Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SDR. Z


DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
MANDI, PERAWATAN RAMBUT, PERAWATAN GIGI MULUT DAN
PERWATAN KUKU
DI RUANGAN BERLIAN 2

RUMAH SAKIT KMC KUNINGAN

Tahun Pelajaran 2022/2023

Oleh
Nama Siswa : Roro Andina Octo
Nisn : 202110071087

Kelas : XII Keperawatan C

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH X

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BAKTI


INDONESIA KUNINGAN
Jl. Raya jalaksana - Sadamantra .KM.10 No.12

Jalaksana 45555
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri


(Prakerin)
(Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan PH : Mandi, gimul, keramas,
gunting kuku)
Pada tanggal 18 oktober 2022

Oleh : Roro Andina Octo

Mengetahui/Mengetahui

PembimbingSekolah Pembimbing DU
DI

Silpa Yulia, S.Kep.,Ners


Aan Rohanah AMd.,keb

Kepala sekolah. ketua program


keahlian

Muhamad Akcin, S.Pd.I.M.M Imas Arismaya,


A. Md., Kep, S.Pd

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktek Kerja Industri di Rsu Kmc Kuningan.

Tujuan dari penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah di SMK Bakti Indonesia
Tahun Pelajaran 2022/2023. Laporan ini disusun berdasarkan data sesungguhnya
yang penulis dapatkan selama melaksanakan Praktek Kerja Industri di Rsu Kmc
Kuningan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri


ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak dr. Ode Aman Suhati, MMRS selaku Direktur Rumah Sakit KMC
Kuningan.

2. Bapak Muhamad. Akcin, S.Pd.I, MM selaku kepala sekolah SMK BAKTI.

3. Ibu Aan Rohana A.Md.Keb selaku CI Rumah Sakit KMC Kuningan.

4. Ibu Imas Arismaya, S.Pd.I selaku ketua Prakerin.

5. Ibu Silpa yulia S.Kep.,Ners selaku pembimbing dari sekolah.

6. Seluruh staff dan karyawan yang telah menerima, membantu dan


memberikan selama kegiatan Praktek

Kerja Industri berlangsung yang tidak bisa dapat disebutkan satu persatu.

7. Kedua orang tua dan saudara penulis yang telah memberikan do'a restu dan
dukungannya.

8. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas dukungan
dan motivasinya.

ii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun diharapkan dari pembaca
Penulis harapkan semoga laporan yang memuat pengalaman dan pengetahuan
yang didapatkan selama Praktek Kerja Industri im dapat bermanfaat bagi pembaca
dan kami selaku peserta prakerin khususnya:

Kuningan, 18 Oktober r 2022

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................4

BAB II GAMBARAN UMUM


2.1 Uraian Teori......................................................................................5
2.1 Gigi dan Mulut...........................................................................6
2.2 Perawatan Pada Tubuh/Mandi...................................................7
2.3 Perawatan Pada Kuku................................................................8
2.4 Keramas......................................................................................9

BAB III PEMBAHASAN...............................................................................10

iii
3.1. Study Kasus ......................................................................................11
3.1.1 Identitas Pasien.........................................................................12
3.1.2 Identitas Penanggung jawab.....................................................13
3.1.3 Alasan masuk RS.......................................................................14
3.1.4 Keluhan Utama..........................................................................15
3.1.5 Riwayat Kesehatan Sekarang...................................................16
3.1.6 Riwayat Kesehatan Dulu..........................................................17
3.1.7 Riwayat Kesehatan Keluarga....................................................18
3.1.8 Data Pemeriksaan Umum.........................................................19
3.1.9 Pemeriksaan Fisik ....................................................................20
3.1.10 Kebiasaan Sehari-hari Pasien.................................................21
3.1.11 Data Penunjang.......................................................................22
3.1.12 Data Terapi Obat.....................................................................23
3.1.13 Analisa Data............................................................................24
BAB lV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan
memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha
yang relevan terkait kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga
bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa
mendatang para siswa SMK Bakti Indonesia Kuningan dapat bersaing dalam
dunia industri yang semakin ketat seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa
agar memiliki kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), serta mengasah dan mengimplementasikan materi
yang diperoleh siswa dari sekolah masing masing terkait jurusannya.

1.2 Tujuan
Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian
banyak visi dan misi SMK Bakti Indonesia Kuningan dalam mempersiapkan
siswa dan siswi nya untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (DI/DU)
nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat diperoleh
dengan mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar
saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah
lulus sekolah. Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan atau
kejuruan yang terdapat pada masing masing siswa.

1.3 Manfaat
a. Manfaat bagi siswa
Menambah Keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia
usaha atau dunia industri yang profesional dan handal, menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan,

6
serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan jaman, membentuk pola pikir siswa-
siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan pengalaman dalam dunia industri
maupun dunia kerja, menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan perusahaan
terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia industry, mengenal siswa-siswi
pada pekerjaan lapangan di dunia usaha atau dunia industri, sehingga ketika
mereka terjun ke lapangan pekerjaan sesungguhnya dapat beradaptasi dengan
cepat, meningkatkan efisien waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga
kerja yang berkualitas, sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan dan mempersiapkan
sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di era teknologi
dan komunikasi terkini dan memberikan keuntungan pada pihak sekolak dan
siswa-siswi iru sendiri, karena keahlian baru yang tidak diajarkan di Sekolah
didapat di dunia usaha atau dunia industri.
b.manfaat bagi instansi
Dapat mengenal lebih kualitas peserta didik, siswa yang berlatih di
instansi atau industri.
Dapat ikut serta dalam upaya memajukan pendidikan khususnya pengembangan
sumber daya manusia.

1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Prakerin untuk
Program Keahlian Keperaatan pada tahun 2022 dilaksanakan mulai tanggal 16
September 2022 sampai dengan 31 oktober 2022, sesuai dengan tempat yang telah
ditentukan. Dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri Prakerin di RSU
Kuningan Medical Center Menggunakan system kerja pagi, siang dan malam
yaitu sebagai berikut :
a) Kerja pagi dimulai pukul : 07.00-14.00 WIB.
b) Kerja siang dimulai puku: 14.00-21.00WIB.
c) Kerja malam dimulai pukul: 21.00-07.00 WIB.
Tempat Pelaksanaan Kegiatan Prakerin ini dilaksanakan RSU Kuningan
Medical Center Jl. Re Martadinata, Kertawangunan Kuningan Jawa Barat 45513

7
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Kebutuhan Personal Hygiene


Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti
Personalyang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal
Hygieneadalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatanseseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Wartonah, 2004).
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukanuntuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis(Alimul, 2006).
Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan,
dan kesehatan. Kebutuhan personal hygiene inidiperlukan baik pada orang sehat
maupun pada orang sakit. Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan
kesehatan dimana kulitmerupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan
infeksi.Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu
anggotakeluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah
tingkatkesembuhan pasien (Potter & Perry, 2005).
Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang

8
dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila,orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputikebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata,
hidung, dan telinga,kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan
pakaiannya.Menurut Potter dan Perry (2005) macam-macam personal hygien dan
tujuan nya adalah:

2.1 Uraian Teori


Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis
maupun psikologis. Salah satunya adalah personal hygiene, yang dibagi
menjadi 4 bagian yaitu meliputi kebersihan badan, kebersihan rambut,
kebersihan kuku, dan kebersihan gigi
2.1.1 Gigi Dan Mulut
A. Definisi
Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan
kebersihannya, sebab berbagai kuman dapat masuk melalui organ ini. Gigi
adalah salah satu alat bantu pencernaan kita yang mempunyai fungsi amat
penting. Dengan gigi, maka proses mengunyah makanan menjadi lebih
mudah.
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri
atas dua bagian luar yang sempit (vestibule), yaitu ruang diantara gusi, gigi,
bibir, pipi dan bagian dalam, yaitu rongga mulut Jumlah gigi pada orang
dewasa adalah 32 buah, yang terdiri dari 16 pada rahang atas dan
16 pada rahang bawah. Jumlah gigi susu secara keseluruhan pada anak
adalah 20 gigi. Masing-masing sepuluh gigi di rahang atas dan bawah.
Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah
makanan.Fungsi uvula yaitu untuk menghentikan makanan naik ke hidung
ketika menelan.

