Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

KULINER DAN INDUSTRI PARIWISATA


“Teknik Penarikan Sampel dan Populasi Sampel Dan Variabel Penelitian”

DISUSUN OLEH :
LINCE MILHHANYM HIA (5192442001)

[PENDIDIKAN TATA BOGA]


[PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA]
UNIVERISTAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena senantiasa
memberikan hikmatnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Adapun
yang menjadi judul tugas ini adalah “Critical Book Report”. Tugas Critical Book
Report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua. Penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Esi Emilia, M.Si dan Ibu
Ajeng Inggit Anugerah, S.Pd., M.Pd yang telah membimbing dan memberikan
tugas ini.

Sudah tentu Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu, saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca makalah ini sangat di
harapkan, demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada para


pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini. Mudah-
mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, 3 April 2022


Penyusun/Penulis
Lince Milhhanym Hia
BAB I
PEMBAHASAN

A. Identitas Buku
1.1 Buku Utama
Judul : Perlindungan Desain Industri Transformasi Konsep Ekonomi
Kreatif Menuju Industri Kreatif Nasional Berbasis Desain
Penulis : Dr. Ranti Fauza Mayana, SH dan Tisni Santika, SH., MH.
Tahun Terbit : 2020
Penerbit : PT. Alumni
Tebal Buku : 198 Halaman
ISBN : 978-979-414-004-8
1.2 Buku Pembanding
Judul : Implementasi Hak Kekayaan Intelektual
Penulis : Baskoro Suryo Banindro
Tahun Terbit : 2015
Penerbit : Dwi-Quantum
Tebal Buku : 140 Halaman
ISBN :-
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Buku Utama


BAB 1. SEJARAH, FILOSOFI DAN TEORI PERLINDUNGAN DESAIN
INDUSTRI
1. Sejarah Desain Industri
Menurut Yustiono, istilah “desain” berasal dari Bahasa Perancis dessiner,
yang mempunyai arti menggambar, kadang diartikan juga dalam pengertian
proses merancang sesuatu karena dalam perkembangannya apa yang disebut
bidang desain itu meliputi cara penanganan berbagai bidang seperti seni,
kerajinan, ilmu lingkungan, teknologi bahkan lebih luas lagi juga meliputi ilmu
kemasyarakatan dan peningkatan taraf kehidupan.
Pada awal abad ke-20, profesi desain sudah mulai merambah Amerika
Serikat. Berbagai profesi terkait desain mulai muncul, seperti periklanan,
ilustrator dan konsultan desain. Perkembangan konsep desain yang terjadi
disebabkan adanya teknologi baru dan prinsip manajemen modern proses
penciptaan produk dan proses pada pabrik yang menyebabkan kemajuan industri
yang demikian pesat. Keadaan Amerika yang relatif bebas membuat banyak
desainer dari berbagai negara Eropa mulai datang ke negara tersebut dan membuat
gayanya sendiri. perkembangan desain kontemporer pun makin melesat setelah
tahun 1950 di Amerika karena perkembangan teknologi informasi yang membuat
desain industri semakin berkembang.

2. Filosofi Dan Asas Perlindungan Hukum Desain Industri


Terdapat 2 (dua) pendekatan filosofis terhadap Desain Industri sebagai
bagian kekayaan intelektual :
a. Pertama, pendekatan hak cipta yang berpangkal di negara-negara
Eropa dengan melihat hak desain industri sebagai karya, cipta dan
karsa (budaya).
b. Kedua, pendekatan paten, berpangkal di Jepang dan Amerika
dengan melihat desain industri sebagai produk yang bernilai bisnis.
Kedua pendekatan filosofis terhadap desain industri tersebut berujung
pada perbedaan dalam susunan normatif peraturan perundang-undangan Desain
Industri di berbagai negara. Dalam perspektif hak cipta, desain industri dilihat
sebagai suatu hasil dimana pemikiran atau perasaan diekspresikan dengan cara
yang kreatif dan diwujudkan dalam bentuk karyab yang bernilai estetis/artistik
yang sifatnya ornamentatif.
Dalam laporan Misha Black kepada United Nations Industrial
Development Organization dapat diketahui terdapat beberapa aspek dari
perencanaan/desain sebuah produk industri yaitu :
a. Aspek kegunaan
b. Aspek fungsi
c. Aspek pemasaran
d. Aspek nilai estetis dan penampilan suatu produk

