Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIK PERENCANAAN YANG DILAKUKAN

Nama Satuan Pendidikan/Nama Dinas Pendidikan :


NPSN :
Nama Perencana :
Jabatan :
Tidak disusun setiap
Apakah Anda pernah melakukan perencanaan di satuan pendidikan? : tahun,
Ya hanya Tidak
Seberapa sering institusi Anda melakukan perencanaan? : menggunakan dokumen satu tahun ajaran sekali
Bagaimana perencanaan satuan pendidikan dilaksanakan di satuan pendidikan B : perencanaan tahun
Apa saja tahapan perencanaan yang biasanya dilakukan? :
sebelumnya
Sumber
Apa sajadata apa saja
komponen yang
yang digunakan
termasuk dalam
dalam perencanaan
proses tersebut?
perencanaan tersebut? :
Contoh: visi misi satuan, isu yang ingin dikuatkan, rencana kegiatan, dll. :
Siapa saja yang terlibat dalam proses perencanaan tersebut? :
Apa saja dokumen yang dihasilkan dari perencanaan tersebut? :
Apa permasalahan yang dihadapi dalam melakukan perencanaan di sekolah? :
satu semester sekali satu triwulan sekali lainnya
Manual Penggunaan Lembar Kerja

1 Sebelum mengisi LK, lakukan tahapan berikut:


a Pilih File > Buat Salinan
b Ganti nama dokumen dengan format [Nama Dinas Pendidikan]_[Kode Daerah]
c Berikan tanda centang pada pilihan "Bagikan dengan orang yang sama"
d Tekan tombol Oke
e Bagikan tautan salinan melalui:

2 Lembar kerja (LK) terdiri dari 7 lembar, kesemuanya dapat diakses melalui Tab di bawah.
No Judul Lembar Kerja Kode LK
1 Identifikasi: Memilah Indikator yang Sudah Baik dan yang Belum Baik LK1a
2 Identifikasi: Memilih Indikator yang Akan Diintervensi LK1b
3 Refleksi: Merumuskan Akar Masalah LK2
4 Benahi: Menentukan Alternatif Solusi dan Memutuskan Solusi yang Dipilih LK3
5 Benahi: Menyusun Target dan Rencana Kegiatan LK4
6 Benahi: Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran LK5

3 Legenda pemberian warna dalam LK


Perlu diisi oleh dinas pendidikan
Bagian yang terkunci, tidak dapat diganti untuk memudahkan penggunaan LK
Isian diambil dari LK sebelumnya
Hal yang Sudah Baik
Hal yang Belum Baik

4 Baca instruksi detil yang terdapat dalam masing-masing LK untuk mengetahui cara pengisian.
a

Lembar Kerja 1a merupakan lembar untuk membantu dinas pendidikan dalam memilih indikator yang sudah memiliki capaian yang baik dan yang belum baik.

Untuk dapat menggunakan Lembar Kerja 1a, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
1.
2. Unduh
PelajariProfil Pendidikan dari
indikator-indikator Platform
yang Rapor
ada dan Pendidikan.
petakan indikatorDokumen akan
yang sudah tersimpan
baik dalamke
(warna hijau) bentuk
kolom.xls
“Hal yang Sudah Baik” dan yang belum baik (warna k
kolom “Hal yang Belum Baik” berdasarkan dimensinya di Lembar Kerja 1a.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi dinas pendidikan sebagai fokus untuk meningkatkan kualitas layanan. Jika
Belum Baik" terdapat indikator prioritas, maka indikator tersebut wajib menjadi sasaran utama penguatan.
4.
5. Jika
Pilih pada kolom
indikator "Hal
yang yang
ingin Belum Baik"
diintervensi tidak mempertimbangkan
dengan terdapat indikator prioritas,
indikatormaka Andadan
prioritas bisaindikator
melakukan
yangprioritisasi
belum baik sesuai kebutuhan daerah
dan dimasukkan Anda.
di Lembar Kerja 1b.
memiliki indikator yang sudah baik dan ingin lebih ditingkatkan, maka indikator tersebut tetap dapat dipilih.

Hal yang Sudah Baik Hal yang Belum Baik


Dimensi
Dimensi A (output) Kode Indikator Nama Indikator Kode Indikator
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid A.1 KEMAMPUAN LITERASI ( 2,16 ) A.2
A.2 KEMAMPUAN NUMERASI ( 1,88)

Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK C.1 Proporsi GTK bersertifikat (81,08) C2
C5 Nilai Uji Kompetensi Guru C3
Dimensi D (proses) C8
Mutu dan relevansi pembelajaran D1 Kualitas pembelajaran
Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh
D2
guru
D.4. D3 Kepemimpinan instruksional

Dimensi E (input) D4 Iklim keamanan sekolah

Pengelolaan sekolah yang D6 Iklim kesetaraan gender


partisipatif, transparan, dan D8 Iklim kebinekaan
akuntabel
miliki capaian yang baik dan yang belum baik.

m “Hal yang Sudah Baik” dan yang belum baik (warna kuning dan merah) ke
ebagai fokus untuk meningkatkan kualitas layanan. Jika pada kolom "Hal yang
uatan.
ukan
yangprioritisasi
belum baiksesuai kebutuhan daerah
dan dimasukkan Anda.
di Lembar Kerja 1b. Jika dinas pendidikan
dipilih.

Hal yang Belum Baik

Nama Indikator Prioritas

Numerasi (1,88)

Proporsi GTK bersertifikat


Pengalaman Pelatihan GTK
Pemenuhan kebutuhan guru
Lembar Kerja 1b - Identifikasi: Memilih Indikator yang Akan Diintervensi
Lembar ini adalah lembar untuk membantu dinas pendidikan dalam menentukan indikator layanan yang ingin dikuatkan berdasarkan "Hal yang Belum Baik" di Lembar
Melalui Lembar Kerja 1b, dinas pendidikan melakukan identifikasi apa saja indikator layanan yang ingin diperkuat sesuai dengan prioritas di masing-masing daerah.

Untuk dapat menggunakan Lembar Kerja 1b, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
1 Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai kurang dan sedang
2 Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai baik tapi berada dibawah rata-rata kab/kota serupa atau rata-rata provinsi serupa
3 Pilih Indikator yang memiliki nilai kurang dan sedang tapi tidak termasuk dalam isu prioritas

Tabel 1 Tabel 2
No Rekomendasi Indikator Prioritas dan Rasionale No Indikator yang Ingin Dikuatkan dan Rasion
1
A.1 Kemampuan
1
Literasi

2
A.2 Kemampuan
2
Numerasi
Kualitas Lulusan
SMK
Angka Partisipasi
3 3
A.4. Penyerapan
Sekolah
4 Lulusan SMK
D.4
A.6. Iklim Keamanan
Kepuasan 4
5
Sekolah
terhadap Budaya
6 D. Iklim
Kerja Kebinekaan
Lulusan 5
gin dikuatkan berdasarkan "Hal yang Belum Baik" di Lembar Kerja 1a (LK1a).
erkuat sesuai dengan prioritas di masing-masing daerah.

atau rata-rata provinsi serupa

Tabel 2
Indikator yang Ingin Dikuatkan dan Rasionale
Lembar Kerja 2 - Refleksi: Merumuskan Akar Masalah
Lembar Kerja 2 (LK2) berisi indikator-indikator hasil pilihan dinas pendidikan yang telah diisi pada Tabel 2 di Lembar Kerja 1b. Melalui Lembar Kerja 2, dinas pendidikan
mengidentifikasi permasalah dan akar permasalahan yang menjadi penyebab kualitas indikator layanan di daerahnya belum mencapai kondisi yang baik.

Untuk dapat Dari


melakukan pengisian
masalah Lembar
yang akan Kerja 2,cari
diintervensi, ikutilah
akarlangkah-langkah sebagai
masalah dari setiap berikut:
masalah yang dipilih. Metode perumusan akar masalah dapat dilakukan dengan cara ya
1 yang paling sederhana
Akar masalah sampai
dari indikator penggunaan
level analisis dari
1 dapat ditemukan dataindikator
yang kompleks.
level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya, masalah dari dimensi A, dapat ditemukan dari in
2 (proses) dan dimensi C dan E (Input)

Indikator Layanan yang ingin Dikuatkan Permasalahan

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
elalui Lembar Kerja 2, dinas pendidikan dapat
capai kondisi yang baik.

asalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari


dari dimensi A, dapat ditemukan dari indikator di dimensi D

Akar Permasalahan
Lembar Kerja 3 - Benahi: Menentukan Alternatif Solusi dan Memutuskan Solusi yang Dipilih
Lembar ini adalah lembar untuk membantu dinas pendidikan menentukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang teridentifikasi di lembar kerja sebelumnya (LK2). M
dinas pendidikan didorong untuk membuat beberapa alternatif solusi untuk setiap akar masalah, kemudian memilih satu solusi yang dianggap paling memungkinkan un
daerahnya.

Untuk dapat melakukan pengisian Lembar Kerja 3, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
1 Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, silakan mengisi kolom Alternatif Solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang teridentifikasi.
2 Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling

No Permasalahan Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih


1 0

2 0

3 0

4 0

5 0
g Dipilih
fikasi di lembar kerja sebelumnya (LK2). Melalui Lembar Kerja 3,
si yang dianggap paling memungkinkan untuk dilakukan oleh

ah yang teridentifikasi.
n dengan usaha atau sumber daya paling rendah.
hi: Menyusun Target dan Rencana Kegiatan
Lembar Kerja 4 membantu dinas pendidikan untuk menyusun target dan rencana kegiatan sebagai solusi untuk meningkatkan capaian. Melalui lembar kerja ini, din
diarahkan untuk menetapkan target capaian untuk satu tahun, serta merumuskan Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD).

ian Lembar Kerja 4, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:


1 Hasil Solusi Terpilih di LK 3, dimasukkan ke dalam kolom kegiatan di LK 4.
2 Tentukan target capaian untuk satu tahun di kolom target.
3 Tentukan rincian kegiatan dan dimasukkan ke dalam kolom sub kegiatan, tentukan koordinator pelaksananya serta waktu pelaksanaan.
4 Tentukan dukungan yang diperlukan untuk melaksanakan sub kegiatan di dalam kolom ‘sumber daya’.

No Kegiatan Target Subkegiatan Koordinator Pelaksana Waktu Mulai Waktu Selesai

1 0

No Kegiatan

2 0

No Kegiatan

3 0
No Kegiatan

4 0

No Kegiatan Target Subkegiatan Koordinator Pelaksana Waktu Mulai Waktu Selesai

5 0
elalui lembar kerja ini, dinas pendidikan
Daerah (RKPD).

Sumber Daya
Sumber Daya
Lembar Kerjalembar
Lembar ini adalah 5 - Benahi: Menyusun
untuk membantu Rencana
dinas pendidikan menyusunKegiatan dan
perencanaan Anggaran
di dalam SIPD berdasarkan hasil evaluasi diri dan analisis
permasalahan dan solusi. Melalui Lembar Kerja 5, dinas pendidikan menetapkan daftar kegiatan yang akan dimasukkan ke SIPD. Selanjutnya, dinas
pendidikan menetapkan barang dan jasa yang akan dibelanjakan, termasuk harga satuan. Pada akhirnya, dinas pendidikan akan memasukkan kegiatan dan
anggaran tersebut ke dalam SIPD.

Untuk dapat melakukan pengisian Lembar Kerja 5, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
1 Dinas pendidikan memilih kegiatan didalam RKPD yang akan dibiayai pada tahun perencanaan tersebut
2 Kegiatan yang terpilih dimasukkan di aplikasi SIPD.

No Program Sub-Program Kegiatan Kode Rekening Uraian Kegiatan Volume

0
2

0
3

0
4

0
5
an analisis
anjutnya, dinas
masukkan kegiatan dan

Satuan Satuan biaya Jumlah

0
Nomor Indikator Level Nama Indikator Definisi Operasional Objektif Label Deskriptor
D.1 1 Perencanaan untuk Perencanaan untuk proses pembelajaran yang efektif adalah saat: Meninjau kapasitas satuan dalam merancang Prima Satuan memiliki dokumen perencanaan
Proses Pembelajaran 1) Satuan memiliki dokumen perencanaan yang lengkap serta setiap dokumen perencanaan pembelajaran yang mampu pembelajaran yang lengkap dan mengacu pada
yang Efektif dokumen perencanaan memiliki komponen esensial; memandu kegiatan pembelajaran secara efektif. kurikulum yang tersedia. Isi dokumen perencanaan
2) Ada kesesuaian antardokumen agar kesinambungan rencana pembelajaran sudah mencerminkan keselarasan
pembelajaran terjaga; dan dengan tujuan pembelajaran dan bentuk asesmen.
3) Satuan sudah mempertimbangkan pentingnya lingkungan kelas Satuan juga sudah mempertimbangkan penataan
sebagai bagian dari proses pembelajaran. lingkungan kelas yang dapat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran.
Dokumen perencanaan pembelajaran meliputi: dokumen kurikulum,
rencana pembelajaran semester/triwulan/durasi jangka menengah
lain, dan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan/harian
Kondusif Satuan memiliki dokumen perencanaan
terbaru.
pembelajaran yang lengkap dan mengacu pada
kurikulum yang tersedia. Namun, isi dokumen
Dokumen kurikulum setidaknya berisi visi misi, tujuan pembelajaran
perencanaan pembelajaran belum mencerminkan
atau materi pembelajaran, serta informasi pendekatan pembelajaran
keselarasan dengan tujuan pembelajaran dan
atau metode pembelajaran yang disahkan.
bentuk asesmen.
Dokumen perencanaan semester/triwulan/durasi jangka menengah
lain adalah perangkat pembelajaran jangka menengah yang
diturunkan dari dokumen kurikulum. Dokumen
semester/triwulan/durasi jangka menengah lain setidaknya berisi
alokasi waktu dan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar atau Pra-kondusif Satuan memiliki sebagian dari dokumen
capaian pembelajaran) yang ingin dicapai. perencanaan pembelajaran, tetapi belum
mencerminkan keselarasan dengan tujuan
Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan/harian diturunkan pembelajaran dan bentuk asesmen.
dari rencana pelaksanaan pembelajaran semester/triwulan/durasi
jangka menengah lain. Rencana pelaksanaan pembelajaran
setidaknya berisi tujuan pembelajaran mingguan/harian (tujuan
kegiatan), kegiatan yang dilaksanakan, dan bentuk asesmen.

Perlu Pengembangan Satuan belum memiliki rencana pembelajaran


untuk memandu kegiatan proses pembelajaran.

