Anda di halaman 1dari 2

AUTHOR: No author available SECTION: OPINI PAGE: 6 PRINTED SIZE: 184.

00cm² REGION: IND


MARKET: Indonesia PHOTO: Full Color ASR: IDR 39,560,000.00 ITEM ID: ID0112056891

20 JUL, 2023
Ironi Ketimpangan Ekonomi

Kompas, Indonesia
Page 1 of 2

Ironi Ketimpangan Ekonomi
eningkatan tajam angka ketim­
pangan ekonomi menjadi sebuah
ironi di tengah kinerja impresif per­
tumbuhan ekonorni dan menurun­
nya angka kemiskinan nasional.
Ketimpangan, sebagaimana juga pengangguran dan ke­
miskinan, sudah lama menjadi momok dalam pembangunan
ekonomi kita. Periode pertumbuhan ekonomi yang relatif
tinggi selama beberapa dekade ternyata belum mampu meng­
atasi problem utama pembangunan, seperti pengangguran,
kemiskinan, dan ketimpangan ini.
Bahkan, pemulihan pertumbuhan dan angka kemiskinan ke
level sebelum pandemi atau mendekati level sebelum pande­
mi, seperti dilaporkan BPS, tak serta­merta menurunkan
angka ketimpangan. Yang terjadi justru sebaliknya: kian mele­
barnya jurang kaya dan miskin sebagaimana tecermin dari
rasio gini. Ketimpangan ekonomi dari sisi pengeluaran per
Maret 2023 disebut yang terburuk dalam lima tahun terakhir.
Hal ini membuktikan pemulihan ekonomi belum dirasakan
secara merata sampai lapisan terbawah masyarakat
Tren lonj akan kemiskinan dan memburuknya ketimpangan
menjadi fenomena global pasca­pandemi Covid­19. Kelompok
miskin dan rentan, terutama di perkotaan, paling terpukul
oleh dampak pandemi dan paling sulit bangkit lebih cepat
pasca­pandemi. Pendapatan mereka turun seiring gelombang
PHK sektor padat karya, dan hal ini menekan tingkat kon­
sumsi mereka.
Sebaliknya, kelompok kaya, karena penguasaan akses, justru
banyak diuntungkan dan semaldn kaya karena pandemi. Pu­
kulan yang dirasakan kelompok miskin dan rentan kian berat
dengan perlambatan ekonomi nasional di tengah ancaman
resesi ekonomi global dan dampak perang Rusia­Ukraina.
Kondisi ini memunculkan desakan kepada pemerintah
negara­negara agar mengambil pendekatan yang ekstrem
dalam mengatasi kemiskinan ekstrem dan kesenjangan kaya­
miskin global. Pertumbuhan ekonomi tak cukup hanya tinggi,
stabil, dan berkelanjutan, tetapi juga harus berkeadilan.
Pada akhirnya, keberhasilan pembangunan tak hanya di­
ukur dari tingginya pertumbuhan, tetapi juga sejauh mana
mampu mengangkat rakyat dari kemiskinan, lewat pem­
berdayaan dan penyediaan lapangan kerja produktif, karena
salah satu tujuan utama pembangunan adalah kesejahteraan.
Di tengah ancaman resesi global, Indonesia mampu mem­
bukukan pertumbuhan 5,33 persen pada 2022 dan 5 persen
triwulan 1­2023; salah satu tertinggi di dunia, setelah China
dan India. Sebagai dampak perlambatan ekonomi global,
pertumbuhan kita tahun ini diperkirakan melambat ke 4,9
persen, dan hal ini kemungkinan berdampak pada kemam­
puan dalam memperluas kesempatan keija b^ru.
Situasi ini menggarisbawahi masih beratnya tantangan yang
kita hadapi dalam mewujudkan target penghapusan ke­
miskinan ekstrem pada 2025. Di sini pentingnya pertumbuhan
inklusif yang menj angkau hingga kelompok paling rentan serta
menawarkan kesetaraan kesempatan dan partisipasi dalam
pertumbuhan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Provided for client's internal research purposes only. May not be further copied, distributed, sold or published in any form without the prior
consent of the copyright owner.
AUTHOR: No author available SECTION: OPINI PAGE: 6 PRINTED SIZE: 184.00cm² REGION: IND
MARKET: Indonesia PHOTO: Full Color ASR: IDR 39,560,000.00 ITEM ID: ID0112056891

20 JUL, 2023
Ironi Ketimpangan Ekonomi

Kompas, Indonesia
Page 2 of 2

SUMMARIES
Ironi Ketimpangan Ekonomi
eningkatan tajam angka ketimpangan ekonomi menjadi sebuah ironi di tengah kinerja impresif pertumbuhan ekonorni dan
menurun

nya angka kemiskinan nasional.

Ketimpangan, sebagaimana juga pengangguran dan kemiskinan, sudah lama menjadi momok dalam pembangunan ekonomi
kita. Periode pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi selama beberapa dekade ternyata belum mampu mengatasi problem
utama pembangunan, seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan ini.

Bah...

Provided for client's internal research purposes only. May not be further copied, distributed, sold or published in any form without the prior
consent of the copyright owner.

Anda mungkin juga menyukai