PENDAHULUAN
1
serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai promosi yang baik, maka tingkat
penjualan tidak akan memadai.
Suatu usaha jika ingin mencapai tingkat penjualan yang maksimal,
perusahaan dapat memakai beberapa macam bauran promosi yaitu : periklanan,
promosi penjualan, publisitas dan penjualan perorangan. Namun dari semua hal
yang diharapkan dari promosi, perlu pula dipertimbangkan apakah biaya yang
dikeluarkan oleh kegiatan promosi itu dapat memberikan pengaruh yang besar
terhadap peningkatan penjualan dan sampai sejauh mana promosi itu dapat
menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Efektivitas promosi
sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diperlukan terhadap
produk yang dipasarkannya. Suatu jenis produk tertentu memerlukan bentuk
promosi tertentu pula dan jenis promosi yang lain harus dipergunakan bentuk
promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua bentuk promosi dapat
cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut apabila tidak sesuai dengan
kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh karena itu, harus dicari suatu
bentuk promosi yang sesuai dengan kondisi suatu produk yang akan
dipromosikan.
2
Seiring dengan perubahan komposisi kepemilikan saham, pada tahun 2004,
PT Lioninjaya berganti nama menjadi PT Lion Wings. Nama ini mencerminkan
betapa perusahaan terus berkembang. Dengan menyandang nama baru,
perusahaan berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan pelanggan dan
konsumen dengan lebih baik lagi.
Tujuh windu kemudian sejak berdirinya perusahaan, industri sabun batangan
rumahan yang mereka dirikan beranak-pinak menjadi kerajaan bisnis yang
membawahkan sekitar 70 perusahaan yang bergerak dari hulu ke hilir di banyak
industri. Pasar ekspornya telah menembus 90 negara lebih, sementara jumlah
tenaga kerjanya telah mencapai 12 ribu orang lebih.
Setelah 55 tahun berdiri, Fa Wings berubah total menjadi Grup Wings yang
meraksasa seperti sekarang. Meskipun tetap mempertahankan bisnis utamanya
memproduksi sabun colek (toiletries), Wings kini telah merambah ke berbagai
usaha mulai dari bidang perbankan, makanan dan minuman, perkebunan, bahan
bangunan hingga properti.
Misi Perusahaan :
Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy dalam :
Kualitas Produk
Efisiensi Produksi
Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality
1.4 Tujuan
Tujuan WINGS Corporation adalah memproduksi produk-produk
berkualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama Wings
dimulai dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini
Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Segera setelah
itu, mereka memperkenalkan sebuah produk baru - krim deterjen yang sangat
membantu kebutuhan toileteries rumah tangga. Setelah itu Wings
memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk pembersih lainnya
dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa dekade
3
berikutnya melihat Wings terus memperluas lini produk untuk berbagai rumah
tangga dan produk perawatan pribadi.
1.5 Sasaran
Wings juga memperluas jaringan distribusi selama periode ini, ke titik di
mana produk yang tersedia di hampir setiap kota dan desa di setiap provinsi
negara itu, situasi yang ada sampai hari ini. Wings saat ini memproduksi dan
menjual ratusan kebutuhan rumah tangga dan produk perawatan pribadi, dan
baru-baru memperluas lini produknya termasuk minuman dan mie instan.
Hari ini, Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor
rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis
yang dinamis dan beragam, Wings masih didedikasikan untuk visi awal
perusahaan konsumen dengan menyediakan rumah tangga dan produk perawatan
pribadi kualitas tanpa kompromi.
4
Mengembangkan kerjasama dengan pelanggan sehingga dapat
memperluas bisnis dan menghasilkan keuntungan maksimal baik
kepada pelanggan dan perusahaan.