D.1.1 2 Ketersediaan dokumen Satuan memiliki dokumen kurikulum, dokumen perencanaan Meninjau pemenuhan administratif satuan terhadap Prima Satuan memiliki seluruh dokumen untuk
perencanaan semester/triwulan/durasi jangka menengah lain, dan dokumen kepemilikan dokumen perencanaan pembelajaran. perencanaan pembelajaran secara lengkap
pembelajaran yang perencanaan pembelajaran mingguan/harian.Dalam menyusun Kondusif Satuan
(dokumen sudah memilikiperencanaan
kurikulum, dua dari tiga dokumen untuk
lengkap dokumen perencanaan, satuan memiliki acuan kurikulum yang perencanaan pembelajaran
semester/triwulan/durasi dan menengah
jangka memiliki dokumenlain,
Pra-kondusif Satuan
kurikulum memiliki dua
yang disusun dari tiga dokumen
dengan mengacu untuk
pada (i)
merujuk pada: (i) standar nasional; (ii) campuran standar nasional dan perencanaan
perencanaan pembelajaran
pembelajaran. Namun,mingguan/harian);
penyusunan
dengan internasional; atau (iii) campuran standar nasional dan lokal. Perlu Pengembangan standar
Satuan nasional;
belum
serta memiliki atau
atau hanya
dokumen (ii) campuran
memiliki
kurikulum standar
salah
yang satu
mengacu
rencana
nasional pembelajaran
dengan tidak
internasional; mengacu
atau pada standar
(iii) campuran
dokumen
kurikulum untuk
pada (i) memiliki
standar perencanaan
nasional;
tertentu. ataupembelajaran.
(ii) campuran
D.1.2 2 Kesesuaian rencana Dokumen perencanaan pembelajaran memiliki keselarasan alur Meninjau kapasitas satuan dalam menyusun Prima Satuan
nasional
Penyusunan dan kelengkapan
lokal.
rencana pembelajaran komponen tidak di dalam
mengacu
pembelajaran dengan penyusunan dari dokumen kurikulum, dokumen perencanaan rencana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan standar nasional
dokumen perencanaandenganpembelajaran,
internasional;adanya atau (iii)
alur
Kondusif pada standar
Satuan
campuran memiliki kurikulum
nasionalkelengkapantertentu.
dan lokal. komponen diserta dalam
tujuan pembelajaran dan semester/triwulan/durasi jangka menengah lain, hingga dokumen pembelajaran, serta menjabarkan keterkaitan penyusunan yang selaras antardokumen,
asesmen perencanaan perencanaan pembelajaran mingguan/harian. antara kegiatan pembelajaran yang dilakukan dokumen
keterkaitan perencanaan
yang jelas pembelajaran
antara tujuan serta adanya
pembelajaran
Pra-kondusif Satuan
alur memiliki kelengkapan
penyusunan yangbentuk komponen
selarasasesmen di dalam
dari antardokumen,
Dokumen perencanaan menunjukkan keterkaitan yang jelas antara dengan tujuan pembelajaran. dengan
dokumen kegiatan
perencanaandan pembelajaran. di dalam
Namun,
tujuan dan kegiatan serta bentuk asesmen. Dokumen perencanaan Perlu Pengembangan atau
Satuan
rencanasatuan memiliki
memiliki kelengkapan
dokumen
pembelajaran. perencanaan komponen di
belum terlihat
dalam dokumen adanya alur
perencanaan penyusunan yang
serta perencanaan
menunjukkan
dapat menggunakan ragam menata
cara mengajar yangsehingga
dirasa paling sesuai pembelajaran
selaras pendidikan (dokumen
antardokumen dankurikulum,
keterkaitan yang jelas
D.1.3 2 Pengaturan ruang kelas Satuan PAUD dan pendidik alat/bahan tempat Meninjau kapasitas satuan dalam menata Prima Satuan
keterkaitan yang
semester/triwulan/durasi sudah
jelas antaramenggunakan
jangka tujuan pembelajaran
menengah lain,
oleh satuan
belajar, pendidikan.
bermain, dan bersosialisasi mampu mendukung tujuan lingkungan belajar sehingga dapat turut antara tujuan
pengaturan pembelajaran
ruang danbentuk dengan
pemanfaatan kegiatan
lingkungan dan
dengan
dan kegiatan
perencanaan dan asesmen di dalam
pembelajaran. mendukung anak dalam proses belajarnya. Kondusif bentuk
sekitar asesmen
rencanasebagai dimingguan/harian),
dalam
bagian
pembelajaran.
N/A
dari RPP.
proses
namun
pembelajaran.
Dokumen kurikulum setidaknya berisi visi misi, tujuan pembelajaran komponen esensial di dalamnya belum lengkap.
Pra-kondusif Belum terlihat alur penyusunan N/A yang selaras antar
atau materi pembelajaran, serta informasi pendekatan pembelajaran
atau metode pembelajaran yang disahkan. Perlu Pengembangan dokumen
Satuan dan keterkaitan
pendidikan belum yang jelas antara tujuan
menggunakan
pembelajaran dengan kegiatan
pengaturan ruang sebagai bagian dari dan bentukproses
D.2 1 Pendekatan Satuan
Dokumen menerapkan
perencanaan pendekatan pembelajaran yang
semester/triwulan/durasi sesuai
jangka untuk
menengah Meninjau kemampuan pendidik dalam memfasilitasi Prima Satuan
asesmen PAUD
pembelajaran. dan RPP.
di dalam pendidik mampu memfasilitasi
Pembelajaran yang anak usia dini,
lain adalah yang ditinjau
perangkat berdasarkan
pembelajaran jangkaaspek-aspek
menengah berikut:
yang (i) kegiatan pembelajaran dengan menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
Sesuai untuk Anak Usia kemampuan pendidik untuk menjaga keteraturan suasana kelas, pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan Kondusif Satuan PAUD dan pendidik sudah
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan menerapkan
diturunkan dari dokumen kurikulum. Dokumen pendekatan pembelajaran
Dini termasuk dalam menggunakan
semester/triwulan/durasi jangkadisiplin positif
menengah sebagai
lain upayaberisi
setidaknya karakteristik anak usia dini. Pra-kondusif karakteristik
Satuan dini,yang
anak usia beberapa
menggunakan
sesuai
melalui praktik
pendekatan
dengan
baik
memandu perilaku anak melalui interaksi yang menghargai anak; (ii) karakteristik
yang dilakukan anak usia mengatur
dalam dini, melalui praktikkelas
suasana baik
alokasi waktu dan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar atau pembelajaran
yang dilakukan yang
dalam sesuai
mengaturuntuk suasana
anak usiakelas dini,
dukungan afektif yang diberikan pendidik melalui pemberian motivasi Perlu Pengembangan Pendekatan
agar minim
tetapi pendidik pembelajaran
gangguan,
belum yang
menerapkan
mampu digunakan
disiplin di
mengidentifikasi positif,
capaian pembelajaran) yang ingin dicapai. agar
satuan minim
belum gangguan,
sesuai menerapkan
dengan disiplin
karakteristik positif,
anak usia
D.2.1 2 Keteraturan suasana atas usaha yang
Pemahaman dihasilkan
pendidik anak pentingnya
mengenai serta pendampingan
mengelolayang
suasana Meninjau kemampuan pendidik dalam memfasilitasi Prima mengelola
perbedaan
Semua anak ekspektasi,
potensi dan
mengetahui perhatian,
usaha
peraturan dan
dan dukungan
masing-masing harapan
diperlukan; dan proses
(iii) penguatan kognisimingguan/harian
dan perkembangan melalui serta
dini. mengelola
terhadap potensi ekspektasi,
dan usaha perhatian,
masing-masing dan anak,
kelas kelas
Rencanasehingga
pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung secara
diturunkan proses pembelajaran agar menghadirkan suasana anak.
kelas Kegiatan
serta pembelajaran
secara
dukungan terhadap umum
potensi umumnya
menaatinya,
dan usaha bersifat
sehingga
pembelajaran
optimal
dari aktif,dari
dan minim
rencana pembelajaran
pelaksanaan disrupsi kontekstual,
yang mengalihkan
pembelajaran dan perhatian
pemberiandari
semester/triwulan/durasi kelas yang kondusif untuk proses belajar mengajar. memberikan
seragam
kegiatan bagipanduan
belajarsemua
mengajar(scaffolding)
anak. minimbelum danmasing-
gangguan.
dukungan (scaffolding). masing anak.
menstimulasi Namun,
anak pendidik
untuk berpikir aktif, cukup
serta
kegiatan belajar anak.
jangka menengah lain. Rencana pelaksanaan pembelajaran memberikan panduan kegiatan (scaffolding) dandan
setidaknya berisi tujuan pembelajaran mingguan/harian (tujuan menerapkan pembelajaran yang terdiferensiasi
stimulasi kepada anak untuk berpikir aktif.
kontekstual.
kegiatan), kegiatan yang dilaksanakan, dan bentuk asesmen.
D.2.1 2 Keteraturan suasana Pemahaman pendidik mengenai pentingnya mengelola suasana Meninjau kemampuan pendidik dalam memfasilitasi
kelas kelas sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara proses pembelajaran agar menghadirkan suasana
optimal dan minim dari disrupsi yang mengalihkan perhatian dari kelas yang kondusif untuk proses belajar mengajar. Kondusif Anak-anak terkadang tidak berperilaku baik, tetapi
kegiatan belajar anak. merespon pengarahan dari pendidik atau
Pra-kondusif Ada beberapa gangguan
menghentikan perilaku setelah perilaku waktuyangyang mendisrupsi
singkat
aktivitas
dan kembali belajar. Anak-anak terkadang responsif
belajar.
Perlu Pengembangan Sering terjadi gangguan perilaku
terhadap upaya pengarahan ulang dari pendidik. yang membuat
aktivitas pembelajaran terdisrupsi. Anak tidak
D.2.2 2 Penerapan disiplin positif Pemahaman pendidik mengenai pentingnya penerapan disiplin Meninjau kemampuan pendidik untuk menerapkan Prima Pendidik
responsif menggunakan
terhadap upaya teknik komunikasi
pengarahan ulang positif
dari
positif dan kemampuan untuk menerapkannya di kelas. disiplin positif dalam proses pembelajaran melalui untuk membimbing perilaku anak-anak
pendidik.
interaksi dan komunikasi yang nyaman bagi anak. Kondusif Pendidik
(menjelaskan mengarahkan
alasan atas anak-anak
peraturan, agar berperilaku
menerapkan
lebih baik dengan
peraturan nada dan pilihan
secara konsisten) sehingga kata yang
Pra-kondusif Pendidik
nyaman serta menggunakan
dipahami anak interaksi verbalmenjaga
(misalnya, negatif
"duduk"
kenyamanan
dengan anak-anakanak. untuk mengendalikan perilaku
Perlu Pengembangan atau "gunakan
Pendidik Ekspektasi suara
menggunakan yang pelan").
interaksi Pendidik
verbal maupun
mereka.
berusaha membimbing perilaku
perilakutidak sesuai
anak-anak, dengan
tetapi
non-verbal
usia atau (fisik)
diterapkan yang negatif
secara dengan
tidak anak
konsisten. untuk
D.2.3 2 Ekspektasi pendidik Pendidik memberikan motivasi kepada anak agar memberikan Meninjau kepercayaan pendidik bahwa makna Prima Pendidik memberikan
kurang konsisten.
mengendalikan apresiasi
perilaku mereka. Ekspektasi terhadap usaha
usahanya yang terbaik dalam kegiatan di satuan PAUD. Pendidik utama dari pembelajaran adalah usaha anak dalam anak, serta
perilaku tidak memberikan motivasi agar anak selalu
juga memberikan penghargaan terhadap usaha anak dalam meningkatkan kompetensinya. Kondusif Pendidik
menunjukkan mulaisesuai
memberikan
upaya
denganapresiasi
terbaiknya.
usia anak-anak. terhadap
berkarya dan tidak terpaku pada hasil, kepintaran, atau bakat alami usaha anak, dan juga mulai memberikan motivasi
Pra-kondusif Pendidik
kepada anak. hanya menilai hasil akhir dari kegiatan
anak. yang dilakukan anak, tetapi mulai memberikan
Perlu Pengembangan Pendidik hanya menilai
motivasi kepada anak. hasil akhir dari kegiatan
yang dilakukan anak, tanpa memberikan apresiasi
D.2.4 2 Perhatian dan dukungan Kemampuan pendidik untuk memberikan pendampingan kepada Meninjau praktik pendidik dalam memberikan Prima Pendidik
terhadap usaha anak. motivasi dan perlakukan
memberikan
pendidik peserta didik yang membutuhkan fasilitasi lebih besar dibanding pendampingan bagi anak yang membutuhkan yang berbeda (dukungan khusus) pada anak yang
teman sebayanya. dukungan lebih. Kondusif Pendidik
mengalami memberikan
kesulitan dalam motivasi dan perlakuan
belajar, kemudian yang
berbeda
memberikan (dukungan
penghargaan khusus) padaanak
ketika anak yang
Pra-kondusif Pendidik
mengalami memberikan
kesulitan perlakukan
dalam belajar yang berhasil.
sama pada
Dukungan
semua anak, yang berbeda
tetapi terkadang dapatmemberikan
berupa penyediaan motivasi
Perlu Pengembangan Pendidik
kegiatan memberikan
pembelajaran perlakukan
yang
pada anak yang mengalami kesulitan dalam berbeda. yang sama pada
semua anak dan tidak memberikan memotivasi
belajar.
D.2.5 2 Pembelajaran Kemampuan pendidik untuk memfasilitasi pembelajaran sesuai Meninjau kompetensi dan praktik pendidik dalam Prima Pendidik
pada anak melakukan
yang mengalami identifikasi anak berdasarkan
kesulitan dalam
terdiferensiasi dengan karakteristik, minat, dan kebutuhan anak melalui intruksi menerapkan pembelajaran terdiferensiasi untuk kebutuhan dan kemampuan belajar/bahasa dan
belajar. melakukan
pembelajaran serta interaksi yang mendukung. menghadirkan pembelajaran yang inklusif terhadap Kondusif Pendidik
latar belakang. Pendidik identifikasi anak berdasarkan
memfasilitasi perbedaan
latar belakang, karakteristik, dan kebutuhan anak. kebutuhan
tersebut dengan dan kemampuan
menerapkan belajar/bahasa
beberapa metodedan
Pra-kondusif Pendidik tidak melakukan
latar belakang yang berbeda. identifikasi
Pendidik anak
untuk memaksimalkan
berdasarkan kebutuhan kesempatan
dan kemampuan belajar,
Perlu Pengembangan memfasilitasi
Pendidik tidak
misalnya perbedaan
melalui melakukan
pengelompokan,tersebut
identifikasi dengan anak masih
mendorong
belajar/bahasa
memberikan dan
dukungan latarlebih
belakang. Pendidik
bagimemberikan
anak yang
berdasarkan
melakukan kebutuhan
partisipasimenyebutkan
aktif dari setiap
kegiatan dan kemampuan
anak,
pembelajaran yang bersifat
D.2.6 2 Panduan pendidik Kemampuan pendidik untuk memberikan dukungan pada anak saat Meninjau kompetensi dan praktik pendidik dalam Prima Pendidik
membutuhkan,
belajar/bahasa serta
dan kegiatan
membuka
latar belakang. pembelajaran
ruang untuk
Pendidik yang
anak
masih
(teachers' scaffolding) melakukan kegiatan, antara lain melalui penyediaan konteks yang memberikan pendampingan kepada anak dalam bantuan
instruksi
akan yang
untuk
dilakukan. lebih besar mampu
mengerjakan
Pendidik bagi yang
kegiatan membutuhkan,
atau
menjelaskan karya
Kondusif mengerjakan
melakukan
Pendidik
dan membuka kegiatan
kegiatan
menyebutkan
ruang atau
pembelajarankaryapembelajaran
kegiatan
untuk anak yang
yang
mengerjakanberbeda.
bersifat yang
membantu anak memahami gagasan atau keterampilan baru yang memahami gagasan atau keterampilan baru yang yang seragam,
suatu konsep tetapi mulai
dengan baik, membuka
karena ruang untuk
dikaitkan
instruksi
akan
kegiatan
anak dan
dilakukan.
atau
menghasilkan meminta
Pendidik
karya yang
karyaanak menghasilkan
mampu
berbeda.
yang menjelaskan
tidak seragam. karya
diajarkan dengan lebih cepat, serta pemberian dukungan, diberikan. Pra-kondusif dengan
Pendidik
yang ragam contoh
menyebutkan
seragam. dan konteks
kegiatan konkret
pembelajaran yang yang
penguatan, dan perluasan ide saat anak melakukan kegiatan. suatu
dialami konsep dengan
anak, serta baik, karena
diiringi dengan dikaitkan
dukungan,
akan
dengan dilakukan.
ragam Penjelasan
contoh dan ide pendidik
konteks mengenai
konkret yang
Perlu Pengembangan Pendidik
penguatan,
suatu tidak
konsep dan menyebutkan
perluasan
sudah disertai kegiatan pembelajaran
saat berkegiatan.
dengan contoh, tetapi
dialami
yang akananak. Namun,Penjelasan
dilakukan. belum disertai dengan
pendidik
D.2.7 2 Pendekatan bermain- Kemampuan pendidik untuk menyediakan berbagai pilihan kegiatan Meninjau kompetensi dan praktik pendidik dalam Prima belum
Dalam
dukungan,terkait
kegiatan dengan kegiatan.
pembelajaran,
penguatan, Minimnya
pendidik
mengenai
dukungan,suatu konsepdan
penguatan, dan
perluasan
kurang efektif,ide
perluasan
saat tidak
karena
ide saat anak
belajar bermain sesuai dengan tahap perkembangan dan minat anak, antara merancang kegiatan yang memberikan menyediakan
berkegiatan.
dikaitkan dengan beragam
konteks kegiatan
konkret bermain-belajar
yang dialami
lain: (i) tersedianya berbagai pilihan kegiatan bermain yang pengalaman menyenangkan bagi anak, di mana Kondusif Dalam
melakukan
yang kegiatan pembelajaran,
kegiatan. pendidik
anak.mengandung
Minimnya
menyediakan
tiga jenispenguatan,
dukungan,
beragam kegiatan
main. Anakdan dapat
bermain-belajar
memfasilitasi kemerdekaan anak untuk belajar; (ii) tersedianya kegiatan bermain-belajar merupakan salah satu Pra-kondusif memilih
Dalam
perluasan kegiatan
kegiatan bermain-belajar
pembelajaran,
ide saat anak yang
pendidik
melakukanAnak ingin
kegiatan.
berbagai pilihan kegiatan bermain yang terkait dengan konteks jenis kegiatan yang didorong untuk lebih banyak yang mengandung
dilakukannya. Kegiatantiga jenis
tidak main.
terbatas hanyadapat di
menyediakan
memilih kegiatan beragam kegiatan
bermain-belajar bermain-belajar,
yang ingin
lingkungan; dan (iii) tersedianya berbagai pilihan kegiatan bermain dilakukan. Perlu Pengembangan Dalam
tetapi kegiatan
ruang mengandung
kelas, tetapipembelajaran,
juga
kurang memanfaatkan
dari pendidik
tiga jenis tidak
ruang
main.
yang mengandung tigapembelajaran
jenis main. dengan cara yang mampu dilakukannya.
menyediakan
maupun sumber Namun,
ragamdaya kegiatan
kegiatan
yang ada masih
bermain-belajar,
di terbatas
lingkungan
D.2.8 2 Berpikir aktif Pendidik memfasilitasi Meninjau kompetensi dan praktik pendidik dalam Prima Anak dapat
Pendidik
hanya di memilih
memberikan
ruang kelas.kegiatan
pertanyaan bermain-belajar
terbuka danyang
sehingga
sekitar
ingin anakpendidikan.
satuan
dilakukannya. tidak dapat
Kegiatan memilih
masihyang kegiatan
terbatas hanya
menstimulasi anak untuk berpikir aktif dan berinteraksi dengan rekan merancang kegiatan yang mendorong anak untuk merancang
bermain-belajar kegiatanyangpembelajaran
ingin dilakukannya. Kegiatan
sebaya. berpikir aktif dan terjadi melalui interaksi yang Kondusif Pendidik
mendorong memberikan
di ruang kelas. anak untuk pertanyaan
mengeksplorasi terbuka dan
lingkungan
masih terbatas
pertanyaan hanyadalam
lanjutan di ruang kelas. kegiatan
penerapan
dialami anak dengan pendidik, rekan sebaya, dan Pra-kondusif sekitar, serta
Pendidik mendorong
memberikan anak
pertanyaan agar berinteraksi
terbuka,
lingkungannya. pembelajaran,
dengan serta mendorong
rekan sebaya (misalnya, anak
melalui untuktetapi
tidak memberikan
melakukan eksplorasi pertanyaan
terhadap lanjutan
lingkungan dalam sekitar
Perlu Pengembangan Pendidik
pengerjaan
penerapan tidak memberikan
proyek bersama
kegiatanpemahamannya. pertanyaan
ataupun
pembelajaran, serta terbuka
presentasi
tidak ke
untuk
rekan memperkuat
dalam memfasilitasi
sebaya untuk kegiatan antara
mendapatkan Namun,
bermain-belajar
pertanyaan dan
atau
D.2.9 2 Pembelajaran Keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan lingkungan sekitar Meninjau kompetensi dan praktik pendidik dalam Prima menyediakan
Pendidik
kegiatan sudah
belum ruang interaksi
mempertimbangkan
memfasilitasi interaksi anak
konteks
antaradengananak
tidak menyediakan
umpansebayanya.
rekan balik). ruang interaksi antara anak
kontekstual anak, nilai budaya, bahasa, dan kegiatan, sehingga mendorong anak merancang kegiatan yang mendorong anak untuk bahasa,
dengan rekantopik, dan materi
sebayanya. yang relevan dengan
untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki serta membuat hubungan antara pengetahuan yag Kondusif Pendidik sudah mulai memasukkan
kondisi sosial budaya sebagai bagian dari kegiatan konteks
kegiatan yang dilakukan dengan penerapannya dalam kehidupan dimiliki serta kegiatan yang dilakukan dengan bahasa, topik, dan
pembelajaran. Saat materi yang relevan
pelaksanaan, pendidik dengan mampu
Pra-kondusif Pendidik
kondisi sudah
sosial mulai
budaya memasukkan
sebagai bagian konteks
dari kegiatan
mereka sehari-hari. penerapannya dalam kehidupan mereka sehari- menunjukkan
bahasa, topik,keterhubungan
dan materi yang antara
relevan kegiatan
dengandan
hari. Perlu Pengembangan pembelajaran.
Pendidik
bahan ajar belum
yang Namun, pendidik
mempertimbangkan
dipilihsebagai
untuk mencapai belum mampu
konteks
suatu
kondisi
menunjukkansosial budaya bagian dari kegiatan
bahasa, topik,keterhubungan
tujuan pembelajaran.
pembelajaran, dan
tetapi bahanhanya ajarantara
yang kegiatan
relevan dan
dengan
D.3 1 Muatan Pengembangan Muatan pengembangan mencakup: nilai agama dan budi pekerti, Meninjau kapasitas satuan dalam merancang Prima Muatan
bahan ajar
kondisi pembelajaran
yang
sosial dipilih
budaya untuksaat
yang
sebagai diberikan kegiatan
bagian sudah
mencapai khusus,
suatu
dari kegiatan
yang Sesuai Kurikulum identitas diri, perilaku mandiri dan prososial, perilaku hidup bersih kegiatan pembelajaran yang mampu menguatkan sepertipembelajaran.
seluruhnya
tujuan di hari besar.
sesuai dengan kurikulum.
Kondusif pembelajaran.
Muatan pembelajaran yang diberikan mayoritas
dan sehat, kemampuan literasi dasar, dan kemampuan kognitif. perkembangan anak sesuai dengan kebijakan
mengenai muatan pembelajaran untuk pendidikan sudah memiliki kesesuaian dengan kurikulum.
Pra-kondusif Muatan pembelajaran yang diberikan sudah
anak usia dini. memiliki kesesuaian dengan kurikulum, meskipun
Perlu Pengembangan Muatan pembelajaran
masih terbatas hanya pada yang beberapa
diberikan belum aspek.sesuai
dengan muatan yang tertuang di dalam kebijakan.
D.3.1 2 Muatan agama dan budi Pendidik menstimulasi kemampuan anak dalam: (i) menguatkan Meninjau kinerja satuan dalam merancang muatan Prima Kegiatan di satuan sudah mengakomodasi tiga
pekerti pemahaman mengenai konsep Tuhan YME; (ii) mengenalkan anak kegiatan yang menguatkan perkembangan nilai aspek dalam muatan nilai agama dan budi pekerti
kepada praktik ibadah sesuai agama/keyakinan yang dianut; dan (iii) agama dan budi pekerti anak. Kondusif Kegiatan
yang perludidikuatkan
satuan sudah padamengakomodasi
anak, dan dilakukan kurang
menguatkan akhlak anak agar menyayangi dirinya, sesama dari tigacara
melalui aspek yang dalamselaras muatandengannilai karakteristik
agama dan budi dan
Pra-kondusif Kegiatan
pekerti di satuan
yang perlu mengakomodasi
dikuatkan pada anak,kurang dan dari
sudah
manusia, dan alam sebagai ciptaan Tuhan. tahapan
tiga aspek perkembangan
dalamcara muatan anak,
nilai misalnya
agama dan melalui
budi
Perlu Pengembangan mulai
Kegiatandilakukan
di
cerita/dongeng, satuan belum
dialog, yang
dan selaras
mengakomodasi
lainnya. dengan tiga
pekerti yang dan
karakteristik perlutahapan
dikuatkan pada anak, tetapi
perkembangan
aspek daridengan
dilakukan perkembangancara yang nilai agama dananak,budi
D.3.2 2 Muatan identitas diri Pendidik menstimulasi pemahaman anak mengenai identitas dirinya, Meninjau kinerja satuan dalam merancang muatan Prima misalnya
pekerti yangmelalui kondisi
perlutahapan
dikuatkan yangkurang
membuat
pada
selaras
anak. anak
dengan
memahami perannya, serta mendorong rasa bangga terhadap kegiatan yang menguatkan pemahaman anak karakteristik
merasa nyaman. dan perkembangan anak,
dirinya, yang dilakukan dengan cara konkret dan maknanya dapat mengenai identitas dan perannya. Kondusif misalnya melalui kondisi yang membuat anak
dipahami oleh anak. merasa tidak nyaman. N/A in 2022
D.3.2 2 Muatan identitas diri Pendidik menstimulasi pemahaman anak mengenai identitas dirinya, Meninjau kinerja satuan dalam merancang muatan
memahami perannya, serta mendorong rasa bangga terhadap kegiatan yang menguatkan pemahaman anak
dirinya, yang dilakukan dengan cara konkret dan maknanya dapat mengenai identitas dan perannya.
dipahami oleh anak. N/A in 2022
Pra-kondusif

