Anda di halaman 1dari 11

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Internet Financial Reporting (IFR) Di

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Surabaya (BES)

Yuli Kurniawati
STIE Mahardhika Surabaya
Yuli.kurniawati@trst.co.id

Abstrak

Penggunaan internet dalam dunia bisnis saat ini berpengaruh terhadap bentuk tradisional
penyajian informasi bagi perusahaan. Perkembangan tehnologi terutama internet menciptakan
cara baru bagi perusahaan dalam berkomunikasi dengan investor. Perkembangan teknologi
tersebut telah membawa dampak positif pada pola pikir masyarakat modern saat ini, seperti
dalam pengungkapan bisnis dan performance perusahaan melalui media cetak maupun media
internet. Internet Financial Reporting (IFR) menjadi trend saat ini terutama dalam
perkembangan informasi dan teknologi internet. Penyajian informasi melalui IFR merupakan
pengungkapan yang bersifat sukarela sehingga hal ini akan berdampak pada adanya disparitas
praktik IFR.
Penyampaian informasi dengan menggunakan IFR menyebabkan pelaporan keuangan
menjadi lebih cepat dan mudah diakses oleh siapa pun. kapan pun dan dimana pun. Sehingga
IFR dipandang sebagai alat komunikasi kepada pelanggan, investor, dan pemegang saham
yang efektif dan efisien apabila dikaitkan dengan pengambilan keputusan oleh investor dan
pengusaha dalam hal investasi dan pinjaman.
Melihat besarnya manfaat IFR tersebut, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi IFR saat ini sehingga penggunaan IFR tersebut tepat, efektif dan efisien sesuai
dengan tujuan penggunaan informasi bagi para pengguna terutama pengusaha dan investor.
Dalam penelitianini menggunakan sampel sebanyak 50 perusahaan manufaktur yang tercatat di
Bursa Efek Surabaya dari tahun 2014 hingga tahun 2016. dan metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi, uji koefisien regresi sederhana (uji t), dan uji koefisien
regresi secara simultan (uji F) untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi
IFR. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas dan
leverage.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap IFR
adalah ukuran perusahaan sebesar 1.278 dan profitabilitas sebesar 0.052 sedangkan variabel
persentase kepemilikan saham oleh publik sebesar 0.005 dan leverage sebesar 0,125 tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Internet Financial Reporting.

Kata Kunci : Perusahaan Manufaktur, Internet Financial Reporting (IFR)., ukuran perusahaan,
profitabilitas dan leverage

PENDAHULUAN
biaya yang relatif lebih murah dan dapat
Perkembangan tehnologi internet menjangkau para pemakainya tanpa
yang cepat telah mengubah cara berbisnis dibatasi tempat dan halangan geografis.
dari perusahaan. Tehnologi internet Penggunaan internet dalam dunia bisnis
menawarkan fasilitas dan kemudahan pada mempengaruhi bentuk tradisional penyajian
perusahaan untuk menyajikan informasi informasi perusahaan terutama dalam
keuangan dengan kuantitas yang tinggi, menyampaikan informasi keuangan kepada

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada .................( Yuli Kurniawati) hal. 289 - 299289
investor, para stakeholder dan masyarakat bisnis perusahaan , keuangan perusahaan
luas. Perkembangan internet telah serta kinerja perusahaan.
menciptakan cara baru dalam Menurut Fitriana (2009), IFR
menyampaikan informasi keuangan yaitu memiliki beberapa manfaat, yaitu
dengan menggunakan sistem Internet menawarkan solusi biaya rendah (bagi
Financial Reporting (IFR). IFR muncul dan kedua belah pihak). Bagi investor,
berkembang sebagai sarana media yang memberikan kemudahan dalam mengakses
paling cepat untuk menginformasikan hal- informasi perusahaan. Sedangkan bagi
hal yang terkait dengan perusahaan, baik perusahaan, dapat mengurangi biaya untuk
informasi keuangan , informasi bisnis mencetak serta mengirim informasi
maupun informasi perusahaan. perusahaan kepada investor; Pengungkapan
Penyampaian informasi keuangan di dengan internet, menawarkan ketepatan
internet akan sangat bermanfaat karena waktu dalam penyebaran serta akses
merupakan media komunikasi untuk para informasi sehingga informasi lebih relevan
investor yang memerlukan informasi karena tepat waktu. Sebagai media
keuangan dan bisnis sebagai bahan komunikasi investor, stakeholder dan
pertimbangan dalam pengambilan masyarakat mengenai laporan perusahaan.
keputusan. Informasi yang tepat waktu dan Perusahaan pengadopsi IFR
akurat akan sangat membantu investor mempunyai beberapa alasan atau motif
untuk mengambil keputusan dengan tepat. mengapa mereka menerapkan praktik IFR.
Penggunaan internet sebagai media Penggunaan IFR ini menyebabkan
pelaporan akan mempermudah investor pelaporan keuangan menjadi lebih cepat
dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut dan mudah, sehingga dapat diakses oleh
hasil penelitian Khan (2006) menyatakan siapa pun, kapan pun dan dimana pun
sekitar 67% perusahaan telah mempunyai Debreceny et al., (2008) Marston dan Polei
situs web untuk mengungkapkan pelaporan (2007). Selain itu, penyebarluasan
keuangan dengan menggunakan internet. informasi keuangan melalui internet dapat
Sampai dengan tahun 2009 tercatat lebih menarik investor dan memberikan image
dari 80% perusahaan besar di dunia yang baik bagi perusahaan Ettredge et al.
menggunakan internet untuk (2006). Hal-hal inilah yang mendorong
menyampaikan informasi perusahaan , perusahaan-perusahaan untuk menerapkan
bisnis dan keuangan. Sukanto (2011 ) praktik IFR.
menyatakan bahwa pengungkapan Ashbaugh et al., (2005) menyatakan
informasi pada website merupakan sinyal bahwa IFR dipandang sebagai alat
dari perusahaan pada pihak luar, salah komunikasi yang efektif kepada pelanggan,
satunya berupa informasi keuangan yang investor dan pemegang saham. Hal ini
dapat dipercaya dan mengurangi berkaitan dengan pengambilan keputusan
ketidakpastian mengenai prospek yang berhubungan dengan investasi dan
perusahaan yang akan datang. pinjaman. IFR merupakan respon dari
Penggunaan IFR menjadi trend perusahaan untuk menjalin komunikasi
penting dalam perkembangan teknologi dengan stakeholder, khususnya investor,
internet. Penyajian IFR merupakan dengan lebih baik dan lebih cepat.
pengungkapan sukarela yang tentu saja Abdelsalam et al., (2008) berpendapat
berdampak pada adanya disparitas praktik bahwa ‘‘responsiveness’’ merupakan salah
IFR Almilia (2008). Sebagian besar satu hal yang penting untuk meningkatkan
perusahaan yang go public atau dalam kualitas komunikasi dan mempengaruhi
bentuk perusahaan terbuka telah memilki kepercayaan investor pada pasar modal.
website perusahaan didalamnya berisi Di dalam teori yang digunakan untuk
informasi-informasi penting perusahaan. penelitian ini adalah teori keangenan
Dengan adanya internet dapat (Agency theory) dan teori signal. Kedua
mempermudah pemakai informasi teori ini sangat berperan penting terhadap
perusahaan untuk mengetahui kondisi IFR, teori keangenan sendiri merupakan
basis teori yang mendasari praktik bisnis

