Anda di halaman 1dari 66

DATA SEKOLAH DAN REFLEKSI ANALISIS PERENCANAAN BERBASIS DATA

Nama Satuan Pendidikan/Nama Dinas Pendidikan SMAN 1 PULAUPANGGUNG


NPSN 10805054
Nama Perencanaan Perencanaan Berbasis Data Rapor Pendidikan 2023
Nama Kepala Sekolah Drs. SASMADI
NIP. 196607211995121003
Tahun Anggaran / Tahun Pelajaran 2023/2024

Apakah Anda pernah melakukan perencanaan di satuan pendidikan? Ya Tidak


v

Tidak disusun setiap


tahun, hanya
menggunakan satu tahun ajaran
Seberapa sering institusi Anda melakukan perencanaan? satu semester sekali satu triwulan sekali lainnya
dokumen sekali
perencanaan tahun
sebelumnya

v
Perencanaan dilaksanakan oleh timwork sekolah melalui proses identifikasi Hasil Capaian SNP, Rapor
Bagaimana perencanaan satuan pendidikan dilaksanakan di satuan
Pendidikan dan Evaluasi Diri Ketercapaian Pelaksanaan Program Kerja Sekolah.
pendidikan Bapak/Ibu?
Identifikasi permasalahan, mencari akar permasalahan setiap dimensi, mencari beberapa alternatif
solusi, memilih solusi dengan tingkat prioritas dan pemenuhan kebutuhan, menetapkan jadwal dan
Apa saja tahapan perencanaan yang biasanya dilakukan?
biaya yang dibutuhkan.

Data Ketercapaian 8 SNP Sekolah, Dokumen EDS Sekolah, Rapor Pendidikan


Sumber data apa saja yang digunakan dalam perencanaan tersebut?

Visi Misi sekolah, Rapor Pendidikan, SNP Sekolah, Program Kerja Sekolah dan Evaluasi Hasil
Apa saja komponen yang termasuk dalam proses perencanaan Ketercapaian Program Kerja Sekolah.
tersebut?
Contoh: visi misi satuan, isu yang ingin dikuatkan, rencana kegiatan, dll.

Kepala Sekolah, Tim Pengembang Sekolah (Semua Waka, Semua Ketua Program Studi, Kepala
Siapa saja yang terlibat dalam proses perencanaan tersebut? Perpustakaan, Koordinator setiap bidang yan ada di sekolah), Pengawas dan Idiuka.

Program Kerja Sekolah 1 tahun (RKS-terdiri RKT dan RKAS)


Apa saja dokumen yang dihasilkan dari perencanaan tersebut?

Apa permasalahan yang dihadapi dalam melakukan perencanaan di


sekolah?

ANALISIS PERENCANAAN BERBASIS DATA


Lembar Kerja 1A - Identifikasi: Memilah dan memilih Permasalahan

1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan


2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang masih bermasalah.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas sebagai indikator yang perlu diprioritaskan.
4. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas

INDIKATOR INDIKATOR Hal yang Belum Baik


DAFTAR Keterangan
PEMENUHAN INDIKATOR DIINTERVENSI Nama Indikator
Dimensi Intervensi
Prioritas dan
Level 1 DIMENSI Level 1
Pemenuhan
Dimensi A (output) A.1 A.1 A.1.5 Kemampuan Literasi Prioritas
A.2 A.2 A.2.4 Kemampuan Numerasi Prioritas
Mutu dan relevansi hasil
A.3 A.3 A.3.5 Indeks Karakter Prioritas
belajar murid
A.4
A.5
A.6
Dimensi C (input) C.1
Kompetensi dan kinerja GTK C.2
C.3
C.4
C.5
C.6
C.7
C.8
C.9
Dimensi D (proses) D.1 D.1 D.4.2 Kualitas Pembelajaran Prioritas
D.3 D.2 D.82 Kepemimpinan Instruksional Prioritas
Mutu dan relevansi
D.4 D.3 D.1.1 Iklim keamanan sekolah Prioritas
pembelajaran
D.8 D.4 D.3.1 Iklim kebhinekaan Prioritas
D.5
D.6
D.7
D.8
D.9
D.10
D.11
D.12
D.13
D.14
D.15
D.16
D.17
Dimensi E (input) E.1.1 E.1 Pemenuhan
Pengelolaan sekolah yang E.2
partisipatif, transparan, dan E.3
akuntabel E.4

RAPOR SEKOLAH CAPAIAN LEVEL 2 DAN 1


Lembar Kerja 1B - Identifikasi: Memilih Indikator yang Akan Diintervensi
Prioritas

Lembar ini adalah lembar untuk membantu satuan pendidikan dalam menentukan indikator layanan yang ingin dikuatkan berdasarkan "Hal yang Belum Baik" di Lembar Kerja 1A
(LK1A). Melalui Lembar Kerja 1B, satuan melakukan identifikasi apa saja indikator layanan yang ingin diperkuat sesuai dengan prioritas di masing-masing satuan.

Untuk menggunakan Lembar Kerja 1B, langkah-langkah yang digunakan:


1. Klik Rapor (telah terisi data Rapor Pendidikan sekolah), Pilih isu prioritas yang memiliki nilai kurang dan sedang (A.1; A.2; A.3; D.4; D.8)
Untuk SMK plus A.4; A.5; A.6.
2. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai baik tapi berada dibawah rata-rata satuan pendidikan serupa, kab/kota/provinsi/nasional
3. Pilih Indikator yang memiliki nilai kurang dan sedang tapi tidak termasuk dalam isu prioritas
4. Beri Nomor urut pada tabel 1, Kode indikator level 1 terisi otomatis (dari LK-1A), isi Nomor urut, Kode Lev-1 dan Kode Lev-2 pada Tabel 2,
yang merupakan indikator prioritas dan menjadi Indikator yang akan diintervensi.

Indikator yang Ingin Dikuatkan dan diintervensi


Indktr-
No Rekomendasi Indikator Prioritas dan Capaian Trend Naik- Kode
Dmnsi Thn ini Thn Lalu Nama Indikator
turun ; (+/-) Lev-2
1. A.1 Kemampuan literasi Sedang (64,44% siswa 64,44 17,78 Naik 262% A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan
Persentase peserta didik berdasarkan sudah mencapai merefleksikan isi teks (L3)
kemampuan dalam memahami, kompetensi minimum) Kompetensi peserta didik pada
menggunakan, merefleksi, dan kemampuan menganalisis,
mengevaluasi beragam jenis teks (teks memprediksi, dan menilai konten,
informasional dan teks fiksi). bahasa, dan unsur-unsur dalam teks
informasional (non-fiksi) dan sastra.
61,38

2. A.2 Kemampuan numerasi Sedang (48,89% siswa 48,89 26,67 Naik 83% A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan
Persentase peserta didik berdasarkan sudah mencapai Ketidakpastian
kemampuan dalam berpikir kompetensi minimum) Kompetensi peserta didik dalam
menggunakan konsep, prosedur, fakta, berpikir menggunakan konsep,
dan alat matematika untuk prosedur, fakta, dan alat matematika
menyelesaikan masalah sehari-hari pada pada konten data dan ketidakpastian
berbagai jenis konteks yang relevan. untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari. 51,71

PEMILIHAN PENGUATAN INDIKATOR 3


3. A.3 Karakter Baik 59,18 51,17 Naik 16% A.3.5 Kebinekaan global
Kecenderungan peserta didik dalam Ketertarikan terhadap budaya yang
bersikap dan berperilaku berdasarkan berbeda, kepedulian terhadap isu-isu
nilai-nilai pelajar Pancasila yang global, serta dukungan terhadap
mencakup beriman, bertakwa kepada kesetaraan gender, agama, dan
Tuhan YME, dan berakhlak mulia, budaya. 56,85
gotong-royong, kreativitas, nalar kritis,
kebinekaan global, serta kemandirian.

4. D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 66,21 57,09 Naik 16% D.1.1 Manajemen kelas
Kualitas pengelolaan kelas dan Pengelolaan kelas yang mendukung
penyelenggaraan pembelajaran interaktif pembelajaran serta penerapan
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran penghargaan dan sanksi secara
dan karakteristik siswa. proporsional. 66,7
5. D.3 Kepemimpinan instruksional Baik 51,87 Tidak Tidak Tersedia D.3.1 Visi-misi sekolah
Tingkat kepemimpinan yang mendukung Tersedia (Satdik tidak Perumusan, penyampaian dan
perbaikan kualitas pembelajaran, dilihat (Satdik mengikuti AN penerapan visi-misi sekolah untuk
dari penjabaran visi-misi, penyusunan tidak tahun lalu) meningkatkan kualitas pembelajaran.
program pembelajaran dan mengikuti 46,77
pengembangan kurikulum sekolah. AN tahun
lalu)

6. D.4 Iklim keamanan sekolah Baik 72,88 67,01 Naik 9% D.4.2 Kesejahteraan psikologis (wellbeing)
Kondisi satuan pendidikan yang kondusif guru
yang memberikan rasa aman (secara Perasaan bahagia menjadi guru yang
fisik dan psikologis), seperti tidak adanya didasarkan atas kesempatan untuk
perundungan dan hukuman fisik. mengembangkan diri dan memiliki
hubungan baik dengan warga sekolah.
76,07

7. D.8 Iklim Kebinekaan Baik 67,58 51,54 Naik 31% D.8.2 Komitmen kebangsaan
Kondisi sekolah yang menunjukkan Kesetiaan pada negara dan kesediaan
adanya sikap dan perilaku kepala menumbuhkan rasa kebangsaan
sekolah dan guru dalam menerapkan warga sekolah. 84,74
toleransi agama dan budaya serta
komitmen kebangsaan.

8.

PEMILIHAN PENGUATAN INDIKATOR 4


9.

10.
11.
12.

PEMILIHAN PENGUATAN INDIKATOR 5


Lembar Kerja 3 : Menentukan Alternatif Solusi dan Memutuskan Solusi yang Dipilih

Lembar ini adalah lembar untuk membantu satuan pendidikan menentukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang teridentifikasi di lembar kerja sebelumnya (LK2). Melalui Lembar Kerja 3, satuan pendidikan didorong untuk
membuat beberapa alternatif solusi untuk setiap akar masalah, kemudian memilih satu solusi yang dianggap paling memungkinkan untuk dilakukan oleh satuannya.
Untuk dapat melakukan pengisian Lembar Kerja 3, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, silakan mengisi kolom Alternatif Solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang teridentifikasi.
2. Pilih satu atau beberapa dan tuliskan solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.

IND Permasalahan Akar Permasalahan Alternatif Inspirasi Solusi / Benahi Inspirasi Solusi / Benahi Terpilih
A.1 Kemampuan literasi A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan A.1.5.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi A.1.5.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
Persentase peserta didik berdasarkan isi teks (L3) GTK dengan mempelajari konten terkait teks kebijakan dan penganggaran terkait penguatan
kemampuan dalam memahami, Kompetensi peserta didik pada kemampuan sastra yang berkaitan erat dengan kemampuan literasi
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi menganalisis, memprediksi, dan menilai literasi di Platform Merdeka Mengajar
beragam jenis teks (teks informasional dan konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks
teks fiksi). Sedang (64,44% siswa sudah informasional (non-fiksi) dan sastra. 61,38
mencapai kompetensi minimum)
A.1.5.2 Satuan Pendidikan melalui GTK
mengimplementasikan pembelajaran tentang
teks sastra yang berkaitan erat dengan
kemampuan literasi siswa secara keseluruhan

A.1.5.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait penguatan
literasi

A.2 Kemampuan numerasi A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan A.2.4.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi A.2.4.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
Persentase peserta didik berdasarkan Ketidakpastian GTK dengan mempelajari konten terkait teks kebijakan dan penganggaran terkait penguatan
kemampuan dalam berpikir menggunakan Kompetensi peserta didik dalam berpikir informasi yang berkaitan erat dengan numerasi
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat kemampuan numerasi di Platform Merdeka
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari matematika pada konten data dan Mengajar
pada berbagai jenis konteks yang relevan. ketidakpastian untuk menyelesaikan masalah
Sedang (48,89% siswa sudah mencapai sehari-hari. 51,71
kompetensi minimum) A.2.4.2 Satuan Pendidikan melalui GTK
mengimplementasikan pembelajaran tentang
teks informasi yang berkaitan erat dengan
kemampuan numerasi siswa secara
keseluruhan

A.2.4.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait penguatan
numerasi

PENENTUAN ALTERNATIF SOLUSI 6


A.3 Karakter A.3.5 Kebinekaan global
Kecenderungan peserta didik dalam bersikap Ketertarikan terhadap budaya yang berbeda,
dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai pelajar kepedulian terhadap isu-isu global, serta
Pancasila yang mencakup beriman, bertakwa dukungan terhadap kesetaraan gender,
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, agama, dan budaya. 56,85
gotong-royong, kreativitas, nalar kritis,
kebinekaan global, serta kemandirian. Baik

D.1 Kualitas pembelajaran D.1.1 Manajemen kelas D.1.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi D.1.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK
Kualitas pengelolaan kelas dan Pengelolaan kelas yang mendukung GTK dengan mempelajari konten terkait mengembangkan dan mengimplementasikan
penyelenggaraan pembelajaran interaktif pembelajaran serta penerapan penghargaan pengelolaan kelas yang mendukung pengelolaan kelas yang mendukung
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dan sanksi secara proporsional. 66,7 pembelajaran yang berpusat pada siswa pembelajaran
karakteristik siswa. Sedang

D.1.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK


mengembangkan dan mengimplementasikan
pengelolaan kelas yang mendukung
pembelajaran

D.1.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait penerapan
manajemen kelas yang optimal di sekolah

D.3 Kepemimpinan instruksional D.3.1 Visi-misi sekolah


Tingkat kepemimpinan yang mendukung Perumusan, penyampaian dan penerapan
perbaikan kualitas pembelajaran, dilihat dari visi-misi sekolah untuk meningkatkan kualitas
penjabaran visi-misi, penyusunan program pembelajaran. 46,77
pembelajaran dan pengembangan kurikulum
sekolah. Baik

PENENTUAN ALTERNATIF SOLUSI 7


D.4 Iklim keamanan sekolah D.4.2 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) guru
Kondisi satuan pendidikan yang kondusif Perasaan bahagia menjadi guru yang
yang memberikan rasa aman (secara fisik didasarkan atas kesempatan untuk
dan psikologis), seperti tidak adanya mengembangkan diri dan memiliki hubungan
perundungan dan hukuman fisik. Baik baik dengan warga sekolah. 76,07

D.8 Iklim Kebinekaan D.8.2 Komitmen kebangsaan


Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya Kesetiaan pada negara dan kesediaan
sikap dan perilaku kepala sekolah dan guru menumbuhkan rasa kebangsaan warga
dalam menerapkan toleransi agama dan sekolah. 84,74
budaya serta komitmen kebangsaan. Baik

PENENTUAN ALTERNATIF SOLUSI 8


PENENTUAN ALTERNATIF SOLUSI 9
Lembar Kerja 4. : Menyusun Target dan Rencana Kegiatan

Lembar Kerja 4 membantu satuan pendidikan untuk menyusun target dan rencana kegiatan sebagai solusi untuk meningkatkan capaian. Melalui lembar kerja ini, satuan pendidikan
diarahkan untuk menetapkan target capaian untuk satu tahun, serta merumuskan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT).
Untuk dapat melakukan pengisian Lembar Kerja 4, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hasil Solusi Terpilih di LK 3, akan masuk ke dalam kolom kegiatan dan sub-kegiatan di LK 4.
2. Tentukan target capaian untuk satu tahun di kolom target.
3. Tentukan rincian kegiatan dan dimasukkan ke dalam kolom sub kegiatan, tentukan koordinator pelaksananya serta waktu pelaksanaan.
4. Tentukan dukungan yang diperlukan untuk melaksanakan sub kegiatan di dalam kolom ‘sumber daya’.

Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
A.1 Satuan Pendidikan memfasilitasi Kepala Sekolah , Merencanakan Satuan Pendidikan Wakakur Minggu ke 3 Minggu ke 1 Narsum, Kepala Sekolah,
adanya kebijakan dan penganggaran Guru,dan siswa memfasilitasi adanya kebijakan dan juni juli Wakakur/TPMPS
terkait penguatan literasi penganggaran terkait penguatan
literasi

Melaksanakan Satuan Pendidikan Ketua Tim Litersi Minggu ke 4 Minggu ke Tim Literasi Sekolah
memfasilitasi adanya kebijakan dan sekolah juli 2023 dan minggu ke 2
penganggaran terkait penguatan Minggu ke 3 Nopember
literasi bulan januari 2023 dan
2024 mingggu ke 1
bulan Mei
2024

Mengevaluasi Satuan Pendidikan Kepala Sekolah Minggu ke 2 Minggu ke 3 Wakasapras dan TPMPS
memfasilitasi adanya kebijakan dan bulan Januari Bulan Januari
penganggaran terkait penguatan 2024 dan 2024 dan
literasi Minggu ke 2 minggu ke 3
Bulai Mei bulai Mei

Melaporkan dan menindaklanjuti Wakakur Minggu ke 2 Minggu ke 3 TPMPS


Satuan Pendidikan memfasilitasi bulan juni Buln juli 2024
adanya kebijakan dan penganggaran 2024
terkait penguatan literasi

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 10


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
A.2 Satuan Pendidikan memfasilitasi Kepala Sekolah Merencanakan Satuan Pendidikan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
adanya kebijakan dan penganggaran dan Guru memfasilitasi adanya kebijakan dan Pelaksana dalam kegiatan
terkait penguatan numerasi penganggaran terkait penguatan
numerasi

Melaksanakan Satuan Pendidikan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


memfasilitasi adanya kebijakan dan Pelaksana dalam kegiatan
penganggaran terkait penguatan
numerasi

Mengevaluasi Satuan Pendidikan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


memfasilitasi adanya kebijakan dan Pelaksana dalam kegiatan
penganggaran terkait penguatan
numerasi

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Satuan Pendidikan memfasilitasi Pelaksana dalam kegiatan
adanya kebijakan dan penganggaran
terkait penguatan numerasi

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 11


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
A.3 Kepala Sekolah Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
dan Guru Pelaksana dalam kegiatan

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 12


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
D.1 Satuan Pendidikan melalui GTK Guru,dan siswa Merencanakan Satuan Pendidikan Tuliskan Koord. Minggu ke 1 Minggu ke SDM yang dapat diberdayakan
mengembangkan dan melalui GTK mengembangkan dan Pelaksana : Waka juli 2023 dan minggu ke 2 dalam kegiatan : Narasumber,
mengimplementasikan pengelolaan mengimplementasikan pengelolaan Kurikulum Minggu ke 3 Nopember Kepala Sekolah
kelas yang mendukung pembelajaran kelas yang mendukung pembelajaran bulan januari 2023 dan
2024 mingggu ke 1
bulan Mei
2024

Melaksanakan Satuan Pendidikan Tuliskan Koord. Minggu ke 1 Minggu ke SDM yang dapat diberdayakan
melalui GTK mengembangkan dan Pelaksana : Waka juli 2023 dan minggu ke 2 dalam kegiatan : Narasumber,
mengimplementasikan pengelolaan Kurikulum Minggu ke 3 Nopember Guru Mapel
kelas yang mendukung pembelajaran bulan januari 2023 dan
2024 mingggu ke 1
bulan Mei
2024

Mengevaluasi Satuan Pendidikan Tuliskan Koord. Minggu ke 1 Minggu ke SDM yang dapat diberdayakan
melalui GTK mengembangkan dan Pelaksana : Kepala juli 2023 dan minggu ke 2 dalam kegiatan : Kepala Sekolah
mengimplementasikan pengelolaan Sekolah Minggu ke 3 Nopember
kelas yang mendukung pembelajaran bulan januari 2023 dan
2024 mingggu ke 1
bulan Mei
2024

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. Minggu ke 1 Minggu ke SDM yang dapat diberdayakan
Satuan Pendidikan melalui GTK Pelaksana : Waka juli 2023 dan minggu ke 2 dalam kegiatan : TPMPS
mengembangkan dan Kurikulum Minggu ke 3 Nopember
mengimplementasikan pengelolaan bulan januari 2023 dan
kelas yang mendukung pembelajaran 2024 mingggu ke 1
bulan Mei
2024

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 13


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
D.3 Orangtua / Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
Walimurid / Pelaksana dalam kegiatan
komite sekolah

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 14


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
D.4 Orangtua / Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
Walimurid / Pelaksana dalam kegiatan
komite sekolah

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 15


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
D.8 Kepala Sekolah Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
dan Guru Pelaksana dalam kegiatan

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 16


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
Kepala Sekolah Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
dan Guru Pelaksana dalam kegiatan

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 17


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
Mitra sekolah / Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
DUDI Pelaksana dalam kegiatan

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 18


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
Komite Sekolah Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
dan Wali Murid Pelaksana dalam kegiatan

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 19


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
Pelaksana dalam kegiatan

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 20


Koordinator
No Kegiatan Target Subkegiatan Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya
Pelaksana
Merencanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan
Pelaksana dalam kegiatan

Melaksanakan Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Mengevaluasi Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti Tuliskan Koord. SDM yang dapat diberdayakan


Pelaksana dalam kegiatan

TARGET DAN RENCANA KEGIATAN 21


Lembar Kerja 5 : Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran
Lembar ini adalah lembar untuk membantu satuan pendidikan menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan (RKAS) berdasarkan hasil evaluasi diri dan analisis permasalahan dan solusi. Dengan cara Isi Nama
Program, isi Kode Rekening, isi uraian kegiatan, tentukan Volume, satuan, satuan biaya. Melalui Lembar Kerja 5, satuan pendidikan menetapkan daftar kegiatan yang akan dimasukkan ke RKAS. Selanjutnya, satuan
pendidikan menetapkan barang dan jasa yang akan dibelanjakan, termasuk harga satuan. Pada akhirnya, satuan pendidikan akan memasukkan kegiatan dan anggaran tersebut ke dalam RKAS.
Untuk dapat melakukan pengisian Lembar Kerja 5, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
1 Satuan pendidikan memilih kegiatan didalam RKT yang akan dibiayai pada tahun perencanaan tersebut
2 Kegiatan yang terpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS:
a) Jika satuan pendidikan sudah menerapkan ARKAS, dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut
b) Jika satuan pendidikan menerapkan aplikasi RKAS diluar ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi yang tersedia dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
c) Jika satuan pendidikan belum menggunakan aplikasi, sekolah dapat menggunakan format RKAS manual dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS

No Program Sub-Program Kegiatan Kode Rekening Uraian Kegiatan Volume Satuan (Ls) Satuan biaya Jumlah
A.1 Peningkatan kompetensi GTK Satuan Pendidikan memfasilitasi Merencanakan Satuan PR.A-1234 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
terkait literasi melalui Platform adanya kebijakan dan Pendidikan memfasilitasi adanya pelatihan literasi yang melibatkan
Merdeka Mengajar penganggaran terkait penguatan kebijakan dan penganggaran guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
literasi terkait penguatan literasi Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Satuan PR.A-1235 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 38 Rp 50,000 Rp 1,900,000


Pendidikan memfasilitasi adanya melibatkan semua Guru (38 orang)
kebijakan dan penganggaran
terkait penguatan literasi

Mengevaluasi Satuan Pendidikan PR.A-1236 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan pengawas pembina melakukan
dan penganggaran terkait evaluasi kegiatan
penguatan literasi

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-1237 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan memfasilitasi kegiatan dan peserta pelatihan
adanya kebijakan dan menindaklanjuti untuk
penganggaran terkait penguatan diimplementasikan di kelas
literasi

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 22


A.2 Peningkatan kompetensi GTK Satuan Pendidikan memfasilitasi Merencanakan Satuan PR.A-2238 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
terkait Numerasi melalui adanya kebijakan dan Pendidikan memfasilitasi adanya pelatihan literasi yang melibatkan
Platform Merdeka Mengajar penganggaran terkait penguatan kebijakan dan penganggaran guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
numerasi terkait penguatan numerasi Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Satuan PR.A-2239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


Pendidikan memfasilitasi adanya melibatkan semua Guru (38 orang)
kebijakan dan penganggaran
terkait penguatan numerasi

Mengevaluasi Satuan Pendidikan PR.A-2240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan pengawas pembina melakukan
dan penganggaran terkait evaluasi kegiatan
penguatan numerasi

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-2241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan memfasilitasi kegiatan dan peserta pelatihan
adanya kebijakan dan menindaklanjuti untuk
penganggaran terkait penguatan diimplementasikan di kelas
numerasi

A.3 Peningkatan kompetensi Nalar Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Kritis GTK dalam Profil Pelajar pelatihan literasi yang melibatkan
Pancasila melalui PMM guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 23


Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

D.1 Berbagi Praktik baik Wirausaha Satuan Pendidikan melalui GTK Merencanakan Satuan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
mengembangkan dan Pendidikan melalui GTK pelatihan literasi yang melibatkan
mengimplementasikan mengembangkan dan guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
pengelolaan kelas yang mengimplementasikan Ketua panitia menyusun jadwal
mendukung pembelajaran pengelolaan kelas yang kegiatan pelatihan.
mendukung pembelajaran

Melaksanakan Satuan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


Pendidikan melalui GTK melibatkan semua Guru (38 orang)
mengembangkan dan
mengimplementasikan
pengelolaan kelas yang
mendukung pembelajaran

Mengevaluasi Satuan Pendidikan PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
melalui GTK mengembangkan pengawas pembina melakukan
dan mengimplementasikan evaluasi kegiatan
pengelolaan kelas yang
mendukung pembelajaran

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan melalui GTK kegiatan dan peserta pelatihan
mengembangkan dan menindaklanjuti untuk
mengimplementasikan diimplementasikan di kelas
pengelolaan kelas yang
mendukung pembelajaran

D.3 Sosiialisasi kepada orangtua Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
terkait perkembangan karir pelatihan literasi yang melibatkan
siswa sesuai dengan minat dan guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
bakat Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 24


Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

D.4 Sosialisasi orangtua terkait Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
perkembangan prospek karir pelatihan literasi yang melibatkan
siswa sesuai dengan minat dan guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
bakatnya Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 25


D.8 Peningkatan kompetensi Merencanakan PR.D-4438 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
praktik pembelajaran interaktif pelatihan literasi yang melibatkan
GTK sesuai kebutuhan dan guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
karakteristik siswa Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4439 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.D-4440 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4441 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

Penguatan karakter dalam Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
keragaman agama dan budaya pelatihan literasi yang melibatkan
di sekolah guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 26


Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000
melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

Upsskilling GTK sesuai Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kebutuhan dunia usaha dan pelatihan literasi yang melibatkan
dunia industri guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 27


Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

Upsskilling GTK sesuai Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kebutuhan dunia usaha dan pelatihan literasi yang melibatkan
dunia industri guru (5) dengan SK Kepala sekolah,
Ketua panitia menyusun jadwal
kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 28


Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

Merencanakan Rp -

Melaksanakan Rp -

Mengevaluasi Rp -

Melaporkan dan menindaklanjuti Rp -

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 29


Merencanakan Rp -

Melaksanakan Rp -

Mengevaluasi Rp -

Melaporkan dan menindaklanjuti Rp -

JUMLAH TOTAL PROGRAM PRIORITAS Rp 34,900,000

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 30


RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH PROGRAM PRIORITAS
Nama Satuan Pendidikan : SMAN 1 PULAUPANGGUNG
NPSN : 10805054
Nama Perencanaan : Perencanaan Berbasis Data Rapor Pendidikan 2023
Nama Kepala Sekolah : Drs. SASMADI
NIP. : 196607211995121003
Tahun Anggaran / Pelajaran : 2023/2024

Kode Satuan
No Indktr Program Sub-Program Kegiatan Uraian Kegiatan Vol.
(Ls) Satuan biaya Jumlah
Rekening
1 A.1 Peningkatan kompetensi Satuan Pendidikan Merencanakan Satuan Pendidikan PR.A-1234 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
GTK terkait literasi melalui memfasilitasi adanya memfasilitasi adanya kebijakan dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan
Platform Merdeka Mengajar kebijakan dan penganggaran terkait penguatan SK Kepala sekolah, Ketua panitia
penganggaran terkait literasi menyusun jadwal kegiatan pelatihan.
penguatan literasi

Melaksanakan Satuan Pendidikan PR.A-1235 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 38 Rp 50,000 Rp 1,900,000


memfasilitasi adanya kebijakan dan melibatkan semua Guru (38 orang)
penganggaran terkait penguatan
literasi

Mengevaluasi Satuan Pendidikan PR.A-1236 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan dan pengawas pembina melakukan evaluasi
penganggaran terkait penguatan kegiatan
literasi

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-1237 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan memfasilitasi kegiatan dan peserta pelatihan
adanya kebijakan dan penganggaran menindaklanjuti untuk diimplementasikan
terkait penguatan literasi di kelas

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 31


2 A.2 Peningkatan kompetensi Satuan Pendidikan Merencanakan Satuan Pendidikan PR.A-2238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
GTK terkait Numerasi memfasilitasi adanya memfasilitasi adanya kebijakan dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan
melalui Platform Merdeka kebijakan dan penganggaran terkait penguatan SK Kepala sekolah, Ketua panitia
Mengajar penganggaran terkait numerasi menyusun jadwal kegiatan pelatihan.
penguatan numerasi

Melaksanakan Satuan Pendidikan PR.A-2239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


memfasilitasi adanya kebijakan dan melibatkan semua Guru (38 orang)
penganggaran terkait penguatan
numerasi

Mengevaluasi Satuan Pendidikan PR.A-2240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan dan pengawas pembina melakukan evaluasi
penganggaran terkait penguatan kegiatan
numerasi

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-2241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan memfasilitasi kegiatan dan peserta pelatihan
adanya kebijakan dan penganggaran menindaklanjuti untuk diimplementasikan
terkait penguatan numerasi di kelas

3 A.3 Peningkatan kompetensi Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Nalar Kritis GTK dalam literasi yang melibatkan guru (5) dengan
Profil Pelajar Pancasila SK Kepala sekolah, Ketua panitia
melalui PMM menyusun jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 32


Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan evaluasi
kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk diimplementasikan
di kelas

4 D.1 Berbagi Praktik baik Satuan Pendidikan melalui Merencanakan Satuan Pendidikan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Wirausaha GTK mengembangkan dan melalui GTK mengembangkan dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan
mengimplementasikan mengimplementasikan pengelolaan SK Kepala sekolah, Ketua panitia
pengelolaan kelas yang kelas yang mendukung pembelajaran menyusun jadwal kegiatan pelatihan.
mendukung pembelajaran

Melaksanakan Satuan Pendidikan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melalui GTK mengembangkan dan melibatkan semua Guru (38 orang)
mengimplementasikan pengelolaan
kelas yang mendukung pembelajaran

Mengevaluasi Satuan Pendidikan PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
melalui GTK mengembangkan dan pengawas pembina melakukan evaluasi
mengimplementasikan pengelolaan kegiatan
kelas yang mendukung pembelajaran

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan melalui GTK kegiatan dan peserta pelatihan
mengembangkan dan menindaklanjuti untuk diimplementasikan
mengimplementasikan pengelolaan di kelas
kelas yang mendukung pembelajaran

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 33


5 D.3 Sosiialisasi kepada orangtua Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
terkait perkembangan karir literasi yang melibatkan guru (5) dengan
siswa sesuai dengan minat SK Kepala sekolah, Ketua panitia
dan bakat menyusun jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan evaluasi
kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk diimplementasikan
di kelas

6 D.4 Sosialisasi orangtua terkait Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
perkembangan prospek karir literasi yang melibatkan guru (5) dengan
siswa sesuai dengan minat SK Kepala sekolah, Ketua panitia
dan bakatnya menyusun jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 34


Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan evaluasi
kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk diimplementasikan
di kelas

7 D.8 Peningkatan kompetensi Merencanakan PR.D-4438 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
praktik pembelajaran literasi yang melibatkan guru (5) dengan
interaktif GTK sesuai SK Kepala sekolah, Ketua panitia
kebutuhan dan karakteristik menyusun jadwal kegiatan pelatihan.
siswa

Melaksanakan PR.D-4439 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.D-4440 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan evaluasi
kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4441 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk diimplementasikan
di kelas

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 35


8 Penguatan karakter dalam Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
keragaman agama dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan
budaya di sekolah SK Kepala sekolah, Ketua panitia
menyusun jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan evaluasi
kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk diimplementasikan
di kelas

9 Upsskilling GTK sesuai Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kebutuhan dunia usaha dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan
dunia industri SK Kepala sekolah, Ketua panitia
menyusun jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 36


Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan evaluasi
kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk diimplementasikan
di kelas

10 Upsskilling GTK sesuai Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kebutuhan dunia usaha dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan
dunia industri SK Kepala sekolah, Ketua panitia
menyusun jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pengawas pembina melakukan evaluasi
kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kegiatan dan peserta pelatihan
menindaklanjuti untuk diimplementasikan
di kelas

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 37


11 Merencanakan 0 0 0 0 Rp - Rp -

Melaksanakan 0 0 0 0 Rp - Rp -

Mengevaluasi 0 0 0 0 Rp - Rp -

Melaporkan dan menindaklanjuti 0 0 0 0 Rp - Rp -

12 Merencanakan 0 0 0 0 Rp - Rp -

Melaksanakan 0 0 0 0 Rp - Rp -

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 38


Mengevaluasi 0 0 0 0 Rp - Rp -

Melaporkan dan menindaklanjuti 0 0 0 0 Rp - Rp -

JUMLAH TOTAL SKALA PRIORITAS Rp 34,900,000

Kepala Sekolah,
SMAN 1 PULAUPANGGUNG

Drs. SASMADI
NIP.196607211995121003

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS 39


RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
Nama Satuan Pendidikan : SMAN 1 PULAUPANGGUNG
NPSN : 10805054
Nama Perencanaan : Perencanaan Berbasis Data Rapor Pendidikan 2023
Nama Kepala Sekolah : Drs. SASMADI
NIP. : 196607211995121003
Tahun Anggaran / Pelajaran : 2023/2024

Kode Satuan
No Program Sub-Program Kegiatan Uraian Kegiatan Vol. Satuan biaya Jumlah
Rekening (Ls)
A.1 Peningkatan kompetensi Satuan Pendidikan memfasilitasi Merencanakan Satuan Pendidikan PR.A-1234 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
GTK terkait literasi melalui adanya kebijakan dan memfasilitasi adanya kebijakan dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
Platform Merdeka Mengajar penganggaran terkait penguatan penganggaran terkait penguatan literasi Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
literasi jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Satuan Pendidikan PR.A-1235 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 38 Rp 50,000 Rp 1,900,000
memfasilitasi adanya kebijakan dan semua Guru (38 orang)
penganggaran terkait penguatan literasi

Mengevaluasi Satuan Pendidikan PR.A-1236 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan dan pembina melakukan evaluasi kegiatan
penganggaran terkait penguatan literasi

Melaporkan dan menindaklanjuti Satuan PR.A-1237 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
dan penganggaran terkait penguatan literasi diimplementasikan di kelas

A.2 Peningkatan kompetensi Satuan Pendidikan memfasilitasi Merencanakan Satuan Pendidikan PR.A-2238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
GTK terkait Numerasi adanya kebijakan dan memfasilitasi adanya kebijakan dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
melalui Platform Merdeka penganggaran terkait penguatan penganggaran terkait penguatan numerasi Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
Mengajar numerasi jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Satuan Pendidikan PR.A-2239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan dan semua Guru (38 orang)
penganggaran terkait penguatan numerasi

Mengevaluasi Satuan Pendidikan PR.A-2240 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan dan pembina melakukan evaluasi kegiatan
penganggaran terkait penguatan numerasi

Melaporkan dan menindaklanjuti Satuan PR.A-2241 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
dan penganggaran terkait penguatan diimplementasikan di kelas
numerasi

