Anda di halaman 1dari 36

TINDAKAN NON FARMAKOLOGI

PADA NYERI PERSALINAN

OLEH : WERNA NONTJI


Pendahuluan
 Wanita hamil sering khawatir /cemas
ttg rasa nyeri yang akan mereka alami
saat melahirkan dan bagaimana akan
bereaksi untuk mengatasi nyeri tsb
(Bobak, 2006)
 Ibu hamil 12 % melakukan ANC class
di RSIA St Khadijah I mengatakan
cemas tentang nyeri yang akan alami
saat melahirkan utamanya primipara
(Deniel,2005).
 Nyeri pada persalinan merupakan
suatu proses fisiologis yang luar
biasa dan intensitas nyeri yang
dirasakan berbeda-beda. Variasi ini
disebabkan oleh faktor fisik,
psikologis, dan kebiasaan
tradisional.
 Walaupun persalinan : kejadian
alami dan dalam masyarakat pada
umumnya ibu-ibu menghadapi nyeri
persalinan sebagaimana apa
adanya, namun permintaan dan
upaya untuk menanggulanginya
telah ada cara / teknik yang
disesuaikan dengan kemampuan
ibu.
 Tindakan yang dianggap cukup
efektif adalah relaksasi atau
masase, pengaturan pola nafas dan
partisipasi suami.
 Rasa nyeri dapat menyebabkan
depresi pada ibu maupun janinnya
oleh karena itu sejalan dengan
perkembangan ilmu,
penatalaksanaan nyeri non
farmakologi perlu dipertimbangkan.
 Teknik harus memenuhi beberapa
persyaratan antara lain aman,
efektif dan mempunyai angka
kepuasan yang tinggi, dan efek
samping ibu minimal atau tidak ada.
Hasil Penelitian
 Ibu yang ANC Class memberi pengaruh
yang bermakna pada akhir kehamilan
di RB St Khadijah IV (Stang, 2000)

 ± 80 % Persalinan normal, perawat /


bidan belum melakukan tindakan non
farmakologi (Bobak, 2005).
 Dr. Johanes Mose, dr. SpOG, KFM dan
Dr. Dadang Syarief Hidajat E, dr.,
SpA(K). "Rasa nyeri dalam persalinan
tentunya akan menimbulkan rasa
gelisah pada sang ibu, sehingga ada
efek psikologis yang justru
mengganggu. Misalnya
cardiovascular, respiratory, maupun
neuroendocrine," katanya.
 Untuk mengatasi nyeri persalinan,
tedapat cara lama yaitu epidural,
yang kini diganti dengan ILA
(intrathecal labor analgesia).
 Lewat cara ini membuat si ibu merasa
nyaman, bahkan ada gabungan
antara epidural dengan ILA.
Persalinan
 Pengertian Persalinan : proses
pengeluaran hasil konsepsi yang
telah cukup bulan atau dapat hidup
diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan
(Cunningham, 2006)
 Persalinan memerlukan :
 dilatasi kanalis servikalis 
mengakomodasi lewatnya janin

 Kontraksi miometrium uterus yang


cukup kuat  mendorong janin
(Sherwood L, 2001)
Tahap – Tahap Persalinan

 Tahap I (kala pembukaan)


 Tahap II (kala pengeluaran janin)
 Tahap III (Kala pengeluaran plasenta
 Tahap IV (tahap observasi 2 jam
postpartum)
Tahap pertama persalinan :
 Fase laten, berlangsung lambat
sampai dengan pembukaan 3 cm
dalam 7-8 jam
 Fase aktif, berlangsung 6 jam
dengan tiga sub periode yaitu :
* Akselarasi, berlangsung 2 jam
dengan pembukaan 4 cm
* Dilatasi maksimal, selama 2 jam
dimana pembukaan berlangsung
cepat menjadi 9 cm.
* Deselarasi, berlangsung lambat
dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm atau dilatasi
servik lengkap.
Pengertian Nyeri persalinan :

 Nyeri kontraksi rahim yang


disebabkan oleh dilatasi dan penipisan
servik dan iskemia otot-otot rahim (
penurunan aliran darah sehingga
oksigen lokal mengalami deficit) akibat
kontraksi arteri miometrium.
(Cunningham, 2006)
Fisiologi Nyeri Pada Persalinan
 Mekanisme nyeri persalinan sebab :

