Prinsip kerja dari spektrometer adalah prinsip dispersi cahaya. Dispersi cahaya adalah kondisi saat sebuah cahaya putih terurai menjadi spektrum warna. Untuk memunculkan dispersi cahaya ini biasanya digunakan cermin prisma. Dalam spektrometer, prinsip kerja dispersi cahaya juga dimunculkan dengan cermin prisma. Namun beberapa spektrometer model baru menggunakan grating (cermin dengan ribuan alur sejajar pada permukaannya) sebagai ganti cermin prisma. Cermin prisma ini kemudian dilingkupi wadah khusus untuk mencegah cahaya bocor keluar. Cahaya putih kemudian ditembakkan dari sumber cahaya menuju lensa kolimator. Adanya lensa kolimator ini akan menyebabkan cahaya menjadi sejajar. Dari situ cahaya kemudian diteruskan menuju cermin prisma. Cahaya yang melalui cermin prisma akan terurai menjadi spektrum optik. Dalam satu waktu, hanya akan ada satu warna cahaya yang muncul pada celah keluar alat, Untuk memunculkan warna lain, cermin prisma harus diputar terlebih dahulu. Dari situ kemudian dapat diukur panjang gelombang serta kecepatan gelombang cahaya. Dispersi cahaya yang terjadi pada prisma memang menghasilkan kecepatan gelombang cahaya yang berbeda-beda karena panjang gelombang setiap warna dalam spektrum pun berbeda (Frendly, 2013). Prinsip kerja dari spektrofotometer menganut hukum Lambert Beer. Dalam hukum ini jika cahaya monokromatik yang melewati satu media, maka sebagian cahaya lainnya akan diserap dan sebaian dipantulkan. Sementara sebagian lagi akan dipancarkan. Hukum Lambert Beer ini akan berjalan jika sinar yang masuk atau yang mengenai sel sampel berupa sinar dengan panjang gelombang monokromatis. Penyerapan sinar dalam larutan tidak dipengaruhi adanya larutan lain dalam satu larutan. Penyerapan dapat terjadi di dalam volume larutan yang memiliki luas penampang (cuvet) yang sama. Larutan yang diukur haruslah benar-benar jernih supaya tidak terjadi hamburan cahaya partikel koloid. Memiliki konsentrasi analit yang rendah, sebab jika konsentrasi analitnya tinggi maka akan mengganggu kelinearan grafik absorbansi. Penggunaan spektorfotometer terkadang tidak bisa berjalan dengan sempurna. Inilah yang menyebabkan kesalahan dalam menggunakan spektrofotometer ketika mengukur konsentrasi analit. Dan berikut beberapa kesalahan tersebut yang sebaiknya patut untuk Anda hindari guna mendapatkan hasil spektrofotometer terbaik. Kesalahan fotometerik normal dalam pengukuran dengan absorbansi rendah (Frendly, 2013). Maramis, R.K., Gayatri C., dan Frendly W., 2013, Analisis Kafein Dalam Kopi Bubuk Di Kota Manado Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis, Jurnal Ilmiah Farmasi, 2 (4) : 122-128.
Spektrofotometri Adalah Suatu Metode Analisis Yang Berdasarkan Pada Pengukuran Serapan Sinar Monokromatis Oleh Suatu Lajur Larutan Berwarna Pada Panjang Gelombang Yang Spesifik Dengan Menggunakan Monokromator Prisma Atau Kisi Difra