Perlu Pengembangan

D.3.3 2 Muatan perilaku mandiri Pendidik menstimulasi agar anak mengenal dan mengelola Meninjau kinerja satuan dalam merancang muatan Prima Satuan sudah merancang kegiatan pembelajaran
dan prososial emosinya, menunjukkan kepedulian terhadap teman/lingkungannya, kegiatan yang menguatkan perilaku anak agar yang mendorong terbentuknya perilaku prososial
serta dapat bekerja sama dan bermain bergantian. Anak juga dilatih mandiri dan memiliki kemampuan prososial. Kondusif Satuan
pada anak,sudah merancang
serta memiliki SOP kegiatan pembelajaran
pembelajaran yang
agar dapat bertanggung jawab terhadap barang dan tugasnya, yang mendorong
mendorong perilaku terbentuknya
mandiri danperilaku
disiplinprososial
terbentuk
Pra-kondusif pada anak, tetapi tidak N/ASOP
ada pembelajaran
memahami konsep antri, dan disiplin. melalui pembiasaan (misalnya anak dibiasakan
Perlu Pengembangan yang
Satuan mendorong
menunggu belum perilaku
merancang
giliran berbicara, mandiri
antri, dan
kegiatan disiplin
pembelajaran
dan bertanggung
melalui
yang
jawab). pembiasaan.
mendorong terbentuknya perilaku prososial
D.3.4 2 Muatan PHBS dan Pendidik merancang kegiatan yang menguatkan perkembangan fisik Meninjau kinerja satuan dalam merancang kegiatan Prima Satuan
pada sudah
anak, danmerancang
tidak ada SOP kegiatan pembelajaran
pembelajaran yang
penguatan motorik kasar motorik kasar dan halus, serta menanamkan nilai dan pembiasaan yang menguatkan perkembangan fisik motorik yang bertujuan
mendorong untukmandiri
perilaku menguatkan perkembangan
dan disiplin melalui
dan halus perilaku hidup bersih dan sehat. Muatan diperkenalkan melalui anak, pemahaman anak mengenai perilaku hidup Kondusif Satuan
fisik sudah
motorik merancang
anak. Satuan kegiatan
juga sudahpembelajaran
mengenalkan
pembiasaan.
yang
pembiasaan yang menjadi bagian dari SOP pembelajaran, misalnya: bersih dan sehat, serta upaya menjaga kebugaran. Pra-kondusif anak bertujuan
Satuan kepada
sudah
untuk menguatkan
perilaku
mulai hidup bersih
merancang
perkembangan
dan sehat,
kegiatan
pengenalan makanan sehat bergizi seimbang, membiasakan minum fisik motorik
seperti anak.
pengenalan Satuan jugasehat
sudah mengenalkan
pembelajaran
anak kepada yang makanan
perilaku bertujuan
hidup bersih
bergizi
untukdanmenguatkan
sehat,diri,
air putih dalam jumlah yang cukup, membiasakan mencuci tangan Perlu Pengembangan Satuan
seimbang, belum
perkembangan merancang
pembiasaan
fisik kegiatan
merawat
motorik anak. pembelajaran
kebersihan
Namun, satuan
dengan sabun, membiasakan seperti
yang pengenalan
bertujuan untuk makanan
menguatkan sehat bergizi
perkembangan
D.3.5 2 Muatan praliterasi Pendidik merancang kegiatan berkegiatan di luar kemampuan
yang menguatkan kelas pada pagi
literasi Meninjau kinerja satuan dalam merancang kegiatan Prima dan menjaga
belum
Pendidik
seimbang,
fisik sudah
motorik
kebugaran.
mengenalkan
anak.
anak
merancang
pembiasaan Satuan
Kegiatan
kepada
kegiatan
merawat
juga
yang
perilaku
yang
kebersihan
belum
hidup
diri,
mengenalkan
hari untuk
anak yang mendapatkan sinar matahari.
mencakup kemampuan menyimak, mengutarakan yang menguatkan kemampuan literasi dasar anak. meningkatkan
bersih
mengasah kebugaran
dan kemampuan
sehat, anak,
sepertiuntuk
pengenalanmenjaga
menyimak,makanan
Kondusif dan
anak menjaga
kepada
Pendidik
kebersihan sudah kebugaran.
perilaku
anak, hidup
merancang
serta Namun,
bersih
kegiatan
protokol kegiatan
dan yang
sehat,
yang
kesehatan Covid-
gagasan secara sederhana, keaksaraan, dan pra-menulis. Muatan sehat bergizi
mengutarakan
meningkatkan seimbang,
gagasannya
kebugaran pembiasaan
melalui
anak, merawat
berbagai
menjaga
seperti
mengasah
19 pengenalan
pun serta
kebersihansudahkemampuan
menjadi
diri, dan makanan
bagian
menjaga sehat
untukkebugaran.
dari bergizi
menyimak
SOP serta
diberikan melalui kegiatan yang memberikan pengalaman Pra-kondusif media,
Pendidik
kebersihan
seimbang, memperkenalkan
memperkenalkan
anak,
pembiasaanserta anak
protokol
merawat anak
padapada
kesehatan
kebersihan konsep
konsep huruf
Covid-
diri,
menyenangkan bagi anak. memperkenalkan
pembelajaran.
huruf dan menjadi
kegiatan anak pada
pra-menulis. konsep
Ragam huruf dan
kegiatan
dan
dan kegiatan
19 belum
menjaga
kegiatan pra-menulis,
bagian
kebugaran.
pra-menulis. Ragam tetapi
dari SOP belum diberikan
pembelajaran.
kegiatan tersebut
Perlu Pengembangan Pendidik belum
tersebutkegiatan
melalui merancang
diberikanyang melalui kegiatan
kegiatan yang
memberikan yang
pengalaman
diberikan
mengasah
memberikan melalui
kemampuan kegiatan
pengalaman yanganak.
literasi memberikan
menyenangkan bagi
D.3.6 2 Muatan kognitif Pendidik merancang kegiatan yang menguatkan kemampuan untuk Meninjau kinerja satuan dalam merancang kegiatan Prima menyenangkan
Pendidik
pengalaman sudah bagi anak.
memperkenalkan
menyenangkan Kegiatan yang
anak
bagi anak. pada ragam
Namun,
berpikir logis, misalnya mampu mengidentifikasi persamaan dan yang menguatkan kemampuan kognitif anak. anak.
mendorong
konsep yangkemampuan
mengasah anak
kemampuanuntuk menyimak dan
anak berpikir
Kondusif anak belum
Pendidik sudahdidorong untuk
memperkenalkan mengutarakan
anak pada ragam
perbedaan, mampu memahami konsep hubungan sebab-akibat, mengutarakan
logis dan
gagasannya, simbolikgagasannya
(misalnya
baik secarakemampuan juga belum
pengenalan
verbal maupun tersedia.
pada
melalui
serta mengklasifikasi berdasarkan karakteristik. Anak juga konsep
konsep yang mengasah
bilangan, pola, dan warna)anak anak
sertapada berpikir
hubungan
Pra-kondusif Pendidik
mediadan
logis sudah
yang memperkenalkan
dipilih.
simbolik (misalnya pengenalan padaragam
didampingi agar mampu mengenali konsep bilangan dan simbolnya, sebab akibat.
konsep yang Muatan
mengasah diberikan
kemampuan melalui kegiatan
anak berpikir
Perlu Pengembangan konsep
Pendidik bilangan,
belum pola, dan
memperkenalkan warna) serta
anak hubungan
pada
serta memiliki kemampuan untuk menciptakan karya. yang dan
logis
sebab
mendorong
simbolik
akibat. Muatan
anak untuk pengenalan
(misalnya
diberikan
mempresentasikan
melalui padaragam
kegiatan
konsep
konsep yang mengasah
pemahamannya
bilangan, dalam
pola, kemampuan
ragam
dan bentuk
warna), anak
karya.
tetapi berpikir
belum
D.4 1 Asesmen yang Keberadaan dokumen evaluasi pembelajaran dan adanya budaya Meninjau kapasitas satuan dalam merancang Prima Satuan
yang dan
logis memiliki
memberikan
simbolik dokumen
pengalaman
(misalnya evaluasi pembelajaran
menyenangkan
pengenalan pada
Meningkatkan Kualitas pemberian umpan balik konstruktif di satuan. asesmen sebagai bagian dari proses pembelajaran, diberikan
dan melalui kegiatan
bagi menyampaikan
anak. hasil yang
asesmen memberikan
melalui umpan
Kondusif konsep
Satuan
pengalamanbilangan,
melakukan pola, dan
asesmen
menyenangkan warna).
yang ditandai
bagi anak. dengan
Pembelajaran yang hasilnya digunakan sebagai pijakan untuk balik konstruktif, baik yang bersifat umum maupun
merencanakan pembelajaran berikutnya dan kepemilikanuntukdokumen
spesifik melakukan setiapasesmenevaluasi
aspek pembelajaran
usaha/hasil dan
pekerjaan
Pra-kondusif Satuan
menyampaikan hasil asesmen yang ditandai
melalui umpan dengan
balik
informatif agar dapat digunakan oleh berbagai anak.
kepemilikan dokumen evaluasi pembelajaran, tetapi
pihak untuk dapat mendampingi anak dengan lebih Perlu Pengembangan konstruktif yang
Satuanmenyampaikan bersifat
tidak melakukan umum.
asesmen.
belum hasil asesmen melalui
D.4.1 2 Ketersediaan dokumen Ketersediaan dokumen penilaian harian terhadap capaian seluruh baik.
Meninjau pemenuhan administratif satuan terhadap Prima umpan
Satuan balik
sudah konstruktif.
memiliki panduan penilaian yang
evaluasi pembelajaran aspek perkembangan anak yang dilaksanakan melalui observasi kepemilikan dokumen penilaian pembelajaran. menjadi acuan dalam penyelenggaraan proses
dan monitoring hasil yang bersifat penilaian otentik, antara lain dalam bentuk ceklis, Kondusif pembelajaran dan dapatN/A menjadi bagian dari
belajar anak catatan anekdot, hasil karya, dokumentasi, atau bentuk penilaian Pra-kondusif rencana perencanaan pembelajaran. N/A Panduan
lainnya. penilaian dapat memiliki ragam bentuk dan menjadi
Perlu Pengembangan Satuan belum memiliki panduan
keputusan satuan pendidikan mengenai bentuk penilaian yang
menjadi
asesmen acuan dalam paling
yang dirasa penyelenggaraan
tepat untuk proses
digunakan.
D.4.2 2 Umpan balik konstruktif Kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai umpan balik konstruktif, Meninjau kemampuan satuan dalam menyusun Prima Satuan
pembelajaran dan dapat menjadi bagian dari anak
pendidikan mengumpulkan hasil karya
antara lain: pendidik memberikan saran untuk perbaikan tugas yang umpan balik konstruktif sebagai bagian dari sebagai bahan
rencanapendidikan untuk melakukan
perencanaan pembelajaran. penilaian
Panduandan
telah dikerjakan peserta didik; pendidik menyampaikan penilaiannya penilaian capaian anak. Kondusif Satuan
memberikan mengumpulkan
tanggapan (umpan hasil
balik) karya anak
kepada anak
penilaian
sebagai dapat
bahan memiliki
untuk ragam bentuk
melakukan dandan
penilaian menjadi
atas usaha dan hasil kerja peserta didik, terutama usaha dan hasil Pra-kondusif mengenai
Satuan hasil
pendidikan
keputusan satuan karyanya berupa
mengumpulkan
pendidikan apresiasi
hasil
mengenai dan anak
karya
bentuk
kerja yang lebih baik dari yang lainnya; pendidik berdiskusi dengan memberikan
penguatan tanggapan
motivasi, (umpan
serta masukan balik) kepada
konstruktif anak
sebagai
asesmen
mengenai bahan
yang
hasil untuk
dirasa
karyanyamelakukan
paling tepatpenilaian,
berupa untuk
apresiasi tetapi
digunakan.
dan
peserta didik tentang tugas yang diselesaikan; dan pendidik Perlu Pengembangan Satuan
tidak pendidikan
yang memberikan
dapat digunakan tidak terbiasa
anak
tanggapan untuk untuk
(umpanmeningkatkan
balik) kepada
memberikan tanggapan pada setiap hasil pekerjaan peserta didik. penguatan
mngumpulkan
usaha dan motivasi.
hasil
kemampuannya.karya anak sebagai bahan
E.1 1 Indeks Ketersediaan Sarana prasarana esensial meliputi: ketersediaan lahan, bangunan, Meninjau kapasitas pengelolaan satuan dalam Prima anak mengenai
Satuan memiliki hasilsaranakaryanya.
prasarana esensial yang
untuk melakukan penilaian dan pemberian
Sarana Prasarana tempat bermain/belajar, ketersediaan jaringan listrik, fasilitas memastikan ketersediaan sarana prasarana lengkap
tanggapan untuk(umpanmenunjang
balik). proses pendidikan serta
Esensial sanitasi, ketersediaan APE, ketersediaan buku bacaan anak, dan esensial di satuan PAUD. Selaku penunjang utama, Kondusif Satuan
mencapai sudah
makna memiliki prasarana
dan tujuan yang memadai
pembelajaran, yang
ketersediaan perangkat TIK. indikator sarana prasarana esensial perlu dimaknai sebagai
ditunjukkanpenunjang
dengan utama terselenggaranya
ketersediaan proses
Pra-kondusif Satuan sudah
pendidikan, memiliki
dengan prasarana lahan,
ketersediaan
bangunan,
dasar (lahan,
sarana
sebagai kriteria minimal yang perlu dimiliki oleh tempat bermain/belajar,
bangunan, ruang jaringan listrik,
bermain/belajar) fasilitas dan
sebagai
(APE
satuan PAUD, yang dipercaya perlu menjadi buku
Perlu Pengembangan Satuan
sanitasibacaan)
tidak
yang yangAPE
memiliki
baik, cukup
sarana
danuntuk mencapai
prasarana
buku bacaan makna
esensial
yang
penunjang
dan tujuan, utama
tetapi terselenggaranya
belum memiliki prosesproses
perangkat TIK
prioritas penggunaan yang memadai untuk menunjang pendidikan
E.1.1 2 Ketersediaan lahan Ketersediaan lahan dinilai dari ukuran luas lahan yang tersedia dan Meninjau ketersediaananggaran, dan
lahan yang tetap
digunakan oleh Prima cukup,
Ada
untuk
serta dataserta
pendidikan, luas
menunjang
mencapai
perangkat
tetapi
lahan TIK.
ketersediaan
dandan
kegiatan
makna status jaringan
lahan
tujuan
listrik
dandan
di Dapodik,
bermain/belajar
pembelajaran.
memberikan ruang bagi satuan PAUD untuk
status kepemilikan lahan yang digunakan oleh satuan, beserta bukti satuan. fasilitas
dan sanitasi
satuan belum
melakukan memadai,
pemutakhiran begitu
datapula
terkait
Kondusif administrasi.
Ada data luas
legalitasnya. memfokuskan sumber dayanya untuk peningkatan dengan
luas lahan danlahan
sarana (APE,dan
status status
buku
lahan, lahan
bacaan,
serta di Dapodik,
perangkat
memiliki buktiTIK)
kualitas proses dan pengelolaan satuan. serta
untuk merupakan
mencapai data mutakhir.
makna
Pra-kondusif dokumen
Ada data pendukung.
luas lahan dandan tujuan
status lahanpembelajaran
di Dapodik.
yang masih sangat terbatas.
Perlu Pengembangan Tidak ada data luas lahan dan status lahan di
Dapodik.
E.1.2 2 Ketersediaan bangunan Ketersediaan bangunan tidak harus dimaknai sebagai konstruksi Meninjau ketersediaan bangunan yang digunakan Prima Ada data ketersediaan bangunan, data mutakhir,
gedung, tetapi utamanya dapat digunakan sebagai tempat kegiatan oleh satuan. dan bisa diverifikasi.
bermain/belajar dan administratif. Kondusif Ada data ketersediaan bangunan di Dapodik dan
merupakan data mutakhir.
Pra-kondusif Ada data ketersediaan bangunan di Dapodik
Perlu Pengembangan Tidak ada data ketersediaan bangunan di Dapodik.
E.1.3 2 Ketersediaan tempat Ketersediaan ruang toeri/kelas di satuan sebagai tempat Meninjau ketersediaan ruangan di satuan yang Prima Ada data di Dapodik yang menunjukkan satuan
bermain/belajar bermain/belajar. dapat digunakan untuk kegiatan bermain/belajar. memiliki setidaknya satu ruang teori/kelas untuk
Kondusif Ada data di Dapodik
memfasilitasi kegiatanyang menunjukkandata
bermain-belajar, satuan
memiliki
mutakhir,setidaknya
dan satu ruang teori/kelas untuk
bisa diverifikasi.
Pra-kondusif Ada data di Dapodik
memfasilitasi kegiatanyang menunjukkandan
bermain-belajar, satuan
memiliki
merupakansetidaknya satu ruang teori/kelas untuk
data mutakhir.
memfasilitasi kegiatan bermain-belajar
E.1.3 2 Ketersediaan tempat Ketersediaan ruang toeri/kelas di satuan sebagai tempat Meninjau ketersediaan ruangan di satuan yang
bermain/belajar bermain/belajar. dapat digunakan untuk kegiatan bermain/belajar.

