Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGANTAR TEKNOLOGI KELAUTAN

(Upaya Kami Menjadi Insinyur yang Kreatif )

DOSEN PENGAMPU: Dr.Eng. I.G.N. Sumanta Buana, ST, M.Eng

Kelompok 2:

Abdulah Taufiq Akbar Siregar (5018201063)

Rendi Muhammad Zeinuri (5018201022)

Galang Jaya Kusuma (5019201039)

Asadullah Muhammad Hilmi (5019201058)

Fauzi Abdul Aziz (5020201026)

Josefino Eleonard Widodo (5020201034)

Abdul Aziz El Fadhil (5021201014)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER

FAKULTAS TEKNIK KELAUTAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas seluruh berkah-Nya, sehingga kami
mampu menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “Upaya Kami Untuk Menjadi
Insinyur yang Kreatif” dengan estimasi waktu yang tepat. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini agar mahasiswa mampu mengenal lebih dalam dunia kemaritiman di Indonesia dan
agar memiliki jiwa seorang insinyur. Makalah ini membahas tentang Kreativitas seorang
insinyur , sebagaimana tugas yang Dosen kami berikan.

Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Dosen


Pengampu yang sudah menyediakan referensi untuk dibaca dan terima kasih kepada sumber lain
yang telah menambah wawasan dalam proses pengerjaan hingga selesai saat ini. Segala bentuk
kritikan kami terima atas makalah yang telah kami buat ini, demi perkembangan kami
berikutnya. Terima kasih.

Surabaya, 22 Oktober 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1 Pembukaan 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN 4

2.1 Mengenal Diri Sendiri 4


2.2 Apa Itu Berpikir Kreatif ? 5
2.3 Cara Meningkatkan Kreativitas 8
2.4 Tantangan Apa Saja yang Harus Dihadapi Oleh Seorang ​Engineer ​? 10
2.5 Apa yang Diperlukan Untuk Menjadi ​Engineer ​yang Baik? 1​3
2.6 Bagaimana Karakteristik Seorang ​Engineer​ Kreatif ? 1​6

BAB III PENUTUP 18

3.1 Kesimpulan 18
3.2 Saran 18
3.3 Daftar Pustaka 19

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pembukaan
Di era globalisasi yang serba maju ini, semua sudah serba mudah dikarenakan teknologi
yang terus berkembang untuk mempermudah hidup manusia. Tentunya ini semua berkat
mereka-mereka yang terus berpikir kreatif dan berinovasi untuk memajukan umat manusia.
Awal mula munculnya manusia-manusia intelektual dan kreatif adalah sejak zaman manusia
masih primitif. Pada saat itu, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia hanya
menggunakan potensi alam yang ada tanpa adanya campur tangan teknologi.

Lambat laun mereka mengerti tentang pentingnya berimajinasi, yaitu berpikir dan
menciptakan sebuah ide dan gagasan baru untuk mengembangkan kualitas kehidupan mereka.
Dengan mengembangkan imajinasi, mereka dapat bertahan hidup. Mereka mampu menciptakan
inovasi baru, berupa alat-alat berburu, bertani, memancing, bahkan membuat api dari kayu
ataupun batu. Walaupun tergolong peralatan yang masih purba, namun landasan berpikir dan
bertindak mereka mulai maju. Prinsip bertahan hidup seperti itu masih dilakukan manusia
hingga sekarang. Namun harus ada yang melakukan perubahan, yaitu dengan menciptakan
generasi kreatif. Maka, lahirlah seorang pemikir kreatif bernama ​engineer​/insinyur.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu berpikir kreatif ?

2. Tantangan apa saja yang harus dihadapi oleh seorang ​engineer​ ?

3. Apa yang diperlukan untuk menjadi ​engineer​ yang baik?

4. Bagaimana karakteristik seorang ​engineer ​kreatif ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu berpikir kreatif.

2. Untuk mempelajari tantangan yang harus dihadapi seorang engineer.

3. Untuk mencari tahu apa yang diperlukan untuk menjadi engineer yang baik.
4. Untuk mengetahui karakteristik seorang ​engineer.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengenal Diri Sendiri


Manusia diberkati dengan bakat terpilih saat kelahirannya, mereka dituntut untuk belajar
dalam hidup, agar mengetahui bakat apa yang dimilikinya tersebut. Beberapa orang salah dalam
menilai bakat, mereka kadang mengatakan kurang berbakat ketika melihat seseorang gagal atau
kalah. Padahal, kemungkinannya mereka terungguli oleh kelebihan tertentu dari orang lain
dalam memahami informasi dan kondisi, sehingga mereka dapat tersaingi. Dari contoh tersebut
dapat dikatakan bahwa adanya unsur kreativitas yang mendukung keberhasilan seseorang,
kemampuan untuk menalar suatu keadaan dan mencari potensi berdasarkan data. Kemauan kuat
melahirkan karakter kreatif seseorang, perlu dipicu dari dini lalu mencari pengalaman
sebanyak-banyaknya.

Seorang pesepak bola mendapat umpan lambung mendekat ke arahnya dalam kotak
penalti, tapi bola tidak lewat persis di posisi penerima, melainkan di belakangnya. Tentu
kebanyakan pemain akan membawa bola tersebut menjauh ke belakang atau mengoper kepada
pemain lain agar bola tersebut tetap aman. Dengan posisi bola yang masih di kakinya, pemain
berpikir bahwa pola permainan bisa diulang dan diperbaiki. Namun, keadaan tersebut bisa
dijadikan kesempatan untuk mengeksekusi bola, mungkin dengan melakukan salto langsung ke
arah gawang. Opsi tersebut menghasilkan dua kemungkinan, antara bola masuk menjadi gol
atau bola berada di pihak lawan. Tentu saja hal tersebut merupakan tindakan terbaik, daripada
pemain harus menunggu gol dengan mengikuti pola permainan. Berpikir vertikal menawarkan
kita solusi dengan mengulang-ulang tindakan yang sudah terbukti diuji melalui seleksi
pendekatan, sehingga kita tidak perlu berpikir keras untuk bertindak selanjutnya, karena sudah
terprogram dan kita hanya tinggal mengalir di dalamnya. Meskipun begitu, berpikir vertikal
tidak selalu berbuah solusi yang terbaik, karena tidak menyediakan sebuah alternatif.
Sebaliknya, berpikir lateral yaitu pola pikir menyelesaikan masalah dengan metode tidak umum
atau mencari kelogisan yang baru (​Bono, E. D. (1991). Berpikir Lateral : Buku Teks
Kreativitas)​, dan didukung oleh interes yang lebih untuk menganalisa dan mencoba. Dua
pemikiran ini memiliki perbedaan asas pokok, namun prosesnya mampu saling melengkapi dan
menguatkan, dengan banyaknya pilihan solusi yang disediakan oleh pemikiran lateral,
pemikiran vertikal mampu menguji melalui pendekatan dan menyelesaikannya. Kebebasan
berimajinasi memperluas wawasan dan abstrak manusia dalam berpikir untuk memberikan
solusi. Keberanian untuk menepis salah dan benar ketika mencoba, dapat membangun karakter
kreatif yang tangguh pada diri manusia. Asupan pendidikan yang berkualitas perlu diberikan,