B. Anatomi Gigi Dan Mulut

9
Struktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu bagian
mahkota dan bagian akar. Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang
terlihat dalam mulut, sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang
tertanam di dalam tulang rahang . Pada bagian gigi manusia terstruktur /
tersusun atas 4 (empat) jaringan yakni :
a) Mahkota
Merupakan bagian yang menonjol dari rahang.
b) Leher
Merupakan bagian yang terletak antara mahkota dengan bagian akar gigi.
c) Akar
Merupakan bagian yang tertanam di dalam rahang.
d) Enamel
Dikenal juga dengan istilah "Enamel", merupakan jaringan yang berfungsi
untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada di
bagian paling luar gigi manusia. Warna email gigi pun sebenarnya tidak
putih mutlak, kebanyakan lebih mengarah keabu-abuan dan semi translusen.
Kecuali pada kondisi enamel yang abnormal seringkali menghasilkan warna
yang menyimpang dari warna normal enamel dan cenderung mengarah ke
warna yang lebih gelap.
e) Tulang
Dikenal juga dengan istilah "Dentin" yaitu tulang merupakan lapisan yang
berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur. Dentin juga
merupakan bagian yang terluas dari struktur gigi, meliputi seluruh panjang
gigi mulai dari mahkota hingga akar. Dentin pada mahkota gigi dentin
dilapisi oleh enamel, sedangkan dentin pada akar gigi dilapisi oleh semen.
f) Rongga Gigi
Rongga gigi adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah
kapiler dan serabut-serabut syaraf.
g) Semen
Dikenal juga dengan istilah "Sementum", merupakan bagian dari akar gigi
yang berdampingan dan berbatasan langsung dengan bagian tulang rahang

10
di mana gigi manusia tumbuh. Seperti halnya pada bagian email yang
melapisi dentin, semen jugamelapisi dentin namun untuk dentin pada bagian
akar gigi.
h) Pulpa
Pulp adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan
serabutserabut saraf.
i.) Macam dan fungsi gigi
Gigi manusia sesuai dengan fungsinya dikenal empat bentuk yaitu:
a) Gigi seri, gigi ini ada empat buah di atas dan empat buah di bawah.
Seluruhnya berjumlah delapan, terletak di depan, berfungsi untuk
memotong dan menggiling makanan. Gigi seri susu mulai
tumbuhpada bayi berkisar antara usia 4 hingga 6 bulan, kemudian
diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 hingga usia 6 tahun
pada rahang bawah dan pada usia 7 hingga 8 tahun pada rahang atas.
b) Gigi taring, gigi ini ada empat buah, di atas dua buah dan dibawah
dua buah, terletak di susudt mulut. Bentuk mahkotanya meruncing,
berfungsi untuk mencabik makanan. Gigi ini diganti dengan gigi
caninus permanen pada usia 11 hingga 13 tahun.
c) Geraham kecil, gigi ini merupakan pengganti gigi geraham sulung.
Letak gigi ini di belakang gigi taring, berjumlah delapan, empat di
atas dan empat di bawah yaitu dua berada di kanan dan dua berada di
kiri.Berfungsi membantu atau bersama dengan gerham besar
menghaluskan makanan. Umumnya tumbuh pada usia 10 hingga usia
11 tahun.
d) Geraham besar, gigi ini terletak di belakang di belakang gigi geraham
kecil, jumlahnya 12, di atas enam dan dibawah enam. Masing-
masingtiga buah, permukaannya lebar dan bertpnjol-tonjol. Fungsinya
untuk menggiling makanan.

C. Masalah Pada Gigi Dan Mulut


1. Bau mulut

11
Memiliki bau mulut atau dalam dunia medis disebut halitosis terkadang
bisa dianggap memalukan oleh sebagain orang.Gangguan kesehatan mulut
yang bisa menjadi penyebab bau mulut di antarannya, yakni:
 Penyakit gusi
 Gigi berlubang
 Kanker mulut
 Mulut kering
 Bakteri di lidah
2. Kerusakan gigi
Kerusakan gigi (gigi berlubang) adalah masalah kesehatan mulut yang
umum terjadi.Kerusakan gigi dapat terjadi ketika plak bergabung dengan gula dan
atau pati dari makanan yang dimakan.Kombinasi tersebut bisa menghasilkan asam
yang menyerang email gigi.Seseorang bisa mendapatkan gigi berlubang pada usia
berapa pun.
3. Penyakit gusi (periodontal)
Penyakit gusi adalah infeksi pada gusi di sekitar gigi.Penyakit gusi juga
merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.Beberapa
penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan masalah
jantung.Setiap orang berisiko terkena penyakit gusi. Tapi paling sering terjadi
setelah usia 30 tahun.Merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk
perkembangan penyakit gusi.Diabetes dan mulut kering juga meningkatkan risiko
seseorang terkena penyakit gusi.Gejala penyakit gusi dapat meliputi:
 Bau mulut
 Gusi merah, bengkak, lunak, atau berdarah
 Gigi taring
 Sakit saat mengunyah
Gingivitis adalah istilah medis dari penyakit gusi. Sementara, periodontitis adalah
penyakit gusi tahap lanjut. Pemeriksaan gigi secara teratur, menyikat gigi, dan
flossing sangat mungkin dapat mencegah terjadinya penyakit gusi. Perawatan
dapat mencegah masalah lebih lanjut seperti kehilangangigi.

12
4. Kanker mulut
Kanker mulut merupakan penyakit serius dan mematikan.Kanker mulut
dilaporkan telah berdampak pada jutaan orang dan sering terjadi setelah usia 40,5
tahun.Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker mulut seringkali dapat
disembuhkan jika didiagnosis dan diobati pada tahap awal.

D. Asuhan Keperawatan Pada Gigi Dan Mulut


1. Pengkajian
Pengkajian mulut dan gigi meliputi
 warna
 keadaan permukaan
Kelengkapan gigi Pada pipi dalam dilihat warna makosa serta keadaan
permukaanPada gusi dilihat warna, tekstur, serta kelembabanPada ludah dilihat
warna, tekstur dan posisi lidah
2. Diagnosa Keperawatan
 Nyeri berhubungan dengan radang pada daerah gussgigi
 Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan make
yangtidak adekuat akibat radang gigi gusi
3. Perencanaan/Intervensi
Rencana tindakan dengan merawat gigi dan mulut, dengan Tujuan:
 Agar mulut dan gigi tetap bersih tidak berbau
 Mencegah infeksi mulut, kerusakan gigi, bibir dan lidah
pecahpecah/stomatitis
 Memberikan rasa nyaman pada klien
 Membantu merangsang nafsu makan
 Mendidik klien mengenai kebersihan perorangan

E. Standar Operasional Prosedur (SOP)


1. Tindakan/Pelaksanaan/Implementasi

13
 Melaksanakan kebersihan mulut dan gigi dilakukan pada klien yang tidak
dapat merawat mulut dan gigi sendiri
 Dilakukan pada klien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi, misalnya
stomatitis hebat, penyakit darah tertentu, sakit payah atau tidak sadar,
Kliensesudah operasi mulut/patah tulang rahang.
Alat dan Bahan:
 Handuk dan kain pengalas
 Gelas kumur berisi
 Air masak/NaCT – Obat kumur
 Borax angrin
 Spatel lidah yang telah dibingkus dengan kain kassa
 Kapas lidi
 Bengkok
 Kain kassa
 Pinset atau arteri klem
 Sikat gigi dan pasta gigi

