Anda di halaman 1dari 16

Nyeri akut berhungan dengan agens cedera fisik (00132)

Definisi :Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul


akibat kerusakan jaringan aktual atau pontensial atau yang digambarkan
sebagai kerusakan (international association for the study of pain); awitan yang
tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi.
Batasan karakteristik Faktor yang berhubungan
 Bukti nyeri dengan  Agens cedera biologis ( mis.,
menggunakan standar daftar infeksi, iskimia, neoplasma)
periksa nyeri untuk pasien yang  Agens cedera fisik ( mis.,abses,
tidak dapat mengungkapkannya amputasi, luka bakar, terpotong,
(mis., Neonatal Infant Pain mengangkat berat, prosedur
Scale, Pain Assessment bedah, trauma, olaraga
Checklist for Senior with berlebihan)
Limited Ability to  Agens cedera kimiawi( mis.,
communicate) luka bakar, kapsaisin, metilen
 Diaforesis klorida, agens mustard)
 Dilatasi pupil
 Ekspresi wajah nyeri (mis., mata
kurang bercahaya, tampak
kacau, gerak mata berpencar
atau tetap pada satu fokus,
meringis)
 Fokus menyempit (mis.,
persepsi waktu, proses berfikir,
interaksi dengan orang dan
kingkungan)
 Fokus pada diri sendiri
 Keluhan tentang intensitas
menggunakan standar skala
nyeri (mis., skala Wong –Baker
FACES, skala analog visual,
skala penilaian numerik)
 Keluhan tentang karakteristik
nyeri dengan menggunakan
standar instrumen nyeri (mis.,
McGill Pain Questionnaire,
Brief Pain Inventory)
 Laporan tentang perilaku nyeri/
perubahan aktivitas (mis.,
anggota keluarga, pemberi
asuhan)
 Mengekspresikan perilaku (mis.,
gelisah,merengek, menangis
waspada)
 Perilaku distraksi
 Perubahan pada parameter
fisiologis (mis., tekanan darah,
frekuensi jantung, frekuensi
pernapasan,saturasi oksigen, dan
end-tidal karbon dioksida
[CO2])
 Perubahan posisi untuk
menghindari nyeri
 Perubahan selera makan
 Putus asa
 Sikap melindungi area nyeri
 Sikap tubuh melindungi

1.2.3 Rencana keperawatan


DIAGNOSA KEPERAWATAN: Nyeri akut berhungan dengan agens cedera fisik
NOC : Kontrol Nyeri.........................................................................Kode: ( 1605 )
Definisi : Tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri
Tidak Jarang Kadang Sering Secar
pernah menunj - menunju a
menunju ukkan kadang kkan konsis
kkan menunj ten
ukkan menu
njukk
an

SKALA OUTCOME 1 2 3 4 5 NA
KESELURUHAN
INDIKATOR
160502 Mengena 1 2 3 4 5 NA
li kapan
nyeri
terjadi

160501 Mengam 1 2 3 4 5 NA
barkan
faktor
penyeba
b
160510 Menggu 1 2 3 4 5 NA
nakan
jurnal
harian
untuk
memonit
ori gejala
dari
waktu -
kewaktu
160503 Menggu 1 2 3 4 5 NA
nakan
tindakan
pencegah
an
160504 Menggu 1 2 3 4 5 NA
nakan
tindakan
pengukur
an
[nyeri]
tanpa
analgesik
160505 Menggu 1 2 3 4 5 NA
nakan
analgesik
yang
direkome
ndasikan
160513 Melapor 1 2 3 4 5 NA
kan
perubaha
n
terhadap
gejala
nyeri
pada
profision
al
kesehata
n
160507 Melapor 1 2 3 4 5 NA
kan
gejala
yang
tidak
terkontro
l pada
profision
al
kesehata
n
160508 Menggu 1 2 3 4 5 NA
nakan
sumber
daya
yang
tersedia
160509 Mengena 1 2 3 4 5 NA
li apa
yang
terkait
dengan
gejala
nyeri
160511 Melapor 1 2 3 4 5 NA
kan nyeri
yang
terkontro
l
1 2 3 4 5 NA
1 2 3 4 5 NA
1 2 3 4 5 NA

NOC : Tingkat Nyeri.........................................................................Kode: ( 2102 )


Definisi : Keperahan dari nyeri yang diamati atau yang dilaporkan
Berat Cukup Sedang Ringan Tidak
berat ada
1 2 3 4 5 NA
SKALA OUTCOME
KESELURUHAN
INDIKATOR
210201 Nyeri 1 2 3 4 5 NA
yang
dilaporka
n
210204 Panjangn 1 2 3 4 5 NA
ya
episoden
yeri
210221 Menggos 1 2 3 4 5 NA
ok area
yang
terkena
dampak
210217 Mengera 1 2 3 4 5 NA
ng dan
menangi
s
210206 Ekspresi 1 2 3 4 5 NA
nyeri
wajah
210208 Tidak 1 2 3 4 5 NA
bisa
beristirah
at
210222 Agitasi 1 2 3 4 5 NA
210224 Mengeri 1 2 3 4 5 NA
nyit
210225 Mengelu 1 2 3 4 5 NA
arkan
keringat
210226 Berkerin 1 2 3 4 5 NA
gat
berlebiha
an
210218 Mondar 1 2 3 4 5 NA
mandir
210219 Fokus 1 2 3 4 5 NA
menyem
pit
210209 Ketegan 1 2 3 4 5 NA
gan otot
210215 Kehilang 1 2 3 4 5 NA
an nafsu
makan
210227 Mual 1 2 3 4 5 NA
210228 Intoleran 1 2 3 4 5 NA
si
makanan
210210 Frekuens 1 2 3 4 5 NA
i napas
210211 Denyut 1 2 3 4 5 NA
nadi
apikal
210220 Denyut 1 2 3 4 5 NA
nadi
radial
210212 Tekanan 1 2 3 4 5 NA
darah

210214 Berkerin 1 2 3 4 5 NA
gat

NIC
Manajemen Nyeri (1400)
Definisi : pengurangan atau reduksi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan
yang dapat diterima oleh pasien