4
sistem pendidikan yang baik yaitu tak melulu urusan menjejali murid dengan teori, melainkan
memberi dukungan dengan menyediakan ruang untuk berkarya lalu membiarkan murid berpikir
seliar-liarnya.

Menyusun daftar pengingat dan daftar periksa sangat diperlukan agar pengelolaan
pekerjaan dan waktu tertata dengan baik dan rapi. sehingga apabila terjadi kesalahan dalam
prosesnya dapat menghemat waktu dalam menganalisa. Banyak kegiatan remeh dan tanpa
disadari ternyata dapat mempermudah keberlangsungan hidup kita dan melatih kreativitas.
Misalkan, membuat daftar kegiatan harian, memasang alarm, atau menata buku sesuai
warnanya.

Menganalogikan suatu sistem yang baru dengan peristiwa yang memiliki pola akrab di
sekitar yaitu salah satu cara mengembangkan kreativitas. Dengan mencari susunan pola kedua
hal tersebut yang sama dan memiliki pendekatan, kita dapat menemukan solusi dengan
meninjau perspektif yang dapat disederhanakan. Karena menyangkut peristiwa sekitar, yang kita
pikirkan hanya kemana arah langkah selanjutnya, lalu menentukan pilihan tanpa merusak alur
atau menyebabkan ketimpangan. Pilihan yang tersedia yaitu, melepas solusi lama dan
menyisipkan yang baru atau mempertahankan konsep lama karena anggapan sebuah
pengecualian.

2.2 Apa Itu Berpikir Kreatif ?


Manusia telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kelebihannya
masing-masing, termasuk berpikir kreatif. Berpikir kreatif dewasa ini sangat diperlukan oleh
semua orang terutama bagi seorang engineer. Cepatnya perkembangan teknologi yang terjadi
saat ini membuktikan bahwa semua orang berlomba-lomba untuk menjadi seseorang yang
kreatif. Setiap tahun pasti ada saja inovasi yang diberikan untuk perkembangan teknologi
tersebut. Hal tersebut mengimplikasikan kepada kita semua bahwa pada saat ini berpikir kreatif
dan berimajinasi yang jelas atau terarah,tetapi bukan berhalusinasi merupakan aset yang sangat
penting dimiliki oleh setiap orang untuk sekarang ini (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967).
Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan
Publishing Co., Inc. ​).

Manusia sebenarnya telah berpikir kreatif sejak zaman berabad-abad yang lalu. Jika
mereka tidak berpikir kreatif maka mereka tidak akan bertahan hidup. Hanya dengan mencoba
dan kesalahan menjadi guru atau pengajar saat itu. Dengan berperilaku kreatif mereka dapat
memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan makanan atau pangan maupun kebutuhan pakaian
ataupun sandang. Mereka memenuhi kebutuhan pangannya hanya untuk merangsang indera

5
penciuman dan pengecap dan penciuman sedangkan untuk pakaian mereka membuat dari
barang-barang mentah untuk mendapatkan kenyamanan, kehangatan, dan kesopanan (​Beakley,
G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second
Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc. ​).

Dengan memiliki pemikiran kreatif, mereka juga dapat membuat alat-alat untuk berburu
dan bertani. Hal-hal tersebut terus mengalami perkembangan, baik dari bentuk alatnya maupun
dalam cara memakai atau ​steps ​dari berburu tersebut. Hal ini dibuktikan oleh arkeolog yang
dalam beberapa tahun terakhir menemukan bukti-bukti bahwa dalam peradaban awal mereka
membuat senjata untuk berburu dan alat-pertanian, ahli dalam penggunaan api, dan
mengimprovisasi alat pancing dengan keadaan seadanya (​Beakley, G. C., & Leach, H. W.
(1967). Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5).
Macmillan Publishing Co., Inc. ​).

Istilah inovasi dan kreativitas sering disalahartikan oleh beberapa orang dengan
menganggapnya sebagai sinonim. Namun dua kata tersebut sebenarnya adalah hal yang
berbeda. Inovasi adalah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya sedangkan kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta dan berkreasi
(Referensi:KBBI Kemendikbud). Inovasi biasanya penemuan atau pengembangan dari yang
sudah ada sedangkan kreativitas itu konsep yang berasal dari kebutuhan ataupun solusi dari
berbagai permasalahan manusia. Jadi kreativitas adalah inovasi yang dipertemukan atau yang
diselaraskan dengan kebutuhan (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an
Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc.
).

Seorang ​engineer mungkin saja menjadi atau tidak menjadi seorang pemikir yang kreatif.
Namun, seorang ​engineer harus menguasai teknik dasar dari pemecahan masalah sehingga
seorang ​engineer harus menjadi seorang yang cerdas dan berwawasan luas (​Beakley, G. C., &
Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition,
Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc. ​). Seorang ​engineer harus mencari cara atau skema
berbeda jika mendapati hambatan dalam berbagai aktivitasnya. Sehingga seorang ​engineer
harus memiliki keterampilan “​problem solving” ​untuk memecahkan berbagai permasalahan dan
hambatan yang dihadapi olehnya.

Berpikir kreatif memiliki perbedaan dengan halusinasi. Halusinasi mungkin juga hal yang
unik tetapi tidak memiliki nilai atau gagasan yang dibawa. Sehingga halusinasi tidak termasuk
ke dalam kreatif dan inovasi. “Walaupun seorang pemikir kreatif harus menjadi seseorang
inovator, tetapi seorang inovator tidak harus atau pasti menjadi seorang kreatif. Inovasi terjadi

6
sehari-hari oleh semua orang sedangkan perilaku kreatif itu lebih jarang” (​Beakley, G. C., &
Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition,
Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc. ​). Hal ini mengindikasikan bahwa pemikir kreatif
adalah orang yang istimewa daripada yang lain.