F. Tindakan/Pelaksanaan
1. Prosedur Kerja :
a. Untuk Pasien tidak sadar
 Jelaskan prosedur pada pasien walaupun pasien tidak sadar
 Cuci tangan
 Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan / kiri
 Pasang pengalas dibawah pipi dan handuk dibawah dagu.
 Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat /
masak
 Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat
membersihkan gigi / mulut
 Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan
lidah

14
 Kemudian lakukan penyikatan dan gunakan pasta gigi.
 Bersihkan dengan kasa yang dibasahi dan keringkan dengan kasa steril
yang kering.
 Setelah bersih, oleskan Borax Gliserin
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

b.Untuk Pasien sadar tetapi tidak mampu melakukan sendiri


 Jelaskan prosedur pada pasien
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien duduk
 Pasang handuk di bawah dagu
 Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat /
masak
 Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gusi, gigi dan
lidah. Lalu bilas

G. Evaluasi
Evaluasi Menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan gigi dan mulut serta kemampuan untuk mempertahankan status
nutrisi. Hal ini ditandai dengan keadaan mulut dan gigi yang bersih, tidak ada
tanda radang, dan intake ang adekuat (cukup).

2.1.2 Perawatan Pada Tubuh/Mandi


A. Definisi
Memandikan pasien adalah bagian perawatan hygienis total.
Keluasanmandi pasien dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan
padakemampuan fisik pasien dan kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan.
Lepas dari persoalan dimana atau kapan pasien akan dimandikan, perawattetap
bertanggung jawab untuk membantu pasien jika diperlukan melihatapakah alat-
alat yang diperlukan sudah ada dan apakah ia mandi dengancara yang tidak

15
menggangu keselamatannya. Melindungi pasien darikemungkinan terluka atau
terkena bahaya termasuk mencegah masuk angin, memastikan bahwa airnya
tidak membahayakan keselamatan jiwanya, dan menyediakan alat-alat untuk
mencegah pasien terpeleset dikamar mandi.

B. Anatomi kulit
Lapisan kulit selalu berubah dan mengandung banyak sel dan struktur
khusus. Fungsi utama kulit adalah melindungi tubuh bagian dalam. Seperti otot,
tulang, sendi, saraf, hingga jaringan ikat tubuh. Penting juga untuk selalu
melakukan perawatan kulit agar fungsinya selalu berjalan dengan baik. Organ
kulit juga membantu mengatur suhu tubuh, mengumpulkan informasi sensorik
dari lingkungan sekitar, dan berperang aktif dalam sistem kekebalan untuk
melindungi tubuh dari penyakit. Berikut ini lapisan kulit dan fungsinya bagi
tubuh:
1. Epidermis
Epidermis merupakan yang terluar dari ketiga lapisan kulit. Ketebalannya
tergantung di mana ia berada di tubuh. Misalnya, lapisan tipis di kelopak mata
(0,5 milimeter). Lapisan Ini paling tebal di telapak tangan dan telapak kaki (1,5
milimeter). Ada lima lapisan epidermis, yaitu:
 Stratum basale: Dikenal juga sebagai lapisan sel basal, yang memiliki sel-sel
basal berbentuk kolom yang membelah dan mendorong sel-sel tua ke
permukaan kulit. Sel-sel tua menjadi rata dan akhirnya mati dan luruh.
Begitulah siklus seterusnya.
 Stratum spinosum: Disebut juga sel skuamosa, merupakan lapisan kulit
yang paling tebal. Lapisan ini juga mengandung sel langerhans yang dapat
mencegah infeksi.
 Stratum granulosum: Lapisan ini mengandung lebih banyak keratinosit yang
bergerak ke permukaan.
 Stratum lucidum: Lapisan ini hanya ada di telapak tangan dan telapak kaki.
 Stratum korneum: Merupakan lapisan terluar yang akan luruh setiap dua
minggu.

16
 Epidermis juga mengandung tiga sel khusus, yaitu:
 Melanosit yang menghasilkan pigmen (melanin).
 Sel Langerhans yang bertindak sebagai garis pertahanan pertama dalams
istem kekebalan kulit.
 Sel Merkel yang memiliki fungsi yang belum sepenuhnya dipahami.
2. Dermis
Dermis adalah lapisan tengah yang terletak di antara epidermis dan
jaringan subkutan. Lapisan kulit ini berisi jaringan ikat, kapiler darah, kelenjar
minyak dan keringat, ujung saraf, serta folikel rambut. Lapisan ini dibagi menjadi
dua bagian, yaitu:
 dermis papiler, yang merupakan lapisan atas yang tipis.
 dermis retikuler, yang merupakan lapisan bawah yang tebal. Ketebalan dermis
bervariasi tergantung pada lokasinya di tubuh. Di kelopak mata, tebalnya 0,6
milimeter. Di bagian belakang, telapak tangan, dan telapak kaki setebal 3
milimeter.
Dermis adalah rumah bagi tiga jenis jaringan berbeda yang ada di seluruh:
 kolagen.
 jaringan elastis.
 serat retikuler.
Dermis juga mengandung beberapa sel dan struktur khusus, termasuk:
 Folikel rambut.
 Kelenjar sebaceous.
 Kelenjar apokrin dan endokrin.
 Pembuluh darah dan ujung saraf.
 Sel-sel Meissner dan sel-sel pipih yang mentransmisikan sensasi sentuhan dan
tekanan.

3. Jaringan Subkutan
Lapisan terdalam dari kulit adalah jaringan subkutan, hipodermis, dan
subkutis. Secara teknis ini bukan bagian dari kulit, tapi membantu menempelkan

17
kulit ke tulang dan otot. Jaringan subkutan juga menyediakan kulit dengan saraf
dan suplai darah. Hipodermis mengandung sebagian besar lemak, jaringan ikat,
dan elastin, yang merupakan protein elastis yang membantu jaringan kembali ke
bentuk normal setelah peregangan.Tingginya kadar lemak membantu melindungi
tubuh dan mencegah tubuh kehilangan terlalu banyak panas. Lapisan lemak juga
bertindak sebagai pelindung, bantalan tulang dan otot. Kulit adalah organ besar
dan kompleks dengan berbagai fungsi vital. Mulai dari melindungi tubuh dari
patogen hingga membantu menjaga suhu tubuh yang tepat.

C. Masalah Pada Tubuh


Mandi terlalu sering tidak baik, jarang mandi pun juga tidak baik untuk
kesehatan. Bau badan adalah tanda paling jelas ketika seseorang jarang mandi.
Namun, bau badan bukan satu-satunya dampak kesehatan jarang mandi. Jarang
mandi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya yang tidak kalah
mengganggu dari bau badan, antara lain:
1. Berisiko Mengalami Masalah Kulit
Kamu mungkin sudah tahu apa yang bisa terjadi bila kamu malas atau lupa
membersihkan makeup atau mencuci wajah. Minyak alami pada kulit bisa
menumpuk dan menyebabkan bakteri penyebab jerawat tumbuh secara berlebihan.
Kotoran dan kulit mati juga bisa menumpuk dan menyumbat pori-pori yang juga
berperan dalam menyebabkan jerawat. Selain jerawat, dampak kesehatan jarang
mandi lainnya yang juga bisa kamu alami adalah kambuhnya eksim.
2. Mudah Terserang Penyakit
Pada tubuh manusia, terdapat sekitar ribuan jenis bakteri dan puluhan jenis
jamur. Sebagian besar mikroba ini baik bagi kamu, karena membantu melawan
kuman dan virus berbahaya. Namun, sabun membantu bakteri-bakteri baik ini
dengan menghilangkan bakteri jahat untuk mereka. Ketika kamu jarang mandi,
bayangkan berapa banyak bakteri dan kuman yang menempel di tubuh kamu yang
kamu dapatkan setiap kali menyentuh ponsel, pegangan pintu dan dudukan toilet.
Bakteri-bakteri tersebut pada akhirnya bisa berpindah dari tangan kamu ke mata,

18
hidung, dan mulut kamu. Akibatnya, dampak kesehatan jarang mandi yang bisa
kamu rasakan adalah mudah terserang infeksi penyakit.

