Anda di halaman 1dari 149

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pengalaman


Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten
Solok, Sumatera barat. Metode pengumpulan data melalui survey dan kuesioner
yang disebarkan sebanyak 65 responden. Dalam penelitian ini menggunakan alat
analisis structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program
Partial Least Square (PLS) merupakan pendekatan berbasis komponen untuk
pengujian model persamaan structural atau biasa disebut SEM hasil pengujian data
dengan menggunakan alat bantu program smartpls .Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa (1) Pengalaman Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan
Kerja . (2) Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja . (3) Pengalaman Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai . (4) Disiplin Kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja pegawai. (5) Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Kinerja Pegawai . (6) Pengalaman Kerja berpengaruh positif positif dan
tidak signifikan terhadap Kinerja Pegawai melalui kepuasan kerja sebagai variabel
intervening. (7) Disiplin Kerja Berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja Pegawai melalui Kepuasan Kerja sebagai variabel Intervening . Kontribusi
Pengalaman Kerja dan Disiplin Kerja sebesar 88,4% Kinerja Pegawai serta
kontribusi Pengalaman Kerja, dan Disiplin Kerja sebesar 83,1% terhadap Kepuasan
Kerja.

Kata Kunci: Pengalaman Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja Pengawai, Dan Kepuasan Kerja

V
VI
ABSTRACT

This study aims to find out how much influence Work Experience, and Work
Discipline have on Employee Performance with job Satisfaction work As Variables,
Intervening at the Selayo Health Center, Kubung District, Solok Regency, West
Sumatra. Method, collection, data through surveys and, questionnaires, which are
distributed as mucl, 65 respondents - In this study using the analysis tool structural
Equation Modeling (SEM) using the Partial Least Square (PLS) program, which is
a component-based approach for testing structural equation models or commonly
called SEM, the results of data testing using the smartpls program tool. 1) Work
experience has a positive and significant effect on job satisfaction. (2) Work
Discipline has a positive and significant effect on job satisfaction. (3) Work
experience has a positive and significant effect on employee performance. (4) Work
Discipline has a positive and insignificant effect on employee performance. (5) Job
satisfaction has a positive and insignificant effect on employee performance. (6)
Work experience has a positive and insignificant effect on employee performance
through job satisfaction as an intervening variable. (7) Work Discipline has a
positive and insignificant effect on Employee Performance through Job Satisfaction
as an Intervening variable
.

Keyword : Work Experience, Work Discipline, Employee Performance, and


Job Satisfaction.

VII
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis dan syukur kepada Allah SWT atas

rahmat, nikmat serta karunia yang dilimpahkan-Nya dan shalawat beriringan salam

dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kebenaran dan

ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Berkat rahmat dan nikmatnya itulah pada

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH

PENGALAMAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING PADA PUSKESMAS SELAYO KECAMATAN KUBUNG

DI KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan dan

dorongan dari semua pihak, baik yang didapat dalam masa perkuliahan maupun

dalam penyusunan skripsi ini, maka dari itu penulis menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih pada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.

1. Pertama untuk ALLAH SWT Yang Telah Memberi Pemahaman,

Kesehatan, Kesempatan, Kesabaran dan Ketabahan Dalam Menyelesaikan

Skripsi Ini.

2. Ibu Dr. Hj. Zerni Melmusi, MM.,Ak.,CA Ketua Yayasan Universitas

Putra Indonesia “YPTK” Padang.

3. Bapak Prof. Dr. Sarjon Defit, S.kom., M.Sc., Rektor Universitas Putra

Indonesia “YPTK” Padang.

VIII
4. Bapak Dr. Yulasmi, SE. MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

5. Bapak Vicky Brama Kumbara, SE, B, Ba, MM., Ketua Jurusan Program

Studi Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

6. Bapak, Robby Dharma, SE, MM., Selaku Dosen Pembimbing I Yang

Telah Meluangkan Waktunya Untuk Membimbing dan Memberikan

Masukan Serta Pengarahan Dalam Penulisan Skripsi Ini.

7. Ibu Selvi Yona Sari SE, MM., Selaku Dosen Pembimbing II Yang Telah

Meluangkan Waktunya Untuk Membimbing dan Memberikan Masukan

Serta Pengarahan Dalam Penulisan Skripsi Ini.

8. Seluruh Staff Dosen, Karyawan dan Karyawati Universitas Putra

Indonesia “YPTK” Padang Yang Telah Banyak Memberikan Ilmu

Pengetahuan dan Bimbingan Kepada Penulis.

9. Kepada Bapak dan Ibu Pengawai Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung,

Kabupaten Solok, Sumatera Barat Yang Dengan Ramah dan Tangan

Terbuka mengizinkan Penulis Melakukan Penelitian Di Tempat Tersebut.

10. Khususnya Kepada Kedua Orang Tua Tersayang dan Keluarga Besar

Penulis Yang Sudah Memberikan Semangat dan Masukan Tiada Henti-

Hentinya Tanpa Mereka Semua Penulis Tidak Ada Apa-Apanya.

11. Kepada Sahabat, Teman-Teman dan Orang Tersayang Yang Tidak Dapat

Di Sebutkan Namanya Satu Persatu Yang Selalu Memberikan Semangat

Untuk Berjuang Sehingga Penulis Selalu Tegar dan Mampu Menyelesaikan

Penulisan Skripsi Ini.

IX
Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis sangat menyadari dengan

sepenuhnya bahwa skripsi ini baik isi maupun pembahasannya masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun penulis

terima dengan senang hati. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih

atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangannya.

Padang , Januari 2023

SHAKYLA APRISONIA A
19101155310774

X
DAFTAR ISI
LEMBARAN PERNYATAAN............................................................................ I

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................II

LEMBAR PENGESAHAN SETELAH UJIAN KOMPREHENSIF............... III

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. IV

ABSTRAK............................................................................................................. V

ABSTRAK.............................................................................................................. VI

KATA PENGANTAR........................................................................................ VII

DAFTAR ISI......................................................................................................... X

BAB 1......................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1

1.2. Identifikasi Masalah................................................................................... 12

1.3. Batasan Masalah........................................................................................13

1.4. Rumusan Masalah..................................................................................... 13

1.5. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.................................................................14

1.5.1Tujuan Penelitian.................................................................................14

1.5.2. Manfaat Penelitian............................................................................. 15

BAB II................................................................................................................... 17

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PENELITIHAN


TERDAHULU,KERANG KAPIKIR,DAN HIPOTESIS.................................17
2.1 Landasan Teori...............................................................................................17

2.1.1 Manajemen..................................................................................................17

2.1.1.1..Pengertian Manajemen..........................................................................17

XI
2.1.1.2... Fungsi Manajemen................................................................................18

2.1.1.3.. Tujuan Manajemen............................................................................... 19

2.1.1.4.. Prinsip-Prinsip Manajemen...................................................................20

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia.............................................................. 22

2.1.2.1.. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia............................................ 22

2.2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia...................................................23

2.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia.................................................. 24

2.2.4 Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia................................................ 25

2.1.3 Kinerja Pegawai.............................................................................................27

2.1.3.1.. Pengertian Kinerja Pegawai.................................................................. 27

2.1.3.2.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai............................28

2.1.3.3.. Dimensi Kinerja Pegawai......................................................................30

2.1.3.4.. Indikator-indikator Kinerja................................................................... 31

2.1.4 Pengalaman Kerja..........................................................................................32

2.1.4.1.. Pengertian Pengalaman Kerja............................................................... 32

2.1.4.2.. Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja...................................33

2.1.4.3.. Manfaat Pengalaman Kerja................................................................... 33

2.1.4.4 Indikator Pengalaman Kerja..................................................................34

2.1.5 Disiplin Kerja................................................................................................ 34

2.1.5.1 Pengertian Disiplin Kerja...................................................................... 34

2.1.5.2.. Aspek Disiplin Kerja.............................................................................35

2.1.5.3 Faktor yang Dapat Meningkatkan Disiplin Kerja................................. 36

2.1.5.4.. Indikator Disiplin Kerja........................................................................ 36

2.1.6 Kepuasan Kerja............................................................................................. 38

XII
2.1.6.1.. Pengertian Kepuasan Kerja..................................................................38

2.1.6.2.. Faktor Yang mempengaruhi Kepuasan Kerja......................................39

2.1.6.3.. Manfaat Kepuasan Kerja..................................................................... 40

2.1.6.4.. Indikator Kepuasan Kerja.................................................................... 41

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel............................................................... 43

2.3 Pengembangan Hipotesis.................................................................................48


2.3.1. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kepuasan Kerja..................... 49

2.3.2. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja............................. 49

2.3.3. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pegawai..................... 50

2.3.4. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai............................50

2.3.5. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai......................... 51

2.3.6 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan


Kepuasan Kerja sebagaiVariabel Intervening..................................... 52

2.3.7..Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Kepuasan


Kerja sebagai VariabelIntervening...................................................... 53

2.4 Kerangka Pemikiran.........................................................................................53

2.5 Hipotesis...........................................................................................................54

BAB III.................................................................................................................. 56

METODE PENELITIAN.................................................................................... 56

3.1. Objek Penelitian.............................................................................................56

3.2 Desain Penelitian........................................................................................... 56

3.3 Populasi dan Sampel...................................................................................... 56

3.3.1. Populasi............................................................................................... 56

3.3.2. Sampel................................................................................................. 57

3.4 Jenis dan Sumber Data..................................................................................... 57

XIII
3.5 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel....................................................58

3.5.1. Variabel Penelitian.............................................................................. 58

3.5.2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian............................................58

3.6 Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian................................ 62

3.6.1. Instrumen Penelitian............................................................................62

3.6.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian............................................................ 63

3.6.3. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 64

3.7 Teknik Analisis Data........................................................................................64

3.7.1 Analisis structural Equation Modeling (SEM) Dengan Partial Least


Square (PLS).................................................................................................65

3.8 Analisis Deskriptif............................................................................................ 69


BAB IV.................................................................................................................. 71

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................. 71

4.1 Deskripsi Objek Penelitian...............................................................................71

4.1.1. Sejarah Puskesmas Selayo...................................................................71

4.1.2. Visi dan Misi Puskesmas Selayo.........................................................72

4.1.2.1..Visi Puskesmas Selayo................................................................ 72

4.1.2.2..Misi Puskesmas Selayo................................................................72

4.2 Deskripsi Penelitian......................................................................................... 72

4.3 Karakteristik Responden.................................................................................. 73

4.4 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian............................................................77

4.4.1. Distribusi Variabel Kinerja Pegawai (Y)............................................ 77

4.4.2. Distribusi Variabel Pengalaman Kerja (X1)........................................79

4.4.3. Distribusi Variabel Disiplin Kerja (X2).............................................. 80

4.4.4. Distribusi Variabel Kepuasan Kerja (Z).............................................. 82

XIV
4.5 Analisis Data Penelitian................................................................................... 84

4.5.1. Menilai Outer Model atau Measurement Model................................. 84

4.5.2. Pengujian Outer Model (Structural Model) Sebelum Eliminasi..........85

4.5.3. Pengujian Outer Model (Structural Model) Setelah Eliminasi.......... 85

4.4.3.1.. Pengujian Outer Model Pengalaman Kerja (X1)........................86

4.4.3.2.. Pengujian Outer Model Disiplin Kerja (X2).............................. 87

4.4.3.3.. Pengujian Outer Model Kepuasan Kerja (Z)..............................89

4.4.3.4.. Pengujian Outer Model Loyalitas Konsumen (Y)......................90

4.4.5. Penilaian Reliabilitas......................................................................... 91

4.4.6. Pengujian Inner Model (Structural Model)........................................ 91


4.4.7. Pengujian Hipotesis........................................................................... 94

4.4.8. Analisis Jalur......................................................................................95

4.5 Hasil Penelitian................................................................................................ 98

4.5.1 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kepuasan Kerja................... 98

4.5.2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja..........................98

4.5.3. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pegawai................ 99

4.5.4Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai........................ 99

4.5.5. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.................... 100

4.5.6...Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pegawai melalui


Kepuasan Kerja................................................................................100

4.5.7.. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui


Kepuasan Kerja................................................................................101

BAB V..................................................................................................................102

KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 103

5.1 Kesimpulan.................................................................................................102

XV
5.2 Saran........................................................................................................... 103

5.3.DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 104

XVI
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penilaian Kinerja Pegawai Puskesmas Selayo Tahun 2019-2021........... 7

Tabel 1.2 Data Penilaian Kinerja Pegawai Puskesmas Selayo 2018- 2020............ 10

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel................................................................60

Tabel 3.2 Pemberian skor jawaban skala likert...................................................... 62

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian............................................................... 63

Tabel 3.4 Parameter Uji Validitas Dalam Model Pengukuran Smart PLS............. 66

Tabel 4.1 Perhitungan Hasil Penyebaran Kuesioner.............................................. 73

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Penelitian Usia............................................... 73

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Penelitian Jenis Kelamin................................ 74

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Penelitian Pendidikan Terakhir...................... 74

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Penelitian Lama Bekerja................................ 76

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Penelitian Penghasilan................................... 76

Tabel 4.7 Distrubusi Frekuensi Skor Tingkat Capaian Responden Variabel


Kinerja Pegawai (Y) (n=65)................................................................... 77
Tabel 4.8 Distrubusi Frekuensi Skor Tingkat Capaian Responden Variabel
Pengalaman Kerja (X1) (n=65)............................................................. 79
Tabel 4.9 Distrubusi Frekuensi Skor Tingkat Capaian Responden Variabel
Disiplin Kerja (X2) (n=65)....................................................................81
Tabel 4.10 Distrubusi Frekuensi Skor Tingkat Capaian Responden Variabel
Kepuasan Kerja (Z) (n=65)................................................................... 82
Tabel 4.11 Outer Loadings Pengalaman Kerja....................................................... 87

Tabel 4.12 Outer Loadings Disiplin Kerja..............................................................88

Tabel 4.13 Outer Loadings Kepuasan Kerja...........................................................89

Tabel 4.14 Outer Loadings Kinerja Pegawai..........................................................89

Tabel 4.15 Report Hasil Pengujian Reliabilitas...................................................... 91

Tabel 4.16 Hasil Hipotesis......................................................................................94

Tabel. 4.5 Result Path Analysis..............................................................................95

Tabel. 4.6 Hasil Hipotesis Penelitian......................................................................96

XVII
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Pencapaian Kinerja Pegawai Puskesmas Selayo....................................9

XVIII
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran........................................................................... 54

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Usia...........................................73

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Penelitian Jenis Kelamin........................... 74

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Penelitian Pendidikan Terakhir.................. 75

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Penelitian Lama Bekerja............................ 76

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Penelitian Penghasilan................................77

Gambar 4.6 Outer Loadings Sebelum Eliminasi.................................................... 85

Gambar 4.7 Outer Loadings Setelah Eliminasi...................................................... 86

Gambar 4.8 Outer Loadings Pengalaman Kerja..................................................... 87

Gambar 4.9 Outer Loadings Disiplin Kerja............................................................88

Gambar 4.10 Outer Loadings Kepuasan Kerja....................................................... 89

Gambar 4.11 Outer Loadings Kinerja Pegawai...................................................... 90

Gambar 4.12 Struktural Model Inner......................................................................92

XIX
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian......................................................................... 108

Lampiran 2 Tabulasi Data.................................................................................... 117

Lampiran 3 Hasil Olah Data Responden.............................................................. 124

Lampiran 4 Dokumentasi..................................................................................... 128

Lampiran 5 Kartu Bimbingan ............................................................................. 130

XX
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor sumber

daya manusia merupakan faktor yang berperan penting dalam sebuah

perusahaan.Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara

sadar dengan sebuah kualitas Sumber Daya Manusia yang baik, tentu sangat

penting bagi sebuah perusahaan, hal tersebut kebutuhan dominan bagi sebuah

perusahaan.Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi

melalui visi dan misi tergantung peran dan kualitas sumber daya manusia. Karena,

jika perusahaan mempunyai sumber daya manusia yang potensial akan dapat

mencapai hasil kerja yang maksimal dan mampu mencapai tujuan perusahaan

yang maksimal.

