg.m2
Kita terapkan hukum kekekalan momentum sudut.
L1 = L2  I1ω1 = (I1 + Ia) ω2  ω2 = (I1ω1) / (I1 + I2)
= (120 kg.m2)(0,5 rps) / (120 kg.m2 + 225 kg.m2)
= 0,17 rps.

12 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

5. Gerak Menggelinding Tanpa Slip

Sebuah benda bisa mengalami gerak rotasi dan translasi sekaligus seperti yang
dialami roda sepeda saat dikendarai.

Contoh soal 6.4


Sebuah mobil dengan roda beradius 32 cm melaju di jalan raya dengan kecepatan 55
km/jam. (a) Berapakah kecepatan angular roda-roda itu? (b) Berapakah kecepatan linier
bagian atas roda mobil itu?

Penyelesaian :

v = 55 km/jam; r = 32 cm = 0,32 m

(a) ω = v / r = (55 km / jam)/(0,32 m) = 77 rad/s


(b) bagian atas roda mobil memiliki kecepatan 2v = 110 km/jam

6. Enegi Kinetik Rotasi

Dalam gerak translasi, energi kinetik dirumuskan dengan :

Ek = ½ mv2

Dalam gerak rotasi v = ωr, sehingga :

Ek = ½ m(ωr)2  Ek = ½ (mr2)ω2............................................................ (6.10)

Dengan I adalah momen inersia sedangkan ω adalah kecepatan sudut.

P ada benda yang selain berotasi juga bertranslasi, hukum kekekalan energi
mekanik dapat dirumuskan dengan :

Ektrans1 + Ekrot1 + Ep1 = Ektrans2 + Ekrot2 + Ep2

Atau

½ mv12 + ½ Iω12 + mgh1 = ½ mv22+ ½ Iω22 + mgh2................(6.11)

13 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Contoh soal 6.5

Hitunglah besar energi kinetik rotasi bumi jika momen inersianya 9,83 x 1037 kg.m2 dan bumi
berputar dengan kelajuan sudut 7 x 10-5 rad/s!

Jawab

I = 9,83 x 1037 kg.m2 ; ω = 7 x 10-5 rad/s

Ek = ½ Iω2 = ½ (9,83 x 1037 kg.m2) (7 x 10-5 rad/s) = 24 x 1028 joule

Latihan 6.2
1. Sebuah partikel bermassa 2 g berputar mengelilingi poros dengan kecepatan 60
putaran per menit. Jika jarak partikel terhadap poros 50 cm, tentukan momentum
sudutnya !
2. Piringan hitam berputar dengan kecepatan sudut 1,8 rad/s. Piringan itu berhenti
setelah menempuh 8 putaran. Berapakah perlambatan yang dialami piringan itu
hingga berhenti?
3. Sebuah bola pejal berjari-jari 26 mm dan berat 1,75 N bergerak translasi dengan
kelajuan linear titik pusat bola sebesar 1,3 m/s. Sambil bertranslasi, bola juga
berputar. Tentukan total energi kinetiknya!(g=10 m/s2)
4. Bola pejal yang diameternya 14 cm diputar dengan kecepatan angular 6 rad/s. Jika
massa bola itu 4 kg, tentukan energi kinetik rotasinya !
7. Titik berat

14 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Pernahkah kalian meletakkan pensil atau penggaris di atas jari-jari seperti pada
Gambar 6.13? Cobalah sekarang. Dimanakah letaknya agar bisa seimbang? Tentu
kalian bisa memperkirakan bahwa tempatnya ada di tengah-tengahnya. Titik tepat di atas
jari-jari kalian itulah yang merupakan titik berat batang pensil atau penggaris. Titik
berat dapat didefinisikan sebagai titik tempat keseimbangan gaya berat.

Langkah-langkah menentukan titik berat:

a. Bangun dan bidang simetris homogeny

Untuk bangun atau bidang simetris dan homogen titik beratnya berada pada titik
perpotongan sumbu simetrinya. Contohnya : bujur sangkar, balok kubus dan bola.

Gambar 6.14
b. Bangun atau bidang lancip

Untung benda ini titik beratnya dapat ditentukan dengan digantung benang
beberapa kali, titik potong garis-garis benang (garis berat) itulah yang merupakan titik

15 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

beratnya. Dari hasil tersebut ternyata dapat diketahui kesamaannya seperti berikut.
Untuk bidang lancip y0=1/3 h
Untuk bangun lancip y0= 1/4 h

Gambar 6.15
c. Bagian bola dan lingkaran

Untuk bagian bola yaitu setengah bola pejal dan bagian lingkaran yaitu
setengah lingkaran dapat kalian lihat pada Gambar 6.14(d)dan (e).

