Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROPALEONTOLOGI

UMUR RELATIF

Disusun Oleh:

Muhammad Aulia Bagas Wibawanto

21100121140091

LABORATORIUM SUMBERDAYA ENERGI, SEDIMEN DAN


PALEONTOLOGI

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

APRIL 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Mikropaleontologi acara Umur Relatif yang disusun oleh


praktikan Muhammad Aulia Bagas Wibawanto telah diperiksa dan disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Pukul :

Sebagai tugas laporan Praktikum Mikropaleontologi acara Umur Relatif

Semarang, 24 April 2022


Asisten Acara,
Praktikan,

Anisa Galun N.
Muhammad Aulia Bagas Wibawannto
21100120130062
21100121140091
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Maksud
 Memahami jenis-jenis metode analisis dan penyajian data
 Mengetahui jenis-jenis satuan biostratigrafi dan metode penentuan umur
relatif
 Menentukan umur relatif sampel batuan menggunakan fosil foraminifera

1.2. Tujuan
 Dapat memahami jenis-jenis metode analisis dan penyajian data
 Dapat mengetahui jenis-jenis satuan biostratigrafi dan metode penentuan
umur relatif
 Dapat menentukan umur relatif sampel batuan menggunakan fosil
foraminifera

1.3. Tempat dan Waktu


Praktikum luring Mikropaleontologi acara Umur Relatif dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 10 April 2023
Pukul : 18.30-20.00
Tempat : Ms Teams Praktikum Mikropaleontologi 2023

Pengamatan luring Mikropaleontologi acara Umur Relatif dilaksanakan pada :


Hari : Selasa
Tanggal : 11 April 2023
Pukul : 20.00 – 21.00
Tempat : Ruang 202 Gedung Pertamina Sukowati
BAB II

LANGKAH KERJA

Kuantitatif

1. Tandai kemunculan pertama dan kemunculan terakhir tiap spesies fosil pada
data yang didapatkan

2. Beri garis lurus dan tandai kemunculan pertama (FAD) dan kemunculan
terakhir (LAD) pada setiap fosil spesies pada data di kolom event
3. Tandai event pada biohorizon dengan nomer yang berurutan dari bawah
hingga atas

4. Tentukan umur Chronostratigraphy setiap biohorizon berdasarkan umur fosil


pada event tertentu di tiap horizon nya menggunakan Plankton Foram Marker
Postuma (1971) dan Blow (1979).
5. Korelasikan umur tiap batas atas dan bawah setiap biohorizon selogis
mungkin

Kualikatif

1. Masukkan semua takson fosil yang teridentifikasi dalam tabel distribusi.


2. Tentukan umur masing-masing fosil tiap spesies lalu tandai tabel sesuai
dengan umur fosilnya (menggunakan Plankton Foram Marker Postuma (1971)
dan Blow (1979)).
3. Tentukan Chronostratigraphy setiap sampel pada data berdasarkan umur-umur
fosil pada tiap sampel (menggunakan Plankton Foram Marker Postuma (1971)
dan Blow (1979)). Jika terjadi lebih dari satu overlap, maka yang dipakai
adalah yang lebih mud
4. Lakukan langkah-langkah diatas pada semua sampel fosil foraminifera
BAB III

PEMBAHASAN

Praktikum Mikropaleontologi acara Foraminifera Besar telah dilaksanakan pada


hari Selasa, 11 April 2023 secara luring pada Laboratorium Sumberdaya Energi,
Sedimen, dan Paleontologi. Praktikan diwajibkan mengerjakan hasil laboratorium
yang berupa data kuantitatif dengan cara melengkapi data yang diberikan asisten pada
Ruang 202 Gedung Pertamina Sukowati.

3.1. Kuantitatif
Pada data excel fosil kuantitatif ditemukan data kedalaman tiap lapisan batuan
dan kemunculan tiap fosilnya. Metode kuantitatif merupakan metode analisis
dimana semua fosil diidentifikasi dan masing-masing takson dihitung
populasinya. Metode ini cocok dalam mencari Zona Selang. Zona Selang ini
merupakan ialah selang stratigrafi antara kemunculan awal dan akhir dari dua
takson yang digunakan untuk korelasi tubuh-tubuh lapisan batuan. Kemunculan
awal dan kemunculan akhir fosil yang ditandai seperti pada hasil pengolahan data.
Setelah itu ditentukan overlay umur batuan dari umur fosil-fosil berdasarkan data
kemunculan awal dan akhir fosil-fosil tersebut. Setelah ditemukan overlay
umurnya maka ditemukan pula umur relatif tetap dari fosil-fosil tersebut berserta
zamannya. Umur-umur dari fosil-fosil ini hanya umur relatif yang tidak diketahui
umurnya secara numerik. Penentuan umur dilakukan dengan melihat Foram
Marker Postuma, 1971. Dari analisis kuantitatif ini juga dapat ditentukan
lingkungan pengendapannya karena terdapat data kedalaman dari tiap lapisannya.