Faktor paling penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan

suatu organisasi adalah faktor sumber daya manusia. Keunggulan bersaing

(competitive advantage) suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas sumber

daya manusianya. Oleh karena itu penanganan sumber daya manusia harus

dilakukan secara menyeluruh dan seksama dalam kerangka sistem pengelolaan

sumber daya manusia yang bersifat strategis, menyatu, dan selalu terhubung

sesuai tujuan dan visi misi perusahaan.

Dalam setiap pekerjaan yang diperhatikan dalam kinerja karyawan adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan

1
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan kerja yang dilakukan harus dapat

memberikan hasil optimal dari para pegawainya dengan memanfaatkan potensi

yang ada.

Bagi individu, penelitian tentang sebab dan sumber-sumber kepuasan

kerja memungkinkan timbulnya usaha-usaha peningkatan kebahagiaan hidup

mereka. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifatindividual.

Setiap individual memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan

sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan

dirasakan sesuai dengan keinginan individual, maka semakin tinggi kepuasannya

terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang

menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas,

atau tidak puas dalam bekerja.

Selanjutnya kepuasan kerja selalu dikaitkan dengan kinerja atau kualitas

kerja pegawai. Hal ini berarti organisasi harus mampu memenuhi dan

meningkatkan kepuasan kerja pegawainya agar para pegawai melakukan

pekerjaannya secara maksimal sehingga akan berdampak langsung terhadap

kinerja mereka. Dalam sebuah struktur organisasi ada peran penting yang dimana

hal tersebut dapat membantu dan mengatasi kinerja pegawai yang diberikan dan

juga perlu adanya dalam suatu organisasi yaitu kepuasan kerja untuk dapat

meningkatkan kembali kinerja dari pegawai yang ada dalam organisai tersebut

dimana terdapat dorongan atau keinginan yang timbul sehingga memicu dalam

2
melakukan suatu tindakan demi mencapai tujuan yang sudah ditargetkan baik di

organisasi maupun perusahaan

(Nugroho, 2021), Manajemen sangat dibutuhkan agar tujuan pribadi atau

organisasi bisa tercapai. Manajemen juga sangat diperlukan untuk mencapai

efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi. Adapun orang yang mengatur,

merumuskan, dan melaksanakan berbagai tindakan manajemen disebut manajer.

(Husaini, Abdullah, SE, 2017), Sumber daya manusia adalah suatu proses

menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,

manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau

perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu

pimpinan harus menjamin bahwa perusahaan atau suatu instansi tersebut memiliki

pegawai yang tepat, di tempat yang tepat, sehingga pegawai memiliki

kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan menolong perusahaan

atau instansi tersebut untuk mencapai visi dan misi secara efektif dan efisien.

(Waruwu, 2018), Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa

banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi meliputi kuantitas output,

kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap

kooperatif

(Ramli & Maniagasi, 2018), Kinerja pegawai merupakan elemen penting

sebagai penentu dalam aktivitas dalam pemerintahan untuk terjalannya. Dengan

kinerja pegawai yang baik akan terciptanya suatu suasana yang baik pula dalam

kinerjanya bermasyarakat. Oleh karena itu menciptakan pegawai yang berkualitas

3
perlu diberikann perhatian lebih sehingga hal tersebut dapat menunjang kinerja

pegawai.

(Baruna et al., 2020), pengalaman kerja merupakan pengalaman yang

memunculkan potensi seseorang dimana potensi akan muncul secara bertahap

seiring berjalannya waktu sebagai tanggapan terhadap bermacammacam

pengalaman.

Menurut (Bili et al., 2018), Pengalaman kerja adalah ukuran lama waktu

atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas

sesuatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.

(Syafrina, 2017), Disiplin Adalah sebagai sikap mental yang tercermin

dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa

ketaatan (obedience) terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan

pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyrakat untuk

untuk tujuan tertentu.

Menurut (Sadat et al., 2020), disiplin kerja adalah kepatuhan atau ketaatan

karyawan pada aturan yang berlaku.

(Arda, 2017), Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan

memandang pekerjaannya.

Menurut (Purba, Deni Candra & Loindong, 2019), Kepuasan kerja

karyawan merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan menyukai

pekerjaannya, sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi

4
kerja. kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting, karena

terbuktibesar manfaatnya bagi kepentingan individu, industri dan masyarakat.

Puskesmas Selayo merupakan puskesmas yang cukup besar karena

merupakan puskesmas kecamatan dan terletak di inti Kabupaten. Terdapat

beberapa bidang profesi di puskesmas tersebut yaitu dokter, perawat, bidan,

farmasi, kesling dll. Fenomena yang terjadi di puskesmas selayo terlihat

penurunan kepuasan kerja pegawai yang diakibatkan karena kurangnya dukungan

sosial rekan kerja dilihat dari pegawai yang malas untuk bekerja dan ada juga

sebagai pegawai yang hanya datang untuk mengisi absen, ada yang datang

terlambat, ada pegawai yang tidur disaat jam kerja sehingga dampak yang terlihat

para pasien sedikit terabaikan. Setiap karyawan memiliki kemampuan yang

berbeda-beda dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, pihak

perusahaan dapat mengukur kemampuan yang dimiliki oleh karyawan

berdasarkan bidang dan kinerja mereka masingmasing, karna pada dasarnya

kinerja seseorang adalah suatu hal yang

bersifat pribadi atau personal.

Beberapa fenomena yang teridentifikasi sebagai permasalahan di

Puskesmas Selayo Kecematan Kubung di Kabupaten Solok berkaitan dengan

Pengalaman kerja, dalam hal ini pengalaman kerja sangat berpengaruh dengan

kinerja dari pegawai dalam melakukan kerja dengan baik. Pada Puskesmas Selayo

Kecematan kubung di Kabupaten Solok masih terdapat pegawai yang memiliki

pengalaman dalam menjalankan tugasnya tidak dengan semestinya yang di

pengaruhi beberapa faktor baik di dalam maupun dari faktor luar pekerjaannya.

5
Pengalaman kerja sangat penting dalam melakukan pekerjaanya apalagi

dalam bidang pelayanan kesehatan yang menyangkut dari kenyaman dari seorang
pasien itu sendiri, pengalaman kerja perlu ditingkatkan dengan baik agar seluruh
pelayanan serta tujuan dari dinas kesehatan tercapai dengan yang diinginkan.
Dalam bidang kesehataan pengalaman kerja sangat penting dalam melakukan
pekerjaan dengan baik dan melakukan proses kinerja tanpa adanya keraguan
maupun kekeliruan dalam melayani
masyarakat.

Di Puskesmas Selayo masih lemahnya disiplin kerja terhadap pegawai

yang memiliki kesadaran atas hal yang menurutnya sepele tetapi memiliki efek

yang besar terutama disiplin dalam bekerja. Pegawai terdapat acuh dari disiplin

itu sendiri seperti datang yang terlambat maupun kehadiran yang kurang

maksimal, bekerja memiliki hal yang kurangnya maksimalkan pegawai sehingga

Puskesmas Selayo tidak dapat melayni masyarakat baik.

Pada Puskesmas Selayo masih kurangnya kinerja yang didapatkan, hal

tersebut terjadi dikarenakan absensi masih banyak yang tidak hadir maksimal

serta masih banyak terdapat pegawai yang terlambat datang ke puskesmas pada

jam kerja yang ditentukan dan tidak semua pegawai langsung bekerja pada jam

kerja. Di lainnya masih banyak pegawia yang tidak saling bekerja sama dalam

menyelesaikan satu sama lain yang dapat menghambat dari hasil kerja dari

pegawai. Dan juga dilihat dari kinerja pegawai yang tiap tahun mengalami

penurunan hal itu memicu pada kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja

pegawai.

6
Kepuasan kerja merupakan masalah yang akan berdampak pada hasil kerja

yang kurang baik, dengan kurangnya kualitas pada akhirnya kupuasan akan

berkurang pula. Menciptkan kepuaan kerja tidaklah mudah dan memerlukan

perhatian khusus dari Puskesmas Selayo dalam

mewujudkannya, dengan pegawai memiliki kepuasan dalam bekerja dapat

memberikan hasil kerja yang lebih baik kedepannya pada Puskesmas Selayo.

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai mampu mengoptimalkan hasil

kinerja pegawai dapat dilihat pada table berikut.

Hasil penilaian kinerja pegawai pada Puskesmas Selayo tahun 2019-2021

sebagai berikut :

Tabel 1.1
Penilaian Kinerja Pegawai Puskesmas Selayo
Tahun 2019-2021
No. Uraian Penilaian Kinerja Tahun Target Realisasi
2019 100% 83%
1. Orientasi Pelayanan 2020 100% 76%
2021 100% 92%
2019 100% 85%
2. Integritas 2020 100% 77%
2021 100% 78%
2019 100% 91%
3. Komitmen 2020 100% 91%
2021 100% 92%
2019 100% 82%
4. Disiplin 2020 100% 77%
2021 100% 77%
2019 100% 84%
5. Kerjasama 2020 100% 78%
2021 100% 93%
(Sumber : Puskesmas Selayo)

Berdasarkan tabel 1.1 di atas berkualitasnya Sumber Daya Manusia yang

dimiliki oleh sebuah instansi dapat diukur berdasarkan target yang diberikan dan

7
realisasi yang dapat oleh pegawai instansi. Pada penilaian kinerja “orientasi

pelayanan” tahun 2019 target 100% realisasi 83%, tahun 2020 target 100% realisasi

76% terjadi penurunan pelayanan pegawai belum optimal dengan disiplin kerja

kurang baik, tahun 2021 mengalami peningkatan target 100% realisasi 92%

disebabkan karena pengalaman kerja yang baik melalui kepuasan kerja. Pada

penilaian kinerja “integritas” tahun 2019 target 100% realisasi 85%, Dan tahun

2020 mengalami penurunan target 100% realisasi 77% karena para pegawai

melakukan integritas kinerja secara tidak merata antar pegawai karena kurang

pengalaman kerja , tahun 2021 target 100% realisasi 78% Kembali naik

dikarenakan pimpinan yang mendorong pegawai dalam melakukan disiplin kerja.

Pada penilaian kinerja “komitmen” tahun 2019 target 100% realisasi 91%, tahun

2020 target 100% realisasi 91%, Tetapi pada tahun 2021 terjadi peningkatan target

100% realisasi 92% para pegawai diberikan pengalaman kerja atas komitmen

dengan baik melalui kepuasan kerja. Pada penilaian kinerja “disiplin” tahun 2019

target 100% realisasi 82%, tahun 2020 mengalami penurunan target 100% realisasi

77% disebabkan karena pegawai lalai dalam pengambilan absen Ketika masuk

dan jam pulang, tahun 2021 juga mengalami penurunan lagi target 100% realisasi

77% belum adanya kesadaran atas kedipslinan kerja pada diri pegawai atas

disiplin kerja. Pada penilaian kinerja “kerjasama” tahun 2019 target 100% realisasi

84%, tahun 2020 mengalami penurunan target 100% realisasi 78% karena para

pegawai kurang berkolaborasi dengan pimpinan untuk kinerja yang baik, tahun

2021 terjadi peningkatan target 100% realisasi 93% para pegawai berusaha

menjalin hubungan yang harmonis antar pimpinan dan pegawai lainnya dalam

8
melakukan pekerjaannya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan kinerja

pegawai Puskesmas Selayo memiliki hubungan dan pengaruh terhadap kepuasan

kerja, karena kurang memiliki sumber daya manusia yang masih kurang

kompetitif, pimpinan perlu melakukan program yang dapat memberikan pelatihan

terhadap pegawai. Pegawai harus mampu memberikan hasil yang maksimal

dalam pencapaian target yang diberikan Puskesmas Selayo.

Grafik 1.1
Pencapaian Kinerja Pegawai Puskesmas Selayo

Pencapaian Kinerja Pegawai Puskesmas Selayo


Tahun 2019-2020
100

80

60

40

20

0
Orientasi P Integritas Komitmen Disiplin Kerjasama

2019 2020 2021

Berdasarkan grafik diatas pencapaian kinerja pegawai Puskesmas Selayo

mengalami fruktuatif dalam tiga tahun terakhir, yang artinya setiap pekerjaan

yang dilakukan selalu tidak memenuhi target. Adanya hubungan antara disiplin

dengan pengalaman kerja tingkat kinerja pegawai Puskesmas Selayo belum

optimal. Saat ini, sumber daya manusia didalam sebuah perusahaan atau organisai

dituntut untuk selalu memberikan kontribusi yang baik guna meningkatkan

kinerja organisasi. Apalagi dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat

9
keberadaan manusia sangat bisa digantikan dengan mesin-mesin. Pegawai harus

mampu memberikan hasil yang maksimal dalam pencapaian target yang

diberikan Puskesmas Selayo.

Mampu mengoptimalkan hasil kinerja berarti setiap kinerja haruslah dapat

mendukung dalam mengoptimalkan suatu aktivitas kerja yang dilaksanakan.

Melalui indikator kinerja pegawai perlu mendeteksi masalah kinerja pegawai dan

memaksimalkan peran agar dapat menjawab perubahan-perubahan yang terjadi.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penilaian kinerja dari lima peryataan

diatas maka perlu data penilaian kinerja pegawai. Berikut ini disajikan data

penilaian kinerja pegawai sebagai berikut.

Tabel 1.2
Data Penilaian Kinerja Pegawai Puskesmas Selayo Tahun
2018- 2020
Bobot Predikat Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Jumlah % Jumlah % Jumlah %


Pegawai Pegawai Pegawai

<32 Buruk - - - - - -

33-48 Kurang 2 3,1 3 5,1 1 1,6

49-64 Cukup 12 18,5 14 23,7 8 13,1

65-80 Baik 17 26,1 12 20,4 10 16,4

81- Sangat 34 52,3 30 50,8 42 68,9


100
Baik

Jumlah Pegawai 65 100 59 100 61 100

(Sumber : Puskesmas Selayo Kecematan kubung)

10
Dari Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa penilaian kinerja pegawai pada

Puskesmas Selayo sampai tahun 2020 mengalami peningkatan. Jumlah pegawai

berpredikat sangat baik dan baik selalu bertambah dari tahun 2018, dan sebaliknya

jumlah pegawai berpredikat cukup dan kurang selalu mengalami penurunan .