Media Mahardhika Vol. 16 No. 2 Januari 2018


perusahaan yang dipakai selama ini. Teori merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal
tersebut berakar dari sinergi teori ekonomi, dapat berupa promosi atau informasi lain
teori keputusan, sosiologi, dan teori yang menyatakan bahwa perusahaan
organisasi. Prinsip utama teori ini adanya tersebut lebih baik dari perusahaan lain.
hubungan kerja antara pihak yang memberi Dalam kerangka teori sinyal disebutkan
wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan bahwa dorongan perusahaan untuk
pihak yang menerima wewenang (agensi) memberikan informasi adalah karena
yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja terdapat asimetri informasi antara manajer
sama. Dalton et al, (2007) mengungkapkan perusahaan dan pihak luar, hal ini
bahwa teori keagenan menyebabkan disebabkan karena manajer perusahaan
perbedaan kepentingan dan kurangnya mengetahui lebih banyak informasi
keselarasan tujuan, preferensi, dan tindakan mengenai perusahaan dan prospek yang
antara pihak prinsipal dan agen. Konflik akan datang daripada pihak luar (Wolk et
kepentingan inilah yang kemudian disebut al., 2000).
dengan masalah keagenan (agency Perusahaan dapat meningkatkan nilai
problem). perusahaan dengan mengurangi asimetri
Beberapa penelitian yang berfokus informasi tersebut. Salah satu cara untuk
pada penggunaan internet untuk pelaporan mengurangi asimetri informasi adalah
perusahaan semakin meningkat baik di dengan memberikan sinyal pada pihak luar,
negara yang sudah berkembang maupun berupa informasi keuangan yang positif dan
yang masih berkembang. Xiao et. al (2008) dapat dipercaya yang akan mengurangi
melakukan penelitian tentang penggunaan ketidakpastian mengenai prospek
internet oleh perusahaan listed di Cina perusahaan yang akan datang sehingga
untuk menyebarkan informasi keuangan dapat meningkatkan kredibilitas dan
dan informasi perusahaan lainnya serta kesuksesan perusahaan (Wolk et al., 2000).
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan internet oleh perusahaan. Hasil Teori Keagenan (Agency Theori)
penelitian tersebut menunjukkan bahwa Teori keagenan (Agency theory)
perusahaan dalam industri IT merupakan basis teori yang mendasari
mengungkapkan lebih banyak informasi praktik bisnis perusahaan yang dipakai
dan mempunyai format penyajian yang selama ini. Teori tersebut berakar dari
lebih luas dan rinci. Perusahaan yang sinergi teori ekonomi, teori keputusan,
masuk dalam jenis industri IT mempunyai sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip
ketrampilan dan keahlian yang lebih tinggi utama teori ini menyatakan adanya
dalam hal penyajian internet. hubungan kerja antara pihak yang memberi
Oleh karena itu, para peneliti tertarik wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan
untuk melakukan penelitian yang pihak yang menerima wewenang (agensi)
mengaitkan antara IFR dan tingkat yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja
pengungkapan informasi website terhadap sama. Literatur akuntansi tentang
harga saham dan volume perdagangan pengungkapan sendiri seringkali mengacu
saham, serta objek dan tahun penelitiannya, pada konsep keagenan dengan
pada penelitian ini objek penelitian menyediakan dorongan untuk melakukan
dilakukan pada perusahaan manufaktur pengungkapan wajib maupun sukarela
yang terdaftar di (Bursa Efek Surabaya). terhadap laporan keuangan. Dorongan ini
ditunjukkan pada literatur sebagai alat
TINJAUAN PUSTAKA penggerak yang digunakan untuk
Teori Sinyal (Signal Theory) mengurangi asimetri informasi antara
Teori sinyal mengemukakan prinsipal dan agen. Shareholder sebagai
tentang bagaiamana seharusnya sebuah prinsipal menggunakan informasi akuntansi
perusahaan memberikan sinyal kepada untuk mengawasi kinerja manajemen yang
pengguna laporan keuangan. Sinyal ini bertindak sebagai agen. (Watts dan
