MIKROPALEONTOLOGI
UMUR RELATIF
Disusun Oleh:
21100121140091
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
APRIL 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Anisa Galun N.
Muhammad Aulia Bagas Wibawannto
21100120130062
21100121140091
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Maksud
Memahami jenis-jenis metode analisis dan penyajian data
Mengetahui jenis-jenis satuan biostratigrafi dan metode penentuan umur
relatif
Menentukan umur relatif sampel batuan menggunakan fosil foraminifera
1.2. Tujuan
Dapat memahami jenis-jenis metode analisis dan penyajian data
Dapat mengetahui jenis-jenis satuan biostratigrafi dan metode penentuan
umur relatif
Dapat menentukan umur relatif sampel batuan menggunakan fosil
foraminifera
LANGKAH KERJA
Kuantitatif
1. Tandai kemunculan pertama dan kemunculan terakhir tiap spesies fosil pada
data yang didapatkan
2. Beri garis lurus dan tandai kemunculan pertama (FAD) dan kemunculan
terakhir (LAD) pada setiap fosil spesies pada data di kolom event
3. Tandai event pada biohorizon dengan nomer yang berurutan dari bawah
hingga atas
Kualikatif
PEMBAHASAN
3.1. Kuantitatif
Pada data excel fosil kuantitatif ditemukan data kedalaman tiap lapisan batuan
dan kemunculan tiap fosilnya. Metode kuantitatif merupakan metode analisis
dimana semua fosil diidentifikasi dan masing-masing takson dihitung
populasinya. Metode ini cocok dalam mencari Zona Selang. Zona Selang ini
merupakan ialah selang stratigrafi antara kemunculan awal dan akhir dari dua
takson yang digunakan untuk korelasi tubuh-tubuh lapisan batuan. Kemunculan
awal dan kemunculan akhir fosil yang ditandai seperti pada hasil pengolahan data.
Setelah itu ditentukan overlay umur batuan dari umur fosil-fosil berdasarkan data
kemunculan awal dan akhir fosil-fosil tersebut. Setelah ditemukan overlay
umurnya maka ditemukan pula umur relatif tetap dari fosil-fosil tersebut berserta
zamannya. Umur-umur dari fosil-fosil ini hanya umur relatif yang tidak diketahui
umurnya secara numerik. Penentuan umur dilakukan dengan melihat Foram
Marker Postuma, 1971. Dari analisis kuantitatif ini juga dapat ditentukan
lingkungan pengendapannya karena terdapat data kedalaman dari tiap lapisannya.
Berdasarkan data yang didapat, dari lapisan pertama hingga lapisan terakhir
umur tiap lapisan batuannya berurut dari tua hingga muda. Berdasarkan Foram
Marker Postuma, 1971, ditemukan bahwa lapisan pertama diperkirakan sudah ada
sejak zaman Oligocene hingga lapisan terakhir diperkirakan sudah ada sejak
zaman Kuarter. Setelah dilakukan penentuan umurnya, umur pada setiap horizon
dilakukan tahap evaluasi dan singkronisasi.
3.2. Kualitatif
A. Sampel FK
Pada sampel FK didapatkan disetiap kode sampel nya secara garis besar
berumur N18-N19 yang dimana menurut Blow, 1969 & 1979 umur tersebut
sudah memasuki zaman Pliocene dimana pada penentuan umur ini
menggunakan Zona Kisaran dalam metode kualitatif karena paling mungkin
untuk digunakan dalam penentuan umur Chronostratigraphy pada metode
kualitatif. Zona Kisaran itu sendiri adalah lapisan-lapisan batuan yang
mencangkup kisaran stratigrafi fosil terpilih dan kumpulan seluruh fosil yang
ada. Pada penentuan umurnya fosil-fosil yang sekiranya tidak mungkin hidup
pada zaman yang lebih muda (fosil rombakan) tidak dianggap dalam
penentuan Chronostratigraphy.
B. Sampel FS
Pada sampel FS didapatkan disetiap kode sampel nya berumur N18-N19
yang dimana menurut Blow, 1969 & 1979 umur tersebut sudah memasuki
zaman Pliocene dimana pada penentuan umur ini menggunakan Zona Kisaran
dalam metode kualitatif karena paling mungkin untuk digunakan dalam
penentuan umur Chronostratigraphy pada metode kualitatif. Zona Kisaran itu
sendiri adalah lapisan-lapisan batuan yang mencangkup kisaran stratigrafi
fosil terpilih dan kumpulan seluruh fosil yang ada. Pada penentuan umurnya
fosil-fosil yang sekiranya tidak mungkin hidup pada zaman yang lebih muda
(fosil rombakan) tidak dianggap dalam penentuan Chronostratigraphy.
Pada kedua sampel diketahui kalau umur dari semua batuan nya memiliki rentan
umur yang sama yaitu di perkirakan pada Pliocene. Kebanyakan fosil yang
ditemukan memilki umur yang panjang, namun ada pula yang umurnya sangat tua
dan pendek yang merupakan fosil rombakan (mengalami proses lain sebelum
terendapkan kembali)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengolahan data umur relatif pada data foraminifera di
excel. Di dapatkan bahwa biozonasi dapat membantu dalam mengolah data dan
menentukan umur relatif dari suatu fosil. Dimana pada metode analisis kuantitatif
dapat menggunakan zona selang serta untuk metode analisis kualitatif dapat
menggunakan zona kisaran. Untuk menentukan umur tiap fosil itu sendiri dapat
dicocokkan dengan Foram Marker Blow (1969)/Blow (1979)/Bolli (1966)/
Postuma (1971). Umur relatif ini biasanya ditentukan menggunakan foraminifera
planktonik karena fosil ini saat sudah mau mati akan jatuh ke permukaan laut dan
dapat tertransportasi atau langsung terendapkan. Sehingga fosil ini lebih cocok
digunakan untuk menentukan umur relatif batuan karena mudah untuk
dikorelasikan. Namun dengan analisis kuantitatif, dapat membantu dalam
menentukan lingkungan pengendapannya karena diketahui kedalamannya.
4.2. Saran
Untuk praktikan diharapkan untuk menambah pengetahuan mengenai
foraminifera
Untuk praktikan diharapkan dapat lebih baik dalam pendeskripsian
DAFTAR PUSTAKA
Tim Asisten Mikropaleontologi 2023. 2023. “PPT Penentuan Umur Relatif 2023”.
Universitas Diponegoro
LAMPIRAN
Pengerjaan
Hasil Pengerjaan