Pada tahun 2020, pegawai berpredikat baik sebesar 16,4% dan sangat baik sebesar

68,9%. Sedangkan presentase pegawai dengan predikat cukup sebesar 13,1% dan

kurang sebesar 1,6%. Dalam kinerja pegawai puskesmas selayo terdapat kenaikan

dan penurunan pegawai, dilihat pada tahun 2019 sebanyak 59 orang dan tahun

2020 sebanyak 61 orang. Faktor yang menjadi kenaikan penurunan pegawai

disebabkan pada tahun 2019 adanya pensiunan pegawai sebanyak 3 orang dan 3

orang meninggal dunia. Dan pada tahun 2020 bertambah lagi menjadi 61 orang

adanya penambahan pegawai pada puskesmas selayo.

Berdasarkan pernyataan diatas dalam upaya menciptakan kinerja pegawai

pada Puskesmas Selayo masih terdapat kendala yang dihadapi sehingga sulitnya

mencapai tujuan. Hal ini disebabkan akan mempengaruhi kepuasan kerja pada

pegawai Puskesmas Selayo. Adanya factor yang mempengaruhi kinerja pegawai

diantaranya adalah kurangnya pengalaman atau kemampuan yang dimiliki oleh

pegawai dan factor lainnya berupa kurangnya kompensasi terhadap pegawai.

Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti di Puskesmas Selayo

Kecematan Kubung, maka perlu melakukan penelitian dengan judul yaitu

“Pengaruh Pengalaman Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada

11
Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera

Barat.”, sebagai penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka di

identifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Disiplin kerja yang belum mampu menciptakan peningkatan kinerja .

2. Adanya kinerja karyawan yang tidak sesuai dengan standarisasi kinerja

3. Masih rendahnya pengalaman kerja pegawai pada Puskesmas Selayo.

4. Lingkungan kerja yang kurang nyaman.

5. Kurangnya kepuasan kerja yang diberikan kepada pegawai Puskesmas

Selayo terhadap pentingnya kinerja pegawai.

6. Kinerja pegawai yang masih jauh dibawah kebutuhan Puskesmas Selayo.

7. Masih rendahnya kompetensi atau kemampuan pengalaman kerja dalam

upaya peningkatan kinerja pegawai.

8. Masih rendahnya komunikasi dan hubungan yang diciptakan oleh

pegawai dan pegawai, pegawai dan pimpinan Puskesmas Selayo.

9. Kendala yang dihadapi oleh Puskesmas Selayo dalam peningkatan

kepuasan kerja.

10. Kendala dalam pencapaian kinerja pegawai yang kurang tepat waktu

dikarenakan banyak menunda-nunda waktu dalam mengerjakannya.

12
1.3 Batasan Masalah

Agar terfokusnya penelitian ini penulis hanya membatasi masalah dengan

Pengalaman Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) sebagai variabel bebas dan

kinerja Pegawai (Y) sebagai variabel terikat dengan Kepuasan kerja (Z) sebagai

variabel intervening pada Puskesmas Selayo Kecematan Kubung Di Kabupaten

Solok, Sumatera Barat.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengaruh Pengalaman kerja terhadap Kepuasan kerja pada

Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera

Barat?

2. Bagaimana Pengaruh Disiplin kerja terhadap Kepuasan kerja pada

Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera

Barat?

3. Bagaimana Pengaruh Pengalaman kerja terhadap Kinerja pegawai pada

Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera

Barat?

4. Bagaimana Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pegawai pada

Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera

Barat?

13
5. Bagaimana Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja pegawai pada

Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera

Barat?

6. Bagaimana Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja pegawai

melalui Kepuasan kerja sebagai variabel Intervening Puskesmas Selayo

Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat?

7. Bagaimana Pengaruh Displin kerja terhadap Kinerja pegawai melalui

Kepuasan kerja sebagai variabel Intervening pada Puskesmas Selayo

Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat?

1.5 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun

yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Pengalaman kerja terhadap

Kepuasan kerja pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di

Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Disiplin terhadap

Kepuasan kerja pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di

Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Pengalaman kerja terhadap

kinerja pegawai pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di

Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

14
4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap

kinerja pegawai pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di

Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Kepuasan kerja terhadap

kinerja pegawai pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di

Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

6. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Pengalaman Kerja terhadap

kinerja pegawai melalui Kupuasan kerja sebagai Variabel Intervening

pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok,

Sumatera Barat.

7. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap

kinerja pegawai melalui Kepuasan kerja sebagai Variabel Intervening

pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten Solok,

Sumatera Barat.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat diharapkan dapat

memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang

berkaitan dengan “Pengaruh Pengalaman kerja dan Disiplin Kerja

terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja sebagai variabel

intervening pada Puskesmas Selayo Kecamatan Kubung Di Kabupaten

Solok, Sumatera Barat”

15
2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan

sumbangan yang berarti dan dapat mendorong timbulnya minat bagi

peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang berbagai

dimensi dari kinerja pegawai khusunya untuk manajemen SDM menjadi

tambah luas.

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi kepada Puskesmas Selayo untuk melakukan peningkatan atau

melaksanakan perbaikan khusus pada Pengalaman kerja dan Disiplin

Kerja agar kinerja pegawai dapat meningkat melalui Kepuasan kerja.

16
BAB II

LANDASAN TEORI, PENELITIAN TERDAHULU

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

Menurut (Firmansyah, 2018), manajemen adalah seni dan ilmu

perencanan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada

sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih

dahulu.

Menurut (Mardatila, 2020) Manajemen adalah proses perencanaan,

pengambilan keputusan, pengorganisasian, memimpin, memotivasi dan

mengendalikan sumber daya manusia, sumber daya keuangan, fisik, dan informasi

dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya secara efisien dan efektif.

(Ariyanti, 2019), Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana

seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau

kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari

individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya

yang tersedia.

17
2.1.1.2 Fungsi Manajemen

(Nandy, 2021), Karena manajemen merupakan sebuah seni untuk mencapai

tujuan, sudah dapat dipastikan didalamnya ada beberapa tahapan yang harus

dilakukan untuk memperoleh target tertentu. Berikut ini beberapa fungsi

manajemen untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

1. Planning atau perencanaan

Fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan. Manajemen

dibutuhkan untuk penyusunan rencana dan strategi ketika akan memulai

sebuah kegiatan atau usaha.

2. Organizing atau pengorganisasian

Adalah sebuah fungsi dari manajemen yang tujuannya membagi-bagi tugas

sesuai kemampuan yang dimiliki. Fungsi manajemen ini diperlukan untuk

mengatur sebuah kelompok atau organisasi.

3. Actuating atau pengarahan

Pengarahan dibutuhkan setelah tugas dibagi-bagi pada individu atau

kelompok sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pengarahan

dibutuhkan agar tujuan bisa dicapai dengan baik dan meminimalkan resiko

terhambatnya sebuah rencana.

4. Controlling atau evaluasi

Evaluasi merupakan fungsi manajemen untuk menilai hasil kerja yang telah

dilakukan. Evaluasi dibutuhkan untuk mengontrol kemajuan dari rencana

yang telah dicanangkan. Bisa juga digunakan untuk menilai apakah perlu

diadakan perubahan strategi atau tidak.

18
2.1.1.3 Tujuan Manajemen

Menurut (Mardatila, 2020) ada beberapa tujuan dari ilmu manajemen

sebagai berikut:

a) Mendapatkan Hasil Maksimal dengan Upaya Minimum

Tujuan utama manajemen adalah untuk mengamankan hasil maksimum

dengan upaya & sumber daya minimum. Manajemen pada dasarnya

berkaitan dengan berpikir & memanfaatkan sumber daya manusia, material

& keuangan sedemikian rupa sehingga akan menghasilkan kombinasi

terbaik. Kombinasi ini menghasilkan pengurangan berbagai biaya.

b) Meningkatkan Efisiensi faktor-faktor Produksi

Melalui pemanfaatan berbagai faktor produksi yang tepat, efisiensinya

dapat ditingkatkan hingga taraf yang dapat diperoleh dengan mengurangi

pembusukan, pemborosan, dan semua jenis kerusakan, yang pada gilirannya

mengarah pada penghematan waktu, usaha dan uang yang penting untuk

pertumbuhan & kemakmuran perusahaan.

c) Kesejahteraan Maksimum untuk Pimpinan & Karyawan

Manajemen memastikan kelancaran dan terkoordinasi fungsi perusahaan Ini

pada gilirannya membantu dalam memberikan manfaat maksimum kepada

karyawan dalam bentuk kondisi kerja yang baik, sistem upah yang sesuai,

rencana insentif di satu sisi dan keuntungan yang lebih tinggi bagi pimpinan

di sisi lain.

19
d) Perbaikan manusia & Keadilan Sosial

Manajemen berfungsi sebagai alat untuk peningkatan serta perbaikan

masyarakat. Melalui peningkatan produktivitas & pekerjaan, manajemen

memastikan standar kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Ini

memberikan keadilan melalui kebijakan seragamnya.

2.1.1.4 Prinsip-Prinsip Manajemen

Berikut adalah 14 prinsip manajemen menurut (Fayol, 2021), antara lain:

1. Devision of Work (Adanya spesialisasi dalam pekerjaan)

Dengan spesialisasi bisa meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih banyak dan

terbaik dengan usaha yang sama.

2. Authority and Responsibility

Wewenang, adalah hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk

meminta dipatuhi.

3. Dicipline

Adalah menjalankan apa yang telah menjadi kesepakatan bersama, prinsip

manajemen disiplin ini sangat penting dalam tercapainya tujuan bersama

yang akan dicapainya, sebab tanpa disiplin tidak akan mencapai kemajuan.

4. Unity of Command

Setiap bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan saja , hal ini

supaya dapat menghilangkan terhadap kebingungan dan adanya saling

lempar tanggungjawab.

20
5. Unity of Direction

Seluruh kegiatan yang terdapat dalam organisasi yang mempunyai tujuan

sama, manajer harus melakukan pengarahan.

6. Subordination of Individual Interest to General Interest

Kepentingan bersama/ organisasi harus di atas kepentingan seseorang.

7. Renumeration

Gaji untuk para pegawai adalah harga servis atau layanan yang

diberikannya. Kompensasi harus adil baik itu untuk karyawan maupun

untuk pemilik

8. Centralization

Standarisasi dan sentralisasi adalah pembagian kekuasaan. Sentralisasi bisa

digunakan pada organisasi yang kecil dan desentralisasi dipakai pada

organisasi yang sudah besar. Digunakan desentralisasi bila mana peranan

yang lebih besar diberikan pada bawahan. .

9. Scalar Chain (garis wewenang)

Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan

kembali kekuasaan terakhir. Pada prinsipnya adalah supaya menjadi lebih

mudah dalam komunikasi antar pegawai yang setingkat.

10. Order

Hendaknya setiap pegawai ditempatkan pada posisi yang tepat bagi mereka,

yaitu didasarkan pada kemampuan, bakat dan juga minatnya.

21
11. Equity

Adanya persaman perlakuan dalam organisasi/perusahaan supaya dapat

merangsang bagi pekerja untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik,

sungguh-sungguh dan penuh kesetiaan.

12. Stability of Tonure of Personel

Seorang pegawai memerlukan penyesuaian di dalam pekerjaan yang

barunya agar bisa mendapatkan hasil yang baik. Jika seseorang keseringan

dilakukan mutasi dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, maka akan

menghambat dan membuat pekerja yang bersangkutan produktivitasnya

kecil.

13. Initiative

Adanya pemberian kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya,

menjalankan dan menyelesaikan rencananya kepada bahwahan, meskipun

nantinya terdapat kesalahan yang mungkin terjadi.

14. Esprit the Corps

Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu

memiliki kebanggaaan, keharmonisan dan juga kesetiaan dari para

anggotanya yang terlihat dalam semangat korps.

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut (Hasibuan, 2019), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu

dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

22
Menurut (Melati, 2021) MSDM adalah singkatan dari Manajemen Sumber

Daya Manusia adalah istilah yang digunakan untuk menggambar suatu sistem

formal yang dirancang untuk memanajemen atau mengelola orang-orang dalam

sebuah perusahaan atau organisasi.

(Firmansyah, 2018), Manajemen sumber daya manusia merupakan salah

satu bidang dari manajemen umum, seperti manajemen keuangan, manajemen

pemasaran, dan manajemen operasi

2.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Dengan adanya SDM, pengelolaan terhadap seluruh kegiatan yang

melibatkan elemen sumber daya manusia dapat berjalan dengan mudah. (Agustin,

2021), Hal ini tidak lepas dari fungsi MSDM itu sendiri yang membuat pengelolaan

lebih mudah, sebagai berikut :

1. Staffing atau Employment

Fungsi pertama dari MSDM adalah staffing atau pengelolaan terhadap

tenaga kerja organisasi. Dalam penerapannya, staffing dilakukan dalam 3

langkah yaitu perencanaan, penarikan dan seleksi.

2. Performance Evaluation

Mereka yang bekerja pada divisi SDM memiliki tanggung jawab terhadap

serangkaian pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja. Hal ini

memudahkan perusahaan dalam mengevaluasi karyawan atau calon

karyawan terpilih. Proses evaluasi atau penilaian dilakukan berdasarkan

standar yang ditetapkan divisi SDM.

23
3. Compensation

Fungsi lain dari divisi SDM adalah mengatur mengenai gaji karyawan

dalam perusahaan. Hal ini merupakan bentuk penghargaan yang diberikan

perusahaan atas kinerja karyawan. Pengelolaan gaji memberikan pengaruh

signifikan dalam iklim kerja organisasi

4. Training and Development

Fungsi selanjutnya dari MSDM adalah mengadakan pusat pelatihan untuk

seluruh elemen sumber daya manusia dalam perusahaan.

5. Employe Relation

Tugas dan tanggung jawab MSDM juga adalah berupaya membangun relasi

dengan pihak lain yang terkait dengan tenaga kerja seperti serikat pekerja.

6. Personal Research

Tugas utama dari MSDM adalah untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapi karyawan dalam lingkungan perusahaan.

7. Safety and Health

Iklim yang kondusif serta aman dan sehat dapat membuat karyawan

melakukan pekerjaannya dengan maksimal. Salah satu tugas dan tanggung

jawab MSDM adalah memberikan jaminan keselamatan kerja dan

kesehatan bagi elemen sumber daya manusia dalam organisasi.

2.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

(Ahmad, 2021), secara khusus manajemen sumber daya manusia ini

24
memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi proses

perekrutan, seleksi, sistem insentif, serta pengembangan manajemen dan

aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan perusahaan.

2. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang

menyadari bahwa karyawan atau pegawai adalah stakeholder dalam

perusahaan yang bernilai dan membantu mengembangkan iklim kerja sama

dan kepercayaan Bersama.

3. Memastikan bahwa persamaan kesempatan tersedia untuk semua, artinya

ada keterkaitan saling menguntungkan antara perusahaan dengan karyawan.

4. Memastikan bahwa karyawan atau pegawai dinilai serta dihargai atas apa

yang telah dikerjakan dan dicapai.

5. Mempertahankan serta memperbaiki kesejahteraan fisik serta mental

pegawai atau karyawan.

6. Menciptakan iklim yang humanis, harmonis, serta produktif yang dapat

dipertahankan antara manajemen dengan karyawan atau pegawai.

2.2.4 Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas akan membantu perusahaan

berkembang dan mencapai tujuan perusahaan. (Michael, 2017), Berikut beberapa

manfaat manajemen SDM di perusahaan:

1. Budaya Organisasi

Budaya perusahaan menyatukan nilai-nilai, visi perusahaan, kepercayaan,

tradisi, dan aturan kerja yang telah diadopsi dari waktu ke waktu. Sistem

25
Human Resource memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi

budaya organisasi. Manajemen SDM bertugas untuk menetapkan standar

prosedur dan pedoman perusahaan sehingga karyawan dapat mengetahui

bagaimana harus bersikap dan berperilaku di tempat kerja.