Gambar 6.16
d. Gabungan benda
Untuk gabungan benda-benda homogen, letak titik beratnya dapat ditentukan dari
rata-rata jaraknya terhadap acuan yang ditanyakan. Rata-rata tersebut ditentukan dari
momen gaya dan gaya berat.
∑ 𝑥𝑤
𝑥0 = ∑𝑤
.................(6.12)
∑ 𝑦𝑤
𝑦0 = ∑𝑤
.................(6.13)

1. 𝑤 = 𝑚𝑔 g berati sama, berarti w dapat diganti dengan massa benda. dari alasan
inilah maka titik pusat massa yaitu

16 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

∑ 𝑦𝑀
𝑥0 = ∑
𝑚 .....................(6.14)
𝑚

∑ 𝑦𝑚
𝑦0 = ∑𝑚
.................(6.15)

2) Untuk benda homogen berarti massa jenis sama (ρ sama) dan m = ρv berarti
massa dapat diganti dengan volumenya.

∑ 𝑥𝑉
𝑥0 = ∑𝑉
...........................(6.16)

∑ 𝑦𝑉
𝑦0 = ∑𝑉
......................(6.17)

8. Kesetimbangan benda tegar


Jika benda dipengaruhi gaya yang jumlahnya nol ΣF = 0 maka benda akan
lembam atau seimbang translasi. Hukum I Newton di atas itulah yang dapat
dikembangkan untuk gerak rotasi. Jika suatu benda dipengaruhi momen gaya
yang jumlahnya nol (Στ= 0) maka benda tersebut akan seimbang rotasi. Syarat
benda setimbang : ΣF = 0 dan Στ= 0. Contoh pemfaatan kesetimbangan rotasi:

Gambar 6.17

Keseimbangan statik dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Kesetimbangan Stabil

17 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Ditandai dengan naiknya letak titik berat jika diberikan gaya pengganggu. Dan setelah
gaya pengganggunya hilang, benda akan kembali pada keadaan semula. Contoh : kursi malas

2. Kesetimbangan Labil

Ditandai dengan turunnya letak titik berat benda jika diberikan gaya pengganggu. Dan
setelah gaya pengganggunya hilang Benda tidak kembali pada kedudukan semula. Contoh :
batang kayu yang berdiri tegak

3. Kesetimbangan Indiferen

Ditandai dengan tidak berubahnya posisi titik berat sebelum dan setelah diberi gaya
pengganggu. Contoh : sebuah silinder yang diletakkan di lantai datar

KAMU PERLU TAHU !


Pernahkah kamu menonton akrobat ? biasanya ada satu pertunjukan yang menarik,
yaitu berjalan di atas seutas tali. Bagaimanakah pemain tersebut menjaga
keseimbangannya ?

Dengan bantuan tangannya, pemain akrobat mengatur jarak langkahnya sehingga


resultan momen gayanya sama dengan nol sesuai dengan syarat kesetimbangan
benda tegar. Jika jarak tempuhnya panjang, maka pemain berjalan dengan tangan
direntangkan agar bebannya kecil. Jika jarak tempuhnya pendek, tangan tak perlu
direntangkan.

18 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

EVALUASI BAB 6

1. Apa yang dimaksud dengan torsi atau momen gaya?


2. Apa yang dimaksud dengan momen inersia?
3. Apa yang dimaksud titik berat suatu benda?
a. Titik tempat kesetimbangan suatu benda
b. Titik tempat kemiringan suatu benda
c. Titik tempat berdirinya suatu benda
d. Titik tempat yang mengakibatkan benda jatuh
e. Semua salah
4. Jelaskanlah pengertian momentum sudut?
5. Sebutkan minimal dua contoh aplikasi dari konsep torsi dalam kehidupan sehari-hari?
6. Jelaskan minimal tiga penerapan momen inersia dalam kehidupan sehari-hari ?
7. Jelaskan bagaimana hubungan antara momen gaya dan momen inersia ?
8. Tentukanlah arah torsi dari gambar berikut!

9. Apa manfaat mengetahui titik berat pada suatu benda ?


10. Uraikan apa yang dimaksud dengan torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum
sudut pada benda tegar?
11. Jika poros perputaran oleh gaya-gaya yang bekerja berada pada titik pusat persegi,
maka hitunglah momen gaya total.