Semua orang memiliki potensi untuk menjadi seorang yang kreatif. Sayangnya sebagian
orang saja yang sadar akan potensi kreativitasnya (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967).
Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan
Publishing Co., Inc. ​). Potensi dari kreativitas tersebut tergantung bagaimana kita melatihnya
dengan berani untuk berimajinasi. Hanya saja sebagian besar sekolah formal yang ada malah
membatasi kreativitas para siswanya. Contohnya saja ketika siswa berada di sekolah dasar atau
usia dini, para guru membatasi warna yang boleh digunakan ketika mendapatkan tugas
mewarnai gambar. Hal ini tentu tidak akan mengembangkan kreativitas siswa, bahkan akan
sampai membunuh kreativitas dari siswa tersebut. Benjamin Franklin dan Thomas Alva Edison
pun tidak mengikuti pendidikan formal, sehingga hal ini membuktikan bahwa untuk menjadi
seorang kreatif tidak memerlukan proses pendidikan formal.

Menjadi seorang kreatif mungkin bisa menjadi berani berbeda dengan lainnya. Jika
seseorang takut atas perbedaan yang ada dan memaksakan agar semuanya seragam, maka
kreativitas tersebut tidak akan berkembang. “Contohnya saja seorang remaja dianggap berbeda
atau aneh kecuali dia selalu ikut dalam mayoritas. Selain itu sebagai warga negara kita akan
mengkritik pemerintah kecuali dia berafiliasi dengan partai politik yang memiliki kekuasaan
saat itu.” (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative
Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc.​)

Kecerdasan memang memiliki peranan yang penting, tetapi tidak menentukan kesuksesan
kita dalam berpikir kreatif. Bahkan sebuah studi atau penelitian menunjukkan fakta bahwa lebih
dari 70 persen siswa terkreatif tidak termasuk ke dalam peringkat 20 persen teratas IQ atau
tingkat kecerdasan seseorang.

Berkembang atau tidaknya kreativitas dapat kita ibaratkan dengan pertumbuhan tangan
dan kaki pada bayi. Jika tangan dan kaki kita dibiasakan untuk tidak aktif bergerak maka dengan
seiring berjalannya waktu tangan dan kaki kita akan mengecil. Dan jika tangan dan kaki kita
dibiarkan aktif bergerak maka tangan dan kaki tersebut tentu akan terus tumbuh besar hingga
dewasa. Maka pengembangan kreativitas ini sangat mirip dengan pertumbuhan tangan dan kaki
tersebut. Jika kreativitas tersebut terus diaktifkan maka kreativitas tersebut akan terus
berkembang dan jika makin sering perilaku kreatif tersebut maka akan pesat juga
berkembangnya kreativitas.

7
Pengembangan pemikiran kreatif dan inovatif dapat dikembangkan secara rinci dengan
cara imajinasi, rasa ingin tahu atau penasaran, dan menambah wawasan yang dimulai sejak usia
dini. “Pengembangan kreativitas seharusnya dimulai sejak usia dini dan dapat mengubah
kepribadian anak” (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a
Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc. ​). Walaupun
semua orang memiliki kapasitas untuk menjadi inovatif dan kreatif, kemampuan kreatif
biasanya termasuk ke dalam hal yang langka.

Sikap kita dalam berpikir inovatif dan kreatif yaitu dengan melakukan pendekatan semua
masalah dengan pikiran yang jernih dan mengesampingkan ketakutan, kebencian, dan
kerakusan. Dan jika memiliki asumsi yang salah dan tidak relevan maka hal tersebut akan
memancing emosi secara berlebihan (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an
Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc.
). Sebagai seorang ​engineer​, kita harus terus termotivasi untuk berpikir secara imajinatif dan
inovatif. Dan seseorang akan termotivasi untuk berpikir kreatif jika dia mengalami
kegembiraan, gairah, kepuasan khusus, kebanggaan, dan kenikmatan.

2.3 Cara Meningkatkan Kreativitas


Tentunya di zaman yang sekarang kita harus terus berinovasi agar dapat mengikuti
kemajuan-kemajuan yang ada di zaman ini, kita dituntut untuk kreatif dalam menyelesaikan
masalah yang kita hadapi. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas dan latihan yang baik agar kita
menjadi kreatif. Salah satunya dengan ​random words​. ​Random words (​ROPER, A. P.,
CUNNINGHAM, S. W., PORTER, A. L., MASON, T. W., ROSSINI, F. A., & BANKS, J. (2011).
Forecasting and Management of Technology (2nd ed.). John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New
Jersey) adalah cara yang dikembangkan oleh Von Oech (1986). Mengapa Van Oech sampai
mengembangkan cara ini? Apa hubungannya ​random words ini dengan kreativitas? Mengapa
ini bisa membantu kita meningkatkan kreativitas? Jawabannya adalah karena seringkali suatu
ide datang dari hal yang tidak terduga. Kata-kata acak juga sering memberikan ide segar dan
memicu konsep atau perspektif baru. Ini juga membantu kita untuk menghubungkan suatu hal
dan menghasilkan hal lainnya. Jika saya umpamakan, ​random words seperti ​ranting yang
menghubungkan batang pohon dengan daun. Kita tahu bahwa fotosintesis berawal di daun. Dan
salah satu faktor penting dalam fotosintesis adalah respirasi. Batang pohon merupakan salah
satu tempat tumbuhan untuk melakukan respirasi. Jika fotosintesis berjalan dengan baik, maka
tumbuhan akan menghasilkan buah yang sebelumnya tidak ada. Dan itu dijembatani oleh
ranting yang menghubungkan keduanya. Maka dari itu, sedikit banyak kita perlu mencoba untuk
melatih kreativitas menggunakan ​random words​ ini.