Membukanya servik krn kontraksi


uterus

 Impuls rasa nyeri tahap pertama


persalinan

Transmisi melalui segmen saraf


spinalis T 11-12
Pengaruh buruk nyeri persalinan
terhadap ibu dan janin

Adakalanya persalinan dirasakan


sangat nyeri dan dapat
menimbulkan rangsangan saraf
pada ibu meningkat 3-6 kali lipat
(Ramli, 2002)
Meningkatnya rangsangan simpatis ini
dapat menimbulkan :
 Metabolisme tubuh meningkat,
kebutuhan oksigen meningkat, keadaan
ini memburuk bila pernafasan ibu tidak
efisien karena nyeri persalinan.
 Pengerutan pembuluh darah tepi, aliran
darah ke rahim terganggu, aliran darah
ke janin berkurang.
 Pengosongan lambung terganggu,
bahaya muntah dan aspirasi.
 Pengosongan KK terganggu mengganggu
jalan persalinan.
Gbr 1.
Awal tahap pertama persalinan (Bobak, 2005)
Gbr.2.
Akhir tahap
pertama
persalinan
(Bobak, 2005)
Metoda non farmakologi :

Metode non farmakologi : suatu


metode untuk meredahkan rasa nyeri
yang diajarkan dalam kelas ANC dalam
berbagai bentuk yang dilakukan oleh
perawat / bidan ataupun penderita
sendiri. (Bobak,2005)
 Metode Dick-Read
- Mengurangi kecemasan dan
ketakutan
-Relasasi : massase, tekanan
sakrum
 Metode Lamaze
- Mengalihkan perhatian
- Pernafasan
 Metode R.Bradley
- Melibatkan orang terdekat
Relaksasi : masase, tekanan
Sakrum
Masase, tekanan sakrum
1. Efflurage
2. Deep back massage
3. Abdominal lifting
4. Firm Counterpressure
Teknik massase, tekanan sakrum

Efflurage

Deep back massage


Firm
Counterpressure

Abdominal
lifting
Teori Gate Control
 Teori gate control  ada 2 macam
serabut saraf : berdiameter kecil dan
berdiameter besar dengan fungsi
berbeda.
 Impuls rasa nyeri  saraf berdiameter
kecil menyebabkan gate control di
spinal cord membuka dan impuls
diteruskan ke korteks serebral 
menimbulkan rasa nyeri
Impuls rasa nyeri ini dapat di blok 
dengan memberikan rangsangan
/massase, pada tulang belakang
setinggi L 1, Th 10-11-12
saraf berdiameter besar  gate
kontrol akan tertutup.
Gbr 3.
Teori Gate
control
(Bobak,
2005)
Pola Pernafasan (1)
 Pembukaan servik 3 cm : nafas dalam
6 – 9 kali per menit  inspirasi dari
hidung dan ekspirasi dari mulut secara
perlahan. Dan pusatkan perhatian pada
satu fokus dan pejamkan mata

 Pembukaan servik 4 – 7 cm : 16 kali


per menit, pada saat inspirasi lengan
diangkat kearah kepala untuk
menjauhkan peritonium dari
ransangan uterus.
Pola Pernafasan (2)

 Pembukaan servik 8 – 10 cm,  fase


transisi,  pola nafas 4 : 1 atau 6 :
1. cara inspirasi pendek-pendek
melalui hidung sebanyak 4 atau 6
kali lalu akhiri ekspirasi yang
panjang 1 kali
Pelibatan suami

 Melibatkan orang terdekat yaitu


suami, suami sebagai pelatih dan
pendamping
 Ukuran kriteria laboratorium
* urine : adrenalin, noradrenalin,
cortisol
Meningkat : 3-6 kali lipat
 Partograf :
* DJJ : normal 100-160
* Air Ketuban :
* Turunnya kepala – waktu
* Kontraksi uterus tiap 10 menit
* Pemberian obat-obatan
* Tanda Vital
* Urine
Alat pengukuran respon nyeri secara
objektif (Objective Tool for Measurement of
Pain) :

Ada 9 item penilaian yaitu :


 Perhatian
 Anxietas
 Verbal
 Persipirasi
 Muntah
 Muskuloskeletal
 Ketegangan otot
 Ekspresi wajah
Nilai Pengukuran

 1-9 = tidak ada nyeri, dapat nilai 1


 9-18 = nyeri ringan, dapat nilai 2
 19-27= nyeri sedang, dapat nilai 3
 28-36= nyeri hebat, dapat nilai 4
 37-45= nyeri sangat hebat, dapat nilai 5
 Format penilaian metode non farmakologi
 rating scale 1-10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ket :
1-5 : tidak sempurna
6-10: Sempurna
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai