KELAS XI
BENDA TEGAR
Kurikulum 2013
BENDA TEGAR BAB 6
BENDA TEGAR
A. Petunjuk Belajar
B. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
C. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah(memiliki rasa ingin tahu: objektif; jujur
;teliti;cermat; kreatif;inovatif;dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pekerjaan dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam beraktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.6 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari
4.6 Merencanakan dan melaksanakan percobaan titik berat dan keseimbangan benda
tegar
KESETIMBANGAN DAN
DINAMIKA ROTASI
Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran
sesungguhnya di mana jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda
tegar mendapatkan gaya luar yang tidak tepat pada pusat massa, maka selain
dimungkinkan gerak translasi benda juga bergerak rotasi terhadap sumbu
rotasinya. Coba Anda amati pergerakan mainan di salah satu taman hiburan
seperti gambar di atas. Para penumpang bisa menikmati putaran yang
dilakukan oleh motor penggerak yang terletak di tengah. Karena gerak
rotasinya maka para penumpang mempunyai energi kinetik rotasi di samping
momentum sudut. Di samping itu pula besaran fisis yang lain juga terkait
seperti momen inersia, kecepatan dan percepatan sudut, putaran, serta torsi.
Kata Kunci
Energi kinetik rotasi
Momen inersia
Momentum sudut
5 Fisika SMA Kelas XI Titik berat
torsi
BENDA TEGAR BAB 6
TOKOH
Sir issac newton lahir pada tanggal 4 januari 1643 dan wafat pada tanggal
31 maret 1727, Newton dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet
di county Lincolnshire.
Dalam bab ini kita akan mempelajari beberapa hal yang berhubungan dengan gerak
melingkar dalam pembahasan dinamika rotasi. Rotasi yang akan kita pelajari adalah rotasi
yang dialami benda tegar, yaitu benda yang tidak berubah bentuknya jika pada benda itu
bekerja sejumlah gaya. Contoh benda tegar adalah batu dan besi padat.
A. Dinamika Rotasi
Seperti yang telah Anda pelajari tentang materi dinamika partikel, di mana suatu benda
sebagai obyek pembahasan dianggap sebagai suatu titik materi mengalami gerak translasi
(dapat bergerak lurus atau melengkung) jika resultan gaya eksternal yang bekerja pada benda
tersebut tidak nol (ΣF≠0). Untuk menyelesaikan masalah dinamika partikel, Anda harus
menguasai menggambar diagram gaya untuk benda bebas dan kemudian menggunakan
Bila Anda ingin memutar permainan gasing, Anda harus memuntirnya terlebih
dahulu. Pada kasus itu yang menyebabkan gasing berotasi adalah torsi. Untuk memahami
torsi dalam gerak rotasi, Anda tinjau gambar batang langsing yang diberi poros di salah satu
ujungnya (titik O) dan diberikan gaya F yang membentuk sudut θ terhadap horizontal seperti
Gambar 6.1 Batang langsing yang diputar oleh F terhadap titik poros O
Gaya F mempunyai komponen ke arah horizontal, F cos θ dan arah vertikal F sin θ
sedangkan jarak tegak lurus antara garis kerja sebuah gaya dengan sumbu rotasi disebut
lengan, r. Dari kedua komponen gaya tersebut yang dapat menyebabkan batang langsing
berotasi terhadap titik poros rotasi adalah komponen gaya F sin θ , karena komponen gaya ini
yang menimbulkan torsi pada batang sehingga batang langsing dapat berputar berlawanan
dengan arah putaran jarum jam sedangkan komponen gaya F cos θ tidak menyebabkan torsi
pada batang langsing.
6.1
Arah torsi:
Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Besar
momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang bekerja dengan lengan
yang saling tegak lurus..
Momen gaya merupakan besaran vektor. Besarnya memenuhi persamaan 6.1 dan
arahnya sesuai kaedah tangan kanan seperti pada Gambar 6.2. Arah momen gaya dapat
menggunakan perjanjian sebagai berikut :
τ negative bila memutar searah jarum jam
τ positif bila memutar berlawanan arah jarum jam
Inersia berarti lembam atau mempertahankan diri. Momen inersia berarti besaran
yang nilainya tetap pada suatu gerak rotasi. Besaran ini analog dengan massa pada gerak
translasi atau lurus.
k adalah nilai konstanta inersia yang besarnya tergantung pada suhu dan bentuk
bendanya, I adalah momen inersia benda, m adalah massa benda, R adalah jari-jari.
Latihan 6.1
1. Tentukan besar torsi yang dilakukan gaya F pada batang yang mengakibatkan
rotasi berpusat di O pada gambar-gambar berikut ini.