3. Infeksi Jamur
Jamur bisa hidup di kulit, di dalam mulut, dan di alat kelamin kamu.
Anak-anak, wanita hamil, dan orang yang memiliki kelebihan berat badan lebih
berisiko mengalami infeksi jamur. Namun, salah satu faktor yang juga berperan
besar dalam menyebabkan infeksi tersebut adalah jarang mandi.
4. Bau Badan Berlebih
Meski keringat itu sendiri tidak berbau, bakteri dan kuman yang
terkandung di dalamnya bisa menyebabkan bau badan. Jarang mandi bisa
menyebabkan kamu memiliki bau badan berlebih. Kamu mungkin tidak
menyadari adanya bau tidak sedap yang muncul dari tubuh kamu, karena orang
dengan bau badan biasanya sudah mengembangkan kekebalan terhadapnya.
Namun, tidak begitu dengan orang lain.
5. Kebersihan Alat Kelamin yang Buruk
Area intim mungkin merupakan bagian tubuh yang paling terkena dampak
signifikan bila kamu jarang mandi. Area tersebut tidak hanya bisa berbau, tapi
juga rentan terhadap infeksi jamur. Kumpulan kotoran dan bakteri akibat jarang
mandi juga bisa menyebabkan sensasi gatal yang membuat kamu tidak nyaman.

D. Asuhan Keperawatan Pada Perawatan Tubuh


1. Pengkajian
 kondisi pasien
 kebersihan pada kulit
 bau yang terdapat pada tubuh pasien
2. Diagnosa
 Gangguan personal hygiene mandi berhubungan dengan resiko mudah
terserang penyakit karena adanya jamur dan bakteri berhubungan dengan
kulit yang tidak bersih

19
 Gangguan personal hygiene mandi berhubungan dengan terganggunya
mobilitas pasien
3. Perencanaan/Intervensi Keperawatan
Rencana tindakan dengan merawat pemenuhan perawatan diri, dengan
Tujuan :
a. Membersihkan kulit
b. Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sebum, dan sel
kulityang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragi
kesempataninfeksi.
c. Stimulasi sirkulasi, sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan
air hangat danusapan yang lembut pada ekstermitas.
d. Peningkatan citra diri, mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar
kembali dankenyamanan.
e. Pengurangan bau badan, sekresi keringat yang berlebihan dari kelenjar
apokrin berlokasi di areaaksila dan putik menyebabkan bau badan yang
tidak homoroid atau fisur.

4. Tindakan/Pelaksanaan/Implementasi
Melakukan tindakan pemenuhan perawatan diri dilakukan pada pasien
yang tidak mampu mandi secara mandiri, semua pasien baru bila kotor, dan
memungkinkan, semua pasien yang dirawat (rutin 2x sehari), pada pasien post
partum (setelah melahirkan) dan, pada pasien tertentu dilakukan terapi untuk
menurunkan suhu tubuh.

E. Standar Operasional Prosedur (SOP)


1. Alat Dan Bahan
a) 1 set pakaian bersih.
b) Baskom mandi 2 buah, berisi air hangat.
c) 2 buah handuk (1 kecil, 1 besar).
d) Sarung tangan.
e) Selimut mandi
f) Tempat pakaian kotor

20
g) Sabun dan tempatnya
h) Wash kap 2 buah
i) Celemek, kalau perlu
j) Lotion/ bedak
k) Peralatan BAB/BAK
2. Tahap Pra-Interaksi
a) Mencuci tangan.
b) Menempatkan alat didekat pasien dengan benar

3. Tahap Orientasi
a) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien dan dianjurkan
BAB/BAK terlebih dahulu
c) Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan tindakan
4. Tahap Kerja
a) Naikkan tempat tidur dan atur tempat tidur supaya nyaman untuk bekerja
b) Jika ada luka terbuka, linen basah atau kemungkinan kontak dengan cairan
tubuh pasien (darah), pakai sarung tangan sebelummenyentuh pasien atau
linen
c) Tutup pintu, jendela, gorden, kalau perlu pasang sampiran
d) Jauhkan barang-barang yang menganggu di tempat tidur(bantal, dan lain-
lain)
e) Tawarkan pasien untuk BAB/BAK.
f) Buka pakaian atas pasien, letakkan di tempat pakaian kotor.

Mandikan pasien dengan urutan:


1). Mencuci muka
 Bantu pasien untuk bergerak ke tepi tempat tidur.
 Letakkan handuk di bawah kepala.
 Basahi wash lap dan basuh muka pasien, telinga, leher.

21
 Tanyakan kepada pasien, apakah pasien menggunakan sabun atau tidak.
Jika ya, basuh lagi dengan wash lapyang satunya lagi sampai bersih, lalu
keringkandengan handuk.
2).Mencuci lengan
 Turunkan selimut mandi.
 Letakkan handuk di bawah lengan pasien, mulailah dari lengan yang
terjauh.
 Basuh, sabuni, dan bilas lengan mulai dari ujung jarike ketiak. Keringkan.
Dan lakukan lagi pada lengan lainnya. Kemudian berikan deodorant di
ketiak.
 Angkat kedua tangan ke atas kepala
3). Mencuci dada dan perut.
 Handuk diturunkan ke pinggang.
 Basuh, sabuni, bilas dan keringkan bagian dada danperut. Pada wanita
basuh, sabuni,bilas dan keringkanlipatan di bawah payudara.
 Tutup dada dengan selimut mandi. Lalu angkat handuk dari pasien
4). Mencuci punggung
 Bantu pasien untuk miring ke arah yang berlawanandengan perawat.
 Letakan handuk memanjang berdekatan denganpunggung pasien.
 Basuh, sabun, bilas dan keringkan.
 Beri lotion/bedak.
 Bantu pasien untuk terlentang.
 Bantu pasien untuk memakai baju. Jika pasien memakaiinfus, pakaikan baju
mulai dari tangan yang terpasanginfus.
5). Mencuci kaki
 Lepaskan pakaian bawah pasien dan simpan di tempatpakaian kotor.
 Angkat selimut mandi ke atas, letakkan handuk dibawah kaki.
 Minta pasien untuk menekuk lututnya.
 Basuh, sabun, bilas dan keringkan. Mulailah membersihkan dari pangkal
paha ke arah jari-jari kaki. Lakukan dari kaki terjauh.

22
6). Mencuci lipatan paha dan genetalia
 bentangkan handuk dibawah glutea, celana dalam ditanggalkan
 basahi daerah lipatan paha dan genetalia, kemudian diberi sabun, dibilas dan
di keringkan
 ganti celana dalam yang bersih dan pasangkan pakaian bagian bawah
5. Tahap Terminasi
 Posisikan pasien dengan nyaman.
 Kembalikan posisi tempat tidur seperti semula.
 Lakukan evaluasi.
 Lakukan perawatan peralatan.
 Cuci tangan

6. Evaluasi

 Catat/lapor hasil kegiatan.