Perlu Pengembangan Tidak ada data di Dapodik yang menunjukkan


satuan memiliki setidaknya satu ruang teori/kelas
E.1.4 2 Ketersediaan jaringan Ketersediaan jaringan listrik tidak harus kepemilikan jaringan listrik, Meninjau ketersediaan jaringan listrik di satuan. Prima Ada
untukdata ketersediaan
memfasilitasi jaringan
kegiatan listrik, data
bermain-belajar.
listrik tetapi yang utama adalah ketersambungan unit dengan jaringan mutakhir, dan bisa diverifikasi.
listrik sehingga satuan dapat menggunakan fasilitasnya. Kondusif Ada data ketersediaan jaringan listrik dan
merupakan data mutakhir.
Pra-kondusif Ada data ketersediaan jaringan listrik di Dapodik.
Perlu Pengembangan Tidak ada data tentang ketersediaan jaringan listrik
di Dapodik.
E.1.5 2 Ketersediaan fasilitas Fasilitas sanitasi utama adalah instalasi air, jamban/toilet dengan air Meninjau fasilitas sanitasi yang tersedia di satuan. Prima Ada data ketersediaan fasilitas sanitasi (instalasi
sanitasi bersih, dan instalasi fasilitas cuci tangan dengan air mengalir. air, jamban/toilet dengan air bersih, instalasi
Kondusif Ada datacuci
fasilitas ketersediaan
tangan denganfasilitas
air sanitasi
mengalir),(instalasi
data
air, jamban/toilet
mutakhir, dan bisadengan air bersih, instalasi
diverifikasi.
Pra-kondusif Ada datacuci
fasilitas ketersediaan
tangan denganfasilitas
air sanitasi
mengalir) (instalasi
dan
air, jamban/toilet
merupakan dengan air bersih, instalasi
dataketersediaan
mutakhir.
Perlu Pengembangan Tidak ada
fasilitas data
cuci tangan dengan air fasilitas sanitasi
mengalir) di
(instalasi
Dapodik. air, jamban/toilet dengan air bersih,
E.1.6 2 Ketersediaan APE Jumlah jenis APE yang tersedia di satuan, terdiri dari: balok; bahan, Meninjau ketersediaan APE di satuan. Prima Ada datafasilitas
instalasi ketersediaan jenis APE,
cuci tangan dengan data
airmutakhir,
mengalir)
media dan alat pengembangan seni dan budaya; bahan, media dan dan bisa
di Dapodik.diverifikasi.
alat pengembangan keaksaraan dan angka; alat tulis; alat Kondusif Ada data ketersediaan jenis APE dan merupakan
lukis/gambar; bahan, media dan alat main peran; bahan, media dan data mutakhir.
Pra-kondusif Ada data ketersediaan jenis APE di Dapodik, dan
alat memasak; bahan, media dan alat pengembangan agama; satuan setidaknya memiliki satu jenis APE. APE
bahan, media dan alat pengembangan fisik motorik; bahan, media Perlu Pengembangan dapat
Tidak ada databahan
berupa ketersediaan jenis APEdari
alam (bersumber di Dapodik.
E.1.7 2 Ketersediaan buku dan alatbuku
Jumlah bersumber
bacaanlingkungan alam/sekitar;
yang tersedia di satuan,permainan
baik dalamluar (bak
bentuk Meninjau ketersediaan buku bacaan anak di Prima lingkungan
Ada alam/sekitar).
data ketersediaan buku bacaan anak, data
bacaan anak pasir, maupun
cetak papan titian, perosotan, ayunan).
digital. satuan. mutakhir, dan bisa diverifikasi.
Kondusif Ada data ketersediaan buku bacaan anak dan
merupakan data mutakhir.
Pra-kondusif Ada data ketersediaan buku bacaan anak di
Dapodik.
Perlu Pengembangan Tidak ada data ketersediaan buku bacaan anak di
Dapodik.
E.1.8 2 Ketersediaan perangkat Keberadaan perangkat TIK dasar (komputer) dan akses ke jaringan Meninjau ketersediaan perangkat TIK di satuan. Prima Ada data ketersediaan perangkat TIK dan data
TIK internet. mutakhir. Satuan juga memiliki akses ke jaringan
Kondusif Ada data ketersediaan perangkat TIK dan
internet.
merupakan data mutakhir.
Pra-kondusif Ada data ketersediaan perangkat TIK di Dapodik.
Perlu Pengembangan Tidak ada data ketersediaan perangkat TIK di
Dapodik.
E.2 1 Indeks Iklim Keamanan Indeks keamanan dan keselamatan meliputi: keamanan bangunan, Meninjau kapasitas pengelolaan satuan dalam Prima Satuan mampu memberikan rasa aman dan
dan Keselamatan keamanan lingkungan satuan, ketersediaan P3K, perundungan, menjaga keamanan dan kenyamanan fisik maupun nyaman bagi anak, pendidik, dan tenaga
Sekolah hukuman fisik, kekerasan, dan kekerasan seksual. psikis seluruh pihak di satuan PAUD. Kondusif Satuan mampubaik
kependidikan, memberikan
secara fisik rasa aman psikis,
maupun dan
nyaman bagi anak, pendidik,
dengan mampu
memastikan dan tenaga
bahwa bangunan satuan
Pra-kondusif Satuan
kependidikan, memberikan
baik secara rasa aman
fisik maupun dan
dalam kondisi
nyaman baik,
bagi anak, SOP keamanan
pendidik, dan tenagadanpsikis,
Perlu Pengembangan dengan
Satuan
keselamatanmemastikan
belum
kependidikan, mampu
didengan
sekitar bahwa bangunan
memastikan
lingkungan
memastikan
satuan dan
keamanan
satuan
bahwa
dalam kondisifisik
kenyamanan
dilaksanakan baik,
dengandanSOP keamanan
psikis dari anak,
sungguh-sungguh, danpendidik,
fasilitas
E.2.1 2 Keamanan bangunan Bangunan satuan PAUD yang tidak masuk kategorisasi rusak Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima bangunan
keselamatan satuan tidak
di sekitar mengalami
lingkungan kerusakan
satuan berat
dan
P3K tenaga
dan kependidikan,
yang lengkap
tersedianya SOP tersedia yang
keamananuntuk ditunjukkan
keadaan
dan melalui
darurat,
keselamatan
satuan sedang dan berat dengan populasi pembagi adalah seluruh satuan memastikan kondisi keamanan bangunan. dilaksanakan
kondisi bangunan denganyang sungguh-sungguh,
memiliki banyak dan
kerusakan,
PAUD. Kondusif serta adanya
fasilitas kebijakan
P3K lengkap antihukuman
untuk keadaan fisik,
darurat. Namun,
fasilitas
tidak P3K yang
tersedianya
antiperundungan, fasilitas
dan N/A tersedia
inP3K
2022 untuk
antikekerasan untuk
keadaankeadaan
seksual yang
Pra-kondusif warga
darurat. sekolah
Satuan belum
juga memiliki
memiliki pemahaman
SOP yang
terkaitdi dan
darurat,
seragam dan
sudah menjadi tidak
terkait adanya
budaya
hukuman SOP
danfisik, keamanan
pembiasaan
perundungan,
antihukuman
keselamatan
Perlu Pengembangan lingkungan fisik, antiperundungan,
serta
satuan. SOP terkait hukuman dan fisik, dan
kekerasan seksual
antikekerasan seksual,karena tidak
tetapi ada pembekalan
kebijakan
perundungan,
maupun SOP yang dan kekerasan
membahas seksual
isu diini belum
lingkungan
tersebut.
E.2.2 2 Keamanan lingkungan Satuan pendidikan memiliki SOP keamanan dan keselamatan anak Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima dibudayakan/dibiasakan
Satuan
satuan. memiliki SOP keamanan
di lingkungan
dan keselamatan
satuan.
satuan yang meliputi: (i) keamanan dasar pada saat masuk, saat kegiatan menjaga keamanan anak di satuan. anak yang lengkap.
pembelajaran, dan saat pulang (misal: menjaga gerbang,
menertibkan pedagang keliling saat istirahat, dan pengamanan saat
antar-jemput); (ii) penanganan jika terjadi bencana atau keadaan
Kondusif Sudah ada 2 dari 3 SOP keamanan dan
darurat (emergency drilling); dan (iii) kampanye SOP keamanan dan
keselamatan anak yang terpenuhi.
keselamatan (safety talk) secara rutin kepada peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua.

Pra-kondusif Hanya ada 1 dari 3 SOP keamanan dan


keselamatan anak yang terpenuhi.

Perlu Pengembangan Belum ada SOP keamanan dan keselamatan anak


di satuan pendidikan.

