Anda di halaman 1dari 9

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN MODEL UTILITAS KARDINAL ( CARDINAL UTILITY MODEL)

Permintaan terhadap- barang dan jasa oleh masyarakat modern memiliki dua mcam sifat
yaitu:

1. Beragam (diversity) dan


2. Berubah-ubah (instability).

Keberagaman dan ketidak stabilan permintaan konsumen terhadap barang atau jasa ini
disebabkan karena masing-masing individu konsumen berusaha untuk memenuhi
kebutuhan yang beragam dan selalu berubah-ubah agar dapat diperoleh: KEPUASAN TOTAL
( Total Satisfaction), MAKSIMUM dari barang atau jasa yang dikonsumsi.

Para ahli ekonomi menyebut tingkat kepuasan total yang diperoleh konsumen dari
mengkonsumsi barang atau jasa dengan istilah UTILITAS TOTAL atau TOTAL UTILITY yang
disingkat dengan TU.

Utilitas yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa dapat diukur dari
sejauh mana barang atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan total kepada
konsumen.

Pengertian MENGKONSUMSI barang atau jasa adalah bahwa konsumen tersebut dapat
Memiliki, Menggunakan, Memakai, Meminum atau Memanfaatkan.

Dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa, konsumen akan berusaha memilih keputusan
konsumsi yang dapat memberikan kepuasan tertinggi dari barang atau jasa yang
dikonsumsi. Secara teoritis kepuasan konsumen terhadap suatu barang atau jasa dapat
diukur sejauh mana barang atau jasa tersebut mampu memenuhi: kebutuhan, keinginan,
dan harapan konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa tersebut.

Misalkan: Si A ingin membeli mobil yang dapat memberikan keamanan bagi si A apabila
mengalami kecelakaan dan si B ingin membeli mobil yang irit bahan bakar, maka si A akan
memperoleh kepuasan apabila mobil tersebut dapat memberikan rasa aman pada saat
terjadi kecelakaan pada si A dan si B akan memperoleh kepuasan apabila memiliki mobil
yang irit BBM.

Karakteristik produk pada umumnya diinginkan oleh konsumen ini meliputi tiga dimensi
yaitu:
1. Dimensi waktu : menginginkan produk cepat sampai ditangan konsumen
2. Dimensi biaya : menginginkan produk dengan harga yang murah
3. Dimensi kualitas : menginginkan produk dengan mutu yang baik
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen dapat dianalisis melalui dua model:

1. Model Utilitas Kardinal (Cardinal Utility Model)


2. Model Indiferens Kurva (Indifference Curve Model)

Asumsi Dalam Model Utilitas Kardinal.


Setiap unit barang atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen akan memberikan kepuasan.
Analisis terhadap perilaku konsumen dengan menggunakan model utilitas Kardinal
menggunakan beberapa asumsi:
a. Kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi suatu produk dapat diukur
dengan satuan uang
b. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total (Total Utility) dari produk
yang ia konsumsi.
c. Dalam mengkonsumsi produk yang dilakukan oleh konsumen berlaku hukum
GOSSEN yaitu hukum tambahan kepuasan (utilitas) yang semakin menurun (Law of
Diminishing Marginal Utility). Artinya setiap tambahan jumlah produk yang
dikonsumsi akan menciptakan tambahan kepuasan yang semakin rendah
(menurun)

Fungsi Kepuasan Total (Total Utility Function)


Kepuasan total (Total Utility) yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi suatu produk
merupakan penjumlahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit mengkonsumsi produk
tersebut.

Misalkan : seorang konsumen mengkonsumsi barang X, hubungan antara kepuasan total


yang diperoleh dari mengkonsumsi barang X dengan jumalah barang X yang dikonsumsi
dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi yaitu fungsi Kepuasan Total (Total Utility Function)
atau disingkat TU.

