Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

Sistem Informasi merupakan kumpulan dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi guna mendukung
pengambilan keputusan dan proses bisnis dalam suatu organisasi. Rancangan model sistem
informasi menjadi langkah awal yang penting dalam pengembangan sistem yang efektif dan
efisien. Dalam makalah ini, akan dibahas tentang rancangan model sistem informasi dengan
pendekatan output, input, dan database untuk menggambarkan cara bagaimana sistem akan
berfungsi dan berinteraksi dengan komponen-komponen lainnya

1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terkait dan bekerja bersama-sama
untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, mengambil, dan menyajikan informasi guna
mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, koordinasi, analisis, dan tindakan dalam
suatu organisasi atau entitas bisnis. Rancangan model sistem informasi dengan pendekatan input,
output, dan database berfokus pada bagaimana sistem ini berinteraksi dengan komponen-
komponen utama dalam mengelola informasi.

a) Input: Pada rancangan model input dalam sistem informasi, fokus utamanya adalah
tentang bagaimana data dan informasi dihimpun dan dimasukkan ke dalam sistem. Input
dapat berupa data mentah atau informasi yang telah diolah sebelumnya. Pengumpulan
dan pengolahan input ini menjadi kunci dalam menyediakan data yang berkualitas bagi
sistem informasi.
b) Output: Pendekatan output dalam rancangan model sistem informasi menekankan pada
cara sistem menyajikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi pengguna. Output
dari sistem informasi dapat berupa laporan, grafik, tabel, notifikasi, atau bentuk lain yang
membantu pengambilan keputusan dan analisis informasi.
c) Database: Pendekatan database dalam rancangan model sistem informasi mencakup
bagaimana data disimpan, dikelola, dan diakses. Database berperan sebagai penyimpanan
informasi yang terstruktur dan terorganisir sehingga memungkinkan sistem untuk
mencari dan memanipulasi data dengan efisien. Penggunaan database memungkinkan
sistem informasi untuk menyimpan data secara persisten dan dapat diakses oleh berbagai
komponen dalam sistem.

Integrasi ketiga pendekatan ini merupakan elemen kunci dalam rancangan model sistem
informasi yang berhasil. Input, output, dan database harus saling terkait dan berinteraksi
dengan baik sehingga sistem informasi dapat berjalan secara optimal dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Penting untuk menyadari bahwa dalam praktiknya, sistem informasi sering melibatkan
lebih banyak komponen daripada hanya input, output, dan database. Komponen seperti
proses bisnis, keamanan, analisis data, dan antarmuka pengguna juga harus
dipertimbangkan secara komprehensif dalam rancangan model sistem informasi yang
lebih kompleks.

2. Komponen-komponen Sistem Informasi


a. Komponen Output:
 Laporan: Berisi hasil dari pemrosesan data dan informasi yang relevan dan bermanfaat
bagi pengguna. Contohnya, laporan penjualan, laporan keuangan, atau laporan
performa bisnis.
 Grafik dan Diagram: Representasi visual dari data yang membantu pengguna untuk
memahami pola dan tren data dengan lebih mudah, seperti grafik batang, grafik garis,
atau diagram lingkaran.
 Notifikasi: Pesan atau pemberitahuan yang diberikan oleh sistem untuk memberitahu
pengguna tentang peristiwa penting atau tindakan yang perlu diambil.
 Tampilan Antarmuka Pengguna (User Interface): Tampilan yang berinteraksi langsung
dengan pengguna, mencakup antarmuka visual dan elemen-elemen yang
memungkinkan interaksi dan penggunaan sistem.
b. . Komponen Input:
 Formulir: Tempat di mana pengguna memasukkan data atau informasi ke dalam sistem.
Formulir dapat berupa input teks, pilihan, tanggal, atau file upload.
 Sensor dan Perangkat Pengumpul Data: Untuk sistem yang berbasis sensor atau
perangkat IoT (Internet of Things), data dapat diambil secara otomatis dari berbagai
perangkat seperti sensor suhu, sensor gerak, dll
 . Akses Basis Data: Data dapat diambil dari sumber eksternal atau sistem lain melalui
akses ke basis data eksternal atau layanan web.
c. Komponen Database
 Tabel: Struktur data yang terdiri dari kolom dan baris untuk menyimpan data dalam
basis data. Setiap tabel mewakili jenis entitas tertentu (misalnya, tabel pelanggan, tabel
produk, dll.)
 Skema Basis Data: Rancangan struktur basis data yang mencakup hubungan antar tabel,
kunci utama, dan kunci asing yang digunakan untuk mengatur integritas data.
 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS): Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengelola basis data, termasuk operasi seperti penyimpanan, pemutakhiran,
pengambilan, dan penghapusan data.
 Kueri (Query): Perintah untuk mengambil, memperbarui, atau menganalisis data dalam
basis data. Kueri digunakan untuk memanipulasi data sesuai dengan kebutuhan.