4. Logistik
Melibatkan Purchasing, Supply Chain Management, dan distribusi
departemen
Memahami pembelian dan memilih mengevaluasi pemasok,
memelihara hubungan dengan pemasok sehingga dapat meningkatkan
kelancaran dan efisiensi perusahaan
Pemahaman yyang jelas tentang konsep manajemen lantai suplay dan
teknik, mampu berfikir strategis dan taktis
Tingkat tinggi pemecahan masalah keterampilan dan kemampuan
komunikasi
5. Teknologi Informasi
Mampu memiliki TI yang baik
Mampu tur jaringan dan berurusan dengan masalah yang timbul
dilapangan
5
Harus mengatur perangkat keras, memiliki pengetahuan tentang
pemprograman yang solid dan analisis sistem yang mampu
memberikan solusi untuk masalah
Mampu mengembangkan dan memelihara komunikasi canggih dan
sistem informasi juga mampu bekerja dengan departemen lain
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
perusahaan untuk menyesuaikan gabungan pemasaran untuk target pasar yang
berbeda, sehingga dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
8
Berapa besarnya jumlah anggaran belanja marketing, sangat tergantung pada
barang yang dipasarkan dan sesuai dengan pengalaman perusahaan. Namun PT
Lion sudah cukuo lama bergelut dalam bidang usaha seperti ini, ini menjadi
sebuah tantangan dalam menetapkan dana untuk marketing. Umumnya untuk
barang produksi seperti Zinc Hairstyles Gel akan lebih banyak anggaran belanja
pemasaran dibandingkan dengan barang produksi yang sudah menjadi kebutuhan
seperti produk Mie Sedap, Detergen Daia, Soklin dan sebagainya. Barang
produksi seperti Zinc Hairstyles Gel akan lebih banyak anggaran belanja
pemasaran untuk biaya promosi, berupa iklan di surat kabar, radio, spanduk,
poster, hadiah dan sebagainya. Juga biaya personal selling untuk melayani
konsumen yang besarnya dapat mencapai 50-60% harga jual.
2.3 Timing
Disini para marketing PT Lion Wings selalu menjaga waktu, kapan harus
mulai melancarkan pemasaran barang-barangnya, atau kapan sebuah toko atau
restoran buka. Dengan menjaga ketepatan waktu ini, maka perusahaan akan
mendapat keuntungan berlipat ganda, disamping keuntungan berupa materi, juga
keuntungan berupa pengalaman, dan cepat dikenal konsumen untuk beberapa
produk baru yang belum banyak konsumen kenal.
Yaitu kombinasi dari epat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system
pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan system
distribusi.
a) Produk
9
memproduksi dan memasarkan lebih dari 50 produk. Dalam memasarkan
produk-produk, perusahaan membagi dalam tiga divisi yaitu:
Ciptadent, Smile Up (LION Japan), Giv, Giv White Series, Fres &
Natural, Nuv, Botanical (LION Japan), Emeron Nutritive Shampoo
(LION Japan), Emeron Lovely (LION Japan), Kodomo (LION Japan),
Zinc (LION Japan), Zinc Hair Stylish Gel (LION Japan), Protex
Produk yang dikeluarkan oleh PT Lion Wings saat ini sudah mencapai 66
jenis produk dengan berbagai merek. Produk-produk ini lebih
didominasikan untuk rumah tangga seperti detergent, pewangi pakaian,
pelembut pakaian, pasta gigi, sikat gigi, sampo, sabun mandi, pembersih
toilet, pembersih lantai, pembalut, hand body, baby diapers, pencuci
piring, makanan, minuman dan sebagainya. Dengan berbagai macam dan
merek barang yang diproduksi PT Lion Wings, diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen sesuai keinginan dan kebutuhan. Dalam
pengembangan produk baru, PT Lion juga selalu melakukan inovasi
dengan menambah berbagai varian tiap 1 tahun sekali tanpa mengubah
kualitas dari produk tersebut. Hal ini dilakukan agar para konsumen
10
tertarik untuk mencoba dan tidak bosan dengan pilihan yang telah
tersedia sebelumnya.
b) Pengembangan Produk
Tujuan utama dari pengembangan produk adalah :
1. Memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen
2. Memenangkan persaingan
3. Meningkatkan volume penjualan
4. Memberdayakan sumber-sumber produksi
5. Mencegah kebosanan konsumen
2. Harga
3. Distribusi
4. Promosi
11
Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam
pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika
bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian
penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ale-ale jeruk adalah minuman rasa buah yang dikemas dalam cup secara
higenis dan menarik. Minuman ini terbuat dari : air,gula,pengatur keasaman
sitrat,konsentrat, perisa, pengawet natrium benzoate, pemanis buatan, vitamin c,
pewarna makanan. Ale-ale jeruk di produksi oleh PT. Tirta Alam Segar (Wings
Group).