 Beritahukan pengunjung bahwa mereka masuk kembali.

2.1.3 Perawatan Pada Kuku


A. Definisi
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek  penting dalam
mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam
tubuh melalui kuku. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Kondisi normal kuku : terlihat halus, tebal ± 0,5 mm, transparan, dasar kuku
berwarna merah muda.

B. Anatomi Kuku
Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru Dinding kuku
(nail wall): merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan
atas Dasar kuku
(nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku Alur kuku (nail grove):
merupakan celah antar dinding dan dasar kuku Akar kuku (nail root): merupakan
bagian proksimal kuku Lempeng kuku

23
(nail plate): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dindingkuku
Lunula: merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit Eponikium
(kutikula): merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinyamenutupi
bagian permukaan lempeng kuku Hiponikium: merupakan dasar kuku, kulit ari
dibawah kuku yang bebas (freeedge) menebal.

C. Masalah Pada Kuku


Masalah/gangguan pada kuku Ingrown nail, kuku tangan yang tidak
tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada daerah tersebut. Paronycia, radang
disekitar jaringan kuku.
Ram's horn nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat disertai
kerusakan dasar kuku atau infeksi.
Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap .

D. Asuhan Keperawatan Pada Masalah Kuku


1. Pengkajian
Pengkajian Kuku tangan dan kaki penilaian tentang keadaan warna,
bentuk, dan keadaan kuku. Adanya jari tabuh dapat menunjukkan penyakit
pernapasan kronis atau penyakit jantung dan bentuk kuku yang cekung atau
cembung menunjukkan adanya cedera, defisiensi besi dan infeksi.
2. Diagnosa keperawatan
Berikut beberapa kejanggalan kuku yang dapat membantu dokter mendiagnosis
suatu penyakit:
o Warna kebiruan pada pangkal kuku menandakan kurang beresnya sirkulasi
darah dan merupakan gejala penyakit jantung.
o Bila separuh bagian dekat ujung kuku berwarna merah muda atau coklat
sementara kulit ari berwarna putih, itu merupakan gejala penyakit gagal ginjal
kronis.

24
o Bila timbul kerutan horizontal dan kuku tampak kusam, itu menandakan
kurang gizi atau gejala suatu penyakit seperti campak, cacar air, gondok,
jantung serta kondisi seperti sindrom Reynaud (kejang pada urat jari tangan
dan kaki akibat sangat kedinginan).
o Lapisan merah membujur pada kuku, menandakan perdarahan pada pembuluh
kapiler. Garis-garis ganda merupakan gejala penyakit darah tinggi
(hipertensi).
o Bila pertumbuhan kuku tampak lambat, tebal dan mengeras serta kekuning-
kuningan, menandakan gangguan getah bening atau penyakit pencernaan
kronis.
o Timbulnya bintik-bintik tak beraturan pada kuku, menandakan adanya
penyakit psoriasis (penyakit kulit kronis).
3. Perencanaan
Lakukan pemeliharaan kebersihan kuku dengan cara perawatan kuku.
Tujuannya : Menjaga kebersihan tangan dan kaki, mencegah timbulnya luka
(infeksi), mencegah kaki berbau tidak sedap, dan mengkaji/memantau masalah
pada kuku tangan dan kaki

E. Standar Operasional Prosedur (SOP)


1. Alat Dan Bahan
 Handscoon
 Alat pemotong kuku
 Handuk
 Baskom berisi air hangat
 Bengkok/nierbekken berisi larutan desinfektan
 Sabun
 Kapas
 Sikat kuku
 Lengalas
 Troli

25
2. Tahap Pra-Interaksi
 Kaji kebutuhan pasien akan perawatan kuku
 Sebelum dan sesudah tindakan mencuci tangan
 Siapkan alat
3. Tahap Orientasi
 Berikan salam pada pasien
 Menjelaskan prosedur
 Menjelaska kontrak waktu
 Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
 Menjalani hubungan saling percaya
 Menutup pintu/sampiran
 Menggunakan apd
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
 Jelaskan prosedur pada pasien
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
 Tentukan kuku yang akan dipotong
 Pasang pengalas dibawah kuku
 Rendamkan kuku dengan air hangat ± 2 menit
 dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor.
 Keringkan dengan handuk
 Letakkan tangan di atas bengkok/nierbekken
 dan lakukan pemotongan kuku.
 Cuci kuku kembali dan keringkan dengan handuk
 Rapihkan peralatan
5. Memotong Kuku jari tangan
Tangan direndam di air hangat selama 2-3 menit untuk melunakkan
kuku. Bila kuku sangat kotor harus disikat dengan sikat tangan dan sabun, lalu
dibilas dengan air hangat dan dikeringkan dengan handuk.Tangan diletakkan

26
diatas bengkok supaya potongan kuku tidak berserakan. Cara memotong kuku
jari tangan disesuaikan dengan lengkungan kuku.Memotong kuku jari kaki
6. Memotong Kuku Jari Kaki
Kaki direndam dalam air hangat selama 3-5 menit (lebih lama daripada
merendam kuku jari tangan, karena kuku jari kaki lebih keras) Bila sangat
kotor, kaki harus disikat dengan sikat dan sabun, lalu dibilas dengan air hangat
dan dikeringkan dengan air handuk.Kuku kaki dipotong lurus, lalu dibersihkan
dengan sikat 4. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempatnya semula. setelah melakukan pemotongan kuku, cuci tangan lalu
simpan kembali alat alat ke tempat semula
7. Evaluasi
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk
mempertahankan kebersihan kuku, ditandai dengan keadaan kuku bersih, tidak
ada tanda radang di sekitar kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada bau yang
khas dari kuku .

2.1.4 Keramas
A. Definisi
rambut merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi proteksi dan
pengatur suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari
rambut mudah rontok sebagai akibat gizi kurang. Dan rambut juga merupakan
adneksa kulit (kelemjar kulit/lapisan dermis) yang tumbuh pada hampir seluruh
permukaan kulit.

B. Anatomi Rambut
Secara anatomis rambut terdiri dari atas:
1. Ujung rambut: Yaitu berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru
tumbuh dan belum pernah di potong
2. Batang rambut: Yaitu bagian rambut yang berada diluar kulit, berupa benang-
benang halus terdiri dari keratin/sel-sel taduk. Batang rambut mempunyai tiga
lapisan yaitu:

27
a. Cuticula/kulit ari/selaput rambut : Yaitu lapisan luar, terdiri dari sel sel
tanduk yang pipih/gepeng dan bening(tembus cahaya) dan tersusun, bagian
bawah menutupi bagian atasnya.
b. Cortex/kulit rambut Cortex/kulit rambut adalah bagian yang berada di
tengah (antara cuticula dan medulla) disususn oleh kumpulan semacam
benag-benang asngat halus sekali. (tidak dapat dilihat oleh mata hanya
dengan mikriskop benda). Benang yang sangat halus disebut fibril. Fibril
terbentuk oleh molekul, molekuk fibril mengandung suatu zat
belerang/sulfur mempunyai pengaruh reaksi terhadap obat cat rambut.
Molekul molekul keratin berada dalam bentuk spiral terdapat ikatan-ikatan
yang mempertahankan bentuk rambut secara tetap(pengeritingan).
c. Medulla/sum-sum rambut Medulla/sum-sum rambut Berupa bagian
tengah rambut yang dibentuk oleh zat tanduk yang berwujud anyaman
dengan rongga rongga yang berisikan udara. Penampang melintang
rambut lurus berbentuk bundar/lonjong berombak menebal di satu sisi.
Rambut keriting penampang melintang nya tidak menentu.
3. Akar rambut : Yaitu bagian rambut yang berada di dalam kulit yang tertahan di
dalam folikel/kantong rambut. Bagian bagian dari akar rambut adalah:
a. Folikel rambut/kantong rambut : Suatu saluran yang menyerupai
kanatong rambut dan melindungi tunas rambut serta tertanam didalam
dermis(lapisan dalam kulit).
b. Umbi rambut : Bagian bawah folikel/kantong rambut yang punya mulut
seperti corong memanjang ke atas dari lapisan dan berakhir pada lapisan
epidermis. Gunanya untuk menghisap/menyerap udara serta penimbunan
kotoran dan sebum.
c. Papil rambut : Tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat
membuat sel sel pigmen melanin(zat warna pada rambut).
d. Pembuluh darah : Saluran yang untuk merembeskan cairan yang berisi
zat makanan untuk keperluan sel-sel lapisan epidermis.
e. Kelenjar minyak : Suatu aluran yang berguna untuk memberikan
kelembutan rambut.

28
f. Kelenjar keringat : Saluran bermuranya sel-sel keringat.
g. Zat warna rambut : Tempat untuk membuat warna pada rambut atau
disebut sebagai sel melanin.

Ada 3 lapisan pada kulit:


a. Lapisan epidermis, adalah lapisan bagian luar pada kulit gunanya untuk
melindungi lapisan yang lunak atau lapisan yang ada di dalamnya.
b. Lapisan dermis, adalah lapisan bagian dalam kulit
c. Lapisan sub-cutis, adalah lapisan paling dalam pada kulit yang berguna
untuk member bentuk tubuh sebagai isolator yang mempertahankan
panas tubuh, dan tempat menimbun cadangan makanan.

C. Masalah/Gangguan Pada Rambut


Merupakan gangguan yang paling sering kita alami di kulit kepala,
terlepas dari bagaimana bentuk rambut kita. Namun, rupanya masih ada beberapa
masalah dan kondisi yang berhubungan dengan kulit kepala, yang dapat
menyebabkan berbagai gejala. Berikut adalah msalah/gangguan pada rambut:
a. Sebborheic dermatitis(radang pada kulit kepala)
Gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna
kemerahan. Peradangan ini biasanya terjadi di kulit kepala. Dermatitis
sebborheic dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering daialami oleh
bayi dan orang dewasa usia 30-60 tahun.
b. Alopecia (botak)
Istilah medis untuk rambut rontok, salah satu jenisnya adalah alopecia areata.
Ini adalah penyakit autoimun, yaitu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh
menyerang sel-sel sehat pada tubuh sendiri,
c. Ketombe
Kondisi kulit kepala yang ditandai dengan munculnya serpihan kulit yang
disertai rasa gatal. Ini adalah masalah yang sangat umum terjadi pada orang
dari berbagai kalangan usia.
d. Kutu rambut

29
Parasite yang hidup di kkulit kepala dan mengakibatkan kulit kepala gatal.
Parasit ini umumnya di temukan pada anak usia pra sekolah dan anak usia
sekolah. Yakni anak anak yang berusia 3-11 tahun.
e. Tinea capitis(infeksi jamur di kulit kepala)
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit kepala. Penyakit ini
lebih sering di alami oleh anak anak, mulai dari balita sampai usia sekolah
dan sangat menular.

D. Asuhan Keperawatan Pada Rambut


1. Indikasi
a) Pasien dalam keadaan bedres total
b) Pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci dan
meyisir rambut.
c) Pasien yang akan menjalani operasi.
d) Pasien yang rambutnya kotor.
2. Kontra Indikasi
a) Pasien yang mengalami trauma/cedera kepala berat.
b) Adanya lesi dan ketidaknormalan di kulit kepala.
c) Integritas kulit kepala terganggu dengan adanya parasit.
3. Pengkajian Pada Rambut
a) Warna
b) Ukuran
c) Susunan rambut
d) Jenis rambut
e) Pola pertumbuhan
f) Aspek perkembangan
g) Faktor yang mempengaruhi perawatan rambut
4. Diagnosa keperawatan
a) Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kutu pada daerah kulit
kepala

30
b) Resiko gangguan konsep diri(body image) berhubungan dengan
kehilangan rambut
5. Perencanaan Keperawatan
Rencana tindakan menyisir dan mencuci rambut
Tujuan:
a) Menjaga rambut tetap bersih, rapih, dan terpelihara
b) Membantu merangsang sirkulasi darah pada kulit kepala
c) Membantu mendistribusikan minyak rambut kulit kepala
d) Memberikan rasa nyaman pada klien
e) Membersihkan kutu dan ketombe
f) Mencegah infeksi
g) Menambah kepercayaan diri atau konsep diri
6. Tindakan/Pelaksanaan
A. Alat dan bahan:
a) Handuk secukupnya
b) Perlak atau pengalas
c) Baskom berisi air hangat
d) Sampo an tempatnya
e) Kasa dana kapas
f) Sisir
g) Bengkok berisi larutan desinfektan 2-3%
h) Gayung
i) Ember kosong
j) Sampiran
k) Celemek/apron untuk petugas
l) Hendscoon
B. Tahap pra-orientasi
a) Mencuci tangan
b) Menemptakan alat di dekat pasien
C. Tahap Orientasi
a) Memberikan salam sebagai pendekatan terapetik

31
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
c) Menanyakan kesiapan klien
D. Tahap Kerja
a) Mengenakan handscoon dan celemek atau apron
b) Tutup jendela atau pasang sampiran
c) Atur posisi pasien dengan kepala dipinggir tempat tidur
d) Memasang handuk di bawah kepala pasien
e) Letakan ember di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
f) Pasang perlak atau pengalas(talang) di bawah kepala pasien dan
disambungkan kearah bagian ember
g) Tutup telinga pasien dengan kapas
h) Tutup dada pasien dengan handuk sampai ke leher
i) Kemudian sisir rambut kemudian lakukan pencucian dengan air
hangat sambil dipijat, setelah selesai keringkan
E. Tahap Terminasi
a) Posisikan pasien dengan nyaman
b) Lepas handscoon dan celemek atau apron
c) Lakukan evaluasi
d) Lakukan perawatan peralatan
e) Cuci tangan
f) Catat atau lapor hasil kegiatan

E. Evaluasi
Menilai adanya kemampuan untuk memprtahankan kebersihan rambut yang
ditandai dengan keadaan rambut(segar, tidak rontok), tidak ada tanda radang pada
kulit kepala, dan pertumbuhanya baik.

32
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Study Kasus


3.1.1 Identitas Klien
Nama : Sdr. Z
Usia :19 th
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Gol. Darah :-
Alamat : Ds. Ciawigebang
Tanggal masuk rumah sakit : 27 September 2022/20.25 WIB
No. medrek : 140947
Ruangan : Berlian 2 RPU 1
Diagnose medis : OF Febris Tifoid
Tanggal pengkajian : 28 September 2022, jam (07.00)

3.1.2 Identitas Penanggungjawab


Nama : Tn. S
Umur : 61 th
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan BPJS ketenagaan kerja
Hub. Dengan pasien : Orang Tua/Ayah dari pasien
Alamat : Ds. ciawigebang