(a) --------------3m---------------
F = 30 N
---------------3m----------------
(b)
O
-----1m----- F=30N
---------------3m----------------
(c)
O
F = 30 N
2. Sebuah sistem benda terdiri atas dua bola dengan massa masing-masing 4 kg yang
dihubungkan dengan batang kaku dan ringan (massanya diabaikan) sepanjang 1m.
Tentukan momen inersia sistem benda terhadap sumbu yang tegak lurus batang
jika diputar melalui (a) tengah-tengah batang, dan (b) salah satu bola!
Gambar 6.6 Gaya F bekerja pada benda dalam arah sesuai garis singgung lintasan melingkar.
Gambar 6.6 menunjukkan sebuah gaya F yang bekerja pada benda bermassa m yang
melingkar dengan jari-jari r.
Besar percepatan tangensial benda itu adalah aT = αr. Berdasarkan hukum II Newton,
diperoleh F=maT atau
F=mαr .........................................................................................................(6.3)
Fr = mαr2
Akan tetapi, Fr merupakan momen gaya (τ), sedangkan mr2 merupakan momen
inersia benda (I) . dengan demikian diperoleh persamaan :
τ = Iα.............................................................................................................(6.4)
y
v
4. Momentum sudut
atau
JAWABLAH !
L = r x mv..................................(6.5)
Apakah benda yang bergerak lurus
Dalam bentuk skalar, momentum sudut memiliki momentum sudut ?
dapat dinyatakan dengan :
Jika r tegak lurus v, Persamaan (6.6) menjadi L = mvr. Akan tetapi, v = ωr sehingga
diperoleh
L = m(ωr)r L = (mr2)ω
L = Iω..........................................................................................................(6.7)
Analogi dengan gerak translasi di mana berlaku F = dp /dt, pada gerak rotasi berlaku :
τ = dL / dt....................................................................................................(6.8)
Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada sistem (Στ = 0), momentum sudut
L bernilai konstan. Jadi, gerak rotasi mematuhi hukum kekekalan momentum sudut yang
dirumuskan dengan
Persamaan (6.9) menunjukkan bahwa momen inersia akan semakin kecil jika
kecepatan sudutnya makin besar. Sebaliknya, kecepatan sudut akan semakin kecil jika
momen inersianya makin besar.
Contoh soal 6.3
Sebuah korsel berdiameter 3 m dengan momen inersia 120 kg.m2 berotasi dengan kelajuan
0,5 putaran per sekon (rps). Empat orang anak masing-masing bermassa 25 kg tiba-tiba
melompat dan duduk di tepi korsel. Tentukan kecepatan sudut korsel itu sekarang !
Penyelesaian :
Sebuah benda bisa mengalami gerak rotasi dan translasi sekaligus seperti yang
dialami roda sepeda saat dikendarai.
Penyelesaian :
v = 55 km/jam; r = 32 cm = 0,32 m
Ek = ½ mv2
P ada benda yang selain berotasi juga bertranslasi, hukum kekekalan energi
mekanik dapat dirumuskan dengan :
Atau
Hitunglah besar energi kinetik rotasi bumi jika momen inersianya 9,83 x 1037 kg.m2 dan bumi
berputar dengan kelajuan sudut 7 x 10-5 rad/s!
Jawab
Latihan 6.2
1. Sebuah partikel bermassa 2 g berputar mengelilingi poros dengan kecepatan 60
putaran per menit. Jika jarak partikel terhadap poros 50 cm, tentukan momentum
sudutnya !
2. Piringan hitam berputar dengan kecepatan sudut 1,8 rad/s. Piringan itu berhenti
setelah menempuh 8 putaran. Berapakah perlambatan yang dialami piringan itu
hingga berhenti?
3. Sebuah bola pejal berjari-jari 26 mm dan berat 1,75 N bergerak translasi dengan
kelajuan linear titik pusat bola sebesar 1,3 m/s. Sambil bertranslasi, bola juga
berputar. Tentukan total energi kinetiknya!(g=10 m/s2)
4. Bola pejal yang diameternya 14 cm diputar dengan kecepatan angular 6 rad/s. Jika
massa bola itu 4 kg, tentukan energi kinetik rotasinya !
7. Titik berat
Pernahkah kalian meletakkan pensil atau penggaris di atas jari-jari seperti pada
Gambar 6.13? Cobalah sekarang. Dimanakah letaknya agar bisa seimbang? Tentu
kalian bisa memperkirakan bahwa tempatnya ada di tengah-tengahnya. Titik tepat di atas
jari-jari kalian itulah yang merupakan titik berat batang pensil atau penggaris. Titik
berat dapat didefinisikan sebagai titik tempat keseimbangan gaya berat.
Untuk bangun atau bidang simetris dan homogen titik beratnya berada pada titik
perpotongan sumbu simetrinya. Contohnya : bujur sangkar, balok kubus dan bola.