1. Tahap Perkenalan
Ale-ale jeruk adalah produk pertama dari PT. Tirta Alam Segar yang
berdiri pada tahun 2006. Ale-ale jeruk launching pada awal tahun 2007
dengan menggunakan cup transparan dengan tujuan untuk menunjukkan
kepada konsumen bahwa produknya benar-benar higenis. Pada tahun
pertama produk ini masuk ke pasar penjualannya masih sedikit dan
distribusinya juga masih terbatas karena masyarakat belum banyak yang
mengetahui produk ini. Disamping itu juga masih banyak dilakukan
penelitian tentang produk maupun kemasannya. Promosi produk sangat
agresif dilakukan melalui media masa (TV, Koran, Radio), Spanduk di
pinggir-pinggir jalan, mobil yang di cat produk dan mengadakan / mengikuti
event. Strategi yang digunakan oleh Wings dalam menjual produk ini adalah
penetration, yaitu menjual produk dengan harga dibawah produk sejenis,
kemudian menaikkan harga setelah mendapat banyak konsumen/diminati
masyarakat. Pada tahap perkenalan ini berlangsung selama sekitar 1 tahun.
2. Tahap Pertumbuhan
12
untuk mengenalkan produk tetapi untuk meyakinkan konsumen. Seiring
dengan peningkatan penjualan, maka persainganpun mulai timbul, baik dari
produk-produk yang terlebih dahulu beredar dipasar/merajai pasar maupun
dari produk-produk yang baru masuk kepasaran. Strategi yang digunakan
pada tahap ini adalah dengan meningkatkan kualitas produk, yaitu melalukan
penelitian tentang rasa yang disukai masyarakat.
3. Tahap Kematangan
4. Tahap Penurunan
Akibat dari mengeluarkan varian baru dengan rasa apel fuji dan
strawberry, maka selera konsumen mulai berubah. Konsumen lebih
menyukai rasa apel fuji dan strawberry daripada rasa jeruk. Hal ini membuat
penjualan ale-ale jeruk menurun drastis sehingga ale-ale rasa jeruk tidak
mampu lagi bersaing dengan ale-ale rasa apel fuji dan strawberry. Menyadari
keadaan tersebut, maka perusahaan tidak lagi fokus di ale-ale jeruk,
perusahaan tidak berusaha membangkitkannya tetapi cenderung
meninggalkannya, perusahaan hanya memproduksi jika ada permintaan.
Sampai saat ini produk ale-ale jeruk masih beredar dipasaran tetapi sudah
sangat jarang ditemui, berbeda dengan varian lain yang masih mudah
ditemukan.
13
2.6 Strategi Pemasaran
Strategi yang dilakukan perusahaan ini sebelum berganti nama menjadi PT
Lion Wings yaitu dengan membentuk sinergi dari dua konglomerat, yakni
Lion Corporation dari Jepang dan Wings Group dari Indonesia. Dengan
menggabungkan kedua kekuatan tersebut bersama dan memiliki sejarah
sepanjang lebih dari 150 tahun, diharapkan mampu menjadi perusahaan yang
mampu tetap bertahan dalam menghadapi persaingan pasar. Perusahaan ini
mengembangkan produknya dengan penelitian yang maju serta pusat
pengembangan, teknologi terkini dan fasilitas produksi terbaru, untuk
memberikan kepada para pelanggan dengan rangkaian lengkap produk-produk
kelas dunia.