8
Cara untuk memainkan random words ini tidak terlalu rumit, kita hanya perlu
menentukan masalah yang akan kita pecahkan lalu menuliskan kata-kata yang kita ketahui.
Setelah itu, kita memilih acak kata-kata yang sudah kita tulis tadi dan menghubungkannya
dengan masalah yang ada. Kita harus menemukan penyelesaian masalah dari kata yang sudah
kita pilih secara acak tadi. Inti dari cara ini adalah bukan tentang seberapa baik ide yang kita
dapatkan, tetapi bagaimana kita bisa menemukan penyelesaian berbeda yang tidak pernah
terpikirkan oleh kita sebelumnya. Ide yang lebih bagus mungkin lebih baik, tetapi inti pencarian
kreativitas adalah menemukan banyak cara untuk menyelesaikan masalah.

Hal yang perlu dikembangakan juga adalah ‘kehidupan’ di dalam tim. Seiring
berkembangnya zaman, banyak hal yang sudah ditemukan dan dikembangkan bersama. Hal
tersebut merupakan hasil dari kerjasama orang-orang dari berbagai disiplin ilmu. Tentunya ini
menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Bekerja di dalam tim tentunya sangat
berbeda dengan bekerja secara individu. Kita perlu bekerja sama agar dapat menghasilkan
produk yang baik. Koordinasi dan interaksi yang baik antar anggota sangat penting agar bisa
mencapai tujuan.

Kehidupan di dalam tim merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kreativitas tim itu
sendiri. Jika ada hal di dalam tim yang tidak berjalan dengan baik, maka akan mengganggu dan
menghambat tim. Tim akan berjalan apabila anggotanya memiliki kemampuan yang baik, entah
itu hardskill atau softskill setiap anggotanya. Meskipun bekerja sebagai tim, kemampuan
individu juga diperlukan untuk memulai. Karena apa yang akan dikerjakan oleh tim, didapatkan
dari apa yang dipikirkan anggotanya.

Apa yang dikembangkan oleh tim, berasal dari individu yang ada di dalam tim.
Kreativitas individu dalam menemukan ide akan sangat berpengaruh bagi kreativitas tim. Oleh
karena itu, wadah untuk menampung dan menyalurkan ide-ide kreativitas dari anggota sangat
diperlukan. Dan salah satu cara yang bisa dicoba adalah brainstorming. Konsep brainstorming
(​ROPER, A. P., CUNNINGHAM, S. W., PORTER, A. L., MASON, T. W., ROSSINI, F. A., &
BANKS, J. (2011). ​Forecasting and Management of Technology (2nd ed.). John Wiley & Sons,
Inc., Hoboken, New Jersey) i​ ni merupakan hasil dari pengembangan yang dilakukan Osborn
(1953). Brainstorming ini nantinya akan dilaksanakan di dalam forum diskusi. Cara ini
menuntut para anggota untuk menemukan ide-ide ‘liar’ yang nantinya akan dipakai oleh tim.
Anggota tim akan diminta untuk menanggapi masalah yang ada. Di dalam brainstorming ini
lebih mengedepankan untuk mengumpulkan ide-ide dari anggota tim dan mengesampingkan
hal-hal yang dapat mengganggu kreativitas, seperti kritik dan evaluasi. Ini juga mendorong
anggota untuk menggabungkan ide-ide yang sudah ada dan menjadi ide baru yang lebih baik.

9
Cara brainstorming ini bukan lah satu-satunya cara untuk meningkatkan kreativitas kita, masih
ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kreativitas. Namun, menurut saya
inilah cara yang tepat untuk mengembangkan kreativitas.

Dalam menghadapi perkembangan yang ada saat ini, kreativitas sangat diperlukan agar
dapat menyelesaikan masalah yang sesuai dengan perkembangan yang ada. Kreativitas ini harus
dimiliki oleh setiap individu ataupun kelompok. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan kreativitas adalah keorisinilan. Keorisinilan pemikiran (​Arifin, Z., Fasa, F. M.,
& Aliyah, M. (20115-12-30). ​MAKALAH KREATIVITAS​. ROMDONAH.
http://romdonahromdonah04.blogspot.com/2015/12/makalah-kreativitas.html​) ​sangat penting
dalam pengembangan kreativitas. Pemikiran kreatif dari diri sendiri sangat diperlukan. Jika apa
yang kita sampaikan merupakan ide orang lain, maka kreativitas yang ada di diri kita tidak akan
berkembang. Dan jika kita hanya menggunakan pemikiran orang lain, maka kita tidak akan bisa
bertahan dalam perkembangan zaman yang mana terus menuntut kita untuk berinovasi.

Banyak hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya atau yang
menurut kita itu bukanlah hal yang wajar justru menjadi suatu inovasi yang sangat berarti disaat
ini. Dalam berinovasi kita tidak perlu membatasi ide-ide yang bisa kita dapatkan. Bahkan
sebaliknya, kita perlu berpikir kreatif untuk hal-hal yang saat ini dianggap tidak wajar. Orang
yang kreatif berpikir untuk hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Oleh karena itu,
kita harus bisa bisa menemukan ide-ide yang ‘liar’ dengan cara sering mengeksplorasi hal yang
tidak pernah dilakukan orang lain. Dari kegiatan ini, kita akan mendapatkan pengalaman yang
nantinya akan membantu kita dalam untuk mendapatkan suatu ide. Menurut ​Edward de
Bono(​Bono, E. D. (1991). ​Berpikir Lateral : Buku Teks Kreativitas​. Erlangga.)​, otak manusia itu
memang memang sudah didesain untuk pandai dalam mengorganisasi atau mengatur berbagai
hal. Selain itu, otak manusia juga sangat pandai untuk menghubung-hubungkan segala sesuatu.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui banyak hal. Semakin banyak kita
mengetahui, akan semakin banyak yang dapat kita hubungkan untuk menemukan ide-ide kreatif.

Referensi 2 hal. 1-7

2.4 Tantangan Apa Saja yang Harus Dihadapi Oleh Seorang ​Engineer ​?
Memang menjadi ​engineer ​yang baik harus melewati banyak hal dan itu tidak mudah.
Mereka juga harus mengerti banyak hal dan menganalisis banyak hal juga dimulai dari keadaan
sekitar, alam sekitar dan lain-lain. 5 Soft Skill Yang Perlu Anda Kuasai, Untuk Menjadi
Engineer Handal. (2017, October 19). Www.Jobstreet.Co.Id/.
https://www.jobstreet.co.id/career-resources/5-soft-skill-yang-perlu-anda-kuasai-untuk-menjadi-

10
engineer-handal/#.X5FEyNAzbIV mengatakan bahwa sebagai seorang ​engineer ​harus
menguasai softskill-softskill, setidaknya ada 5 yaitu, sosial, kepemimpinan, kreativitas,
kemampuan beradaptasi,dan kolaborasi. Dan untuk menjadi engineer ​yang kreatif itu memang
harus memiliki caranya sendiri. Maksudnya apa? Maksudnya adalah karena setiap orang itu
pasti memiliki kepribadian, suasana, keadaan yang berbeda-beda, pastinya juga untuk menjadi
kreatif dan inovatif itu orang-orang memiliki cara-caranya sendiri.