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 40


A.3 Peningkatan kompetensi Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Nalar Kritis GTK dalam Profil literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
Pelajar Pancasila melalui Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
PMM jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pembina melakukan evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

D.1 Berbagi Praktik baik Satuan Pendidikan melalui GTK Merencanakan Satuan Pendidikan melalui PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Wirausaha mengembangkan dan GTK mengembangkan dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
mengimplementasikan mengimplementasikan pengelolaan kelas Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
pengelolaan kelas yang yang mendukung pembelajaran jadwal kegiatan pelatihan.
mendukung pembelajaran

Melaksanakan Satuan Pendidikan melalui PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000
GTK mengembangkan dan semua Guru (38 orang)
mengimplementasikan pengelolaan kelas
yang mendukung pembelajaran

Mengevaluasi Satuan Pendidikan melalui PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
GTK mengembangkan dan pembina melakukan evaluasi kegiatan
mengimplementasikan pengelolaan kelas
yang mendukung pembelajaran

Melaporkan dan menindaklanjuti Satuan PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
Pendidikan melalui GTK mengembangkan dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
dan mengimplementasikan pengelolaan diimplementasikan di kelas
kelas yang mendukung pembelajaran

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 41


D.3 Sosiialisasi kepada orangtua Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
terkait perkembangan karir literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
siswa sesuai dengan minat Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
dan bakat jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pembina melakukan evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

D.4 Sosialisasi orangtua terkait Merencanakan PR.A-3238 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
perkembangan prospek karir literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
siswa sesuai dengan minat Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
dan bakatnya jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.A-3239 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


semua Guru (38 orang)

Mengevaluasi PR.A-3240 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000


pembina melakukan evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.A-3241 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

D.8 Peningkatan kompetensi Merencanakan PR.D-4438 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
praktik pembelajaran literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
interaktif GTK sesuai Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
kebutuhan dan karakteristik jadwal kegiatan pelatihan.
siswa

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 42


Melaksanakan PR.D-4439 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000
semua Guru (38 orang)
Mengevaluasi PR.D-4440 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pembina melakukan evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4441 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

Penguatan karakter dalam Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
keragaman agama dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
budaya di sekolah Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


semua Guru (38 orang)
Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pembina melakukan evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

Upsskilling GTK sesuai Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kebutuhan dunia usaha dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
dunia industri Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


semua Guru (38 orang)
Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pembina melakukan evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

Upsskilling GTK sesuai Merencanakan PR.D-4846 Pembentukan Panitia pelaksana pelatihan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
kebutuhan dunia usaha dan literasi yang melibatkan guru (5) dengan SK
dunia industri Kepala sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan PR.D-4847 Pelaksanaan kegiatan pelatihan melibatkan 1 40 Rp 50,000 Rp 2,000,000


semua Guru (38 orang)
Mengevaluasi PR.D-4848 Kepala sekolah dibantu bersama pengawas 1 1 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pembina melakukan evaluasi kegiatan

Melaporkan dan menindaklanjuti PR.D-4849 Pantia pelaksana melapokan hasil kegiatan 1 1 Rp 250,000 Rp 250,000
dan peserta pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas

Merencanakan 0 0 0 0 Rp - Rp -
Melaksanakan 0 0 0 0 Rp - Rp -
Mengevaluasi 0 0 0 0 Rp - Rp -
Melaporkan dan menindaklanjuti 0 0 0 0 Rp - Rp -

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 43


Merencanakan 0 0 0 0 Rp - Rp -
Melaksanakan 0 0 0 0 Rp - Rp -
Mengevaluasi 0 0 0 0 Rp - Rp -
Melaporkan dan menindaklanjuti 0 0 0 0 Rp - Rp -
JUMLAH TOTAL Rp 34,900,000

Kepala Sekolah,
SMAN 1 PULAUPANGGUNG

Drs. SASMADI
NIP.196607211995121003

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN 44


Lembar Kerja ARKAS

LEMBAR KERJA ARKAS


- Lembar ini dapat menjadi RUJUKAN SAAT ANDA INPUT rencana kegiatan dan anggaran (RKAS) ke dalam ARKAS.
- Langkah-langkah menggunakan Lembar Kerja ARKAS adalah sebagai berikut:
1. Masukkan benahi yang sudah dipilih dalam dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT). RKT ini dapat berasal dari hasil otomasi yang sudah direview dan diedit oleh satuan pendidikan.
2. Masukkan kegiatan yang membutuhkan anggaran dari dokumen RKT yang sudah difinalisasi. Kegiatan yang tidak membutuhkan biaya tetap dilaksanakan meski tidak dimasukkan dalam ARKAS.
3. Karena kegiatan yang ada dalam ARKAS masih bersifat umum, mohon beri penjelasan yang lebih spesifik dalam kolom Penjelasan Kegiatan.

No Benahi Kegiatan Penjelasan Kegiatan Uraian Kegiatan Jumlah Satuan Harga Satuan Total
Program/kegiatan benahi yang dipilih Hanya diisi dengan kegiatan yang Keterangan lebih spesifik tentang Rincian barang/jasa yang akan Jumlah Satuan dari jumlah Harga barang/jasa Jumlah barang/jasa dikalikan
dalam RKT membutuhkan anggaran Kegiatan ARKAS. dibelanjakan untuk mendukung barang/jasa yang yang telah diisikan untuk tiap satuan harga satuan
(Contoh) Peningkatan Kualitas Guru (Contoh) Pelatihan guru kelas dan kegiatan akan dibelanjakan (misal: rim, kotak,
Kelas, Mata Pelajaran mata pelajaran terkait literasi, numerasi, dll)
[CONTOH] dan karakter
Peningkatan kompetensi GTK dan
kebijakan yang menunjang peningkatan
penyerapan lulusan yang melanjutkan
pendidikan
A.1 Peningkatan kompetensi GTK Satuan Pendidikan memfasilitasi Merencanakan Satuan Pendidikan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
terkait literasi melalui Platform adanya kebijakan dan memfasilitasi adanya kebijakan dan pelatihan literasi yang melibatkan
Merdeka Mengajar penganggaran terkait penguatan penganggaran terkait penguatan guru (5) dengan SK Kepala
literasi literasi sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Satuan Pendidikan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 38 Paket Rp 50,000 Rp 1,900,000


memfasilitasi adanya kebijakan dan melibatkan semua Guru (38
penganggaran terkait penguatan orang)
literasi
Mengevaluasi Satuan Pendidikan Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan dan pengawas pembina melakukan
penganggaran terkait penguatan evaluasi kegiatan
literasi
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan memfasilitasi hasil kegiatan dan peserta
adanya kebijakan dan pelatihan menindaklanjuti untuk
penganggaran terkait penguatan diimplementasikan di kelas
literasi
A.2 Peningkatan kompetensi GTK Satuan Pendidikan memfasilitasi Merencanakan Satuan Pendidikan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
terkait Numerasi melalui Platform adanya kebijakan dan memfasilitasi adanya kebijakan dan pelatihan literasi yang melibatkan
Merdeka Mengajar penganggaran terkait penguatan penganggaran terkait penguatan guru (5) dengan SK Kepala
numerasi numerasi sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Satuan Pendidikan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


memfasilitasi adanya kebijakan dan melibatkan semua Guru (38
penganggaran terkait penguatan orang)
numerasi
Mengevaluasi Satuan Pendidikan Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
memfasilitasi adanya kebijakan dan pengawas pembina melakukan
penganggaran terkait penguatan evaluasi kegiatan
numerasi
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan memfasilitasi hasil kegiatan dan peserta
adanya kebijakan dan pelatihan menindaklanjuti untuk
penganggaran terkait penguatan diimplementasikan di kelas
numerasi

raporpendidikan.kemdikbud.go.id 45 dari 66
Lembar Kerja ARKAS

A.3 Peningkatan kompetensi Nalar Merencanakan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
Kritis GTK dalam Profil Pelajar pelatihan literasi yang melibatkan
Pancasila melalui PMM guru (5) dengan SK Kepala
sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38
orang)
Mengevaluasi Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
hasil kegiatan dan peserta
pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas
D.1 Berbagi Praktik baik Wirausaha Satuan Pendidikan melalui GTK Merencanakan Satuan Pendidikan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
mengembangkan dan melalui GTK mengembangkan dan pelatihan literasi yang melibatkan
mengimplementasikan pengelolaan mengimplementasikan pengelolaan guru (5) dengan SK Kepala
kelas yang mendukung kelas yang mendukung sekolah, Ketua panitia menyusun
pembelajaran pembelajaran jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Satuan Pendidikan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


melalui GTK mengembangkan dan melibatkan semua Guru (38
mengimplementasikan pengelolaan orang)
kelas yang mendukung
Mengevaluasi Satuan Pendidikan Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
melalui GTK mengembangkan dan pengawas pembina melakukan
mengimplementasikan pengelolaan evaluasi kegiatan
kelas yang mendukung
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
Satuan Pendidikan melalui GTK hasil kegiatan dan peserta
mengembangkan dan pelatihan menindaklanjuti untuk
mengimplementasikan pengelolaan diimplementasikan di kelas
kelas yang mendukung
D.3 Sosiialisasi kepada orangtua terkait Merencanakan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
perkembangan karir siswa sesuai pelatihan literasi yang melibatkan
dengan minat dan bakat guru (5) dengan SK Kepala
sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38
orang)
Mengevaluasi Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
hasil kegiatan dan peserta
pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas
D.4 Sosialisasi orangtua terkait Merencanakan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
perkembangan prospek karir siswa pelatihan literasi yang melibatkan
sesuai dengan minat dan bakatnya guru (5) dengan SK Kepala
sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

raporpendidikan.kemdikbud.go.id 46 dari 66
Lembar Kerja ARKAS

Melaksanakan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38
orang)
Mengevaluasi Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
hasil kegiatan dan peserta
pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas
D.8 Peningkatan kompetensi praktik Merencanakan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
pembelajaran interaktif GTK pelatihan literasi yang melibatkan
sesuai kebutuhan dan karakteristik guru (5) dengan SK Kepala
siswa sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38
orang)
Mengevaluasi Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
hasil kegiatan dan peserta
pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas
Penguatan karakter dalam Merencanakan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
keragaman agama dan budaya di pelatihan literasi yang melibatkan
sekolah guru (5) dengan SK Kepala
sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38
orang)
Mengevaluasi Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
hasil kegiatan dan peserta
pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas
Upsskilling GTK sesuai kebutuhan Merencanakan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
dunia usaha dan dunia industri pelatihan literasi yang melibatkan
guru (5) dengan SK Kepala
sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38
orang)
Mengevaluasi Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan

raporpendidikan.kemdikbud.go.id 47 dari 66
Lembar Kerja ARKAS

Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000


hasil kegiatan dan peserta
pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas
Upsskilling GTK sesuai kebutuhan Merencanakan Pembentukan Panitia pelaksana 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
dunia usaha dan dunia industri pelatihan literasi yang melibatkan
guru (5) dengan SK Kepala
sekolah, Ketua panitia menyusun
jadwal kegiatan pelatihan.

Melaksanakan Pelaksanaan kegiatan pelatihan 40 Paket Rp 50,000 Rp 2,000,000


melibatkan semua Guru (38
orang)
Mengevaluasi Kepala sekolah dibantu bersama 1 Paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
pengawas pembina melakukan
evaluasi kegiatan
Melaporkan dan menindaklanjuti Pantia pelaksana melapokan 1 Paket Rp 250,000 Rp 250,000
hasil kegiatan dan peserta
pelatihan menindaklanjuti untuk
diimplementasikan di kelas
Merencanakan 0 0 Paket Rp - Rp -
Melaksanakan 0 0 Paket Rp - Rp -
Mengevaluasi 0 0 Paket Rp - Rp -
Melaporkan dan menindaklanjuti 0 0 Paket Rp - Rp -
Merencanakan 0 0 Paket Rp - Rp -
Melaksanakan 0 0 Paket Rp - Rp -
Mengevaluasi 0 0 Paket Rp - Rp -
Melaporkan dan menindaklanjuti 0 0 Paket Rp - Rp -
JUMLAH TOTAL Rp 34,900,000

raporpendidikan.kemdikbud.go.id 48 dari 66
TABEL PROGRAM DAN
KEGIATAN BENAHI
KODE
INDIKATOR REFLEKSI-AKR MSLAH PROGRAM BENAHI
KEG
A.1 Kemampuan literasi A.1.1 Kompetensi pada membaca Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.1.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
teks informasi yang menunjang kompetensi membaca teks dengan mempelajari konten terkait teks informasi yang
informasi berkaitan erat dengan kemampuan literasi di Platform
Merdeka Mengajar
A.1.1 Kompetensi pada membaca Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.1.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
teks informasi yang menunjang kompetensi membaca teks pembelajaran tentang teks informasi yang berkaitan
informasi erat dengan kemampuan literasi siswa secara
keseluruhan
A.1.1 Kompetensi pada membaca Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.1.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
teks informasi yang menunjang kompetensi membaca teks penganggaran terkait penguatan literasi
informasi
A.1 Kemampuan literasi A.1.2 Kompetensi membaca teks Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
sastra yang menunjang kompetensi membaca teks dengan mempelajari konten terkait teks sastra yang
sastra berkaitan erat dengan kemampuan literasi di Platform
Merdeka Mengajar
A.1.2 Kompetensi membaca teks Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.2.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
sastra yang menunjang kompetensi membaca teks pembelajaran tentang teks sastra yang berkaitan erat
sastra dengan kemampuan literasi siswa secara keseluruhan

A.1.2 Kompetensi membaca teks Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sastra yang menunjang kompetensi membaca teks penganggaran terkait penguatan literasi
sastra
A.1 Kemampuan literasi A.1.3 Kompetensi mengakses dan Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
menemukan isi teks (L1) yang menunjang kompetensi membaca teks dengan mempelajari konten terkait teks sastra yang
sastra berkaitan erat dengan kemampuan literasi di Platform
Merdeka Mengajar
A.1.3 Kompetensi mengakses dan Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.3.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
menemukan isi teks (L1) yang menunjang kompetensi membaca teks pembelajaran tentang teks sastra yang berkaitan erat
sastra dengan kemampuan literasi siswa secara keseluruhan

A.1.3 Kompetensi mengakses dan Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
menemukan isi teks (L1) yang menunjang kompetensi membaca teks penganggaran terkait penguatan literasi
sastra
A.1 Kemampuan literasi A.1.4 Kompetensi menginterpretasi Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.4.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
dan memahami isi teks (L2) yang menunjang kompetensi membaca teks dengan mempelajari konten terkait teks sastra yang
sastra berkaitan erat dengan kemampuan literasi di Platform
Merdeka Mengajar
A.1.4 Kompetensi menginterpretasi Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.4.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
dan memahami isi teks (L2) yang menunjang kompetensi membaca teks pembelajaran tentang teks sastra yang berkaitan erat
sastra dengan kemampuan literasi siswa secara keseluruhan

A.1.4 Kompetensi menginterpretasi Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.4.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
dan memahami isi teks (L2) yang menunjang kompetensi membaca teks penganggaran terkait penguatan literasi
sastra
A.1 Kemampuan literasi A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.5.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
merefleksikan isi teks (L3) yang menunjang kompetensi membaca teks dengan mempelajari konten terkait teks sastra yang
sastra berkaitan erat dengan kemampuan literasi di Platform
Merdeka Mengajar
A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.5.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
merefleksikan isi teks (L3) yang menunjang kompetensi membaca teks pembelajaran tentang teks sastra yang berkaitan erat
sastra dengan kemampuan literasi siswa secara keseluruhan

A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan A.1.5.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
merefleksikan isi teks (L3) yang menunjang kompetensi membaca teks penganggaran terkait penguatan literasi
sastra
A.2 Kemampuan numerasi A.2.1 Kompetensi pada doman Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Bilangan yang menunjang kemampuan numerasi pada dengan mempelajari konten pengembangan diri untuk
domain Bilangan memahami bilangan, aljabar, geometri, data, dan
ketidakpastian di Platform Merdeka Mengajar
A.2.1 Kompetensi pada doman Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
Bilangan yang menunjang kemampuan numerasi pada pembelajaran tentang bilangan, aljabar, geometri, data,
domain Bilangan dan ketidakpastian siswa secara keseluruhan dengan
mempelajari inspirasinya di Platform Merdeka Mengajar

A.2.1 Kompetensi pada doman Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.1.3 Satuan Pendidikan mendukung adanya kebijakan dan
Bilangan yang menunjang kemampuan numerasi pada penganggaran terkait upaya penguatan numerasi di
domain Bilangan sekolah
A.2 Kemampuan numerasi A.2.2 Kompetensi pada domain Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Aljabar yang menunjang kemampuan numerasi pada dengan mempelajari konten numerasi domain aljabar
domain Aljabar
A.2.2 Kompetensi pada domain Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.2.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
Aljabar yang menunjang kemampuan numerasi pada pembelajaran tentang aljabar yang berkaitan erat
domain Aljabar dengan kemampuan numerasi siswa secara
keseluruhan
A.2.2 Kompetensi pada domain Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
Aljabar yang menunjang kemampuan numerasi pada penganggaran terkait upaya penguatan numerasi di
domain Aljabar sekolah
A.2 Kemampuan numerasi A.2.3 Kompetensi Domain Geometri Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang menunjang kemampuan numerasi pada dengan mempelajari konten numerasi domain geometri
domain Geometri
A.2.3 Kompetensi Domain Geometri Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.3.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
yang menunjang kemampuan numerasi pada pembelajaran tentang bilangan yang berkaitan erat
domain Geometri dengan kemampuan geometri siswa secara
keseluruhan
A.2.3 Kompetensi Domain Geometri Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang kemampuan numerasi pada penganggaran terkait upaya penguatan numerasi di
domain Geometri sekolah
A.2 Kemampuan numerasi A.2.4 Kompetensi pada domain Data Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.4.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
dan Ketidakpastian yang menunjang kemampuan numerasi pada dengan mempelajari konten terkait teks informasi yang
domain Data dan Ketidakpastian berkaitan erat dengan kemampuan numerasi di
Platform Merdeka Mengajar
A.2.4 Kompetensi pada domain Data Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.4.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
dan Ketidakpastian yang menunjang kemampuan numerasi pada pembelajaran tentang teks informasi yang berkaitan
domain Data dan Ketidakpastian erat dengan kemampuan numerasi siswa secara
keseluruhan
A.2.4 Kompetensi pada domain Data Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.4.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
dan Ketidakpastian yang menunjang kemampuan numerasi pada penganggaran terkait penguatan numerasi
domain Data dan Ketidakpastian
A.2 Kemampuan numerasi A.2.5 Kompetensi Mengetahui (L1) Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.5.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang menunjang kemampuan numerasi dengan mempelajari konten terkait teks informasi yang
mengetahui (L1) berkaitan erat dengan kemampuan numerasi di
Platform Merdeka Mengajar
A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.6.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang menunjang kemampuan numerasi dengan mempelajari konten terkait teks informasi yang
menerapkan (L2) berkaitan erat dengan kemampuan numerasi di
Platform Merdeka Mengajar
A.2.7 Kompetensi menalar (L3) Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.2.7.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang menunjang kemampuan numerasi dengan mempelajari konten terkait teks informasi yang
menalar (L3) berkaitan erat dengan kemampuan numerasi di
Platform Merdeka Mengajar
A.1 Kemampuan literasi ; A.2 D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi Kepala
Kemampuan Numerasi ; dan A.3 yang menunjang penyusunan dan Sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen
Karakter implementasi visi-misi sekolah sekolah dengan mempelajari konten terkait perumusan,
penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.2 Satuan Pendidikan melakukan perumusan,
yang menunjang penyusunan dan penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk
implementasi visi-misi sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
melibatkan seluruh warga sekolah
D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang penyusunan dan penganggaran untuk mendukung proses perumusan,
implementasi visi-misi sekolah penyampaian, dan penerapan visi-misi sekolah yang
partisipatif
D.1 Kualitas pembelajaran ; D.8 D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi Kepala
Iklim Kebhinekaan dan D.3 yang menunjang penyusunan dan Sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen
Kepemimpinan Instruksional implementasi visi-misi sekolah sekolah dengan mempelajari konten terkait perumusan,
penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.2 Satuan Pendidikan melakukan perumusan,
yang menunjang penyusunan dan penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk
implementasi visi-misi sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
melibatkan seluruh warga sekolah
D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang penyusunan dan penganggaran untuk mendukung proses perumusan,
implementasi visi-misi sekolah penyampaian, dan penerapan visi-misi sekolah yang
partisipatif
D.4 Iklim keamanan sekolah dan D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.4 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
D.3 Kepemimpinan yang menunjang penyusunan dan dengan mempelajari konten terkait bahaya dan
Instruksional implementasi visi-misi sekolah pencegahan Narkoba (termasuk minuman keras dan
rokok) serta penangulangan kasus narkoba pada murid

D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.5 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
yang menunjang penyusunan dan upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba pada
implementasi visi-misi sekolah murid dalam proses pembelajaran
D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.6 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang penyusunan dan penganggaran terkait upaya upaya pencegahan dan
implementasi visi-misi sekolah penanggulangan narkoba pada murid
A.1 Kemampuan literasi ; A.2 D.3.2 Pengelolaan Kurikulum Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi kepala
Kemampuan Numerasi ; A.3 Sekolah yang menunjang pengelolaan kurikulum sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen
Karakter ; D.1 Kualitas sekolah sekolah dengan mempelajari konten terkait
Pembelajaran dan D.8 Iklim pengembangan dan pengelolaan kurikulum untuk
Kebhinekaan meningkatkan kualitas pembelajaran
D.3 Kepemimpinan Instruksional D.3.2 Pengelolaan Kurikulum Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.2.2 Satuan Pendidikan melalui kepala sekolah dan guru
Sekolah yang menunjang pengelolaan kurikulum yang terlibat dalam manajemen sekolah menerapkan
sekolah pengembangan dan pengelolaan kurikulum yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar siswa
D.3.2 Pengelolaan Kurikulum Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
Sekolah yang menunjang pengelolaan kurikulum penganggaran untuk mendukung proses
sekolah pengembangan dan pengelolaan kurikulum untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
D.4 Iklim keamanan sekolah dan D.3.2 Pengelolaan Kurikulum Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.2.4 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
D.3 Kepemimpinan Sekolah yang menunjang pengelolaan kurikulum dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam
Instruksional sekolah kasus, serta sikap tentang kekerasan seksual
D.3.2 Pengelolaan Kurikulum Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.2.5 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
Sekolah yang menunjang pengelolaan kurikulum pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan
sekolah penanggulangan kekerasan seksual dalam proses
pembelajaran
D.3.2 Pengelolaan Kurikulum Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.2.6 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
Sekolah yang menunjang pengelolaan kurikulum penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
sekolah guru, serta pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual di sekolah
A.1 Kemampuan literasi ; A.2 D.1.3 Metode Pembelajaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Kemampuan Numerasi ; A.3 yang menunjang aktivasi kognitif dengan mempelajari konten terkait praktik
Karakter ; dan D.1 Kualitas pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan
Pembelajaran pembelajaran dan karakteristik siswa
D.1.3 Metode Pembelajaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.3.2 Satuan Pendidikan mengembangkan dan
yang menunjang aktivasi kognitif mengimplementasikan praktik pembelajaran interaktif
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik siswa
D.1.3 Metode Pembelajaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang aktivasi kognitif penganggaran untuk mendukung praktik pembelajaran
interaktif di sekolah
A.1 Kemampuan literasi ; A.2 D.2.1 Belajar tentang pembelajaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Kemampuan Numerasi ; A.3 yang menunjang belajar tentang pembelajaran dengan mempelajari konten terkait pengetahuan dan
Karakter dan D.1 Kualitas keterampilan mengajar yang bermakna dan berpusat
Pembelajaran pada peserta didik
D.2 Refleksi atas Praktik D.2.1 Belajar tentang pembelajaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
mengajar yang menunjang belajar tentang pembelajaran pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada
peserta didik
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang belajar tentang pembelajaran penganggaran untuk mendukung peningkatan
kompetensi guru yang menunjang proses
pembelajaran
A.1 Kemampuan literasi ; A.2 D.1.1 Manajemen Kelas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Kemampuan Numerasi ; A.3 yang menunjang pengelolaan kelas dengan mempelajari konten terkait pengelolaan kelas
Karakter dan D.1 Kualitas yang mendukung pembelajaran yang berpusat pada
Pembelajaran siswa
D.1.1 Manajemen Kelas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengembangkan dan
yang menunjang pengelolaan kelas mengimplementasikan pengelolaan kelas yang
mendukung pembelajaran
D.1.1 Manajemen Kelas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang pengelolaan kelas penganggaran terkait penerapan manajemen kelas
yang optimal di sekolah
A.2 Kemampuan numerasi ; A.3 D.1.2 Dukungan psikologis kepada Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.2.1 Satuan pendidikan meningkatkan kompetensi guru
Karakter ; D.1 Kualitas siswa untuk menumbuhkan yang menunjang dukungan untuk psikologis yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk
Pembelajaran dan D.4 Iklim kepercayaan diri dan perasaan siswa memenuhi kebutuhan psikologis siswa, merasa pecaya
Keamanan Sekolah diterima tanpa dibeda- diri, diterima dan tidak dibeda-bedakan dengan
bedakan. mempelajari konten terkait psikologis siswa
D.1.2 Dukungan psikologis kepada Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.2.2 Satuan pendidikan meningkatkan kompetensi guru
siswa untuk menumbuhkan yang menunjang dukungan untuk psikologis yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk
kepercayaan diri dan perasaan siswa mengimplementasikan kebutuhan psikologis siswa,
diterima tanpa dibeda- merasa pecaya diri, diterima dan tidak dibeda-bedakan
bedakan. dengan mempelajari konten terkait psikologis siswa

D.1.2 Dukungan psikologis kepada Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.1.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi kebijakan dan
siswa untuk menumbuhkan yang menunjang dukungan untuk psikologis penganggaran terkait pemberian dukungan kepada
kepercayaan diri dan perasaan siswa guru untuk melakukan refleksi terhadap pemenuhan
diterima tanpa dibeda- kebutuhan psikologis siswa dalam proses
bedakan. pembelajaran
A.1 Kemampuan literasi ; A.2 D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Kemampuan Numerasi ; A.3 yang menunjang refleksi atas praktik mengajar dengan mempelajari konten terkait kompetensi refleksi
Karakter dan D.1 Kualitas untuk perbaikan pembelajaran
Pembelajaran
D.2 Refleksi atas Praktik D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.2.2 Satuan Pendidikan melakukan perbaikan pembelajaran
mengajar yang menunjang refleksi atas praktik mengajar berdasarkan refleksi yang dilakukan guru dan kepala
sekolah
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang refleksi atas praktik mengajar penganggaran untuk mendukung proses refleksi rutin
guru dan kepala sekolah untuk perbaikan pembelajaran

A.1 Kemampuan literasi ; A.2 D.2.3 Penerapan praktik inovatif Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Kemampuan Numerasi ; A.3 berdasarkan refleksi yang menunjang refleksi atas praktik mengajar dengan mempelajari konten terkait kompetensi refleksi
Karakter dan D.1 Kualitas untuk perbaikan pembelajaran
Pembelajaran
D.2 Refleksi atas Praktik D.2.3 Penerapan praktik inovatif Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.3.2 Satuan Pendidikan melakukan perbaikan pembelajaran
mengajar berdasarkan refleksi yang menunjang refleksi atas praktik mengajar berdasarkan refleksi yang dilakukan guru dan kepala
sekolah
D.2.3 Penerapan praktik inovatif Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.2.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
berdasarkan refleksi yang menunjang refleksi atas praktik mengajar penganggaran untuk mendukung proses refleksi rutin
guru dan kepala sekolah untuk perbaikan pembelajaran

A.2 Kemampuan numerasi ; A.3 D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.3.1 Satuan pendidikan meningkatkan kompetensi kepala
Karakter ; D.1 Kualitas yang menunjang dukungan untuk refleksi guru sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen
Pembelajaran dan D.4 Iklim sekolah dengan mempelajari konten terkait pemberian
Keamanan Sekolah dukungan kepada guru untuk melakukan refleksi
terhadap proses pembelajaran
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.3.2 Satuan pendidikan melalui kepala sekolah dan guru
yang menunjang dukungan untuk refleksi guru yang terlibat dalam manajemen sekolah aktif
memberikan dukungan kepada guru untuk melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi kebijakan dan
yang menunjang dukungan untuk refleksi guru penganggaran terkait pemberian dukungan kepada
guru untuk melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran
A.3 Karakter A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Tuhan yang Maha Esa, dan yang mendukung Beriman, Bertakwa kepada dengan mempelajari konten terkait Profil Pelajar
Berakhlak Mulia Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pancasila untuk dimensi Beriman, Bertakwa kepada
murid Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

A.3 Karakter A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
Tuhan yang Maha Esa, dan yang mendukung Beriman, Bertakwa kepada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi
Berakhlak Mulia Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan
murid Berakhlak Mulia dalam pembelajaran

A.3 Karakter A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
Tuhan yang Maha Esa, dan yang mendukung Beriman, Bertakwa kepada penganggaran terkait pelaksanaan Projek Penguatan
Berakhlak Mulia Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Profil Pelajar Pancasila
murid
A.3 Karakter A.3.2 Gotong Royong Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang mendukung gotong royong murid dengan mempelajari konten terkait Profil Pelajar
Pancasila untuk dimensi Gotong royong
A.3.2 Gotong Royong Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.2.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
yang mendukung gotong royong murid Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi
Gotong royong dalam pembelajaran

A.3.2 Gotong Royong Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang mendukung gotong royong murid penganggaran terkait pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
A.3 Karakter A.3.3 Kreativitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang mendukung kreativitas murid dengan mempelajari konten terkait Profil Pelajar
Pancasila untuk dimensi Kreativitas
A.3.3 Kreativitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.3.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
yang mendukung kreativitas murid Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi
Kreativitas dalam pembelajaran

A.3.3 Kreativitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang mendukung kreativitas murid penganggaran terkait pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
A.3 Karakter A.3.4 Nalar Kritis Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.4.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang mendukung sikap bernalar kritis dengan mempelajari konten terkait Profil Pelajar
Pancasila untuk dimensi nalar kritis
A.3.4 Nalar Kritis Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.4.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
yang mendukung sikap bernalar kritis Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi
nalar kritis dalam pembelajaran

A.3.4 Nalar Kritis Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.4.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang mendukung sikap bernalar kritis penganggaran terkait pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
A.3 Karakter A.3.5 Kebhinekaan Global Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.5.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang mendukung sikap bernalar kritis dengan mempelajari konten terkait Profil Pelajar
Pancasila untuk dimensi Kebinekaan Global
A.3.5 Kebhinekaan Global Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.5.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
yang mendukung sikap bernalar kritis Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi
Kebinekaan Global dalam pembelajaran

A.3.5 Kebhinekaan Global Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.5.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang mendukung sikap bernalar kritis penganggaran terkait pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
A.3 Karakter A.3.6 Kemandirian Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.6.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang mendukung sikap mandiri dengan mempelajari konten terkait Profil Pelajar
Pancasila untuk dimensi Kemandirian
A.3.6 Kemandirian Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.6.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengimplementasikan
yang mendukung sikap mandiri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi
Kemandirian dalam pembelajaran

A.3.6 Kemandirian Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.3.6.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang mendukung sikap mandiri penganggaran terkait pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
D.4 Iklim Keamanan Sekolah D.4.7 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.7.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
dan D.8 Iklim Kebinekaan tentang kekerasan seksual yang menunjang pemahaman dan sikap guru dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam
terhadap kekerasan seksual kasus, serta sikap tentang kekerasan seksual
D.4.7 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.7.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
tentang kekerasan seksual yang menunjang pemahaman dan sikap guru pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan
terhadap kekerasan seksual penanggulangan kekerasan seksual dalam proses
pembelajaran
D.4.7 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.7.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
tentang kekerasan seksual yang menunjang pemahaman dan sikap guru penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
terhadap kekerasan seksual guru, serta pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual di sekolah
D.4 Iklim keamanan sekolah D.4.9 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
tentang terkait rokok, yang menunjang pencegahan dan dengan mempelajari konten pencegahan dan
minuman keras, dan narkoba penanggulangan narkoba penanggulangan narkoba

D.4.9 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
tentang terkait rokok, yang menunjang pencegahan dan upaya untuk membiasakan sikap dan perilaku
minuman keras, dan narkoba penanggulangan narkoba pencegahan dan penanggulangan narkoba

D.4.9 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
tentang terkait rokok, yang menunjang pencegahan dan penganggaran terkait upaya membiasakan sikap dan
minuman keras, dan narkoba penanggulangan narkoba perilaku yang menunjukkan penerimaan dan
penghargaan terhadap pencegahan dan
penanggulangan narkoba
D.4 Iklim keamanan sekolah D.4.10 Pengalaman siswa terkait Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
rokok, minuman keras, dan yang menunjang pencegahan dan dengan mempelajari konten terkait bahaya dan
narkoba penanggulangan narkoba pencegahan Narkoba (termasuk minuman keras dan
rokok) serta penangulangan kasus narkoba pada murid

D.4.10 Pengalaman siswa terkait Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
rokok, minuman keras, dan yang menunjang pencegahan dan upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba pada
narkoba penanggulangan narkoba murid dalam proses pembelajaran
D.4.10 Pengalaman siswa terkait Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
rokok, minuman keras, dan yang menunjang pencegahan dan penganggaran terkait upaya upaya pencegahan dan
narkoba penanggulangan narkoba penanggulangan narkoba pada murid
D.8 Iklim Kebinekaan dan D.4 D.4.8 Pengalaman dan pengetahuan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.8.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Iklim Keamanan Sekolah kekerasan seksual yang yang mendukung terlaksananya program dan dengan mempelajari konten terkait kekerasan seksual
dialami siswa kebijakan sekolah terkait kekerasan seksual siswa

D.4.8 Pengalaman dan pengetahuan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.8.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
kekerasan seksual yang yang mendukung terlaksananya program dan pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan
dialami siswa kebijakan sekolah terkait kekerasan seksual penanggulangan kekerasan seksual siswa

D.4.8 Pengalaman dan pengetahuan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.8.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
kekerasan seksual yang yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
dialami siswa kebijakan sekolah terkait kekerasan seksual guru, serta pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual siswa di sekolah

D.4 Iklim keamanan sekolah dan D.6.1 Program dan Kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi Kepala
D.6 Iklim Kesetaraan Gender mengenai kesetaraan gender yang mendukung terlaksananya program dan Sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen
kebijakan sekolah terkait kesetaraan gender sekolah dengan mempelajari konten terkait perumusan,
penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

D.6.1 Program dan Kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.2 Satuan Pendidikan melakukan perumusan,
mengenai kesetaraan gender yang mendukung terlaksananya program dan penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk
kebijakan sekolah terkait kesetaraan gender meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
melibatkan seluruh warga sekolah
D.6.1 Program dan Kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
mengenai kesetaraan gender yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran untuk mendukung proses perumusan,
kebijakan sekolah terkait kesetaraan gender penyampaian, dan penerapan visi-misi sekolah yang
partisipatif
D.8 Iklim Kebinekaan dan D.6 D.6.1 Pemahaman dan sikap warga Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.4 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Iklim Kesetaraan Gender sekolah terhadap kesetaraan yang menunjang pemahaman dan sikap warga dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam
gender sekolah terhadap kesetaraan gender konteks, serta sikap terhadap kesetaraan kemampuan,
hak, dan kewajiban laki-laki dan perempuan

D.6.1 Pemahaman dan sikap warga Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.5 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
sekolah terhadap kesetaraan yang menunjang pemahaman dan sikap warga pemahaman ke dalam sikap dukungan terhadap
gender sekolah terhadap kesetaraan gender kesetaraan gender dalam proses pembelajaran

