6monica - Vol 9 No 1 Mei 2007
6monica - Vol 9 No 1 Mei 2007
Moniqa Siagawati1
Wiwin Dinar Prastiti2
Purwati3
Abstract. Values are the factors to supports how to be bad and to be good. They include
cognitions, afektions, and psychomotorics to do something. Children usually like games
because of the joy. Traditional game ike gobag sodor can put positive values in them.
Unfortunately, this game is being leaved by the society. The purpose of this research was to
find the values in gobag sodor. Researcher used interview, observation and documentation.
Inductive-description technique was used as analysis data technique. Gobag sodor contains
physical, psychological and social values. The values transformation can be happened in
some ways, direct meaning, habits, imitating, and parent-teacher directing. It has limitation
too, because of the modern games. But, gobag sodor can stand with the capability of values
in it.
Abstrak. Nilai merupakan faktor yang mendukung untuk berbuat baik atau buruk, benar
atau salah. Nilai mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk melakukan
tindakan. Permainan lebih disukai anak dalam menanamkan nilai karena sifatnya yang
bebas dan menyenangkan. Permainan tradisional seperti gobag sodor dianggap mampu
menanamkan sejumlah nilai positif pada anak. Namun sayangnya permainan tradisional
mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap
nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam permainan tradisional gobag sodor Metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif deskriptif. Dari penelitian ini
didapatkan wawasan yang lebih luas mengenai latar belakang permainan gobag sodor.
Nilai-nilai dalam permainan gobag sodor dapat dirangkum menjadi tiga aspek, yaitu aspek
jasmani, aspek psikologis, aspek sosial. Transfer nilai dalam permainan gobag sodor
dapat terjadi dalam beberapa cara yaitu, penghayatan langsung, terbiasa melakukan,
menirukan orang yang lebih tua dan pengarahan dari guru dan orang tua. Transfer nilai
melalui permainan gobag sodor juga memiliki keterbatasan seperti keterbatasan lahan
atau kalah bersaing dengan permainan modern. Namun, permainan gobag sodor masih
akan mampu bertahan dengan potensi yang dimilkinya.
83
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
84 Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 83-95
bentuk permainan semata. Banyak nilai- kebutuhan (needs). Pengertian lain yang
nilai filosofis dan kearifan lokal yang juga terkenal menyebutkan nilai sebagai
tertanam di sana. Permainan tradisi juga pilihan yang disukai (a preference) atau
merupakan salah satu bentuk ketahanan sesuatu yang menguntungkan (a ben-
budaya. Beberapa peneliti mengakui efit), sehingga nilai dapat berupa benda-
permainan anak yang masih bercirikan benda (objects) atau jenis-jenis perilaku
unsur-unsur tradisi memiliki nilai-nilai (types of behavior) , Reicher (dalam
kearifan lokal hingga nilai pembelajaran Knickers 1969). Hall dan Tonna (dalam
bagi anak-anak, seperti nilai ekonomi powney, 1996) menyimpulkan devinisi
hingga demokrasi. Permainan benteng- nilai sebagai berikut; (1) Nilai merupakan
bentengan dan gobag sodor, selain ekspresi dari konsep-konsep (misalkan
memiliki nilai keceriaan yang tinggi, konstruk pribadi) yang
permainan ini juga membantu anak merepresentasikan sekumpulan energi
berpikir strategis. Menolong temannya yang dinamis. (2) Nilai dideskripsikan
yang berada dalam cengkeraman lawan melalui kata-kata dalam bahasa yang
bermainnya dan juga membantu timnya membawa makna yang penting bagi
memenangi pertandingan tentu pribadi. Makna ini membawa energi
membutuhkan kerja sama, kekompakan, psikologis tertentu yang mengaktifkan
dan kecerdasan berpikir, Mahdi perilaku seseorang. (3)Nilai dapat
(www.kompas.com diakses tanggal 6 dipelajari dan dapat diukur.