3. Teori Perlindungan Desain Industri Sebagai Kekayaan Intelektual


Dalam pemaknaan secara umum, kata “desain” dapat diartikan sebagai
rencana atau skema yang dapat berupa tulisan atau gambar yang menunjukkan
bagaimana sesuatu harus diwujudkan atua bagaimana elemen-elemen dari suatu
produk/barang harus diwujudkan atau disusun. Pada dasarnya konsep kekayaan
Intelektual yang di dalamnya termasuk Hak Desain Industri meliputi :
a. Hak milik atas hasil pemikiran (intelektual) melekat pada
pemiliknya, bersifat tetap dan eksklusif; dan
b. Hak yang diperoleh pihak lain atas izin dari pemiliki, bersifat
sementara.
Hasil kemampuan berpikiri ini adalah ide yang kemudian dijelmakan
dalam ciptaan atau invensi yang salah satunya karya desain industri. Sedangkan
hak yang diperoleh pihak lain atas izin dari pemilik, misalnya hak untuk
memperbanyak, hak untuk menggunakan pada produk tertentu atau hak untuk
menghasilkan suatu produk tertentu yang salah satunya melalui hak desain
industri.
Dalam hubungannya dengan product appearance, terdapat 6 (enam) faktor
yang memberi pengaruh terhadap penampilan produk (visual product appearance)
dalam penilaian kebaruan desain industri dari sudut pandang konsumen, yaitu :
a. Aesthetic Value
b. Symbolic Value
c. Ergonomic Value
d. Functional Value
e. Attention Drawing Ability
f. Categorization Value

2.2 Buku Pembanding


BAB 9. DESAIN INDUSTRI
Adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk dua
dimensi atau tiga dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan
dan dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau
kerajinan tangan. Hak desain industri adalah hak ekslusif yang diberikan oleh
negara kepada pendesain atas haisl kreasinya untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakan hak tersebut.
Hak desain industri yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang
tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan
mengedarkan barang yang diberi hak desain industri suatu produk.
Secara umum UU ini seperti halnya UU HKI lainnya, mempunyai tujuan
menjamin akan adanya perlindungan akan integritas, nilai ekonomis dan jaminan
uang lain terkait pemanfaatannya baik secara terbatas, maupun skala lebih luas.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1 Kelebihan Buku Pertama


3.1.1 Buku Utama
a. Cetakan buku yang rapi dan jelas tidak buram membuat
pembaca merasa nyaman dan lebih mudah dipahami.
b. Isi dalam buku ini sangat bagus dan bermanfaat.
c. Isinya sangat terperinci dan dibahas satu persatu.
d. Penulis dalam menyajikan buku ini disertai dengan menurut
para ahli. Hal ini tentu menjadi nilai plus bagi buku ini,
penyertaan tersebut bisa menjadikan para Pembaca lebih banyak
mendapatkan informasi sehingga mudah untuk menyimpulkan
penjelasannya.
3.1.2 Buku Pembanding
a. Cetakan buku yang rapi dan jelas tidak buram membuat
pembaca merasa nyaman dan lebih mudah dipahami.
b. Penulis dalam menyajikan buku ini disertai dengan menurut
para ahli. Hal ini tentu menjadi nilai plus bagi buku ini,
penyertaan tersebut bisa menjadikan para Pembaca lebih banyak
mendapatkan informasi sehingga mudah untuk menyimpulkan
penjelasannya.

3.2 Kelemahan Buku


3.2.1 Buku Utama
a. Ada beberapa penulisan dalam kata tidak sesuai dengan KBBI.
3.2.2 Buku Pembanding
a. Ada beberapa penulisan dalam kata tidak sesuai dengan KBBI.
b. Materi dalam buku tidak dijabarkan secara detail.
c. Tidak ada mencantumkan nomor ISBN pada buku.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Persamaan dari kedua buku tersebut adalah isinya yang sama-sama
membahas tentang Desain Industri. Serta buku utama diterbitkan pada tahun 2020
dan buku pembanding pada tahun 2015. Sensor yang dijelaskan pada buku utama
memberikan penjelasan tentang Perlindungan Desain Industri Transformasi
Konsep Ekonomi Kreatif Menuju Industri Kreatif Nasional Berbasis Desain
Implementasi. Sedangkan di buku pembanding tidak ada bedanya dengan buku
utama, hanya saja dibuku pembanding lebih dijelaskan lagi tentang Hak Kekayaan
Intelektual pada Desain Industri.

4.2 Saran
Kedua buku harus menggunakan kata-kata dalam buku sesuai dengan
KBBI, agar para pembaca tidak salah mengartikan maksud dan tujuan dalam buku
tersebut serta untuk buku kedua harus mencantumkan nomor ISBN pada buku.

Anda mungkin juga menyukai