Aktivitas-aktivitas
 Lakukan pengkajian nyeri  Berikan informasi mengenai
komprehensif yang meliputi nyeri, seperti pada penyebab
lokasi, karakteristik, nyeri, berapa lama nyeri akan
onset/durasi, frekuensi, dirasakan, dan antisipasi dari
kualitas, intensitas, atau tindaknyamanan akibat
beratnya nyeri dan faktor prosedur
pencetus  Kendalikan faktor lingkungan
 Observasi adanya petunjuk yang dapat mempengaruhi
nonverbal mengenai respon pasien terhadap
ketidaknyamana terutama pada ketidaknyamanan ( misalnya.,
mereka yang tidak dapat suhu ruangan, pencahayaan,
berkomunikasi secara efektif suara bising)
 Pastikan perawat analgesik  Kurangi atau eliminasi faktor-
bagi pasien dilakukan dengan faktor yang dapat mencetuskan
pemantauan yang ketat atau meningkatkan nyeri
 Gunakan strategi komunikasi ( misalnya.,
terapeutik untuk mengetahui ketakutan,kelelahan, keadaan
pengalaman nyeri dan monoton, dan kurang
sampaikan penerimaan pasien pengetahuan )
terhadap nyeri  Pertimbangkan keinginan
 Gali pengetahuan dan pasien untuk berpartisipasi,
kepercayaan pasien mengenai kemampuan berpartisipasi,
nyeri pertimbangkan pengaruh kecenderungan, dukungan dari
budaya terhadap respon nyeri orang terdekat terhadap metode
tentukan akibat dari dan kontraidikasi ketika
pengalaman nyeri terhadap memilih strategi penurunan
kualitas hidup pasien nyeri
( misalnya., tidur, nafsu  Pilih dan implementasikan
makan, pengertian, perasaan, tindakan yang beragam
hubungan, performa kerja dan (misalnya.,
tanggung jawab peran) farmakologi,nonfarmakologi,
 Gali bersama pasien faktor- interpersonal) untuk
faktor yang dapat memfasilitasi penurunan
menurunkan atau memperberat nyeri,sesuai dengan kebutuhan
nyeri  Ajarkan prinsip-prinsip
 Evaluasi pengalaman nyeri di manajemen nyeri
masa lalu yang meliputi  Pertimbangkan tipe dan
riwayat nyeri kronik individu sumber nyeri ketika memilih
atau keluarga atau nyeri yang strategi penurunan nyeri
menyebabkan disability/  Dorong pasien untuk
ketidakmampuan/kecatatan, memonitor nyeri dan
dengan tepat menangani nyeri dengan tepat
 Evaluasi bersama pasien dan  Ajarkan penggunaan teknik
tim kesehatan lainnya, non farmakologi (seperti,
mengenai efektifitas tindakan biofeedback, TENS, hypnosis,
mengontrol nyeri yang pernah relaksasi, bimbingan
digunakan sebelumnya antisipatif, terapi musik, terapi
 Bantu keluarga dalam mencari bermain, terapi aktivitas,
dan menyediakan dukungan akupressur, aplikasi
 Gunakan metode penilaian panas/dingin dan pijatan,
yang sesuai dengan tahapan sebelum, sesudah dan jika
perkembangan yang memungkinkan, ketika
memungkinkan untuk melakukan aktivitas yang
memonitor perubahan nyeri menimbulkan nyeri;sebelum
dan akan dapat membantu nyeri terjadi atau meningkat;
mengidentifikasi faktor dan bersamaan dengan
pencetus aktual dan pontensial tindakan penurunan rasa nyeri
( misalnya., catatan lainnya)
perkembangan, catatan harian)  Gali penggunaan metode
 Tentukan kebutuhan frekuensi farmakologi yang dipakai
untuk melakukan pengkajian pasien saat ini untuk
ketidaknyaman pasien dan menurunkan nyeri
menginplementasikan rencana  Ajarkan metode farmakologi
monitor untuk menurunkan nyeri
 Berikan individu penurun nyeri  Dorong pasien untuk
yang optimal dengan peresepan menggunakan obat-obatan
analgesik penurun nyeri yang adekuat
 Implementasikan penggunaan  Kolaborasi dengan pasien,
pasien terkontrol analgesik orang terdekat dan tim
(PCA), jika sesuai kesehatan lainnya untuk
 Gunakan tindakan pengontrol memilih dan
nyeri sebelum nyeri bertambah menginplementasikan tindakan
berat penurun nyeri nonfarmakologi,
 Berikan obat sebelum sesuai kebutuhan
melakukan aktivitas untuk  Pertimbangkan untuk merujuk
meningkatkan pasien, keluarga dan orang
partisipasi,namun [lakukan] terdekat pada kelompok
evaluasi [mengenai] bahaya pendukung dan sumber-
dari sedasi sumbernya, sesuai kebutuhan
 Pastikan pemberian analgesik  Berikan informasi yang akurat
dan atau strategi untuk meningkatkan
nonfarmakologi sebelum pengetahuan dan respon
dilakukan prosedur yang keluarga terhadap pengalaman
menimbulkan nyeri nyeri
 Periksa tingkat  Libatkan keluarga dalam
ketidaknyamanan bersama modalitas penurun nyeri, jika
pasien, catat perubahan dalam memungkinkan
catatan medis pasien,  Monitor kepuasaan pasien
informasikan petugas terhadap manajemen nyeri
kesehatan lain yang merawat dalam interval yang spesifik
pasien
 Evaluasi keektifan dari
tindakan pengontrol nyeri yang
dipakai selama pengkajian
nyeri dilakukan
 Mulai dan memodifikasi
tindakan pengontrol nyeri
berdasarkan respon pasien
 Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
 Dorong pasien untuk
mendiskusikan pengalaman
nyeri sebelumnya
 Beri tahu dokter jika tindakan
berhasil atau jika keluhan
pasien saat ini bersifat
signitifikan dari pengalaman
nyeri sebelumnya
 Informasikan tim kesehatan
lain/anggota keluarga
mengenai strategi
nonfarmakologi yang sedang
digunakan untuk mendorong
pendekatan preventif terkait
dengan manajemen nyeri
 Gunakan pendekatan multi
disiplin untuk manajemen
nyeri, jika sesuai

Manajemen Sedasi (2260)