33
3.1.3 Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengeluh mual, pusing, dan demam sudah 2 hari.
3.1.4 Keluhan Utama
Pasien mengatakan demam sudah 2 hari, mual dan pusing.
3.1.5 Riwayat Kesehatan Sekarang
pesien mengatakan masih demam.
3.1.6 Riwayat Kesehatan Dulu
Pasien mengatakan sudah pernah dirawat dengan diagnosa yang berbeda yaitu
keracunan air ketuban.
3.1.7 Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit of febris tifoid
3.1.8 Data Pemeriksaan Umum
Penampilan : Pasien terlihat sedikit lemas terbaring di atas tempat tidur
Kesadaran : ComposMentis
Berat badan : 65 Kg
Tinggi badan : 165 cm
Tekanan darah : 110/80 Mmhg
Frekuensi nadi : 135 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,4 derajat celcius
3.1.9 Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum meliputi: penampilan umum, status mental dan nutrisi.
Posisi klien : duduk/berbaring.
Kesadaran Compos Metis
 Tanda-tanda stress/cemas (awal masuk Pasien terlihat rileks)
 Jenis kelamin : laki-laki
 Usia : 19 th
 Tahapan perkembangan : Perkembangan awal masuk pasien
terlihat menggaruk badan akibat gatal-gatal, perkembangan akhir

34
pasien terlihat tidak lagi menggaruk badanya seperti saat pertama
kali masuk rumah sakit
 Kebersihan personal : Terlihat kusam dan berkeringat
 Cara berpakaiannya : benar/tidak terbalik
 Postur dan cara berjalan : Postur selama di rs pasien hanya
terlihat berbaring di tempat tidur
 Bentuk dan ukuran tubuh : Bentuk tubuh gemuk
 Cara bicara : Normal (relaks, lancar, dan tidak gugup)

2. Pemeriksaan tanda-tanda vital


a. Suhu tubuh : 36,7 derajat celcius
b. Tekanan darah : 120/80 Mmhg
c. Nadi : 135x/menit
d. Respirasi : 20x/menit
e. Keteraturan : Normal (teratur)

3. Pemeriksaan kulit dan kuku


a. Kulit : Kulit pasien terlihat kotor dan lengket akibat berkeringat,
warna kulit coklat, memiliki turgor kulit yang baik, dan suhu kulit
dalam batas normal
b. Kuku : Kuku pasien berwarna merah muda memiliki kurva cembung,
kuku terlihat hitam dan panjang
4. Pemeriksaan Kepala
Posisi klien duduk/berbaring
a. Kepala : Kepala pasien berbentuk oval
b. Rambut : Rambut pasien terlihat kusam serta lengket dan kotor
c. Tengkorak : Tidak terdapat benjolan apapun

35
d. Wajah : Wajah pasien terlihat halus dan memiliki konsisten
seragam, bentuk wajah bulat
5. Pemeriksaan Mata
Posisi klien duduk/berbaring
a. Alis : Rambut alis pasien merata dan sejajar dan
menunjukan Gerakan yang sama saat diminta untuk menaikan dan
menurunkan alis
b. Bulu mata : Bulu mata pasien tampak merata dan lentik
c. Kelopak mata : Sklera pasien tampak putih, konjungtiva berwarna
merah muda, pupil mata pasien terlihat agak kecoklatan an ukuran
sama. Pasien dapat melihat objek di pinggir saat melihat lurus ke
depan
d. Mata : Sklera klien tampak putih, Konjungtiva klien
tampak halus dan merah muda, pupil mata klien
berwarna kecoklatan dan ukurannya sama (pupil
sama bulat menanggapi akomodasi cahaya). Saat
melihat bidang visual peripheral, klien dapat
meihat objek dipinggiran saat melihat lurus
kedepan. Saat menguji otot Ekstraokular, kedua
mata klien secara terkoordinasi bergerak serentak
dengan kesejajaran paralel.
6. Pemeriksaan Hidung dan Sinus
Hidung : Hidung tampak simetris dan memiliki warna yang seragam tidak
terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan dan lesi
7. Pemeriksaan Mulut
a. Bibir berwarna merah muda, tiak pecah pasien dapat mengerucutkan
bibir saat diminta untuk mencucu bibir.
b. Gigi dan Gusi : Tidak aa perbedaan warna pada email gigi, gigi tidak
berlubang, gusi berwarna merah muda, pasien belum sikat gigi, gigi
terlihat kuning dan tercium bau mulut.

36
c. Lidah klien diposisikan secara terpusat.Berwarna putih kemerahan,
tidak pecah, dan terdapat lapisan putih tipis
8. Pemeriksaan Leher
Ukuran otot leher yang sama. Klien menunjukkan gerakan kepala
yang halus dan terkordinasi tanpa rasa nyaman
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Paru-paru/dada: dinding dada utuh tanpa ada nyeri dan rasa. Pasien
memanisfestasikan pernafasan yang tenang, pergerakan dada psien
terlihat sama, paru trdengar bersih dan normal
b. Tulang belakang sejajar, Pundak dan pinggul sama, sedikit bungkuk
c. Jantung psien terdengar normal
d. Abdomen : Abdomen klien memiliki kulit yang tidak bercacat dan
warnanya seragam, simetris, dan saat diperkusi abdomen klien tidak
terasa kembung.
e. Bising Usus : Bising usus terdengar normal
10. Pemeriksaan Ekstremitas atas dan Bawah
a. Ektremitas Atas : Ekstremitas atas terlihat simetris dalam ukuran dan
Panjang, dalam pergerakan sendi atau rom, pasien terlihat normal,
tidak ada kelainan benetuk tulang, yeri dan bengkak.
b. Ekstremitas Bawah : Ekstremitsa bawah terlihat simetris dalam ukuran
dan Panjang, respon jari pasien terlihat normal, dalam penggerakan
sendi pasien terlihat normal, respon nyeri pada lutut normal

3.1.9 Kebiasaan Sehari-hari Pasien

NO Aktivitas Sebelum masuk Setelah masuk


Rumah Sakit Rumah Sakit
1. Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi makan 3x sehari 3x sehari
- Porsi makan Banyak Kurang/
- Jenis makanan Daging,sayur,nas setengah
b. Minum i Bubur,nasi,say
- Frekuensi minum ur
8 gelas/hari

37
- Porsi minum 1200 ml 3 gelas/hari
- Jenis minuman Air putih 300 ml
Air putih
2. Pola Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1x/hari 1x/hari
- Jumlah 400 gr 400 gr
- Konsistensi Padat Padat
- Warna Kuning Kuning
b. BAK kecoklatan kecoklatan
- Frekuensi 8-10x/hari
- Jumlah 5x dalam 1 hari 100 ml x 8
100 ml x 5 = 500 =800 ml
- Warna ml Kuning jernih
Kuning jernih
3. Pola istirahat
a. Tidur malam 8 jam/hari 8 jam/hari
b. Tidur siang 2 jam/hari 8 jam/hari
4. Personal Hygiene
a. Mandi 2x sehari Tidak pernah
b. Keramas 2 hari sekali Tidak pernah
c. Sikat gigi 3x sehari Tidak pernah
d. Potong kuku 1 minggu Tidak pernah
5. Aktivitas Semua aktivitas Semua
pasien dilakukan aktivitas pasien
secara mandiri dibantu oleh
keluarga atau
perawat

3.1.10 Data Penunjang

Hb : 13.9 gr/dl%

Lekosit :8.200/ul

Trombosit : 24.000/ul

Hematokrit: 46.3%

lymphosit: 13%

Monosit: 4%

Eosinofil: 1%

Tes Widal

38
Antigen Typhi H(+) 1/320

Antigen Typhi O(+) 1/320

Antigen Paratyphi AO(+) 1/320

Paratyphi B-On antigen (+) 1/320

3.1.11 Data Terapi Obat

 Infus RL / 8 Jam
 Ranitidin 3x1
 Ceftriaxon 3x1
 PCT tab 2x1
 Flunarizine 2x10mg
 Meloxicam 2x7,5
 Intetisttin 2x1 tab