agustus 2007) Nilai merupakan bagian yang saling
Penelitian ini dilakukan untuk berhubungan dengan keyakinan dan
mengetahui apakah benar permainan perilaku manusia. Rokeach (dalam
tradisional gobag sodor mengandung Kniker 1977) menjelaskan bahwa
nilai-nilai positif, jika iya nilai-nilai apakah keyakinan (beliefs) merupakan
yang terkandung dalam permainan kesimpulan yang dibuat oleh pengamat
tradisional gobag sodor. Penelitian ini (observer) tentang pernyataan yang
diharapkan dapat memberikan wacana menekankan harapan. Tingkah-laku (at-
baru bagi dunia keilmuan terutama bagi titude) merupakan organisasi keyakinan
psikolog dan peneliti lain yang tertarik yang secara relatif berlangsung terus-
dengan nilai-nilai dalam budaya lokal. menerus terhadap suatu objek atau
situasi yang diatur untuk merespon
Nilai dalam suatu sikap yang lebih disukai,
sedangkan nilai (value) adalah sebuah
Freud (dalam Kniker 1977)
keyakinan yang memandu tindakan dan
mendefinisikan nilai sebagai kebutuhan-
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
86 Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 83-95
penilaian. Keyakinan seseorang atau Reed (2000), nilai yang diharapkan pada
persepsi seseorang atas apa yang seseorang berpengaruh terhadap
dianggap benar, saling berhubungan keputusan yang diambilnya.
dalam membentuk perilaku. Ketika Kemampuan kognitif turut berperan
dihadapkan pada suatu permasalahan, dalam “penentu prespektif” yang
seseorang harus berhenti dan membuat digunakan seseorang untuk menilai or-
keputusan. Tindakan yang dihasilkan ang lain, semisal empati, simpati,
atau pilihan untuk tidak mengikutinya kekaguman, dan juga perasaan, perasaan
merupakan nilai individu tersebut. negatif seperti marah, sakit, malu, dan
Sehingga nilai yang dimiliki seorang rasa bersalah (Santrock, 2002).
individu adalah sebanyak perilakunya. Berdasarkan hasil dari konferensi
Menurut powney (1996) nilai Philadelphia(1976) mengenai
meliputi wilayah keyakinan (belief) dari pendekatan penanaman nilai, Knicker
agama dan moral; nilai juga merujuk (1977) menyebutkan 6 model transfer
pada aspek-aspek lain mengenai nilai (a) Modeling, (b) Training, (c)
bagaimana hidup berlangsung secara Modifikasi Perilaku, (d) Disonansi
terus menerus. Nilai mencakup aspek Kognitif, (e) Goal Setting, (f) Pola
kognisi, emosi dan perilaku. Nilai dapat Perilaku.
diekspresikan pada dua tingkatan yang
berbeda, yaitu fundamental dan Permainan Tradisional
kontekstual. Pada wilayah keyakinan Astuti (2000), mengartikan
(belief) Berkowitz (1995) menjelaskan permainan sebagai aktivitas manusia
bahwa nilai mengandung muatan dalam berbagai bentuk sebagai cermin
kepercayaan dalam memahami salah kebutuhan untuk memperoleh
atau benar suatu permasalahan. Nilai pengetahuan baru secara
diperoleh dari konversi sosial, pribadi dan menyenangkan. Dalam kaitannya
moral. Nilai bervariasi berdasarkan adat dengan anak-anak, permainan dapat
istiadat dan norma yang berbeda diantara diartikan sebagai aktivitas yang
satu konteks sosial atau kelompok dilakukan anak dalam berbagai bentuk
dengan yang lainnya. Sedangkan Rodger secara spontan, tanpa paksaan,
(1992) menambahkan bahwa mendatangkan kegembiraan dan dalam
perkembangan sensitivitas pada nilai suasana menyenangkan. Jarahnitra
secara luas merupakan aspek penting (1992) menyatakan bahwa permainan
dari kematangan kehidupan moral. tradisional rakyat merupakan hasil
Sebagaimana yang dinyatakan oleh budaya yang besar nilainya bagi anak-
Mengungkap Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam
Permainan Tradisional Gobag Sodor 87
Moniqa Siagawati, Wiwin Dinar Prastiti, dan Purwanti
penelitian. Hal-hal yang disimpan dan penting. Dari isi paparan cerita informan
diorganisasikan adalah (a) data mentah akan tampak tema yang dapat
(hasil wawancara), (b) data yang sudah dikategorisasikan atau dikelompokan
ditulis dalam bentuk verbatim, (c) data berdasarkan tema yang sama.