E.2.3 2 Ketersediaan P3K Ketersediaan P3K di satuan sebagai fasilitas untuk menghadapi Meninjau ketersediaan P3K di satuan. Prima Satuan pendidikan memiliki kelengkapan fasilitas
kondisi darurat. P3K.
Kondusif N/A
Pra-kondusif N/A
Perlu Pengembangan Tidak tersedia kotak P3K di satuan pendidikan.
E.2.4 2 Indeks tidak terjadinya Adanya SOP yang melarang penerapan hukuman fisik, adanya Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima Satuan pendidikan sudah membuat kebijakan dan
hukuman fisik pembekalan terhadap pendidik, serta memastikan tidak terjadinya mengetahui kasus, mencegah, dan menangani SOP tentang larangan hukuman fisik, sudah ada
hukuman fisik di satuan. kasus hukuman fisik. pembekalan kepada pendidik dan tenaga
kependidikan, dan sudah menjadikan kebijakan ini
sebagai budaya atau pembiasaan.
E.2.4 2 Indeks tidak terjadinya Adanya SOP yang melarang penerapan hukuman fisik, adanya Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam
hukuman fisik pembekalan terhadap pendidik, serta memastikan tidak terjadinya mengetahui kasus, mencegah, dan menangani
hukuman fisik di satuan. kasus hukuman fisik. Kondusif Satuan pendidikan sudah membuat kebijakan dan
SOP tentang larangan hukuman fisik, sudah ada
Pra-kondusif Satuan
pembekalan pendidikan
kepadasudah pendidik membuatdan tenagakebijakan dan
SOP tentang larangan
kependidikan, tetapibelum hukuman
belum menjadikanfisik, tetapi belum
kebijakan
Perlu Pengembangan Satuan
adasebagai pendidikan
pembekalan kepada membuat
pendidik dan kebijakan
tenaga dan
ini
SOP tentang budaya
larangan atauhukuman
pembiasaan. fisik. Belum ada
E.2.5 2 Indeks antiperundungan Adanya SOP yang melarang perilaku menyakiti orang lain, serta Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima kependidikan.
Satuan pendidikan
pembekalan kepadasudah pendidik membuatdan tenagakebijakan dan
adanya pembekalan kepada pendidik dan seluruh pihak satuan mengetahui kasus, mencegah, dan menangani SOP tentang perundungan,
kependidikan mengenai sudahhukuman
larangan ada pembekalan fisik.
untuk memastikan tidak terjadinya perundungan di satuan. kasus perundungan. Kondusif Satuan
kepada pendidikan
pendidik dan sudah
tenaga membuat kebijakan
kependidikan, dandan
SOP
sudahtentang
menjadikanperundungan,
kebijakan sudah ada pembekalan
ini sebagai budaya
Pra-kondusif Satuan
kepada pendidikan
pendidik dan sudah
tenaga membuat kebijakan
kependidikan, dan
tetapi
atau
SOP pembiasaan.
tentang Materi
perundungan, perundungan
tetapi belumjuga adasudah
Perlu Pengembangan belum
Satuan
dimasukkan menjadikan
pendidikan
ke dalamkebijakan
belum materi ini
membuat sebagai budaya
kebijakan
pembelajaran ke dan
pembekalan
atau pembiasaan. kepada pendidik
Materi perundungan dan tenaga sudah
SOP
peserta tentang
kependidikan.didik. perundungan. Belum ada pembekalan
E.2.6 2 Indeks antikekerasan Adanya SOP yang melarang kekerasan seksual, serta adanya Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima Satuan
dimasukkan
kepada keMateri
pendidikan
pendidik dalam
dan
perundungan
sudah materi
tenaga membuat belum
kebijakan
pembelajaran
kependidikan ke dan
seksual pembekalan kepada pendidik dan seluruh pihak satuan untuk mengetahui kejadian, mencegah, dan menangani dimasukkan
SOP
peserta tentang
didik. ke dalam
kekerasan materi
seksual pembelajaran
(termasuk ke
Kondusif mengenai
Satuan perundungan.
pendidikan sudah Materi
membuat perundungan
kebijakan juga
memastikan tidak terjadinya kekerasan seksual di satuan. kasus kekerasan seksual. peserta
pendataan
belum
didik.
dan penanganan
dimasukkan ke dalam kasus),
materi sudah adadan
pembelajaran
SOP tentang
pembekalan kekerasan
kepada seksual
pendidik dan (termasuk
tenaga
Pra-kondusif Satuan
ke peserta
pendataan pendidikan
didik.
dan sudah membuat
penanganan kasus), kebijakan
sudah ada dan
kependidikan,
SOP tentangkepada dan sudahseksual
kekerasan menjadikan kebijakan ini
Perlu Pengembangan pembekalan
Satuan
sebagaipendidikan
budaya atau pendidik
belum membuat
pembiasaan. dan(termasuk
tenaga
kebijakan
Materi dan
pendataan
kependidikan, dan penanganan
tetapijuga belum kasus),
menjadikan tetapi belum
kebijakan
SOP tentang
kekerasan
adasebagai
pembekalan kekerasan
seksual kepada seksual.
sudah
pendidik Belum
dimasukkan
danMateri adake
tenaga
E.2.7 2 Skor sikap antikekerasan Adanya pembekalan kepada pendidik dan pihak di satuan mengenai Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima Seluruh
ini
pembekalan pendidik
budaya
kepada danatau tenaga kependidikan
pembiasaan.
pendidik sudah
dalam materi
kependidikan. pembelajaran
Materi kekerasan kedan tenaga
peserta
seksual didik. sudah
pendidik dan Kepala pentingnya sikap antikekerasan. membangun budaya antikekerasan. memiliki
kekerasan
kependidikan pemahaman
seksual sudahtentang antikekerasan,
dimasukkan kebelum
dalam
Satuan Kondusif Seluruh
dimasukkan
ada
materipembekalan kemengenai
pendidik
pembelajaran
dan
dalam
kepadake
kekerasan
tenaga
materi seksual.
kependidikan
pembelajaran
pendidik
peserta dan tenaga
didik. keMateri
sudah
kekerasan
memiliki
peserta didik. seksual
pemahaman juga belum
tentang dimasukkan
antikekerasan, kesudah
Pra-kondusif kependidikan,
Seluruh
dalam pendidik
materi dan sikap
dan
pembelajaran antikekerasan
tenaga kependidikan
kependidik
peserta dan juga
didik. sudah
sudah
ada ada
menjadi pembekalan
budaya kepada
atau pembiasaan di satuantenaga
memiliki
kependidikan, pemahaman
tetapi sikap tentang antikekerasan,
antikekerasan belum tetapi
Perlu Pengembangan Pendidik
pendidikan.
belum adadan tenaga
pembekalan kependidikan
kepada pendidik belumdan
menjadi
memahami budaya atau pembiasaan
mengenaimengenai sikap antikekerasan. di satuan Belum
E.3 1 Indeks Iklim Inklusivitas Komponen inklusivitas sekolah meliputi: konsepsi pihak satuan Meninjau kapasitas pengelolaan satuan dalam Prima tenaga
Iklim kependidikan
inklusivitas satuan sangat sikap
pendidikan.
pernah ada pembekalan
antikekerasan kepadabaik
di satuanmenghargai
pendidikan.
karena
pendidik dansatuan
Sekolah terhadap ragam kebutuhan dan karakteristik berbagai pihak di mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif memahami
tenaga pentingnya
kependidikan mengenai sikap keragaman
satuan, upaya menanamkan sikap positif terhadap keragaman, serta terhadap latar belakang dan kebutuhan setiap Kondusif Iklim
yang inklusivitas
dimiliki oleh satuan
Kepala sangat
Satuan, baik karena tenaga
pendidik, satuan
antikekerasan.
memahami pentingnya
fasilitasinya dalam kegiatan di satuan PAUD. pihak di satuan PAUD. Pra-kondusif kependidikan,
Iklim inklusivitas dan anak.menghargai
satuan Satuan
sudah juga
menjadi
keragaman
sudah
perhatian,
yang dimiliki
mampu oleh Kepala
memfasilitasi anak Satuan,
berkebutuhanpendidik,khusus tenaga
tetapi masih
kependidikan, perlu dikembangkan. Satuanmasih yang
Perlu Pengembangan Iklim
melalui
inklusif saranadan
inklusivitas
adalah
anak.masih
satuan
prasarana,
satuan yang
Namun,
program
menguatkan
satuan
belum menjadi
pembelajaran,
praktik
perlu penguatan
perhatian.
serta pengetahuanSatuan dalam
yang upayanya
inklusif
dan pandangan
keterampilan memfasilitasi
adalah pendidik yang
satuan dan
E.3.1 2 Skor toleransi pendidik Konsepsi pihak di satuan mengenai keragaman agama dan budaya Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima toleransi
Satuan
anak terhadap
sudah
berkebutuhan keberagaman.
memiliki khusus melalui positif
saranaterhadap
menguatkan
tenaga praktik
kependidikan. toleransi terhadap
dan Kepala Satuan sebagai sesuatu yang positif, menjadikan nilai tersebut sebagai membangun budaya toleransi dan penguatan sikap
prasarana,toleransi
keberagaman. dan
program saling menghargai,
pembelajaran, serta serta
muatan di kegiatan pembelajaran, serta penerapan nilai tersebut praktik toleransi. Kondusif Satuan
senantiasa sudah memiliki
mengajarkan pandangan
nilai tersebut positif terhadap
sebagai
pengetahuan
sikap toleransi dan
dan keterampilan pendidik dan masih
sehingga sudah menjadi budaya satuan. Pra-kondusif muatan
Satuan
tenaga kegiatan
kurang di saling
satuan.
memiliki
kependidikan.
menghargai,
Bagi satuan
pandangan
tetapi
positif yang tidak
terhadap
perlu lebih
berlandaskan aktifkeagamaan
mengajarkan nilai tersebut
tertentu, satuan sebagai
sikap
muatan toleransi
kegiatan dan di saling
satuan. menghargai, serta belum
Perlu Pengembangan Satuan belum
memberikan keleluasaan
mengajarkan memiliki pandangan
nilai tersebutbagi pendidik
sebagai positif
muatan terhadap
dan anak
sikap
untuk toleransi
melaksanakan dan saling ragam menghargai,
ritual serta tidak di
E.3.2 2 Skor komitmen Konsepsi pihak di satuan bahwa kesadaran diri sebagai bangsa Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima kegiatan.
Satuan
mengajarkan memiliki nilaipandangan
tersebut sebagai positifkeagamaannya
terhadap
muatan
kebangsaan pendidik dan Indonesia adalah sesuatu yang positif, menjadikan nilai tersebut membangun lingkungan belajar yang memiliki satuan PAUD.
wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila,
Kondusif kegiatan.
Satuan memiliki pandangan positif terhadap
Kepala Satuan sebagai muatan di kegiatan pembelajaran, serta penerapan nilai komitmen kebangsaan. serta aktif mendorong penerapannya dalam
tersebut sehingga sudah menjadi budaya satuan. wawasan
kegiatankurang kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila,
pembelajaran.
Pra-kondusif Satuan
tetapi masih perlu memiliki pandangan
lebih aktif mendorong positif terhadap
wawasan
penerapannya kebangsaan
dalam kegiatandan nilai-nilai Pancasila,
pembelajaran.
Perlu Pengembangan Satuan
serta belum belum memiliki
menerapkan pandangan
muatan tersebut positif terhadap
di dalam
wawasan
kegiatan satuan.kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila,
E.3.3 2 Skor multikultural Konsepsi pihak di satuan bahwa multikulturalisme adalah sesuatu Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima Pendidik
serta tidakmemiliki
menerapkan pandangan muatan positif terhadap
tersebut di dalam
yang positif, menjadikan nilai tersebut sebagai muatan di kegiatan membangun lingkungan belajar yang memiliki sikap multikulturalisme
kegiatan satuan. dan menerima peserta didik dari
pembelajaran, serta penerapan nilai tersebut sehingga sudah positif terhadap multikulturalisme. Kondusif Pendidik
berbagai memiliki pandangan
latar belakang positif terhadap
yang berbeda. Pendidik
menjadi budaya satuan. multikulturalisme
memberikan perhatian yang dan mau menerima
sama pada semua peserta didik
Pra-kondusif dari N/A yang
anakberbagai
dari berbagailatar belakang
latar belakang berbeda.
yang berbeda.
Perlu Pengembangan Pendidik
Satuan
Pendidiksudah memberikan
memilikiperhatian
memperkenalkan anak yang
pandangan pada sama
positif pada
terhadap
keragaman
semua
budaya sudahanak
multikulturalisme dari berbagai
dan
daerahmemastikan mau
dan mengajarkan latar
menerima belakang
untuk pesertayangdidik
menghargai
E.3.4 2 Skor Kesiapan satuan dalam memfasilitasi pembelajaran bagi anak Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima Satuan
berbeda.
dari berbagai Pendidik
latar juga
belakang bahwa
mengajarkan
yang pendidik
anak
berbeda. dan
untuk
Namun,
konsepsi/pengetahuan/si berkebutuhan khusus yang meliputi pemahaman, pengetahuan, membangun lingkungan belajar yang inklusif orang lain
tenaga yang berasal
kependidikan dari latar belakang yang
Kondusif menghargai
pendidik
Satuan
berbeda. kurang
sudah orang lainmemiliki
memberikan
memastikan yangbahwa pengetahuan
berasal
perhatian dariyang
pendidik latardan
dansama
kap pendidik terhadap serta keterampilan pendidik untuk memfasilitasi pembelajaran bagi terhadap anak berkebutuhan khusus. keterampilan
belakang
pada semua yang untuk
anak memperlakukan
berbeda.
dari berbagai lataranakbelakang
anak berkebutuhan anak berkebutuhan khusus, serta ketersediaan sarana prasarana tenaga
berkebutuhankependidikan
khusus memiliki
sesuai pengetahuan
kebutuhannya. dan
Pra-kondusif Satuan
yang sudah
berbeda.
keterampilan memastikan
Pendidik juga
untuk memperlakukan bahwa
belum pendidik
mengajarkan
anak dan
khusus yang mendukung. Program
tenaga
anak untuk pembelajaran
kependidikan
menghargai dan
memiliki
orang fasilitas di
pengetahuan
lainbahwa
yang satuan tentang
berasal
Perlu Pengembangan berkebutuhan
Satuan
pendidikan belum jugakhusus
dapat
sudah sesuai
memastikan
didesain kebutuhannya.
untuk dapatpendidik
diikuti
anak
Program berkebutuhan
dari tenaga
latar belakang
pembelajaran khusus,
yang tetapi
berbeda.
dan fasilitas belum
di satuanmemiliki
dan
anak berkebutuhan
keterampilan kependidikankhusus.
untukdidesain memiliki
memperlakukan pengetahuan
anak
E.4 1 Indeks Refleksi dan Ragam kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan kualitas layanan Meninjau kapasitas pengelolaan satuan dalam Prima Satuan
pendidikan
dan senantiasa
keterampilanbelum melaksanakan
untuk untuk dapat
memperlakukan kegiatan-diikuti
anak anak