Pasti ada kalanya ​engineer merasa jenuh atau stress. Itu pasti mempengaruhi pemikiran
kita. Tapi kita sebagai ​engineer harus melakukan sesuatu agar kita bisa keluar dari masalah itu
dan bisa mencapai kreativitas dan ide baru yang bisa kita hasilkan dan berguna untuk
masyarakat sekitar. Memang banyak sekali yang dilakukan seseorang agar bisa mencapai
kreativitas maksimal, ada yang mendengarkan lagu, berjalan-jalan tenang di taman, mandi dan
lain-lain. Lalu emosi-emosi saat memikirkan ide-ide kreatif dan inovatif memang berbeda-beda
ada yang saat khawatir, ada yang saat senang, ada yang saat sedih dan lain-lain tergantung tipe
dari orang-orangnya dan keadaan sekitarnya. Motivasi-motivasi juga pastinya sangat
berpengaruh pada pemikiran ​engineer agar dia bisa lebih semangat lagi untuk mencapai
tujuannya. Seorang ​engineer harus mengerti apa yang dikerjakannya dan untuk apa dilakukan,
apakah itu bermanfaat untuk masa depan, apakah itu bermanfaat bagi masyarakat sekitar? Dan
apakah ada dampak buruknya juga bagi sekitar? Tentu semuanya harus dianalisis dengan
sebaik-baiknya. ​Engineer juga harus tau konsekuensi sebagai ​engineer​, karena ​engineer itu
belajar tentang ilmu pasti, jadi kalau dia baik untuk sekitar maka dia akan dikenal berjasa dan
apabila dia melakukan kesalahan itu tidak bisa ditutupi karena setiap langkah-langkah yang ia
lakukan akan dilihat oleh publik itu sendiri (Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967).
Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan
Publishing Co., Inc. Jadi mental kita juga harus sekuat baja dan tetap sabar agar tidak
terpengaruh untuk percobaan dan ide-ide selanjutnya.

Seperti yang tadi kami bilang bahwa ​engineer juga ada kalanya jenuh, dan salah satu cara
mengatasi agar tidak jenuh itu kita harus cinta pada pekerjaan yang kita lakukan, karena dengan
kecintaan pasti seseorang akan melakukan apa saja demi itu. Ia akan melakukannya dengan
sepenuh hati dan menikmati pekerjaan yang ia lakukan. Lalu pekerjaan yang dilakukan pasti
juga akan lebih maksimal lagi dari biasanya karena dia pasti melakukan dengan
sungguh-sungguh. Lalu kebiasaan juga sangatlah berpengaruh untuk kreativitas. Dengan
keadaan yang biasa ia lakukan pastinya ia akan lebih kreatif karena sudah biasa dan akhirnya
bisa memikirkannya imajinasinya dengan tenang.

11
Lalu Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative
Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc. menyatakan bahwa yang
paling efektif sebagai ​engineer adalah dengan keadaan jasmani yang baik, IQ yang tinggi dan
juga kebebasan psikologi juga berpengaruh. Kita harus berani melakukan karya-karya baru dan
janganlah takut salah, karena ini bisa menghambat kita untuk berpikir kreatif. Biasanya jika kita
tidak takut salah karya-karya kita akan lebih bagus dan kreatif. Lalu intuisi, keputusan, dan juga
ketekunan bisa berpengaruh dan ini harus kita perhatikan dengan sebaik-baiknya.

Lalu pasti ada juga hambatan-hambatan yang akan dirasakan oleh setiap ​engineer ​itu
sendiri. Ada hambatan dari kekhawatiran dengan hasil dan perspektif yang buruk tentang
hasilnya nanti, ada dari emosi yang sedang dirasakan oleh seorang ​engineer​, dan ada juga dari
sosial dan kultur. Dimulai dari yang pertama, sebenarnya kekhawatiran dengan hasil dan
perspektif yang buruk ini memang harus dilatih dan memiliki pengalaman, jadi pengalaman
memecahkan masalah itu juga sangat dibutuhkan. Pengalaman akan membuat kita berpikir lebih
luas lagi dan menghindari kesalahan-kesalahan yang kita buat di hari lalu dan melakukan
dengan apa yang harus dilakukan sebenarnya. Kita harus berani dan belajar jika salah, jangan
takut dengan kesalahan seperti yang kami bilang sebelumnya dan janganlah ragu lakukakanlah
dulu, lalu belajar dan analisislah kesalahan yang kita buat itu untuk karya-karya selanjutnya.
Namun jangan juga terlalu percaya diri, ini akan mempengaruhi karya juga analisislah dengan
hati-hati dan terbuka dengan saran dan kritikan dari orang-orang juga bisa dilakukan. Bukannya
malah ​down karena kritik dari orang lain dan tetaplah berpikir positif dengan apa yang
dilakukan dengan tetap optimis.

Harapan juga sangat penting bagi seorang ​engineer​, maksudnya? Maksudnya adalah
percaya dengan apa yang dilakukan dan pantang menyerah dengan apa yang dilakukan.
Percayalah akan semua kemungkinan yang terjadi, analisislah semua perlahan-lahan agar bisa
mengetahui kesimpulan yang benar dan baik. Lalu janganlah menyerah akan karya-karya atau
percobaan kalian itu, teruslah mencari jalan keluar dan memecahkannya bersama maupun
sendiri. Sesuatu pasti ada jalan keluarnya kita harus percaya akan hal itu. Setelah itu pada
emosional Seperti yang dikatakan di (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an
Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc.
), bahwa stress akan memperburuk kreativitas dan karya yang kita buat. Namun terlalu
termotivasi juga bisa memperburuk keadaan dengan bisa membuat ide ​unrealistic​. Lalu keadaan
seperti tadi takut salah, lalu malu, kritikan dari orang lain kita harus menangani itu juga.