Definisi : pemberian sedatif, pemantuan respon klien dan pemberian
dukungan psikologis selama prosedur terapi dan diagnostik
Aktivitas- aktivitas
 Review riwayat kesehatan klien  Moniter klien mengenai efek
dan hasil pemeriksaan lanjut obat termasuk agitasi,
diagnostik untuk depresi pernapasan, hipotensi,
mempertimbangkan apakah mengantuk berlebihan,
klien memenuhi kri-teria untuk hipoksemia, aritmia, apnea, atau
dilakukan pembiusan parsial eksaserbasi, dari kondisi
oleh perawat yang telah sebelumnya
teregistrasi  Pastikan ketersediaan dan
 Tanyakan klien atau keluarga pemberian antagonis sesuia
mengenai pengalaman dengan prosedur protokol dan
pembiusan parsial sebelumnya diresepkan dokter dengan benar
 Periksa elergi terhadap obat  Pertimbangkan jika pasien
 Pertimbangkan intake cairan memenuhi persyaratan untuk
dan intake terakhir makan dipulangkan atau dipindahkan
 Review obat-obatan lain yang sesuai dengan prosedur protokol
dikomsumsi klien dan verifikasi (misalnya., skala Aldrete)
ada tidaknya kontraidikasi  Dokumentasikan tindakan dan
terhadap pembiusan respon klien sesuai dengan
 Instruksikan klien dan/ atau prosedur
keluarga mengenai efek  Pulangkan atau pindahkan
pembiusan pasien sesuai dengan prosedur
 Dapatkan persetujuan tertulis  Berikan instruksi kepulangan
 Evaluasi tingkat kesadaran klien secara tertulis sesuai prosedur
dan refleks protektif sebelum
pembiusan
 Dapatkan data tanda-tanda vital,
saturasi oksigen, EKG, tinggi
dan berat badan
 Pastikan peralatan resusitasi
gawat darurat tersedia ditempat,
khususnya sumber pemberian
oksigen 100%, obat-obatan
kegawatdaruratan dan
defibrillator
 Insiasi pemasangan infus
 Berikan obat-obatan sesuai
protokol yang diresepkan
dokter, titrasi dengan hati
sesuai dengan respon klien
 Monitor tungkat kesadaran dan
tanda-tanda vital klien, saturasi
oksigen dan EKG sesuai dengan
panduan protokol

NIC

Pemberian Analgesik (2210)


Definisi : Penggunaan agen farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri

Aktivitas-aktivitas  Berikan kebutuhan Kenyamana dan


 Tentukan Lokasi, Karateristik, Kualitas aktivitasi lain yang dapat membantu
dan keparahan nyeri sebelum mengobati relaksassi untuk memfasilitasi penurunan
pasien. nyeri
 Cek perintah pengobatan meliputi obat,  Berikan analgesic sesuai waktu
dosis, dan frekuensi obat analgesic yang paruhnya, terutama pada nyeri yang berat
diresepkan  Susun harapan yang positif mengenal
 Cek adanya riwayat alergi obat keefektifan analgesic untuk
 Evaluasi kemampuan pasien untuk mengoptimalkan repon pasien
berperan serta dalam pemulihan  Berikan analgesic tambahan dan/atau
analgetik, rute dan dosis dan keterlibatan pengobatan jika diperlukan untuk
pasien, sesuai kebutuhan. meningkatkan efek pengurangan nyeri
 Pilih analgetik (narkotik, non narkotik,  Pertimbangkan Penggunaan infus terus
atau NSAID), Berdasarkan tipe dan menerus, baik sendiri atau digabungkan
keparahan nyeri dengan opiod bolus, untuk
 Tentukan analgesic sebelumnya, rute mempertahankan level serum.
pemeberian, dan dosis untuk mencapai  Jalankan tindakan keselamatan pada
hasil pengurangan nyeri yang optimal pasien yang menerima analgesic
 Pilih Rute Intravena daripada rute narkotika, sesuai kebutuhan.
intramuscular, Untuk injeksi pengobatan  Mintakan pengobatan nyeri PRN
nyeri yang sering, jika memungkinkan sebelum nyeri parah
 Tinggalkan narkotik dan obat-obat lain  Informasikan pasien yang mendapatkan
yang dibatasi, sesuai dengan aturan narkotika bahwa rasa Mengantuk kadang
rumah sakit terjadi selama 2-3 Hari pertama
 Monitor Tanda vital sebelum dan setelah pemberian dan selanjutnya akan
memberikan analgesic narkotik pada menghilang
pemberian dosis pertama kali atau jika  Perbaiki kesalahan pengertian /mitos
ditemukan tanda-tanda yang tidak yang dimiliki pasien dan anggota
biasanya mulut kering dan kostipasi keluarga yang mungkin keliru tentang
 Dokumentasikan respon terhadap Analgesik
analgesic dan adanya efek samping  Evaluasi kefektifan analgesic dengan
 Evaluasi dan dokumentasikan tingkat interval yang teratur pada setiap setelah
sedasi dari pasien yang menerima opioid pemberian khususnya setelah pemberian
 Lakukan tindakan-tindakan untuk pertama kali, juga observasi adanya
menurunkan efek samping analgesic tanda dan gejala efek samping
(Misalnya, konstipasi dan iritasi ( Misalnya, depresi pernafasan, mual dan
lambung) muntah
 Kolaborasikan dengan dokter apakah
obat, dosis, rute pemeberian atau
perubahan interval dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus berdasarkan prinsip
analgesic
 Ajarkan tentang penggunaan analgesic,
strategi Untuk menurunkan efek
samping, dan harapan terkait dengan
keterlibatan dalam keputusan
pengurangan nyeri
NIC