2. Perencanaan perubahan

Seperti yang kita ketahui, dunia bisnis berkembang sangat pesat dari tahun

ke tahun. Perkembangan ini menjadi tanggung jawab manajemen SDM

untuk membantu perusahaan untuk mengikuti perubahan secara

berkelanjutan. Lalu, salah satu bentuk rencana perubahan yang dilakukan

adalah membantu karyawan melihat dari sudut pandang perusahaan bahwa

posisi mereka sangat penting.

3. Pelatihan dan pengembangan

Hampir seluruh karyawan, termasuk yang memiliki kemampuan dan

kualitas harus mendapatkan pelatihan tertentu. Adanya pelatihan ini,

karyawan dapat bekerja memberikan ide-ide baru, bekerja lebih efisien dan

efektif sehingga cepat mencapai tujuan perusahaan. Sudah menjadi

tanggung jawab manajemen SDM untuk memberikan pengembangan dan

pelatihan kepada karyawan.

4. Manajemen konflik

Dalam suatu perusahaan, pasti ada momen-momen tertentu dimana terjadi

konflik antara sesama karyawan dan tidak bisa dihindari. Untuk mengatasi

hal tersebut, manajemen SDM akan terjun sebagai mediator atau konselor

untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan efektif.

26
5. Kesehatan dan keselamatan

Perlu diketahui, bahwa manajemen SDM memainkan peran penting

terhadap kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Manajemen SDM akan

memastikan bahwa karyawan memahami segala prosedur dan risiko ketika

melakukan pekerjaan.

2.1.3 Kinerja Pegawai

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Pegawai

(Pamungkas et al., 2017), menjelaskan bahwa kinerja ialah buah kerja yang

diselesaikan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi

secara legal, tidak melanggar ketentuan hukum dan sesuai dengan moral maupun

etika.

(Wijaya & Susanty, 2017), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

(Athar, H. S, 2020), Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

(Alim, 2020), Pada umumnya orang-orang yang berkecimpungan dalam

manajemen sumber daya manusia berpendapat bahwa penilaian prestasi kerja para

pegawai merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan pegawai yang

bersangkutan. Pentingnya penilaian prestasi kerja yang rasional dan diterapkan

27
secara obyektif terlihat pada paling sedikit dua kepentingan, yaitu kepentingan

pegawai itu sendiri dan kepentingan organisasi.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

(Nabawi, 2019), Terdapat beberapa faktor yang mampu memengaruhi kinerja

karyawan. Berbagai faktor ini sangat penting untuk diperhatikan agar kinerja

karyawan tidak menurun demi kelancaran bisnis. berikut ini adalah berbagai faktor

yang mampu memengaruhi kinerja karyawan.

a. Sikap Disiplin

Disiplin adalah sikap yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh setiap

karyawan. Kedisiplinan karyawan akan sangat dibutuhkan demi kelancaran

bisnis. setiap karyawan harus mempunyai sikap disiplin agar bisa mengikuti

setiap aturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dan melakukan

berbagai pekerjaannya masing-masing. Pihak perusahaan bisa membuat

kebijakan yang mampu memengaruhi sikap disiplin karyawannya.

b. Motivasi Kerja

Motivasi adalah suatu dorongan yang muncul pada setiap individu secara

sadar ataupun tidak sadar dalam melakukan suatu pekerjaan dengan tujuan

tertentu. Setiap karyawan tentunya memiliki motivasi yang berbeda-beda.

Beberapa karyawan ada yang memiliki motivasi bekerja untuk memiliki

uang agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

c. Kompensasi atau Insentif

Kompensasi ataupun insentif hampir bisa dipastikan mampu memengaruhi

kinerja karyawan. Kompensasi ini bisa diberikan kepada karyawan dalam

28
wujud bonus yang mampu meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu,

harapan untuk dipromosikan jabatan yang lebih tinggi juga bisa membuat

karyawan dalam meningkatkan performanya. Selain sebagai bentuk

penghargaan untuk karyawan agar bisa meningkatkan performa kerjanya,

hal tersebut juga akan secara efektif memacu karyawan lainnya untuk

bekerja lebih keras.

d. Lingkungan Kerja

Faktor lainnya yang mampu memengaruhi kinerja karyawan adalah

lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman akan membuat

suasana hati setiap karyawan menjadi tenang dan menjadi lebih fokus dalam

melakukan pekerjaan. Perlengkapan alat kerja yang mumpuni juga akan

membuat setiap karyawan bekerja dengan maksimal. Selain itu, pihak

perusahaan juga harus bisa memerhatikan kesehatan dan tingkat keamanan

karyawan dengan menyediakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan

sesuai dengan keperluan karyawan.

e. Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi juga akan memungkinkan perusahaan untuk bisa

bekerja lebih efektif. Contoh sederhananya adalah performa kerja seorang

akuntan akan bisa meningkat jika diiringi dengan penggunaan perangkat

kerja yang mampu melakukan berbagai laporan keuangan ataupun

manajemen keuangan yang baik. Terlebih lagi, saat ini adalah eranya semua

hal bisa bekerja secara otomatis.

f. Komunikasi dan Hubungan yang Kuat

29
Adanya hubungan interpersonal pada tiap anggota tim dan juga departemen

juga mampu memengaruhi tingkat produktivitas karyawan. Dengan

membangun komunikasi yang kuat, maka seorang karyawan akan lebih

mudah dalam memahami tujuan suatu proyek yang dikerjakan, deadline,

serta seluruh detail pekerjaan. Sehingga, pekerjaan pun bisa dilakukan

dengan lebih lancar. Selain itu, karyawan juga akan lebih mudah untuk

menyelesaikan masalah yang kerap terjadi di tempat kerjanya secara lebih

efektif.

2.1.3.3 Dimensi Kinerja Pegawai

(Sobari, 2016), mengemukakan bahwa semua perusahaan atau organisasi pasti

mempunyai keinginan semua tenaga kerja harus selalu meningkatkan kinerja

setinggi tingginya atau sebanyak banyaknya. Untuk meningkatkan kinerja

seseorang atau pegawai, ada beberapa dimensi yang mempengaruhinya antara lain:

1. Quality of work

Kualitas kerja yang baik dapat menunjukkan tingkat kinerja seseorang.

Kualitas kerja seorang pegawai dapat terlihat dari ketelitian dan

ketepatannya dalam bekerja. Sehingga semakin baik kualitas kerjanya maka

semakin baik tingkat kinerjanya.

2. Promptness

Seorang pegawai dapat pula dikatakan memiliki kinerja yang jika

memenuhi aspek promptness atau ketepatan waktu. Maksudnya pegawai

tersebut mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktu yang telah

ditentukan oleh organisasi.

30
3. Initiative

Inisiatif seorang pegawai berkaitan dengan daya piker dan kreatifitasnya

dalam membentuk ide-ide, sehingga jika sikap pegawai memiliki inisiatif

yang baik, maka diharapkan akan mampu menghasilkan sesuatu yang baik

dalam pekerjaannya.

4. Capability

Kemampuan dapat menunjukkan tingkat kinerja seseorang. Kemampuan

seorang pegawai dapat terlihat dari keahliannya yang dimilikinya.

5. Communication

Kemampuan seorang pegawai dalam berkomunikasi baik dengan atasan

maupun dengan sesama rekan kerjanya juga mempengaruhi kinerjaseorang

pegawai. Berupa kemampuan dalam menerima dan menyampaikan

informasi dengan benar dan tepat.

2.1.3.4 Indikator-indikator Kinerja

(Nada Karisma, 2018), mengemukakan bahwa indikator kinerja, yaitu :

a. Kualitas, adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang

seharusnya dikerjakan.

b. Kuantitas, adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu

harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai

itu masing-masing.

c. pelaksanaan tugas, adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan

pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

31
d. tangung jawab, adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk

melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

e. Inovasi. Memiliki inovasi yang posotif dan menyampaikan pada atasan serta

mendiskusikannya pada rekan kerja tentang pekerjaan.

2.1.4 Pengalaman Kerja

2.1.4.1 Pengertian Pengalaman Kerja

(Baruna et al., 2020), pengalaman kerja merupakan pengalaman yang

memunculkan potensi seseorang dimana potensi akan muncul secara bertahap

seiring berjalannya waktu sebagai tanggapan terhadap bermacam-macam

pengalaman.

(Indrawan, 2017), pengalaman dapat diartikan sebagai yang pernah

dialami (dijalani, dirasa, ditanggung, dan sebagainya). Pengalaman memunculkan

potensi seseorang. Potensi penuh akan muncul bertahap seiring berjalannya waktu

sebagai tanggapan terhadap bermacammacam pengalaman”. Jadi sesungguhnya

yang penting diperhatikan dalam hubungan tersebut adalah kemampuan seseorang

untuk belajar dari pengalamannya, baik pegalaman manis maupun pahit. Maka pada

hakikatnya pengalaman adalah pemahaman terhadap sesuatu yang dihayati dan

dengan penghayatan serta mengalami sesuatu tersebut diperoleh pengalaman,

ketrampilan ataupun nilai yang menyatu pada potensi diri.

32
Menurut (Bili et al., 2018), Pengalaman kerja adalah ukuran lama waktu

atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas

sesuatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.

2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja

Menurut (Handoko, 2018), Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman

kerja adalah sebagai berikut:

a. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, kursus, latihan, bekerja.

Untuk menunjukan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu.

b. Bakat dan minat, untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau

kemampuan jawab dan seseorang.

c. Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs) untuk meramalkan tanggung

jawab dan wewenang seseorang.

d. Kemampuan-kemampuan analitis dan manipulatif untuk mempelajari

kemampuan penilaian dan penganalisaan.

e. Ketrampilan dan kemampuan tehnik, untuk menilai kemampuan dalam

pelaksanaan aspek-aspek tehnik pekerjaan.

2.1.4.3 Manfaat Pengalaman Kerja

Menurut (Riadi, 2020), adapun manfaat adanya pengalaman kerja bagi

perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman kerja dapat berpengaruh terhadap kecermatan individu dalam

memberikan suatu persepsi.

2. Melalui pengalaman kerja yang dimiliki, kualitas teknis dan keterampilan

karyawan semakin meningkat, maka karyawan tersebut dapat

33
menyelesaikan tugas-tugas yang dikerjakan secara efektif dan efisien,

sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

2.1.4.4 Indikator Pengalaman Kerja

Menurut (Sofian & Julkarnain, 2019), indikator pengalaman kerja dalah

sebagai berikut:

1. Lama masa kerja jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada

instansi, kantor, dan sebagainya. Masa kerja seseorang dapat diakaitkan

dengan pengalaman yang didapatkan di tempat kerja.

2. Tingkat rutinitas pekerjaan/ pengalaman yang dimiliki

Rutinitas adalah kerutinan. Ada beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan

secara rutin, dan memberi manfaat terutama terhadap diri sendiri. Bangun

pagi secara rutin, memberikan kesegaran terhadap tubuh.

3. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Jadi pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh

oleh seseorang melalui panca indera.

2.1.5 Disiplin Kerja

2.1.5.1 Pengertian Disiplin Kerja

Menurut (Nugrahaningsih, 2017), adalah ketaatan terhadap aturan yang

dilakukan untuk menciptakan keadaan disuatu lingkungan kerja yang tertib,

berdaya guna dan berhasil guna melalui suatu system pengaturan yang tepat.

34
Menurut (Sadat et al., 2020), disiplin kerja adalah kepatuhan atau ketaatan

karyawan pada aturan yang berlaku.

(Rizky et al., 2020), Disiplin kerja merupakan kepatuhan setiap individu dan

kelompok terhadap “perintah” dan memiliki inisiatif untuk melakukan suatu

tindakan yang diperlukan apabila tidak ada “perintah”.

(Syafrina, 2017), Disiplin Adalah sebagai sikap mental yang tercermin

dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa

ketaatan (obedience) terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan

pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyrakat untuk untuk

tujuan tertentu.

2.1.5.2 Aspek Disiplin Kerja

Menurut (Anindita, 2021), Disiplin kerja meliputi tiga aspek sebagai

berikut :

1. Disiplin waktu. Diartikan sebagai sikap atau perilaku yang

mengekspresikan ketaatan pada jam kerja, meliputi: kehadiran dan

kepatuhan karyawan selama jam kerja, dan pelaksanaan tugas tepat waktu

dan benar oleh karyawan.

2. Disiplin peraturan. Mengembangkan aturan dan regulasi tertulis dan tidak

tertulis agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan benar. Oleh karena itu,

karyawan dituntut untuk tetap setia pada komitmen yang telah ditetapkan

tersebut. Kesetiaan di sini berarti mematuhi dan melaksanakan perintah dan

aturan yang lebih tinggi. Dan kepatuhan karyawan dalam menggunakan

seragam integritas ditentukan oleh organisasi atau perusahaan.

35
3. Disiplin tanggung jawab. Salah satu bentuk tanggung jawab karyawan

adalah dengan menggunakan dan memelihara peralatan sebaik mungkin

sehingga dapat menunjang kelancaran aktivitas kantor. Kemampuan dalam

menghadapi pekerjaan merupakan tanggung jawabnya sebagai karyawan.

2.1.5.3 Faktor yang Dapat Meningkatkan Disiplin Kerja

(Rizky et al., 2020), Dalam menangani pelanggaran yang dilakukan, perlu

dirumuskan kebijakan yang tegas untuk mengoreksi, mengoreksi dan menghindari

kejadian negatif di kemudian hari. Hal-hal yang perlu diperhatikan pimpinan untuk

menjaga disiplin karyawan/pegawai adalah:

1. Berikan pengawasan terus menerus.

2. Memberikan koreksi untuk berbagai cacat dan / atau kesalahan.

3. Berikan reward dengan ucapan tentang prestasi bawahan.

4. Berkomunikasi dengan bawahan di waktu luang para pemimpin.

5. Mengubah pengetahuan bawahan agar dapat memberikan nilai tambah bagi

kepentingan organisasi / lembaga tempat mereka bekerja.

6. Berikan kesempatan dialog untuk meningkatkan keakraban antara pimpinan

dan bawahan.

2.1.5.4 Indikator Disiplin Kerja

(Syafrina, 2017), menjelaskan indikator-indikator disiplin kerja adalah sebagai

berikut:

1. Tujuan dan Kemampuan. Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi

tingkat kediplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan

ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan

36
2. Teladan Pimpinan. Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan

kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh

para bawahannya.

3. Balas Jasa. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi

kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan

kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya.

4. Keadilan. Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,

karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta

diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar

kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan

merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.

5. Waskat. Waskat (Pengawasan Melekat) adalah tindakan nyata dan paling

efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan

waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral,

sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya.

37
2.1.6 Kepuasan Kerja

2.1.6.1 Pengertian Kepuasan Kerja

(Arda, 2017), Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang

pekerjaannya.

(Prawiro, 2018), Kepuasan Kerja adalah Kondisi psikis yang

menyenangkan yang dirasakan oleh pekerja/ pegawai di dalam suatu lingkungan

pekerjaan atas peranannya dalam organisasi dan kebutuhannya terpenuhi dengan

baik.