3.1.12 Analisa Data

N Data Fokus Etiologi Masalah


O
1. Data Subjektif : kelemahan fisik defisit perawatan diri :
- Pasien mengatakan gatal di area Mandi
badan, serta pasien mengatakan belum
mandi selama 2 hari
Data Objektif :
-Kulit pasien terlihat kotor dan berbau
2. Data subjektif :
- Pasien mengatakan kepalanya gatal, Kelemahan fisik defisit perawatan diri:
serta pasien mengatakan belum Keramas
keramas sudah 3 hari
Data objektif :
- Rambut pasien terlihat kusam serta
lengket dan kotor
3. Data Subjektif : kelemahan fisik defisit perawatan diri:
- Pasien mengatakan sudah satu kuku
minggu tidak memotong kuku
-pasien mengatakan tidak bisa
memotong kuku sendiri

39
Data Objektif :
-Kuku pasien tampak Panjang, kotor
dan terlihat hitam
4. Data Subjektif kelemahan fisik defisit perawatan diri:
-Paisen mengatakan tidak nyaman di gigi dan mulut
area mulut, pasien mengatakan belom
mengosok gigi selama 2 hari
Data objektif :
-Gigi pasien tampak kuning dan
tercium bau mulut

2. Diagnosa Keperwatan
Diagnosa keperawatan Personal Hygien meliputi
 Mandi, Keramas, Gigi dan Mulut, Kuku
Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
Defisit perawatan Setelah dilakukan kaji kemampuan 08.00: mengkaji S: pasien mengatakan
diri berhubungan tindakan 1x24 jam pasien untuk kemampuan pasien lebih segar dan nyaman
dengan diharapkan defisit mlelakukan mandi untuk melakukan setelah melakukan mandi
ketidakmampuan perawatan diri teratasi -anjurkan pasien mandi O: kulit badan pasien
untuk dengan kriteria hasil: untuk melakukan 08.05: R: pasien terlihat lebih bersih dan
membersihkan diri -badan atau kulit mandi tidak dapat wangi
ditandai dengan: pasien terlihat bersih -anjurkan psien melakukan mandi A: masalah teratasi
-Ds: Pasien -badan psien terasa untuk secara mandiri P: intervensi dihentikan
mengatakan belum wangi membersihkan 08.15-menganjurkan
mandi selama 2 badan pasien untuk
hari melakukan mandi
-Do: Badan pasien 08.20:R: pasien mau
terlihat kotor dan melakukan mandi
berbau dengan di bantu oleh
kelurga atau perawat
Defisit perawatan setelah dilakukan -kaji kemampuan 08.50:mengkaji S: pasien mengatakan
diri berhubungan tindakan 1x24 jam pasien untuk kemampuan pasien lebih segar keramas
dengan diharapkan defisit melakukan keramas untuk melakukan O:rambut pasien terlihat

40
ketidakmampuan perawatan diri teratasi -anjurkan pasien keramas bersih serta wangi dan
untuk dengan kriteria hasil: untuk melakukan 08.55:R: pasien tidak tidak lengket
membersihkan diri -rambut pasien tampak keramas dapat melakukan A: masalah teratasi
ditandai dengan: bersih -anjurkan pasien keramas secara P: intervensi dihentikan
-DsPasien -rambut pasien terlihat untuk menyisir mandiri
mengatakan tidak lengket dan tidak rambut 09.00:menganjurkan
kepalanya gatal, rontok pasien untuk
pasien mengatakan melakukan keramas
belum keramas 09.15:R: pasien mau
selama 3 hari melakukan keramas
-Do: rambut pasien dibantu oleh
terlihat kotor, keluarga/perawat
rambut pasien 09.20:menganjurkan
tampak lengket dan pasien untuk
rontok menyisir rambut
09.30:R:dapat
menyisir rambut
secara mandiri
dengan sangat baik
Defisit perawatan setelah dilakukan kaji kemampuan 09.40:mengkaji S: pasien mengatakan
diri berhubungan tindakan 1x24 jam pasien untuk kemampuan pasien lebih nyaman setelah
dengan diharapkan defisit memotong kuku untuk melakukan melakukan pemotongan
ketidakmampuan perawatan diri teratasi secara mandiri pemotongan kuku kuku
untuk dengan kriteria hasil: -anjurkan pasien 09.45:R:pasien mau O:kuku pasien terlihat
membersihkan diri -kuku pasien terlihat untuk melakukan untuk di lakukan bersih pendek dan tiak
ditandai dengan: pendek pemotongan kuku pemotongan kuku di hitam
-Dspasien -kuku pasien lebih secara mandiri bantu oleh kelurga A: masalah teratasi
mengatakan sudah bersih atau perawat P: intervensi dihentikan
1 minggu tidak -kuku psien bersih 09.50:menganjurkan
memotong kuku dan tidak hitam pasien untuk
-Do: kuku pasien melakukan
tampak Panjang, pemotongan kuku
kotor, dan terlihat secara mandiri
sangat hitam 10.05:R: pasien tidak
bisa melakukan
pemotongan kuku
secara mandiri
Defisit perawatan setelah dilakukan kaji kemampuan 10.20:mengkaji S: pasien mengatakan
diri berhubungan tindakan 1x24 jam pasien untuk kemampuan pasien mulut lebih nyaman dan
dengan diharapkan defisit melakukan gosok untuk melakukan segar setelah melakukan
ketidakmampuan perawatan diri teratasi gigi gosok gigi gosok
untuk dengan kriteria hasil: -anjurkan pasien 10.30:R: pasien mau O:gigi pasien tampak
membersihkan diri -gigi pasien terlihat untuk menggosok untuk melakukan lebih bersih, gigi pasien
ditandai dengan: lebih bersih gigi secara madiri gosok gigi di bantu tidak terlalu kuning,
-Ds: pasien -gigi pasien tiak terlalu -anjurkan psien oleh keluarga dan mulut pasien terasa wangi
mengatakan belom kuning untuk kumur- perawat dan tidak bau
menggosok gigi -mulut pasien terasa kumur setelah 10.35:menganjurkan A: masalah teratasi
selama 2 hari segar dan tidak bau gosok gigi pasien untuk P: intervensi dihentikan
-Do: gigi pasien menggosok gigi
tampak kuning dan secara mandiri

41
tercium bau mulut 10.40:Rpasien tidak
bisa melakukan
gosok gigi secara
mandiri
10.45:anjurkan
pasien untuk kumur-
kumur setelah gosok
gigi
10.55:R: pasien
dapat melakukan
kumur-kumur secara
mandiri dengan baik
dan benar

BAB IV.
PENUTUP

42
4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan keperawatan Personal hygiene pada pasien


Sdr.Z dengan diagnosa OF FEBRIS TIFOID selama 1 x 24 jam pada tanggal
28 september 2022, penulis memperoleh pengalaman nyata dalam
melaksanakan Tindakan Personal Hygiene pada Sdr. Z dengan
didokumentasikannya dan mengidentifikasi faktor pendukung dan
penghambat dalam setiap proses keperawatan.

4.2 Saran
1. Pasien lebih sering untuk melakukan mandi selama 2 kali dalam sehari dan
lebih memperhatikan keadaan kulit
2. Pasien lebih sering untuk melakukan keramas minimal 1 kali dalam 2 hari
untuk mencegah terjaadinya kerusakan rambut serta kulit kepala
3. Pasien harus lebih memperhatikan kebersihan kuku dan selalu memotong
kuku minimal 1 minggu 1 kali
4. Pasien diharapkan lebih menjaga kebersihan mulut dan gigi untuk
mencegah terjadinya penumpukan bakteri pada mulut yang menyebabkan
gigi kuning dan bau pada mulut serta terjadinya kerusakan pada gigi

43
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Alimul A. A S.Kp, 2009. Buku 1 pengantar Kebutuhan Dasar Manusia


Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, Alimul A. A S.Kp, 2009, Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia,
Jakarta : Salemba Medika

44

Anda mungkin juga menyukai