Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena kasih dan rahmat-Nya yang
telah Ia berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu I tentang upaya
menjadi seorang insinyur kreatif dan berintegritas yang mampu memajukan bidang maritim
Indonesia.

Penulis menyadari keterbatasan kepengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki


sehingga masih ada kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Untuk itu penulis
berterimakasih kepada pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan namanya dan mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik untuk pembaca maupun
penulis, serta mampu menjawab rumusan masalah yang memberikan inspirasi kepada
pembaca.

Surabaya, 19 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………….……………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat.............................................................................................................1

1.4 Sumber Data.........................................................................................................................2

BAB II ISI

2.1 Pengertian Insinyur dan Kode Etik Insinyur………………………………………………3

2.2 Pengertian Kreatif dan Cara Berpikir Kreatif……………………………………………..7

2.3 Cara Memajukan Kemaritiman Indonesia……………...…………………………….........8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….10

3.2 Saran……………………………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..........11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era revolusi industry 4.0 ini, menjadi kreatif sangat amatlah wajib. Kita sebagai
seorang insinyur diwajibkan mengatasi permasalahan yang ada di khalayak umum dengan
berpikir kreatif. Namun, menjadi kreatif tidaklah mudah. Banyak orang mengira mereka
sudah kreatif. Padahal, cara-cara yang digunakan adalah cara umum. Sebagai seorang
mahasiswa yang akan menjadi seorang insinyur kita diwajibkan menjadi seorang yang
kreatif. Selain diharuskannya menjadi kreatif, kita calon insinyur diharuska berintegritas.

Menjadi seorang calon insinyur yang kreatif haruslah cerdas sehingga mampu
menerapkan prinsip-prinsip integritas dan kreativitas. Jika kita bisa menguasai kedua hal ini
maka bukanlah mimpi lagi menjadikan kemaritiman Indonesia menjadi nomor satu di dunia.
Makalah ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan menjadi insinyur kreatif dan
berintegritas.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis telah menyusun beberapa rumusan masalah sebagai dasar dalam pembahasan
BAB II. Diantaranya ;

a. Bagaimana cara berpikir menjadi kreatif?

b. Bagaimana menjadi seseorang yang berintegritas?

c. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk kemajuan kemaritiman Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Melalui latar belakang dan rumusan masalah yang telah penulis susun, maka tujuan
dan manfaat dalam penulisan makalah ini sebagai berikut ;
a. Untuk mengetahui cara berpikir kreatif

b. Untuk menjadi calon insinyur yang berintegritas

c. Menambah wawasan penulis dan pembaca

1.4 Sumber Data

Sumber yang penulis peroleh untuk makalah ini disusun melalui tinjauan pustaka
tentang cara berpikir kreatif, sumber lisan, dan beberapa riset yang dilakukan penulis.
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Insinyur dan Kode Etik Insinyur

Insinyur merupakan pekerjaan yang mensyaratkan pendidikan formal tertentu serta


diikuti dengan pengalaman yang cukup. Dengan menjadi insinyur kita dapat mengubah
barang-barang mentah menjadi barang jadi dan/atau jasa yang memberikan manfaat baru
untuk masyarakat. Kami sebagai mahasiswa teknik berupaya menjadi insinyur yang
berintegritas dan kreatif di bidang kami, beberapa upaya kami lakukan untuk memenuhi
etika-etika insinyur dan menjadi insinyur yang kreatif.

Sebagai seorang insinyur ada beberapa kode etik atau etika insinyur, diantaranya
kejujuran, mengutamakan kepentingan umum, belajar terus-menerus, mengutamakan
keamanan/safety first, peka lingkungan, dan hemat energi. Biasanya beberapa orang
melupakan etika-etika ini saat sudah menjadi seorang insinyur, padahal kode etik ini sangat
berpengaruh dengan keberlangsungannya proyek/pekerjaan yang digarap oleh seorang
insinyur.

a. Kejujuran

Kejujuran, kode etik ini sering kali dilupakan oleh beberapa insinyur, bahkan kode
etik ini terkadang tidak dianggap penting, padahal seharusnya hal ini tidak boleh luput sama
sekali, karena sekali seseorang merasa dibohongi maka bisa saja tidak akan lagi percaya
kepada anda dan ini bisa menjadi butterfly effect kedalam hidup anda. Apalagi sebagai
mahasiswa, sering kali kita melupakan kode etik ini, beberapa mahasiswa juga masih sering
copy and paste suatu artikel, padahal itu salah satu bentuk melanggar kode etik kejujuran.