Menurut (Purba, Deni Candra & Loindong, 2019), Kepuasan kerja

karyawan merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan menyukai

pekerjaannya, sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi

kerja. kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting, karena

terbuktibesar manfaatnya bagi kepentingan individu, industri dan masyarakat. Bagi

individu, penelitian tentang sebab dan sumber-sumber kepuasan kerja

memungkinkan timbulnya usaha-usaha peningkatan kebahagiaan hidup mereka.

(Waruwu, 2018), mendefinisikan kepuasan kerja sebagai keadaan emosi

yang menyenangkan atau positif berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman

pekerjaan seseorang.

38
2.1.6.2 Faktor Yang mempengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut (Basyit et al., 2020), Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja pekerja, antara lain;

1. Faktor Individu

Faktor ini meliputi usia pegawai, kesehatan, kercerdasan (IQ), latar

belakang pendidikan, emosi, sikap kerja, pola pikir, dan kepribadian.

2. Faktor Intrinsik Pekerjaan

Faktor ini meliputi atribut kerja yang mengharuskan pegawai memiliki skill

khusus, tingkat kesulitan pekerjaan, kebanggaan atas suatu pekerjaan.

3. Gaji dan Fasilitas

Faktor penghasilan seringkali berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja

seorang pegawai. Selain itu, fasilitas jaminan kesehatan, jaminan hari tua,

dan rumah, juga menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan

kerja. 4. Pengawasan/ Penyeliaan

Pengawasan dan supervisi sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan

kerja seorang pekerja. Supervisi yang buruk dapat mengakibatkan hasil

kerja yang tidak maksimal dan tingginya turnover.

5. Rekan Kerja dan Sosial


Hubungan dengan rekan kerja sejawat juga berperan terhadap tingkat

kepuasan kerja seseorang. Seringkali kualitas hubungan dengan rekan kerja

berpengaruh pada hasil kerja para pegawai. Selain itu, faktor sosial di

perusahaan dan di luar juga mempengaruhi job satisfaction. Misalnya

kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, hubungan keluarga,

dan lain-lain.

39
6. Kondisi Kerja

Faktor ini meliputi situasi dan kondisi kerja, ventilasi, kantin, tempat parkir,

dan lain-lain. Keamanan kerja juga menjadi faktor penting dalam

menunjang kepuasan kerja karena mempengaruhi perasaan selama bekerja

di suatu tempat.

2.1.6.3 Manfaat Kepuasan Kerja

Tingkat kepuasan kerja dapat mendatangkan sejumlah manfaat untuk

perusahaan. Adapun beberapa manfaatnya menurut (Efendi & Winenriandhika,

2020), sebagai berikut.

1. Meningkatkan Produktivitas

Seorang pegawai yang merasa puas dengan pekerjaanya, bisa dipastikan

memiliki produktivitas kerja maksimal. Bila perusahaan Anda mampu

menjaga kadar kepuasan kinerja untuk para pegawai, maka bukan tidak

mungkin produktivitas seluruh divisi dapat terus meningkat dari hari ke

hari.

2. Menumbuhkan Sikap Loyalitas

Rasa puas karyawan tumbuh karena kebutuhan emosional mereka

terpenuhi. Lingkungan yang nyaman dan membantu perkembangan seorang

pekerja akan menimbulkan kesenangan untuk bekerja dalam diri. Berangkat

dari rasa senang tersebut, kesetiaan karyawan pun kian tumbuh. Alhasil,

perusahaan akan memiliki para pekerja terbaiknya untuk jangka waktu yang

lama.

40
3. Menurunnya Tingkat Ketidakhadiran

Jika karyawan tidak merasa nyaman dan tertekan dalam kantor, tentu

keinginan untuk absen akan timbul. Akibatnya, karyawan akan berusaha

untuk tidak hadir dengan berbagai alasan. Namun, bila perusahaan dapat

memberikan lingkungan kerja yang positif, tentu karyawan akan betah

berada di kantor. Alhasil, tingkat ketidakhadiran akan menurun.

4. Meningkatkan Pelayanan Perusahaan Pada Pelanggan atau Klien Ketika

perusahaan mampu memberikan lingkungan kerja yang kondusif, karyawan

tentu dapat bekerja dengan lebih kolaboratif. Selain itu, kadar kepuasan

kerja para pegawai pun kian tumbuh. Pada akhirnya karyawan yang bekerja

dalam bidang pelayanan juga akan semakin baik. Pada akhirnya, pelanggan

pun puas dengan layanan perusahaan.

2.1.6.4 Indikator Kepuasan Kerja

Menurut (Prawiro, 2018), indikator kepuasan kerja seorang pegawai dapat

dilihat dari beberapa hal berikut ini:

1. Menyenangi Pekerjaannya
Pegawai sadar arah yang ditujunya, punya alasan memilih tujuannya, dan

mengerti cara dalam bekerja. Dengan kata lain, seorang pegawai

menyenangi pekerjaannya karena ia bisa mengerjakannya dengan baik.

2. Mencintai Pekerjaannya

Dalam hal ini pegawai tidak sekedar menyukai pekerjaannya tapi juga sadar

bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan keinginannya.

3. Moral Kerja Positif

41
Ini merupakan kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang

atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang

ditetapkan.

4. Disiplin Kerja

Kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

keteraturan dan atau ketertiban.

5. Prestasi Kerja

Hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan kesungguhan

serta waktu.

42
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel
Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan Variabel Hasil Persamaan Perbedaan Metode


tahun Penelitian Variabel Variabel Analisa
1. Pamungkas et X1 : Hasil analisis jalur Pendidikan Analisis
al., 2017 Pendidikan dapat disimpulkan (X1) jalur (path
X2 : bahwa variabel analysis)
Pengalaman Pendidikan (X1) yang
Kerja berpengaruh namun dibantu
Y: tidak signifikan dengan
Kinerja terhadap variabel program
Karyawan Kemampuan Kerja (Y1) computer
Pengalaman Kerja (X2) SPSS for
berpengaruh secara Windows.
signifikan terhadap Pengalaman
Kemampuan variabel Kerja (X2),
Pendidikan Kinerja
berpengaruh secara Karyawan
signifikan terhadap (Y)
Kinerja Karyawan dan
variabel Pengalaman
Kerja berpengaruh
secara signifikan
terhadap Kinerja
Karyawan Kemampuan
Kerja berpengaruh
secara signifikan
terhadap Kinerja
Karyawan.
2. Sofian & X1 : 1.Pengalaman Kerja Pengalaman Semangat Analisis
Julkarnain, 2019 Pengalaman secara parsial Kerja Kerja (X2) jalur (path
Kerja berpengaruh positif dan (X1),Kinerja analysis)
X2 : signifikan terhadap Karyawan yang
Semangat Kinerja Karyawan PT. (Y) dibantu
Kerja Dutagriya Sarana dengan
Y : Kinerja Medan. program
Karyawan 2.Semangat Kerja computer
secara parsial SPSS for
berpengaruh positif dan Windows.
signifikan terhadap
Kinerja Karyawan PT.
Dutagriya Sarana
Medan.
3.Pengalaman Kerja
dan Semangat Kerja
secara simultan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Kinerja Karyawan PT.
43
Dutagriya Sarana
Medan.

3. Nugrahaningsih, X1 : Disiplin Kerja X1 : X2 : Mengguna


20117 Disiplin berpengaruh signifikan Disiplin Lingkungan kan uji t
Kerja terhadap Kepuasan Kerja Kerja dan uji f
X2 : Kerja. Lingkungan Y : Kinerja untuk
Lingkungan Kerja berpengaruh Z : Kepuasan meguji
Kerja signifikan terhadap Kerja hipotesis
Y: Kepuasan Kerja. baik secara
Kinerja Disiplin Kerja dan persial
Karyawan Lingkungan Kerja maupun
Z: secara bersama-sama simultan.
Kepuasan berpengaruh signifikan
Kerja terhadap Kepuasan
Kerja. Disiplin Kerja
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja
Karyawan. Lingkungan
Kerja berpengaruh
signifikan terhadap
Kinerja
Karyawan.Kepuasan
Kerja berpengaruh tidak
signifikan terhadap
Kinerja Karyawan.
Disiplin Kerja,
Lingkungan Kerja dan
Kepuasan Kerja secara
bersama-sama
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja
karyawan.

44
4. Feet et al., 2018 X1 : Disiplin Kerja, Budaya X1: Disiplin X2 : Pendekatan
Disiplin Organisasi dan Kerja Budaya regresi
Kerja Lingkungan Kerja Y: Kinerja Organisasi linier
X2 : berpengaruh signifikan Pegawai X3 : Berganda
Budaya secara simultan Lingkungan dan uji
Organisasi terhadap Kinerja Kerja hipotesis
X3 : Pegawai pada Kantor berupa uji
Lingkungan Kelurahan Sekarputih Simultan
Kerja Kec. Tegalampel Kab. (F) dan
Y : Kinerja Bondowoso. Parsial (t).
Pegawai
5. Efendi & Yusuf, X1 : Hasil penelitian ini X1 : Metode
2021 Disiplin adalah bahwa adanya Disiplin analisis
Kerja pengaruh yang Kerja data yang
Y: signifikan antara Y : Kinerja digunakan
Kinerja Disiplin Kerja terhadap Karyawan adalah uji
Karyawan Kinerja Karyawan pada reliabilitas,
PT. Suka Fajar dan
Pekanbaru. Dengan koefisien
ketentuan t hitung lebih determinasi
besar dan t tabel. .
Sedangkan
uji
hipotesis
digunakan
uji regresi
Linear
sederhana
dan uji t.

45
6. Nabawi, 2019 X1 : Lingkungan Kerja, X2 : X1 : Data
Lingkungan Kepuasan Kerja dan Kepuasan Lingkungan dianalisa
Kerja Beban Kerja tidak Kerja Kerja menggunak
X2 : berpengaruh signifikan Y : Kinerja X3 : Bebas an rumus
Kepuasan terhadap Kinerja Pegawai Kerja regresi
Kerja Pegawai Dinas linear
X3 : Pekerjaan Umum dan berganda.
Bebas Kerja Perumahan Rakyat
Y: Kabupaten Aceh
Kinerja Tamiang. Secara
Pegawai simultan Lingkungan
Kerja, Kepuasan Kerja
dan Beban Kerja
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja
Pegawai Dinas
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Kabupaten Aceh
Tamiang.

7. Purba, Deni X1 : Menunjukkan secara X1 : X2 : Analisis


Candra & Kepuasan simultan pengaruh Kepuasan Motivasi Linear
Loindong, 2019 Kerja Kepuasan Kerja, Kerja Kerja Berganda
X2 : Motivasi Kerja, dan X3 :
Motivasi Disiplin Kerja memiliki Disiplin
Kerja pengaruh signifikan . Kerja
X3 : Secara parsial Y : Kinerja
Disiplin Kepuasan Kerja,
Kerja Motivasi Kerja dan
Y : Kinerja Disiplin Kerja memiliki
Karyawan pengaruh positif dan
signifikan terhadap
Kinerja Karyawan.
Sebaiknya perusahaan
memperhatikan faktor-
faktor Kepuasan Kerja,
Motivasi Kerja dan
Disiplin Kerja agar
Kinerja Karyawan akan
meningkat dan lebih
baik dari sebelumnya.

46
8. Efendi & X1 : Menunjukkan bahwa X3 : X1 : Structural
Winenriandhika, Recrutmen rekrutmen,pelatihan,dan Pengalaman Recrutmen Equation
2020 X2 : Pengalaman Kerja Kerja X2 : Modeling
Pelatihan berpengaruh signifikan Y: Pelatihan (SEM)
X3 : terhadap Kinerja Kepuasan Teknik
Pengalaman Karyawan melalui Kerja
Kerja Kepuasan Kerja
Y: memiliki pengaruh
Kepuasan mediasi penuh (full
Kerja mediation) antara
pelatihan dengan
Kinerja Karyawan.
Dalam hal ini
perusahaan dapat
meningkatkan variabel-
variabel yang perlu
diperbaiki di masa yang
akan datang.

9. Arda, 2017 X1 : Kepuasan Kerja X1 : Analisis


Kepuasan berpengaruh positif dan Kepuasan data
Kerja tidak signifikan Kerja menggunak
X2 : terhadap Kinerja X2 : an analisis
Disiplin Karyawan, Disiplin Disiplin deskriptif
Kerja memiliki pengaruh Kerja dan regresi
Y : Kinerja positif dan signifikan Y: linier
Karyawan terhadap kinerja, Kinerja berganda
sedangkan secara
simultan Kepuasan
Kerja dan Disiplin
Kerja secara bersama-
sama berpengaruh
postif terhadap Kinerja
Karyawan Bank Rakyat
Indonesia.

47
10. Azhar et al., 2020 X1 : Secara parsial diketahui X1 : X2 : Teknik
Disiplin variabel Disiplin Kerja Disiplin Kompensasi analisis
Kerja memiliki pengaruh Kerja data dalam
X2 : positif dan signifikan Y: penelitian
Kompensasi terhadap Kepuasan Kepuasan ini
Y: Kerja Karyawan PT. Kerja menggunak
Kepuasan Mitra Abadi Setiacargo- an Uji
Kerja Medan. Secara parsial Asumsi
diketahui variabel Klasik
Kompensasi memiliki Regresi
pengaruh positif dan Berganda,
signifikan terhadap Uji t, Uji F
Kepuasan Kerja dan
Karyawan PT. Mitra koefisien
Abadi Setiacargo. Determina.
Secara simultan
diketahui Disiplin Kerja
dan Kompensasi
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan PT.
Mitra Abadi Setiacargo-
Medan.

2.2 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan pada bagian

sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

48
2.2.1 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Dari definisi lain menyebutkan bahwa pengalaman kerja merupakan

pengalaman yang memunculkan potensi seseorang dimana potensi akan muncul

secara bertahap seiring berjalannya waktu sebagai tanggapan terhadap

bermacammacam pengalaman (Hariani et al., 2019). Hal tersebut menunjukkan

adanya kemampuan setiap orang untuk belajar dari pengalamannya dalam bentuk

pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak. Seseorang yang memiliki

pengalaman yang banyak dapat menumbuhkan kerja sama saat proses pembelajaran

dimana dengan hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan. Karyawan

dengan pengalaman kualitas rendah, cenderung tidak puas dengan pekerjaan

mereka, kurang berkomitmen untuk organisasi dan lebih merenungkan

meninggalkan organisasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Efendi & Winenriandhika,

2020), menunjukan bahwa Pengalaman Kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepuasan Kerja Pegawai.

H1 : Diduga Pengalaman kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan kerja pada Puskesmas Selayo, Kabupaten Solok.

2.2.2 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Feel et al., 2018), menunjukan

bahwa Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

49
H2 : Diduga Disiplin Kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan kerja pada Puskesmas Selayo, Kabupaten Solok.

2.2.3 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Bili et al., 2018), menunjukan

bahwa Pengalaman Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Pegawai.
H3 : Diduga Pengalaman kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai pada Puskesmas Selayo, Kabupaten Solok.

2.2.4 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Feel et al., 2018), menunjukan

bahwa Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

(Azhar et al., 2020) Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa

tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang di berikan padanya. Hal ini

mendorong gaya kerja, semangat kerja dan terhujutnya tujuan perusahaan. Oleh

karna itu menejer dikatan efektif dalam kepemimpinan nya jika bawahannya

berdisiplin baik.