Pendistribusian produk dilakukan di seluruh lima benua, melalui kerjasama
dengan para mitra dan distribusi eksklusif pada lebih 100 negara spanning the
globe. Strategi yang dilakukan agar dapat menguasai pangsa pasar yaitu
pemberian harga pada setiap produk yang ditawarkan dengan menawarkan harga
yang sangat bersaing (cost focus) dan komitmen untuk memberi dukungan dalam
setiap aspek sumber daya manusia.
a) Konsep Pemasaran
Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan
Nilai,Biaya dan Kepuasan
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Pasar Pemasaran dan Pemasar
14
c) Kepuasan Pelanggan Sepenuhnya (Total Customer Satisfaction)
15
mampu menghadapi pemain asing seperti Unilever. “Menjadi nomor satu atau
dua,” ungkapnya.
Kedigdayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang mampu membuat
raksasa toiletris dunia Unilever ketar-ketir. Di industri makanan pun, raksasa
Indofood dibuat kalang kabut dengan kehadiran Mie Sedaap yang diluncurkan
Wings pada April 2003. Hanya dalam tempo setahun, Mie Sedaap berhasil
“mencuri” 12% pangsa pasar Indofood. Meski tidak ada data angka, pertumbuhan
Mie Sedaap terus melejit. Hal ini terlihat dari penambahan mesin dan kapasitas
produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi. Tak pelak, Indofood yang selama ini
melenggang sendirian tertohok dan secara agresif langsung meluncurkan tiga
merek tandingan: Mie Sayaaap, Sarimi dan SuperMi Sedaap. Selain merangsek
pasar dengan Mie Sedaap, Grup Wings juga membombardir pasar dengan produk
minuman Jas-Jus dan Ale-Ale. Kedua produk ini terlihat cukup mengkilap di
pasar.
Tak hanya berjaya di bisnis toiletris dan makanan. Kelompok usaha yang
dibangun oleh duet Johanes Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto pada 1948 ini
telah menggurita ke berbagai sektor. Kelapa sawit, perbankan, bahan bangunan,
kimia, dan properti pun dirambahnya. Di bisnis properti, Grup Wings memiliki
sejumlah proyek perumahan prestisius, sebut saja Raffles Hill di Cibubur yang
diambil alih dari PT Gunung Subur Sentosa karena kesulitan likuiditas saat
krismon 1998. Di Surabaya, Grup Wings membangun perumahan Nirwana
Executive, Palem Indah, dan Palem Indah Permai.
Properti ritel komersial juga dilirik. Bergandengan dengan raksasa rokok
Grup Djarum, mereka membesut Pulau Gadung Trade Center lewat bendera PT
Nagaraja Lestari. Tak hanya di proyek tersebut kolaborasi dua raksasa itu,
kabarnya di proyek Superblok Grand Indonesia Jakarta pun, Grup Wings punya
andil cukup besar. Boleh jadi kolaborasi ini dipicu karena mereka menjalin
hubungan besan. Masih di bisnis properti, Grup Wings juga mengibarkan
Apartemen Patra Maisonette di Jakarta.
Di bisnis bahan bangunan, Grup Wings mengembangkan keramik lantai
dengan merek Milan (Milan Ceramics) sejak tahun 1989. Selain memproduksi
Milan, di bawah PT Adyabuana Persada juga mengembangkan merek Hercules.
Selain itu, bergandengan dengan Siam Cement (Thailand) sejak 1997 Grup
Wings masuk ke bisnis papan gipsum dan plester gipsum. Menggunakan bendera
PT Siam-Indo Gypsum Industry, merek yang dikembangkan adalah Elephant.
16
Masih bermitra dengan Siam Cement, lewat PT Siam-Indo Concrete Product,
Wings memproduksi bahan semen fiber untuk pengatapan. Selain itu, Wings pun
merambah bisnis genteng keramik clay dengan merek M-Class.
Di sektor keuangan, Grup Wings masuk ke bisnis sekuritas dengan
mengakuisisi PT UOB Kay Hian Securities pada 1994. Tahun 2001, Wings
kembali mengibarkan perusahaan sekuritas dengan bendera Ekokapital Sekuritas.
Di sektor keuangan, Wings juga mengibarkan Bank Ekonomi. Tahun lalu,
98,96% saham Bank Ekonomi dijual ke HSBC dengan nilai sekitar Rp 7 triliun.