Gambar 6.14
b. Bangun atau bidang lancip
Untung benda ini titik beratnya dapat ditentukan dengan digantung benang
beberapa kali, titik potong garis-garis benang (garis berat) itulah yang merupakan titik
beratnya. Dari hasil tersebut ternyata dapat diketahui kesamaannya seperti berikut.
Untuk bidang lancip y0=1/3 h
Untuk bangun lancip y0= 1/4 h
Gambar 6.15
c. Bagian bola dan lingkaran
Untuk bagian bola yaitu setengah bola pejal dan bagian lingkaran yaitu
setengah lingkaran dapat kalian lihat pada Gambar 6.14(d)dan (e).
Gambar 6.16
d. Gabungan benda
Untuk gabungan benda-benda homogen, letak titik beratnya dapat ditentukan dari
rata-rata jaraknya terhadap acuan yang ditanyakan. Rata-rata tersebut ditentukan dari
momen gaya dan gaya berat.
∑ 𝑥𝑤
𝑥0 = ∑𝑤
.................(6.12)
∑ 𝑦𝑤
𝑦0 = ∑𝑤
.................(6.13)
1. 𝑤 = 𝑚𝑔 g berati sama, berarti w dapat diganti dengan massa benda. dari alasan
inilah maka titik pusat massa yaitu
∑ 𝑦𝑀
𝑥0 = ∑
𝑚 .....................(6.14)
𝑚
∑ 𝑦𝑚
𝑦0 = ∑𝑚
.................(6.15)
2) Untuk benda homogen berarti massa jenis sama (ρ sama) dan m = ρv berarti
massa dapat diganti dengan volumenya.
∑ 𝑥𝑉
𝑥0 = ∑𝑉
...........................(6.16)
∑ 𝑦𝑉
𝑦0 = ∑𝑉
......................(6.17)
Gambar 6.17
1. Kesetimbangan Stabil
Ditandai dengan naiknya letak titik berat jika diberikan gaya pengganggu. Dan setelah
gaya pengganggunya hilang, benda akan kembali pada keadaan semula. Contoh : kursi malas
2. Kesetimbangan Labil
Ditandai dengan turunnya letak titik berat benda jika diberikan gaya pengganggu. Dan
setelah gaya pengganggunya hilang Benda tidak kembali pada kedudukan semula. Contoh :
batang kayu yang berdiri tegak
3. Kesetimbangan Indiferen
Ditandai dengan tidak berubahnya posisi titik berat sebelum dan setelah diberi gaya
pengganggu. Contoh : sebuah silinder yang diletakkan di lantai datar
EVALUASI BAB 6
12. Uraikan dengan teliti apa itu torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut
pada benda tegar?
13. Jabarkan rumus tentang konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut
pada benda tegar?
14. Rincikan secara teliti apa itu benda tegar?
15. Terangkan kembali apa itu kesetimbangan benda tegar !
16. tentukan perbedaan tentang kesetimbangan stabil, kesetimbangan labil, dan
kesetimbangan indiferen?
17. Sebutkan masing-masing tiga contoh torsi dan titik berat pada benda tegar (statis dan
dinamis) dalam kehidupan sehari-hari?
18. kemukakan hubungan antara momen gaya dan momen inersia ?
19. Suatu batang pemikul AB panjangnya 90 cm (berat diabaikan) dipakai untuk memikul
beban A dan B masing–masing beratnya 48 N dan 42 N. supaya batang setimbang,
orang harus memikul (menumpu) di C. maka tentukan jarak AC!
20. Sebutkan jenis-jenis kesetimbangan !
21. Dimanakah letak titik berat suatu bola yang dimiliki ani, ketika bola tersebut
menggelinding? Tunjukan melalui gambar?(menggambarkan, C1=10)
22. Koordinat titik berat benda pada gambar di bawah adalah…(menentukan, C3=30)
KUNCI JAWABAN
1. Momen gaya atau torsi adalah sesuatu yang menyebabkan benda untuk berotasi atau
berputar.
2. Momen inersia adalah besaran yang nilainya tetap pada suatu gerak rotasi.
3. A. titik tempat keseimbangan gaya berat
4. Momentum sudut merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang melakukan
gerak rotasi
5. Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan kuasa atau
lengan torsi. Lengan torsi sebuah gaya didefinisikan sebagai panjang garis yang
ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya.
Contohnya untuk memutar baut diperlukan lengan kuasa d dan gaya F. Momen gaya
didefiniskan sebagai hasil kali silang antara lengan gaya d dan gaya F, atau τ = d x F.
Contoh lainnya adalah gerak pada komedi putar
6.
