Oleh
Nama Siswa : Roro Andina Octo
Nisn : 202110071087
DINAS PENDIDIKAN
Jalaksana 45555
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui/Mengetahui
PembimbingSekolah Pembimbing DU
DI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktek Kerja Industri di Rsu Kmc Kuningan.
Tujuan dari penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah di SMK Bakti Indonesia
Tahun Pelajaran 2022/2023. Laporan ini disusun berdasarkan data sesungguhnya
yang penulis dapatkan selama melaksanakan Praktek Kerja Industri di Rsu Kmc
Kuningan.
1. Bapak dr. Ode Aman Suhati, MMRS selaku Direktur Rumah Sakit KMC
Kuningan.
Kerja Industri berlangsung yang tidak bisa dapat disebutkan satu persatu.
7. Kedua orang tua dan saudara penulis yang telah memberikan do'a restu dan
dukungannya.
8. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas dukungan
dan motivasinya.
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun diharapkan dari pembaca
Penulis harapkan semoga laporan yang memuat pengalaman dan pengetahuan
yang didapatkan selama Praktek Kerja Industri im dapat bermanfaat bagi pembaca
dan kami selaku peserta prakerin khususnya:
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................4
iii
3.1. Study Kasus ......................................................................................11
3.1.1 Identitas Pasien.........................................................................12
3.1.2 Identitas Penanggung jawab.....................................................13
3.1.3 Alasan masuk RS.......................................................................14
3.1.4 Keluhan Utama..........................................................................15
3.1.5 Riwayat Kesehatan Sekarang...................................................16
3.1.6 Riwayat Kesehatan Dulu..........................................................17
3.1.7 Riwayat Kesehatan Keluarga....................................................18
3.1.8 Data Pemeriksaan Umum.........................................................19
3.1.9 Pemeriksaan Fisik ....................................................................20
3.1.10 Kebiasaan Sehari-hari Pasien.................................................21
3.1.11 Data Penunjang.......................................................................22
3.1.12 Data Terapi Obat.....................................................................23
3.1.13 Analisa Data............................................................................24
BAB lV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian
banyak visi dan misi SMK Bakti Indonesia Kuningan dalam mempersiapkan
siswa dan siswi nya untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (DI/DU)
nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat diperoleh
dengan mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar
saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah
lulus sekolah. Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan atau
kejuruan yang terdapat pada masing masing siswa.
1.3 Manfaat
a. Manfaat bagi siswa
Menambah Keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia
usaha atau dunia industri yang profesional dan handal, menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan,
6
serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan jaman, membentuk pola pikir siswa-
siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan pengalaman dalam dunia industri
maupun dunia kerja, menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan perusahaan
terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia industry, mengenal siswa-siswi
pada pekerjaan lapangan di dunia usaha atau dunia industri, sehingga ketika
mereka terjun ke lapangan pekerjaan sesungguhnya dapat beradaptasi dengan
cepat, meningkatkan efisien waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga
kerja yang berkualitas, sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan dan mempersiapkan
sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di era teknologi
dan komunikasi terkini dan memberikan keuntungan pada pihak sekolak dan
siswa-siswi iru sendiri, karena keahlian baru yang tidak diajarkan di Sekolah
didapat di dunia usaha atau dunia industri.
b.manfaat bagi instansi
Dapat mengenal lebih kualitas peserta didik, siswa yang berlatih di
instansi atau industri.
Dapat ikut serta dalam upaya memajukan pendidikan khususnya pengembangan
sumber daya manusia.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
8
dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila,orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputikebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata,
hidung, dan telinga,kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan
pakaiannya.Menurut Potter dan Perry (2005) macam-macam personal hygien dan
tujuan nya adalah:
9
Struktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu bagian
mahkota dan bagian akar. Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang
terlihat dalam mulut, sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang
tertanam di dalam tulang rahang . Pada bagian gigi manusia terstruktur /
tersusun atas 4 (empat) jaringan yakni :
a) Mahkota
Merupakan bagian yang menonjol dari rahang.
b) Leher
Merupakan bagian yang terletak antara mahkota dengan bagian akar gigi.
c) Akar
Merupakan bagian yang tertanam di dalam rahang.
d) Enamel
Dikenal juga dengan istilah "Enamel", merupakan jaringan yang berfungsi
untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada di
bagian paling luar gigi manusia. Warna email gigi pun sebenarnya tidak
putih mutlak, kebanyakan lebih mengarah keabu-abuan dan semi translusen.
Kecuali pada kondisi enamel yang abnormal seringkali menghasilkan warna
yang menyimpang dari warna normal enamel dan cenderung mengarah ke
warna yang lebih gelap.
e) Tulang
Dikenal juga dengan istilah "Dentin" yaitu tulang merupakan lapisan yang
berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur. Dentin juga
merupakan bagian yang terluas dari struktur gigi, meliputi seluruh panjang
gigi mulai dari mahkota hingga akar. Dentin pada mahkota gigi dentin
dilapisi oleh enamel, sedangkan dentin pada akar gigi dilapisi oleh semen.
f) Rongga Gigi
Rongga gigi adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah
kapiler dan serabut-serabut syaraf.
g) Semen
Dikenal juga dengan istilah "Sementum", merupakan bagian dari akar gigi
yang berdampingan dan berbatasan langsung dengan bagian tulang rahang
10
di mana gigi manusia tumbuh. Seperti halnya pada bagian email yang
melapisi dentin, semen jugamelapisi dentin namun untuk dentin pada bagian
akar gigi.
h) Pulpa
Pulp adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan
serabutserabut saraf.
i.) Macam dan fungsi gigi
Gigi manusia sesuai dengan fungsinya dikenal empat bentuk yaitu:
a) Gigi seri, gigi ini ada empat buah di atas dan empat buah di bawah.