D.6.1 Pemahaman dan sikap warga Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.6 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sekolah terhadap kesetaraan yang menunjang pemahaman dan sikap warga penganggaran terkait upaya meningkatkan
gender sekolah terhadap kesetaraan gender pemahaman, dukungan dan tindakan warga sekolah
terhadap kesetaraan gender
D.8 Iklim Kebinekaan dan D.6 D.6.1 Perilaku warga sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.7 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Iklim Kesetaraan Gender terhadap kesetaraan gender, yang menunjang terciptanya iklim kesetaraan dengan mempelajari konten terkait pemahaman,
Program dan Kebijakan gender dukungan, dan tindakan terkait kesetaraan
mengenai kesetaraan gender kemampuan, hak, dan kewajiban antara laki-laki dan
perempuan
D.8 Iklim Kebinekaan dan D.6 D.6.1 Perilaku warga sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.8 Satuan Pendidikan melalui GTK mewujudkan tindakan
Iklim Kesetaraan Gender terhadap kesetaraan gender, yang menunjang terciptanya iklim kesetaraan yang mendukung kesetaraan kemampuan, hak, dan
Program dan Kebijakan gender kewajiban antara laki-laki dan perempuan dalam
mengenai kesetaraan gender proses pembelajaran
D.6.1 Perilaku warga sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.1.9 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
terhadap kesetaraan gender, yang menunjang terciptanya iklim kesetaraan penganggaran terkait upaya meningkatkan
Program dan Kebijakan gender pemahaman, dukungan dan tindakan warga sekolah
mengenai kesetaraan gender terhadap kesetaraan gender
D.4 Iklim keamanan sekolah D.6.2 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
mengenai penanggulangan yang mendukung terlaksananya program dan dengan mempelajari konten terkait sikap dan perilaku
dan pencegahan intoleransi di kebijakan sekolah terkait penanggulangan dan penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya
sekolah pencegahan intoleransi di sekolah di sekolah

D.6.2 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.2.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
mengenai penanggulangan yang mendukung terlaksananya program dan upaya untuk membiasakan sikap dan perilaku yang
dan pencegahan intoleransi di kebijakan sekolah terkait penanggulangan dan menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap
sekolah pencegahan intoleransi di sekolah keragaman agama dan budaya di sekolah dalam
proses pembelajaran
D.6.2 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.6.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
mengenai penanggulangan yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran terkait upaya membiasakan sikap dan
dan pencegahan intoleransi di kebijakan sekolah terkait penanggulangan dan perilaku yang menunjukkan penerimaan dan
sekolah pencegahan intoleransi di sekolah penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya
di sekolah
D.4 Iklim Keamanan Sekolah D.8.1 Toleransi agama dan budaya Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
dan D.8 Iklim Kebinekaan yang menunjang terciptanya toleransi agama dengan mempelajari konten terkait sikap dan perilaku
dan budaya penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya
di sekolah
D.8.1 Toleransi agama dan budaya Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
yang menunjang terciptanya toleransi agama upaya untuk membiasakan sikap dan perilaku yang
dan budaya menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap
keragaman agama dan budaya di sekolah dalam
proses pembelajaran
D.8.1 Toleransi agama dan budaya Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang terciptanya toleransi agama penganggaran terkait upaya membiasakan sikap dan
dan budaya perilaku yang menunjukkan penerimaan dan
penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya
di sekolah
D.4 Iklim keamanan sekolah ; D.8.3 Toleransi dan kesetaraan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
D.8 Iklim Kebhinekaan siswa yang menunjang terciptanya sikap inklusif dengan mempelajari konten terkait praktik
pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa
D.8.3 Toleransi dan kesetaraan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.3.2 Satuan Pendidikan melalui guru menunjukkan sikap
siswa yang menunjang terciptanya sikap inklusif penerimaan dan penghargaan terhadap keragaman
karakter, latar belakang, dan kondisi murid dalam
proses pembelajaran
D.8.3 Toleransi dan kesetaraan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
siswa yang menunjang terciptanya sikap inklusif penganggaran terkait upaya membiasakan sikap dan
perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap
keragaman karakter, latar belakang, dan kondisi murid
di sekolah
D.8 Iklim Kebhinekaan D.8.2 Komitmen kebangsaan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Kesetiaan pada negara dan yang menunjang terciptanya sikap inklusif dengan mempelajari konten terkait sikap tentang
kesediaan menumbuhkan rasa kesetaraan siswa
kebangsaan warga sekolah.

D.8.2 Komitmen kebangsaan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.2.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
Kesetiaan pada negara dan yang menunjang terciptanya sikap inklusif pemahaman ke dalam sikap kesetaraan siswa dalam
kesediaan menumbuhkan rasa proses pembelajaran
kebangsaan warga sekolah.

D.8.2 Komitmen kebangsaan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
Kesetiaan pada negara dan yang menunjang terciptanya sikap inklusif penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
kesediaan menumbuhkan rasa guru terkait kesetaraan siswa di sekolah
kebangsaan warga sekolah.

D.4 Iklim keamanan sekolah dan D.10.1 Layanan disabilitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
D10. Iklim Inklusivitas yang mendukung terciptanya sekolah ramah dengan mempelajari konten layanan terkait
disabilitas penerimaan dan penghargaan terhadap siswa dengan
disabilitas di sekolah
D.10.1 Layanan disabilitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
yang mendukung terciptanya sekolah ramah pembiasaan sikap penerimaan dan penghargaan
disabilitas terhadap siswa dengan disabilitas dalam proses
pembelajaran di sekolah
D.10.1 Layanan disabilitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.1.3 Inspirasi 3: Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
yang mendukung terciptanya sekolah ramah kebijakan dan penganggaran terkait dukungan
disabilitas terhadap siswa dengan disabilitas
D.4 Iklim keamanan sekolah dan D.10.2 Layanan sekolah untuk murid Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
D10. Iklim Inklusivitas cerdas dan bakat istimewa yang menunjang sekolah untuk murid cerdas dengan mempelajari konten terkait pemberian layanan
dan bakat istimewa yang sesuai untuk anak cerdas dan berbakat istimewa
di sekolah
D.10.2 Layanan sekolah untuk murid Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.2.2 Satuan Pendidikan melalui guru mengintegrasikan
cerdas dan bakat istimewa yang menunjang sekolah untuk murid cerdas layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan berbakat
dan bakat istimewa istimewa dalam proses pembelajaran
D.10.2 Layanan sekolah untuk murid Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.2.3 Satuan Pendidikan mendukung adanya kebijakan dan
cerdas dan bakat istimewa yang menunjang sekolah untuk murid cerdas penganggaran terkait pemberian layanan yang sesuai
dan bakat istimewa untuk anak cerdas dan berbakat istimewa
D.4 Iklim keamanan sekolah dan D.10.3 Sikap disabilitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
D10. Iklim Inklusivitas yang mendukung terciptanya sekolah ramah dengan mempelajari konten terkait penerimaan dan
disabilitas penghargaan terhadap siswa dengan disabilitas di
sekolah
D.10.3 Sikap disabilitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.3.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
yang mendukung terciptanya sekolah ramah pembiasaan sikap penerimaan dan penghargaan
disabilitas terhadap siswa dengan disabilitas dalam proses
pembelajaran di sekolah
D.10.3 Sikap disabilitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.10.3.3 Inspirasi 3: Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
yang mendukung terciptanya sekolah ramah kebijakan dan penganggaran terkait dukungan
disabilitas terhadap siswa dengan disabilitas
D.8 Iklim Kebinekaan dan D.4 D.4.5 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.5.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Iklim Keamanan Sekolah sekolah tentang hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan dengan mempelajari konten terkait bahaya hukuman
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik fisik dari guru, pencegahan dan mitigasi atas insiden
hukuman fisik yang terjadi dari guru
D.4.5 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.5.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
sekolah tentang hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik penanggulangan hukuman fisik dalam proses
pembelajaran
D.4.5 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.5.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sekolah tentang hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik guru, serta pencehahan dan penanggulangan
hukuman fisik di sekolah
D.8 Iklim Kebinekaan dan D.4 D.4.6 Pengalaman siswa tentang Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.6.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Iklim Keamanan Sekolah hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan dengan mempelajari konten terkait bahaya hukuman
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik fisik dari guru, pencegahan dan mitigasi atas insiden
hukuman fisik yang terjadi dari guru
D.4.6 Pengalaman siswa tentang Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.6.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik penanggulangan hukuman fisik dalam proses
pembelajaran
D.4.6 Pengalaman siswa tentang Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.6.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik guru, serta pencehahan dan penanggulangan
hukuman fisik di sekolah
D.8 Iklim Kebinekaan D.4.4 Pengalaman perundungan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.4.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
siswa yang menunjang pencegahan dan dengan mempelajari konten terkait upaya pencegahan
penanggulangan perundungan dan mitigasi perundungan yang terjadi dari guru dan
siswa di sekolah
D.4.4 Pengalaman perundungan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.4.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
siswa yang menunjang pencegahan dan upaya pencegahan dan mitigasi perundungan yang
penanggulangan perundungan terjadi dari guru dan siswa di sekolah dalam proses
pembelajaran
D.8 Iklim Kebinekaan D.4.4 Pengalaman perundungan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.4.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
siswa yang menunjang pencegahan dan penganggaran terkait upaya pencegahan dan
penanggulangan perundungan penanggulangan perundungan yang terjadi dari guru
dan siswa di sekolah
D.8 Iklim Kebinekaan dan D.4 D.4.3 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Iklim Keamanan Sekolah sekolah tentang pemahaman yang mendukung terlaksananya program dan dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam
perundungan kebijakan sekolah terkait perundungan kasus, serta program perundungan

D.4.3 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.3.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
sekolah tentang pemahaman yang mendukung terlaksananya program dan pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan mitigasi
perundungan kebijakan sekolah terkait perundungan perundungan dalam proses pembelajaran

D.4.3 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sekolah tentang pemahaman yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
perundungan kebijakan sekolah terkait perundungan guru, serta pencegahan dan penanggulangan
perundungan di sekolah
D.8 Iklim Kebinekaan dan D.4 D.4.9 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.9.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Iklim Keamanan Sekolah tentang rokok, minuman keras, yang menunjang pencegahan dan dengan mempelajari konten terkait bahaya dan
dan narkoba penanggulangan narkoba pencegahan Narkoba (termasuk minuman keras dan
rokok) serta penangulangan kasus narkoba pada murid

D.4.9 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.9.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
tentang rokok, minuman keras, yang menunjang pencegahan dan upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba pada
dan narkoba penanggulangan narkoba murid dalam proses pembelajaran

D.4.9 Pemahaman dan sikap guru Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.9.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
tentang rokok, minuman keras, yang menunjang pencegahan dan penganggaran terkait upaya upaya pencegahan dan
dan narkoba penanggulangan narkoba penanggulangan narkoba pada murid

D.8 Iklim Kebinekaan dan D.4 D.4.10 Pengalaman siswa terkait Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Iklim Keamanan Sekolah rokok, minuman keras, dan yang menunjang pencegahan dan dengan mempelajari konten terkait bahaya dan
narkoba penanggulangan narkoba pencegahan Narkoba (termasuk minuman keras dan
rokok) serta penangulangan kasus narkoba pada murid

D.4.10 Pengalaman siswa terkait Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
rokok, minuman keras, dan yang menunjang pencegahan dan upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba pada
narkoba penanggulangan narkoba murid dalam proses pembelajaran
D.4.10 Pengalaman siswa terkait Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.4.10.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
rokok, minuman keras, dan yang menunjang pencegahan dan penganggaran terkait upaya upaya pencegahan dan
narkoba penanggulangan narkoba penanggulangan narkoba pada murid
D.8 Iklim Kebinekaan D.8.3 Toleransi dan kesetaraan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
siswa yang menunjang terciptanya sikap inklusif dengan mempelajari konten terkait praktik
pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa
D.8.3 Toleransi dan kesetaraan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.3.2 Satuan Pendidikan melalui guru menunjukkan sikap
siswa yang menunjang terciptanya sikap inklusif penerimaan dan penghargaan terhadap keragaman
karakter, latar belakang, dan kondisi murid dalam
proses pembelajaran
D.8.3 Toleransi dan kesetaraan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.8.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
siswa yang menunjang terciptanya sikap inklusif penganggaran terkait upaya membiasakan sikap dan
perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap
keragaman karakter, latar belakang, dan kondisi murid
di sekolah
C.3 Proporsi PMM C.3.1 Partisipasi dalam Platform Peningkatan Kompetensi guru dan kepala C.3.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Merdeka Mengajar (proporsi) sekolah yang memanfaatkan Platform Merdeka dengan mempelajari konten terkait pemanfaatan
Mengajar. Platform Merdeka Mengajar
C.3.1 Partisipasi dalam Platform Peningkatan Kompetensi guru dan kepala C.3.1.2 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Merdeka Mengajar (proporsi) sekolah yang memanfaatkan Platform Merdeka dengan mengimplemantasikan konten terkait
Mengajar. pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
C.3.1 Partisipasi dalam Platform Peningkatan Kompetensi guru dan kepala C.3.1.3 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Merdeka Mengajar (proporsi) sekolah yang memanfaatkan Platform Merdeka dengan memmfasilitasi kebjakan dan anggaran terkait
Mengajar. pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
E.5 Program dan Kebijakan E.5.1 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Sekolah sekolah tentang perundungan yang mendukung terlaksananya program dan dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam
kebijakan sekolah terkait perundungan kasus, serta program perundungan

E.5.1 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
sekolah tentang perundungan yang mendukung terlaksananya program dan pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan mitigasi
kebijakan sekolah terkait perundungan perundungan dalam proses pembelajaran

E.5.1 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sekolah tentang perundungan yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
kebijakan sekolah terkait perundungan guru, serta pencegahan dan penanggulangan
perundungan di sekolah
E.5 Program dan Kebijakan E.5.2 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Sekolah sekolah tentang hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan dengan mempelajari konten terkait bahaya hukuman
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik fisik dari guru, pencegahan dan mitigasi atas insiden
hukuman fisik yang terjadi dari guru
E.5.2 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.2.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
sekolah tentang hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik penanggulangan hukuman fisik dalam proses
pembelajaran
E.5.2 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.2.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sekolah tentang hukuman fisik yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
kebijakan sekolah terkait hukuman fisik guru, serta pencehahan dan penanggulangan
hukuman fisik di sekolah
E.5 Program dan Kebijakan E.5.3 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.3.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Sekolah sekolah tentang kekerasan yang menunjang pemahaman dan sikap guru dengan mempelajari konten terkait definisi, ragam
seksual terhadap kekerasan seksual kasus, serta sikap tentang kekerasan seksual
E.5.3 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.3.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
sekolah tentang kekerasan yang menunjang pemahaman dan sikap guru pemahaman ke dalam sikap pencegahan dan
seksual terhadap kekerasan seksual penanggulangan kekerasan seksual dalam proses
pembelajaran
E.5.3 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.3.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sekolah tentang kekerasan yang menunjang pemahaman dan sikap guru penganggaran terkait upaya peningkatan pemahaman
seksual terhadap kekerasan seksual guru, serta pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual di sekolah
E.5 Program dan Kebijakan E.5.4 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.4.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Sekolah sekolah tentang narkoba yang menunjang pencegahan dan dengan mempelajari konten terkait bahaya dan
penanggulangan narkoba pencegahan Narkoba (termasuk minuman keras dan
rokok) serta penangulangan kasus narkoba pada murid

E.5.4 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.4.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
sekolah tentang narkoba yang menunjang pencegahan dan upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba pada
penanggulangan narkoba murid dalam proses pembelajaran
E.5.4 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.4.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sekolah tentang narkoba yang menunjang pencegahan dan penganggaran terkait upaya upaya pencegahan dan
penanggulangan narkoba penanggulangan narkoba pada murid
E.5 Program dan Kebijakan E.5.5 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.5.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Sekolah sekolah tentang kesetaraan yang menunjang terciptanya iklim kesetaraan dengan mempelajari konten terkait pemahaman,
gender gender dukungan, dan tindakan terkait kesetaraan
kemampuan, hak, dan kewajiban antara laki-laki dan
perempuan
E.5.5 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.5.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mewujudkan tindakan
sekolah tentang kesetaraan yang menunjang terciptanya iklim kesetaraan yang mendukung kesetaraan kemampuan, hak, dan
gender gender kewajiban antara laki-laki dan perempuan dalam
proses pembelajaran
E.5.5 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.5.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
sekolah tentang kesetaraan yang menunjang terciptanya iklim kesetaraan penganggaran terkait upaya meningkatkan
gender gender pemahaman, dukungan dan tindakan warga sekolah
terhadap kesetaraan gender
E.5 Program dan Kebijakan E.5.6 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.6.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
Sekolah mengenai penanggulangan yang mendukung terlaksananya program dan dengan mempelajari konten terkait sikap dan perilaku
dan pencegahan intoleransi di kebijakan sekolah terkait penanggulangan dan penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya
sekolah pencegahan intoleransi di sekolah di sekolah

E.5.6 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.6.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengintegrasikan
mengenai penanggulangan yang mendukung terlaksananya program dan upaya untuk membiasakan sikap dan perilaku yang
dan pencegahan intoleransi di kebijakan sekolah terkait penanggulangan dan menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap
sekolah pencegahan intoleransi di sekolah keragaman agama dan budaya di sekolah dalam
proses pembelajaran
E.5.6 Program dan kebijakan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan E.5.6.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
mengenai penanggulangan yang mendukung terlaksananya program dan penganggaran terkait upaya membiasakan sikap dan
dan pencegahan intoleransi di kebijakan sekolah terkait penanggulangan dan perilaku yang menunjukkan penerimaan dan
sekolah pencegahan intoleransi di sekolah penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya
di sekolah

