Lkpd-Pdto-Giat Saputra
Lkpd-Pdto-Giat Saputra
Disusun Oleh :
Nim : 2107440
Kelas : PTO 2B
A. Kompetensi Dasar
3.5 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-dasar Teknik Otomotif.
Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1 Menerapkan alat ukur mekanik serta fungsinya
3.5.2 Menggunakan alat-alat ukur mekanik
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran model PJBL dengan
mengedepankan sikap teliti, kreatif, menghargai sesama, dan percaya diri,
peserta didik dapat:
1. Menganalisa alat ukur mekanik beserta fungsinya
2. Menyusun langkah pembacaan nilai alat ukur mekanik
D. Petunjuk Pembelajaran dan Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum
2. Gunakan pakaian kerja yang baik (warepack, topi, safety shoes, upron)
3. Gunakan peralatan sesuai fungsinya
4. Perhatikan petunjuk kerja dengan seksamaagar efektif dan efisien
5. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan
selama melaksanakan kegiatan
E. Alat dan Bahan
1. Vernier caliver dengan tingkat ketelitian 0,1; 0,05 mm dan 0,02 mm
2. Labtop dan LCD Proyektor
3. Majun
F. Sumber Belajar
1. Youtube / Video
2. Power Point
G. Landasan Teori
Alat Ukur Varnier Caliver
Vernier Caliper atau Sigmat atau Jangka Sorong memiliki dua skala
pengukuran, yaitu skala utama dan skala vernier, dan digunakan untuk mengukur
diameter luar, diameter dalam dan kedalaman. Skala utama dan skala vernier
digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedaan antara dua
tanda. Metode ini disebut prinsip pengukuran vernier.
2. Inside Jaws; Atau disebut Rahang Dalam. Bagian ini digunakan untuk
mengukur jarak bagian dalam suatu benda, dan atau pada umumnya digunakan
untuk mengukur diameter dalam pada benda yang berbentuk tabung silinder.
3. Depth Probe; Atau disebut juga Depth Bar atau Batang Kedalaman. Bagian ini
digunakan untuk mengukur jarak kedalaman suatu benda yang berbentuk rongga
yang tidak memungkinkan diukur menggunakan bagian Outside Jaws maupun
Inside Jaws.
4. Main Scale Milimeter; Atau Skala Utama Milimeter. Bagian ini digunakan
untuk membaca hasil pengukuran suatu benda. Hasil pembacaan pengukuran
pada Main Scale masih belum detail dan pada skala utama ini hasil pengukuran
dinyatakan dalam satuan Milimeter (mm).
5. Main Scale Inch; Atau Skala Utama Inch. Bagian ini digunakan untuk membaca
hasil pengukuran suatu benda. Hasil pembacaan pengukuran pada Main Scale
masih belum detail dan pada skala utama ini hasil pengukuran dinyatakan dalam
satuan Inch.
6. Vernier Scale Milimeter; Atau Skala Vernier Milimeter. Bagian ini digunakan
untuk membaca hasil pengukuran suatu benda. Bagian Vernier Scale merupakan
skala detail yang menunjukan nilai desimal dibelakang koma setelah pembacaan
hasil pengukuran pada Main Scale. Pada skala vernier ini hasil pengukuran
dinyatakan dalam satuan Milimeter (mm).
7. Vernier Scale Inch; Atau Skala Vernier Inch. Bagian ini digunakan untuk
membaca hasil pengukuran suatu benda. Bagian Vernier Scale merupakan skala
detail yang menunjukan nilai desimal dibelakang koma setelah pembacaan hasil
pengukuran pada Main Scale. Pada skala vernier ini hasil pengukuran dinyatakan
dalam satuan Inch.
8. Retainer; Atau Clamp Screw atau Pengunci. Bagian ini digunakan untuk
mengunci bagian bergerak Vernier Caliper ketika proses pengukuran telah
dilakukan. Pada saat pengukuran dilakukan dan posisi pengukuran sudah tepat
maka sebelum Vernier Caliper dilepas dari benda yang diukur, harus dilakukan
penguncian pada bagian yang bergerak dengan menggunakan Retainer. Hal ini
untuk menghindari perubahan jarak hasil pengukuran.