b. Mengutamakan Kepentingan Umum

Mengutamakan kepentingan umum merupakan kode etik kedua dalam makalah ini.
Maksud dari kode etik ini untuk melupakan ego besar manusia demi terwujudnya keuntungan
bersama. Sebagai seorang calon insinyur kita harus menanamkan kebiasaan mengutamakan
kepentingan bersama, karena dengan menghilangkan ego dari diri sendiri kita tidak hanya
menyenangkan diri kita tapi orang disekitar, mungkin masyarakat, mungkin negara, atau
mungkin dunia ini sendiri.

c. Belajar Terus-Menerus

Kode etik selanjutnya yang akan dibahas adalah belajar terus-menerus. Kenapa hal
ini termasuk dalam kode etik insinyur? Padahal sebagai seorang insinyur kita sudah dapat
bekal dari universitas dan bisa saja menolak untuk belajar lagi, tapi kenapa? Karena bidang-
bidang yang ditekuni oleh insinyur adalah sains. Dunia sains setiap tahunnya selalu meng-
update informasi-informasi baru dan kita sebagai insinyur harus selalu meng-update ilmu kita
agar tidak tertinggal oleh orang-orang lain. Seperti kata Voltaire, filsuf asal Prancis, “
Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir. Semakin aku banyak belajar,
semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apapun.” Dari kalimat yang diucap Voltaire
dapat diambil makna kita harus banyak belajar karna banyaknya ilmu di dunia ini.

d. Peka Terhadap Lingkungan

Selain kejujuran, adalagi kode etik yang sering dilupakan, yaitu peka lingkungan.
Peka lingkungan termasuk kedalam kode etik, mengapa? Karena dengan kita peka terhadap
lingkungan, kita sudah pasti akan menjadi orang yang mengutamakan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi. Kita ambil kasus terhadap hal yang baru saja terjadi di
Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan. Beberapa hutan di Pulau Kalimantan terbakar
bukan karna musim kemarau, tapi karna lahan lahan gambut yang dibakar dengan sengaja
untuk kepentingan pribadi. Padahal, akibat dari adanya pembakaran lahan gambut ini sangat
berakibat fatal untuk ekosistem hutan, bahkan berdampak buruk untuk pernapasan manusia.
Jadi, dengan kode etik ini kita diingatkan untuk selalu peka terhadap lingkungan demi
kemakmuran dunia.

e. Hemat Energi

Kode etik selanjutnya masih berkaitan dengan peka lingkungan, kode etik ini ialah
hemat energi. Pastinya untuk seorang insinyur kode etik ini sangat penting untuk
keberlangsungan proyek, karena dengan adanya dan diterapkannya kode etik ini profit dari
sebuah proyek akan lebih tinggi serta akan lebih ramah lingkungan.
Dengan adanya kode etik insinyur diharapkan mahasiswa menerapkannya dari sedini
mungkin untuk menjadi insinyur yang berintegritas.

2.2 Pengertian Kreatif dan Cara Berpikir Kreatif

Sebelumnya pada sub bab 2.1 penulis membahas kode etik insinyur yang sangat
dibutuhkan untuk calon insinyur. . Tetapi, hanya dengan kode etik insinyur kita tidak akan
bisa bersaing di dunia pekerjaan, apalagi dengan adanya Revolusi Industri 4.0 yang banyak
mepekerjakan robot-robot. Kita sebagai calon insinyur dituntut untuk kreatif agar bisa
bersaing di era ini. Bagaimana kita bisa menjadi kreatif? Setelah perang dunia kedua seorang
psikolog asal Amerika Serikat melakukan penelitian tentang kreativitas dan didanai oleh
Amerika Serikat itu sendiri, peneliti itu bernama Joy Paul Guilford. Penelitiannya
berpengaruh kedalam terbentuknya absis kreativitas saat ini. Penelitian ini mengidentifikasi
elemen-elemen dalam kreativitas diantaranya yaitu, kefasihan/kelancaran, fleksibilitas,
orisinalitas, kesadaran, dan dorongan. Penelitian ini membuka jalan untuk berkembangnya
ilmu-ilmu yang ada sekarang. Penulis akan menjelaskan poin-poin yang penulis sebutkan
sebelumnya.

a. Kefasihan

Kefasihan merupakan kemampuan membagikan ide dengan orang lain dengan sangat
lancer dan baik, fungsi elemen ini sangat amat banyak untuk kreativitas. Padahal, orang-
orang sering kali menganggap remeh elemen ini. Dengan kefasihan kita bisa dengan mudah
mempelajari suatu hal atau sharing hal hal yang kita ketauhi.

b. Fleksibilitas

Setelah kefasihan, ada elemen yang bernama fleksibilitas. Fleksibilitas adalah


kemampuan untuk menekuk konsep atau mengubah konsep menjadi sebuah konsep yang
baru. Dengan elemen ini, kita sebagai seorang insinyur bisa menekuk sebuah konsep untuk
hal-hal baru yang bermanfaat baik masyarakat, maupun dunia.
c. Orisinalitas

Elemen yang sering kali luput adalah orisinalitas. Elemen ini sering luput
dikarenakan banyak mahasiswa-mahasiswa yang asal copy-paste sebuah jurnal atau buku
untuk kepentingan pribadi, misalnya untuk laporan praktikum atau membuat makalah, dan
copy-paste untuk keperluan tugas lainnya. Padahal, dengan dilakukannya itu, mahasiswa
sudah membuat kecurangan dan bisa juga dilaporkan ke badan hokum. Jika mahasiswa/ calon
insinyur menerapkan elemen ini dengan sangat benar, bisa dipastikan kesuksesannya, karena
elemen ini adalah sebuah pembeda atau yang mengidentikan diri kita sendiri.

d. Kesadaran

Kesadaran juga menjadi elemen penting dalam kreativitas, dikarenakan dengan


adanya kesadaran kita sebagai calon insinyur memiliki tanggung jawab menjadi kreatif agar
memajukan kemaritiman Indonesia dan dunia.

e. Dorongan Semangat

Seseorang yang memiliki dorongan semangat biasanya memiliki kreativitas yang


tinggi, dikarenakan pribadi yang semangat membuat otak mudah bekerja dan menganalisa
apapun agar menjadi bentuk yang kreatif. Dengan semangat kita pun tidak akan mengeluh
dalam menjalani tugas-tugas yang berat atau ‘kelihatannya’ berat. Maka, dorongan
semangata ini juga menjadi elemen penting untuk menjadi seseorang yang kreatif.

Dengan lengkapnya kedua hal ini maka bisa dipastikan kita akan mengenggam gelar
insinyur dengan tanggung jawab yang baik.

2.3 Cara Memajukan Kemaritiman Indonesia

Pertanyaan pertama yang akan dating ialah, bagaimana cara memajukan kemaritiman
Indonesia? Menurut penulis sebaiknya dibangun fasilitas pendidikan lebih banyak tentang
kemaritiman, karena sedikit sekali fasilitas pendidikan tentang kemaritiman, padahal wilayah
indonesia 2/3-nya adalah lautan, tetapi hanya sedikit fasilitas yang menyediakan ini.
Kemudian diadakannya pengenalan kemaritiman pada khalayak umum, mengapa demikian?
Karena penulis sebagai mahasiswa Teknik Kelautan ITS sering kali orang-orang mengira
penulis belajar tentan terumbu karang dan perikanan, padahal kedua hal itu sangat berbeda.
Terakhir dibuatkannya museum-museum tentang kemaritiman Indonesia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Melalui pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan kita menguasai poin
yang penulis sebutkan, maka bisa dipastikan kita layak mendapat gelar Insinyur Kreatif dan
Berintegritas

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada penulisan
makalah ini, baik dari segi bahasa maupun penulisan, penulis mohon maaf atas kesalahan
penulis. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka dengan adanya saran dan kritik yang
membangun agar menjadi pribadi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Reading Assignment Ref 1

Reading Assignment Ref 2

https://www.goodreads.com/quotes/58844-semakin-aku-banyak-membaca-semakin-aku-
banyak-berpikir-semakin-aku

Anda mungkin juga menyukai