Perencanaan - Proposal Thesis - Hanif Fajri v.4
Perencanaan - Proposal Thesis - Hanif Fajri v.4
PROPOSAL TESIS
Disusun Oleh :
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model konseptual manajemen
rantai pasok aquaculture dengan cara menganalisis dan mengevaluasi proses
penyebaran informasi mengenai pendistribusian “Lobster Air Tawar” pada
platform jejaring sosial (Media Sosial, Media Berita, dan e-commerce platform)
dengan menggunakan pendekatan social network analysis. Dalam penelitian ini
akan dilakukan visualisasi jaringan dengan menggunakan metode undirected
graph, kemudian menghitung nilai properti jaringan dan mengukur nilai
centrality untuk mengidentifikasi aktor – aktor bepengaruh di dalam jaringan.
Data akan dikumpulkan melalaui dua metode yaitu crawling dan scrapping yang
nantinya akan diproses menggunakan teknologi Python. Kemudian data akan di
presentasikan menggunakan software Tableau. Penelitian ini menghasilkan
transformasi desain dan model konseptual yang dapat diimplementasikan dan
diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan profitabilitas manajemen rantai
pasok budidaya.
ii
ABSTRACT
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................................................ ii
ABSTRACT............................................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………..5
1.1 LatarBelakang…………………………………………………………………………………………...5
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………………………………..6
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………………………………..6
1.4. Batasan Masalah………………………………………………………………………………………...7
BAB II STUDI LITERATUR .................................................................................................................................. 8
2.1 Model Konseptual ................................................................................................................................ 8
2.2 Analisis Media Sosial .......................................................................................................................... 9
2.3 Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) ..................................................................... 9
2.4 Manfaat Media Sosial dalam Rantai Pasokan .................................................................................... 10
2.5 Sosial Network Analysis ................................................................................................................... 12
BAB III USULAN METODE ................................................................................................................................ 14
3.1 Metode Penelitian .............................................................................................................................. 14
3.2 Pengujian Penelitian ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................. 16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu petani lobster air
tawar di daerah Cileunyi kaki gunung Manglayang, Kabupaten Bandung. Menyatakan
bahwa pada saat ini permintaan terhadap lobster air tawar sangatlah banyak. Ditambah
lagi dengan perkembangan teknologi media dan jaringan sosial yang membuat
hubungan antara Petani (Pemasok) dengan dan pembeli semakin mudah.karena
ledakan pertumbuhan Internet telah memungkinkan setiap orang untuk langsung
mengakses informasi melalui blog, podcast, Facebook, Twitter, YouTube, dan banyak
situs jejaring sosial lainnya yang mendorong pengguna untuk berbagi pandangan
mereka tentang produk melalui posting di forum website (Tybout dan Calder). (2010)
[1]. Akan tetapi banyak kendala yang dialami oleh pentani lobster dalam menjawab
permintaan yang ada. Mulai dari jumlah produksi lobster yang terkadang tidak sesuai
dengan jumlah permintaan, peraturan pengiriman lobster yang terkadang tidak
bersahabat dengan petani terutama ke luar negri, sampai dengan kondisi lobster
banyak yang mati di tengah jalan diakarenakan lamanya proses pengiriman, sehingga
berdampak kepada harga lobster jadi turun. Sehingga dalam penilitian ini memiliki
tujuan untuk mengembangkan model konseptual manajemen rantai pasok aquaculture
dengan cara menganalisis dan mengevaluasi proses penyebaran informasi mengenai
pendistribusian “Lobster Air Tawar” pada platform jejaring sosial (Media sosial,
Media berita , dan e-commerce platform). Karena penetrasi teknologi seluler
menawarkan banyak peluang bagi pemangku kepentingan termasuk pemasok,
pelanggan, dan mitra logistik. Peluang terpenting adalah mengembangkan hubungan
langsung antara pelanggan akhir dan pemasok [2]. Kemudian telah ditemukan dari
tinjauan literatur yang ada bahwa studi penelitian terkonsentrasi pada transformasi
rantai pasokan melalui faktor-faktor seperti berbagi informasi, kolaborasi, dan
perangkat lunak peramalan permintaan. Tetapi hanya sejumlah kecil studi yang
5
berfokus pada aspek teknologi yang muncul yang dapat mendukung operasi rantai
pasokan sehari-hari untuk meningkatkan digitalisasi [3]. Bahkan saat ini, media sosial
telah menjadi pusat pengumpulan informasi bagi berbagai kalangan peneliti dalam
melakukan penelitian. Salah satunya adalah penelitian di bidang rantai pasok.
Pendekatan Sosial Network Analysis merupakan merupakan metode yang digunakan
dalam peneltian ini. Akan dilakukan visualisasi jaringan dengan menggunakan metode
undirected graph, kemudian menghitung nilai properti jaringan dan mengukur nilai
centrality untuk mengidentifikasi aktor – aktor bepengaruh di dalam jaringan. Data
akan dikumpulkan melalaui dua metode yaitu crawling dan scrapping yang nantinya
akan diproses menggunakan teknologi Python. Kemudian data akan di presentasikan
menggunakan software Tableau.