Aplikasi moment inersia pada elemen mesin yang disebut dengan "Roda Gila" pada
mesin-mesin internal combustion (contoh: mesin diesel)
Aplikasi Momen Inersia Pada Tongkat Golf Ketika diayunkan : Semakin besar massa
dan berattubuh atlet semakin besar tahanan yang menghambat gerakannya. Inersia
dianggap lawan pada saat mulai bergerak dan menjadi kawan pada saat bergerak. Hal
ini terjadi juga pada gerakan rotasi.
7. hubungan antara momen gaya dengan momen inersia :
F
m
r
0
Gambar 1.1 Gaya F bekerja pada benda dalam arah sesuai garis singgung lintasan melingkar.
Gambar 1.1. menunjukkan sebuah gaya F yang bekerja pada benda bermassa m yang
melingkar dengan jari-jari r.
Besar percepatan tangensial benda itu adalah aT = αr. Berdasarkan hukum II Newton,
diperoleh F=maT atau F=mαr. Jika kedua ruas dikalikan dengan r, diperoleh Fr =
mαr2. Akan tetapi, Fr merupakan momen gaya (τ), sedangkan mr2 merupakan momen
inersia benda (I) . dengan demikian diperoleh persamaan : Τ = Iα
Dari gambar jelas terlihat bahwa F4x dan F4y memenuhi syarat yaitu tegak lurus
dengan lengannya. Jika R2 adalah lengan F2, R3 adalah lengan F3, R4x adalah lengan
F4x dan R4y adalah lengan F4y, maka resultan torsinya adalah :
∑τ = τ2 + τ3 + τ4x − τ4y
⇒ ∑τ = 20 (0,1) + 10 (0,2) + F4 cos 45o (0,1) − F4 sin 45o (0,2)
⇒ ∑τ = 2 + 2 + 40√2 (½√2) (0,1) − 40√2 (½√2) (0,2)
⇒ ∑τ = 4 + 4 − 8
⇒ ∑τ = 0.
12.
Gerak rotasi atau gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berbentuk lingkaran.
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan benda bergerak translasi atau
lurus.
Momen gaya atau torsi adalah sesuatu yang menyebabkan benda untuk berotasi atau
berputar.
Kopel adalah pasangan dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan berlawanan arah.
Kopel yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan momen kopel yang
mengakibatkan benda berotasi
Contoh gerak rotasi adalah gerak membuka pintu, obeng, komedi putar, roda mobil
bergerak, gerak kipas angin dan lain-lain.
Benda tegar adalah benda padat yang tidak berubah bentuk apabila dikenai gaya luar.
Momen inersia (I) merupakan hasil kali antara massa partikel (m) dan kuadrat jarak
diukur dari sumbu putar (r2).
Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen
gaya sama dengan nol.
Titik berat merupakan titik tempat keseimbangan gaya berat yang letaknya tepat pada
perpotongan diagonal benda (bila benda homogen).
13.
τ= rx F ; τ= r F sin θ
Momen inersia
I = mr2
Momentum sudut
L = r x p atau L = r x mv
∑ 𝑥𝑤
𝑥0 =
∑𝑤
∑ 𝑦𝑤
𝑦0 =
∑𝑤
14. Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh
gaya atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model idealisasi.
Karena pada dasarnya semua benda akan mengalami perubahan bentuk apabila
dipengaruhi oleh suatu gaya atau momen gaya. Namun, karena perubahannya sangat
kecil, pengaruhnya terhadap keseimbangan statis dapat diabaikan.
15. Terdapat dua jenis kesetimbangan, yakni kesetimbangan statis dan kesetimbangan
dinamis. Sesuai dengan hukum I Newton, suatu benda setimbang statis jika benda
diam dan benda setimbang dinamis jika benda bergerak dengan kecepatan konstan.
16.
Kesetimbangan stabil : ditandai dengan naiknya letak titik berat benda jika diberi gaya
pengganggu. Contoh : kursi malas.
Kesetimbangan labil : kesetimbangan yang akan kembali kekedudukan semula setelah
gangguan dihilangkan.
17. contoh torsi : gerak membuka pintu, gerak komedi putar, gerak
membuka/melonggarkan baut. Contoh titik berat :titik berat pada batang homogen,
titik berat pada benda tak tentu, titik berat pada atraksi yang dilakukan akrobat.
18. Hubungan antara torsi dengan momen inersia
Keterangan:
19.
Diketahui : batang pemikul AB = 90 cm
FA = 48 N
FB = 48 N
Ditanya : Jarak AC…?
Jawab
misal jarak AC adalah x,
maka BC adalah 90 – x
= 0
A + B = 0
-WA . lA + WB . lB = 0
-48x + 42 (90 – x) = 0
-48x + 3780 – 42x = 0
-90x = 3780
x = 3780/90 = 42 cm
21.
22. A;(3,3.6)
SUMBER BELAJAR
Handayani, Sri dan Ari Damari .2009. fisika SMA kelas XI/2 . Jakarta: CV. Adi Perkasa.