Secara matematis, fungsi kepuasan total dapat dinyatakan : TU = f (X)


TU = Tingkat Kepuasan Total (Total Utility)
X = Jumlah barang X yang dikonsumsi
MU = Marginal Utility (Kepuasan Marginal)
Tabel Hubungan Antara Jumlah Barang Yang Dikonsumsi (X), Kepuasan Total (TU) dan
Kepuasan Marginal (MU)
Barang X Total Utility (TU) Marginal Untility (MU)
MU =
0 0 -
1 15 15
2 28 13
3 39 11
4 48 9
5 55 7
6 60 5
7 63 3
8 64 1
9 64 TU max 0 MU = 0
10 60 -4

Keterangan:
X = jumlah barang X yang dikonsumsi
TU = Total Utility (Kepuasan Total)
MU = Marginal Utility (Kepuasan Marginal) = atau
= Perubahan/tambahan
X = X 2 – X1
TU = TU2 - TU1

Contoh: untuk mencari MU pada konsumsi brg X ke 2


MU = Marginal Utility =
= 13

Jika datanya dalam persamaan/fungsi


Rumus : MU = Marginal Utility =
Dimana : = Derivatif (turunan)
n n-1
Rumus Turunan : X = n X atau pangkat dikalikan ke depan kemudian pangkat
dikurangi 1
Misalkan : X diturunkan menjadi 3 X3-1 =3 X2
3

2 X4 dirunkan menjadi 8 X4-1 = 8 X3

X diturunkan menjadi 1 X1-1 -= 1 X0 =1


Misalnya fungsi TU = 16 X – X2
MU = = 16 - 2 X

Dari tabel di atas dapat diketahui pada tingkat konsumsi nol unit, atau konsumen tidak
mengkonsumsi barang X, maka ia tidak memperoleh kepuasan atau kepuasan totalnya sama
dengan nol. Pada tingkat konsumsi 1 unit barang X konsumen memperoleh kepuasan total
15. Kenaikan kepuasan total 15 yaitu dari 0 menjadi 15, sebagai akibat dari menambah satu
unit barang X yang dikonsumsi yaitu dari 0 unit menjadi 1 unit, yang menunjukkan besarnya
kepuasan marginal (MU).

Kalau kita perhatikan dari perubahan nilai TU dan nilai MU sebagai akibat perubahan jumlah
barang X yang dikonsumsi tampak bahwa pada tahap awal (jumlah konsumsi dari 1 unit
sampai dengan 8 unit) besarnya TU yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang
selalu meningkat, sedang MU terus menurun.
Penurunan TU terjadi pada saat konsumen menambah jumlah barang yang dikonsumsi dari
9 unit menjadi 10 unit atau pada saat MU negatif. Tambahan kepuasan (MU) yang semakin
berkurang sesuai dengan asumsi yang digunakan, yaitu pada saat seorang mengkonsumsi
barang atau jasa akan berlaku hukum tambahan yang semakin berkurang (Law of
Diminishing Margina Utility)

Bagaimana hubungan antara kepuasan total (Total Utility /TU) dengan Kepuasan Marginal
(Marginal Utility /MU).
 Kepuasan total akan selalu bertambah (meningkat) selama terjadi penambahan
kepuasan atau kepuasan marginal positif (MU > 0)
 Kepuasan Total tertinggi (maksimum) terjadi pada tingkat konsumsi di mana tidak
terjadi lagi adanya tambahan kepuasan (MU = 0)
 Kepuasan total akan mengalami penurunan pada tingkat konsumsi di mana
tambahan kepuasan negatif ( MU < 0)

Hubungan antara jumlah barang X yang dikonsumsi, kepuasan total dan kepuasan marginal
dapat ditulis dalam bentuk hubungan persamaan matematis sebagai berikut:
TU (kepuasan total) : TU = 16 X – X2
MU (kepuasan marginal) : MU = = 16 – 2 X
Jika konsumen mengkonsumsi barang X sebanyak 4 unit maka konsumen memperoleh
kepuasan sebesar : TU = 16 X – X2 = 16 (4) – (4)2 = 48 satuan kepuasan
MU = 16 – 2 X = 16 – 2(4) = 8 satuan kepuasan.
TU