Dengan gurita bisnis tersebut, diperkirakan total kekayaan Grup Wings
mencapai Rp 13 triliun. Dan, sejak 2006, keluarga Katuari sudah masuk 10 besar
pengusaha terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes. Menurut Handito, meski
masuk ke berbagai ranah bisnis, Grup Wings masih akan fokus pada dua bisnis
utamanya: toiletris dan makanan.“Mereka memiliki komitmen yang sangat besar
dalam membesarkan kedua bisnis tersebut. Dan hasilnya cukup terlihat, di mana
Wings cukup mampu menghadapi pemain-pemain asing seperti Unilever,”
Handito menegaskan. Menurut Handito, penting bagi Grup Wings terus
memperhatikan dua pilar yang telah melambungkan perusahaan yang berawal
dari home industry menjadi raksasa bisnis ini. Grup Wings tidak boleh kehilangan
konsentrasinya dalam mengembangkan dua pilar bisnis yang memiliki banyak
ragam jenis produk. “Bagaimanapun Wings adalah salah satu raja toiletris dan
calon raja makanan,” ungkapnya.
Dalam pemgamatannya, saat ini posisi produk makanan Wings memang
belum sebesar produk toiletrisnya. Bukan berarti, Wings tidak mampu
membesarkan usaha makanannya itu. Ia melihat dalam lima tahun terakhir ini
Wings memang terlihat berusaha membesarkan usaha makanannya hingga
mampu menjadi ancaman bagi para pesaing yang telah ada sebelumnya. Lihat
saja gebrakannya lewat Mie Sedaap yang membuat Indofood kebakaran jenggot
karena pangsa pasar Indomie tergerus.
1. Pangsa Pasar
Kekuatan Grup Wings di bisnis toiletris karena menguasai juga bisnis
hulunya. Wings memang sangat visioner dan mempunyai konsep yang jelas
dalam mengarap industri. Pola ekspansi Grup Wings biasanya dengan lebih
dulu menguasai industri hulu sebelum menggarap hilirnya. Nah, di industry
hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings menjadi produsen
alkybenzene-bahan baku utama detergen-terbesar di Asia Pasifik lewat PT
17
Unggul Indah Cahaya. Dengan kapasitas terpasang lebih dari 200 ribu metrik
ton per tahun, perusahaan ini memasok Wings dan sejumlah produsen lokal,
serta melempar ke negara ASEAN, Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Masih di industri hulu, Grup Wings bergandengan dengan Grup Djarum
dan Grup Lautan Luas membeli Ecogreen Oleochemical dari Grup Salim.
Ecogreen adalah produsen oleochemical terbesar di dunia dengan kapasitas
produksi lebih dari 100 ribu metrik ton per tahun. Oleochemical adalah
bahan baku industri perawatan tubuh, sabun, detergen, makanan, plastik,
farmasi, dan berbagai industri lain. Produksi Ecogreen, 95% diekspor
dengan pasar utama negara Asia (50%) seperti Jepang, Cina dan Korea;
Eropa (20%); dan AS (20%).
2. Penetrasi Pasar
Sejatinya, tak hanya produk Ecogreen yang diekspor. Produk toiletries
dan makanan juga mendapat respons cukup bagus di pasar
mancanegara. Produk toiletris Grup Wings sampai ke pasar Afrika. Ia
mengatakan, untuk pasar global memang Grup Wings belum bisa
disejajarkan dengan pemain seperti Unilever karena masih tumbuh di pasar
negara developing dan underdeveloping. Namun, untuk masuk ke pasar
negara berkembang ini upaya Wings dengan penetrasi produk detergennya
cukup brilian karena masuk dengan ukuran kecil, ½ kg dan 1 kg.
Bandingkan dengan produsen asal AS atau Eropa yang mengemas produk
detergennya berukuran 3-5 kg.
18
Ukuran Keberhasilan Strategi Pengembangan Pasar
dan Penetrasi Pasar dari PT. Wings Group
19
dengan jumlah yang digunakan atau dikonsumsi pada setiap kali
penggunaan.