Seluruhnya berjumlah delapan, terletak di depan, berfungsi untuk
memotong dan menggiling makanan. Gigi seri susu mulai
tumbuhpada bayi berkisar antara usia 4 hingga 6 bulan, kemudian
diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 hingga usia 6 tahun
pada rahang bawah dan pada usia 7 hingga 8 tahun pada rahang atas.
b) Gigi taring, gigi ini ada empat buah, di atas dua buah dan dibawah
dua buah, terletak di susudt mulut. Bentuk mahkotanya meruncing,
berfungsi untuk mencabik makanan. Gigi ini diganti dengan gigi
caninus permanen pada usia 11 hingga 13 tahun.
c) Geraham kecil, gigi ini merupakan pengganti gigi geraham sulung.
Letak gigi ini di belakang gigi taring, berjumlah delapan, empat di
atas dan empat di bawah yaitu dua berada di kanan dan dua berada di
kiri.Berfungsi membantu atau bersama dengan gerham besar
menghaluskan makanan. Umumnya tumbuh pada usia 10 hingga usia
11 tahun.
d) Geraham besar, gigi ini terletak di belakang di belakang gigi geraham
kecil, jumlahnya 12, di atas enam dan dibawah enam. Masing-
masingtiga buah, permukaannya lebar dan bertpnjol-tonjol. Fungsinya
untuk menggiling makanan.
11
Memiliki bau mulut atau dalam dunia medis disebut halitosis terkadang
bisa dianggap memalukan oleh sebagain orang.Gangguan kesehatan mulut
yang bisa menjadi penyebab bau mulut di antarannya, yakni:
Penyakit gusi
Gigi berlubang
Kanker mulut
Mulut kering
Bakteri di lidah
2. Kerusakan gigi
Kerusakan gigi (gigi berlubang) adalah masalah kesehatan mulut yang
umum terjadi.Kerusakan gigi dapat terjadi ketika plak bergabung dengan gula dan
atau pati dari makanan yang dimakan.Kombinasi tersebut bisa menghasilkan asam
yang menyerang email gigi.Seseorang bisa mendapatkan gigi berlubang pada usia
berapa pun.
3. Penyakit gusi (periodontal)
Penyakit gusi adalah infeksi pada gusi di sekitar gigi.Penyakit gusi juga
merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.Beberapa
penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan masalah
jantung.Setiap orang berisiko terkena penyakit gusi. Tapi paling sering terjadi
setelah usia 30 tahun.Merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk
perkembangan penyakit gusi.Diabetes dan mulut kering juga meningkatkan risiko
seseorang terkena penyakit gusi.Gejala penyakit gusi dapat meliputi:
Bau mulut
Gusi merah, bengkak, lunak, atau berdarah
Gigi taring
Sakit saat mengunyah
Gingivitis adalah istilah medis dari penyakit gusi. Sementara, periodontitis adalah
penyakit gusi tahap lanjut. Pemeriksaan gigi secara teratur, menyikat gigi, dan
flossing sangat mungkin dapat mencegah terjadinya penyakit gusi. Perawatan
dapat mencegah masalah lebih lanjut seperti kehilangangigi.
12
4. Kanker mulut
Kanker mulut merupakan penyakit serius dan mematikan.Kanker mulut
dilaporkan telah berdampak pada jutaan orang dan sering terjadi setelah usia 40,5
tahun.Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker mulut seringkali dapat
disembuhkan jika didiagnosis dan diobati pada tahap awal.
13
Melaksanakan kebersihan mulut dan gigi dilakukan pada klien yang tidak
dapat merawat mulut dan gigi sendiri
Dilakukan pada klien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi, misalnya
stomatitis hebat, penyakit darah tertentu, sakit payah atau tidak sadar,
Kliensesudah operasi mulut/patah tulang rahang.
Alat dan Bahan:
Handuk dan kain pengalas
Gelas kumur berisi
Air masak/NaCT – Obat kumur
Borax angrin
Spatel lidah yang telah dibingkus dengan kain kassa
Kapas lidi
Bengkok
Kain kassa
Pinset atau arteri klem
Sikat gigi dan pasta gigi
F. Tindakan/Pelaksanaan
1. Prosedur Kerja :
a. Untuk Pasien tidak sadar
Jelaskan prosedur pada pasien walaupun pasien tidak sadar
Cuci tangan
Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan / kiri
Pasang pengalas dibawah pipi dan handuk dibawah dagu.
Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat /
masak
Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat
membersihkan gigi / mulut
Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan
lidah
14
Kemudian lakukan penyikatan dan gunakan pasta gigi.
Bersihkan dengan kasa yang dibasahi dan keringkan dengan kasa steril
yang kering.
Setelah bersih, oleskan Borax Gliserin
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
G. Evaluasi
Evaluasi Menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan gigi dan mulut serta kemampuan untuk mempertahankan status
nutrisi. Hal ini ditandai dengan keadaan mulut dan gigi yang bersih, tidak ada
tanda radang, dan intake ang adekuat (cukup).
15
menggangu keselamatannya. Melindungi pasien darikemungkinan terluka atau
terkena bahaya termasuk mencegah masuk angin, memastikan bahwa airnya
tidak membahayakan keselamatan jiwanya, dan menyediakan alat-alat untuk
mencegah pasien terpeleset dikamar mandi.