Perbaikan Pembelajaran melalui peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, mendorong penguatan kualitas layanan satuan berkebutuhan
kegiatan
berkebutuhan yang khusus
bertujuan
khusus. sesuai
untukkebutuhannya.
meningkatkan
Kondusif Satuan khusus sesuai kebutuhannya.
oleh Pendidik seperti pengembangan diri, refleksi atas praktik mengajar, dan melalui upaya peningkatan kapasitas pendidik dan kualitas mendorong
Program
Program
pembelajaran
proses pendidik
pengajaran
pembelajaran dan
untuk
dan pendidik,
fasilitas
fasilitas
berpartisipasi
diseperti
di
satuan
satuan
aktif dalam kegiatan
pendidikan belum pengembangan
didesain untuk dapat diri,diikuti
penerapan praktik inovatif. tenaga kependidikan. Pra-kondusif melakukan
pendidikan
melakukan
evaluasi
Satuan melaksanakan
belum
refleksi
diri
didesain
secara
secara
kegiatan
untuk
mandiri,
rutin,
minimal
dapat untuk anak
mendorong
diikuti
sertakegiatan anak
berkebutuhan
partisipasi
meningkatkan aktifkhusus.
pendidik
kualitas dalam
proses seluruh
pengajaran pendidik
Perlu Pengembangan berkebutuhan
memperbaiki
Satuan tidak khusus.
proses
melaksanakanpengajaran kegiatanberdasarkan
untuk hasil
pengembangan
melalui refleksi diri,pendidik
diri serta adaptifdan terhadap praktik-
keikutsertaan
refleksi
meningkatkan
praktik tersebut.
yang Satuan
kualitas
inovatif, juga terbuka
proses
termasuk pengajaran
penggunaan dengan pendidik.
E.4.1 2 Belajar dari dan bersama Adanya pembiasaan bagi pendidik untuk melakukan pembelajaran Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima dalam kegiatan
Satuan
inovasi, sudah
tetapi pengembangan
memastikan
praktiknya bahwa
masih diri. Satuan
pendidik
sangat belum
aktif
terbatas,
orang lain dengan rekan sebaya, baik di satuan, di gugus, ataupun wadah membangun budaya belajar bersama bagi pendidik perangkat
menggali
berpartisipasi TIKdalam
secaraseluruh
praktik-praktik optimal
inovatif untuk
jenis dan mendukung
pemanfaatan
kegiatan yang
Kondusif seperti
Satuan
kegiatan penggunaan
sudah memastikan
belajar-mengajar. perangkat bahwa TIK yang
pendidik belum
aktif
belajar lain. Pendidik juga didorong untuk belajar bersama pendidik agar terus terjadi perbaikan pembelajaran, TIK tidak
berkaitan
optimal. optimal
dengan karena
pengembangantidak tersedia
diri, jaringan
meliputi
dari SD kelas rendah. Ragam kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pengimbasan, serta transisi PAUD-SD. berpartisipasi
internet.tutor
antara di 2 dari
sebaya, 3 jenis gugus,
kegiatan kegiatandan pelatihan
Pra-kondusif Satuan
pengembangansudah memastikan
diri, bahwatutor pendidik aktif
perbaikan pembelajaran, pengimbasan. serta membangun kemitraan bersama pendidik
berpartisipasi SDyaitu
setidaknya kelas antara
di rendah.
salah
sebaya,
satu kegiatan
dengan SD untuk penguatan transisi PAUD-SD. Perlu Pengembangan kegiatanbelum
Satuan gugus, atau pelatihan
memastikan pendidikbersama aktif pendidik
dalam
pengembangan
SD kelas rendah.diri, seperti antara tutor sebaya,
kegiatan-kegiatan
kegiatan gugus, atau yang berkaitan
pelatihan denganpendidik
bersama
E.4.2 2 Evaluasi praktik saat ini Satuan mendorong pendidik untuk terus melakukan perbaikan Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima Selain melakukan
pengembangan refleksi diri
diri dan perbaikan
pembelajaran melalui beberapa upaya, seperti mencari informasi mendorong pendidik untuk terus melakukan SD kelas proses
terhadap rendah.kapasitas
pembelajaran,
dalam rangka
satuan juga
Kondusif perbaikan
Satuan pembelajaran.
mendorong agar pendidik melakukan
metode pengajaran terbaru, mempelajari metode baru, evaluasi diri untuk menguatkan praktik mendorong pendidik untuk memiliki inisiatif dalam
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan metode lama, serta pembelajaran. refleksi
pengembangandiri, dan kualitas
pendidikproses juga sudah melakukan
pembelajaran
melakukan refleksi diri. perbaikan-perbaikan
dengan memperbaharui dalam caracara mengajar
pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi diri
berdasarkan informasi mengenai praktik baik tersebut.
terbaru.
E.4.2 2 Evaluasi praktik saat ini Satuan mendorong pendidik untuk terus melakukan perbaikan Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam
pembelajaran melalui beberapa upaya, seperti mencari informasi mendorong pendidik untuk terus melakukan
metode pengajaran terbaru, mempelajari metode baru, evaluasi diri untuk menguatkan praktik
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan metode lama, serta pembelajaran. Pra-kondusif Satuan sudah mulai mendorong pendidik untuk
melakukan refleksi diri. melakukan refleksi diri, pembaharuan, dan
Perlu Pengembangan Satuan
perbaikan belumcaramendorong
mengajar untuk pendidik untuk memiliki
meningkatkan
inisiatif
kualitasmelakukan
pembelajaran. refleksi diri, pembaharuan, dan
E.4.3 2 Penerapan praktik baru Satuan pendidikan memfasilitasi layanan belajar yang inovatif, Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima Satuan secara sistemik berupaya
perbaikan cara mengajar untuk meningkatkan menggali inovasi
antara lain melalui: (i) inovasi model atau penerapan metode membangun penerapan praktik baru sebagai model
kualitas atau metode pembelajaran yang dapat
pembelajaran.
pembelajaran baru; (ii) mengaitkan pembelajaran dengan budaya bagian dari upaya perbaikan pembelajaran secara Kondusif Satuan mulai
menguatkan berupaya
kualitas menggali inovasi
layanannya. Tidak hanyamodel
lokal; (iii) memanfaatkan media belajar berbasis IT dan digital; dan berkelanjutan. atau metode
melalui pembelajaran
eksplorasi terhadap yang dapat menguatkan
Pra-kondusif kualitas N/A budaya lokal untuk
(iv) membuka satuannya sebagai tempat menjadi layanannya,
muatan pembelajaran misalnya melalui
dan/atau eksplorasi
pelatihan/workshop/observasi/studi banding/pengembangan terhadap
Perlu Pengembangan pemanfaatan
Satuan budaya
belum lokal
menggali
media untuk
inovasi
belajar menjadi
modelIT
berbasis muatan
atau
dan metode
digital,
pembelajaran dan/atau
yangmembukadapat pemanfaatan
menguatkan media
kualitasbelajar
E.4.4 2 Penggunaan TIK dalam model/riset PAUD baik diadakan
Pendidik memanfaatkan mandiri,
ketersediaan kerja internet
jaringan sama, maupun
yang Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima tetapi
Satuanjuga
berbasis
layanannya. sudah
IT
dengan
dan menggunakan
digital.
satuannya
perangkat untuk
TIK dan
pembelajaran pemerintah.
memadai untuk proses belajar mengajar dan akses ke berbagai mengakses teknologi informasi untuk peningkatan menjadi dalam
internet tempatkegiatan
pelatihan/workshop/observasi/studi
belajar mengajar secara
sumber edukasi elektronik dan perangkat teknologi informasi pembelajaran. Kondusif Satuan sudah memiliki perangkat
banding/pengembangan
optimal. model atau TIKriset.
dan sumber
pendukungnya. edukasi elektronik, serta sudah terkoneksi dengan
Pra-kondusif Satuan
internet,sudahtetapi memiliki
penggunaannya perangkat TIK dan
dalam prosessumber
edukasimengajar
elektronik, tetapiterbatas.
belum terkoneksi dengan
Perlu Pengembangan belajar
Satuan belum
jaringan internet.
masih
dilengkapi dengan jaringan internet
dan belum menyediakan akses terhadap sumber
E.5 1 Indeks Kepemimpinan Pemahaman berbagai pihak tentang visi-misi satuan PAUD, dan Meninjau kapasitas pengelolaan satuan dalam Prima Pendidik terlibat dalam
edukasi elektronik menyusun langkah-langkah
(ketidaktersediaan bahan atau
dan Kebijakan Satuan keterlibatan pihak-pihak tersebut dalam mendukung upaya perbaikan membangun pengetahuan dan pemahaman mewujudkan
perangkatmulai visi misi satuan PAUD dan
TIK).
yang Mendukung layanan. seluruh pihak mengenai visi-misi satuan PAUD. Kondusif Pendidik terlibat
berpartisipasi dalam mewujudkannya. dalam penyusunan Kepalalangkah-
Refleksi dan Perbaikan langkah dan
sekolah mewujudkan
pendidikvisi visi misiaktif
terlibat satuan
dalam PAUD. Orang
kegiatan
Pra-kondusif Pendidik
tua mulai memahami
dikomunikasikan misi satuan
mengenai PAUD,
visi misi tetapi
Layanan yang bertujuan
belum terlibat untuk melakukan
langsung dalam refleksi guna
menyusun langkah-
satuan
Perlu Pengembangan Pendidik
mendukung melalui pertemuan
mengetahui
perbaikanvisi orang
keberadaan
pembelajaran tua
visisebagai
misi
dan upaya
satuan
telah
langkah
menjalin mewujudkan
kemitraan dalam misi satuan
menjaga PAUD.
kesinambungan
PAUD,
dilakukan
Kepala tetapi
sekolah belum
secara memahami
konsisten.
dan pendidik Orang visitua
sudah misi satuan
mulai
menyadari
E.6 1 Indeks Kemitraan dengan Adanya wadah interaksi dua arah antara satuan dan orang tua, baik Meninjau kapasitas pengelolaan satuan dalam Prima Tersedianya
nilai-nilai
PAUD. dokumen
di satuan
Belum adanya dengan laporan
wadah di perkembangan
rumah.
untuk refleksi
Orang Tua/Wali untuk melalui ragam media komunikasi ataupun melalui kegiatan. Satuan mewujudkan kemitraan antara satuan dengan dikomunikasikan
tentang pentingnya
anak, yaitu laporan mengenai
pelaksanaan
hasil visi
penilaian misi satuan
refleksi
terhadap melalui
Kondusif pembelajaran
Sudah
pertemuan tersedianya
pembelajaran. yang
orangOrang tua dilakukan
laporan
sebagai
tuaanakdapat oleh
hasil
upaya kepala
belajar
menjalin
mengetahui sekolah
anak yang
visi
Kesinambungan juga secara berkala melaporkan hasil partisipasi anak di satuan orang tua untuk memastikan agar partisipasi di capaian
dan perkembangan
pendidik. Orang tua tidak kepada
mengetahui orang tua
bahwa
Stimulasi di Satuan dan PAUD kepada orang tua/wali untuk memastikan kesinambungan PAUD memberi manfaat optimal bagi tumbuh menjabarkan
kemitraan
misi satuan
peserta didik capaian
dalam
karena
denganmenjaga anak
tersedia
frekuensi yang
secara disampaikan
kesinambungan
secara tertulis. nilai-
berkala
Pra-kondusif Sudah
satuan
kepada tersedianya
PAUD
orang memiliki
tua laporan
peserta visi hasil
misi
didik belajar
satuan.
secara yang
berkala yaitu
di Rumah stimulasi di satuan dan di rumah. Kegiatan yang bertujuan untuk kembang anak. nilai di satuan dengan
(mingguan/bulanan/triwulan)
disampaikan kepada di
orang rumah. dan
tua setiap didik,
peserta semester.
satu
Perlu Pengembangan Belum semestermedia sekali. Tersedianya mediaanak dan yang
kemitraan satuan dengan orang tua dilakukan setidaknya tiga bulan namun tersedianya
Tersedianya
dokumen belum
yang secara laporan
dan
menjembatanilengkap hasil
dokumen belajar
yang
menggambarkan
komunikasi antara
disampaikan kepada orang tua secara berkala.
E.7 1 Indeks Layanan Holistik sekali (dua
Terdapat kali dalam
sembilan satu semester),
indikator jikadisepakati
kinerja yang merujuk pada Petunjuk
menjadi indeks Meninjau kapasitas pengelolaan satuan dalam Prima menjembatani
capaian
Seluruh
orang layanan komunikasi
perkembangan holistik anak antara
dan
integratif orang
diberikan
di satuantua satu
dengan
Integratif Teknis Pelibatan
layanan Keluargayang
holistik integratif pada Penyelenggaraan
dapat Pendidikan
disediakan atau dilakukanAnak
oleh perannya mendukung pemenuhan kebutuhan satuantua
Belum
semester
mencapai
adanya
PAUD dengan media
serta
sekali.
kategori
satuan
Sudah orang
Prima. ada
PAUD,
komunikasi namun
dan
tuakomunikasi
terlibat aktiforang
dan tua
dokumen
antara
Usia Dini. belum
yang
mendukung terlibat
menjembatani aktif
proses dan mendukung
komunikasi
pembelajaran proses
antara
berupa orang tua
satuan, dan upaya pemenuhannya didukung oleh pemerintah pusat esensial anak usia dini di luar pendidikan sebagai satuan dengan
pembelajaran orang
baik tua, tetapi
berupa belum
pemberian ada balik
umpan
dengan
pemberian
dokumen satuan
umpan
yang PAUD balik
menjembatani terkait
secara proses pembelajaran.
tertulis,
komunikasi lisan, dialog
antara
dan daerah. Indikator tersebut meliputi: pemantauan tumbuh bentuk kontribusi peran satuan PAUD dalam secara tertulis, lisan, dialog dan keterlibatan di
kembang anak, penyelenggaraan kelas orang tua, koordinasi mewujudkan konsep PAUDHI di tingkat komunitas. dan keterlibatan
orang dengandisatuan
tuakegiatan berbagai PAUDkegiatan
terkait kemitraan
proses
Kondusif berbagai
Satuan memiliki kemitraan
minimal orang
6 layanan tua dan satuan.
dengan unit terkait sebagai tindak lanjut hasil pemetaan, penerapan Indeks terdiri dari sejumlah kegiatan serta orang tua
pembelajaran.
Satuan
dan satuan.
PAUD sudah Tersedianya rencanaholistik
menyampaikan pelibatanintegratif
kepada orang
yang
orang mencapai
tua dalam kategori Prima.
kegiatan pembelajaran.
perilaku hidup bersih dan sehat, serta pemantauan kepemilikan NIK penyediaan layanan yang dipantau melalui sistem tua mengenai bentuk-bentuk konkret keterlibatan
peserta didik. Data Pokok Pendidikan. Indeks layanan holistik aktif dalam proses pembelajaran.
integratif dapat digunakan untuk memantau
pemenuhan target kinerja pemerintah pusat dan Pra-kondusif Satuan memiliki minimal 3 layanan holistik integratif
daerah dalam upaya penurunan stunting, sesuai yang mencapai kategori Prima.
dengan Perpres No. 72 Tahun 2021.