Dan yang ketiga yaitu sosial dan kultur, maksudnya adalah dengan keadaan dan suasana
disekitar kita. Kita harus tau kultur apa yang biasa dilakukan di daerahnya, sejarah dari kultur

12
dan sosialnya itu sendiri. Apa yang biasa yang dilakukan orang-orang dan keadaan dan masalah
apa saja yang berada dari sana. Dari situ bisa kita analisis dan membantu masyarakat dengan
membuat karya-karya untuk membantu mereka dengan masalah dan keresahan mereka. Analisis
juga apa yang akan dilakukan kedepannya apa yang akan terjadi jika ini dan itu terjadi karena
pasti yang terjadi besok kita tidak tahu dan mungkin saja yang tidak bisa terjadi hari ini akan
bisa dilakukan besoknya. Dan tentu kultur itu akan mempengaruhi diri kita dari emosi,
kebiasaan, dan perspektif karena lingkungan kita sekitar jadi sebagai makhluk sesuai kita harus
cepat beradaptasi. Lalu karena kita adalah makhluk sosial itu kita juga harus mendengarkan dan
mendiskusikan dengan pendapat dan perspektif orang-orang tentang sebuah masalah yang ada,
agar pemikiran kita bisa terbuka dan bisa saja kita mendapat ide baru atau juga bisa dengan
mengembangkan ide mereka dengan menggabungkan ide-ide antara teman-teman diskusi. Itu
akan menjadi lebih baik dan lebih efektif lagi karena ada saran-saran dari orang lain dan kita
bisa memperbaiki jika ada lagi masalah-masalah yang ada.

Ref 2; 15-25

2.5 Apa yang Diperlukan Untuk Menjadi ​Engineer ​yang Baik?


Untuk menjadi seorang ​engineer​, sangat perlu memiliki banyak sudut pandang, dalam
melihat sudut pandang itu kekreatifan dan keinovatifan sangat berperan dalam menangkap dan
memahami keadaan yang terjadi di sekitar. Maka seorang ​engineer perlu hati – hati dalam
menangkap dan memahami keadaan sekitar untuk mengambil keputusan, jangan sampai
terjebak dalam pilihan tidak benar atau memahami dan menangkap keadaan sekitar dengan cara
salah (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative
Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc. ​), hal ini tentunya dapat
menghambat cara berpikir. Maka dari itu sangat penting untuk mengasah kemampuan dalam
memahami dan menangkap keadaan sekitar.

Emosional adalah hal yang sangat berpengaruh pada setiap kegiatan yang dilakukan
manusia, salah satu gangguan emosional adalah stres. Tingkat stres yang dialami seseorang
berbanding terbalik dengan produktivitas seseorang. Tingkat kreativitas seseorang akan
berkurang seiring waktu saat dalam tekanan atau stres (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967).
Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan
Publishing Co., Inc. ​). Hal ini tentunya dapat berdampak buruk kepada seorang ​engineer karena
dengan keadaan dalam tekanan atau stres biasanya cara pandang dan memahami keadaan sekitar
seseorang akan semakin sempit, hal ini menyebabkan seseorang dapat mengambil keputusan
segera tanpa memikirkannya dengan baik. Gangguan emosional diduga lebih menghambat cara
berpikir seseorang daripada gangguan lain, hal ini dikarenakan gangguan emosional sangat

13
mempengaruhi kepribadian seseorang. Maka dari itu upaya yang perlu diusahakan adalah
dengan menghindari stres dan mengambil keputusan dengan sebaik mungkin, karena dengan
mengambil tindakan tanpa tekanan dan dengan pikiran yang matang maka dapat dipastikan
seseorang telah menggunakan kreativitas.

Gangguan emosional memiliki banyak bentuk, ada rasa takut, rasa takut yang berlebihan
pastinya sangat menghambat seseorang, karena ia tidak akan pernah berani untuk mengambil
risiko dan keputusan yang tepat (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an
Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc.
). Suatu ketika seorang Sastrawan Jerman pernah mengatakan, “mengambil tindakan yang
berani itu seperti seorang pemain catur yang mengambil langkah maju pada buah caturnya,
mungkin buah catur itu akan termakan oleh lawan tetapi mungkin juga buah catur itu akan
memenangkan pertandingan” (von Goethe, ​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering
an Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co.,
Inc. )​. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa menjadi ​engineer itu perlu untuk mengambil tindakan
berani dalam hidupnya meskipun hal itu beresiko, namun dengan begitulah seorang ​engineer itu
bisa semakin dekat dengan kemenangan, dan tentunya untuk mengambil risiko itu seorang
engineer​ harus mampu menuangkan idenya dan mengambil langkah yang tepat.

Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa tingkat produktivitas, inovatif dan
ide baru suatu kelompok meningkat hingga 70% ketika setiap anggota kelompok tidak saling
menghakimi dan setiap anggota kelompok selalu mengevaluasi satu sama lain di akhir hari
(​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative Profession
(Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc. ​). Tentunya hal ini berkaitan dengan
gangguan emosional seseorang, dapat dikatakan bahwa seseorang yang bekerja tanpa tertekan
atau takut akan suatu hal akan menghasilkan lebih banyak ide baru dan inovatif. Maka dari itu
hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan tidak menghakimi sesama namun
berikanlah evaluasi yang membangun, hal ini sangatlah membantu seorang insinyur untuk terus
berpikir secara luas, inovatif, dan kreatif. Karena setiap langkah yang diambil untuk maju ke
depan perlu pertimbangan, jangan sampai terjebak atau bahkan mengulangi kesalahan yang
sama.

Selain hal – hal tersebut ada pula hal yang dapat menghambat ide baru dan inovatif
seperti rasa rendah diri, kurang dihargai dan tidak mau menerima perubahan. Lingkungan
sekitar juga sangat berpengaruh dalam proses berpikir seseorang (​Beakley, G. C., & Leach, H.
W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5).
Macmillan Publishing Co., Inc. ​). Untuk mengatasi itu diperlukan mental dan fisik yang kuat,

14
dengan begitu seseorang akan memiliki komitmen dan pegangan hidup yang kuat sehingga tidak
mudah terpengaruh lingkungan sekitar sehingga hambatan dari luar tidak mempengaruhi
pemikiran inovatif dan kreatif seorang ​engineer​.