A.4 Penyerapan lulusan SMK A.4.1 Keberkerjaan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.4.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi GTK
yang menunjang peningkatan penyerapan melalui keikutsertaan magang di dunia kerja dan
lulusan yang bekerja mempelajari persyaratan rekrutmen tenaga kerja di
dunia kerja yang linier dengan program keahlian
A.4.1 Keberkerjaan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.4.1.2 Satuan Pendidikan melalui GTK menyiapkan
yang menunjang peningkatan penyerapan kompetensi peserta didik untuk siap bekerja sesuai
lulusan yang bekerja yang dipersyaratkan oleh dunia kerja
A.4.1 Keberkerjaan Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.4.1.3 Satuan Pendidikan menjalin kerjasama (sinkronisasi
yang menunjang peningkatan penyerapan kurikulum, sinkronisasi prosedur standar
lulusan yang bekerja bengkel/laboratorium, magang guru, magang peserta
didik, praktisi mengajar, uji sertifikasi guru dan peserta
didik, pembelajaran berbasis proyek, dan rekrutmen
lulusan) dengan dunia kerja, serta mengoptimalisasi
Bursa Kerja Khusus

A.4 Penyerapan lulusan SMK A.4.2 Wirausaha Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.4.2.1 Satuan Pendidikan mendorong pelibatan praktisi
yang menunjang peningkatan penyerapan mengajar (pelaku usaha) untuk membagikan praktik
lulusan yang berwirausaha baik dalam berwirausaha
A.4.2 Wirausaha Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.4.2.2 Satuan Pendidikan melalui GTK mengembangkan dan
yang menunjang peningkatan penyerapan mengimplementasikan kompetensi berwirausaha pada
lulusan yang berwirausaha siswa sehingga mampu membuka usaha sendiri

A.4.2 Wirausaha Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan A.4.2.3 Satuan Pendidikan mengembangkan kerjasama usaha
yang menunjang peningkatan penyerapan dengan UMKM dan mengelola teaching factory dalam
lulusan yang berwirausaha memproduksi, mempromosikan, dan menjual produk

A.4 Penyerapan lulusan SMK D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi Kepala
yang menunjang penyusunan dan Sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen
implementasi visi - misi sekolah sekolah dengan mempelajari konten terkait perumusan,
penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.2 Satuan Pendidikan melakukan perumusan,
yang menunjang penyusunan dan penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk
implementasi visi - misi sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
melibatkan seluruh warga sekolah
D.3.1 Visi-Misi Sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.1.3 Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya kebijakan dan
yang menunjang penyusunan dan penganggaran untuk mendukung proses perumusan,
implementasi visi - misi sekolah penyampaian, dan penerapan visi-misi sekolah yang
partisipatif
A.4 Penyerapan lulusan SMK D.3.2 Pengelolaan Kurikulum Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.2.1 Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi kepala
Sekolah yang menunjang pengelolaan kurikulum sekolah dan guru yang terlibat dalam manajemen
sekolah sekolah dengan mempelajari konten terkait
pengembangan dan pengelolaan kurikulum untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
D.3.2 Pengelolaan Kurikulum Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan D.3.2.2 Satuan Pendidikan melalui kepala sekolah dan guru
Sekolah yang menunjang pengelolaan kurikulum yang terlibat dalam manajemen sekolah menerapkan
sekolah pengembangan dan pengelolaan kurikulum yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar peserta didik
Nomor
Nama Indikator
Indikator
A.1 Kemampuan literasi
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam memahami, menggunakan,
merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks informasional dan teks fiksi).
Sedang (64,44% siswa sudah mencapai kompetensi minimum)

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di atas kompetensi minimum Di atas 16%

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi mencapai kompetensi minimum


Mencapai 49%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di bawah kompetensi minimum Di bawah
36%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi jauh di bawah kompetensi minimum
Jauh di bawah 0%
A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi
Kompetensi peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi
teks informasional (non-fiksi). 63,27
A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra
Kompetensi peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi
teks fiksi. 66,4
A.1.3 Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks (L1)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan menemukan, mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan suatu ide atau informasi eksplisit dalam teks informasional (non-fiksi) dan
sastra. 67,82
A.1.4 Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan membandingkan dan mengontraskan ide atau
informasi dalam atau antar teks, membuat kesimpulan, mengelompokkan, serta
mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau antar teks informasional (non-fiksi)
dan sastra. 63,66
A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks (L3)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan menganalisis, memprediksi, dan menilai
konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks informasional (non-fiksi) dan sastra. 61,38

A.2 Kemampuan numerasi


Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada
berbagai jenis konteks yang relevan. Sedang (48,89% siswa sudah mencapai kompetensi
minimum)
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di atas kompetensi minimum 22%

Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi mencapai kompetensi minimum 27%

Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di bawah kompetensi minimum 49%

Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi jauh di bawah kompetensi minimum
2%
A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten bilangan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. 51,51

A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar


Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten aljabar untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. 51,04

A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri


Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten geometri untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. 50,07

A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan Ketidakpastian


Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten data dan ketidakpastian untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
51,71
A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan memahami fakta, proses, konsep, dan
prosedur. 49,01
A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan menerapkan pengetahuan dan pemahaman
tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode pada konten bilangan
dengan konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan.
55,06
A.2.7 Kompetensi menalar (L3)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan menganalisis data dan informasi, membuat
kesimpulan, dan memperluas pemahaman dalam situasi baru, meliputi situasi yang tidak
diketahui sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks. 51,7
A.3 Karakter
Kecenderungan peserta didik dalam bersikap dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai pelajar
Pancasila yang mencakup beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
gotong-royong, kreativitas, nalar kritis, kebinekaan global, serta kemandirian. Baik

A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Penerapan ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan
pada manusia, alam, dan negara. 60,13
A.3.2 Gotong Royong
Keinginan dan pengalaman terlibat secara sukarela dalam kegiatan yang menunjukkan
kepedulian untuk kebaikan bersama. 61,32
A.3.3 Kreativitas
Kesenangan dan pengalaman menghasilkan hal yang baru dan berguna. 57,45
A.3.4 Nalar Kritis
Kemauan dan kebiasaan mengambil keputusan secara logis berdasarkan berbagai bukti
dan sudut pandang yang beragam. 58,1
A.3.5 Kebinekaan global
Ketertarikan terhadap budaya yang berbeda, kepedulian terhadap isu-isu global, serta
dukungan terhadap kesetaraan gender, agama, dan budaya. 56,85
A.3.6 Kemandirian
Kemauan dan kebiasaan mengelola perasaan, pikiran, dan tindakan demi mencapai tujuan
pembelajaran. 59,33
A.4 Penyerapan lulusan SMK
Persentase lulusan SMK yang melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, bekerja,
dan/atau berwirausaha dalam satu tahun setelah lulus. Baik
A.4.1 Melanjutkan Pendidikan
Persentase lulusan SMK yang melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dalam satu
tahun setelah lulus. 9,8
A.4.2 Bekerja
Persentase lulusan SMK yang mendapatkan pekerjaan dalam satu tahun setelah lulus.
39,22
A.4.3 Wirausaha
Persentase lulusan SMK yang melakukan kegiatan wirausaha dalam satu tahun setelah
lulus. 33,33
A.4.4 Keselarasan bidang kerja
Persentase lulusan SMK yang bekerja dan/atau berwirausaha sesuai dengan bidang
keahlian dalam satu tahun setelah lulus. Baik 81,08
A.4.5 Masa tunggu bekerja/wirausaha
Rerata masa tunggu yang dibutuhkan oleh lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan atau
melakukan kegiatan wirausaha pertama kali sejak lulus. Kurang 6,1
A.5 Pendapatan lulusan SMK
Persentase lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum
Provinsi dalam satu tahun setelah lulus. Kurang
A.5.1 Melanjutkan pendidikan sambil bekerja/berwirausaha
Persentase lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum
Provinsi dalam satu tahun setelah lulus. 2,5
A.5.2 Bekerja
Persentase lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum
Provinsi dalam satu tahun setelah lulus. 10
A.5.3 Wirausaha
Persentase lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum
Provinsi dalam satu tahun setelah lulus. 5
A.6 Kompetensi lulusan SMK
Tingkat kompetensi lulusan berdasarkan kepemilikan sertifikat keahlian kompetensi dan
kepuasan dunia kerja pada budaya kerja. Kurang
A.6.1 Lulusan dengan sertifikat kompetensi
Persentase lulusan SMK yang memiliki sertifikasi keahlian kompetensi dalam satu tahun
setelah lulus. Kurang 27,45
A.6.2 Kepuasan dunia kerja pada budaya kerja lulusan
Persentase lulusan yang mendapatkan penilaian budaya kerja minimal puas dari DUDI
SMK. Capaian Tidak Tersedia Tidak Tersedia
C.1 Proporsi PTK bersertifikat
Jumlah guru dan kepala sekolah di sekolah yang memiliki sertifikat dibagi dengan total guru
dan kepala sekolah yang ada. Capaian Tidak Tersedia
C.2 Proporsi PTK penggerak
Jumlah guru dan kepala sekolah yang masuk ke dalam program guru penggerak dibagi total
guru dan kepala sekolah. Kurang
C.2.1 Proporsi guru yang menjadi guru penggerak
Jumlah guru yang lulus program guru penggerak dibagi total guru. Kurang 0
C.2.2 Proporsi guru penggerak yang diangkat menjadi Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah
Jumlah lulusan program guru penggerak di daerah yang diangkat menjadi kepala sekolah
dibagi jumlah lulusan program guru penggerak di daerah tsb Provinsi = SMA/SMK/SLB
Kab/Kota = PAUD/SD/SMP. Kurang 0,02

C.2.3 Proporsi guru penggerak yang diangkat menjadi Pengawas


Jumlah lulusan program guru penggerak di daerah yang diangkat menjadi pengawas
sekolah dibagi jumlah lulusan program guru penggerak di daerah tsb Provinsi =
SMA/SMK/SLB Kab/Kota = PAUD/SD/SMP. Kurang 0,02
C.3 Pengalaman Pelatihan PTK
Proporsi guru dan kepala sekolah yang pernah mengikuti pelatihan melalui Platform
Merdeka Mengajar (PMM) dan non-PMM pada pelatihan kurikulum dan/atau bidang
pengetahuan bidang studi, pedagogi, manajerial, atau pelatihan lain dikali bobot masing-
masing pelatihan. Kurang
C.3.1 Partisipasi dalam Platform Merdeka Mengajar (proporsi)
Proporsi guru dan kepala sekolah yang memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Kurang
23,2
C.3.2 Pelatihan lainnya (menggabungkan pelatihan bid. Studi, pedagogi, manajerial, dll)
Proporsi guru dan kepala sekolah yang mengikuti pelatihan lainnya (menggabungkan
pelatihan bidang studi, pedagogi, manajerial, dll tidak melalui Platform Merdeka Mengajar).
Baik 82
C.8 Kecukupan formasi guru ASN untuk sekolah yang diselenggarakan oleh Pemda sesuai
dengan kebutuhan peningkatan indeks distribusi guru
Jumlah formasi guru ASN yang diajukan dibagi jumlah formasi guru ASN yang dibutuhkan
berdasarkan data dari Kemendikbud. Capaian Tidak Tersedia
D.1 Kualitas pembelajaran
Kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan pembelajaran interaktif yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Sedang
D.1.1 Manajemen kelas
Pengelolaan kelas yang mendukung pembelajaran serta penerapan penghargaan dan
sanksi secara proporsional. 66,7
D.1.2 Dukungan psikologis
Praktik pembelajaran yang memenuhi kebutuhan psikologis siswa untuk menumbuhkan
kepercayaan diri dan perasaan diterima tanpa dibeda-bedakan. 72,53

D.1.3 Metode pembelajaran


Praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik
siswa. 59,41
D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
Tingkat aktivitas refleksi dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
59,77
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran
Aktivitas belajar guru yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mengajar. 57,75
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar
Perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru. 58,52
D.2.3 Penerapan praktik inovatif
Inovasi pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru. 61,96
D.3 Kepemimpinan instruksional
Tingkat kepemimpinan yang mendukung perbaikan kualitas pembelajaran, dilihat dari
penjabaran visi-misi, penyusunan program pembelajaran dan pengembangan kurikulum
sekolah. Baik
D.3.1 Visi-misi sekolah
Perumusan, penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. 46,77
D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah
Kemampuan kepala sekolah dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. 55,15
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru
Pemberian dukungan kepada guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran.
53,69
D.4 Iklim keamanan sekolah
Kondisi satuan pendidikan yang kondusif yang memberikan rasa aman (secara fisik dan
psikologis), seperti tidak adanya perundungan dan hukuman fisik. Baik
D.4.1 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) murid
Perasaan aman dan nyaman secara psikologis yang dialami siswa di sekolah sehari-hari.
71,32
D.4.2 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) guru
Perasaan bahagia menjadi guru yang didasarkan atas kesempatan untuk mengembangkan
diri dan memiliki hubungan baik dengan warga sekolah. 76,07
D.4.3 Pemahaman dan sikap terhadap perundungan
Pemahaman dan sikap guru terhadap segala bentuk penindasan atau kekerasan yang
dilakukan secara sengaja oleh satu/sekelompok orang yang lebih "kuat" di sekolah. 64,99

D.4.4 Pengalaman perundungan siswa


Siswa mengalami perundungan/bullying dari guru atau sesama siswa di sekolah. 76,67

D.4.5 Pemahaman dan sikap terhadap hukuman fisik


Pengetahuan dan sikap guru untuk menghindari hukuman fisik di sekolah. 66,41
D.4.6 Pengalaman hukuman fisik siswa
Hukuman fisik yang diterima oleh siswa di sekolah. 90
D.4.7 Pemahaman dan sikap guru tentang kekerasan seksual
Pengetahuan dan keyakinan guru untuk mengatasi kekerasan seksual di sekolah. 56,05

D.4.8 Pengalaman/pengetahuan kekerasan seksual siswa


Pengalaman siswa akan kekerasan seksual yang dialami oleh diri sendiri ataupun orang lain
di lingkungan sekolah. 85,71
D.4.9 Pemahaman dan sikap guru tentang rokok, minuman keras, dan narkoba
Pengetahuan dan sikap guru terhadap pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
narkoba, rokok, dan minuman keras di lingkungan sekolah. 73,26
D.4.10 Pengalaman siswa terkait rokok, minuman keras, dan narkoba
Pengalaman siswa terkait narkoba, rokok, dan minuman keras di sekolah, misalnya dibujuk
untuk mencoba, menggunakan, membeli atau mengedarkan. 64,29
D.6 Iklim Kesetaraan Gender
Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya pemahaman, dukungan dan tindakan warga
sekolah terhadap kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban antara laki-laki dan
perempuan. Sedang
D.6.1 Pemahaman dan sikap warga sekolah terhadap kesetaraan gender
Pemahaman dan dukungan terhadap kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, misalnya
dalam hal kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak, dan kewajiban. 54,89

D.6.2 Perilaku warga sekolah terhadap kesetaraan gender


Tindakan yang mendukung kesetaraan kemampuan, pemenuhan hak dan kewajiban antara
laki-laki dan perempuan. 74,36
D.8 Iklim Kebinekaan
Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya sikap dan perilaku kepala sekolah dan guru
dalam menerapkan toleransi agama dan budaya serta komitmen kebangsaan. 67,58

D.8.1 Toleransi agama dan budaya


Sikap dan perilaku yang menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap keragaman
agama dan budaya di sekolah. 55,66
D.8.2 Komitmen kebangsaan
Kesetiaan pada negara dan kesediaan menumbuhkan rasa kebangsaan warga sekolah.
84,74
D.8.3 Toleransi dan kesetaraan siswa
Sikap menerima dan menghargai keragaman agama dan budaya di sekolah 62,35
D.10 Iklim Inklusivitas
Kondisi yang disediakan oleh sekolah untuk menyediakan layanan bagi siswa dengan
disabilitas dan cerdas istimewa dan berbakat istimewa. Baik
D.10.1 Layanan disabilitas
Pemberian layanan yang sesuai untuk anak dengan disabilitas di sekolah. 70,05
D.10.2 Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa
Pemberian layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan berbakat istimewa di sekolah.
56,13
D.10.3 Sikap terhadap disabilitas
Penerimaan dan penghargaan terhadap siswa dengan disabilitas. 58,99
D.17 Link and match dengan dunia kerja
Nilai komposit level link and match/keselarasan SMK dengan dunia kerja, dalam aspek:
pembelajaran, Teaching Factory (TeFa), penggunaan sarana prasarana pembelajaran,
keahlian guru dan tenaga kependidikan, kepemimpinan kepala sekolah, pengelolaan Bursa
Kerja Khusus, keterlibatan komite sekolah, praktisi pengajar dari dunia kerja, dan magang
guru. Baik

D.17.1 Kualitas pembelajaran selaras dengan dunia kerja


Nilai komposit tingkat keselarasan kurikulum sekolah, praktik kerja lapangan, dan
penyelenggaraan pembelajaran dengan kebutuhan serta standar dunia kerja. 71,88
D.17.2 Kualitas pembelajaran dalam Teaching Factory (TeFa)
Tingkat keterlaksanaan pembelajaran Teaching Factory (TeFa) dengan pelibatan dunia
kerja. 65,09
D.17.3 Penggunaan sarana prasarana pembelajaran selaras dengan dunia kerja
Tingkat kepemilikan, spesifikasi, dan pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran
selaras dengan kebutuhan dan standar dunia kerja. 78,71
D.17.4 Keahlian guru dan tenaga kependidikan SMK selaras dengan dunia kerja
Nilai komposit kesesuaian kualifikasi dan kompetensi guru dan tenaga kependidikan serta
tingkat internalisasi budaya kerja oleh guru dan tenaga kependidikan. 66,66
D.17.5 Kepemimpinan kepala SMK dalam mengelola SMK sebagai pembelajaran yang selaras
dengan dunia kerja
Efektivitas kepemimpinan kepala SMK (manajerial, kewirausahaan dan supervisi
pembelajaran) dalam penguatan kerja sama, inovasi, dan pengelolaan sekolah berbasis
dunia kerja. 61,38
D.17.6 Pengelolaan Bursa Kerja Khusus dalam meningkatkan kebekerjaan lulusan SMK
Pengelolaan Bursa Kerja Khusus dalam meningkatkan kebekerjaan lulusan SMK, termasuk
mendapatkan komitmen dunia kerja dalam penyerapan lulusan SMK. 66,32