B. Anatomi kulit
Lapisan kulit selalu berubah dan mengandung banyak sel dan struktur
khusus. Fungsi utama kulit adalah melindungi tubuh bagian dalam. Seperti otot,
tulang, sendi, saraf, hingga jaringan ikat tubuh. Penting juga untuk selalu
melakukan perawatan kulit agar fungsinya selalu berjalan dengan baik. Organ
kulit juga membantu mengatur suhu tubuh, mengumpulkan informasi sensorik
dari lingkungan sekitar, dan berperang aktif dalam sistem kekebalan untuk
melindungi tubuh dari penyakit. Berikut ini lapisan kulit dan fungsinya bagi
tubuh:
1. Epidermis
Epidermis merupakan yang terluar dari ketiga lapisan kulit. Ketebalannya
tergantung di mana ia berada di tubuh. Misalnya, lapisan tipis di kelopak mata
(0,5 milimeter). Lapisan Ini paling tebal di telapak tangan dan telapak kaki (1,5
milimeter). Ada lima lapisan epidermis, yaitu:
Stratum basale: Dikenal juga sebagai lapisan sel basal, yang memiliki sel-sel
basal berbentuk kolom yang membelah dan mendorong sel-sel tua ke
permukaan kulit. Sel-sel tua menjadi rata dan akhirnya mati dan luruh.
Begitulah siklus seterusnya.
Stratum spinosum: Disebut juga sel skuamosa, merupakan lapisan kulit
yang paling tebal. Lapisan ini juga mengandung sel langerhans yang dapat
mencegah infeksi.
Stratum granulosum: Lapisan ini mengandung lebih banyak keratinosit yang
bergerak ke permukaan.
Stratum lucidum: Lapisan ini hanya ada di telapak tangan dan telapak kaki.
Stratum korneum: Merupakan lapisan terluar yang akan luruh setiap dua
minggu.
16
Epidermis juga mengandung tiga sel khusus, yaitu:
Melanosit yang menghasilkan pigmen (melanin).
Sel Langerhans yang bertindak sebagai garis pertahanan pertama dalams
istem kekebalan kulit.
Sel Merkel yang memiliki fungsi yang belum sepenuhnya dipahami.
2. Dermis
Dermis adalah lapisan tengah yang terletak di antara epidermis dan
jaringan subkutan. Lapisan kulit ini berisi jaringan ikat, kapiler darah, kelenjar
minyak dan keringat, ujung saraf, serta folikel rambut. Lapisan ini dibagi menjadi
dua bagian, yaitu:
dermis papiler, yang merupakan lapisan atas yang tipis.
dermis retikuler, yang merupakan lapisan bawah yang tebal. Ketebalan dermis
bervariasi tergantung pada lokasinya di tubuh. Di kelopak mata, tebalnya 0,6
milimeter. Di bagian belakang, telapak tangan, dan telapak kaki setebal 3
milimeter.
Dermis adalah rumah bagi tiga jenis jaringan berbeda yang ada di seluruh:
kolagen.
jaringan elastis.
serat retikuler.
Dermis juga mengandung beberapa sel dan struktur khusus, termasuk:
Folikel rambut.
Kelenjar sebaceous.
Kelenjar apokrin dan endokrin.
Pembuluh darah dan ujung saraf.
Sel-sel Meissner dan sel-sel pipih yang mentransmisikan sensasi sentuhan dan
tekanan.
3. Jaringan Subkutan
Lapisan terdalam dari kulit adalah jaringan subkutan, hipodermis, dan
subkutis. Secara teknis ini bukan bagian dari kulit, tapi membantu menempelkan
17
kulit ke tulang dan otot. Jaringan subkutan juga menyediakan kulit dengan saraf
dan suplai darah. Hipodermis mengandung sebagian besar lemak, jaringan ikat,
dan elastin, yang merupakan protein elastis yang membantu jaringan kembali ke
bentuk normal setelah peregangan.Tingginya kadar lemak membantu melindungi
tubuh dan mencegah tubuh kehilangan terlalu banyak panas. Lapisan lemak juga
bertindak sebagai pelindung, bantalan tulang dan otot. Kulit adalah organ besar
dan kompleks dengan berbagai fungsi vital. Mulai dari melindungi tubuh dari
patogen hingga membantu menjaga suhu tubuh yang tepat.
18
hidung, dan mulut kamu. Akibatnya, dampak kesehatan jarang mandi yang bisa
kamu rasakan adalah mudah terserang infeksi penyakit.
3. Infeksi Jamur
Jamur bisa hidup di kulit, di dalam mulut, dan di alat kelamin kamu.
Anak-anak, wanita hamil, dan orang yang memiliki kelebihan berat badan lebih
berisiko mengalami infeksi jamur. Namun, salah satu faktor yang juga berperan
besar dalam menyebabkan infeksi tersebut adalah jarang mandi.
4. Bau Badan Berlebih
Meski keringat itu sendiri tidak berbau, bakteri dan kuman yang
terkandung di dalamnya bisa menyebabkan bau badan. Jarang mandi bisa
menyebabkan kamu memiliki bau badan berlebih. Kamu mungkin tidak
menyadari adanya bau tidak sedap yang muncul dari tubuh kamu, karena orang
dengan bau badan biasanya sudah mengembangkan kekebalan terhadapnya.
Namun, tidak begitu dengan orang lain.
