Konsep Discovery, Invention, Dan Modernisasi-1
Konsep Discovery, Invention, Dan Modernisasi-1
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak
lupa kita juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................1
C. Tujuan penulisan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Discovery...............................................................................................................3
1. Pengertian Discovery.........................................................................................3
2. Discovery dalam pembelajaran..........................................................................3
B. Invensi....................................................................................................................6
C. Modernisasi............................................................................................................6
1. Pengertian modernisasi.......................................................................................6
2. Syarat Modernisasi.............................................................................................7
3. Karakteristik manusia modern............................................................................7
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perubahan adalah suatu bentuk yang wajar terjadi, bahkan para filosof
berpendapat bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang abadi kecuali perubahan.
Tampaknya perubahan ini merupakan sesuatu yang harus terjadi tetapi tidak jarang
dihindari oleh manusia. Semua perubahan akan membawa resiko, tetapi strategi
mempertahankan struktur suatu kurikulum tanpa perubahan akan membawa bencana dan
malapetaka, sebab mengkondisikan kurikulum dalam posisi status quo menyebabkan
pendidikan tertinggal dan generasi bangsa tersebut tidak dapat mengejar kemajuan yang
diperoleh melalui perubahan. Dengan demikian, inovasi selalu dibutuhkan, terutama
dalam bidang pendidikan, untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak hanya terbatas
masalah pendidikan tetapi juga masalah-masalah yang mempengaruhi kelancaran proses
pendidikan.
Menurut Rogers batasan yang dimaksud dengan inovasi adalah suatu gagasan,
praktek, atau objek benda yang dipandang baru oleh seseorang atau kelompok adopter
lain. Kata "baru" bersifat sangat relatif, bisa karena seseorang baru mengetahui, atau bisa
juga karena baru mau menerima meskipun sudah lama tahu. Dari penjelasan ini dapat
dikatakan bahwa munculnya inovasi karena ada permasalahan yang harus diatasi, dan
upaya mengatasi permasalahan tersebut melalui inovasi (seringkali disebut dengan istilah
"pembaharuan" meskipun istilah ini tidak identik dengan inovasi). Dalam memahami
inovasi pendidikan, terdapat tiga konsep yang mendasar yang berkaitan erat dengan
inovasi khususnya dalam bidang pendidikan. Konsep tersebut antara lain konsep
Discovery, invensi, dan modernisasi. Untuk memahami dan mengkaji konsep tersebut
sehingga kami menyusun makalah ini.
B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian dari discovery, invention, dan modernisasi ?
b. Bagaimana discovery dalam pembelajaran ?
c. Apa saja dampak-dampak yang timbul dari moderenisasi?
1
2
C. Tujuan penulisan
a. Mengetahui pengertian dari discovery, invention, dan modernisasi
b.Mengetahui discovery dalam pembelajaran
c. Mengetahui dampak-dampak yang timbul dari moderenisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Discovery
1. Pengertian Discovery
Discovery dapat dimaknai dengan menemukan sesuatu, yang sebenarnya sesuatu
tersebut sudah ada sebelumnya, namun tidak diketahui adanya. Menurut Anna Pujiadi
(1989) menyatakan bahwa discover dapat diartikan sebagai membuka tutup.Artinya hal-
hal yang yang sebelumnya sudah ada namun masih tertutup dan tidak diketahui oleh
orang, hingga penutupnya dibuka.Contohnya penemuan benua Amerika oleh Cristhoper
Columbus, benua Amerika sudah ada sebelumnya, namun baru diketahui setelah
ditemukan oleh Columbus.
Para ahli pendidikan banyak yang menyamakan antara discovery dengan inquiry,
namun ada juga para ahli yang lain yang memiliki pandangan berbeda, seperti yang
dinyatkan oleh Carin (1985) bahwa discovery adalah seperangkat proses mental dengan
pengasimilasian oleh individu antara konsep dan prinsip, artinya individu tersebut
melibatkan proses mentalnya dalam membangun dan menemukan beberapa konsep atau
prinsip.Contohnya seseorang menemukan apakah energi itu?, berarti ia membangun
konsep tentang energi, selanjutnya ia menemukan suatu prinsip ilmiah ”energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
yang lain (energi listrik berubah menjadi energi gerak dan sebaliknya).