Vernier Caliper Analog adalah Vernier Caliper yang proses hasil pengukuran
dibaca secara manual. Hasil pengukuran besar dibaca pada area Main Scale
sedangkan hasil pengukuran kecil dibaca pada area Vernier Scale. Vernier Caliper
jenis analog terdiri dari dua tingkat ketelitian yaitu;
Vernier Caliper dengan ketelitian 0,05 biasanya tertulis pada skala vernier, atau
terkadang tertulis 1/20. Penulisan 1/20 karena jumlah garis skala vernier sebanyak
20 garis. 1/20 = 0,05 mm.
Vernier Caliper dengan ketelitian 0,02 biasanya tertulis pada skala vernier, atau
terkadang tertulis 1/50. Penulisan 1/50 karena jumlah garis skala vernier sebanyak
50 garis. 1/50 = 0,02 mm.
Vernier Caliper dengan ketelitian 0,01mm. Khusus untuk pembacaan Vernier Caliper
jenis jarum dengan ketelitian 0,01 mm ini akan dibahas pada artikel terpisah.
Vernier Caliper Digital ini merupakan alat ukur presisi keluaran terbaru.
Penggunaannya pun sangat mudah, kita hanya tinggal membaca nilai yang keluar
pada layar LCD. Kita bisa berganti satuan dari milimeter ke inch dengan mudah.
Namun disetiap penggunaan kita harus melakukan kalibrasi "Zero Set" agar hasil
pengukuran lebih akurat. Kelemahannya Vernier Caliper adalah ketika Vernier
Caliper kotor dan baterai lemah maka hasil pengukuran menjadi kacau dan tidak
akurat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat menggunakan Vernier Caliper,
diantaranya:
1. Bersihkan
Sebelum melakukan pengukuran maka bersihkanlah terlebih dahulu objek yang akan
diukur dan Vernier Caliper terutama pada permukaan Outside Jaws, Inside Jaws, dan
Depth Probe.
Sebelum menggunakan Vernier Caliper pastikan bahwa bagian skala vernier dapat
bergeser dengan baik, dan pastikan pula (kalibrasi) bahwa angka "0" pada kedua
sekala bertemu sejajar dengan tepat.
3. Objek Dekat Skala Utama
Posisi pengukuran usahakan bahwa objek yang diukur sedekat mungkin dengan skala
utama. Pengukuran di ujung rahang pengukuran menghasilkan pengukuran yang
kurang akurat.
Usahakan bahwa posisi kita tegak lurus terhadap Vernier Caliper. Jangan dari sisi
kiri, kanan, atas maupun bawah. Tetapi tepat didepan strip.
6. Gunakan Oli
Karena Vernier Caliper merupakan salah satu alat ukur dengan tingkat presisi tinggi
maka hasil pembacaannya pun sampai pada ketelitian tertentu. Pada contoh dibawah
ini digunakan Vernier Caliper dengan tingkat ketelitian 0,05 mm. Perhatikan 2
gambar hasil pengukuran dibawah ini:
Pembacaan Gambar 1:
Posisi A; Nilai didepan koma dibaca dari skala utama sampai posisi "0" skala
vernier atau sebelah kiri angka "0" skala vernier pada skala utama, yaitu 11 mm.
Posisi B; Sedangkan angka dibelakang koma diambil dari titik dimana kedua
garis skala vernier dan skala utama bertemu, namun pembacaan hasilnya ada
pada skala vernier, yaitu 55.
Hasil; Maka hasil pembacaan pada gambar atas adalah 11,55 mm.
Pembacaan Gambar 2:
Posisi C; Nilai didepan koma dibaca dari skala utama sampai posisi "0" skala
vernier atau sebelah kiri angka "0" skala vernier pada skala utama, yaitu 14 mm.