yang sudah ditandai dengan kode-kode,
(d) teks laporan. Langkah selanjutnya HASIL DAN PEMBAHASAN
setelah pengorganisasian data adalah
pengkodingan. Menurut Poerwandari Penelitian ini dilakukan melalui
(1998) koding adalah proses pemberian tahap. Tahap yang pertama adalah
kode atau pembubuhan kode pada data penelitian pada subjek anak-anak yang
lapangan yang diperoleh dengan maksud pernah melakukan permainan gobag
agar dapat mengorganisasikan dan sodor ini. Awalnya dilakukan observasi
mensistematisasikan data secara terlebih dahulu untuk menentukan subjek
lengkap dan mendetail sehingga data secara purposive sampling. Penelitian
dapat dimunculkan gambaran tentang yang selanjutnya dilakukan pada
topik yang dipelajari. informan kunci yang memiliki
pengetahuan luas mengenai latar
Lebih lanjut menurut Poerwandari
belakang permainan dan nilai-nilai yang
(1998) secara praktis dan efektif, koding
terkandung dalam permainan tradisional
dapat dilakukan dengan melalui; (s)
gobag sodor.
penulis menyusun transkrip verbatim dan
catatan lapangan dan kolom yang cukup Dari penelitian yang dilakukan
besar di sebelah kanan maupun kiri didapatkan informasi baru mengenai
transkrip; (b) penulis secara urut dan kandungan nilai-nilai dalam permainan
kontinyu melakukan penomoran pada tradisional gobag sodor. Namun,
baris transkrip atau catatan lapangan; (c) sebelum mengungkap nilai-nilai dalam
penulis memberikan nama untuk masing- permainan gobaga sodor, pengetahuan
masing berkas dengan kode tertentu. mengenai permainan tersebut sangat
Kode yang dipilih adalah kode yang dibutuhkan sebagai pemahaman awal
mudah diingat dan dianggap paling tepat dan sebagai kontrol validitas hasil dari
penelitian. Keseluruhan subjek
mewakili berkas tersebut. Tahap
mengetahui dengan baik permainan
selanjutnya dalam melakukan analisis isi
tradisional gobag sodor, hal ini juga
adalah menentukan tema. Adapun dalam
ditunjang dengan pengalaman subjek
menentukan tema ini penulis membaca
penelitian atau informan kunci yang
isi cerita dan memahami transkrip yang
pernah memainkan permainan ini
sudah dikoding, untuk mencari tema
berulang kali.
Mengungkap Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam
Permainan Tradisional Gobag Sodor 93
Moniqa Siagawati, Wiwin Dinar Prastiti, dan Purwanti
memainkan permainan ini dibanding belum tentu pula memberi manfaat bagi
memberikan permainan modern yang anak.
DAFTAR RUJUKAN
Ariani, dkk. (1992). Permainan Takyat Poeny, J., et.al. (1995).
Daerah Istimewa Yogyakarta. Understanding Values Education
Yogyakarta: Departemen In Thr Primaty School. The
Pendidikan dan Kebudayaan Schotish Council for Research in
Daerah Istimewa Yogyakarta. Education.