3
4
berorientasi pada penemuan. Jerrome S.Bruner yang merupakan tokoh pendidikan yang
memiliki pandangan kognitif telah menemukan dan mengembangkan suatu konsep
pembelajaran yang disebut discovery learning (belajar penemuan) yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip konstruktivis. Dalam konsep discovery learning ini individu dituntut untuk
belajar secara mandiri, untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang
memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip. Carin dan Sund
(1985),menyatakan bahwa discovery merupakan suatu proses di mana anak atau individu
mengasimilasi proses konsep dan prinsip-prinsip. Discovery terjadi apabila individu
terlibat secara aktif dalam menggunakan mentalnya agar memperoleh pengalaman,
sehingga memungkinkan untuk menemukan konsep atau prinsip. Proses-proses mental
tersebut di atas melibatkan keterampilan proses yang lebih tinggi tingkatannya
(perumusan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, melaksanakan
eksprimen, mengumpulkan dan menganalisis data, serta menarik kesimpulan) melalui
metode ilmiah dengan memanfaatkan kreativitas peserta didik untuk menemukan konsep,
prinsip, atau generalisasi sebagaimana yang digariskan oleh Standar Isi mata pelajaran.
Di samping itu juga diperlukan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu dan terbuka (inilah
yang dimaksud dengan sikap ilmiah).
b. Modified Discovery
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode modified
discovery pendidik hanya memberikan permasalahan saja, kemudian peserta didik
digiring untuk menemukan solusi dari masalah tersebut melalui metode ilmiah dengan
memanfaatkan sebanyak-banyaknya keterampilan proses dan berpikir kreatif. Pendidik
memberikan bantuan kepada peserta didik berupa pertanyaan-pertanyaan yang
memungkinkan mereka dapat berpikir kreatif dan menggunakan keterampilan proses
yang menyatu di dalam metode ilmiah untuk menemukan solusi masalah yang dihadapi.
c. Free Discovery
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan free discovery pendidik
memperhadapkan peserta didik kepada suatu masalah, kemudian mereka secara individu
atau berkelompok diberi kebebasan melakukan aktivitas yang berorientasi kepada
keterampilan proses, kreativitas, dan metode ilmiah dalam rangka menemukan solusi
5
masalah yang mereka hadapi. Free discovery biasanya digunakan oleh peserta didik pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMA dan Perguruan Tinggi).
d. Invitation into Discovery
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan invitation
discovery pendidik memperhadapkan peserta didik kepada suatu masalah, berbagai
keterampilan proses, pemikiran kreatif, dan metode ilmiah seperti halnya ilmuwan
terdahulu dalam menemukan solusi masalah yang mereka hadapi. Kegiatan yang mereka
lakukan berlangsung secara terkontrol dan sistematis sehingga mereka berperan sama
dengan ilmuwan terdahulu.
f. Pictorial Riddle
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pictorial riddle pendidik
harus berusaha mengembangkan motivasi dan minat peserta didik dalam kelompok kecil
atau dalam kelompok besar untuk dapat menemukan solusi dari masalah yang dihadapi
dengan memanfaatkan alat peraga atau situasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, Suatu riddle, biasanya berupa gambar di papan
tulis, poster, tayangan gambar yang diproyeksikan. Selanjutnya, pendidik mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan riddle.
g. Synectic lesson
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggubakan synectic lesson pendidik
harus berusaha memicu tumbuhnya bakat-bakat kreatif siswa. Gordon dalam Moh. Amien
(1987) percaya bahwa proses-proses kreatif dapat diungkapkan dan dikembangkan oleh
peserta didik melalui perpaduan berbagai mata pelajaran, misalnya mata pelajaran IPA
dipadukan dengan IPS. Pada dasarnya, synectics memusatkan perhatian kepada
keterlibatan peserta didik untuk membuat berbagai macam “metaphor” agar integensi
mereka dapat terbuka dan pada gilirannya intelegensi mereka dapat terbuka dan
mengembangkan daya kreativitasnya.