64

TU = 16 X – X2

X
8

MU

16

MU = 16 – 2 X
X
0 8

TU maksimum pada unit ke 8 atau X = 8 unit


TUx =16 X – X2 = 16 (8) – (8)2 = 128 – 64 = 64 satuan kepuasan
MUx = 16 – 2 X = 16 – 2 (8) = 0
Misalkan : X = 9 unit
TU = 16 (9) – (9)2 = 144 – 81 = 63
MU = 16 – 2 (9) = - 2
Berdasarkan pada gambar di atas dapat dilihat bahwa konsumen akan memperoleh
kepuasan total (TU) maksimum pada tingkat konsumsi barang X sebanyak 8 unit karena
pada konsumsi barang X = 8 unit maka MU = 0. Pada tingkat konsumsi barang X di bawah 8
unit, konsumen dapat meningkatkan kepuasan totalnya dengan menambah konsumsi
barang X , misalnya konsumen mengkonsumsi barang X sebanyak 6 unit atau 7 unit.
Tetapi apabila konsumen mengkonsumsi barang X di atas 8 unit misalnya 9 unit maka
tambahan kepuasan total (kepuasan marginal) adalah negatif -2 (MU = -2)
KESEIMBANGAN KONSUMEN DAN KURVA PERMINTAAN KONSUMEN M0DEL UTILITAS
KARDINAL
KESEIMBANGAN KONSUMEN UNTUK SATU JENIS BARANG
Dalam memutuskan berapa jumlah barang yang harus dikonsumsi agar diperoleh kepuasan
total tertinggi (maksimum) konsumen juga harus mepertimbangkan tingkat harga barang
tersebut.

Secara teorirtis konsumen akan memperoleh kepuasan total maksimum pada saat harga
(Price = P) sama dengan tambahan kepuasan (Marginal Utility atau MU) yang diperoleh
dari mengkonsumsi barang tersebut (Mux = Px) dimana Mux adalah Marginal Utility barang
X dan Px (Price X) atau harga barang x.

Misalnya kepuasan total dari mengkonsumsi barng X ditunjukkan oleh persamaan :


Tux = 16 X – X2 . Berdasarkan persamaan kepuasan total tersebut dapat ditentukan
persamaan Kepuasan Marginal yaitu : Mux = 16 – 2 X (Mux = ) atau turunan pertama
fungsi Tux terhadap X.

2 2-1
Rumus Turunan (Derivatif) = n X = 2.nX = 2.nX . atau pangkatnya dikalikan ke depan,
kemudian pangkatnya dikungi 1.
Contoh: 2 X 3 = 6 X 3-1 = 6 X2
X2 = 2 X2-1 = 2 X
X = 1 X1-1 = 1 X0 = 1

Jika harga barang X adalah 4 (Px = 4), maka jumlah barang X yang dikonsumsi agar diperoleh
kepuasan total maksimum adalah sebanyak 6 unit dengan perhitungan sebagai berikut:
Mux = Px (keseimbangan konsumen)
16– 2 X = 4
-2 X = 4 – 16
-2 X = -12
X = -12 /-2= 6 unit
Kepuasan total yang diperoleh dari mengkonsumsi barang X sebanyak 6 unit adalah:
Tux = 16 X – X2 = 16 (6) – (6)2 = 96 – 36 = 60 satuan kepuasan.
Mux = 16 – 2 X = 16 – 2(6) = 16 – 12 = 4 satuan kepuasan ( sama dengan harga)

Konsumen akan berusaha mempertahankan tingkat konsumsi yang ia lakukan pada tingkat
konsumsi dimana Mux = Px
Jika harga barang naik maka konsumen akan mengurangi jumlah barang yang ia konsumsi
agar kepuasan marginal (Mux) meningkat. Pengurangan jumlah barang X yang dikonsumsi
dilakukan sampai tercapai kembali kondisi Mux = Px
Sebalaiknya jika harga barang X turun, maka konsumen akan menambah jumlah barang
yang dikonsumsi agar kepuasan marginal (Mux) menurun, penambahan terus dilakukan
sampai tercapai kembali kondisi Mux = Px

MUx A

4 Mux =16 – 2 X

X
4 6

A
8

4 B 4

X
4 6

Pada harga : P = 8 maka jumlah barang X yang dikonsumsi sebanyak 4 unit, karena tingkat
konsumsi 4 unit besarnya Mux sama dengan harga barang X yaitu Mux = 16 - 2 X = 16 – 2 (4)
= 8 satuan kepuasan.