5. Kebersihan Alat Kelamin yang Buruk
Area intim mungkin merupakan bagian tubuh yang paling terkena dampak
signifikan bila kamu jarang mandi. Area tersebut tidak hanya bisa berbau, tapi
juga rentan terhadap infeksi jamur. Kumpulan kotoran dan bakteri akibat jarang
mandi juga bisa menyebabkan sensasi gatal yang membuat kamu tidak nyaman.
19
Gangguan personal hygiene mandi berhubungan dengan terganggunya
mobilitas pasien
3. Perencanaan/Intervensi Keperawatan
Rencana tindakan dengan merawat pemenuhan perawatan diri, dengan
Tujuan :
a. Membersihkan kulit
b. Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sebum, dan sel
kulityang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragi
kesempataninfeksi.
c. Stimulasi sirkulasi, sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan
air hangat danusapan yang lembut pada ekstermitas.
d. Peningkatan citra diri, mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar
kembali dankenyamanan.
e. Pengurangan bau badan, sekresi keringat yang berlebihan dari kelenjar
apokrin berlokasi di areaaksila dan putik menyebabkan bau badan yang
tidak homoroid atau fisur.
4. Tindakan/Pelaksanaan/Implementasi
Melakukan tindakan pemenuhan perawatan diri dilakukan pada pasien
yang tidak mampu mandi secara mandiri, semua pasien baru bila kotor, dan
memungkinkan, semua pasien yang dirawat (rutin 2x sehari), pada pasien post
partum (setelah melahirkan) dan, pada pasien tertentu dilakukan terapi untuk
menurunkan suhu tubuh.
20
g) Sabun dan tempatnya
h) Wash kap 2 buah
i) Celemek, kalau perlu
j) Lotion/ bedak
k) Peralatan BAB/BAK
2. Tahap Pra-Interaksi
a) Mencuci tangan.
b) Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
3. Tahap Orientasi
a) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien dan dianjurkan
BAB/BAK terlebih dahulu
c) Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan tindakan
4. Tahap Kerja
a) Naikkan tempat tidur dan atur tempat tidur supaya nyaman untuk bekerja
b) Jika ada luka terbuka, linen basah atau kemungkinan kontak dengan cairan
tubuh pasien (darah), pakai sarung tangan sebelummenyentuh pasien atau
linen
c) Tutup pintu, jendela, gorden, kalau perlu pasang sampiran
d) Jauhkan barang-barang yang menganggu di tempat tidur(bantal, dan lain-
lain)
e) Tawarkan pasien untuk BAB/BAK.
f) Buka pakaian atas pasien, letakkan di tempat pakaian kotor.
21
Tanyakan kepada pasien, apakah pasien menggunakan sabun atau tidak.
Jika ya, basuh lagi dengan wash lapyang satunya lagi sampai bersih, lalu
keringkandengan handuk.
2).Mencuci lengan
Turunkan selimut mandi.
Letakkan handuk di bawah lengan pasien, mulailah dari lengan yang
terjauh.
Basuh, sabuni, dan bilas lengan mulai dari ujung jarike ketiak. Keringkan.
Dan lakukan lagi pada lengan lainnya. Kemudian berikan deodorant di
ketiak.
Angkat kedua tangan ke atas kepala
3). Mencuci dada dan perut.
Handuk diturunkan ke pinggang.
Basuh, sabuni, bilas dan keringkan bagian dada danperut. Pada wanita
basuh, sabuni,bilas dan keringkanlipatan di bawah payudara.
Tutup dada dengan selimut mandi. Lalu angkat handuk dari pasien
4). Mencuci punggung
Bantu pasien untuk miring ke arah yang berlawanandengan perawat.
Letakan handuk memanjang berdekatan denganpunggung pasien.
Basuh, sabun, bilas dan keringkan.
Beri lotion/bedak.
Bantu pasien untuk terlentang.
Bantu pasien untuk memakai baju. Jika pasien memakaiinfus, pakaikan baju
mulai dari tangan yang terpasanginfus.
5). Mencuci kaki
Lepaskan pakaian bawah pasien dan simpan di tempatpakaian kotor.
Angkat selimut mandi ke atas, letakkan handuk dibawah kaki.
Minta pasien untuk menekuk lututnya.
Basuh, sabun, bilas dan keringkan. Mulailah membersihkan dari pangkal
paha ke arah jari-jari kaki. Lakukan dari kaki terjauh.
22
6). Mencuci lipatan paha dan genetalia
bentangkan handuk dibawah glutea, celana dalam ditanggalkan
basahi daerah lipatan paha dan genetalia, kemudian diberi sabun, dibilas dan
di keringkan
ganti celana dalam yang bersih dan pasangkan pakaian bagian bawah
5. Tahap Terminasi
Posisikan pasien dengan nyaman.
Kembalikan posisi tempat tidur seperti semula.
Lakukan evaluasi.
Lakukan perawatan peralatan.
Cuci tangan
6. Evaluasi
B. Anatomi Kuku
Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru Dinding kuku
(nail wall): merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan
atas Dasar kuku
(nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku Alur kuku (nail grove):
merupakan celah antar dinding dan dasar kuku Akar kuku (nail root): merupakan
bagian proksimal kuku Lempeng kuku
23
(nail plate): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dindingkuku
Lunula: merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit Eponikium
(kutikula): merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinyamenutupi
bagian permukaan lempeng kuku Hiponikium: merupakan dasar kuku, kulit ari
dibawah kuku yang bebas (freeedge) menebal.