H4 : Diduga Dsiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai pada Puskesmas Selayo, Kabupaten Solok.

50
2.2.5 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Kepuasan kerja pada dasarnya bersifat pribadi dan tergantung pada

keinginan individu tersebut. Semakin besar kepuasan, semakin tergantung pula

pada sistem nilai yang diterapkan. Semakin tinggi peringkat kinerja yang

diinginkan individu, semakin puas dia dengan aktivitas ini. Oleh karena itu,

kepuasan merupakan ukuran perasaan sejahtera atau tidak bahagia, kepuasan atau

ketidakpuasan seseorang. Tidaklah mudah untuk membangkitkan kepuasan

karyawan dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya, seperti disiplin kerja

dan keterlibatan karyawan dalam bisnis yang baik yang dapat diterima. Dibutuhkan

disiplin kerja tingkat tinggi untuk membawa filosofi perusahaan ke depan. Dengan

kata lain, harus ada kesadaran nasional sesuai dengan hakikat pembangunan yang

ditujukan untuk pertumbuhan, perubahan dan kemajuan. Ketika karyawan menjadi

target pengembangan simultan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Purba, Deni Candra &

Loindong, 2019), menunjukan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

H5 : Diduga Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja pegawai pada Puskesmas Selayo, Kabupaten Solok.

51
2.2.6 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan

Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening

Pengalaman kerja diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya

manusia di dalam perusahaan, tujuan hal tersebut untuk mendapatkan hasil kerja

yang efektif dan peningkatan produktivitas kerja bagi karyawan itu sendiri.

Semakin lama karyawan bekerja pada suatu perusahaan, maka semakin banyak

pengalaman yang dimiliki pada karyawan tersebut. Jika karyawan memiliki banyak

pengalaman kerja, maka kemampuan yang dimiliki karyawan akan menjadi lebih

baik saat menjalankan pekerjaan, karyawan akan lebih termotivasi dalam bekerja

dan memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja karyawan ini mengacu pada hasil kerja

dan sikap kerja dalam menyelesaikan pekerjaan Pengalaman kerja memiliki peran

dalam meningkatkan kinerja karyawan dengan beberapa faktor seperti kompetensi,

pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam menjalankan suatu pekerjaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Sofian & Julkarnain, 2019),

menujukan Pengalaman Kerja dan Kinerja Pegawai berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

H6 : Diduga Pengalaman kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja pegawai melalui Kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada

Puskesmas Selayo, Kabupaten Solok.

52
2.2.7 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Kepuasan

Kerja sebagai Variabel Intervening

Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri dan latihan rutin karyawan

yang menunjukkan keseriusan tim internal. Disiplin yang terbentuk dalam diri

pegawai yang mencerminkan pekerjaan dan tanggung jawab dalam melaksanakan

pekerjaan, dapat meningkatkan semangat kerja dan kepuasan kerja untuk mencapai

tujuan kerja organisasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Nugrahaningsih, 2017),

menujukan Disiplin kerja dan Kinerja Pegawai berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepuasan Kerja.

H7 : Diduga Disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja pegawai melalui Kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada

Puskesmas Selayo, Kabupaten Solok

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis

besar alur logika berjalannya sebuah penelitian.(Wahono, 2018), Berdasarkan

rumusan masalah dan landasan teori, dapat disimpulkan terdapat pengaruh variabel

bebas yaitu Pengalaman kerja dan Disiplin Kerja terhadap variabel terikat Kinerja

Pegawai dan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening baik secara sendiri

maupun secara bersama-bersama.

53
Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

H3

Pengalaman
Kerja (X1)

H1 H6
Kepuasan Kinerja
H5
Kerja(Z) Pegawai
H7
(Y)
H2

Disiplin Kerja (X2)

H4
Gambar 2.1 : Kerangka Pikir

2.4 Hipotesis
H1 : Diduga Pengalaman kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepuasan kerja (Z) pada Puskesmas Selayo Kecematan

Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.


H2 :
Diduga Disiplin kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepuasan kerja (Z) pada Puskesmas Selayo Kecematan

Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

H3 :
Diduga Pengalaman kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada Puskesmas Selayo Kecematan

Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

54
H4 :
Diduga Disiplin kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada Puskesmas Selayo Kecematan

Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

H5 :
Diduga Kepuasan kerja (Z) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada Puskesmas Selayo Kecematan

Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

H6 :
Diduga Pengalaman kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Pegawai (Y) Dengan Kepuasan kerja (Z) sebagai

variabel intervening pada Puskesmas Selayo Kecematan Kubung Di

Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

H7 : Diduga Disiplin kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Pegawai (Y) Dengan Kepuasan kerja (Z) sebagai

variabel intervening pada Puskesmas Selayo Kecematan Kubung Di

Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

55
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penentuan objek penelitian merupakan salah satu yang sangat penting

dalam suatu penelitian karena dalam mengidentifikasikan suatu permasalahan

serta penyelesaian dari permasalahan tersebut. Objek penelitian dalam penelitian

ini adalah Puskesmas Selayo Kecematan Kubung Di Kabupaten Solok, Sumatera

Barat. Merupakan Dinas Kesehatan tingkat kecematan yang berlokasikan di Jl.

Lintas Sumatera solok padang KM 3.

3.2 Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, menurut (Diamas,

2021), metode kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik

pengumpulan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis dan bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut (Sugiyono, 2016), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(Syafnidawaty, 2020), Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitin,

Nilai yang dihitung dan diperoleh dari populasi ini disebut dengan parameter.

56
Populasi yang akan menjadi pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh

perangkat pekerja Puskesmas Selayo Kecematan Kubung Dikabupaten Solok,

Sumatera Barat yang berjumlah 65 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti.

Menurut (Sugiyono, 2016), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.

(Syafnidawaty, 2020), Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki

karakteristik mirip dengan populasi itu sendiri. Sampel disebut juga contoh. Nilai

hitungan yang diperoleh dari sampel inilah yang disebut dengan statistik. Bila

populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.kesimpulannya akan

dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi

harus representatife (mewakili). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh perangkat pekerja dari Puskesmas Selayo Kecematan Kubung

Dikabupaten Solok, Sumatera Barat yang berjumlah 65 orang. Menurut

(Danendra & Mujiati, 2016), Teknik penerikan sampel yaitu menggunkan teknik

sampling jenuh dengan menjadikan seluruh populasi menjadi sampel.

3.4 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Adalah data yang diperoleh dari responden melalui pengukuran langsung,

kuesioner, kelompok panel, atau data hasil wawancara dengan narasumber.

57
Data yang diperoleh dari data primer harus diolah lagi, (Andra Tersiana,

S. TP, 2018).

2. Data Sekunder

Yaitu data yang didapat dari catatan, buku, laporan pemerintah, buku-buku

dan sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder tidak perlu diolah

lagi. Sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpulan

data, (Andra Tersiana, S. TP, 2018).

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Danendra &

Mujiati, 2016), Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka agar tidak

terjadi kesalahan dalam menaksir variabel-variabel yang dianalisis, maka perlu

dijelaskan pengembangan dari masing-masing variabel.

Dalam hal ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Dependen Y : Kinerja Pegawai

2. Variabel Intervening Z : Kepuasan Kerja

3. Variabel Independen X1 : Pengalaman Kerja

4. Variabel Independen X2 : Disiplin Kerja

3.5.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel sebagai seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang

harus diamati peneliti dan bagaimana mengukur variabel atau konsep.

58
1. Variabel Independent

(Diamas, 2021), Variabel Independen adalah suatu variabel yang menjadi

sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat), yaitu faktor-

faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk

menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.

Secara singkat bahwa Variabel independen adalah variabel yang nilainya

dapat memengaruhi variabel lainnya.

2. Variabel Dependent

(Diamas, 2021), Variabel dependen adalah suatu variabel yang nilainya

dipengaruhi atau bergantung pada nilai dari variabel lainnya.Variabel

dependen / terikat ini sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh

variabel bebas/variabel independent. Pada penelitian ini yang menjadi

variabel dependent adalah : Kinerja Pegawai (Y)

3. Variabel Intervening

(Setiawan, 2019), Variabel intervening adalah jenis variabel yang

memiliki hubungan tidak langsung antara variabel independen dengan

variabel dependen. Variabel ini memiliki posisi diantara variabel

independen dan dependen. Hal ini membuat variabel dependen tidak

langsung terpengaruh oleh variabel independen. Pada penelitian ini yang

menjadi variabel intervening adalah : Kepuasan Kerja (Z)

59
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
N Variabel Defenisi Indikator Sumber
Operasional
o Variabel

1. Pengalama Pengalaman 1. Lama masa bekerja (Sofian &


n Kerja kerja adalah 2. Tingkat rutinitas Julkarnain
(X1) ukuran lama pekerjaaan/pengalama , 2019)
waktu atau n yang dimiliki
masa kerja 3. Tingkat pengetahuan
dan keterampilan (Bili et al.,
yang telah
yang dimiliki 2018)
ditempuh
seseorang
dapat
memahami
tugas-tugas
sesuatu
pekerjaan dan
telah
melaksanakan
dengan baik.
(Bili et al.,
2018)
2. Disiplin Disiplin 1. Tujuan dan (Syafrina,
Kerja (X2) Adalah kemampuan 2017)
sebagai sikap 2. Teladan pimpinan
mental yang 3. Balas jasa
tercermin 4. Keadilan
dalam 5. Waskat
perbuatan
atau tingkah
laku
perorangan,
kelompok
atau
masyarakat
berupa
ketaatan
(obedience)
terhadap
peraturan-
peraturan atau
ketentuan
yang
ditetapkan

60
pemerintah
atau etik,
norma dan
kaidah yang
berlaku dalam
masyrakat
untuk untuk
tujuan
tertentu.
(Syafrina,
2017)
3. Kinerja kinerja adalah 1. Kualitas (Nada
Pegawai hasil kerja 2. Kuantitas Karisma,
(Y) secara 3. Pelaksanaan tugas 2018)
kualitas dan 4. Tanggung jawab
kuantitas yang 5. Inovasi
dicapai oleh (Wijaya
seseorang &
pegawai Susanty,
dalam 2017)
melaksanakan
tugasnya
sesuai dengan
tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya.
(Wijaya &
Susanty,
2017)
4. Kepuasan Kepuasan 1. Menyenangkan (Prawiro,
Kerja (Z) kerja pekerjaannya 2018)
karyawan 2. Mencintai
merupakan pekerjaannya
sikap 3. Moral kerja positif (Purba,
emosional 4. Disiplin kerja Deni
yang 5. Prestasi kerja Candra &
menyenangka Loindong,
n dan 2019)
menyukai
pekerjaannya,
sikap ini
dicerminkan
oleh moral
kerja,
kedisiplinan

61
dan prestasi
kerja.
(Purba, Deni
Candra &
Loindong,
2019)
(Sumber : Defenisi Operasional Penelitian)

3.6 Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

3.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam pengambilan data merupakan

kuesioner, yang terdapat 5 variabel yaitu tiga variabel independent, satu variabel

dependent dan variabel intervening, sesuai dengan variabel penelitian. Kousioner

merupakan daftar pertanyaan yang di isi oleh responden. Pertanyaan akan

diajukan kepada responden kemudian responden menjawab sesuai pendapat

mereka.

Menurut (Dr. Meiryani, S.E., Ak., M.M., M.Ak., 2021), Skala Likert

adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket dan

merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama

skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang

menjelaskan penggunaannya. Skala yang akan digunakan adalah skala likers 5

point dengan asumsi sebagai berikut :

Tabel 3.2
Pemberian skor jawaban skala likert
Alternatif Jawaban Skor

SS (Sangat Setuju) 5

S (Setuju) 4

KS (Kurang Setuju) 3

62
TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

(sumber : Instrumen Penelitian, Pemberian Skor jabawan Skala Likert)

3.6.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Berikut gambaran kisi – kisi intrumen penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data :

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
NO Variabel Indikator Butir Jumlah
soal soal
1. Kinerga Pegawai (Y) 1. Kualitas 2 1,2
2. Kuantitas 2 3,4
3. Pelaksanaan tugas 2 5,6
4. Tanggung jawab 2 7,8
5. Inovasi 2 9,10

2. Pengalaman Kerja 1. Lama masa bekerja 3 1,2,3


(X1) 2. Tingkat rutinitas
pekerjaan/pengalama 3 4,5,6
n yang dimiliki
3. Tingkat pengetahuan
dan keterampilan 3 7,8,9
yang dimiliki

3. Disiplin Kerja (X2) 1. Tujuan dan 2 1,2


kemampuan
2. Teladan pimpinan 2 3,4
3. Balas jasa 2 5,6
4. Keadilan 2 7,8
5. Waskat 2 9,10

5 Kepuasan Kerja (Z) 1. Menyenangkan 2 1,2


pekerjaannya
2. Mencintai 2 3,4
pekerjaannya
3. Moral kerja positif 2 5,6

63
4. Disiplin kerja 2 7,8
5. Prestasi kerja 2 9,10

(Sumber : Kisi-kisi Instrumen Penelitian)

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah utama yang dilakukan

dalam sebuah penelitian, karena tujuan sebuah penelitian adalah pengumpulkan

data dapat dilakukan dengan berbagai sumber dan cara yang di anggap sesuai

dengan penelitian tersebut (Satibi, 2018). Adapun metode yang digunakan pada

penelitian adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Penelitian yang dilakukan dengan jalan langsung mendatangi objek yang

bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan yang dibutuhkan

sehubungan dengan melakukan ini daya yang didapatkan adalah data

primer.

b. Kuesioner

Menurut (Sugiyono, 2017), Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data

dengn cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk

di jawab.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu proses atau upaya mengolah data

menjadi informasi baru. Proses ini dilakukan bertujuan agar karakteristik data

menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna sebagai solusi bagi suatu

permasalahan, khususnya yang berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis data

64
adalah metode yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang

mudah dipahami dan bermanfaat sebagai solusi permasalahan. Informasi yang

insightful juga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan untuk

bisnis kedepannya, (Miftah, 2021).

3.6.1 Analisis structural Equation Modeling (SEM) Dengan Partial Least

Square (PLS)

Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Structural Equation

Modeling (SEM) dengan menggunakan program Partial Least Square (PLS).

Partial Least Square (PLS) merupakan pendekatan berbasis komponen untuk

pengujian model persamaan struktural atau biasa disebut SEM (Saputro &

Siagian, 2017). Partial Least Square (PLS) didasarkan pada gagasan yang

memiliki dua prosedur interatif yang menggunakan estimasi kuadrat terkecil

untuk model tunggal dan multi-komponen.Dengan menerapkan prosedur,

algoritma ini bertujuan untuk meminimalkan varians dari semua variabel

dependen, oleh karena itu penyebab dan arah antara semua variabel perlu

didefenisikan secara jelas.Partial Least Square (PLS) terbagi atas model

pengukuran dan model struktural. Partial Least Square (PLS) merupakan metode

yang power full oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Data tidak harus

berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal,

interval sampai ratio dapat digunakan pada model yang sama) dan ukuran sampel

tidak harus besar. Tahapan analisis data SEM dengan menggunakan software PLS

menurut (Saputro & Siagian, 2017) adalah sebagai berikut ;

1. Pengukuran Model (Outer Model)

65
Suatu konsep dan model penelitian tidak dapat diuji dalam suatu model

prediksi hubungan relasional atau kausal jika belum melewati tahap

purifikasi dalam model pengukuran.Model pengukuran sendiri digunakan

untuk menguji validitas konstruks dan reabilitas instrumen.

1) Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen

penelitian mengukur apa yang harusnya diukur. Dalam penelitian

ini, uji validitas yang digunakan adalah validitas konvergen dan

validitas diskriminan.

Tabel 3.4
Parameter Uji Validitas Dalam Model Pengukuran Smart PLS
Uji Validitas Parameter Rule Of Thumbs

Faktor loading Lebih dari 0,5


Konvergen
Average variance extracted (AVE) Lebih dari 0,5

Deskriminan Akar AVE dan korelasi variabel Akar AVE > Korelasi

latgen variabel

Sumber:(Saputro & Siagian, 2017)

2) Uji reabilitas

Dalam PLS uji reabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s alpha

dan nilai Composite reliability. Cronbach’s alphamengukur atas

bawah nilai reabilitas suatu konstruk sedangkan Composite

reliabilitymengukur nilai sesungguhnya reabilitas suatu

kontruks.Rule of thumb nilai alpha atau composite reliability harus

lebih besar dari 0,7 meskipun 0,5 masih dapat diterima.

66
2. Model Struktural (Inner Model)

Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 melihat

besarnya pengaruh yang diterima konstruks endogen dari konstruk

eksogen. Nilai R2juga digunakan untuk mengukur tingkat variasi

perubahan variabel eksogen terhadap variabel endogen. Pengujian

terhadap model struktural dapat dilakukan dengan melihat nilai R-Square

yang merupakan uji goodness-fit model dan melihat signifikansi dengan

melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi statistik. Untuk

pengujian signifikansi hipotesis penelitian, dilakukan melalui penilaian

nilai koefisien path atau inner model yang ditunjukkan oleh nilai T-

Statistik atau T hitung dibandingkan dengan nilai T Tabel sebesar 1.96

pada kesalahan menolak data sebesar alpha 5%(Saputro & Siagian, 2017)

sebagai berikut :

1) Jika nilai T statistik > dari 1,96 maka hipotesis diterima

2) Jika nilai T statistik < dari 1,96 maka hipotesis ditolak.

Pengelompokan pengujian hipotesis dalam penelitian ini terbagi menjadi dua :

1. Pengujian hipotesis pengaruh langsung (direct effect)

Penilaian hipotesis ini meliputi pengaruh langsung suatu konstruk eksogen

terhadap konstruk endogen. Penilaian dengan memperhatikan nilai T

statistik yang merupakan t hitung yang dibandingkan dengan T tabel

sebesar 1,96. Jika nilai T statistik > dari 1,96 maka hipotesis diterima dan

jika nilai T statistik < dari 1,96 maka hipotesis ditolak.

67
2. Pengujian hipotesis pengaruh tidak langsung (inderect effect)

Untuk menilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) yaitu

pengaruh konstruk endogen tertentu terhadap endogen tertentu melalui

konstruk intervening, penilaian hipotesis menggunakan pendekatan uji

Sobel Test. Menguji hipotesis mediasi adalah dengan strategi product of

coefficientyaitu menilainya kembali dengan menggunakan pendekatan uji

Sobel Test. Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh

tidak langsung variabel independent (X) kepada variabel dependen

(Y)melalui variabel intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y

melalui M dihitung dengan cara mengalihkan jalur X – M (a) dengan jalur

M – Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c-c1), dimana c adalah pengaruh X

terhadap Y setelah mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis

dengan Sa dan Sb, besarnya standar eror tidak langsung (inderect effect)

Sab dihitung dengan rumus sebagai berikut ini :

Keterangan :

1) Nilai b koefisien path pengaruh variabel independen terhadap

variabel mediasi

2) S12 adalah standar error dari koefisien path S 2


7 J
-
3) Nilai
2
e
a adalah koefisien path pengaruh variabel mediasi terhadap
5
variabel dependen n
t i
4) Sa adalah standar error dari koefisien path S
2 2
b
h
b
s
u
n
K 68
e
l
Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung maka

menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut :

t=

Berdasarkan hasil pehitungan nilai t hitung tersebut dibandingkan dengan

nilai t tabel 1,96 pada kesalahan menolak data sebesar 0.05. Jika nilai t hitung

lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh intervening,

sebaliknya jika t hitung lebih rendah dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan

tidak terjadi pengaruh intervening. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat

pengaruh positif yang signifikan dari hasil perbandingan diatas nilai t hitung atau t

statistik lebih besar dari t tabel sebesar 1,96 atau 10,485 > 1,96.

3.8 Analisis Deskriptif

Analisis ini bermaksud untuk menggambarkan karakteristik masing-

masing variabel penelitian. Dengan cara menyajikan data ke dalam tabel

distribusi frekuensi, yang menggambarkan tingkat frekuensi dan persentase (%)

dari masing-masing jawaban responden pada skala likert serta

menginterpretasikannya. Analisis ini tidak menghubung-hubungkan satu variabel

dengan variabel lainnya. Untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing

indicator dalam pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dipakai rumus berikut.

(Arikunto, 2002) :

Rata-rata Skor = ∑ fi x Wo

∑1

Dimana : ∑ fi = total frekuensi ke i

Wo = bobot

69
∑1 = total frekuensi

Sedangkan untuk mencari tingkat capaian responden (TCR) digunakan

rumus berikut (Arikunto, 2002) :

TCR = Rata-rata Skor x 100

Dimana : TCR = Tingkat Capaian jawaban Responden

(Arikunto, 2002) menyatakan bahwa kriteria nilai tingkat capaian

responden (TCR) dapat diklasifikasikan seperti tabel berikut :

3.4

Kriteria Nilai Tingkat Capaian Responden (TCR)


Persentasi Pencapaian Kriteria Penilaian

90% - 10% Sangat Baik

80% - 89.99% Baik

65% - 79.99% Cukup Baik

55% - 64.99% Kurang Baik

0% - 54.99% Tidak Baik

70
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

4.1 Deskripsi Objek Penelitian


4.1.1 Sejarah Puskesmas Selayo
Pusat Kesehatan masyarakat disingkat dengan Puskesmas, adalah

organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya Kesehatan yang bersifat

menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,

dengan peran aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat di pikul oleh

pemerintah dan masyarakat. Upaya Kesehatan tersebut di selenggarakan dengan

menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat

Kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Puskesmas adalah institusi pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 pasal 1. Puskesmas Selayo

yang beralamat Jl. Raya Padang - Solok, Selayo, Kec. Kubung, Kabupaten Solok,

Sumatera Barat. Puskesmas Selayo merupakan salah satu tempat pelayanan yang

siap melayani masyarakat di daerah kabupaten solok dan sekitarnya. Salah satu

puskesmas di Kabupaten Solok melayani berbagai program puskesmas seperti

periksa Kesehatan (check up), pembuatan surat keterangan sehat, rawat jalan,

lepas jahitan, ganti balutan jahit luka, cabut gigi, periksa tensi, tes hamil, periksa

anak, tes golongan darah, asam urat, kolesterol dan lainnya.

71
Pelayanan Puskesmas Selayo juga baik dengan tenaga Kesehatan yang

baik, mulai dari perawat, dokter, alat Kesehatan dan obatnya. Puskesmas ini dapat

menjadi salah satu pilihan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhan terkait

Kesehatan. Persoalan yang kemudian muncul adalah bagaimana menciptakan

kinerja tenaga medis yang baik sehingga tenaga medis pada Puskesmas Selayo

dapat menghasilkan pekerjaan yang optimal.

4.1.2 Visi dan Misi Puskesmas Selayo

4.1.2.1 Visi Puskesmas Selayo

“Terwujudnya Pelayanan Prima dan Berkualitas”

4.1.2.2 Misi Puskesmas Selayo

Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas Selayo telah merumuskan misi

berupa jangka Panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang

dirumuskan berdasarkan visi diatas yaitu:

1. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat dan akurat.

2. Menyelenggarakan tertib administrasi dokumen secara baik dan benar.

3. Menyediakan pelayanan yang santun, nyaman dan berkualitas.

4.2 Deskripsi Penelitian


Jumlah kuesioner yang dibagikan pada semua bidang adalah sebanyak 65

kuesioner, dari jumlah total kuesioner yang disebar tersebut telah disi dan

dikembalikan semuanya sebanyak 65 kuesioner.

72
Tabel 4.1
Perhitungan Hasil Penyebaran Kuesioner
No. Kuesioner Jumlah Persentase%
1 Kuesioner yang didistribusikan 65 100
2 Kuesioner yang tidak kembali 0 0
3 Kuesioner yang salah isi (cacat atau rusak) 0 0
4 Kuesioner yang layak untuk olah data 65 100
Sumber : Hasil Survey, tahun 2022

4.3 Karakteristik Responden


Karakteristik responden penelitian merupakan profil yang ada pada objek

penelitian, yang dalam hal ini meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,

lama bekerja dan penghasilan.

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Penelitian Usia
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Usia
17-25 tahun 43 66,15
26-45 tahun 15 23,07
> 45 tahun 7 10,76
Jumlah 65 100,0
Sumber : Observasi Lapangan

Usia

17-25 tahun
26-45 tahun
> 45 tahun

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Usia

Berdasarkan usia, yang berumur 17-25 tahun yaitu sebesar 43 orang atau

sebesar 65,15%, yang memiliki umur 26-45 tahun yaitu sebesar 15 orang atau

73
sebesar 23,07% dan yang memiliki umur > 45 tahun yaitu sebesar 7 orang atausebesar

10,76%.

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Penelitian Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 28 43,07
Perempuan 37 56,93
Jumlah 65 100,0
Sumber : Observasi Lapangan

Jenis Kelamin

Laki-laki
Perempuan

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Penelitian Jenis Kelamin

Berdasarkan karakteristik responden jika dilihat dari sisi jenis kelamin dari

65 orang yang menjadi sampel pada penelitian ini, sebanyak 28 orang atau sebesar

43,07% memiliki jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 37 atau sebesar

56,93% berjenis kelamin perempuan. Hasil ini mengindikasikan bahwa mayoritas

karyawan berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Penelitian Pendidikan Terakhir
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Pendidikan Terakhir
D3 43 66,15

74
Keterangan Jumlah Persentase (%)
S1 15 23,07
S2 7 10,76
Jumlah 65 100,0
Sumber : Observasi Lapangan

Pendidikan Terakhir

D3
S1
S2

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Penelitian Pendidikan Terakhir

Selanjutnya jika ditinjau dari sisi pendidikan terakhir yang menunjukkan

yang berpendidikan D3 sebanyak 43 orang atau sebesar 66,15%, berpendidikan S1

sebanyak 15 orang atau sebesar 23,07%, berpendidikan S2 sebanyak 7 orang atau

sebesar 10,76%.

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Penelitian Lama Bekerja
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Lama Bekerja
0-10 Tahun 43 66,15
11-20 Tahun 15 23,07
> 20 Tahun 7 10,76
Jumlah 65 100,0
Sumber : Observasi Lapangan

75
Lama Bekerja

0-10 Tahun
11-20 Tahun
> 20 Tahun

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Penelitian Lama Bekerja

Berikutnya, jika dinilai dari lama bekerja perhitungan frekuensi dari 65

orang konsumen yang bekerja selama 0-10 Tahun sebanyak 43 orang atau sebesar

66,15%, yang bekerja selama 11-20 Tahun sebanyak 15 orang atau sebesar 23,07%

dan yang bekerja selama > 20 Tahun sebanyak 7 orang atau sebesar 10,76%.

Tabel 4.6
Karakteristik Responden Penelitian Penghasilan
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Penghasilan
> Rp. 2.000.000 15 23,07
> Rp. 5.000.000 43 66,15
> Rp. 10.000.000 7 10,76
Jumlah 65 100,0
Sumber : Observasi Lapangan

76
Penghasilan

> Rp. 2.000.000


> Rp. 5.000.000
> Rp. 10.000.000

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Penelitian Penghasilan

Berikutnya, jika dinilai dari penghasilan frekuensi dari 65 orang konsumen

yang berpenghasilan > Rp. 2.000.000 sebanyak 15 orang atau sebesar 23,07%, yang

berpenghasilan > Rp. 5.000.000 sebanyak 43 orang atau sebesar 66,15% dan yang

berpenghasilan > Rp. 10.000.000 sebanyak 7 orang atau sebesar 10,76%.

4.4 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian


4.4.1 Distribusi Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Dari perhitungan jawaban responden terhadap intrumen penelitian variabel

kinerja pegawai sebagai berikut :

Tabel 4.7
Distrubusi Frekuensi Skor Tingkat Capaian Responden
Variabel Kinerja Pegawai (Y) (n=65)
No. Pertanyaan No STS TS N SS Total Rerata TCR
Item (1) (2) (3) S (4) (5) Skor
Kualitas
Saya selalu Y.1 0 0 5 32 14 213 4,17 83,4
mengutamakan kualitas
setiap melakukan
1 pekerjaan.
Saya selalu cepat Y.2 0 0 8 29 14 210 4,11 82,2
tanggap terhadap
pekerjaan yang
diberikan.

77
No. Pertanyaan No STS TS N SS Total Rerata TCR
Item (1) (2) (3) S (4) (5) Skor
Kualitas
Jumlah - - 13 61 28 423 8,28 165,6
Rata-rata - - 7 31 14 212 4,14 82,8

Kuantitas
Saya mampu mencapai Y.3 0 0 6 34 11 209 4,09 81,8
target yang ditetapkan
pimpinan.
2 Saya dapat melebihi Y.4 0 0 12 22 17 209 4,09 81,8
volume pekerjaan yang
telah ditetapkan
pimpinan.
Jumlah - - 18 56 28 418 8,18 163,6
Rata-rata - - 9 28 14 209 4,09 81,8
Pelaksanaan Tugas
Saya tidak menunda Y.5 0 0 7 31 13 210 4,11 82,2
waktu untuk
menyelesaikan
3 pekerjaan.
Saya mampu Y.6 0 0 14 12 25 215 4,21 84,2
mempercepat
menyelesaikan
pekerjaan sebelum
waktu yang ditentukan.
Jumlah - - 21 43 38 425 8,32 166,4
Rata-rata - - 11 22 19 213 4,16 83,2
Tanggung Jawab
Saya bisa Y.7 0 0 6 34 11 209 4,09 81,8
memaksimalkan waktu
4 untuk saya bekerja.
Saya bertanggung Y.8 0 0 12 22 17 209 4,09 81,8
jawab atas pekerjaan
yang saya kerjakan.
Jumlah - - 18 56 28 418 8,18 163,6
Rata-rata - - 9 28 14 209 4,09 81,8
Inovasi
Saya mampu Y.9 0 0 7 31 13 210 4,11 82,2
menyelesaikan beban
kerja yang diberikan
pimpinan tanpa bantuan
5 orang lain.
Dalam menyelesaikan Y.10 0 0 14 12 25 215 4,21 84,2
pekerjaan, saya selalu
berinisiatif tanpa
menunggu perintah dari
pimpinan.