Penting untuk diingat bahwa rancangan sistem informasi biasanya melibatkan lebih banyak
komponen daripada yang tercantum di atas. Komponen lainnya termasuk algoritma pengolahan
data, pengaturan keamanan data, dan integrasi dengan sistem lain. Integrasi yang baik antara
komponen-komponen ini akan memastikan sistem informasi dapat beroperasi dengan efisien dan
memberikan nilai tambah bagi organisasi atau entitas bisnis

1) .Pendekatan Output

Deskripsi tentang Output dalam Sistem Informasi

Deskripsi tentang output dalam sistem informasi meliputi:


a) Jenis Output: Output dapat berupa berbagai jenis data, seperti teks, angka, gambar, grafik,
audio, video, atau kombinasi dari beberapa jenis data tersebut. Jenis output yang dihasilkan
akan tergantung pada fungsi dan tujuan dari sistem informasi tersebut.
b) Format Output: Format output mencerminkan cara data atau informasi tersebut disajikan
kepada pengguna. Format ini dapat berupa file digital, tampilan pada layar komputer, laporan
cetak, pesan email, atau bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
c) Frekuensi Output: Output dapat dihasilkan secara real-time, periodik, atau berdasarkan
permintaan pengguna. Beberapa sistem informasi memberikan output secara otomatis ketika
suatu peristiwa terjadi, sementara yang lain memerlukan permintaan khusus dari pengguna.
d) Konten Output: Output mencakup data atau informasi yang relevan dengan kebutuhan
pengguna. Konten output ini telah diolah dan diformat sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan nilai atau pemahaman bagi penerima.
e) Metode Pengiriman Output: Metode pengiriman output dapat bervariasi, mulai dari tampilan
langsung di antarmuka pengguna, penyimpanan dalam basis data atau file, hingga pengiriman
melalui jaringan atau media komunikasi lainnya.
f) Tingkat Detail: Output dapat berupa hasil ringkasan atau detail yang mendalam tergantung
pada kebutuhan pengguna. Beberapa output memberikan gambaran umum, sementara yang
lain memberikan analisis mendalam.