24
o Bila timbul kerutan horizontal dan kuku tampak kusam, itu menandakan
kurang gizi atau gejala suatu penyakit seperti campak, cacar air, gondok,
jantung serta kondisi seperti sindrom Reynaud (kejang pada urat jari tangan
dan kaki akibat sangat kedinginan).
o Lapisan merah membujur pada kuku, menandakan perdarahan pada pembuluh
kapiler. Garis-garis ganda merupakan gejala penyakit darah tinggi
(hipertensi).
o Bila pertumbuhan kuku tampak lambat, tebal dan mengeras serta kekuning-
kuningan, menandakan gangguan getah bening atau penyakit pencernaan
kronis.
o Timbulnya bintik-bintik tak beraturan pada kuku, menandakan adanya
penyakit psoriasis (penyakit kulit kronis).
3. Perencanaan
Lakukan pemeliharaan kebersihan kuku dengan cara perawatan kuku.
Tujuannya : Menjaga kebersihan tangan dan kaki, mencegah timbulnya luka
(infeksi), mencegah kaki berbau tidak sedap, dan mengkaji/memantau masalah
pada kuku tangan dan kaki
25
2. Tahap Pra-Interaksi
Kaji kebutuhan pasien akan perawatan kuku
Sebelum dan sesudah tindakan mencuci tangan
Siapkan alat
3. Tahap Orientasi
Berikan salam pada pasien
Menjelaskan prosedur
Menjelaska kontrak waktu
Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
Menjalani hubungan saling percaya
Menutup pintu/sampiran
Menggunakan apd
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Jelaskan prosedur pada pasien
Cuci tangan
Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
Tentukan kuku yang akan dipotong
Pasang pengalas dibawah kuku
Rendamkan kuku dengan air hangat ± 2 menit
dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor.
Keringkan dengan handuk
Letakkan tangan di atas bengkok/nierbekken
dan lakukan pemotongan kuku.
Cuci kuku kembali dan keringkan dengan handuk
Rapihkan peralatan
5. Memotong Kuku jari tangan
Tangan direndam di air hangat selama 2-3 menit untuk melunakkan
kuku. Bila kuku sangat kotor harus disikat dengan sikat tangan dan sabun, lalu
dibilas dengan air hangat dan dikeringkan dengan handuk.Tangan diletakkan
26
diatas bengkok supaya potongan kuku tidak berserakan. Cara memotong kuku
jari tangan disesuaikan dengan lengkungan kuku.Memotong kuku jari kaki
6. Memotong Kuku Jari Kaki
Kaki direndam dalam air hangat selama 3-5 menit (lebih lama daripada
merendam kuku jari tangan, karena kuku jari kaki lebih keras) Bila sangat
kotor, kaki harus disikat dengan sikat dan sabun, lalu dibilas dengan air hangat
dan dikeringkan dengan air handuk.Kuku kaki dipotong lurus, lalu dibersihkan
dengan sikat 4. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempatnya semula. setelah melakukan pemotongan kuku, cuci tangan lalu
simpan kembali alat alat ke tempat semula
7. Evaluasi
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk
mempertahankan kebersihan kuku, ditandai dengan keadaan kuku bersih, tidak
ada tanda radang di sekitar kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada bau yang
khas dari kuku .
2.1.4 Keramas
A. Definisi
rambut merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi proteksi dan
pengatur suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari
rambut mudah rontok sebagai akibat gizi kurang. Dan rambut juga merupakan
adneksa kulit (kelemjar kulit/lapisan dermis) yang tumbuh pada hampir seluruh
permukaan kulit.
B. Anatomi Rambut
Secara anatomis rambut terdiri dari atas:
1. Ujung rambut: Yaitu berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru
tumbuh dan belum pernah di potong
2. Batang rambut: Yaitu bagian rambut yang berada diluar kulit, berupa benang-
benang halus terdiri dari keratin/sel-sel taduk. Batang rambut mempunyai tiga
lapisan yaitu:
27
a. Cuticula/kulit ari/selaput rambut : Yaitu lapisan luar, terdiri dari sel sel
tanduk yang pipih/gepeng dan bening(tembus cahaya) dan tersusun, bagian
bawah menutupi bagian atasnya.
b. Cortex/kulit rambut Cortex/kulit rambut adalah bagian yang berada di
tengah (antara cuticula dan medulla) disususn oleh kumpulan semacam
benag-benang asngat halus sekali. (tidak dapat dilihat oleh mata hanya
dengan mikriskop benda). Benang yang sangat halus disebut fibril. Fibril
terbentuk oleh molekul, molekuk fibril mengandung suatu zat
belerang/sulfur mempunyai pengaruh reaksi terhadap obat cat rambut.
Molekul molekul keratin berada dalam bentuk spiral terdapat ikatan-ikatan
yang mempertahankan bentuk rambut secara tetap(pengeritingan).
c. Medulla/sum-sum rambut Medulla/sum-sum rambut Berupa bagian
tengah rambut yang dibentuk oleh zat tanduk yang berwujud anyaman
dengan rongga rongga yang berisikan udara. Penampang melintang
rambut lurus berbentuk bundar/lonjong berombak menebal di satu sisi.
Rambut keriting penampang melintang nya tidak menentu.
3. Akar rambut : Yaitu bagian rambut yang berada di dalam kulit yang tertahan di
dalam folikel/kantong rambut. Bagian bagian dari akar rambut adalah:
a. Folikel rambut/kantong rambut : Suatu saluran yang menyerupai
kanatong rambut dan melindungi tunas rambut serta tertanam didalam
dermis(lapisan dalam kulit).
b. Umbi rambut : Bagian bawah folikel/kantong rambut yang punya mulut
seperti corong memanjang ke atas dari lapisan dan berakhir pada lapisan
epidermis. Gunanya untuk menghisap/menyerap udara serta penimbunan
kotoran dan sebum.
c. Papil rambut : Tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat
membuat sel sel pigmen melanin(zat warna pada rambut).
d. Pembuluh darah : Saluran yang untuk merembeskan cairan yang berisi
zat makanan untuk keperluan sel-sel lapisan epidermis.
e. Kelenjar minyak : Suatu aluran yang berguna untuk memberikan
kelembutan rambut.
28
f. Kelenjar keringat : Saluran bermuranya sel-sel keringat.
g. Zat warna rambut : Tempat untuk membuat warna pada rambut atau
disebut sebagai sel melanin.
29
Parasite yang hidup di kkulit kepala dan mengakibatkan kulit kepala gatal.
Parasit ini umumnya di temukan pada anak usia pra sekolah dan anak usia
sekolah. Yakni anak anak yang berusia 3-11 tahun.
e. Tinea capitis(infeksi jamur di kulit kepala)
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit kepala. Penyakit ini
lebih sering di alami oleh anak anak, mulai dari balita sampai usia sekolah
dan sangat menular.
30
b) Resiko gangguan konsep diri(body image) berhubungan dengan
kehilangan rambut
5. Perencanaan Keperawatan
Rencana tindakan menyisir dan mencuci rambut
Tujuan:
a) Menjaga rambut tetap bersih, rapih, dan terpelihara
b) Membantu merangsang sirkulasi darah pada kulit kepala
c) Membantu mendistribusikan minyak rambut kulit kepala
d) Memberikan rasa nyaman pada klien
e) Membersihkan kutu dan ketombe
f) Mencegah infeksi
g) Menambah kepercayaan diri atau konsep diri
6. Tindakan/Pelaksanaan
A. Alat dan bahan:
a) Handuk secukupnya
b) Perlak atau pengalas
c) Baskom berisi air hangat
d) Sampo an tempatnya
e) Kasa dana kapas
f) Sisir
g) Bengkok berisi larutan desinfektan 2-3%
h) Gayung
i) Ember kosong
j) Sampiran
k) Celemek/apron untuk petugas
l) Hendscoon
B. Tahap pra-orientasi
a) Mencuci tangan
b) Menemptakan alat di dekat pasien
C. Tahap Orientasi
a) Memberikan salam sebagai pendekatan terapetik
31
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
c) Menanyakan kesiapan klien
D. Tahap Kerja
a) Mengenakan handscoon dan celemek atau apron
b) Tutup jendela atau pasang sampiran
c) Atur posisi pasien dengan kepala dipinggir tempat tidur
d) Memasang handuk di bawah kepala pasien
e) Letakan ember di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien
f) Pasang perlak atau pengalas(talang) di bawah kepala pasien dan
disambungkan kearah bagian ember
g) Tutup telinga pasien dengan kapas
h) Tutup dada pasien dengan handuk sampai ke leher
i) Kemudian sisir rambut kemudian lakukan pencucian dengan air
hangat sambil dipijat, setelah selesai keringkan
E. Tahap Terminasi
a) Posisikan pasien dengan nyaman
b) Lepas handscoon dan celemek atau apron
c) Lakukan evaluasi
d) Lakukan perawatan peralatan
e) Cuci tangan
f) Catat atau lapor hasil kegiatan
E. Evaluasi
Menilai adanya kemampuan untuk memprtahankan kebersihan rambut yang
ditandai dengan keadaan rambut(segar, tidak rontok), tidak ada tanda radang pada
kulit kepala, dan pertumbuhanya baik.
32
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
33
3.1.3 Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengeluh mual, pusing, dan demam sudah 2 hari.
3.1.4 Keluhan Utama
Pasien mengatakan demam sudah 2 hari, mual dan pusing.
3.1.5 Riwayat Kesehatan Sekarang
pesien mengatakan masih demam.
3.1.6 Riwayat Kesehatan Dulu
Pasien mengatakan sudah pernah dirawat dengan diagnosa yang berbeda yaitu
keracunan air ketuban.
3.1.7 Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit of febris tifoid
3.1.8 Data Pemeriksaan Umum
Penampilan : Pasien terlihat sedikit lemas terbaring di atas tempat tidur
Kesadaran : ComposMentis
Berat badan : 65 Kg
Tinggi badan : 165 cm
Tekanan darah : 110/80 Mmhg
Frekuensi nadi : 135 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,4 derajat celcius
3.1.9 Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum meliputi: penampilan umum, status mental dan nutrisi.
Posisi klien : duduk/berbaring.
Kesadaran Compos Metis
Tanda-tanda stress/cemas (awal masuk Pasien terlihat rileks)
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : 19 th
Tahapan perkembangan : Perkembangan awal masuk pasien
terlihat menggaruk badan akibat gatal-gatal, perkembangan akhir
34
pasien terlihat tidak lagi menggaruk badanya seperti saat pertama
kali masuk rumah sakit
Kebersihan personal : Terlihat kusam dan berkeringat
Cara berpakaiannya : benar/tidak terbalik
Postur dan cara berjalan : Postur selama di rs pasien hanya
terlihat berbaring di tempat tidur
Bentuk dan ukuran tubuh : Bentuk tubuh gemuk
Cara bicara : Normal (relaks, lancar, dan tidak gugup)
35
d. Wajah : Wajah pasien terlihat halus dan memiliki konsisten
seragam, bentuk wajah bulat
5. Pemeriksaan Mata
Posisi klien duduk/berbaring
a. Alis : Rambut alis pasien merata dan sejajar dan
menunjukan Gerakan yang sama saat diminta untuk menaikan dan
menurunkan alis
b. Bulu mata : Bulu mata pasien tampak merata dan lentik
c. Kelopak mata : Sklera pasien tampak putih, konjungtiva berwarna
merah muda, pupil mata pasien terlihat agak kecoklatan an ukuran
sama. Pasien dapat melihat objek di pinggir saat melihat lurus ke
depan
d. Mata : Sklera klien tampak putih, Konjungtiva klien
tampak halus dan merah muda, pupil mata klien
berwarna kecoklatan dan ukurannya sama (pupil
sama bulat menanggapi akomodasi cahaya). Saat
melihat bidang visual peripheral, klien dapat
meihat objek dipinggiran saat melihat lurus
kedepan. Saat menguji otot Ekstraokular, kedua
mata klien secara terkoordinasi bergerak serentak
dengan kesejajaran paralel.
