Anda di halaman 1dari 15

TEORI PERKEMBANGAN KLASIK DAN MODERN

Makalah disusun guna memenuhi tugas Psikologi Perkembangan Peserta Didik

Dosen pengampu : Riris Eka Setiani M.Pd.I.

Disusun oleh:

Dzikri Zalda Azyan : 224110401055

Kholifah Nur Romadoni : 224110401062

Meirina Khusnul Azizah : 224110401063

Rifqi Febriansah : 224110401076

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PUWOKERTO

TAHUN 2022
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Psikologi Perkembangan Peserta Didik, dengan
judul: Teori Perkembangan Klasik dan Modern.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya,
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Purwokerto, 10 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A.Latar Belakang.......................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Teori Perkembangan Klasik................................................................................2
B. Teori Perkembangan Modern..............................................................................5
C. Pengertian Perkembangan Modern.....................................................................7
D. Perkembangan Modern Masa Kognitif...............................................................9
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................11
A. Kesimupulan......................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern ini, banyak teori selain teori perkembangan klasik yang mengidentifikasi
perkembangan manusia. Sekumpulan fakta yang terikat oleh suatu hukum tertentu menjadi
pandangan yang diterima secara umum dan disebut teori. Teori harus memenuhi persyaratan
teori modern berikut:

1. Teori harus (secara logis) masuk akal. Ada konsistensi dalam hal itu. Artinya, tidak ada
pernyataan yang bertentangan.

2. Teori harus bermakna secara empiris. Artinya, tidak ada pengamatan ilmiah yang
bertentangan.

3. Teori harus dapat diuji dan hemat: berarti teori itu terdiri dari sebanyak mungkin struktur
proposisional.

4. Teori harus memiliki jangkauan pengetahuan yang cukup luas dan mampu
mengintegrasikan peneliti sebelumnya.

Sebagai cabang ilmu psikologi dan sebagai ilmu, psikologi perkembangan memiliki teori-
teori yang bertahan hingga saat ini dan digunakan sebagai dasar untuk memahami perubahan
perilaku manusia sebagai akibat dari perubahan waktu dan zaman.Saya bisa melakukannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu teori perkembangan klasik?

2. Apa itu teori perkembangan modern?

3. Apa saja jenis jenis teori perkembangan modern?

C.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian perkembangan klasik

2. Mengetahui pengertian perkembangan modern

3. Mengetahui apa saja perkembangan modern

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori-teori Perkembangan Klasik

Hal-hal berikut perlu Anda ketahui untuk menelusuri perkembangan beberapa teori
pendidikan klasik:

a. Mengapa orang Yunani Kuno sangat mementingkan tujuan pendidikan, yaitu membangun
warga negara yang akan membuat bangsa yang kuat,Menurut orang Yunani, manusia dapat
dianggap sebagai makhluk bermain (homo ludens). Akibatnya, mereka percaya bahwa
pendidikan jasmani merupakan bentuk pendidikan yang paling utama karena jiwa yang kuat
berasal dari tubuh yang sehat (mensana incorpore sano).1

b. Dari abad ke-17 hingga ke-19, Eropa Barat mulai mengalami pengaruh rasionalisme yang
signifikan. Faktanya, negara-negara Eropa Barat memiliki pandangan tentang manusia
sebagai berikut: Homo sapiens adalah spesies manusia yang berpikir, sedangkan manusia
yang berakal adalah titik awalnya. Akal yang tinggi, baik teoretis maupun praktis, sangat
dihargai oleh manusia. Manusia akan menghasilkan pengetahuan melalui indra mereka, dan
pengetahuan manusia dapat digunakan untuk berbuat baik dengan cara yang sama sempurna.

Mari kita kembali ke ide Descartes, misalnya, dan menggunakan metode keraguannya
sebagai panduan kita: "Cogito ergo sum," atau "Saya berpikir, maka saya ada," adalah
ungkapan Latin. Karena saya sadar akan keberadaan saya, ada hak, dan karena pencipta itu
sempurna, demikian pula apa yang diciptakan. Pahami argumen ini bahwa alasan—juga
dikenal sebagai pengetahuan —berkuasa atas dasar itu sebagai titik tolaknya. Sudah menjadi
aksioma bahwa pendapat ini memiliki implikasi yang signifikan bagi pendidikan karena
pengaruh kuat dari pengetahuan dan rasa peran. Intelektualisme adalah cara berpikir yang
signifikan bagi pendidikan karena pengaruh kuat dari pengetahuan dan rasa peran.
Intelektualisme adalah cara berpikir yang menempatkan nilai tinggi pada kecerdasan manusia
dan alasan.

c. Filosofi John Dewey, Pragmatisme Utilitarianisme, etika, dan behaviorisme akrab bagi
orang Amerika. Perspektif mereka memiliki dampak signifikan pada psikologi dan telah
mengarah pada pengembangan strategi instruksional untuk latihan dan latihan, yang pada
1
Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik : Dasar‐Dasar Ilmu Mendidik (Jakarta : Rineka Cipta,1997),20.