2.Use case

2) Pendekatan Input
Input dalam sistem informasi merujuk pada segala bentuk data, informasi, atau perintah yang
dimasukkan atau diakses oleh pengguna atau komponen lainnya untuk diproses oleh sistem. Input
merupakan langkah awal dalam siklus pemrosesan informasi, di mana data atau informasi dari
berbagai sumber dimasukkan ke dalam sistem agar dapat diolah, dianalisis, atau disimpan untuk
tujuan tertentu. Deskripsi tentang input dalam sistem informasi meliputi:
a) Jenis Input: Input dalam sistem informasi dapat berupa berbagai jenis data dan informasi.
Ini bisa berupa teks, angka, gambar, audio, video, kode program, atau kombinasi dari
beberapa jenis data tersebut, tergantung pada sifat dan kebutuhan sistem.
b) Sumber Input: Sumber input adalah asal dari data atau informasi yang dimasukkan ke
dalam sistem. Sumber ini bisa berasal dari pengguna manusia melalui antarmuka
pengguna, perangkat keras seperti sensor atau perangkat input lainnya, atau input dari
sistem atau aplikasi lain yang berinteraksi dengan sistem informasi.
c) Format Input: Format input mencerminkan cara data atau informasi tersebut diwakili
dalam sistem. Format ini harus sesuai dengan struktur dan tipe data yang dapat dipahami
oleh sistem untuk memastikan pemrosesan yang benar.
d) Validasi Input: Sebelum data dimasukkan ke dalam sistem, seringkali diperlukan langkah
validasi untuk memastikan bahwa data tersebut sesuai dengan batasan atau kriteria
tertentu. Validasi ini bertujuan untuk memastikan integritas dan keakuratan data sebelum
diolah.

4.Pendekatan Database.

Pengertian dan Pentingnya Database dalam Sistem Informasi

Database dalam sistem informasi (SI) adalah kumpulan data yang terorganisir, tersimpan, dan dielola
secara sistematis untuk mendukung penggunaan, pengolahan, dan pemrosesan data secara efisien dan
efektif. Database bertindak sebagai pusat penyimpanan informasi yang memungkinkan sistem informasi
untuk menyimpan, mengambil, memperbarui, dan menghapus data dengan mudah, serta melakukan
berbagai operasi dan analisis data.

Pentingnya database dalam sistem informasi:

a) Efisiensi Penyimpanan dan Pencarian Data: Database mengatur data dengan struktur yang
terorganisir, sehingga memungkinkan penyimpanan dan pencarian data secara efisien. Data
dapat diakses dan ditemukan dengan cepat berkat indeks dan metode optimasi yang dimiliki
oleh database.
b) Integrasi Data: Database memungkinkan data dari berbagai sumber yang berbeda
diintegrasikan menjadi satu kesatuan. Hal ini sangat penting dalam sistem informasi yang
memerlukan akses terhadap data dari berbagai modul atau departemen yang berbeda.
c) Konsistensi dan Keamanan Data: Database memastikan bahwa data yang disimpan konsisten
dan terstruktur. Dengan pengaturan hak akses yang tepat, database juga dapat mengamankan
data agar 2.Struktur Database dalam Model Sistem Informasi

V. Rancangan Model Sistem Informasi

a) Integrasi Pendekatan Output, Input, dan Database

Rancangan model sistem informasi integrasi dengan pendekatan input-output database adalah
sebuah pendekatan yang menggabungkan langkah-langkah pemrosesan data dari input hingga
output melalui penggunaan basis data yang terintegrasi. Pendekatan ini memungkinkan sistem
informasi untuk efisien dalam mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data kepada pengguna
dengan dukungan dari struktur basis data yang terencana dengan baik.

b) Diagram Alir Proses dalam Sistem Informasi

Diagram alir proses dalam sistem informasi (DAP atau Process Flow Diagram) adalah
representasi grafis dari langkah-langkah atau proses yang terjadi dalam sistem informasi.
Diagram ini menunjukkan urutan kejadian dan interaksi antara berbagai komponen dalam sistem.
Tujuan dari diagram alir proses adalah untuk menyajikan proses secara visual, sehingga
memudahkan pemahaman, analisis, dan perbaikan dari sistem informasi

1. Kesimpulan

Dengan merancang sistem informasi dengan pendekatan yang mengintegrasikan input, output, dan
database, perusahaan atau organisasi dapat mengoptimalkan kinerja sistem, meningkatkan efisiensi
operasional, dan mendukung keputusan yang lebih baik. Pendekatan ini juga memudahkan
perubahan dan pembaruan sistem di masa mendatang, sehingga sistem informasi tetap relevan dan
berdaya guna dalam memenuhi kebutuhan bisnis atau organisasi.

Output input database

Anda mungkin juga menyukai