D.17.7 Komite sekolah terlibat mengembangkan kerjasama dunia kerja


Tingkat keterlibatan komite sekolah dalam memberi dukungan peluang kerjasama dengan
dunia kerja, finansial, dan ide pengelolaan sekolah. 85,95
D.17.8 Praktisi dunia kerja yang mengajar di SMK
Tingkat keterlaksanaan pembelajaran yang diampu oleh guru tamu atau instruktur kejuruan
dari dunia kerja, meliputi pengaturan jadwal, jumlah jam, dan cakupan
kompetensi/konsentrasi keahlian yang ada di SMK. 65,42
D.17.9 Guru SMK melakukan magang di dunia kerja
Tingkat keterlaksanaan dan persentase guru magang di dunia kerja. 73,22
E.1 Partisipasi warga sekolah
Keterlibatan warga sekolah dalam proses perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan
kegiatan di sekolah. Baik
E.1.1 Partisipasi orang tua
Sekolah mengajak orang tua untuk berpartisipasi dalam perencanaan, pengembangan, dan
pelaksanaan kegiatan di sekolah. 66,38
E.1.2 Partisipasi murid
Sekolah mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam perencanaan, pengembangan, dan
pelaksanaan kegiatan di sekolah. 85,15
E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu
Jumlah persentase nilai pembelanjaan non personil untuk peningkatan mutu pembelajaran
dan GTK di satuan pendidikan per jenjang. Kurang
E.2.1 Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan
Persentase pembelanjaan sekolah untuk peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan
dibagi total anggaran sekolah dalam satu tahun di bos salur. Kurang 0
E.2.2 Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran
Persentase pembelanjaan sekolah untuk non personil kegiatan pembelajaran dibagi total
anggaran sekolah dalam satu tahun di bos salur. Kurang 17,65
E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Nilai komposit dari pembelanjaan BOS secara daring dan penggunaan SDS. Baik
E.3.1 Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring
Jumlah pembelanjaan dana BOS melalui SIPLah dibagi total anggaran dana BOS yang
dibelanjakan dalam satu tahun anggaran. Baik 100
E.3.2 Indeks penggunaan platform SDS sumberdaya sekolah - ketepatan waktu dan kelengkapan
pelaporan
Jumlah sekolah yang membuat laporan tepat waktu di platform SDS dan lengkap. Baik 100

E.5 Program dan kebijakan sekolah


Program dan kebijakan sekolah untuk mencegah dan menanggulangi perundungan,
hukuman fisik, kekerasan seksual, penyalahgunaan narkoba, kesetaraan gender, dan
intoleransi. Sedang 74,54
E.5.1 Program dan kebijakan sekolah tentang perundungan
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi
segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu atau
sekelompok orang yang lebih 'kuat' di sekolah. 98,69
E.5.2 Program dan kebijakan sekolah tentang hukuman fisik
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah penggunaan
hukuman yang mengakibatkan rasa sakit secara fisik bagi siswa yang melakukan
pelanggaran. 72,07
E.5.3 Program dan kebijakan sekolah tentang kekerasan seksual
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi
perbuatan yang merendahkan, menghina, melecehkan, menyerang bagian tubuh atau
organ reproduksi seseorang. 73,95
E.5.4 Program dan kebijakan sekolah tentang narkoba
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi
penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya lainnya (termasuk rokok dan minuman keras).
73,42
E.5.5 Program dan Kebijakan mengenai kesetaraan gender
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan yang mendukung kesetaraan antara
laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak,
dan kewajiban. 62,19
E.5.6 Program dan kebijakan mengenai penanggulangan dan pencegahan intoleransi di sekolah
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tentang pencegahan dan
penanggulangan sikap serta perilaku yang menolak keragaman agama dan budaya di
sekolah. 66,93

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Nomor Indikator Capaian Skor Rapor Definisi Capaian Perubahan Skor Skor Rapor Peringkat di Peringkat secara Sumber
dari Tahun Lalu Tahun lalu Provinsi Nasional Data
Indikator
A.1 Kemampuan literasi Sedang (64,44% 64,44 40% - 70% peserta didi Naik 262% 17,78 Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam siswa sudah
memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam mencapai
jenis teks (teks informasional dan teks fiksi). kompetensi
minimum)

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di atas kompete Di atas 16% Peserta didik mampu meng
Naik 100% 0%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi mencapai kompeMencapai 49% Peserta didik mampu memNaik 175% 18%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di bawah kompe Di bawah 36% Peserta didik mampu me Turun 54% 78%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi jauh di bawah k Jauh di bawah 0% Peserta didik belum ma Turun 100% 4%
A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi 63,27 Naik 15% 54,79 Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Kompetensi peserta didik dalam memahami, menggunakan,
merefleksi, dan mengevaluasi teks informasional (non-fiksi).
A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra 66,4 Naik 39% 47,72 Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
A.1.3 Kompetensi mengakses
Kompetensi peserta didikdan
dalam memahami,
menemukan menggunakan,
isi teks (L1) merefleksi, dan mengevaluasi
67,82teks fiksi. Naik 19% 56,9 Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
A.1.4 Kompetensi
Kompetensi peserta didik padadan
menginterpretasi kemampuan
memahamimenemukan,
isi teks (L2) mengidentifikasi, dan mendeskripsikan
63,66 suatu ide atau informasi eksplisit
Naik dalam
25% teks informasional
50,91(non-fiksi) dan sastra.atas (1-20%)
Peringkat Peringkat menengah atasdan Teknologi)
A.1.5 Kompetensi mengevaluasi
Kompetensi peserta didik pada kemampuan membandingkan
dan merefleksikan isi teks (L3) dan mengontraskan ide 61,38
atau informasi dalam atau antar teks, membuat
Naik 14%kesimpulan, mengelompokkan,
53,66 serta mengombinasikan
Peringkat atas (1-20%)ide dan informasi
Peringkat atasdalam teks atau
(1-20%) dan antar teks informasional (non-fiksi) dan sastr
Teknologi)
A.2 Kompetensi
Kemampuanpeserta didik pada kemampuan menganalisis, memprediksi,
numerasi Sedangdan(48,89%
menilai konten,
48,89 bahasa, dan 40%unsur-unsur dalam
- 70% peserta teks
didi Naikinformasional
83% (non-fiksi)
26,67dan sastra. Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan
siswa sudah konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.
mencapai
kompetensi
minimum)

Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di atas kompe Di atas 22% Peserta didik mampu beNaik 901% 2%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi mencapai komMencapai 27% Peserta didik mampu me Naik 9% 24%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di bawah kom Di bawah 49% Peserta didik memiliki Turun 29% 69%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi jauh di bawah Jauh di bawah 2% Peserta didik hanya me Turun 50% 4%
A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan 51,51 Naik 3% 50,08 Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
A.2.2 Kompetensi peserta didik dalam
Kompetensi pada domain Aljabar berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika
51,04 pada konten bilangan untuk menyelesaikan
Naik 7% masalah sehari-hari. Peringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
47,49
A.2.3 Kompetensi pada
Kompetensi peserta didik dalam
domain berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
Geometri matematika pada konten aljabar untuk Naik
50,07 menyelesaikan
2% masalah sehari-hari.
49,22 Peringkat menengah atas Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
A.2.4 Kompetensi
Kompetensi peserta didik dalam
pada domain berpikir
Data dan menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
Ketidakpastian matematika pada konten geometri untuk
51,71 menyelesaikan
Naik 6% masalah sehari-hari. Peringkat atas (1-20%)
49,01 Peringkat menengah atasdan Teknologi)
A.2.5 Kompetensi mengetahui
Kompetensi peserta didik(L1)
dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten data dan ketidakpastian
49,01 Naik 4% untuk menyelesaikan
47,19 masalah sehari-hari.
Peringkat menengah atas Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
A.2.6 Kompetensi peserta didik
Kompetensi menerapkan (L2) pada kemampuan memahami fakta, proses, konsep, dan prosedur.
55,06 Naik 15% 48,08 Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
A.2.7 Kompetensi menalar
Kompetensi peserta didik
(L3) pada kemampuan menerapkan pengetahuan dan pemahaman 51,7tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep,
Naik prosedur,
1% dan metode pada konten Peringkat
51,12 bilangan dengan konteks situasi
atas (1-20%) nyata
Peringkat untuk menyelesaikan
menengah masalah atau menjawab pertanyaan.
atasdan Teknologi)
A.3 Kompetensi
Karakter peserta didik pada kemampuan menganalisis data dan informasi,
Baik membuat kesimpulan, danPeserta
59,18 memperluas pemahaman
didik terbiasa mNaikdalam
16% situasi baru, 51,17
meliputi situasi yang tidak diketahui
Peringkat sebelumnya
atas (1-20%) atau atas
Peringkat konteks yang lebih
(1-20%) dan kompleks.
Teknologi)
A.3.1 Kecenderungan
Beriman, peserta
Bertakwa kepadadidik dalam
Tuhan bersikap
yang Mahadan
Esa,berperilaku berdasarkan
dan Berakhlak Mulia nilai-nilai pelajar
60,13 Pancasila yang mencakup beriman,Naik bertakwa
17% kepada Tuhan YME, dan berakhlak
51,21 mulia,
Peringkat atasgotong-royong,
(1-20%) kreativitas,
Peringkat atasnalar kritis, kebinekaan
(1-20%) global, serta kemandirian.
dan Teknologi)
A.3.2 Penerapan ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan
Gotong Royong 61,32 pada manusia, alam, dan negara. Naik 19% 51,62 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
A.3.3 Keinginan dan pengalaman terlibat secara sukarela dalam kegiatan yang menunjukkan
Kreativitas kepedulian untuk kebaikan bersama. Naik 11%
57,45 51,79 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
A.3.4 Kesenangan
Nalar Kritis dan pengalaman menghasilkan hal yang baru dan berguna. 58,1 Naik 20% 48,58 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
A.3.5 Kemauan dan
Kebinekaan kebiasaan mengambil keputusan secara logis berdasarkan berbagai bukti
global dan sudut pandang yang beragam.
56,85 Naik 8% 52,53 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
A.3.6 Ketertarikan terhadap budaya yang berbeda, kepedulian terhadap isu-isu global, serta59,33
Kemandirian dukungan terhadap kesetaraan gender, agama, Naik 16%dan budaya. 51,2 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
A.4 Kemauan dan
Penyerapan kebiasaan
lulusan SMK mengelola perasaan, pikiran, dan tindakan Baikdemi mencapai tujuan
82,35 pembelajaran.Penyerapan lulusan SMK Tidak Tersedia Tidak Tersedia (kaPeringkat bawah (81-100%Peringkat bawah (81-100 dan Teknologi)
Persentase lulusan SMK yang melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, bekerja, dan/atau berwirausaha dalam satu tahun(karena setelahnilai
lulus.
tahun lalu
tidak tersedia)
A.4.1 Melanjutkan Pendidikan 9,8 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah (41- Peringkat menengah bawadan Teknologi)
Persentase lulusan SMK yang melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dalam satu tahun setelah lulus. (karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.4.2 Bekerja 39,22 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah bawaPeringkat menengah bawadan Teknologi)
Persentase lulusan SMK yang mendapatkan pekerjaan dalam satu tahun setelah lulus. (karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.4.3 Wirausaha 33,33 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah atas Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Persentase lulusan SMK yang melakukan kegiatan wirausaha dalam satu tahun setelah lulus. (karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.4.4 Keselarasan bidang kerja Baik 81,08 Persentase lulusan SMKTidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Persentase lulusan SMK yang bekerja dan/atau berwirausaha sesuai dengan bidang keahlian dalam satu tahun setelah lulus. (karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.4.5 Masa tunggu bekerja/wirausaha Kurang 6,1 Rerata masa tunggu lul Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Rerata masa tunggu yang dibutuhkan oleh lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan atau melakukan kegiatan wirausaha pertama
(karena
kalinilai
sejaktahun
lulus.
lalu
tidak tersedia)
A.5 Pendapatan lulusan SMK Kurang 17,5 Pendapatan lulusan SMK Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah atas Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Persentase lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum Provinsi dalam satu tahun setelah lulus.(karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.5.1 Melanjutkan pendidikan sambil bekerja/berwirausaha 2,5 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Persentase lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum Provinsi dalam satu tahun setelah lulus.
(karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.5.2 Bekerja 10 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah atas Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Persentase lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum Provinsi dalam satu tahun setelah lulus.(karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.5.3 Wirausaha 5 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Persentase lulusan SMK dengan pendapatan sama dengan atau di atas Upah Minimum Provinsi dalam satu tahun setelah lulus.(karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.6 Kompetensi lulusan SMK Kurang 27,45 Tingkat kompetensi luluTidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah bawaPeringkat menengah bawadan Teknologi)
Tingkat kompetensi lulusan berdasarkan kepemilikan sertifikat keahlian kompetensi dan kepuasan dunia kerja pada budaya kerja.
(karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.6.1 Lulusan dengan sertifikat kompetensi Kurang 27,45 Persentase lulusan SMKTidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah bawaPeringkat menengah bawadan Teknologi)
Persentase lulusan SMK yang memiliki sertifikasi keahlian kompetensi dalam satu tahun setelah lulus. (karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
A.6.2 Kepuasan dunia kerja pada budaya kerja lulusan Capaian Tidak Tidak Tersedia Nilai indikator ini tidak Tidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Tidak Tersedia (karena nilai
Tidak Tersedia (karena nila
dan Teknologi)
Persentase lulusan yang mendapatkan penilaian budaya kerja minimal
Tersedia
puas dari DUDI SMK. (karena nilai tahun ini
tidak tersedia)
C.1 Proporsi PTK bersertifikat Capaian Tidak Tidak Tersedia Nilai indikator ini tidak Tidak Tersedia 15,38 Tidak Tersedia (karena nilai
Tidak Tersedia (karena nila
dan Teknologi)
Jumlah guru dan kepala sekolah di sekolah yang memiliki sertifikat dibagi
Tersedia
dengan total guru dan kepala sekolah yang ada. (karena nilai tahun ini
tidak tersedia)
C.2 Proporsi PTK penggerak Kurang 0 - Satuan Pendidikan: Sekolah dengan KS/Wakil0 KS/KS Penggerak
Tidak berubah belum berasal
Peringkat menengahdari(41-
guruPeringkat
penggerak menengah (41- dan Teknologi)
C.2.1 Jumlah
Proporsiguru
gurudan kepala
yang sekolah
menjadi guru yang masuk ke dalam program guruKurang
penggerak penggerak dibagi
0 total guru dan kepala
-- Daerah:
sekolah.
Daerah: Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan
Provinsi/Kab Tidak berubah Pendidikan
0 sedang merintis dalam
Peringkat keikutsertaan
menengah guru penggerak.
(41- Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
C.2.2 Jumlah guru
Proporsi guruyang lulus program
penggerak guru penggerak
yang diangkat dibagi total
menjadi Kepala guru.atau
Sekolah Kurang
Wakil Kepala Sekolah
0,02 - Satuan Pendidikan: Sekolah
Naik 100%
dengan KS/Wakil0 KS/KS Penggerak Peringkat
belum berasal
bawah (81-100%
dari guruPeringkat
penggerak menengah bawadan Teknologi)
C.2.3 Jumlah
Proporsilulusan program guru
guru penggerak yangpenggerak di daerah
diangkat menjadi yang diangkat menjadi
Pengawas Kurangkepala sekolah
0,02dibagi jumlah --lulusan
Daerah:
Satuanprogram
Daerahguru
yang
Pendidikan: penggerak
sedang
Sekolah merintis
di daerah
Tidak Tersedia
dengan dalam
tsb keberadaan
Pengawas Provinsi
Tidak = SMA/SMK/SLB
Sekolah KS/WA
Tersedia
Penggerak
(ka KS/belum
KS
Peringkat Kab/Kota
Penggerak
bawah
berasal= dari
PAUD/SD/SMP.
di sekolah.
(81-100% guru
Peringkat
penggerak
menengah bawadan Teknologi)
Jumlah lulusan program guru penggerak di daerah yang diangkat menjadi pengawas sekolah dibagi jumlah - Daerah:
lulusanDaerah
programyang
guru
sedang
(karena
penggerak
merintis
nilai tahun
di daerah
dalam
lalu keberadaan
tsb Provinsi =
Pengawas
SMA/SMK/SLB
SekolahKab/Kota
Penggerak= PAUD/SD/SMP.
di sekolah.
tidak tersedia)
C.3 Pengalaman Pelatihan PTK Kurang 23,2 Provinsi/Kabupaten/Kota Naik 597% 3,33 Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
C.3.1 Proporsi guru
Partisipasi danPlatform
dalam kepala sekolah
Merdekayang pernah(proporsi)
Mengajar mengikuti pelatihan melalui
KurangPlatform Merdeka
23,2 Mengajar (PMM) dan non-PMM pada
Provinsi/Kabupaten/Kota Naikpelatihan
100% kurikulum0dan/atau bidangPeringkat
pengetahuan
atasbidang studi,Peringkat
(1-20%) pedagogi,menengah
manajerial, atau pelatihan
atasdan lain dikali bobot masing-masing pela
Teknologi)
C.3.2 Proporsi
Pelatihanguru dan(menggabungkan
lainnya kepala sekolah yang memanfaatkan
pelatihan bid. Studi,Platform
pedagogi,Merdeka
Baik Mengajar.
manajerial, dll) 82 Provinsi/Kabupaten/Kot Naik 100% 0 Peringkat menengah bawaPeringkat menengah (41- dan Teknologi)
C.8 Proporsi guru
Kecukupan dan kepala
formasi sekolah
guru ASN yang
untuk mengikuti
sekolah yang pelatihan lainnya (menggabungkan
diselenggarakan oleh
Capaian
PemdaTidak pelatihan
sesuai
Tidak
dengan bidang
Tersedia studi,
kebutuhan
Nilai pedagogi,inimanajerial,
peningkatan
indikator indeks dll Tersedia
tidak
tidak distribusi
Tidak melalui Platform
guru TidakMerdeka
TersediaMengajar).
(ka
Tidak Tersedia (karena nilai
Tidak Tersedia (karena nila
dan Teknologi)
Jumlah formasi guru ASN yang diajukan dibagi jumlah formasi guru ASN Tersedia
yang dibutuhkan berdasarkan data dari Kemendikbud. (karena nilai tahun ini
tidak tersedia)
D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 66,21 Pembelajaran mengarahNaikp 16% 57,09 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.1.1 Kualitas pengelolaan
Manajemen kelas kelas dan penyelenggaraan pembelajaran interaktif yang sesuai 66,7
dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik
Naik siswa.
14% 58,31 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.1.2 Pengelolaan
Dukungan kelas yang mendukung pembelajaran serta penerapan penghargaan dan72,53
psikologis sanksi secara proporsional. Naik 23% 58,98 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.1.3 Praktik pembelajaran
Metode pembelajaranyang memenuhi kebutuhan psikologis siswa untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan perasaan diterimaNaik
59,41 tanpa dibeda-bedakan.53,98
10% Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.2 Praktik pembelajaran
Refleksi dan perbaikan interaktif yang sesuai
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
oleh guru Baik dan karakteristik
59,77siswa. Guru aktif meningkatkanTidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Tingkat aktivitas refleksi dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 57,75 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Aktivitas belajar guru yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 58,52 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.2.3 Penerapan praktik inovatif 61,96 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Inovasi pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.3 Kepemimpinan instruksional Baik 51,87 Kepemimpinan instruksiTidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Tingkat kepemimpinan yang mendukung perbaikan kualitas pembelajaran, dilihat dari penjabaran visi-misi, penyusunan programtidak
pembelajaran
mengikuti AN
dan pengembangan kurikulum sekolah.
tahun lalu)
D.3.1 Visi-misi sekolah 46,77 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Perumusan, penyampaian dan penerapan visi-misi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah 55,15 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Kemampuan kepala sekolah dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses
tidakdan
mengikuti
hasil belajar
AN siswa.
tahun lalu)