2
akhirnya mengubah manusia menjadi mesin yang merespons rangsangan. Filsafat klasik,
khususnya yang memandang pendidikan sebagai upaya memelihara, melestarikan, dan
melanjutkan warisan budaya, menjadi landasan umum bagi teori pendidikan klasik. Teori
pendidikan ini lebih menekankan pada isi pendidikan daripada prosesnya.

Melalui aliran pendidikan klasik berikut, teori-teori pendidikan klasik biasanya


menggunakan beberapa pendekatan:

1.Teori pendidikanyang beraliran Empiris

John Lock, seorang filosof Inggris yang hidup dari tahun 1632 hingga 17042, merupakan
perwujudan dari aliran pemikiran empiris. Tabulae rasae (meja lilin) adalah nama teori ini,
yang mengatakan bahwa seorang anak masuk ke dalam mengatakan bahwa seorang anak
masuk ke dalam dunia seperti kertas putih. Lingkungan akan menggores pola dan tulisan di
kertas putih. Faktor keturunan, atau faktor bawaan, tidak penting. Anak memperoleh
pengalaman melalui hubungan sosial, alam, dan budaya dengan lingkungannya.

2. Teori Pendidikan yang beraliran Nativiseme

Schopenhauer adalah pendukung teori pendidikan nativis yang paling terkenal. Dia adalah
seorang filsuf Jerman dari tahun 1788 hingga 1880. Aliran ini berpendapat bahwa faktor
bawaan mempengaruhi perkembangan individu. Pendidikan dan perkembangan anak-anak
kurang terpengaruh oleh lingkungan mereka. Oleh karena itu, bakat yang berasal dari lahir
menentukan hasil pendidikan.3 Jadi, menurut aliran ini, individu menentukan keberhasilan
belajar. Menurut nativisme, seorang anak dengan bakat buruk sejak lahir akan menjadi jahat,
sedangkan anak dengan bakat yang baik akan menjadi baik.

3. Teori Pendidikan yang beraliran Konvergensi

2
M. Arifin dan Aminuddin, Dasar‐Dasar Kependidikan (Jakarta : Dirjen Binbagais Depag RI, 1992),9.
3
H.M. Djumberansyah, Filsafat Pendidikan (Surabaya : Karya Aditama, 1994),16.

3
William Stem adalah personifikasi aliran konvergensi dalam teori pendidikan Konvergensi.
Dia adalah seorang pendidik Jerman terkemuka yang hidup dari tahun 1871 hingga 1939.
Konvergensi aliran nativisme dan empirisme disebut sebagai konvergensi genre. Aliran ini
berpendapat bahwa anak yang lahir ke dunia ini sudah memiliki bakat baik dan buruk, dan
bahwa lingkungan anak akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Dengan cara ini,
faktor keturunan dan unsur alam berperan signifikan.Anak akan menjadi semakin baik jika
memiliki pandangan yang positif dan didukung oleh lingkungan pendidikan yang baik. 4
Sebaliknya, bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa
dukungan lingkungan yang sesuai untuk pengembangan bakat itu sendiri. Di sisi lain,
perkembangan anak tidak dapat maksimal dengan lingkungan yang baik jika anak tidak
didukung oleh bakat yang baik.

4
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam : Suatu Tinjauan Teori dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner
(Jakarta : Bina Aksara, 1993).

4
B. Teori Perkembangan Modern

1. Pendekatan modern didasarkan pada pertanyaan kontekstual, karena semua beradaptasi


dengan situasi tertentu dan membuat keputusan sesuai dengan situasi dan lingkungan. Asumsi
yang digunakannya adalah bahwa semua orang berbeda dan berubah baik dalam kebutuhan,
reaksi, dan perilakunya, tergantung pada lingkungannya. Orang tersebut kemudian bekerja di
dalam sistem untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Murdick & Ross dalam Nanang Fattah
(2004), sistem organisasi terdiri dari individu, organisasi formal dan informal, gaya
kepemimpinan, perangkat fisik yang saling berhubungan.