Perlu Pengembangan Kurang dari 3 layanan holistik integratif di satuan


yang mencapai kategori Prima.

E.7.1 2 Penyelenggaraan kelas Satuan menyelenggarakan kelas orang tua secara berkala. Meninjau kemampuan pengelolaan satuan dalam Prima Satuan menyelenggarakan kelas orang tua.
orang tua membangun kemitraan dengan orang tua sebagai
mitra pengajar dan sumber belajar, sehingga terjadi
kesinambungan di satuan dan di rumah. Kondusif N/A
Penyelenggaraan kelas orang tua juga merupakan
intervensi gizi-sensitif untuk pencegahan stunting,
serta bagian dari indeks layanan holistik integratif. Pra-kondusif N/A

Perlu Pengembangan Satuan tidak menyelenggarakan kelas orang tua.

E.7.2 2 Pencatatan data tumbuh Satuan melakukan pencatatan data tumbuh kembang anak berupa Meninjau kemampuan pengelolaan satuan untuk Prima
Satuan mencatat tumbuh kembang anak (berupa
kembang anak tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Informasi dapat mencatat data tumbuh kembang anak secara rutin tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala)
diperoleh dari buku kesehatan yang dimiliki anak, ataupun dilakukan sebagai bagian dari indeks layanan holistik Kondusif
Satuan mencatat
secara rutin minimaltumbuh kembang
tiga bulan anak (berupa
sekali.
secara mandiri oleh satuan. integratif. tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala)
Pra-kondusif Satuan mencatat tumbuh kembang
secara rutin minimal enam bulan sekali. anak (berupa
tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala)
Perlu Pengembangan Satuan belum
secara rutin mencatat
minimal satutumbuh kembang anak
tahun sekali.
(berupa tinggi badan, berat badan, dan lingkar
E.7.3 2 Pemantauan tumbuh Ketersediaan rekapitulasi data pertumbuhan semua anak, berupa: (i) Meninjau kemampuan pengelolaan satuan untuk Prima Satuan
kepala).memiliki rekapitulasi data pertumbuhan
kembang anak data berat badan menurut usia; (ii) data tinggi badan menurut usia; melakukan rekapitulasi data tumbuh kembang anak anak yang lengkap, terdiri dari: data berat badan
(iii) data berat badan menurut tinggi badan; dan (iv) Informasi lingkar dalam rangka memantau pertumbuhan dan Kondusif Satuan
menurutmemiliki rekapitulasi
usia, data 3 dari
tinggi badan 4 jenisusia,
menurut data data
kepala menurut usia dan jenis kelamin. Informasi dapat diperoleh perkembangan anak. Kegiatan ini merupakan pertumbuhan
berat badan anak, yaitu
menurut data
tinggi beratdan
badan, badan
datamenurut
lingkar
Pra-kondusif Satuan
usia, memiliki
data tinggi rekapitulasi
badan 2 dari
menurut 4 jenis
usia, data data
berat
dari dokumen DDTK, KMS, KPSP, atau sumber lainnya yang bagian dari indeks layanan holistik integratif. kepala; serta anak,
pertumbuhan salah satu
yaitu dokumen
dataatau
beratdata
badan menurut
relevan. Perlu Pengembangan badan
Satuan menurut
memiliki
DDTK/KMS/KPSP. tinggi badan,
rekapitulasi 1 dari 4 lingkar
jenis data
usia, data
kepala; tinggi
serta badan
salah satumenurut
dokumen usia, data berat
pertumbuhan
badan menurutanak,
tinggiyaitu dataatau
badan, beratdata
badan menurut
lingkar
DDTK/KMS/KPSP.
usia, data tinggi badan menurut usia, data berat
kepala.
badan menurut tinggi badan, atau data lingkar
kepala.
E.7.4 2 Koordinasi dengan unit Satuan melakukan koordinasi dengan puskesmas atau unit Meninjau kemampuan pengelolaan satuan untuk Prima Satuan memiliki sistem rujukan ke unit lain (DDTK
lain terkait pemenuhan kesehatan lain yang terdekat untuk pemberian layanan kesehatan bekerja sama dengan unit-unit lain terkait ke Puskesmas).
gizi dan kesehatan (vaksinasi, obat cacing, dsb.) pemenuhan kebutuhan esensial di luar pendidikan. Kondusif N/A
peserta didik Kegiatan ini merupakan bagian dari indeks layanan Pra-kondusif N/A
holistik integratif.
Perlu Pengembangan Satuan tidak memiliki sistem rujukan ke unit lain
(DDTK ke Puskesmas).
E.7.5 2 Penerapan PHBS Satuan memperkenalkan dan membiasakan anak untuk berperilaku Meninjau kemampuan pengelolaan satuan untuk Prima Satuan menerapkan seluruh indikator PHBS (9
sebagai berikut: (1) Mencuci tangan dengan air mengalir menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat indikator) yang tercantum pada definisi operasional.
menggunakan sabun; (2) Menggosok gigi dan memotong kuku; (3) (PHBS). Kegiatan ini merupakan bagian dari indeks
Menaruh sampah pada tempatnya; (4) Membersihkan lingkungan layanan holistik integratif.
setelah bermain; (5) Standar penanganan Covid-19; (6) Pengenalan
makanan sehat bergizi seimbang; (7) Membiasakan minum air putih Kondusif Satuan menerapkan minimal 6 indikator PHBS
dalam jumlah yang cukup; (8) Membiasakan mencuci tangan dengan yang tercantum pada definisi operasional.
sabun; (9) Membiasakan berkegiatan di luar kelas pada pagi hari
untuk mendapatkan sinar matahari.
Pra-kondusif Satuan menerapkan minimal 3 indikator PHBS
yang tercantum pada definisi operasional.

Perlu Pengembangan Satuan menerapkan kurang dari 3 indikator PHBS


yang tercantum pada definisi operasional.