19 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

12. Uraikan dengan teliti apa itu torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut
pada benda tegar?
13. Jabarkan rumus tentang konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut
pada benda tegar?
14. Rincikan secara teliti apa itu benda tegar?
15. Terangkan kembali apa itu kesetimbangan benda tegar !
16. tentukan perbedaan tentang kesetimbangan stabil, kesetimbangan labil, dan
kesetimbangan indiferen?
17. Sebutkan masing-masing tiga contoh torsi dan titik berat pada benda tegar (statis dan
dinamis) dalam kehidupan sehari-hari?
18. kemukakan hubungan antara momen gaya dan momen inersia ?
19. Suatu batang pemikul AB panjangnya 90 cm (berat diabaikan) dipakai untuk memikul
beban A dan B masing–masing beratnya 48 N dan 42 N. supaya batang setimbang,
orang harus memikul (menumpu) di C. maka tentukan jarak AC!
20. Sebutkan jenis-jenis kesetimbangan !
21. Dimanakah letak titik berat suatu bola yang dimiliki ani, ketika bola tersebut
menggelinding? Tunjukan melalui gambar?(menggambarkan, C1=10)

22. Koordinat titik berat benda pada gambar di bawah adalah…(menentukan, C3=30)

20 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

KUNCI JAWABAN

1. Momen gaya atau torsi adalah sesuatu yang menyebabkan benda untuk berotasi atau
berputar.
2. Momen inersia adalah besaran yang nilainya tetap pada suatu gerak rotasi.
3. A. titik tempat keseimbangan gaya berat
4. Momentum sudut merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang melakukan
gerak rotasi
5. Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan kuasa atau
lengan torsi. Lengan torsi sebuah gaya didefinisikan sebagai panjang garis yang
ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya.
Contohnya untuk memutar baut diperlukan lengan kuasa d dan gaya F. Momen gaya
didefiniskan sebagai hasil kali silang antara lengan gaya d dan gaya F, atau τ = d x F.
Contoh lainnya adalah gerak pada komedi putar
6.

 Aplikasi moment inersia pada elemen mesin yang disebut dengan "Roda Gila" pada
mesin-mesin internal combustion (contoh: mesin diesel)

 Aplikasi Momen Inersia Pada Tongkat Golf Ketika diayunkan : Semakin besar massa
dan berattubuh atlet semakin besar tahanan yang menghambat gerakannya. Inersia
dianggap lawan pada saat mulai bergerak dan menjadi kawan pada saat bergerak. Hal
ini terjadi juga pada gerakan rotasi.
7. hubungan antara momen gaya dengan momen inersia :

F
m
r
0

Gambar 1.1 Gaya F bekerja pada benda dalam arah sesuai garis singgung lintasan melingkar.

21 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Gambar 1.1. menunjukkan sebuah gaya F yang bekerja pada benda bermassa m yang
melingkar dengan jari-jari r.

Besar percepatan tangensial benda itu adalah aT = αr. Berdasarkan hukum II Newton,
diperoleh F=maT atau F=mαr. Jika kedua ruas dikalikan dengan r, diperoleh Fr =
mαr2. Akan tetapi, Fr merupakan momen gaya (τ), sedangkan mr2 merupakan momen
inersia benda (I) . dengan demikian diperoleh persamaan : Τ = Iα

8. searah putaran obeng


9. untuk mempermudah kita dalam menyeimbangkan suatu benda.
10.
 Momen gaya atau torsi adalah sesuatu yang menyebabkan benda untuk berotasi atau
berputar.
 Titik Berat Benda dapat didefinisikan sebagai titik ketika gaya berat benda bekerja
pada benda atau titik tangkap gaya gravitasi yang bekerja pada benda.
 Momen inersia (I) merupakan hasil kali antara massa partikel (m) dan kuadrat jarak
diukur dari sumbu putar (r2).
 Momentum sudut merupakan besaran vektor. Momentum sudut didefinisikan
sebagai hasil perkalian silang antara vektor r dan momentum linearnya. Arah
momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah
putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari menyatakan arah
gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut. Pada gerak translasi
benda memiliki momentum linier sedangkan pada gerak rotasi ada momentum sudut.
11. Pada gambar di atas, gaya yang sudah memenuhi syarat yaitu tegak lurus dengan
lengan gayanya adalah F2 dan F3. F1 jelas tidak memenuhi syarat dan torsinya sama
dengan nol. Sedangkan F4 harus diproyeksikan terlebih dahulu menjadi F4x dan F4y
sebagai berikut :