D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 53,69 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah atas Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Pemberian dukungan kepada guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.4 Iklim keamanan sekolah Baik 72,88 Satuan pendidikan memi Naik 9% 67,01 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.4.1 Kondisi satuan psikologis
Kesejahteraan pendidikan(wellbeing)
yang kondusif yang memberikan rasa aman (secara fisik dan
murid psikologis), seperti tidak adanya perundungan
71,32 Naik 10%dan hukuman fisik.
64,85 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.4.2 Perasaan amanpsikologis
Kesejahteraan dan nyaman secara psikologis
(wellbeing) guru yang dialami siswa di sekolah sehari-hari.
76,07 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Perasaan bahagia menjadi guru yang didasarkan atas kesempatan untuk mengembangkan diri dan memiliki hubungan baik dengan tidakwarga
mengikuti
sekolah.
AN
tahun lalu)

D.4.3 Pemahaman dan sikap terhadap perundungan 64,99 Naik 140% 27,05 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.4.4 Pemahaman perundungan
Pengalaman dan sikap gurusiswa
terhadap segala bentuk penindasan atau kekerasan yang76,67
dilakukan secara sengaja oleh satu/sekelompok
Naik 22%orang yang lebih "kuat" di sekolah.
62,79 Peringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
D.4.5 Siswa mengalami
Pemahaman perundungan/bullying
dan sikap terhadap hukuman dari guru atau sesama siswa di sekolah.
fisik 66,41 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah atas Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Pengetahuan dan sikap guru untuk menghindari hukuman fisik di sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.4.6 Pengalaman hukuman fisik siswa 90 Naik 62% 55,56 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.4.7 Hukuman
Pemahamanfisikdan
yang diterima
sikap oleh siswa
guru tentang di sekolah.
kekerasan seksual 56,05 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah (41- Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Pengetahuan dan keyakinan guru untuk mengatasi kekerasan seksual di sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.4.8 Pengalaman/pengetahuan kekerasan seksual siswa 85,71 Naik 68% 51,11 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.4.9 Pengalaman
Pemahaman siswa akanguru
dan sikap kekerasan
tentangseksual yang dialami
rokok, minuman oleh
keras, dirinarkoba
dan sendiri ataupun orang lain di lingkungan sekolah.
73,26 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah (41- Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Pengetahuan dan sikap guru terhadap pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba, rokok, dan minuman keras tidak
di lingkungan
mengikutisekolah.
AN
tahun lalu)

D.4.10 Pengalaman siswa terkait rokok, minuman keras, dan narkoba 64,29 Naik 26% 51,11 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.6 Pengalaman siswa
Iklim Kesetaraan terkait narkoba, rokok, dan minuman keras di sekolah,
Gender Sedangmisalnya dibujuk
67,54 untuk mencoba, menggunakan,
Satuan membeli
Tidak atau
pendidikan mendu mengedarkan.
Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya pemahaman, dukungan dan tindakan warga sekolah terhadap kesetaraan kemampuan, (indikator
hak, dan
ini baru
kewajiban antara laki-laki dan perempuan.
tersedia tahun 2023)
D.6.1 Pemahaman dan sikap warga sekolah terhadap kesetaraan gender 54,89 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Pemahaman dan dukungan terhadap kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal kemampuan, kesempatan,(indikator
pemenuhanini baru
hak, dan kewajiban.
tersedia tahun 2023)
D.6.2 Perilaku warga sekolah terhadap kesetaraan gender 74,36 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat menengah atas Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Tindakan yang mendukung kesetaraan kemampuan, pemenuhan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan. (indikator ini baru
tersedia tahun 2023)
D.8 Iklim Kebinekaan Baik 67,58 Satuan pendidikan sudaNaik 31% 51,54 Peringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
D.8.1 Kondisi sekolah
Toleransi agamayang menunjukkan adanya sikap dan perilaku kepala sekolah dan guru
dan budaya dalam menerapkan toleransi agama danTidak
55,66 budaya serta komitmen
Tersedia kebangsaan.
(Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah (41- Peringkat menengah bawadan Teknologi)
Sikap dan perilaku yang menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya di sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.8.2 Komitmen kebangsaan 84,74 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Kesetiaan pada negara dan kesediaan menumbuhkan rasa kebangsaan warga sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.8.3 Toleransi dan kesetaraan siswa 62,35 Naik 21% 51,54 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.10 SikapInklusivitas
Iklim menerima dan menghargai keragaman agama dan budaya di sekolah
Baik 59,4 Satuan pendidikan sudaNaik 11% 53,66 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.10.1 Kondisi yang disediakan
Layanan disabilitas oleh sekolah untuk menyediakan layanan bagi siswa dengan disabilitas
70,05 dan cerdas istimewa dan berbakat istimewa.
Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Pemberian layanan yang sesuai untuk anak dengan disabilitas di sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.10.2 Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa 56,13 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Pemberian layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan berbakat istimewa di sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 58,99 Naik 10% 53,66 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
D.17 Penerimaan
Link dandengan
and match penghargaan terhadap siswa dengan disabilitas. Baik
dunia kerja 68,14 Sebagian besar aspek liTidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Nilai komposit level link and match/keselarasan SMK dengan dunia kerja, dalam aspek: pembelajaran, Teaching Factory (TeFa),(indikator
penggunaan
ini baru
sarana prasarana pembelajaran, keahlian guru dan tenaga kependidikan, kepemimpinan kepala sekolah, pengelolaan Bursa Ke
tersedia tahun 2023)
D.17.1 Kualitas pembelajaran selaras dengan dunia kerja 71,88 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Nilai komposit tingkat keselarasan kurikulum sekolah, praktik kerja lapangan, dan penyelenggaraan pembelajaran dengan kebutuhan
(indikator
sertainistandar
baru dunia kerja.
tersedia tahun 2023)
D.17.2 Kualitas pembelajaran dalam Teaching Factory (TeFa) 65,09 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Tingkat keterlaksanaan pembelajaran Teaching Factory (TeFa) dengan pelibatan dunia kerja. (indikator ini baru
tersedia tahun 2023)
D.17.3 Penggunaan sarana prasarana pembelajaran selaras dengan dunia kerja 78,71 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Tingkat kepemilikan, spesifikasi, dan pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran selaras dengan kebutuhan dan standar (indikator
dunia kerja.
ini baru
tersedia tahun 2023)
D.17.4 Keahlian guru dan tenaga kependidikan SMK selaras dengan dunia kerja 66,66 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Nilai komposit kesesuaian kualifikasi dan kompetensi guru dan tenaga kependidikan serta tingkat internalisasi budaya kerja oleh(indikator
guru dan ini
tenaga
baru kependidikan.
tersedia tahun 2023)
D.17.5 Kepemimpinan kepala SMK dalam mengelola SMK sebagai pembelajaran yang selaras 61,38
dengan dunia kerja Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Efektivitas kepemimpinan kepala SMK (manajerial, kewirausahaan dan supervisi pembelajaran) dalam penguatan kerja sama, inovasi,
(indikator
daninipengelolaan
baru sekolah berbasis dunia kerja.
tersedia tahun 2023)
D.17.6 Pengelolaan Bursa Kerja Khusus dalam meningkatkan kebekerjaan lulusan SMK 66,32 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Pengelolaan Bursa Kerja Khusus dalam meningkatkan kebekerjaan lulusan SMK, termasuk mendapatkan komitmen dunia kerja(indikator
dalam penyerapan
ini baru lulusan SMK.
tersedia tahun 2023)
D.17.7 Komite sekolah terlibat mengembangkan kerjasama dunia kerja 85,95 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat menengah atas Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Tingkat keterlibatan komite sekolah dalam memberi dukungan peluang kerjasama dengan dunia kerja, finansial, dan ide pengelolaan
(indikator
sekolah.
ini baru
tersedia tahun 2023)
D.17.8 Praktisi dunia kerja yang mengajar di SMK 65,42 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Tingkat keterlaksanaan pembelajaran yang diampu oleh guru tamu atau instruktur kejuruan dari dunia kerja, meliputi pengaturan(indikator
jadwal, jumlah
ini baru
jam, dan cakupan kompetensi/konsentrasi keahlian yang ada di SMK.
tersedia tahun 2023)
D.17.9 Guru SMK melakukan magang di dunia kerja 73,22 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Tingkat keterlaksanaan dan persentase guru magang di dunia kerja. (indikator ini baru
tersedia tahun 2023)
E.1 Partisipasi warga sekolah Baik 75,76 Satuan pendidikan tela Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Keterlibatan warga sekolah dalam proses perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

E.1.1 Partisipasi orang tua 66,38 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Sekolah mengajak orang tua untuk berpartisipasi dalam perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

E.1.2 Partisipasi murid 85,15 Tidak Tersedia (Satdik Tidak Tersedia (SPeringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Sekolah mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di sekolah. tidak mengikuti AN
tahun lalu)

E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutuKurang 17,65 Satuan pendidikan memi Turun 69% 57,44 Peringkat menengah atas Peringkat menengah (41- Nasional 2022
E.2.1 Jumlah persentase
Proporsi pembelanjaannilai peningkatan
pembelanjaan nonguru
mutu personil untuk peningkatan
dan tenaga mutu pembelajaran
kependidikan
Kurang 0 dan GTK di satuan
Satuanpendidikan
pendidikanper jenjang.
memi Turun 100% 1,6 Peringkat bawah (81-100%Peringkat bawah (81-100 dan Teknologi)
E.2.2 Persentase pembelanjaan
Proporsi pembelanjaan nonsekolah
personiluntuk
mutupeningkatan
pembelajaranmutu guru danKurang
tenaga kependidikan
17,65dibagi total anggaran sekolah dalam
Satuan pendidikan memi satu tahun
Turun 68% di bos salur.55,84 Peringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
E.3 Persentase pembelanjaan
Pemanfaatan sekolah untuk
TIK untuk pengelolaan non personil kegiatan pembelajaran
anggaran Baik dibagi total
100anggaran sekolah dalam
Satuan satu tahun
pendidikan diNaik
memi bos salur.
100% 0 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
E.3.1 Nilai komposit
Proporsi dari pembelanjaan
pembelanjaan dana BOSBOS secara
secara daring dan penggunaan
daring SDS.
Baik 100 Satuan pendidikan memi Naik 100% 0 Peringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
E.3.2 Jumlahpenggunaan
Indeks pembelanjaan dana BOS
platform SDSmelalui SIPLah
sumberdaya dibagi -total
sekolah anggaran
ketepatan dana
waktu
Baik BOS
dan yang dibelanjakan
kelengkapan
100 pelaporandalam satusatuan
Jumlah tahun anggaran.
pendidikaTidak Tersedia Tidak Tersedia (ka
Peringkat menengah bawaPeringkat menengah bawadan Teknologi)
Jumlah sekolah yang membuat laporan tepat waktu di platform SDS dan lengkap. (karena nilai tahun lalu
tidak tersedia)
E.5 Program dan kebijakan sekolah Sedang 74,54 Satuan pendidikan meli Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat menengah (41- Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Program dan kebijakan sekolah untuk mencegah dan menanggulangi perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, penyalahgunaan
(indikatornarkoba,
ini baru kesetaraan gender, dan intoleransi.
tersedia tahun 2023)
E.5.1 Program dan kebijakan sekolah tentang perundungan 98,69 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat atas (1-20%) Peringkat atas (1-20%) dan Teknologi)
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi segala bentuk penindasan atau kekerasan
(indikator
yang
ini baru
dilakukan secara sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih 'kuat' di sekolah.
tersedia tahun 2023)
E.5.2 Program dan kebijakan sekolah tentang hukuman fisik 72,07 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat menengah (41- Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah penggunaan hukuman yang mengakibatkan rasa sakit secara
(indikator
fisikini
bagi
baru
siswa yang melakukan pelanggaran.
tersedia tahun 2023)
E.5.3 Program dan kebijakan sekolah tentang kekerasan seksual 73,95 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat menengah atas Peringkat menengah atasdan Teknologi)
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi perbuatan yang merendahkan, menghina,
(indikator
melecehkan,
ini baru menyerang bagian tubuh atau organ reproduksi seseorang.
tersedia tahun 2023)
E.5.4 Program dan kebijakan sekolah tentang narkoba 73,42 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat menengah bawaPeringkat menengah (41- dan Teknologi)
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya
(indikator ini
lainnya
baru (termasuk rokok dan minuman keras).
tersedia tahun 2023)
E.5.5 Program dan Kebijakan mengenai kesetaraan gender 62,19 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat menengah (41- Peringkat menengah (41- dan Teknologi)
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan yang mendukung kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam
(indikator
hal kemampuan,
ini baru kesempatan, pemenuhan hak, dan kewajiban.
tersedia tahun 2023)
E.5.6 Program dan kebijakan mengenai penanggulangan dan pencegahan intoleransi di sekolah
66,93 Tidak Tersedia Tidak Tersedia (iPeringkat bawah (81-100%Peringkat menengah bawadan Teknologi)
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tentang pencegahan dan penanggulangan sikap serta perilaku yang menolak
(indikator
keragaman
ini baruagama dan budaya di sekolah.
tersedia tahun 2023)

BATAS AKHIR
Manual Penggunaan Lembar Kerja

1. Sebelum mengisi LK, lakukan tahapan berikut:


a Pilih File > Buat Salinan
b Ganti nama dokumen dengan format [Nama Satuan Pendidikan]_[NPSN]
c Berikan tanda centang pada pilihan "Bagikan dengan orang yang sama"
d Tekan tombol Oke
e Bagikan tautan salinan melalui:
2. Lembar kerja (LK) terdiri dari 7 lembar, kesemuanya dapat diakses melalui Tab di bawah.
Kode LK
No Judul Lembar Kerja
Prioritas Pmnhan
1 Identifikasi: Memilah Indikator yang Sudah Baik dan yang Belum Baik LK1A
2 Identifikasi: Memilih Indikator yang Akan Diintervensi LK1B LK1C
3 Refleksi: Merumuskan Akar Masalah LK2 LK2A
4 Benahi: Menentukan Alternatif Solusi dan Memutuskan Solusi yang Dipilih LK3 LK3A
5 Benahi: Menyusun Target dan Rencana Kegiatan LK4 LK4A
6 Benahi: Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran LK5 LK5A
Pemenuhan
Prioritas
Kebutuhan

3. Legenda pemberian warna dalam LK


Perlu diisi oleh satuan pendidikan
Bagian yang terkunci, tidak dapat diganti untuk memudahkan penggunaan LK
Isian diambil dari LK sebelumnya secara otomatis
Hal yang Sudah Baik
Hal yang Belum Baik

4. Baca instruksi detil yang terdapat dalam masing-masing LK untuk mengetahui cara pengisian.
PERENCANAAN BERBASIS DATA MULAI DARI SINI! ... ISI RAPOR VER 2.0
DI SATUAN PENDIDIKAN LK
RAPO
[√] Data Sekolah - Analisis Refleksi Awal Perencanaan R
PETUNJUK:
DATA
Sebelum mengisi LK, lakukan tahapan LK. 1A IDENTIFIKASI MEMILAH / MEMILIH DAN
MENETAPKAN MASALAH
berikut:
LK. 1B Memilih Indikator yang Akan Diintervensi
1. Pilih File > Buat Salinan
2. Ganti nama dokumen dengan format [Nama
Merumuskan Akar Masalah
Satuan Pendidikan _NPSN]
3. Beri tanda centang pada pilihan "Bagikan
dengan orang yang sama" tekan tombol Oke LK. 3 Menentukan Alternatif Solusi - Memutuskan Solusi
4. Bagikan tautan salinan melalui: pilihan

LK. 4
Menyusun Target dan Rencana Kegiatan
Baca Instruksi detail yang terdapat dalam
masing-masing LK untuk mengetahui cara
pengisian Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran
LK. 5
RKAS RKAS (HASIL)
PRIORITAS

Anda mungkin juga menyukai