EKOLOGI PEMERINTAHAN
BAB I
Pengertian Ekologi dan Pemerintahan
Buku Ekologi Pemerintahan adalah salah satu penjabaran ilmu-ilmu pemerintahan , ilmu-ilmu
politik, ilmu-ilmu ekonomi , ilmu-ilmu hukum, ilmu-ilmu administrasi, dan ilmu-ilmu budaya
yang melihat signifikasi lingkungan baik dampak positif ekses negatifnya terhadap
pemerintahan.
Ilmu dapat diartikan pengkajian, pelajaran, pembahasan, pembacaan tentang segala sesuatu
yang sudah barang tentu mengamati, meneliti, memperhatikan serta mendeteteksi sesuatu.
Pemerintahan adalah perihal atau hal ikhwal pemerintahan itu sendiri
BAB II
Pengaruh Lingkungan alam
Hubungan antara perkembangan ekonomi disatu pihak dengan pihak lain itu berbeda beda
menurut situasi dan kondisi sesuai ruang dan waktu, factor ekonomi mempunyai dampak yang
sangat signifikan terhadap perekonomian, tetapi bukan yang paling menentukan, umumnya ada
korelasi.
Korelasi antara kemakmuran bidang perekonomian dengan demokratisasi bidang politik
menunjukan bahwa situasi politik keamanan berada pada tingkat yang bervariasi , karena
sangat ditentukan oleh keberadaan keberadaan rezim yang berkuasa. Oleh karena itu
sekalipun rezim yang berkuasa sekalipun melakukan tirani dalam pemerintahannya dalam arti
tidak berkenan untuk digantikan maka harus jujur dalam kebijakan politik , tidak merekayasa
keadaan agar terbentuk pencitraan seolah-olah memperdulikan rakyat, harus mampu untuk
demokratisasi dan parlementaria.
Faktor budaya mampu menjadi pendorong percepatan suatu bangsa mengejar ketinggalannya,
budaya terlihat dalam semangat untuk memenuhi kebutuhan hidup secara optimal dilandasi
jiwa korzak kebangsaan dan agama yang senantiasa menyuruh umatnya untuk berbuat benar,
baik dan elok perilakunya.
BAB IV
Pengaruh Sosio Keagamaan
Agama adalah unsure mengenai pengalaman yang dipandang mempunyai nilai tertinggi yaitu
pengabdian kepada suatu kekuasaan, yang dipercayai sebagai suatu yang yang menjadi asal
mula segala sesuatu kemudian yang menambah dan melestarikan nilai-nilai serta sejumlah
ungkapan yang sesuai dengan urusan pengabdian tersebut baik dengan jalan melakukan
upacara yang simbolis maupun melalui perbuatan yang bersifat perseorangan atau bersama-
sama .
BAB V
Pengaruh Sosial Budaya
Kebudayaan secara etimologi berasal dari kata sansekerta yaitu “buddhayah” bentuk jamak dari
kata “budhi” (akal) sehingga dikembangkan menjadi Budi-Daya yaitu kemampuan akal budi
seseorang atau sekelompok manusia.
Faktor budaya mampu menjadi pendorong percepatan suatu bangsa mengejar ketinggalannya,
budaya terlihat dalam semangat untuk memenuhi kebutuhan hidup secara optimal dilandasi
jiwa korzak kebangsaan dan agama yang senantiasa menyuruh umatnya untuk berbuat benar,
baik dan elok perilakunya.
SARAN
Sebagai PNS, profesionalisme dan pengabdian terhadap terhadap masyarakat perlu dijadikan
semangat dan nafas keseharian ketika melaksanakan tugas. Loyalitas PNS adalah kepada tugas
dan tanggung jawab sesuai peraturan dan per undang-undangan yang berlaku. Otonomi daerah
tidak akan menghasilkan perubahan yang di harapkan jika mentalitas (Agama) dan SDM PNS
nya berkualitas rendah, perlu reformasi birokrasi yang obyektif untuk meningkatkan kualitas
PNS.