1. Produksi anakan ataupun indukan lobster air tawar yang sering tidak sesuai
dengan kebutuhan customer
2. Alur dan aturan pendistribusian lobster air tawar yang tidak jelas, sehingga waktu
yang dibutuhkan untuk sampai customer cukup lama.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan transformasi desain dan model
konseptual yang dapat diimplementasikan dan diharapkan bisa meningkatkan
6
efektivitas dan profitabilitas manajemen rantai pasok aquaculture terkhusus dalam
pendistirbusian Lobster Air Tawar.
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka Batasan masalah pada penelitin ini
adalah sebagai berikut :
3. Pengguna atau aktor – aktor yang terlibat dalam rantai pasok aquaculture.
7
BAB II
STUDI LITERATUR
Sebuah model konseptual adalah 'deskripsi spesifik non-perangkat lunak dari model
simulasi komputer (yang akan, sedang atau telah dikembangkan), menjelaskan tujuan,
input, output, konten, asumsi dan penyederhanaan model'(Robinson, 2008). Robinson
(2013), menyaran bahwa model konseptual adalah hasil dari membuat desain solusi
secara independen dari platform teknologi simulasi tertentu. Sedangkan tujuan dari
model konseptual adalah menangkap dan mengomunikasikan konseptualisasi dengan
pengguna yang dimaksudkan maupun yang berpotensi tidak terduga [4].
• Ini membentuk dasar untuk verifikasi model dan memandu validasi model
• Dapat bertindak sebagai bantuan untuk verifikasi dan validasi independen bila
diperlukan
8
2.2 Analisis Media Sosial
Analisis media sosial adalah “pengembangan dan evaluasi alat dan kerangka kerja
informatika untuk mengumpulkan, memantau, menganalisis, meringkas, dan
memvisualisasikan data media sosial untuk memfasilitasi percakapan dan interaksi
untuk memperoleh pola dan kecerdasan yang bermanfaat” [5]. Analisis media sosial
melibatkan tiga tahap: menangkap, memahami, dan menyajikan [6]. Tahap capture
adalah tahap mengumpulkan data yang relevan dalam jumlah besar melalui media sosial
yaitu dengan cara crawling data melalui Twitter dan scraping data pada platform
penjualan online. Kemudian tahap pemahaman adalah tahap menilai makna dari data
yang dikumpulkan dan menghasilkan metrik yang berguna untuk pengambilan
keputusan. Tahap terakhir adalah tahap present, yaitu bagaimana data dapat ditampilkan
dan mudah dipahami.
Rantai pasokan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang terkait dengan
koordinasi, perencanaan, dan pengendalian produk dan layanan antara pemasok dan
pelanggan [7]. Menurut J. A. O'Brien (2006), SCM adalah sistem lintas fungsi lintas
perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung
dan mengelola beberapa proses bisnis utama perusahaan dan hubungan dengan
pemasok, pelanggan, dan pemasok. Supply chain management (SCM) melakukan
kegiatan aliran produk, termasuk perencanaan, pengadaan, produksi, pergudangan,
9
transportasi, dan distribusi, dari titik asal (hulu) bahan baku ke titik penggunaan
(hilir) [8].
Sedangkan menurut Stevenson, tujuan dari supply chain management adalah untuk
mengatur supply dan demand secara efisien dan efektif [8]. Beberapa masalah utama
dalam rantai pasok berkaitan dengan:
2. Manajemen pengadaan
3. Manajemen mitra
6. Manajemen Risiko
2.4 Manfaat Media Sosial dalam Rantai Pasokan
Media sosial terutama digunakan oleh business-to-consumer (B2C) untuk
memungkinkan bisnis mempromosikan merek mereka dan memasarkan produk
mereka kepada konsumen (Howells, 2011). Dari perspektif bisnis, pengadopsi
pertama adalah profesional muda yang sudah menggunakan alat ini dalam kehidupan
pribadi mereka (Facebook, Twitter, LinkedIn, dan blog) dan fokus pada peningkatan
komunikasi eksternal, kesadaran, dan kepemimpinan pemikiran. Artikel Majalah
10
CFO tentang "Media Sosial dan Revolusi Rantai Pasokan yang Akan Datang"
(Casemore, 2012)” menguraikan lima manfaat utama media sosial dalam rantai
pasokan:
Organisasi dari semua ukuran semakin menggunakan sosila media untuk menangkap
dan menanggapi umpan balik pelanggan dengan cepat. Tentu saja, Anda dapat
menggunakan media sosial untuk mendapatkan umpan balik real-time dari rantai
pasokan Anda, baik secara internal (persediaan, pergudangan, dan pengadaan)
maupun eksternal (pemasok dan kontraktor).
Risiko yang melekat pada sumber global dan kebutuhan akan inovasi berkelanjutan
untuk mempertahankan keunggulan kompetitif membutuhkan hubungan pemasok
untuk melampaui kolaborasi.