Saat ini peradaban kita sedang menghadapi tantangan baru, tantangan yang dapat
menghambat perkembangan zaman. Ketidakjelasan tujuan, kerusakan moral generasi sekarang,
dan kurangnya inisiatif adalah sebab – sebab utama atau tantangan utama saat ini, generasi
sekarang banyak yang mewarisi kemakmuran para pendahulunya sehingga mereka tidak tahu
cara menghargai pentingnya disiplin dan kerja keras (​Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967).
Engineering an Introduction to a Creative Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan
Publishing Co., Inc. ​), hal ini tentunya juga menghambat cara berpikir seseorang. Maka dari
untuk menjadi ​engineer yang dapat berpengaruh pada kemajuan zaman, sangat diperlukan sikap
yang inisiatif dalam menyelesaikan masalah, berpikir secara luas untuk memecahkan masalah
dunia saat ini, dan tentunya bekerja keras dan disiplin. Hal – hal ini harus diiringi dengan
pemikiran yang kreatif dan inovatif.

Tanpa disadari, benda – benda yang digunakan saat ini yang terlihat sepele, contoh paling
sederhananya adalah roda, dulu manusia berpikir mengapa benda berbentuk bulat bisa
melakukan perpindahan lebih mudah, dari hasil pemikiran dan kreativitas itulah diciptakanlah
roda, semua itu didapatkan dari hasil pengamatan yang baik serta berpikir kreativitas dan
inovatif. Zaman dahulu pemikiran kreatif sangatlah banyak, tidak terbatas, karena para pemikir
zaman dahulu dapat memahami dan menangkap keadaan sekitar dengan baik dan dialirkan
dengan ide kreatif dan inovatif. Zaman dahulu pemikiran tidak dipenjara seperti sekarang ini,
dimana segalah hal sudah mempunyai standar dan aturan. Standar dan aturan inilah yang
membuat pemikiran terkadang hanya diam di satu tempat, tidak berkembang dan memunculkan
kreativitas. Maka dari itu untuk menjadi seorang ​engineer yang berkualitas, kita harus
membebaskan pikiran kita, jangan sampai terkekang oleh kebiasaan kebiasaan monoton yang
sudah terstigma dalam kehidupan sehari – hari.

Pada intinya seorang ​engineer pastinya mempunyai pemikiran yang luas, inovatif, kreatif
karena dalam keseharian pekerjaannya, ​engineer akan selalu berhubungan dengan kebutuhan
perkembangan manusia dan alam sekitar. Oleh karena itu upaya yang penting untuk dilakukan
adalah cara berpikir yang baik, mental dan fisik yang kuat serta peduli akan keadaan sekitar.
Tetapi jangan hanya berpikir, tetapi tuangkanlah ide dan mengambil langkah berani untuk
membuat perubahan.

15
2.6 Bagaimana Karakteristik Seorang ​Engineer​ Kreatif ?
Kreativitas menumbuhkan pemikiran terhadap konsep baru dan keterampilan
memecahkan masalah. Mengidentifikasi masalah dunia nyata dan mencari solusinya, diperlukan
keterampilan berpikir kritis dan kreativitas yang merupakan bagian terpenting dari seorang
engineer​. Pemikirn semacam itu berasal dari kreativitas, yang memungkinkan ​engineer
berimprovisasi dan menghadapi situasi baru. Seorang ​engineer dengan kemampuan kreatifnya
dapat beradaptasi dengan perubahan dan berhasil mengatasi masalah baru tanpa solusi yang
sudah ada.Ciri-ciri karakteristik ​engineer​ kreatif yaitu:

1. Tahan terhadap perubahan

Tipe kreatif mewujudkan pemikiran out-of-the-box, menolak membatasi pekerjaan dan


gaya hidup mereka. Karena mereka dapat melampaui batas biasanya, para ​engineer kreatif
menemukan lebih banyak solusi untuk masalah daripada yang tidak kreatif. Kurangnya
klasifikasi membuat orang kreatif lebih mandiri, penasaran dan toleran terhadap definisi yang
ambigu. Mereka lebih berani mengambil risiko dan menunjukkan kegigihan dalam memecahkan
masalah.

2. Keingintahuan yang sangat tinggi

Ini tidak berarti mereka mengajukan pertanyaan tentang setiap hal, tetapi mereka sangat
ingin tahu tentang bidang yang mereka minati. Pertanyaan yang mereka ajukan biasanya
berwawasan luas, meminta jawaban panjang yang bahkan mungkin tidak dimiliki oleh
guru.Yang menunjukkan kesalahan logika, asumsi atau pengecualian.

3. Agresif

Sifat tipe kreatif dapat dilihat sebagai agresif bagi beberapa orang. Banyak orang kreatif
yang menargetkan pencapaian tinggi dalam meningkatkan intelektual mereka, berusaha untuk
meyakinkan atau menyangkal orang lain. Perilaku mereka dalam melakukan hal itu mungkin
terlihat sebagai antagonis atau agresif dengan orang-orang gagal. fungsi agresif untuk mengatasi
masalah dunia nyata secara langsung dan mengambil resiko untuk menemukan jawabannya.

4. Sangat Produktif

Banyak orang kreatif mendeskripsikan kebutuhan untuk mengekspresikan diri dengan


segala cara.Produktivitas mereka, bagaimanapun, biasanya lebih berkualitas, karena mereka
meluangkan waktu yang diperlukan untuk mendekati, merenungkan dan akhirnya memecahkan

16
masalah. ​engineer kreatif juga dapat terlibat dalam proyek sampingan tanpa uang, hanya untuk
mengisi waktu luang.

5. Sikap keras kepala

Engineer kreatif mungkin terlihat keras kepala. Karena keinginan mereka untuk
berinovasi, ​engineer ​dapat mengambil tugas yang sulit bagi orang lain. ​Engineer ​kreatif
biasanya mengambil tugas itu, menolak untuk mengalah meskipun rekan mereka berusaha
menggagalkan pekerjaan itu. Hambatan seperti pendanaan yang tidak memadai atau sumber
daya laboratorium tidak serta merta menghalangi tipe kreatif, karena mereka mencari cara lain
untuk mengatasi masalah tersebut. Keras kepala dapat dianggap sebagai ketekunan, keuletan,
dan bahkan kesombongan.

6. Imajinatif

Imajinasi adalah aspek penting dari pola pikir mereka yang memilih untuk mengejar
pekerjaan di bidang teknik . Di balik setiap ide inovatif adalah seorang ​engineer​. Lalu mengapa,
tidak banyak orang yang mengaitkan kreativitas dan imajinasi dengan profesi teknik dan pola
pikir seorang ​engineer​?