2. Pendekatan manajemen sistem mencoba untuk melihat organisasi sebagai suatu kesatuan,
sistem tujuan dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Sistem memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: b) bagian-bagian yang saling berhubungan dapat berfungsi dengan baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama; c) Fungsi komponen secara keseluruhan dirancang untuk
mencapai tujuan umum. d) Sistem yang terdiri dari bagian-bagian ini ditempatkan di
lingkungan yang kompleks. Semua sistem terbuka karena sifat sistem mengharuskan semua
sistem berada dalam lingkungan yang terhubung erat dengan semua bagian dari sistem
organisasi berinteraksi dengan lingkungan.Saya dapat menekankan bahwa ada tren. ini sesuai
dengan elemen organisasi dasar yang dikemukakan oleh Shrode (Nanang Fattah, 2004), yang
meliputi: Sasaran, Teknik, Struktur, Orang, dan Informasi. . Kelima elemen itu memproses
sejumlah input yang berasal dari lingkungan, dan outputnya digunakan kembali oleh
lingkungan. Dalam mencapai tujuan organisasi menurut pendekatan sistem didasarkan atas
lima asumsi: a) organisasi merupakan suatu sistem terbuka; b) organisasi mencari prestasi
maksimum; c) tujuan organisasi bervariasi; d) tujuan organisasi saling bergantung; dan e)
tujuan organisasi berubah-rubah.

3. Karakteristik sistem dalam bidang pendidikan dikemukakan oleh Ryans (1968) sebagai
berikut:

a) berbagai subsistem merupakan komponen yang saling bergantung dan saling


mempengaruhi; b) kondisi yang diperlukan untuk terjadinya interaksi di antara komponen-
komponen sistem adalah adanya jaringan informasi; komunikasi antar komponen itu sangat

5
penting untuk menjamin berfungsinya sistem sebagai suatu kesatuan yang terorganisasi
dalam menghasilkan keluaran; c) berfungsinya sistem pendidikan bergantung kepada
berfungsinya kontrol atas aliran informasi antar komponen serta di antara beberapa sistem
lain yang berada di luar sistem yang berpengaruh terhadap sistem pendidikan, seperti sistem
birokrasi, sistem ekonomi, dan sistem tata nilai; dan d) pengolahan informasi merupakan
sesuatu yang inheren dalam berfungsinya suatu sistem. Pengolahan informasi adalah aktivitas
yang mencakup: pengamatan, penyaringan, antrian, pengklasifikasian, penyimpanan,
pensintesisan, transformasi dan pengiriman informasi serta pengambilan keputusan dalam
mentransformasikan informasi sehingga tujuan sistem tercapai.

4. Pentingnya penerapan pendekatan sistem dalam bidang pendidikan, karena alasan- alasan
berikut: a) lembaga-lembaga pendidikan telah berkembang menjadi semakin komplek; b)
perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi pendidikan semakin lama semakin cepat,
sementara di sisi lain tidak mungkin para pengelola pendidikan menjadi ahli dalam semua
bidang, sehingga diperlukan kerjasama yang terorganisasi dengan baik; c) masih jarangnya
tenaga profesional pengelola satuan pendidikan, karena pada umumnya mereka berasal dari
guru biasa yang belum memperoleh bekal pelatihan atau pendidikan khusus dalam bidang
manajamen pendidikan; d) pertumbuhan dan perkembangan institusi pendidikan yang
semakin cepat disertai peningkatan anggaran yang cepat pula, seringkali menyebabkan
terjadinya kekeliruan mendasar dalam perencanaan dan pengelolaan organisasi pendidikan
sehingga mengurangi efektivias, efisiensi dan produktivitas organisasi pendidikan; dan e)
kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan perlu terus ditingkatkan melalui
efisisensi penggunaan sumberdaya pendidikan guna meningkatkan efektifitas dan
produktivitas keluaran sistem pendidikan, karena efektivitas dan produktivitas menjadi kata
kunci bagi tercapainya trust masyarakat terhadap organisasi pendidikan. 5. Nanang Fattah
(2004), mengemukakan keunggulan penerapan pendekatan sistem dalam pengelolaan
organisasi pendidikan sebagai berikut: a) misi, sasaran dan tujuan lembaga pendidikan dapat
dijabarkan lebih jelas; b) program-proram yang dirumuskan selalu diarahkan pada tujuan dan
sasaran; c) orientasi kegiatan diarahkan kepada hasil akhir; d) perencanaan dipandang sebagai
bagian integral dari keseluruhan operasi organisasi pendidikan; e) sumberdaya pendidikan
dapat dialokasikan dengan lebih efisisen berdasarkan skala prioritas yang disusun menurut
besarnya sumbangan terhadap pencapaian tujuan; f) informasi yang diperlukan untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan dapat dikelola dan dirancang secara terpadu; g)
skala kegiatan dapat difokuskan pada pencapaian sasaran sehingga pemborosan dapat

