Anda di halaman 1dari 4

1. Penelitian Pertama ditulis oleh.

Ali Ridho,Evaluasi Program Gerakan

FURUDHUL ‘AINIYAH (GEFA) dengan Menggunakan Model Kirkpatrick,

Skripsi, Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan, Universitas Islam

Negeri (UIN). Skripsi ini disusun oleh Ali Ridho. Skripsi ini membahas tentang

Gerakan Furudul Ainiyah (GEFA) yang dilaksanakan di Madrasah Jawa Timur.

Untuk menilai keefektifannya, evaluasi program yang komprehensif dan proses

pelaksanaan program perlu dilakukan, dan evaluasi yang berbeda perlu disetujui.

Ada beberapa model yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas program

dan proses implementasi seperti model CIPP, Stake Countenance, dan lain-lain.

Penelitian ini menawarkan model evaluasi program yaitu model Kirkpatrick yang

akan dievaluasi secara mendalam, dengan empat tingkatan yaitu tingkat reaksi,

tingkat dampak program, tingkat perubahan pembelajaran dan tingkat hasil. Dari

berbagai level tersebut, mereka dilengkapi dengan instrumen penilaian.

Persamaaan peneliti yaitu menggunakan evaluasi program sedangkan

perbedaannya terfokus pada evaluasi program yang komprehensif dan proses

pelaksanaan programperlu dilakukan.

2. Penelitian kedua ditulis oleh Khumaidi, Implementasi Gerakan FURUDHUL

‘AINIYAH Melalui Peningkatan Pemahaman Siswa Madrasah Tentang

Amaliyah Fikih Sehari-Hari. Skripsi ini disusun oleh Khumaidi. Skripsi ini

membahas tentang Salah satu Gerakan Furudhul ‘Ainiyah (GEFA), yakni gerakan

yang bertujuan untuk mencetak profil alumni madrasah berwawasan keagamaan

yang mumpuni yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Lumajang pada

tanggal 15 November 2019.. Menindak lanjuti program tersebut, Madrasah Aliyah

Negeri Lumajang berupaya terus mengimplementasikan GEFA di setiap kegiatan

madrasah. Salah satunya, melalui kegiatan “Jumat Berkah” yang dilaksanakan


setiap Jumat pagi. Beliau Bapak Khumaidi selaku Guru Fikih memberikan materi

tentang amaliyah fikih sehari-hari yang harus dikuasai oleh siswa Madrasah

Aliyah. Materi disampaikan dalam sebuah forum yang dihadiri oleh seluruh siswa

MAN Lumajang dengan model kuliah umum. Beberapa materi yang disampaikan

di antaranya tentang tata cara (kaifiyah) shalat sunnah, seperti shalat gerhana,

shalat tasbih, shalat istikharah, shalat istisqa’, dsb. Juga materi tentang shalat dalam

keadaan rukhsah, seperti shalat orang sakit (duduk dan terlentang), shalat jamak

qasar, dan shalat khauf. Juga disampaikan materi tentang prosesi pengurusan

jenazah dan akad nikah (ijab kabul). Agar lebih mendalam dan mengena untuk

siswa. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode pembelajaran role play. Siswa

terlebih dahulu diberikan modul ringkasan amaliyah fikih dalam bentuk digital,

agar bisa dibawa kemana mana. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok untuk memerankan salah satu tema yang diberikan. Adapun Hasilnya

adalah dengan adanya sistem pembelajaran role play/praktek langsung sehingga

dapat mempermudah para siswa untuk memahami materi yang disampaikan,

bukan hanya sekedar pengetahuan saja yang didapat melainkan tata cara

pelaksanaan yang sesuai menurut syari’at islam. Dan kelebihannya mereka bisa

mengaplikasikan pemahaman yang mereka miliki pada kehidupan sehari – hari,

semisal pada waktu sholat jenazah ataupun sholat-sholat sunnah yang lain.

3. Penelitian ketiga ditulis oleh. Muhammad Ainul Yaqin, Penguatan

Karakter Religius Berbasis Kegiatan Ekstrakulikuler FURUDHUL ‘AINIYAH

Pada Siswa SMP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Skripsi, Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UINM). Skripsi ini disusun oleh

Muhammad Ainul Yaqin. Skripsi ini membahas tentang Penguatan Karakter


Religius Berbasis Kegiatan Ekstrakulikuler Furudh Al-Ainiyah yang dilaksanakan

di SMP Nurul Jadid pada 20 November 2017. Penguatan karakter religius

merupakan salah satu bentuk nyata dari kegiatan ekstrakulikuler furudh al-ainiyah

di sekolah. Kegiatan tersebut, untuk mentradisikan perilaku positif (akhlak al-

karimah) kepada siswa sehingga, penguatan karakter religius dapat terwujud

melalui nilai-nilai agamis, perilaku dan aktivitas yang didukung oleh manajemen

SDM yang baik serta komponen pendidikan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk

menemukan latar belakang kegiatan ekstrakurikuler furudh al-ainiyah di SMP

Nurul Jadid Paiton Probolinggo serta strategi perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan penguatan karakter religius di SMP Nurul Jadid Paiton Probolinggo,

dan implikasi penguatan karakter religius pada siswa melalui kegiatan

ekstrakurikuler furudh al „ainiyah. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Data dianalisis

dengan interactive model yang terdiri dari data collection, data reduction, data

display dan conclusion. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan uji

kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa: latar belakang kegiatan ekstrakurikuler furudh al-ainiyah

adalah konsep teori pembelajaran materi fiqih, aqidah, akhlaq, tauhid, hafalan, baca

tulis Al-qur‟an, konsep terapan, mencakup akhlaq kepada Allah SWT, Jujur,

akhlak siswa kepada guru, tanggung jawab, disiplin, akhlak siswa kepada Sesama.

menggunakan prinsip keterpaduan ajaran Rasul yang bersumber dari Al-qur’an dan

Hadist serta moral knowing, moral feeling dan moral action melalui pendekatan

keteladanan dan pendekatan sistem strategi perencanaan pendidikan karakter

dilandasi model yang sistemik-integratif. pelaksanaannya menggunakan


habitualisasi (pembiasaan), personifikasi, keteladanan perilaku seseorang (role

model), pengintegrasian kegiatan, program ekstrakurikuler, intrakurikuler dan

pembentukan lingkungan (bi‟ah) yang kondusif. pengawasan menggunakan

manajemen kontrol internal melalui tata tertib dan buku attitude, dan eksternal

melalui home visit, Adapun hasilnya adalah dengan adanya furudh ainiyah berbasis

ekstrakulikuler Implikasi dari setiap siswa yang dimiliki, menimbulkan output

pengetahuan akademik excellent dan religius awareness, yaitu memiliki kesadaran

mewujudkan sikap pengetahuan, sikap religius, sikap sosial, sikap keterampilan

dan sikap kemandirian.

Anda mungkin juga menyukai