Ketika kita memikirkan pola pikir enjiniring, kita sering memikirkan proses yang
rasional dan metodis. Keduanya adalah ciri penting, tetapi bagaimana dengan kreativitas?
Rekayasa seringkali merupakan pemecahan masalah, membutuhkan kemampuan untuk berpikir
di luar kotak (out-of-the-box) dan memvisualisasikan sejumlah solusi dan skenario alternatif.
Apa yang menarik banyak orang untuk berkarir di bidang Teknik, pada awalnya adalah
ketertarikan pada cara kerja berbagai hal.Dengan populasi yang terus bertambah ditambah
dengan masalah iklim, semakin penting bagi para ​engineer untuk mendapatkan sumber daya
dan peluang yang menghasilkan solusi kreatif dan inovatif untuk masalah yang kita hadapi.

Mengapa imajinasi penting untuk pola pikir teknik?

Imajinasi adalah kemampuan untuk membentuk gambaran atau konsep mental tentang
apa yang tidak ada dalam indra. Ini berkaitan dengan akal sehat tertentu, yang merupakan
keterampilan penting ketika harus berhasil dalam pekerjaan teknik. Seiring dengan pertumbuhan
masyarakat yang pesat dan kemajuan teknologi, para ​engineer menghadapi masalah yang belum
pernah mereka lihat sebelumnya. Dari dampak bahan bakar fosil hingga kekurangan makanan
dan medis, para ​engineer akan menjadi bagian integral dalam memberikan solusi di berbagai
industri. Memelihara pola pikir teknik yang menekankan pentingnya imajinasi kreatif harus
menjadi prioritas utama bagi para ​engineer​ di masa depan.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Semua orang memiliki potensi untuk menjadi seorang yang kreatif. Sayangnya sebagian
orang saja yang sadar akan potensi kreativitasnya. Maka dari itu kita harus lebih mengenali diri
kita. Kita juga harus terus berinovasi agar dapat mengikuti kemajuan-kemajuan yang ada di
zaman ini, karena kita dituntut untuk kreatif dalam menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Istilah inovasi dan kreativitas adalah dua kata yang berbeda. Inovasi adalah penemuan baru
yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan kreativitas
adalah kemampuan untuk mencipta dan berkreasi. Menjadi ​engineer membutuhkan setidaknya 5
soft skill yaitu, sosial, kepemimpinan, kreativitas, kemampuan beradaptasi,dan kolaborasi.
Banyak hadangan yang harus dihadapi dalam menjadi seorang ​engineer diantaranya rasa jenuh,
emosional, stress, sosial dan kultur, kritik, dan masih banyak lainnya. Kembangkan karakteristik
insinyur kreatif seperti tahan terhadap perubahan, rasa keingintahuan yang tinggi, agresif,
produktif, sikap keras kepala, dan imajinatif.

3.2 Saran
1. Sebaiknya kita kenali diri sendiri supaya lebih memahami potensi yang ada pada diri kita.
Pahami semua keunggulan dan kelemahan serta cobalah untuk memperbaiki atau menutup
kelemahan itu dengan keunggulan kita.
2. Lakukanlah brainstorming, karena lebih mengedepankan untuk mengumpulkan ide-ide dari
anggota tim dan mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu kreativitas, seperti kritik
dan evaluasi. Ini juga mendorong anggota untuk menggabungkan ide-ide yang sudah ada dan
menjadi ide baru yang lebih baik tanpa mematikan rasa kreativitas seseorang.
3. Biasakan untuk selalu memiliki rasa ragu dan mempertanyakan sesuatu. Karena bisa jadi itu
adalah sumber dari ide-ide kreatif.

18
3.3 Daftar Pustaka
Twiasyuni, Tenzara. (2013,4 May). Insinyur, Sang Pemikir Kreatif​.
https://www.google.com/amp/s/tenzaratwi.wordpress.com/2013/05/04/insinyur-sang-pemikir-kr
eatif/amp

Puji, Aprinda. (2020, March 24). ​Mengaku Punya Jiwa Kreatif? Coba Cek Dulu 6 Ciri
ini​.​https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/ciri-ciri-orang-kreatif/
%3famp

Afifah, M. N. (2020, June 7). ​8 Ciri - Ciri Orang Kreatif Menurut Psikologi Positif​.
Kompas.​https://amp.kompas.com/health/read/2020/06/07/080800768/8-ciri-ciri-orang-kreati
f-menurut-psikologi-positif

Janti, N. (2018, August 24). ​Pencarian Konten Orisinal ala Froyonion, Hasilkan Video
PendobrakTabu.​Vice.​https://www.vice.com/id/article/mb4d7y/pencarian-konten-orisinal-ala-
froyonion-hasilkan-video-pendobrak-tabu

5 Soft Skill Yang Perlu Anda Kuasai, Untuk Menjadi Engineer Handal​. (2017, October
19).Jobstreet.​Jobstreet.Co.Id/.https://www.jobstreet.co.id/career-resources/5-soft-skill-yang-p
erlu-anda-kuasai-untuk-menjadi-engineer-handal/#.X5FEyNAzbIV

Putera Santoso, F. (2012, October 1). ​UPAYA KAMI MENJADI SEORANG INSINYUR

YANGKREATIF​.Myinformationblogg​.h
​ ttps://myinformationblogg.wordpress.com/2012/10/01

/upaya-kami-menjadi-seorang-insinyur-yang-kreatif/

Arifin, Z., Fasa, F. M., & Aliyah, M. (20115-12-30). ​MAKALAH KREATIVITAS​.


ROMDONAH. ​http://romdonahromdonah04.blogspot.com/2015/12/makalah-kreativitas.html

Bono, E. D. (1991). ​Berpikir Lateral : Buku Teks Kreativitas​. Erlangga.

Beakley, G. C., & Leach, H. W. (1967). Engineering an Introduction to a Creative


Profession (Second Edition, Vol. 5). Macmillan Publishing Co., Inc.

Porter, A. L., Cunningham, S. W., Banks, J., Roper, T. A., Mason, T. W., & Rossini, F.
A. (2011). ​Forecasting and Management of Technology​ (2nd ed., Vol. 4). Wiley.

19

Anda mungkin juga menyukai