6
diminimalisasikan; h) pimpinan pengelola dapat dinilai hasil pekerjaannya dengan lebih
objektif karena sasaran pekerjaannya jelas; i) pengelola dapat mengembangkan kreativitasnya
dalam batas kewenangan yang telah ditetapkan untuknya sepanjang tetap berorientasi pada
pencapaian tujuan; j) akountabilitas dapat dirumuskan secara jelas dan operasional; k)
umpan-balik dapat diperoleh pada setiap otoritas pendidikan sehinga penyimpangan dalam
upaya mencapai tujuan dapat segera diidentifikasi; l) komunikasi antar komponen dapat
dibina lebih baik sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalah fahaman; dan
m) pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

6. Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa pendekatan modern dalam organisasi
pendidikan menggunakan pendekatan sistem yang memandang organisasi pendidikan sebagai
sistem yang terbuka dan kompleks. Dalam implementasinya, membutuhkan tiga elemen
utama: analisis sistem, desain sistem, dan manajemen. Oleh karena itu, pendekatan sistem
adalah metode atau teknik analisis yang terutama digunakan dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan, yang secara khusus disebut analisis sistem.

Pengertian Teori Perkembangan Modern

Teori perkembangan modern adalah teori yang memfokuskan kepada perubahan- perubahan
dan perkembangan struktur jasmani (biologis), perilaku dan fungsi mental manusiadalam
berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian yang
berpegangan pada teori modern. Teori perkembanganmodern sangat mempengaruhi
perkembangan diri seorangindividu, kalau baik perkembangannya, maka baiklahindividu
tersebut. Dengan mempelajari perkembangan masahidup maka kita akan mengetahui
bagaimana karakteristik perkembangan dan persoalan-persoalan komtemporer alam
perkembangan masa hidup kita sebagai manusia. Seperti bagaimana karakteristik manusia
pada usia anak-anak awaldan persoalan apa sajakah yang berkaitan dengan usia anak-anak
awal.Keberagaman teori menyebabkan pemahaman perkembangan masa hidup sebagaisuatu
usaha yang menantang. Sama seperti ketika kita berpikir mengenai suatu teori yangmemiliki
penjelasan benar tentang perkembangan masa hidup, teori lain muncul danmenyebabkan kita
memikirkan ulang kesimpulan sebelumnya. Ingat bahwa perkembanganmasa hidup adalah
suatu topik yang kompleks, banayak wajah, dan tidak ada teori tunggal yangdapat
memperhitungkan semua aspeknya.

7
Teori Teori Perkembangan Modern Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai teori teori
perkembangan modern, yang diantaranya yaitu teori perkembangan modern pada psiko
analitis, kognitif, emosi dan moral.Berikut adalah penjelasannya. Teori Perkembangan
Modern Pada Psiko Analitis (Fisik)Bagi para teoritisi psikoanalitis, perkembangan pada
dasarnya tidak disadari, yaitudiluar kedasaran dan sangat diwarnai oleh emosi. Para teoritisi
psikoanalitis yakin bahwa perilaku semata-mata adalah suatau karakteristik permukaandan
untuk benar-benar memahami perkembangan kita harusmenganalisis makna simbolis perilaku
(symbolic meanings ofbehavior) dan kerja pikiran yang paling dalam (inner workingsof the
mind). Para teoritisi psikoanalitis juga menekankan bahwa pengalaman-pengalaman
sebelumnya dengan orangtuasecara ekstensif membentuk perkembangan kita. Ada beberapa
teori yang menjelaskan teoriPerkembangan modern pada psiko analitik, diantaranya adalah
sebagai berikut.

a.Teori FreudTeori ini menjelaskan mengenai pengembangan gagasan tentang teori psiko
analitisdari pekerjaan dengan para pasien mental (ilmu penyakit syaraf/neurology),
Freundmenjelaskan kepribadian memiliki 3 unsur, diantaranya:

1.Id : Struktur kepribadian (naluri)

2.Ego : struktur kepribadian yang berurusan dengan pembuatan keputusan

3.SuperEgo : struktur kepribadian antara moral dan keputusan b.

Teori EriksonDalam teori Erikson, 8 tahap perkembangan ketika ketika melampaui


siklus kehidupan,semakin berhasil individu mengatasi krisis, akan semakin sehat
perkembangan mereka. Berikut ini adalah penjelasan mengenai teori erikson terhadap
perkembangan modern psiko analitis:

1.Kepercayaan dan ketidak kepercayaanSuatu rasa percaya menuntut perasaan nyaman secara
fisik.

2.Otonomi dengan rasa malu dan keragu raguanTahap perkembangan belangsung pada akhir
masa bayi dan masa baru mulai berjalan.

3.Prakarsa dan rasa bersalahBerlangsung selama tahun tahun pra sekolah

4.Tekun dan rasa rendah diriBerlangsung pada tahun tahun sekolah dasar.

8
5.Identitas dan kebingungan identitasBerlangsung selama tahun masa remaja (dihadapkan
dengan penemuan tertentu)

6.Keintiman dan keterkucilan berlangsung selama tahun awal masa dewasa (perkembangan
pembentukan relasi)

7.Bangkit dan mandeg tahap perkembangan selama pertengahan masa dewasa.

8.Integritas dan kekecewaan Perkembangan ini berlangsung selama akhir masa dewasa.

Teori erikson terhadap perkembangan modern psiko analitis:

1.Kepercayaan dan ketidak kepercayaanSuatu rasa percaya menuntut perasaan nyaman secara
fisik.

2.Otonomi dengan rasa malu dan keragu raguanTahap perkembangan belangsung pada akhir
masa bayi dan masa baru mulai berjalan.

3.Prakarsa dan rasa bersalahBerlangsung selama tahun tahun pra sekolah

4.Tekun dan rasa rendah diriBerlangsung pada tahun tahun sekolah dasar.

5.Identitas dan kebingungan identitasBerlangsung selama tahun masa remaja (dihadapkan


dengan penemuan tertentu)

6.Keintiman dan keterkucilanBerlangsung selama tahun awal masa dewasa (perkembangan


pembentukan relasi)

7.Bangkit dan mandegTahap perkembangan selama pertengahan masa dewasa.

8.Integritas dan kekecewaanPerkembangan ini berlangsung selama akhir masa dewasa

Teori Perkembangan Modern Pada Kognitif

Kognitif adalah kemampuan berpikir pada manusia. Menurut Terman, kognitif adalah”
kemampuan berpikir abstract. Sedangkan Colvinmenyatakan kemmpuan kognitif
merupakankemampuan menyesuaikan diri denganlingkungannya. Semakin dewasa

9
seseorang,semakin berkembang kemampuan mendengar,melihat, dan akalnyapun akan
semakin mampu

Teori Teori Perkembangan Modern

membdakan baik, buruk, benar ataupun salah. Teori perkembangan kognitif didasarkan
padaasumsi bahwa, kemampuan kognitif merupakan suatu yang fundamental dalam
memimbingtingkah laku seseorang. Perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan
kemampuan mentaldan fisik untuk mengetahui object tertentu, memasukkan informasi
kedalam pikiran, mengubah pengetahuan yang telah ada dengan informasi yang baru
diperoleh dan perubahan tahapan berpikir.

10
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Teori perkembangan adalah teori yang berfokus pada perubahan dan perkembangan struktur
fisik (biologis), perilaku, dan fungsi mental manusia selama berbagai tahap kehidupan, dari
pembuahan hingga kematian. Teori perkembangan sangat mempengaruhi perkembangan diri
individu, dan jika perkembangannya baik maka individu tersebut juga baik.

2. SARAN

Makalah ini tentunya masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik itu dalam segi
penulisan maupun inti pembahasan, kami harap makalah ini bisa memberi wawasan ilmu
pengetahuan bagi pembaca. Kami sangat membutuhkan komentar, saran, dan kritik bagi
makalah kami ini, karena banyaknya kekurangan kami merekomendasikan pembaca untuk
mengorek lebih jauh informasi tentang Teori Perkembangan Klasik dan Modern pada jurnal
ataupun buku yang telah kami selipkan dalam catatan kami.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, M.Arifin. Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: Dirjen Binbagais Depag RI,


1992)

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam : Suatu Tinjauab Teori dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner (Jakarta : Bina Aksara, 1993)

Djumberansyah, Filsafat Pendidikan (Surabaya: Karya Aditama,1994)

Salam, Burhanuddin. Pengantar Pedagogik: Dasar-Dasar Ilmu Mendidik (Jakarta: Rineka


Cipta, 1997)

12

Anda mungkin juga menyukai