Anda di halaman 1dari 2

WINDI WIDYANINGRUM

2100001137

Faktor-Faktor yang berkontribusi perubahan dalam proses terapeutik

Hasil mengungkapkan bahwa terapis dan klien memiliki persepsi yang


berbeda tentang faktor-faktor apa yang paling berkontribusi terhadap perubahan
dan bahwa klien dan terapis percaya bahwa klien berkontribusi paling besar untuk
berubah dalam proses terapeutik. Saul Rosenzweig (1936) adalah orang pertama
yang menyatakan bahwa ada komponen umum diantara terapi yang berbeda dalam
penelitiannya tentang efektivitas model pengobatan (Sprenkle & Blow, 2004).
Karyanya berpasang dengan peneliti lain telah menandai perkembangan gerakan
faktor umum. Tujuan dari pendekatan faktor umum adalah untuk menciptakan
pengobatan yang lebih praktis dan efektif berdasarkan kemasan ini (Norcross, 1999).
Faktor umum tidak terletak semata-mata di terapis tetapi juga di klien tidak hanya
dalam aliansi intra-terapi, tetapi juga dalam konteks lingkungan yang lebih luas; tidak
semata-mata dalam perawatan formall, tetapi juga sebagai bagian dari perubahan
diri klien. Model empat fakor umum meliputi; faktor perubahan ekstra-teraupetik,
faktoe umum, teknik fac-tors, dan faktor harapan (Lambert,1992). Model ini terdiri
dari perkiraan persentase varians dalam hasil yang masing-masing faktor
berkontribusi terhadap perubahan dalam proses teraupetik. Model empat faktor
yang dimodifikasi terdiri dari; faktor klien dan ekstra-teraupetik; faktor hubungan;
model atau teknik, dan faktor harapan (Sprenkle & Blow, 2004).
Faktor ekstra-teraupetik klien diperkirakan berkontribusi 40% terhadap
perubahan (Miller et al., 1997). Faktor ekstra-teraupetik adalah komponen dalam
kehidupan dan isi hati klien yang mempengaruhi terjadinya perubahan, seperti
kekuatan batin klien, sistem pendukung, lingkungan, dan kesempatan. Faktor
hubungan diperkirakan oleh Hubble dan rekanan (1999) menyumbang 30% dari
perubahan. Serangkain faktor ini mewakili kekuatan aliansi teraupetik antara terapis
dan klien. Faktor hubungan juga meliputi perilaku yang diberikan oleh terapis seperti
kehangatan, empati, dorongan, dan penerimaan (Hubble et al., 1999). Dua
komponen terakhir dari model, model/teknik dan harapan-harapan masing-masing
mengaitkan 15% dengan proses perubahan. Komponen model/teknik terdiri dari
orientasi teoritis terapis, metode teraupetik, strategi, atau taktik yang diterapkan
untuk menggerakan klien untuk mengambil beberapa tindakan untuk memperbaiki
diri atau situasi mereka (Hubble et al., 1999).
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk menentukkan perceptions
klien dan terapis mengenai sejauh mana masing-masing faktor umum berkontribusi
terhadap perubahan dalam proses terapeutik. Penelitian ini dilakukan dalam
program doktor MFT terakreditasi Commission on Accreditation for Marriage and
Family Education (COAMFTE) di universitas terakreditasi tenggara. Tanggapan atas
pertanyaan yang disajikan kepada klien dan terapis dikelompokkan berdasarkan
kategori klien dan rata-rata untuk setiap faktor ditentukan. Persentase rata-rata
untuk faktor umum diantaran terapis adalah 22% untuk faktor ekstra teraupetik
klien; 16% untuk model/teknik; 35% untuk hubungan teraupetik; dan 27% untuk
harapan klien. Temuan untuk persentase rata-rata kontribusi klien dan terapis
terhadap perubahan dalam proses terapeutik mengungkapkan bahwa terapis
menempatkan nilai lebih pada klien (61%) daripada terapis (39%) (Gambar 2).
Persentase rata-rata keseluruhan untuk faktor-faktor umum di antara klien adalah:
13% untuk faktor ekstra-terapeutik klien; 28% untuk model/teknik; 29% untuk rela-
tionship terapeutik; dan 30% untuk harapan/harapan klien. Temuan untuk
persentase rata-rata client dan kontribusi terapis terhadap perubahan dalam proses
terapeutik mengungkapkan bahwa klien juga menempatkan nilai lebih pada klien
(60%) daripada terapis (40%).

Anda mungkin juga menyukai