berupa informasi mengenai apa yang sudah Zimmerman, 1986; Healy dan Pelepu
dilakukan oleh manajemen untuk 2000).
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada .................( Yuli Kurniawati) hal. 289 - 299291
dimana bertujuan untuk mengetahui
Laporan Keuangan (Financial Reporting) hubungan serta pengaruh antar dua variabel
Laporan keuangan menggambarkan atau lebih.
posisi keuangan suatu perusahaan dan Sedangkan untuk populasi yang
kinerja perusahaan selama periode waktu digunakan dalam penelitian ini adalah
tertentu. Unsur-unsur yang berkaitan seluruh perusahaan go public yang tercatat
langsung dengan pengukuran posisi di Bursa Efek Surabaya tahun 2014-2016.
keuangan adalah aktiva, kewajiban dan Sampel ditentukan dengan metode
ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan judgement atau purposive sampling dimana
dengan kinerja adalah penghasilan dan sampel dipilih berdasarkan tujuan atau
beban yang termuat dalam laporan laba- target tertentu, yaitu pemilihan sampel
rugi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa didasarkan pada pertimbangan yang
laporan keuangan merupakan produk atau merupakan tipe pemilihan sampel secara
hasil akhir dari suatu proses akuntansi. acak dimana informasinya diperoleh
Laporan keuangan inilah yang menjadi dengan pertimbangan-pertimbangan
bahan informasi bagi para pemakainya tertentu. Sampel yang diambil adalah
sebagai salah satu bahan dalam proses perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
pengambilan keputusan. Selain sebagai Surabaya.
informasi, laporan keuangan juga dapat
digunakan sebagai sarana Definisi Operasional Variabel
pertanggungjawaban perusahaan terhadap Ukuran Perusahaan (X1)
pihak-pihak yang berhubungan langsung Ukuran perusahaan adalah gambaran
dengan perusahaan. Laporan keuangan juga besar atau kecilnya suatu perusahaan yang
dapat digunakan sebagai salah satu dapat diukur dari besarnya nilai asset,
indikator kesuksesan suatu perusahaan penjualan, atau dari nilai pasar ekuitas
dalam mencapai tujuannya Harahap(2002). perusahaan. Marston dan polei (2004)
menyatakan bahwa perusahaan yang lebih
Internet Financial Reporting (IFR) besar memiliki kompleksitas yang lebih
IFR adalah suatu cara yang dilakukan tinggi sehingga investor membutuhkan
perusahaan untuk mencantumkan laporan informasi keuangan lebih banyak untuk
keuangannya melalui internet, yaitu melalui membuat keputusan investasi yang lebih
website yang dimiliki perusahaan. Literatur efektif. Dapat dikatakan perusahaan besar
akuntansi yang ada menyatakan bahwa IFR lebih disorot dalam pasar modal yang mana
dikenal sebagai pengungkapan sukarela ini memberikan tekanan pada perusahaan
(voluntary disclosure), bukan karena isi untuk mengungkapkan informasi secara
pengungkapannya tetapi karena alat yang lebih lengkap.Adapun dalam penelitian ini
digunakan. Venter (2002) dalam Chandra ukuran perusahaan diukur dengan logaritma
(2008) terdapat tiga cara penyajian laporan natural dari total aset perusahaan (proxy
keuangan melalui website, yaitu 1) Log of Total Asset).
Membuat duplikat laporan keuangan yang
sudah dicetak ke dalam format electronic Profitabilitas (X2)
paper. 2) Mengkonversi laporan keuangan Profitabilitas dalam penelitian ini
ke dalam format HTML. 3) Meningkatkan sebagai variabel independen. Profitabilitas
pencantuman laporan keuangan melalui diukur dengan analisis ROA, yaitu
website sehingga lebih mudah diakses oleh mengukur kemampuan perusahaan
pihak yang berkepentingan. menghasilkan laba dengan menggunakan
total aset (kekayaan) yang dimiliki
METODE PENELITIAN perusahaan setelah disesuaikan dengan
Rancangan Penelitian biaya-biaya untuk mendanai aset
Penelitian ini menggunakan (kekayaan) tersebut. Hal ini disebabkan
pendekatan penelitian kuantitatif. Dengan ROA memiliki tingkat yang lebih
menggunakan metode korelasional. Dan independen dalam pengukuran profitabilitas
juga merupakan penelitian kausalitas, yang

Media Mahardhika Vol. 16 No. 2 Januari 2018


dibandingkan ROE (Lestari dan dimiliki perusahaan. Pengukuran yang
Chariri,2007:9) digunakan adalah skala interval yang
dimana tidak hanya memungkinkan untuk
Kepemilikan Saham oleh Publik (X3) mengklarifikasikan, mengurutkan
Menurut Prabowo dan Tambotoh peringkatnya, tetapi juga bisa mengukur
(2005) kepemilikan saham oleh mengacu dan membandingkan ukuran perbedaan di
pada pemegang saham individu. antara nilai. Selain itu juga bisa
Kepemilikan luar oleh pihak luar selain membedakan (mengkategorikan),
manajemen perusahaan, konflik keagenan mengurutkan nilainya, juga bisa di hitung
semakin besar bagi perusahaan yang berapa perbedaannya/selisihnya dan jarak
memiliki penyebaran kepemilikan saham atau intervalnya juga dapat dibandingkan.
perusahaan (Alamilia, 2008).
Persentase kepemilikan saham oleh Teknik Analisis dan Pembahasan
publik adalah jumlah saham perusahaan Metode analisis data dalam penelitian
yang dimiliki oleh publik, yaitu individu ini adalah dengan menggunakan
atau institusi yang memiliki kepemilikan perhitungan statistik, yaitu dengan
saham di bawah 5% yang berada di luar penerapan SPSS for windows 22,0. Setelah
manajemen dan tidak memiliki hubungan data-data yang diperlukan dalam penelitian
istimewa dengan perusahaan. Kepemilikan ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan
saham oleh publik diukur dengan proxy analisis data. Analisis data yang digunakan
Percentage of Public Ownership (Prabowo dalam penelitian ini adalah analisis statistik
Tambotoh,2005: 153). deskriptif, uji asumsi klasik yang meliputi
uji normalitas data heteroskedastisitas,
Leverage (X4) analisis regresi dan uji koefisien regresi
Leverage merupakan salah satu rasio sederhana (uji t), dan uji koefisien regresi
keuangan. Kemampuan perusahaan dalam secara simultan (uji F).
membayar kewajiban jika perusahaan
tersebut dilikudasi. Perusahaan dengan Variabel Independen
proporsi leverange yang tinggi, menunjukan Ukuran Perusahaan
bahwa semakin besar aktivitas perusahaan Hasil uji statistik deskriptif
yang didanai melalui hutang. Semakin menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
tinggi leverange semakin tinggi pula risiko minimum sebesar 8.251 dan ukuran
perusahaan karena ada kemungkinan perusahaan maksimum sebesar 15.124
perusahaan tidak bisa melunasi dengan ukuran perusahaan rata-rata sebesar
kewajibannya. Leverage dapat diartikan 12.401 sedangkan standard deviasi ukuran
sebagai pengukur besarnya asset yang perusahaan sebesar 1.023.
dibiayai dengan menggunakan liabiitas.
Rasio leverage menunjukkan seberapa Profitabilitas
besar perusahaan dibiayai oleh liabilitas Hasil uji statistik deskriptif
dengan kemampuan perusahaan menunjukkan bahwa profitabilitas
berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan minimum sebesar -0.091 dan tingkat
tersebut. Dalam penelitian ini leverage profitabilitas maksimum sebesar 65.189
diukur dengan menggunakan rasio total dengan tingkat profitabilitas rata-rata
liabilitas terhadap total aktiva (Aly et sebesar 0.588 sedangkan standard deviasi
al,2010). tingkat profitabilitas sebesar 5.428.

Internet Financial Reporting (IFR) Kepemilikan Saham Oleh Publik


Variabel terikat yaitu IFR secara Hasil uji statistik deskriptif
langsung diamati dengan mengunjungi dan menunjukkan bahwa kepemilikan saham
menjelajahi website perusahaan. IFR adalah oleh publik minimum sebesar 3.65 dan
suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk kepemilikan saham oleh publik maksimum
mencantumkan laporan keuangannya sebesar 15.124 dengan kepemilikan saham
melalui internet, yaitu melalui website yang oleh publik rata-rata sebesar 26.038
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada .................( Yuli Kurniawati) hal. 289 - 299293
sedangkan standard deviasi kepemilikan penelitian, dimana suatu sampel dikatakan
saham oleh publik sebesar 14.688. berdistribusi normal atau tidak.
Perumusan hipotesa untuk uji
normalitas melalui analisis Kolmogorov
Smirnov adalah sbb :
Ha : data berasal dari populasi tidak
Leverage normal.
Hasil uji statistik deskriptif Ho : data berasal dari populasi
menunjukkan bahwa leverege minimum normal.
sebesar 0.047 dan leverege maksimum Kriteria keputusan uji normalitas
sebesar 11.162 dengan leverage rata-rata adalah sbb:
sebesar 0.637 sedangkan standard deviasi Jika sig. < 0,10, maka Ho diterima
leverage sebesar 1.248. atau Ha ditolak.
Jika sig. > 0,10, maka Ho ditolak
Variabel Dependen atau Ha diterima.
Internet Financial Reporting (IFR) Pengujian asumsi klasik normalitas
Hasil uji statistik deskriptif melalui uji Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan bahwa IFR minimum sebesar menunjukan data berdistribusi normal. Hal
1.00 dan IFR maksimum sebesar10.00 tersebut ditunjukan bahwa nilai probabilitas
dengan IFR rata-rata sebesar 6.633 sebesar 0.200 lebih besar dari 0.05 sehingga
sedangkan standard deviasi IFR sebesar Ho ditolak atau Ha diterima, sehingga dapat
1.796. disimpulkan bahwa data berasal dari
polupasi normal sehingga model regresi
Hasil Uji Asumsi Klasik memenuhi uji asumsi klasik normalitas.
Hasil Uji Normalitas
Peneliti menggunakan uji normalitas Hasil Uji Multikolinearitas
dengan metode grafik (normality plot) yang Multikolinearitas digunakan untuk
membandingkan distribusi kumulatif dari menguji apakah pada model regresi
data sesungguhnya dengan distribusi ditemukan adanya korelasi antar variabel
kumulatif dari distribusi normal. Uji independen. Jika terjadi korelasi, maka
normalitas ini dilakukan dengan analisis dinamakan terdapat problem
Grafik Normal P-P Plot dimana normalitas multikolinearitas. Salah satu cara untuk
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran mengetahui ada atau tidaknya
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik multikolinearitas ini adalah dengan
normal. menggunakan Variance Inflation Factor
Berdasarkan hasil pengujian (VIF) dan Tolerance. Apabila nilai VIF
normalitas dengan menggunakan SPSS kurang dari sepuluh dan nilai Tolerance
versi 22,0 memperlihatkan penyebaran data lebih dari 0,1 berarti tidak terjadi
yang berada disekitar garis diagonal dan multikolinearitas. Sebaliknya jika diketahui
cenderung mengikuti arah garis diagonal, nilai VIF lebih dari sepuluh dan Tolerance
hal ini menunjukkan bahwa model regresi kurang dari 0,1 berarti terjadi
telah memenuhi asumsi normalitas karena multikolinearitas.
sebaran data cenderung mendekati garis Perumusan hipotesa untuk uji
diagonal. multikolinearitas adalah sbb:
Untuk lebih meyakinkan hasil uji Ha : tidak ada multikolinearitas
grafik maka pada uji normalitas ini juga Ho : ada multikolinearitas
dilengkapi dengan uji statistik, yaitu dengan Kriteria keputusan uji multikolinearitas
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K- adalah sbb:
S). Analisa Kolmogorov-Smirnov Jika VIF > 10 atau Tolerance < 0,1 maka
merupakan suatu pengujian normalitas Ha ditolak, ada multikolinearitas
secara univariate untuk menguji Jika VIF < 10 atau Tolerance > 0,1 maka
keselarasan data masing-masing variabel Ha diterima, tidak ada multikolinearitas.

Media Mahardhika Vol. 16 No. 2 Januari 2018


Berdasarkan hasil pengolahan data oleh publik dan leverage terhadap tingkat
statistik, dapat diketahui bahwa seluruh IFR adalah sebesar 44,6%,sedangkan
variabel independen mempunyai nilai VIF sisanya sebesar 0,554 atau 55,4% (100%-
kurang dari batas maksimal 10 dan nilai 44,6%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain
Tolerance lebih dari 0,1. Sehingga Ho yang tidak disertakan dalam model
ditolak atau Ha diterima, yang artinya penelitian ini.
variabel independen tersebut tidak
menunjukkan adanya gejala Hasil Uji Statistik F
multikolinearitas (tidak ada hubungan yang Uji statistik F digunakan untuk
sangat kuat antara variabel independen mengetahui pengaruh semua variabel
dengan variabel independen lainnya). independen yang dimasukkan dalam model
Dengan demikian tidak terjadi pelanggaran regresi secara bersama-sama terhadap
asumsi multikolinearitas pada model variabel dependen yang diuji pada tingkat
persamaan regresi. signifikan 0,05. Jika nilai probability F
lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
Hasil Uji Autokorelasi menolak Ho, sedangkan jika nilai
Autokorelasi merupakan korelasi probability F lebih besar dari 0,05 maka Ho
antara anggota observasi yang disusun diterima dan menolak Ha.
menurut waktu dan tempat. Model regresi Hasil uji statistik yang menunjukkan
yang baik seharusnya tidak terjadi hasil uji statistik F dengan tingkat
autokorelasi. Untuk mengetahui adanya signifikansi 0,000. Tingkat signifikansi
autokorelasi dilakukan melalui Durbin tersebut lebih kecil dari 0,005 sehingga
Watson (Uji DW). dapat dikatakan bahwa tingkat
Dari output SPSS data sekunder yang profitabilitas, ukuran
diolah dapat dilihat bahwa nilai Durbin perusahaan,kepemilikan saham oleh publik
Watson sebesar 1.892. Karena nilai DW dan leverage berpengaruh secara simultan
sebesar 1.892 berkisar diantara 1.66 sampai dan signifikan terhadap tingkat IFR.
2.34, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat gejala autokorelasi.

Uji Regresi Linier Berganda Hasil Uji Statistik t


Dalam uji regresi ini untuk melihat Uji Statistik t digunakan untuk
pengaruh antara variabel indipenden mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
dengan variabel dependen. Pengujian uji masing-masing variabel independen secara
hitung dalam penelitian ini dilakukan individual terhadap variabel dependen yang
dengan menggunakan model analisis diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika
regresi berganda (multiple regression nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka
analysis), yaitu dilakukan melalui uji Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan
koefisien diterminasi, secara simultan (uji jika nilai probability t lebih besar dari 0,05
F), dan secara parsial (uji t). maka Ho diterima dan menolak Ha. Hasil
uji statistik tantara variabel independen
Hasil Uji Koefisien Determinasi dengan variabel dependen sebagai berikut:
Uji koefisien diterminasi dilakukan
untuk mengukur kemampuan variabel Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
independen tingkat profitabilitas, ukuran Tingkat IFR
perusahaan, kepemilikan saham oleh publik Hasil uji hipotesis pertama dapat
dan leverage dalam menjelaskan variabel dinyatakan bahwa, variabel ukuran
dependen, yaitu tingkat IFR. perusahaan mempunyai tingkat signifikansi
Hasil uji koefesien determinasi sebesar 0,000 (p-value < 0,05) dan
menunjukkan nilai Adjusted R Square koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 0,446 atau 44,6%, ini menunjukkan sebesar +1.278. Artinya, jika variabel
bahwa variabel tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan naik satu satuan maka
ukuran perusahaan, kepemilikan saham tingkat IFR akan naik sebesar exp (1,278)
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada .................( Yuli Kurniawati) hal. 289 - 299295
yakni sebesar 3,589 satuan. Hal ini berarti pengaruh signifikan antara profitabilitas
hipotesis pertama diterima sehingga dapat dengan tingkat IFR.
dikatakan bahwa ukuran perusahaan Pengaruh positif signifikan antara
berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas dengan tingkat IFR adalah
tingkat IFR karena tingkat signifikansi yang karena adanya sumber daya keuangan yang
dimiliki variabel ukuran perusahan lebih lebih besar bagi perusahaan yang memiliki
kecil dari 0,05. profitabilitas yang lebih tinggi dalam
Hubungan antara ukuran perusahaan menyajikan pelaporan keuangan melalui
dan tingkat IFR bersifat positif signifikan. media internet. Menurut Goreti dan Isabel
Hal ini berarti semakin besar ukuran (2011:15).Perusahaan dengan tingkat
perusahaan maka akan semakin tinggi juga profitabilitas yang tinggi berupaya
tingkat IFR perusahaan tersebut. Hasil meningkatkan pengaruh dalam
penelitian ini mendukung penelitian yang pengambilan keputusan investor dengan
dilakukan Marston (2003). Hubungan menarik perhatian stakeholder perusahaan,
positif antara ukuran perusahaan dengan sehingga ada kecenderungan lebih tinggi
tingkat IFR karena perusahaan-perusahaan untuk pengungkapan IFR.
besar memiliki insentif dana lebih untuk
pengungkapan informasi di internet, karena Pengaruh Kepemilikan Saham Oleh
memiliki lebih kemampuan dari aktivitas Publik Terhadap Tingkat IFR
mereka yang menarik perhatian besar dari Hasil uji hipotesis ketiga dapat
pemerintah, masyarakat umum, pemegang dinyatakan bahwa, variabel mempunyai
saham, serta pemangku kepentingan lainnya tingkat signifikansi sebesar 0,511 (p-value
(Goreti dan Isabel, 2011: 343). Perusahaan- > 0,05) dan koefisien regresi dengan arah
perusahaan besar memiliki sumber daya positif sebesar +0.005 Hal ini berarti
lebih dalam melakukan strategi bisnis hipotesis ketiga tidak diterima sehingga
melalui informasi internet yang lebih dapat dikatakan bahwa kepemilikan saham
efisien dan memiliki pengungkapan lebih di oleh publik berpengaruh tetapi tidak
internet. signifikan terhadap tingkat IFR karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
Pengaruh Profitabilitas Terhadap kepemilikan saham oleh publik lebih besar
Tingkat IFR dari 0,10. Hasil penelitian ini mendukung
Hasil uji hipotesis kedua dinyatakan hasil penelitian yang dilakukan Prabowo
bahwa, variabel profitabilitas mempunyai (2005).
tingkat signifikansi sebesar 0,018 (p-value Pengaruh secara tidak signifikan
< 0,05) dan koefisien regresi dengan arah antara kepemilikan saham oleh publik dan
positif sebesar +0.052. IFR yaitu kepemilikan publik (pemegang
Hal ini berarti hipotesis kedua saham individual dibawah 5%), dan
diterima sehingga dapat dikatakan bahwa sifatnya hanya untuk diperjualbelikan.
profitabilitas berpengaruh positif secara Karena sifatnya bukan untuk
signifikan terhadap tingkat IFR karena mengendalikan manajemen perusahaan,
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel informasi tentang keuangan secara
profitabilitas lebih kecil dari 0,05. keseluruhan mungkin kurang begitu
Hubungan antara profitabilitas dan diperhatikan para pemegang saham. Hal ini
tingkat IFR bersifat positif secara signifikan mungkin menjadi salah satu pertimbangan
yang berarti semakin tinggi tingkat manajemen untuk menyajikan laporan
profitabilitas perusahaan, semakin tinggi keuangannya dalam website pribadi
juga tingkat IFR perusahaan tersebut. Hasil perusahaan. Konflik keagenan semakin
penelitian ini mendukung penelitian besar bagi perusahaan yang memiliki
Prabowo dan Tambotoh (2005), Almilia penyebaran kepemilikan saham perusahaan
(2008), Aly et al (2009). Namun hasil Almalia (2008). Pemilik saham yang berada
penelitian ini tidak mendukung penelitian diberbagai wilayah membutuhkan informasi
Lestari (2007), serta Al-Mansour (2009) yang cepat dan akurat sebagai perimbangan
yang tidak menemukan bukti adanya dalam mengambil keputusan. Hasil dari

Media Mahardhika Vol. 16 No. 2 Januari 2018


penelitian ini tidak mendukung hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ketiga yang diajukan dalam penelitian ini. tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan,
kepemilikan saham oleh publik dan
Pengaruh Leverage Terhadap Tingkat leverage terhadap tingkat (IFR) pada
IFR perusahaan yang terdaftar Bursa Efek
Hasil uji hipotesis keempat Surabaya periode tahun 2014 hingga tahun
dinyatakan bahwa, variabel leverage 2016. Berdasarkan hasil penelitian maka
mempunyai tingkat signifikansi sebesar dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
0,186 (p-value >0,05) dan koefisien regresi 1. Ukuran perusahaan berpengaruh
bernilai +0,125. Hal ini berarti hipotesis positif signifikan terhadap tingkat
keempat tidak diterima sehingga dapat IFR. Dengan koefisien regresi sebesar
dikatakan bahwa leverage berpengaruh +1.278. Artinya, jika variabel ukuran
tetapi tidak signifikan terhadap tingkat IFR perusahaan naik satu satuan maka
karena tingkat signifikansi yang dimiliki tingkat IFR akan naik sebesar exp
variabel leverage lebih besar dari 0,05. (1,278) yakni sebesar 3,589 satuan.
Argumentasi yang mendasari hasil 2. Profitabilitas berpengaruh positif
penelitian ini dapat dijelaskan oleh fakta signifikan terhadap tingkat IFR.
bahwa sebagian besar liabilitas perusahaan Dengan koefisien regresi sebesar
bersumber dari utang pada lembaga +0.052. Artinya, jika variabel
keuangan bank yang memiliki akses lebih profitabilitas naik satu satuan maka
untuk memperoleh informasi dari tingkat IFR akan naik sebesar 0,052
perusahaan. Perusahaan yang memiliki satuan.
aktiva likuid dalam jumlah besar dapat 3. Kepemilikan saham oleh publik
membuat hutang jangka panjang dalam berpengaruh tidak secara signifikan
proporsi yang lebih besar. Namun dengan terhadap tingkat IFR. Dengan
konsekuensi yaitu bila beban bunga koefisien regresi sebesar +0.005.
ternyata melebihi kemampuan untuk Artinya, jika variabel kepemilikan
menghasilkan pengembalian atas investasi saham oleh publik naik satu satuan
yang dilakukan dengan pinjaman dana maka tingkat IFR akan naik sebesar
tersebut para investor lebih menyukai 0,005 satuan. Hasil penelitian ini
perusahaan yang memiliki rasio Leverage mendukung penelitian yang dilakukan
rendah karena akan memberikan jaminan Prabowo (2005).
bahwa perusahaan akan memenuhi prinsip 4. Leverage berpengaruh secara tidak
akuntansi going concern atas pengembalian signifikan terhadap terhadap tingkat
investasi. Debitor institusional yaitu IFR. Dengan koefisien regresi bernilai
perusahaan lebih mudah diakses +0,125. Artinya, jika variabel
dibandingkan debitor perorangan sehingga Leverage naik satu satuan maka
dengan dimilikinya akses lebih ke tingkat IFR akan naik sebesar 0,125
perusahaan, lembaga keuangan bank lebih satuan.
memilih menggunakan observasi langsung
ke perusahaan dalam memperoleh data Saran
informasi yang dibutuhkan dibandingkan Ukuran perusahaan, profitabilitas,
akses informasi tidak langsung seperti IFR. kepemilikan saham oleh publik, leverage,
dan kelompok industri merupakan sebuah
Kesimpulan model teoritis yang diuji dan dikembangkan
Pelaporan keuangan melalui IFR dalam penelitian serta dapat mempengaruhi
diharapkan mampu meningkatkan IFR. Hasil implikasi ini memiliki beberapa
komunikasi perusahaan dengan stakeholder pengetahuan penting bagi ilmu
dan pihak-pihak lain yang berkaitan, pengetahuan, perusahaan dan stakeholder
khususnya adalah investor. Dengan adanya serta bagi pembaca antara lain sebagai
IFR, investor dapat lebih cepat mengakses berikut :
informasi keuangan perusahaan sebagai Bagi Ilmu Pengetahuan
dasar pembuatan keputusan. Pada penelitian
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada .................( Yuli Kurniawati) hal. 289 - 299297
Penelitian ini diharapkan menambah
wawasan pengetahuan pada bidang DAFTAR PUSTAKA
akuntansi yang terus berkembang serta Ashbaugh, Hollis, Karla M. Johnstone dan
dapat digunakan sebagai tambahan Terry D. Warfield, 1999, ‘Corporate
referensi bagi ilmu pengetahuan dan Reporting on the Internet’,
penelitian selanjutnya dibidang IFR yang Accounting Horizons, Vol. 13 (3) :
akan datang untuk dikembangkan dan Pp. 241-257.
diperbaiki, misalnya dengan menambah
variabel independen, menambah sampel Al-Mansour, Ammar Yaser. (2009).
penelitian, memperpanjang periode dalam ”Determinants of Internet Financial
pengamatan. Serta membandingkan jenis Reporting: An Empirical
perusahaan lain yang menggunakan Investigation on UAE Public Listed
indikator keuangan dan industri berbeda. Companies”. Thesis, Universiti
Utara Malaysia,
Bagi Perusahaan dan Stakeholder
IFR membantu perusahaan untuk Amilia, Luciana Spica. “Faktor-Faktor
memperluas penyebaran informasi Yang Mempengaruhi Pengungkapan
keuangan dan mengurangi agency cost Sukarela“Internet Financial And
terkait dengan pencetakan dan pengiriman Sustainability Reporting” Jurnal
laporan keuangan sebagai bentuk Akuntansi dan Auditing Indonesia.
pertanggungjawaban pihak manajemen. Vol. 12 ( 2) : Pp 1-31.
Maka dari itu, perusahaan hendaknya dapat
menerapkan dan memanfaatkan praktik IFR Aly, Doaa Simon, Jon Hussainey, Khaled.
dengan baik sehingga dapat membantu “Determinants of corporate internet
meningkatkan komunikasi dengan berbagai reporting:evidence from Egypt”,
pihak. Managerial Auditing Journal 25. (2):
Sedangkan Stakeholder Pp. 182-202.
membutuhkan sistem pelaporan yang
fleksibel, dimana akan dapat Belkaoui dan Ahmed Riahi, 2006, Teori
memungkinkan mereka memperoleh Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.
informasi dengan cara yang lebih mudah.
Melalui IFR para stakeholder dapat Davey, Howard, dan Kanya Homkajohn,
melakukan pencarian informasi keuangan 2004, ‘Corporate Internet Reporting:
dan non-keuangan yang lebih praktis, tepat An Asian Example’, Problems and
waktu, efektif, dan efisien. Perspectives in Management, Vol. 2,
Bagi Pembaca Pp. 211-227.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai faktor- Goreti Dâmaso dan Isabel Costa Lourenço.
faktor yang berpengaruh dalam melakukan “Internet Financial Reporting:
pelaporan keuangan melalui internet IFR Environmental Impact Companies
dan menjelaskan praktik pelaporan and other Determinants ”. 8th
keuangan melalui internet yang telah atau International Conference on
belum diterapkan oleh perusahaan go public Enterprise Systems, Accounting and
sehingga dapat memacu perusahaan go Logistics (8 th ICESAL 2011),
public untuk melakukan pelaporan Thassos Island Greece 2011 :
keuangan lebih baik lagi kedepannya. Pp.331-359.

Khan, Muhammad Akram, 2006.


“Performance Auditing-The Three
‘Es’.” ASOSAI” Jurnal (april 2006).

Luciana Spica Almilia, 2009, ‘Analisa


Komparasi Indeks Internet Financial

Media Mahardhika Vol. 16 No. 2 Januari 2018


Reporting pada Website Perusahaan
Go Publik di Indonesia’, Seminar Prabowo, Ronny Tambotoh, Johan Jimmy
Nasional Aplikasi Teknologi Carter. “Internet financial reporting
Informasi (SNATI 2009), ISSN: as avoluntary disclosure practice :
1907-5022: Pp. 29-33. an empirical analysis of Indonesian
manufacturing firms using order
Lestari, Hanny S. Dan Chariri, Anis. logit regression”, Jurnal akuntansi
(2008). Analisis Faktor-faktor yang bisnis Vol.5 (2), Pp :149-160.
Mempengaruhi Pelaporan Keuangan
Melalui Internet (Internet Financial Sukanto, Eman. “Pengaruh Internet
Reporting) dalam Website Financial Reporting dan Tingkat
Perusahaan. Jurnal Universitas Pengungkapan Informasi Website
Diponegoro Semarang Vol 27 (3) : Terhadap Frekuensi Perdagangan
Pp 135-156 Saham Perusahaan di Bursa”, Jurnal
Fokus Ekonomi Vol. 6 (2) : Pp. 178-
Luciana Spica Almilia, 2009, ‘Analisa 228
Kualitas Isi Financial and
Sustainability Reporting pada Sasongko Budisusetyo, 2009, ‘The Practice
Website Perusahaan Go Publik di of Financial Disclosure on
Indonesia’, Seminar Nasional Corporate Website: Case Study in
Aplikasi Teknologi Informasi Indonesia’, Jurnal VENTURA, Vol.
(SNATI 2009), ISSN: 1907-5022, 12 (3) : Pp. 175-186.
Pp. 34-38.
Xiao, J. Z., H. Yang and C. W. Chow, “The
Momany, Munther Talal, dan Salah Al- Determinants and Characteristics of
Dain Al-Shorman, 2006, ‘Web-Based Voluntary Internet Based Disclosures
Voluntary Financial Reporting of by Listed Chinese Companies,”
Jordanian Companies’, Internetional Journal of Accounting and Public
Review of Business Research Papers, Policy 23: Pp. 191-225.
Vol. 2 : Pp. 127-139.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim,


Analisis Laporan keuangan, Edisi
Empat, Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN

Marston, Claire. “Financial reporting on


the internet by leading Japanese
companies”.Corporste
Comunication”, Vol.8(1): Pp.33-50.

Oyelere, Fawzi Laswad, Richard Fisher.


“Journal of International Financial
Management and Accounting”, Vol
14 (1) : Pp 26–63.

Sasongko Budisusetyo dan Luciana Spica


Almilia, 2011, ‘Internet Financial
Reporting on the Web in Indonesian:
not Just Technical Problem’, Inter-
national Journal Business
Information Systems, Vol. 8 (4): Pp.
380-395
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada .................( Yuli Kurniawati) hal. 289 - 299299

Anda mungkin juga menyukai