h. Value Clarification
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggubakan value clarification pendidik
harus mampu membantu peserta didik dalam mengembangkan proses-proses yang
digunakan dalam menentukan nilai mereka sendiri. Oleh karena itu seorang tenaga
pendidik harus bersikap terbuka dan menerima pandangan peserta didik, membantu
mengungkapkan nilai-nilai lainnya. Guru harus menyakinkan kepada siswa bahwa
sikapnya itu juga berlaku bagi setiap peserta didik.
6
B. Invensi
Invensi (invention) adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya
penemuan tersebut merupakan hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu
benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.
Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik,
mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreativitas berdasarkan
hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang
ditemukannya benar-benar baru.
Contoh dari invensi yang mempengaruhi perubahan-perubahan lainnya yaitu ;
penemuan pesawat radio dapat menyebabkan perubahan di bidang lain, seperti
pendidikan, pemerintahan, pertanian, perekonomian, jasa dll. penemuan pesawat dapat
membawa pengaruh pada sistem transportasi udara, yang kemudian dapat mempengaruhi
alat tempur, selanjutnya mempengaruhi bagi perubahan organisasi militer dan seterusnya.
Penemuan kapal laut, peta bumi, dan alat penentu arah (kompas) dapat menumbuhkan
sikap kolonialisme, dan masih banyak invensi lainnya.
Invention dan inivation memiliki perbedaan, yaitu tidak semua invention adalah
innovation. Hanya dengan mengetahui perbedaan antara kedua kata tersebut, kita bisa
berada pada jalur yang benar untuk merubah invention menjadi innovation.
Karya-karya cipta yang sering kita dengar, seperti yang ditunjukkan di lomba-lomba
karya cipta mahasiswa di tingkat regional, nasioinal, atau pun internasional, sebenarnya
banyak yang kreatif. Tetapi karya-karya tersebut masih termasuk dalam kategori
invention, dalam arti para peserta berhasil menciptakan karya-karya yang bisa dipakai
untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dianggap penting oleh pembuatnya.
Sementara innovation sendiri adalah karya-karya yang memang dianggap penting
oleh sekelompok orang (dalam jumlah yang cukup banyak) dan berpotensi untuk
menghasilkan keuntungan ekonomis bagi pembuatnya (atau penyandang dananya).
C. Modernisasi
1. Pengertian modernisasi
Secara etimologi modernisasi berasal dari kata modern yang mempunyai banyak
sekali arti, istilah modern ini tidak di gunakan hanya kepada orang-orang saja tetapi juga
untuk system politik, Negara, ekonomi lembaga seperti contohnya perguruan tinggi,
rumah sakit, sekolah, perumahan, pom bensin dan lain-lain. Pada umumnya kata modern
itu lebih menunjukan kepada sesuatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih baik lagi
dan tentunya ke arah yang lebih maju dari sebelumnya, dan tentunya menimbulkan
kesenangan, kegembiraan dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Dengan modern ini
apapun akan lebih efektif dan efesien dan akan sesuai dengan tuntutan zaman.
Modernisasi adalah pergeseran mentalitas dan sikap sebagai warga masyrakat untuk
bisa sesuai dengan tuntutan hidup masa kini dan perkembangan zaman yang terus
semakin berkembang dan dinamis.
Adapun terdapat banyak arti secara terminology dari berbagai sudut pandang yg
berbeda-beda dari banyak ahli yaitu :
7
a. Daniel Lerner
Menurut Daniel lerner modernisasi merupakan sebuah istilah baru untuk suatu
proses panjang –proses perubahan social, dimana mayarakat yang kurang berkembang itu
memperoleh ciri-ciri yang biasa bagi masyarakat yang lebih berkembang.
b. Astrid S. Susanto.
Modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang memberikan kesempatan ke
arah perubahan demi kemajuan.
c. J.W. Schoorl.
Modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang
kehidupan, dan aspek kemasyarakatan.
d. Koentjaraningrat.
Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia
sekarang.
2. Syarat Modernisasi
Menurut soerjono soekanto modernsasi memiliki beberapa syarat yaitu sebagai
berikut:
a. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
b. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu
lembaga atau badan tertentu.
c. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
kejayaan atau kegagalan di masa lalu, tetapi lebih berfikir bagaimana masa
sekarang dan masa yang akan datang.
f. Manusia modern berorientasi dan juga percaya pada perencanaan, baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Kehidupan manusia modern selalu di
rencanakan.
g. Manusia modern lebih percaya pada hasil perhitungan manusia dan pemikian
manusia dari pada takdir tau pembawaaan . Ia percaya bahwa manusia dapat
mengontrol kejadian di sekitarnya.
h. Manusia modern menghargai ketermpilan tekhnik dan juga menggunakanya
sebagai dasar pemberian imbalan.
i. Wawasan pendidikan dan pekerjaan artinya, manusia modern memiliki wawasan
yang lebih maju tentang pendidikan dan pekerjaan.
j. Manusia modern menghargai kemuliaan orang lain terutama orang yang lemah
seperti wanita, anak-anak dan bawahannya.
k. Memahami perlunya produksi artinya, manusia modern dalam mengambil
keputusan akan mempertimbangkan juga sejauh mana dampak terhadap hasil
industri dalam suatu produksi.
membutuhkan bantuan dari manusia yang lainnya sehingga lahirlah sikap individualstik
tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Discovery adalah dengan menemukan sesuatu, yang sebenarnya sesuatu tersebut sudah
ada sebelumnya, namun tidak diketahui adanya, sedangkan invensi adalah adalah suatu
penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya penemuan tersebut merupakan hasil
kreasi manusia, dan modernisasi adalah suatu proses perubahan dari pola hidup yang
lama ke pola hidup yang baru yang biasanya dipengaruhi oleh dunia barat atau dunia
modern.
2.Discovey dalam pembelajaran menuntun dan mengarahkan peserta didik dimana
pembelajaran yang diberikan lebih berorientasi pada penemuan. Hal ini dikuatkan
dengan adanya penemuan konsep discovery learning (belajar menemukan) yang
dicetuskan oleh Jerome S.Bruner. Discovery learning mendorong individu untuk belajar
secara mandiri, dengan melibatkan mentalnya agar memperoleh pengalaman sehingga
memungkinkan untuk menemukan konsep atau prinsip. Discovery sebagai
pembelajaran terdiri dari 8 jenis, yaitu Guide discovery (bimbingan), modified
discovery (menemukan solusi dari masalah yang diberikan), free discovery (pemecahan
masalah dengan berbagai metode dan keterampilan), discovery role approach
(penggunaan tim yang memiliki peran masing-masing), pictorical riddle (peningkatan
motivasi dan minat peserta didik), synectic lesson (memicu tumbuhnya bakat kreatif
siswa), dan value clarification (membantu peserta didik dalam mengembangkan proses
untuk menentukan nilainya sendiri).
3.Dampak yang timbul dari adanya modernisasi yaitu dampak posotif meliputi
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan tata nilai dan sikap, dan
tingkat kehidupan yang lebih baik. Selain dampak positif, juga terdapat dampak
negative dari modernisasi, antara lain yaitu munculnya sikap individualistik, gaya hidup
yang kebarat-baratan, dan pola hidup yang konsumtif.
B. Saran
Sebuah peribahasa mengatakan bahwa tiada gading yang tak retak dan tiada
sungai yang tak bermuara, tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah
SWT.Sebab itu, apabila ada kesalahan dan kekurangan yang penyusun lakukan,
kiranya dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, penyusun memohon
maaf, kritik dan saran sangat penyusun harapkan demi kesemurnaan makalah
ini
10
DAFTAR PUSTAKA
Kristiawan, M., & Suryanti, I. (2018). Inovasi Pendidikan. Ponorogo: WadePrint.
11