Wasiat takwa senantiasa dan akan terus mengawali setiap khutbah.
Karena dalam kehidupan abadi di akhirat kelak, tidak ada yang bermanfaat bagi kita kecuali takwa dan amal shalih. Untuk itu, marilah kita berusaha untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh larangan-Nya.
Hadirin jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pagi ini, kita berkumpul di tempat yang penuh berkah ini menyambut datangnya bulan Syawal. Kita telah melepas kepergian Ramadhan. Bulan yang mulia, bulan kebaikan, bulan yang penuh berkah, bulan taubat dan bulan berbagai macam ketaatan dan amal shalih itu telah pergi meninggalkan kita. Setelah berpisah dengan bulan taubat, marilah kita tetap bertaubat. Setelah berpisah dengan bulan ketaatan, marilah kita tetap istiqamah berbuat taat. Setelah berpisah dengan bulan Al-Qur’an, marilah kita tetap membaca AlQur’an. Setelah kita berpisah dengan bulan tarawih, marilah kita tetap melaksanakan shalat-shalat sunnah. Setelah kita berpisah dengan bulan puasa, marilah kita tetap melaksanakan berbagai puasa sunnah.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Hari ini adalah hari yang agung, hari raya yang mulia. Hari raya adalah hari kegembiraan dan kebahagiaan. Kegembiraan dan kebahagiaan kaum Muslimin di dunia adalah ketika mampu menyempurnakan ketaatan kepada Allah. Mereka berharap pahala dari Allah karena yakin bahwa dengan karunia dan rahmat-Nya, Allah akan menganugerahkan pahala kepada mereka. Allah ta’ala berfirman: Maknanya: “Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS Yunus: 58).
Hadirin jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Di antara perilaku yang ditekankan oleh syariat untuk kita lakukan pada momen bahagia seperti hari raya adalah silaturahim. Menyambung silaturahim dengan kerabat adalah termasuk salah satu kewajiban. Sebaliknya memutus silaturahim adalah termasuk salah satu dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Maknanya: “Tidak akan masuk surga (bersama orang-orang yang
lebih awal masuk surga) orang yang memutus silaturahim. (H.R. Al Bukhori).
Hari raya adalah salah satu momen kegembiraan. Karenanya pada
hari ini kita sangat dianjurkan untuk menyambung silaturahim dengan keluarga dan kerabat kita. Silaturahim dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan berkunjung, ataupun telepon, dll
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah Idul Fitri pada pagi hari yang penuh keberkahan ini. Semoga Allah segera mengangkat segala wabah dan musibah dari negeri yang kita cintai ini. Dan mudah-mudahan kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan pada tahun yang akan datang.