6. Pemeriksaan Hidung dan Sinus
Hidung : Hidung tampak simetris dan memiliki warna yang seragam tidak
terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan dan lesi
7. Pemeriksaan Mulut
a. Bibir berwarna merah muda, tiak pecah pasien dapat mengerucutkan
bibir saat diminta untuk mencucu bibir.
b. Gigi dan Gusi : Tidak aa perbedaan warna pada email gigi, gigi tidak
berlubang, gusi berwarna merah muda, pasien belum sikat gigi, gigi
terlihat kuning dan tercium bau mulut.
36
c. Lidah klien diposisikan secara terpusat.Berwarna putih kemerahan,
tidak pecah, dan terdapat lapisan putih tipis
8. Pemeriksaan Leher
Ukuran otot leher yang sama. Klien menunjukkan gerakan kepala
yang halus dan terkordinasi tanpa rasa nyaman
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Paru-paru/dada: dinding dada utuh tanpa ada nyeri dan rasa. Pasien
memanisfestasikan pernafasan yang tenang, pergerakan dada psien
terlihat sama, paru trdengar bersih dan normal
b. Tulang belakang sejajar, Pundak dan pinggul sama, sedikit bungkuk
c. Jantung psien terdengar normal
d. Abdomen : Abdomen klien memiliki kulit yang tidak bercacat dan
warnanya seragam, simetris, dan saat diperkusi abdomen klien tidak
terasa kembung.
e. Bising Usus : Bising usus terdengar normal
10. Pemeriksaan Ekstremitas atas dan Bawah
a. Ektremitas Atas : Ekstremitas atas terlihat simetris dalam ukuran dan
Panjang, dalam pergerakan sendi atau rom, pasien terlihat normal,
tidak ada kelainan benetuk tulang, yeri dan bengkak.
b. Ekstremitas Bawah : Ekstremitsa bawah terlihat simetris dalam ukuran
dan Panjang, respon jari pasien terlihat normal, dalam penggerakan
sendi pasien terlihat normal, respon nyeri pada lutut normal
37
- Porsi minum 1200 ml 3 gelas/hari
- Jenis minuman Air putih 300 ml
Air putih
2. Pola Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1x/hari 1x/hari
- Jumlah 400 gr 400 gr
- Konsistensi Padat Padat
- Warna Kuning Kuning
b. BAK kecoklatan kecoklatan
- Frekuensi 8-10x/hari
- Jumlah 5x dalam 1 hari 100 ml x 8
100 ml x 5 = 500 =800 ml
- Warna ml Kuning jernih
Kuning jernih
3. Pola istirahat
a. Tidur malam 8 jam/hari 8 jam/hari
b. Tidur siang 2 jam/hari 8 jam/hari
4. Personal Hygiene
a. Mandi 2x sehari Tidak pernah
b. Keramas 2 hari sekali Tidak pernah
c. Sikat gigi 3x sehari Tidak pernah
d. Potong kuku 1 minggu Tidak pernah
5. Aktivitas Semua aktivitas Semua
pasien dilakukan aktivitas pasien
secara mandiri dibantu oleh
keluarga atau
perawat
Hb : 13.9 gr/dl%
Lekosit :8.200/ul
Trombosit : 24.000/ul
Hematokrit: 46.3%
lymphosit: 13%
Monosit: 4%
Eosinofil: 1%
Tes Widal
38
Antigen Typhi H(+) 1/320
Infus RL / 8 Jam
Ranitidin 3x1
Ceftriaxon 3x1
PCT tab 2x1
Flunarizine 2x10mg
Meloxicam 2x7,5
Intetisttin 2x1 tab
39
Data Objektif :
-Kuku pasien tampak Panjang, kotor
dan terlihat hitam
4. Data Subjektif kelemahan fisik defisit perawatan diri:
-Paisen mengatakan tidak nyaman di gigi dan mulut
area mulut, pasien mengatakan belom
mengosok gigi selama 2 hari
Data objektif :
-Gigi pasien tampak kuning dan
tercium bau mulut
2. Diagnosa Keperwatan
Diagnosa keperawatan Personal Hygien meliputi
Mandi, Keramas, Gigi dan Mulut, Kuku
Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
Defisit perawatan Setelah dilakukan kaji kemampuan 08.00: mengkaji S: pasien mengatakan
diri berhubungan tindakan 1x24 jam pasien untuk kemampuan pasien lebih segar dan nyaman
dengan diharapkan defisit mlelakukan mandi untuk melakukan setelah melakukan mandi
ketidakmampuan perawatan diri teratasi -anjurkan pasien mandi O: kulit badan pasien
untuk dengan kriteria hasil: untuk melakukan 08.05: R: pasien terlihat lebih bersih dan
membersihkan diri -badan atau kulit mandi tidak dapat wangi
ditandai dengan: pasien terlihat bersih -anjurkan psien melakukan mandi A: masalah teratasi
-Ds: Pasien -badan psien terasa untuk secara mandiri P: intervensi dihentikan
mengatakan belum wangi membersihkan 08.15-menganjurkan
mandi selama 2 badan pasien untuk
hari melakukan mandi
-Do: Badan pasien 08.20:R: pasien mau
terlihat kotor dan melakukan mandi
berbau dengan di bantu oleh
kelurga atau perawat
Defisit perawatan setelah dilakukan -kaji kemampuan 08.50:mengkaji S: pasien mengatakan
diri berhubungan tindakan 1x24 jam pasien untuk kemampuan pasien lebih segar keramas
dengan diharapkan defisit melakukan keramas untuk melakukan O:rambut pasien terlihat
40
ketidakmampuan perawatan diri teratasi -anjurkan pasien keramas bersih serta wangi dan
untuk dengan kriteria hasil: untuk melakukan 08.55:R: pasien tidak tidak lengket
membersihkan diri -rambut pasien tampak keramas dapat melakukan A: masalah teratasi
ditandai dengan: bersih -anjurkan pasien keramas secara P: intervensi dihentikan
-DsPasien -rambut pasien terlihat untuk menyisir mandiri
mengatakan tidak lengket dan tidak rambut 09.00:menganjurkan
kepalanya gatal, rontok pasien untuk
pasien mengatakan melakukan keramas
belum keramas 09.15:R: pasien mau
selama 3 hari melakukan keramas
-Do: rambut pasien dibantu oleh
terlihat kotor, keluarga/perawat
rambut pasien 09.20:menganjurkan
tampak lengket dan pasien untuk
rontok menyisir rambut
09.30:R:dapat
menyisir rambut
secara mandiri
dengan sangat baik
Defisit perawatan setelah dilakukan kaji kemampuan 09.40:mengkaji S: pasien mengatakan
diri berhubungan tindakan 1x24 jam pasien untuk kemampuan pasien lebih nyaman setelah
dengan diharapkan defisit memotong kuku untuk melakukan melakukan pemotongan
ketidakmampuan perawatan diri teratasi secara mandiri pemotongan kuku kuku
untuk dengan kriteria hasil: -anjurkan pasien 09.45:R:pasien mau O:kuku pasien terlihat
membersihkan diri -kuku pasien terlihat untuk melakukan untuk di lakukan bersih pendek dan tiak
ditandai dengan: pendek pemotongan kuku pemotongan kuku di hitam
-Dspasien -kuku pasien lebih secara mandiri bantu oleh kelurga A: masalah teratasi
mengatakan sudah bersih atau perawat P: intervensi dihentikan
1 minggu tidak -kuku psien bersih 09.50:menganjurkan
memotong kuku dan tidak hitam pasien untuk
-Do: kuku pasien melakukan
tampak Panjang, pemotongan kuku
kotor, dan terlihat secara mandiri
sangat hitam 10.05:R: pasien tidak
bisa melakukan
pemotongan kuku
secara mandiri
Defisit perawatan setelah dilakukan kaji kemampuan 10.20:mengkaji S: pasien mengatakan
diri berhubungan tindakan 1x24 jam pasien untuk kemampuan pasien mulut lebih nyaman dan
dengan diharapkan defisit melakukan gosok untuk melakukan segar setelah melakukan
ketidakmampuan perawatan diri teratasi gigi gosok gigi gosok
untuk dengan kriteria hasil: -anjurkan pasien 10.30:R: pasien mau O:gigi pasien tampak
membersihkan diri -gigi pasien terlihat untuk menggosok untuk melakukan lebih bersih, gigi pasien
ditandai dengan: lebih bersih gigi secara madiri gosok gigi di bantu tidak terlalu kuning,
-Ds: pasien -gigi pasien tiak terlalu -anjurkan psien oleh keluarga dan mulut pasien terasa wangi
mengatakan belom kuning untuk kumur- perawat dan tidak bau
menggosok gigi -mulut pasien terasa kumur setelah 10.35:menganjurkan A: masalah teratasi
selama 2 hari segar dan tidak bau gosok gigi pasien untuk P: intervensi dihentikan
-Do: gigi pasien menggosok gigi
tampak kuning dan secara mandiri
41
tercium bau mulut 10.40:Rpasien tidak
bisa melakukan
gosok gigi secara
mandiri
10.45:anjurkan
pasien untuk kumur-
kumur setelah gosok
gigi
10.55:R: pasien
dapat melakukan
kumur-kumur secara
mandiri dengan baik
dan benar
BAB IV.
PENUTUP
42
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Pasien lebih sering untuk melakukan mandi selama 2 kali dalam sehari dan
lebih memperhatikan keadaan kulit
2. Pasien lebih sering untuk melakukan keramas minimal 1 kali dalam 2 hari
untuk mencegah terjaadinya kerusakan rambut serta kulit kepala
3. Pasien harus lebih memperhatikan kebersihan kuku dan selalu memotong
kuku minimal 1 minggu 1 kali
4. Pasien diharapkan lebih menjaga kebersihan mulut dan gigi untuk
mencegah terjadinya penumpukan bakteri pada mulut yang menyebabkan
gigi kuning dan bau pada mulut serta terjadinya kerusakan pada gigi
43
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Alimul A. A S.Kp, 2009, Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia,
Jakarta : Salemba Medika
44