BANTUAN PASIEN UNTUK MENGONTROL PEMBERIAN ANALGESIK (2400)


Definisi: memfasilitasi proses pemberian dan regulasi dalam hal pemberian analgesik
terkontrol
Aktivitas-aktivitas:  Kolaborasi dengan pasien dan
 Berkolaborasi dengan dokter, pasien keluarga untuk memilih tipe alat infus
dan anggota keluarga dalam memilih PCA yang sesuai
jenis narkotik yang akan digunakan  Instruksikan pasien dan anggota
 Rekomendasikan pemberian aspirin keluarga mengenai bagaimana cara
dan obat-obat anti-iflamasi nonsteroid menggunakan alat PCA
sebagai pengganti narkotik, sesuai  Bantu pasien dan keluarga untuk
kebutuhan menghitung konsentrasi yang tepat
 Rekomendasikan penghentian antara obat dan cairan, menetapkan
pemberian opioid melalui jalur lan jumlah cairan yang mengalir setiap
 Hindari penggunaan meperidine jam melalui alat PCA
hydrochloride ( Demerol)  Bantu pasien dan keluarga untuk
 Pastikan bahwa pasien tidak alergi memberikan dosis bolus analgesik
terhadap analgesik yang akan yang tepat
diberikan  Instruksikan pasien dan keluarga
 Instruksikan pasien dan keluarga untuk mengatur laju dasar infus yang
untuk memonitor intensitas, kualitas tepat pada alat PCA
dan durasi nyeri  Bantu pasien dan keluarga pasien
 Instruksikan pasien dan keluarga untuk mengatur dosis tepat yang
pasien untuk memonitor laju dibutuhkan pada alat PCA
pernapasan dan tekanan darah  Konsultasikan dengan pasien, anggota
 Pasang akses nasogastrik, vena, keluarga dan dokter untuk
subkutan atau spinal, sesuai menyesuaikan interval penghentian,
kebutuhan laju dasar dan dosis yang dibutuhkan
 Validasi bahwa pasien dapat sesuai dengan respon pasien
menggunakan alat PCA (misalnya,  Konsultasikan dengan ahli nyeri
mampu berkomunikasi, memahami diklinik bagi pasien yang mengalami
penejelasan dan mengikuti arahan) kesulitan dalam mencapai
 Instruksikan pasien bagaimana pengontrolan nyeri.
meingkatkan atau menurunkan titrasi
dosis, sesuai dengan laju pernapasan,
intensitas dan kualitas nyeri
 Instruksikan pasien dan anggota
keluarga terkait reaksi dan efek
samping dari agen pengurang rasa
nyeri
 Dokumnetasikan nyeri pasien, jumlah
frekuensi obat dan respon terhadap
pengobatan nyeri dalam catatan
perkembangannya
 Monitor ketat ada tidaknya depresi
pernapasan pada pasien yang berisiko
(misalnya, usia lebih dari 70 tahun;
riwayat henti napas saat tidur;
penggunaan bersama PCA dengan
agen penekan fungsi sistem saraf
pusat, obesitas, pembedahan abdomen
bagian atas atau pembedahan thoraks
dan pemberian bolus PCA lebih dari 1
mg; riwayat kerusakan ginjal, hati,
paru-paru dan jantung)
 Rekomendasikan rejimen bowel
untuk menghindari konstipasi.

Anda mungkin juga menyukai