Jika harga turun menjadi 4 konsumen akan menambah jumlah barang X yang dikonsumsi
menjadi 6 unit agar kondisi keseimbangan konsumen (Kepuasan total maksimum) tetap
dipertahankan , karena pada tingkat konsumsi sebanyak 6 unit besarnya Mux sama dengan
harga barang X (Px) yaitu Mux = 16 – 2 X = 16 – 2 (6) = 4 satuan kepuasan.
KONDISI KESEIMBANGAN KONSUMEN LEBIH DARI SATU MACAM BARANG
Apabila seorang konsumen membutuhkan dua macam barang yaitu barang X dan Y , maka
konsumen harus dapat memutuskan kombinasi jumlah barang X dan Y mana yang akan
memberikan kepuasan maksimum bagi dirinya. Keputusan dalam menentukan kombinasi
jumlah barang X dan Y mana yang akan dipilih akan selalu mempertimbangkan dan
(Anggaran) yang tersedia untuk dibelanjakan barang X dan Barang Y.

Seorang konsumen akan memcapai kondisi keseimbanagan (memperoleh kepuasan


maksimum) dalam mengkonsumsi lebih dari satu produk apabila besarnya perbandingan
antara Marginal Utility dengan harga setiap barang adalah sama. Secara matematis kondisi
keseimbangan konsumen dapat ditulis:
Syarat Keseimbangan I:
=
Syarat Keseimbangan II:
Px . X + Py .Y = I
Px = Harga barang X
Py = Harga Barang Y
Dimana:
I = Income (Besarnya anggaran yang tersedia untuk membeli barang X dan Barang Y
Mux = Marginal Utility Barang X atau MUx = (turunan pertama fungi TU terhadap X)
Muy = Margainal Untility barang Y atau Muy = (turunan pertama fungsi TU terhadap Y)
Contoh: Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang yaitu X dan Y. Total
kepuasan yang diperoleh dari menkonsumsi ke dua barang tersebut ditunjukkan persamaan
: TU = 10 X + 24 Y - 0,5 X2 - 0,5 Y2
TU adalah kepuasan total konsumen dari mengkonsumsi barang X dan Y
X adalah jumlah barang X yang dikonsumsi
Y adalah jumlah barang Y yang dikonsumsi
Harga barang X : Px = $ 2, dan harga barang Y : Py = $ 6, dan anggaran yang tersedia untuk
membeli barang X dan barang Y adalah: I = $ 44
Pertanyaan:

1. Tentukan berapa jumlah barang X dan barang y yang harus dikonsumsi agar
konsumen tersebut memperoleh kepuasan total (Totl Utility) maksimum
Tentukan kepuasan total yang dapat diperoleh dari menkonsumsi barang X dan
barang Y
Jawab:
TU = 10 X + 24 Y – 0,5 X2 – 0,5 Y2
Mux = = 10 – X
Muy = = 24 - Y
Syarat Keseimbangan I
= = = = dikalikan silang
6 (10 –X) = 2 (24 – Y)
60 – 6 X = 48 - 2 Y
2 Y = 6 X + 48 -60
2 Y = 6 X - 12 .. sama-sama dibagi 2
Y = 3X-6

Syarat Keseimbangan ke II:


PX . X + PY . Y = I
2 X + 6 Y = 44 persamaan anggaran
2 X + 6 (3 X – 6 ) = 44
2 X + 18 X – 36 = 44
20 X = 44 + 36
20 X = 80
X = 80/20 = 4 unit
Y=3X–6
Y = 3 (4) – 6 = 6 unit
Konsumnen akan memperoleh kepuasan maksimum jika mengkonsumsi barang X sebanyak
4 unit, dan barang Y sebanyak 6 unit.
Untuk membuktikan bahwa jumlah anggaran yang tersedia sama dengan jumlah barang
yang dibeli kita masukkan persamaan kembali:

Persamaan anggaran : 2 X + 6 Y = 44
2 (4 ) + 6 (6) = 44
8 + 36 = 44
Total kepuasan yang diperoleh:
TU = 10 X + 24 Y – 0,5 X2 – 0,5 Y2
TU = 10 (4) + 24 (6 ) – 0,5 (4)2 – 0,5 (6)2
TU = 40 + 144 – 8 – 18
TU = 158 satuan kepuasan.

Anda mungkin juga menyukai