E.7.6 2 Pemberian PMT dan/atau Penjadwalan satuan mengadakan PMT serta pelibatan pihak lain. Meninjau kemampuan pengelolaan satuan untuk Prima Satuan memberikan PMT dan/atau pemberian
pemberian makanan menjadwalkan kegiatan PMT secara rutin, dengan makanan bergizi sehat minimal tiga bulan sekali.
dengan gizi sehat melibatkan pihak lain untuk memastikan Kondusif Satuan memberikan PMT dan/atau pemberian
keberlangsungan kegiatan dan keamanan pangan. makanan bergizi sehat secara rutin minimal enam
Pra-kondusif Satuan memberikan PMT dan/atau pemberian
bulan sekali.
Kegiatan ini merupakan bagian dari indeks layanan makanan bergizi sehat secara rutin minimal satu
holistik integratif. Perlu Pengembangan Satuan belum memberikan PMT dan/atau
tahun sekali.
pemberian makanan bergizi sehat.
E.7.7 2 Pemantauan kepemilikan Persentase dihitung menggunakan rumus "jumlah peserta didik di Meninjau kemampuan pengelolaan satuan untuk Prima Satuan memiliki informasi identitas (NIK) dari
identitas peserta didik satuan yang memiliki NIK dibagi total jumlah peserta didik di satuan". memantau kepemilikan NIK sebagai bagian dari semua (100%) peserta didik.
(NIK) pemenuhan hak anak serta perlindungan bagi Kondusif Satuan memiliki informasi identitas (NIK) dari 75-
anak. Kegiatan ini merupakan bagian dari indeks 99% peserta didik.
Pra-kondusif Satuan memiliki informasi identitas (NIK) dari 50-
layanan holistik integratif. 74% peserta didik.
Perlu Pengembangan Satuan memiliki kurang dari 50% informasi identitas
(NIK) peserta didik.
E.7.8 2 Ketersediaan fasilitas Fasilitas sanitasi utama adalah instalasi air, jamban/toilet dengan air Meninjau kemampuan pengelolaan satuan untuk Prima Satuan memiliki fasilitas sanitasi yang lengkap,
sanitasi bersih, dan instalasi fasilitas cuci tangan dengan air mengalir. memiliki fasilitas sanitasi di satuan. Kegiatan ini meliputi instalasi air, jamban/toilet dengan air
merupakan bagian dari indeks layanan holistik Kondusif Satuan memiliki
bersih, dan 2 dari
instalasi 3 fasilitas
fasilitas cucisanitasi, yaitu air
tangan dengan
integratif. instalasi
mengalir. air, jamban/toilet dengan air bersih, atau
Pra-kondusif Satuan memiliki salah satu fasilitas sanitasi,
instalasi fasilitas cuci tangan dengan air mengalir. dapat
berupa instalasi air, jamban/toilet dengan air bersih,
Perlu Pengembangan Tidak tersedia fasilitas sanitasi (instalasi
atau instalasi fasilitas cuci tangan dengan air air,
jamban/toilet
mengalir. dengan air bersih, dan instalasi
E.8 2 Indeks Kapasitas Ketersediaan dokumen perencanaan, pengorganisasian, dan Meninjau kapasitas pengelolaan satuan yang Prima Satuan
fasilitas memiliki
cuci tangan dokumen
dengan perencanaan
air mengalir). tahunan
Perencanaan pelaksanaan di satuan. tercermin pada praktik satuan yang menggunakan yang lengkap, meliputi dokumen perencanaan,
dokumen perencanaan tahunan untuk mengelola Kondusif Satuan memiliki 2 dari 3 dokumen
dokumen pengorganisasian, dan dokumen perencanaan
sumber daya dengan baik. tahunan,
pelaksanaan.yaitu dokumen perencanaan, dokumen
Pra-kondusif Satuan memiliki salah
pengorganisasian, atausatu dokumen
dokumen perencanaan
pelaksanaan.
tahunan, yang dapat berupa dokumen
Perlu Pengembangan Satuan
perencanaan,memiliki
tidak dokumen dokumen perencanaan
pengorganisasian, atau
tahunan.
dokumen pelaksanaan.
E.8.1 2 Ketersediaan dokumen Ketersediaan dokumen perencanaan satuan PAUD yang meliputi: (i) Meninjau praktik satuan dalam menggunakan Prima Satuan memiliki dokumen perencanaan secara
perencanaan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan; (ii) rencana kegiatan satuan dokumen perencanaan untuk meningkatkan lengkap, meliputi visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan dalam satu tahun; dan (iii) kalender pendidikan tahun kualitas pengelolaan. Kondusif Satuan memiliki
pendidikan, rencana2 dari 3 dokumen
kegiatan satuanperencanaan
pendidikan
berjalan yang dibuat oleh satuan pendidikan. satuan
dalam PAUD, yaitudan
visi,kalender
misi danpendidikan
tujuan satuan
Pra-kondusif Satuansatu
pendidikan,
tahun,
memiliki
rencanasalahkegiatan
satu dokumensatuan
tahun
perencanaan,
pendidikan
berjalan
dapat yang visi,
berupa dibuat oleh
misi dan satuan
tujuan pendidikan.
satuan
Perlu Pengembangan dalam satu
Satuan tidak tahun, atau
memiliki kalenderperencanaan
dokumen pendidikan tahun(visi,
pendidikan,
berjalan yang rencana
dibuat kegiatan
oleh satuan satuan pendidikan
pendidikan.
misi,
dalamdan satutujuan,
tahun, rencana kegiatan,
atau kalender dan kalender
pendidikan tahun
E.8.2 2 Ketersediaan dokumen Ketersediaan dokumen pengorganisasian yang meliputi: (i) struktur Meninjau praktik satuan dalam merancang Prima Satuan memiliki
pendidikan). dokumen pengorganisasian secara
pengorganisasian organisasi satuan PAUD; (ii) deskripsi tugas pokok dan fungsi pengorganisasian satuan PAUD sebagai landasan berjalan
lengkap, yang
meliputidibuat oleh organisasi
struktur satuan pendidikan.
satuan PAUD,
(Tupoksi); dan (iii) tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan. pengelolaan. Kondusif Satuan
deskripsi memiliki
tugas pokok2 dari dan
3 dokumen
fungsi (Tupoksi), dan
pengorganisasian,
tata tertib pendidik yaitu
dansatustruktur
tenaga organisasi satuan
kependidikan.
Pra-kondusif Satuan memiliki salah dokumen
PAUD, deskripsi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi),
pengorganisasian,
atau tata tertib dapatdan
pendidik berupa struktur
tenaga organisasi
kependidikan.
Perlu Pengembangan Satuan tidak
satuan PAUD, memiliki
deskripsi dokumen
tugas pokokpengorganisasian
dan fungsi
(struktur
(Tupoksi), organisasi,
atau tata deskripsi
tertib tupoksi,
pendidik dandan tata
tenaga
E.8.3 2 Ketersediaan dokumen Ketersediaan dokumen pelaksanaan yang memuat minimal satu Meninjau kualitas pengelolaan satuan melalui Prima Satuan
tertib memiliki dokumen Standar Operasional
PTK).
pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada masing-masing kegiatan, kepemilikan Standar Operasional Prosedur yang kependidikan.
Prosedur (SOP) secara lengkap pada kegiatan:
di antaranya: (i) penerimaan siswa; (ii) pembelajaran; (iii) memandu pelaksanaan kegiatan di satuan. Kondusif Satuan memiliki dokumen Standar
penerimaan siswa, pembelajaran, pengembangan Operasional
pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; (iv) Prosedur
kompetensi (SOP) minimal
pendidik dan pada
tenaga 3 kegiatan:
kependidikan,
Pra-kondusif Satuan
penerimaanmemilikisiswa,dokumen Standar
pembelajaran, Operasional
pengembangan
pembiayaan; (v) pelibatan orang tua/keluarga. pembiayaan,
Prosedur (SOP) danminimal
pelibatanpada orang tua/keluarga.
1 kegiatan:
Perlu Pengembangan kompetensi
Satuan pendidik
tidaksiswa,
memiliki dan tenaga kependidikan,
dokumen pelaksanaan
penerimaan
pembiayaan, pembelajaran,
atau pelibatan pengembangan
orang tua/keluarga.
(Standar
kompetensi Operasional
pendidik Prosedur).
dan tenaga kependidikan,
E.8.4 2 Pengisian Dapodik Catatan waktu sinkronisasi data mutakhir oleh satuan. Meninjau kualitas pengelolaan satuan melalui Prima Satuan sudah melakukan pemutakhiran data
upaya pemutakhiran data berkala di Dapodik. pembiayaan,
Dapodik dalam atau
kurunpelibatan
waktu 6orangbulantua/keluarga.
terakhir (per
semester).
E.8.4 2 Pengisian Dapodik Catatan waktu sinkronisasi data mutakhir oleh satuan. Meninjau kualitas pengelolaan satuan melalui
upaya pemutakhiran data berkala di Dapodik.
Kondusif N/A
Pra-kondusif N/A
Perlu Pengembangan Satuan belum melakukan pemutakhiran data
Dapodik dalam kurun waktu 6 bulan terakhir (per
E.8.5 2 Pengisian SIPLah Pengaktifan SIPLAH, penggunaannya untuk belanja sumber daya Meninjau kualitas pengelolaan satuan melalui Prima semester).
sekolah, serta ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan. keaktifan penggunaan SIPLah dan pelaporan
secara tepat waktu saat SIPLAH digunakan. Kondusif
N/A in 2022
Pra-kondusif
Perlu Pengembangan
E.9 1 Indeks Akuntabilitas Kelengkapan dokumen-dokumen yang terkait pembiayaan satuan. Meninjau kapasitas pengelolaan satuan yang Prima Satuan memiliki kelengkapan dokumen terkait
Pembiayaan Ukuran kapasitas satuan dalam melaksanakan manajemen tercermin pada praktik satuan dalam menggunakan pembiayaan satuan, yang meliputi perencanaan
pembiayaan pendidikan secara maksimal, mulai dari perencanaan berbagai dokumen untuk menjaga akuntabilitas Kondusif Satuan
pembiayaanmemilikidantiga dari empat kelengkapan
penganggaran, implementasi
pembiayaan dan penganggaran, implementasi pembiayaan, penggunaan sumber daya satuan. dokumen
pembiayaan, terkait pembiayaan
pengawasan dansatuan, yaitu
pengendalian
Pra-kondusif Satuan memiliki
perencanaan minimal satu
pembiayaan dankelengkapan
penganggaran,
pengawasan dan pengendalian pembiayaan, serta pembiayaan,
dokumen danpembiayaan
terkait pertanggungjawaban.
satuan, yang dapat
pertanggungjawaban. Perlu Pengembangan implementasi
Satuan tidak pembiayaan,
memiliki dokumen pengawasan
terkait dan
pembiayaan
berupa perencanaan
pengendalian pembiayaan,pembiayaan
atau dan
satuan.
penganggaran,
E.9.1 2 Ketersediaan dokumen Ketersediaan dokumen Rencana Anggaran tahun berjalan, meliputi: Meninjau kualitas pengelolaan satuan melalui Prima Satuan memilikiimplementasi
pertanggungjawaban. dokumen Rencana pembiayaan,
Anggaran
rencana anggaran tahun (i) dokumen biaya investasi; (ii) dokumen biaya operasional; dan (iii) kepemilikan dan penggunaan dokumen rencana pengawasan
tahun berjalandan pengendalian
secara pembiayaan,
lengkap, meliputi biaya atau
berjalan dokumen biaya personal satuan PAUD pada tahun berjalan. anggaran tahun berjalan sebagai bentuk Kondusif Satuan
investasi memiliki
pertanggungjawaban.
(pembelian2 daritanah/gedung,
3 dokumen Rencana dll.), biaya
akuntabilitas pembiayaan. Anggaran
operasional tahun berjalan,
(gaji, pembelian yaitu biaya
alat dan investasi
bahan main,
Pra-kondusif Satuan
(pembelianhanya memiliki
tanah/gedung, salah satu
dll.), biayadokumen
operasional
alat tulis kantor,
Rencana Anggaran dll.),tahun
dan biaya
berjalan,personal
yaitu
Perlu Pengembangan (gaji, pembelian
Satuan
(pengadaantidak alat dan
memiliki
seragam, bahan
dokumen
makanan main,
Rencana
tambahanalatbiaya
tulis
Anggaran
anak,
investasi
kantor, (pembelian
dll.), atau biayatanah/gedung,
personal dll.), biaya
(pengadaan
tahun berjalan.
peralatan
operasional habis pakai
(gaji, untuk
pembelian anak,
alat dll.).
dan bahan main,
E.9.2 2 Ketersediaan dokumen Ketersediaan dokumen administrasi keuangan yang memuat: (i) Meninjau kualitas pengelolaan satuan melalui Prima Satuan memiliki
seragam, makanan sistem pengelolaan
tambahan anak, keuangan
peralatan
administrasi keuangan dokumen pembukuan (catatan pemasukan dan pengeluaran); dan kepemilikan dan penggunaan dokumen alat tulis
digital
habis yangkantor,
pakai dapat
untuk dll.), atau
diakses
anak, biayapemangku
oleh
dll.). personal
(ii) laporan keuangan (bulanan atau tahunan). administrasi keuangan sebagai bentuk akuntabilitas Kondusif Satuan memiliki
(pengadaan seragam,
kepentingan sistem pengelolaan
(yayasan,makanan
Kepala Satuan, keuangan
tambahan anak,
bendahara)
pembiayaan. secara
peralatan
untuk manual
habisuntuk
mengelola pakai
dokumenmengelola
untuk anak, dokumen
dll.).
administrasi keuangan,
Pra-kondusif Satuan memiliki
administrasi sistem
keuangan, pengelolaan keuangan
yang meliputi(catatandokumen
yang
secara meliputi
manual dokumen pembukuan
untuk pemasukan
mengelola dokumen
Perlu Pengembangan pembukuan
Satuan belum
pemasukan (catatan
danmemiliki sistem
pengeluaran) dandan
pengelolaanpengeluaran)
laporan
administrasi
dan laporan keuangan,
keuangan tetapi hanya
(bulanan ataumemiliki
tahunan). salah
keuangan
keuangan
satu dokumen maupun
(bulanan dokumen
atau
administrasi administrasi
tahunan).
keuangan, keuangan
yaitu
E.9.3 2 Penyusunan RKAS dan Penyusunan RKAS, pembelanjaan sesuai RKAS, dan pelaporan di Meninjau kualitas pengelolaan satuan melalui Prima Satuan
(dokumen melakukan
pembukuan penyusunan
dan laporanRKAS dan
keuangan).
pelaporan di aplikasi aplikasi BOP (ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan), penyusunan RKAS dan ketepatan waktu pelaporan dokumen pembukuan
melakukan belanja sesuai (catatan
denganpemasukan
perencanaan dan di
BOP di aplikasi BOP sebagai bentuk akuntabilitas Kondusif Satuan
RKAS, melakukan
pengeluaran)
serta penyusunan
atau laporan
melengkapi dokumen RKAS
keuangan dan
(bulanan
pelaporan atau
pembiayaan. melakukan
tahunan).
penggunaan belanja
BOP sesuaiketentuan
sesuai dengan perencanaan
dan tepat di
Pra-kondusif Satuan tetapi
RKAS, melakukan penyusunan
pengiriman laporanRKAS dan
penggunaan BOP
waktu.
melakukan belanja sesuai dengan perencanaan di
Perlu Pengembangan tidak sesuai
Satuan ketentuan.
melakukan penyusunan RKAS, tetapi tidak
RKAS, tetapi tidak membuat laporan penggunaan
melakukan
BOP. belanja sesuai dengan perencanaan di
RKAS, serta tidak mengirimkan dokumen
penggunaan BOP di aplikasi BOP.

Anda mungkin juga menyukai