Berdasarkan data yang didapat, dari lapisan pertama hingga lapisan terakhir
umur tiap lapisan batuannya berurut dari tua hingga muda. Berdasarkan Foram
Marker Postuma, 1971, ditemukan bahwa lapisan pertama diperkirakan sudah ada
sejak zaman Oligocene hingga lapisan terakhir diperkirakan sudah ada sejak
zaman Kuarter. Setelah dilakukan penentuan umurnya, umur pada setiap horizon
dilakukan tahap evaluasi dan singkronisasi.

Pada horizon 1 dapat ditemukan umur chronostratigrafi yang telah di


singkronisasi diketahui umunya adalah N1-N6 (Oligocene sampai Miocene
bawah), Pada singkronisasi ke 2 terdapat horizon 2 hingga horizon 8 yang dapat
dilakukan singkronisasi karena umur dari horizon-horizon tersebut dapat
dicangkup dalam rentang yang sama yaitu N6-N14 (Miocene bawah sampai
Miocene tengah), Selanjutnya, pada singkorinsasi ke 3 terdapat horizon 9 hingga
horizon 12 yang dapat disingkronisasi, didapatkan umurnya adalah N16-N18
(Miocene atas sampai Pliocene). Pada Singkronisasi terakhir terdapat horizon 13
hingga horizon 15 yang dapat disingkronisasi menjadi berumur N19-N23
(Pliocene sampai Kuarter)

3.2. Kualitatif
A. Sampel FK
Pada sampel FK didapatkan disetiap kode sampel nya secara garis besar
berumur N18-N19 yang dimana menurut Blow, 1969 & 1979 umur tersebut
sudah memasuki zaman Pliocene dimana pada penentuan umur ini
menggunakan Zona Kisaran dalam metode kualitatif karena paling mungkin
untuk digunakan dalam penentuan umur Chronostratigraphy pada metode
kualitatif. Zona Kisaran itu sendiri adalah lapisan-lapisan batuan yang
mencangkup kisaran stratigrafi fosil terpilih dan kumpulan seluruh fosil yang
ada. Pada penentuan umurnya fosil-fosil yang sekiranya tidak mungkin hidup
pada zaman yang lebih muda (fosil rombakan) tidak dianggap dalam
penentuan Chronostratigraphy.
B. Sampel FS
Pada sampel FS didapatkan disetiap kode sampel nya berumur N18-N19
yang dimana menurut Blow, 1969 & 1979 umur tersebut sudah memasuki
zaman Pliocene dimana pada penentuan umur ini menggunakan Zona Kisaran
dalam metode kualitatif karena paling mungkin untuk digunakan dalam
penentuan umur Chronostratigraphy pada metode kualitatif. Zona Kisaran itu
sendiri adalah lapisan-lapisan batuan yang mencangkup kisaran stratigrafi
fosil terpilih dan kumpulan seluruh fosil yang ada. Pada penentuan umurnya
fosil-fosil yang sekiranya tidak mungkin hidup pada zaman yang lebih muda
(fosil rombakan) tidak dianggap dalam penentuan Chronostratigraphy.

Pada kedua sampel diketahui kalau umur dari semua batuan nya memiliki rentan
umur yang sama yaitu di perkirakan pada Pliocene. Kebanyakan fosil yang
ditemukan memilki umur yang panjang, namun ada pula yang umurnya sangat tua
dan pendek yang merupakan fosil rombakan (mengalami proses lain sebelum
terendapkan kembali)
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengolahan data umur relatif pada data foraminifera di
excel. Di dapatkan bahwa biozonasi dapat membantu dalam mengolah data dan
menentukan umur relatif dari suatu fosil. Dimana pada metode analisis kuantitatif
dapat menggunakan zona selang serta untuk metode analisis kualitatif dapat
menggunakan zona kisaran. Untuk menentukan umur tiap fosil itu sendiri dapat
dicocokkan dengan Foram Marker Blow (1969)/Blow (1979)/Bolli (1966)/
Postuma (1971). Umur relatif ini biasanya ditentukan menggunakan foraminifera
planktonik karena fosil ini saat sudah mau mati akan jatuh ke permukaan laut dan
dapat tertransportasi atau langsung terendapkan. Sehingga fosil ini lebih cocok
digunakan untuk menentukan umur relatif batuan karena mudah untuk
dikorelasikan. Namun dengan analisis kuantitatif, dapat membantu dalam
menentukan lingkungan pengendapannya karena diketahui kedalamannya.

4.2. Saran
 Untuk praktikan diharapkan untuk menambah pengetahuan mengenai
foraminifera
 Untuk praktikan diharapkan dapat lebih baik dalam pendeskripsian
DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, Anis. 2023. “Modul Praktikum Mikropaleontologi”. Ellunar Publisher.


Bandung.

Loeblich A. R. dan Tappan H. N., 1987, “Foraminiferal genera and their


classification”. New York, Springer.

Tim Asisten Mikropaleontologi 2023. 2023. “PPT Penentuan Umur Relatif 2023”.
Universitas Diponegoro
LAMPIRAN
Pengerjaan

Muhammad Aulia Bagas Wibawanto

Muhammad Aulia Bagas Wibawanto


Muhammad Aulia Bagas Wibawanto

Hasil Pengerjaan

Muhammad Aulia Bagas Wibawanto


Muhammad Aulia Bagas Wibawanto

Muhammad Aulia Bagas Wibawanto

Anda mungkin juga menyukai