Posisi D; Sedangkan angka dibelakang koma diambil dari titik dimana kedua
garis skala vernier dan skala utama bertemu, namun pembacaan hasilnya ada
pada skala vernier, yaitu 95.
Hasil; Maka hasil pembacaan pada gambar atas adalah 14,95 mm.
- Nilai Koma
Nilai koma disesuaikan dengan tingkat ketelitian Vernier Caliper, karena nilai koma
merupakan kelipatan tingkat ketelitian.
Ketelitian 0,05 mm; Jika menggunakan Vernier Caliper dengan tingkat ketilitan
0,05 mm maka nilai komanya adalah kelipatan 0,05, yaitu; 0,05|0,10|0,15|0,20|
0,25|...|0,80|0,85|0,90|0,95. Sehingga menjadi tidak mungkin jika kita
menggunakan Vernier Caliper dengan ketelitian 0,05 namun diperoleh nilai
koma yang bukan termasuk kelipatan 0,05 mm. Misal hasil pembacaannya
adalah 11,53 mm, nilai 0,53 bukan merupakan kelipatan 0,05 mm.
Ketelitian 0,02 mm; Jika menggunakan Vernier Caliper dengan tingkat ketilitan
0,02 mm maka nilai komanya adalah kelipatan 0,02, yaitu; 0,02|0,04|0,06|0,08|
0,10|...|0,90|0,92|0,94|0,96|0,98. Sehingga menjadi tidak mungkin jika kita
menggunakan Vernier Caliper dengan ketelitian 0,02 namun diperoleh nilai
koma yang bukan termasuk kelipatan 0,02 mm. Misal hasil pembacaannya
adalah 14,95 mm, nilai 0,95 bukan merupakan kelipatan 0,02 mm.
- Test Pengukuran
1) ..................
2) ..................
3) ..................
4) ..................
5) ..................
6) ..................
7) ..................
8) ..................
Lembar Penilaian
Keterangan :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Akhir = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Rubik :
Tugas nomor 1 setiap butir jawaban benar skor 1. Total skor = 7
Tugas nomor 2 setiap butir jawaban benar skor 1. Total skor = 7
Tugas nomor 3 jika jawaban benar skor = 5
Jika jawaban salah tapi dalam toleransi skor = 2
Jika jawaban salah diluar toleransi skor = 0
Kunci jawaban:
1. Rahang luar
2. Rahang dalam
3. Tangkai ukur kedalaman
4. Skala utama (mm)
5. Skala utama (inchi)
6. Skala nonius/vernier (mm)
7. Skala nonius/vernier (inchi)
8. Sekrup Pengunci
9. Sekrup ibu jari
1. Rahang Luar
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar memiliki fungsi untuk
mengukur diameter luar dan dimensi luar atau sisi bagian luar sebuah benda misal
panjang, tebal, lebar sebuah benda kerja.
2. Rahang Dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam memiliki fungsi untuk
mengukur diameter dalam dan dimensi bagian dalam atau sisi bagian dalam sebuah
benda berlubang seperti diameter dalam pipa, panjang dan lebar kotak, dan lain lain.
3. Pengukur Kedalaman
Seperti namanya bagian ini mempunyai fungsi untuk mengukur kedalaman sebuah
benda. Selain itu bagian ini juga bisa digunakan untuk mengukur tinggi sebuah
benda.
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan ukuran
utama dalam bentuk centimeter (cm). Skala ditandai setiap mm.
Skala nonius dalam bentuk milimeter berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi
dalam bentuk mm. Memberikan pengukuran interpolasi hingga 0,1 mm atau lebih.
7. Skala Nonius/Vernier (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk inchi berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi dalam
bentuk inchi.
8. Sekrup Pengunci
Sekrup ibu jari terletak di bagian bawah skala vernier. Berfungsi untuk memberikan
pegangan bagi pengguna untuk menggeser rahang gerak dengan mudah dan mengatur
posisi rahang serta tangkai ukur kedalaman agar tetap menjaga pegangan yang kuat
pada benda yang diukur.