Kreativitas dan inovasi adalah inti dari organisasi terkemuka. Melibatkan pemasok
melalui media sosial adalah cara yang bagus untuk mendorong inovasi rantai
pasokan.
11
Dan hari ini, dengan kemajuan aplikasi dan layanan Web 2.0 lintas platform, peran
media sosial meningkat di seluruh dunia (Palen, Starbird, Vieweg, & Hughes, 2010)
[9].
Social network analysis sendiri adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antar
satu unit entitas dengan unit entitas lainnya dengan bantuan teori graf [10]. Metode
dan teknik SNA dipilih karena metode ini dapat memberikan gambaran atau
visualisasi sampai pada hubungan terkecil yang terjadi hanya pada satu individu
dengan satu individu lainnya di dalam jaringan, metode SNA ini juga dapat
digunakan untuk menemukan node, communities, dan informal hierarchy’s yang
memiliki pengaruh paling besar di dalam jaringan [11]
• Degree centrality menghitung jumlah interaksi yang dimiliki oleh sebuah node.
12
tinggi pada node yang terhubung dengan node lain yang juga memiliki nilai
centrality tinggi.
13
BAB III
USULAN METODE
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa
seluruh unggahan user di dalam platform yang memuat konten penyebaran distribusi
“Lobster Air Tawar“. Kemudian untuk pengambilan data pada platform twitter teknik
yang digunakan adalah teknik data crawling dan scrapping menggunakan teknologi
Python. Sangat penting untuk memahami media sosial dan datanya dalam konteks SCM
(Cecere 2012) [14]. Berikut merupakan diagram proses penilitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini.
14
1. Identifikasi masalah : Tahap ini adalah tahap dimana dilakukan pengidentifikasian
masalah penelitian. Proses pengidentifikasian masalah dilakukan dengan melakukan
pengamatan terhadap fenomena-fenomena yang melatarbelakangi penelitian.
2. Known User : Tahap ini adalah tahap menentukan objek penelitian. Objek penelitian
adalah interaksi yang dilakukan oleh akun-akun pengguna situs jejaring sosial Instagram,
Facebook, Twitter, dan e-commerce platform yang berinteraksi dalam konteks yang
mengandung kata kunci “Lobster” dan “Lobster Air Tawar”
3. Software Data Extraction : Dalam tahap ini dilakukan proses ekstraksi atau pengumpulan
data dengan menggunakan metode data Scrapping dan Crawling menggunakan Python.
4. Pengolahan Data dan Measures Networks : Tahap ini merupakan tahap pengolahan data
interaksi jaringan. Pola interaksi divisualisasikan dengan menggunakan metode graph
dengan tipe undirected.
6. Penghitungan Nilai Centrality : Pada tahap ini dilakukan penghitungan nilai centrality
(degree centrality, closeness centrality, betweeness centrality dan eigenvector centrality)
node atau aktor untuk mengidentifikasi aktor berpengaruh dengan jumlah interaksi yang
tinggi.
7. Rank : Tahap ini adalah tahap mengurutkan peringkat nilai centrality aktor-aktor di dalam
jaringan yang telah dihitung.
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Sonja and P. M. Tatjana, “Social Media and Supply Chain”. Amfiteatru Economic,
vol.15. pp, 89-102. Feb 2013.
[2] Ceng. Kelvin, Analysis of the Development of E-commerce in The Retail Industry in
Recent Years. Lingnan University, March 2021.DOI:10.13140/RG.2.2.29461.86244
[3] J. Aneeq and R. Sami. “Digital Transformation in Supply Chain Management A Study
on Supply Chain Management”. Vol. 1. April 2021. DOI: 10.23451/mjscm.v1i1.10
[5] C. Pai-Lin, C. Yuchung, and C.Kung “Analysis of Social Media Data: An Introduction
to the Characteristics and Chronological Process”. pp.297-321. January 2018. DOI:
10.1007/978-3-319-95465-3_16
[6] F. Weiguo, and G. Michael “The Power of Social Media Analytics” Communication of
the ACM. Vol.57. pp.74-81 June 2014. DOI: 10.1145/2602574.
[10] Tsvetovat, M., & Kouznetsov, A. (2011). Social Network Analysis for Startup.
California: O'Reilly Media
16
[11] Bohn, A., Feinerer, I., Hornik, K., dan Mair, P. (2011). Content-Based Social Network
Analysis of Mailing Lists. The R Journal, 11-18.
[12] S. Mahdi, and T. Dodie. “Implementasi Social Network Analysis dalam Penyebaran
Country Branding “Wonderful Indonesia”. Ind. Journal On Computing. Vol.2, pp 01-
104. Sept 2017. doi:10.21108/indojc.2017.22.183
[13] P. Carmen, H. Juan. “Social Networks and Supply Chain Management in Fish Trade”.
SAGE Open. Vol.10. 2020. DOI: 10.1177/2158244020931815
[14] A.N Kaustubh. “Social Media Analysis on Supply Chain Management in Food
Industry,”. International Research Journal of Engineering and Technology. Vol.07. July
2020. E-ISSN:2395-0056.
17