22 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Dari gambar jelas terlihat bahwa F4x dan F4y memenuhi syarat yaitu tegak lurus
dengan lengannya. Jika R2 adalah lengan F2, R3 adalah lengan F3, R4x adalah lengan
F4x dan R4y adalah lengan F4y, maka resultan torsinya adalah :
∑τ = τ2 + τ3 + τ4x − τ4y
⇒ ∑τ = 20 (0,1) + 10 (0,2) + F4 cos 45o (0,1) − F4 sin 45o (0,2)
⇒ ∑τ = 2 + 2 + 40√2 (½√2) (0,1) − 40√2 (½√2) (0,2)
⇒ ∑τ = 4 + 4 − 8
⇒ ∑τ = 0.
12.
 Gerak rotasi atau gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berbentuk lingkaran.
 Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan benda bergerak translasi atau
lurus.
 Momen gaya atau torsi adalah sesuatu yang menyebabkan benda untuk berotasi atau
berputar.
 Kopel adalah pasangan dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan berlawanan arah.
Kopel yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan momen kopel yang
mengakibatkan benda berotasi
 Contoh gerak rotasi adalah gerak membuka pintu, obeng, komedi putar, roda mobil
bergerak, gerak kipas angin dan lain-lain.
 Benda tegar adalah benda padat yang tidak berubah bentuk apabila dikenai gaya luar.
 Momen inersia (I) merupakan hasil kali antara massa partikel (m) dan kuadrat jarak
diukur dari sumbu putar (r2).
 Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen
gaya sama dengan nol.
 Titik berat merupakan titik tempat keseimbangan gaya berat yang letaknya tepat pada
perpotongan diagonal benda (bila benda homogen).
13.

Momen Gaya (torsi)

τ= rx F ; τ= r F sin θ

23 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

Momen inersia

I = mr2

Momentum sudut

L = r x p atau L = r x mv

Hukum kekekalan momentum

Koordinat titik berat

∑ 𝑥𝑤
𝑥0 =
∑𝑤
∑ 𝑦𝑤
𝑦0 =
∑𝑤

14. Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh
gaya atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model idealisasi.
Karena pada dasarnya semua benda akan mengalami perubahan bentuk apabila
dipengaruhi oleh suatu gaya atau momen gaya. Namun, karena perubahannya sangat
kecil, pengaruhnya terhadap keseimbangan statis dapat diabaikan.
15. Terdapat dua jenis kesetimbangan, yakni kesetimbangan statis dan kesetimbangan
dinamis. Sesuai dengan hukum I Newton, suatu benda setimbang statis jika benda
diam dan benda setimbang dinamis jika benda bergerak dengan kecepatan konstan.
16.
 Kesetimbangan stabil : ditandai dengan naiknya letak titik berat benda jika diberi gaya
pengganggu. Contoh : kursi malas.
 Kesetimbangan labil : kesetimbangan yang akan kembali kekedudukan semula setelah
gangguan dihilangkan.

24 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

 Kesetimbangan indeferen : ditandai dengan tidak berubahnya posisi titik berat


sebelum dan setelah diberi gaya pengganggu.

17. contoh torsi : gerak membuka pintu, gerak komedi putar, gerak
membuka/melonggarkan baut. Contoh titik berat :titik berat pada batang homogen,
titik berat pada benda tak tentu, titik berat pada atraksi yang dilakukan akrobat.
18. Hubungan antara torsi dengan momen inersia

Hukum II Newton tentang rotasi

Keterangan:

 I : momen inersia (kg m²)


 α : percepatan sudut (rad/s²)
 : torsi (Nm)

19.
Diketahui : batang pemikul AB = 90 cm
FA = 48 N
FB = 48 N
Ditanya : Jarak AC…?
Jawab
misal jarak AC adalah x,
maka BC adalah 90 – x
 = 0
A + B = 0
-WA . lA + WB . lB = 0
-48x + 42 (90 – x) = 0
-48x + 3780 – 42x = 0
-90x = 3780
x = 3780/90 = 42 cm

20. kesetimbangan stabil, kesetimbangan labil, kesetimbangan netral

25 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

21.

22. A;(3,3.6)

26 Fisika SMA Kelas XI


BENDA TEGAR BAB 6

SUMBER BELAJAR

Handayani, Sri dan Ari Damari .2009. fisika SMA kelas XI/2 . Jakarta: CV. Adi Perkasa.

Purwoko, Fendi. 2010. Fisika 2 SMA Kelas XI.Jakarta : Yudhistira.

27 Fisika SMA Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai