Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hormat kepada orang tua merupakan hal manusiawi yang mutlak

harus dijunjung oleh semua manusia dalam berbagai ras, etnis, agama dan

budaya apapun. Karena jasanya lah seorang anak manusia lahir kedunia

ini, karena jerih payah ibunya yang telah mengandung seorang janin dalam

kandungannya maka manusia bisa lahir, tidak sampai situ kemudian orang

tua mengapih bayi tersebut sehingga neranjak dewasa. Oleh karenanya

sekali lagi penulis katakana bahwa hormat kepada orang tua merupakan

hal manusiawi yang mutlak harus dilakukan oleh seluruh manusia di muka

bumi ini. Akan tetapi pada zaman ini masih banyak orang yang mencaci

maki, merendahkan dan melupakan jasa orang tua.

Agama Islam menyinggung perihal berbakti kepada orang tua

sebanyak 16 kali dalam Al-Qur’an. Selain itu, perintah berbakti kepada

orang tua di satu redaksikan dengan perintah beriman dan beribadah kepad

Allah SWT. Tetapi tidak semua perintah berbakti ini disejajarkan. Adapun

perintah berbakti kepada orang tua yang di satu redaksikan dengan

perintah beriman dan beribadah kepada Allah Swt ada pada Qur’an Surat

Al-Baqarah ayat 83, Qur,an surat An-Nisa ayat 36, Qur’an Surat Al-

An’am ayat 151, Qur’an Surat Al’Isra ayat 23, dan Qur’an Surat Al-

Luqman ayat 13. Adapun dalam hadits Nabi SAW menjelaskan perihal

berbakti kepada orang tua merupakan jihad yang paling utama,


‫قال سالت رسول هللا صلى هللا عليه و سلم اي العمل افضل قال الصالة لوقتها قال‬

)‫قلت ثم اي قال بر الوالدين قال قلت ثم اي قال الجهاد فى سبيل هللا (متفق عليه‬

Artinya :

“ Aku pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “amal apa yang

paling disukai Allah? Beliau menjawab. Shalat pada waktunya, aku

bertanya kemudia apa? Beliau menjawab, berbuat baik kepada orang tua,

aku bertanya lagi, kemudia apa ya rosulullah? Beliau menjawab, berjihad

di jalanNya (Muttafq alaih)1.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas penulis menyusun rumusan masalah

yang berkaitan dengan tema makalah untuk menspesifikasikan dan

mengklasifikasikan pokok masalah yang akan dikaji. Adapun masalah

yang akan dianalisa adalah :

1. Apa pengertian berbakti kepada orang tua menurut prespektif agama

Islam.

2. Bagaimana perintah Allah SWT dan Rosulullah SAW tentang berbakti

kepada orang tua.

3. Bagaimana adab menjalin hubungan dengan orang tua.

C. Tujuan dan Keguanaan Makalah

1
Adawiyah M, “berbakti kepada orang tua dalam ungkapan Al-Qur’an” , skripsi kualitatif
linguistic, UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, 2017. Diakses pada tanggal 12,02,2020.
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini adalah :

1. Dapat membangun kontruksi pemahaman tentang arti berbakti kepada

orang tua menurut prespektif agama Islam.

2. Dapat membangun kontruksi pemahaman tentang bagaimana Allah

dan Rosulullah memberikan amanah untuk berbakti kepada orang tua.

3. Dapat membangun kontruksi pemahaman tatacara bergaul dengan

orang tua.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Berbakti Kepada Orang Tua Dalam Prespektif Agama

Islam

Istilah berbakti kepada orang tua dalam Al-Qur’an memiliki lebih

dari satu kosakata, diantaranya ada yang menyebutkan kata Birr Al-

Walidain, Ihsan dan Ma’ruf. Secara umum kata Birr, Ihsan dan Ma’ruf

sama-sama bermakna berbuat kebaikan atau suatu perbuatan yang bersifat

baik. Menurut sebiam ulama tidak ada kata dalam Al-Qur’an yang murodif

(sinonim kata), masing-masing kosa kata memiliki aksentuasi makna yang

berbeda. Karena Allah SWT begitu teliti dalam mengungkapkan redaksi

kosa kata untuk menyingkap pesan yang terkandung di dalam setiap ayat,

selain itu setiap lafadz yang berbeda tidak dapat menggantikan lafadz

lainnya. Oleh karenanya kata Birr, Ihsan dan Ma’ruf di dalam Al-Qur’an

tidak memiliki makna yang sama melainkan memiliki makna yang

berbeda di dalam setiap ungkapan kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai