Soal
Dalam pengelolaan air bersih, penggunaan koagulan dan flokulan menggunakan
tambahan bahan kimiawi dalam proses pengelolaan air. Jelaskan tambahan bahan
kimianya, tujuan dan kegunaan serta bagaimna proses kimianya, contohnya
misalnya untuk koagulan penggunaan tawas untuk membantu sedimentasi !
Jawab
a) Koagulan
Tujuan untuk mengikat warna pada limbah (terutama limbah berwarna dari industri
tekstil).
Kegunaan Air industri dan pengolahan air limbah untuk menghilangkan kekeruhan,
warna, padatan tersuspensi dan pendingin fosfor. Kelembaban, pemadatan dan
pengurangan volume. Klarifikasi air limbah dan flotasi udara terlarut.
pemecahan emulsi
Proses Kimia
Tujuan melemahkan gaya tolak-menolak antar partikel koloid yang bermuatan negatif
Kegunaan Dalam pengolahan air, senyawa ini digunakan sebagai tambahan untuk sistem pelunakan air
-Polyelectrolyte
Tujuan merupakan coagulant organik yang cukup ampuh untuk mengolah air sungai ataupun
sungai yang telah tercemar limbah dengan kekeruhan cukup tinggi >1000 FTU.
Kegunaan Umum digunakan pada unit PDAM sebagai bahan cadangan, digunakan saat musim
hujan dengan kekeruhan air baku yang tinggi >1000 FTU.
Proses Kimia
-Polyamine
sama halnya dengan Polydadmac, coagulant organik ini banyak digunakan pada proses / IPA PDAM
untuk kekeruhan air baku yang tinggi. Memiliki karakteristik yang hampir sama, secara fisik kental dan
berwarna kekuningan.
-Tannin coagulant
umum digunakan di negara maju karena penggunaan coagulant anorganik sudah mulai dibatasi, karena
jika digunakan pada air baku air minum dapat menggangu kesehatan. Merupakan ekstrak kulit kayu
akasia, berwarna kecoklatan. Cukup efisien digunakan baik untuk peroses pengolahan air sungai
ataupun air limbah. Sayangnya karena bahan ini masih impor , harga masih cukup mahal walaupun
dosis yang digunakan jauh lebih kecil dibanding tawas atau PAC. Floc yang dihasilkan cukup besar,
kuat dan secara tidak langsung waktu endap lebih cepat.
b.Flokulan
-Flocculant anion/ Anionic flocculant, memiliki muatan negatif, umum digunakan pada proses
pengolahan air limbah. Dosis penggunaan adalah 0.5-5 ppm.
-Flocculant nonionic/ Non ionic flocculant, tidak bermuatan-sedikit bermuatan negatif, umum
digunakan pada proses penjernihan air sungai. Dosis pada 0.5-2 ppm.
-Flocculant kationic/ cationic flocculant/ Cationic polymer, digunakan selain pada proses
flokulasi juga digunakan pada proses sludge dewatering atau proses mengeringkan lumpur
(menggunakan alat filter press ataupun belt press), Dosis penggunaan bahan ini adalah 0.05%
hingga 0.5%.