Kedua, Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik atau
mempengaruhi konsumen saingan. Sarana yang digunakan tidak berbeda
dengan yang telah diuraikan pada butir diatas. Perbedaanya hanya pada
sasaran atau target yang akan dicapai, yaitu pada konsumen
saingan,sedangkan pada butir yang diatas pada konsumen perusahaan sendiri
Ketiga, Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang
bukan pemakai (nonusers) atau calon konsumen yang berada dalam
lingkungan pasarnya. Sarana sebenarnya tidak berbeda dengan yang
digunakan diatas. Perbedaanya terletak pada sasaran atau target yanghendak
dicapai, yaitu para calon konsumen dan yang bukan pemakai.
20
Penjelasan :
Produk : PT. Unilever kualitasnya jauh dibandingkan dengan Produk
dari PT. Wings, dikarenakan dari segi bahan bakunya pun berbeda
kualitas dengan produk milik pesaing
21
Analisa Persaingan Produk PT. Unilever
dengan Produk Pengganti
Penjelasan :
22
Promotion : Untuk promosi kedua produk pengganti tersebut, masih
jarang terdengar di telinga masyarakat, karena dengan menerapkan
sistem “Low Cost”, maka tidak banyak kita dapat melihat iklan di layar
televisi.
23
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan diskusi yang dilakukan dapat diketahui visi,
misi, strategi, dan tujuan yang intinya PT Lion Wings menetapkan tujuan-tujuan
jangka panjang menggunakan salah satu strategi ampuh dengan menawarkan
produk yang berkualitas dengan harga yang murah. Hal ini dilakukan agar tetap
dapat bersaing dengan kompetitornya hingga perusahaan ini mampu menguasai
pasar dengan berbagai produk yang ditawarkan.
Selain itu PT Lion Wings mempunyai beberapa keunggulan yaitu modal
yang cukup, teknologi yang modern, menguasai industri bahan baku deterjen, dan
memilki banyak sektor bisnis. PT Lion Wings cukup jeli dalam mengamati pasar
dan memahami kebutuhan masyarakat Indonesia yang menginginkan produk
yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau. Namun, PT Lion Wings
mempunyai kelemahan dan ancaman yaitu kurang inovasi dan kurang fokus
dalam pengembangan produk. Hal inilah yang membuat perusahaan tidak mampu
memaksimalkan kemampuan sumber daya secara efektif. Padahal PT Lion
Wings memilki banyak sektor bisnis, bisnis yang menempati
kuadran star ditempati oleh produk makanan (mie sedaap), posisi question
mark ditempati oleh bisnis perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan crude
palm oil yang diekspor ke berbagai negara, kuadran selanjutnya cash
cow ditempati oleh produk toiletries, dan kuadran terakhir yaitu dog ditempati
oleh bisnis di bidang bahan bangunan dan real estate.
Perusahaan ini dengan menetapkan strategi-strategi dan tujuan jangka
panjang serta tujuan tahunan secara terarah sesuai dengan kemampuan dan
kekuatan-kekuatan yang dimilki oleh perusahaan untuk melihat peluang dan
ancaman pasar secara cepat. Apabila hal ini diterapkan, maka perusahaan akan
mampu mencapai tujuan perusahaan dan PT Lion Wings akan mampu menguasai
pangsa pasar dalam berbagai sektor bisnis yang dimilki perusahaan.
1.2 Saran
PT Lion Wings harus mampu memahami perubahan pasar secara cepat
dengan menggunakan strategi-strategi dan tujuan yang tepat dan terarah.
Perusahaan agar mampu menguasai pasar dan menjadi market leader yaitu
24
dengan melakukan pengembangan produk secara fokus dengan mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki sesuai dengan prioritas dan implementasi strategi.
Selain itu, pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh PT Lion Wings
harus mempertimbangkan perspektif pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan
seperti pegawai, investor, rekanan bisnis, kompetitor, dan pasar karena hal ini
akan berpengaruh besar bagi pihak tersebut.
25
DAFTAR PUSTAKA
David, F. R., 2008. Strategic Management: Concepts and Cases, Ed. 10. Ter. Ichsan
Setiyo Budi, Jakarta: Salemba Empat.
26