78
No. Pertanyaan No STS TS N SS Total Rerata TCR
Item (1) (2) (3) S (4) (5) Skor
Kualitas
Jumlah - - 21 43 38 425 8,32 166,4
Rata-rata - - 11 22 19 213 4,16 83,2

Jumlah 0 0 91 259 160 2.109 41,28 825,6


Rata-rata 0 0 18 52 32 422 8,256 165,12
Sumber : Olahan Data Primer

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator yang paling dominan

adalah indikator Pelaksanaan Tugas dengan rata-rata 4,16 dan item pernyataan

yang paling dominan adalah Y.6 dengan rata-rata 4,21 dimana pernyataannnya

adalah Saya mampu mempercepat menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu

yang ditentukan.

4.4.2 Distribusi Variabel Pengalaman Kerja (X1)


Dari perhitungan jawaban responden terhadap intrumen penelitian variable

pengalaman kerja sebagai berikut :

Tabel 4.8
Distrubusi Frekuensi Skor Tingkat Capaian Responden
Variabel Pengalaman Kerja (X1) (n=65)
No. Indikator No STS TS N SS Total Rerata TCR
Ind Item (1) (2) (3) S (4) (5) Skor
Lama Masa Bekerja
Saya bekerja di instansi X1.1 0 0 10 23 18 212 4,15 83,0
ini sudah cukup lama.
Sebelum saya bekerja X1.2 0 0 5 26 20 219 4,29 85,8
disini, saya pernah
1 bekerja ditempat lain.
Pekerjaan yang X1.3 0 0 3 37 11 212 4,15 83,0
dilimpahkan kepada
saya pernah dialami
sebelumnya.
Jumlah - - 18 86 49 643 12,59 251,8
Rata-rata - - 6 27 17 214 4,19 83,9
Tingkat Rutinitas Pekerjaan
Sebelum memulai X1.4 0 0 14 25 12 202 3,96 79,2

79
No. Indikator No STS TS N SS Total Rerata TCR
Ind Item (1) (2) (3) S (4) (5) Skor
Lama Masa Bekerja
pekerjaan saya selalu
melakukan persiapan
diri dalam bekerja.
2 Saya selalu melakukan X1.5 0 0 15 24 12 201 3,94 78,8
rutinitas pekerjaan
dengan baik dan
optimal.
Pimpinan memberikan X1.6 0 0 13 18 20 211 4,13 82,6
kegiatan rutin dengan
baik kepada pegawai.
Jumlah - - 42 67 44 614 12,03 240,6
Rata-rata - - 14 22 15 205 4,01 80,2
Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan
Saya selalu mengerjakan X1.7 0 0 5 32 14 213 4,17 83,4
pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang benar.
Pengalaman kerja yang X1.8 0 0 17 20 14 201 3,94 78,8
saya miliki, membantu
3 saya menyelesaikan
tugas secara efesien.
Pengalaman bekerja X1.8 0 0 5 32 14 213 4,17 83,4
saya banyak
memberikan keahlian
dan keterampilan kerja
yang relatif tinggi.
Jumlah - - 27 84 42 627 12,28 245,6
Rata-rata - - 9 28 14 209 4,09 81,8
Jumlah 0 0 87 237 135 1.884 36,9 738
Rata-rata 0 0 29 79 45 628 12,3 246
Sumber : Olahan Data Primer

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator yang paling dominan

adalah indikator Lama Masa Bekerja dengan rata-rata 4,19 dan item pernyataan

yang paling dominan adalah X1.2 dengan rata-rata 4,29 dimana pernyataannnya

adalah Sebelum saya bekerja disini, saya pernah bekerja ditempat lain.

4.4.3 Distribusi Variabel Disiplin Kerja (X2)


Dari perhitungan jawaban responden terhadap intrumen penelitian variabel

disiplin kerja sebagai berikut :

80
Tabel 4.9
Distrubusi Frekuensi Skor Tingkat Capaian Responden
Variabel Disiplin Kerja (X2) (n=65)

No. Indikator No STS TS N SS Total Rerata TCR


Ind Item (1) (2) (3) S (4) (5) Skor
Tujuan dan Kemampuan
Saya bekerja sesuai X2.1 0 0 12 22 17 209 4,09 81,8
keahlian yang saya
1 miliki.
Saya bekerja sesuai X2.2 0 0 7 31 13 210 4,11 82,2
tujuan yang telah di
tetapkan pimpinan.
Jumlah - - 19 53 30 419 8,2 164
Rata-rata - - 10 27 15 210 4,1 82
Teladan Pimpinan
Pimpinan saya X2.3 0 0 14 12 25 215 4,21 84,2
memberikan contoh
baik pada pegawai di
2 kantor.
Pimpinan saya selalu X2.4 0 0 6 34 11 209 4,09 81,8
memberikan motivasi
pada saat bekerja.
Jumlah - - 20 46 36 424 8,3 166
Rata-rata - - 10 23 18 212 4,15 83
Balas Jasa
Saya tipe orang yang X2.5 0 0 12 22 17 209 4,09 81,8
selalu membantu
rekan yang lagi
3 kesulitan.
Kantor saya selalu X2.6 0 0 13 18 20 211 4,13 82,6
memberikan
penghargaan terhadap
pencapaian
pegawainya.
Jumlah - - 25 40 37 420 8,22 164,4
Rata-rata - - 13 20 19 210 4,11 82,2
Keadilan
Kantor tempat saya X2.7 0 0 5 32 14 213 4,17 83,4
bekerja selalu
memberikan keadilan
4 pada pegawai.
Pimpinan saya selalu X2.8 0 0 17 20 14 201 3,94 78,8

81
bertanggung jawab
atas apa yang telah
terjadi di kantor.
Jumlah - - 22 52 28 414 8,11 162,2
Rata-rata - - 11 26 14 207 4,055 81,1
Waskat
Saya mendapatkan X2.9 0 0 7 31 13 210 4,11 82,2
pujian atas prestasi
kerja yang saya capai.
5 Pimpinan sangat aktif X2.10 0 0 14 12 25 215 4,21 84,2
dalam mengawasi
kegiatan pegawai.
Jumlah - - 21 43 38 425 8,32 166,4
Rata-rata - - 11 22 19 213 4,16 83,2
Jumlah 0 0 107 234 169 2.102 41,15 823
Rata-rata 0 0 21 47 34 420 13,7 164,6
Sumber : Olahan Data Primer

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator yang paling dominan

adalah indikator Waskat dengan rata-rata 4,16 dan item pernyataan yang paling

dominan adalah X2.10 dengan rata-rata 4,21 dimana pernyataannnya adalah

Pimpinan sangat aktif dalam mengawasi kegiatan pegawai.

4.4.4 Distribusi Variabel Kepuasan Kerja (Z)


Dari perhitungan jawaban responden terhadap intrumen penelitian variable

kepuasan kerja sebagai berikut :

Tabel 4.10
Distrubusi Frekuensi Skor Tingkat Capaian Responden
Variabel Kepuasan Kerja (Z) (n=65)
No. Indikator No STS TS N SS Total Rerata TCR
Ind Item (1) (2) (3) S (4) (5) Skor
Menyenangkan Pekerjaannya
Saya merasa senang Z.1 0 0 6 29 16 214 4,19 83,3
terhadap pekerjaan
yang diberikan.
Saya merasa senang Z.2 0 0 16 16 19 207 4,05 81,0
1 karena pimpinan
telah membantu
memberikan
bimbingan pekerjaan

82
yang baik kepada
pegawai.
Jumlah - - 22 45 35 421 8,24 164,3
Rata-rata - - 11 23 18 211 4,12 82,15
Mencintai Pekerjaannya
Saya melakukan Z.3 0 0 6 31 14 212 4,15 83,0
pekerjaan dengan
senang hati tanpa
paksaan.
2 Saya merasa Z.4 0 0 5 37 9 208 4,07 81,4
pimpinan telah
membantu
memberikan solusi
jika pegawai sedang
ada masalah dalam
bekerja.
Jumlah - - 11 68 23 420 8,22 164,4
Rata-rata - - 6 34 12 210 4,11 82,2
Moral Kerja Positif
Saya mendapatkan Z.5 0 0 9 26 16 211 4,13 82,6
tujuan yang baik
dalam melakukan
3 pekerjaan.
Pimpinan selalu Z.6 0 0 13 18 20 211 4,13 82,6
memberikan mutu
yang baik dalam
pencapaian kinerja
pegawai.
Jumlah - - 22 44 36 422 8,26 165,2
Rata-rata - - 11 22 18 211 4,13 82,6
Disiplin Kerja
Dalam bekerja, saya Z.7 0 0 5 32 14 213 4,17 83,4
melakukan dengan
teliti dan taat.
4 Pimpinan Z.8 0 0 10 23 18 212 4,15 83,0
memberikan tata
tertib kerja agar
dilaksanakan dengan
baik.
Jumlah - - 15 55 32 425 8,32 166,4
Rata-rata - - 8 28 16 213 4,16 83,2
Prestasi Kerja
Dalam Z.9 0 0 5 26 20 219 4,29 85,8
melaksanakan tugas
saya selalu
5 mendapatkan hasil
kerja yang baik.
Pimpinan selalu Z.10 0 0 3 37 11 212 4,15 83,0
memberikan arahan

83
kepada pegawai
dalam prestasi
kerjanya.
Jumlah - - 8 63 31 431 8,44 168,8
Rata-rata - - 4 32 16 216 4,22 84,4
Jumlah 0 0 78 275 157 2.119 41,48 829,1
Rata-rata 0 0 16 55 31 424 8,296 165,82
Sumber : Olahan Data Primer

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator yang paling dominan

adalah indikator Prestasi Kerja dengan rata-rata 4,22 dan item pernyataan yang

paling dominan adalah Z.9 dengan rata-rata 4,29 dimana pernyataannnya adalah

Dalam melaksanakan tugas saya selalu mendapatkan hasil kerja yang baik.

4.5 Analisis Data Penelitian


Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode SEM

berbasis Partial Least Square (PLS) memerlukan 2 tahap untuk penilaian dari

sebuah model penelitian yaitu outer model dan inner model. Tahap-tahap tersebut

adalah sebagai berikut :

4.5.1 Menilai Outer Model atau Measurement Model


Penilaian outer model bertujuan untuk menilai korelasi antara score item

atau indikator dengan skor konstruknya yang menunjukkan tingkat kevalidan

suatu item pernyataan. Pengujian outer model dilkukan berdasarkan hasil uji coba

angket yang telah dilakukan untuk seluruh variabel penelitian. Terdapat tiga

kriteria di dalam penggunaan teknik analisa data untuk menilai outer model yaitu

Convergent Validity, Discriminant Validity dan Composite Reliability. Dalam

tahap pengembangan korelasi 0,50 sampai 0,6 dianggap masih dapat diterima.

Dalam penelitian batasan nilai convergent validity diatas 0,6.

84
4.5.2 Pengujian Outer Model (Structural Model) Sebelum Eliminasi
Berdasarkan hasil pengujian outer model dengan menggunakan SmartPLS,

diperoleh nilai korelasi antara item pernyataan-pernyataan variabel penelitian

sebagai berikut :

Gambar 4.6
Outer Loadings Sebelum Eliminasi

Dalam tahap pengembangan korelasi 0,50 sampai 0,6 dianggap masih

memadai atau masih dapat diterima. Dalam penelitian batasan nilai nilai

convergent validity di atas 0,6

4.5.3 Pengujian Outer Model (Structural Model) Setelah Eliminasi


Berdasarkan hasil pengujian outer model dengan menggunakan SmartPLS,

diperoleh nilai korelasi antara item pernyataan-pernyataan variabel penelitian

sebagai berikut :

85
Gambar 4.7
Outer Loadings Setelah Eliminasi
Dalam tahap pengembangan korelasi 0,50 sampai 0,6 dianggap masih

memadai atau masih dapat diterima. Dalam penelitian batasan nilai nilai

convergent validity di atas 0,5. terdapat beberapa indikator yang tereliminasi dar

variabel pengalaman kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan melalui

kepuasan kerja.

4.4.3.1 Pengujian Outer Model Pengalaman Kerja (X1)


Berdasarkan pengujian outer model pada algoritma PLS didapatkan hasil

pengujian convergent validity sebagai berikut :

86
Gambar 4.8
Outer Loadings Pengalaman Kerja

Dari gambar diatas terlihat indikator X1.8 di eliminasi karena memiliki

nilai convergent validity 0,498 < 0,5. Selain gambar diatas untuk melihat nilai

Outer Loadings yang valid setelah tereliminasi sebagai berikut :

Tabel 4.11
Outer Loadings Pengalaman Kerja
Indikator Nilai Convergent Validity Keterangan
X1.1 0,716 Valid
X1.2 0,549 Valid
X1.3 0,641 Valid
X1.4 0,649 Valid
X1.5 0,634 Valid
X1.6 0,668 Valid
X1.7 0,749 Valid
X1.9 0,635 Valid
Sumber : Olahan SmartPLS

Dalam penelitian batasan nilai nilai convergent validity di atas 0,5 dengan

demikian pengalaman kerja valid.

4.4.3.2 Pengujian Outer Model Disiplin Kerja (X2)

87
Berdasarkan pengujian outer model pada algoritma PLS didapatkan hasil

pengujian convergent validity sebagai berikut :

Gambar 4.9
Outer Loadings Disiplin Kerja

Dari gambar diatas terlihat indikator X2.3 di eliminasi karena memiliki

nilai convergent validity 0,441 < 0,5 dan indikator X2.7 memiliki nilai convergent

vailidty 0,427 < 0,5. Selain gambar diatas untuk melihat nilai Outer Loadings yang

valid setelah tereliminasi sebagai berikut :

Tabel 4.12
Outer Loadings Disiplin Kerja
Indikator Nilai Convergent Validity Keterangan
X2.1 0,674 Valid
X2.2 0,720 Valid
X2.4 0,671 Valid
X2.5 0,586 Valid
X2.6 0,699 Valid
X2.8 0,761 Valid
X2.9 0,673 Valid
X2.10 0,673 Valid
Sumber : Olahan SmartPLS

88
Dalam penelitian batasan nilai nilai convergent validity di atas 0,5 dengan

demikian disiplin kerja valid.

4.4.3.3 Pengujian Outer Model Kepuasan Kerja (Z)


Berdasarkan pengujian outer model pada algoritma PLS didapatkan hasil

pengujian convergent validity sebagai berikut :

Gambar 4.10
Outer Loadings Kepuasan Kerja

Dari gambar diatas terlihat indikator Z.8 di eliminasi karena memiliki nilai

convergent validity 0,362 < 0,5. Selain gambar diatas untuk melihat nilai Outer

Loadings yang valid setelah tereliminasi sebagai berikut :

Tabel 4.13
Outer Loadings Kepuasan Kerja
Indikator Nilai Convergent Validity Keterangan
Z.1 0,562 Valid
Z.2 0,654 Valid
Z.3 0,684 Valid
Z.4 0,700 Valid
Z.5 0,667 Valid
Z.6 0,653 Valid

89
Z.7 0,562 Valid
Z.9 0,531 Valid
Z.10 0,544 Valid
Sumber : Olahan SmartPLS

Dalam penelitian batasan nilai nilai convergent validity di atas 0,5 dengan

demikian kepuasan kerja valid.

4.4.3.4 Pengujian Outer Model Loyalitas Konsumen (Y)


Berdasarkan pengujian outer model pada algoritma PLS didapatkan hasil

pengujian convergent validity sebagai berikut :

Gambar 4.11
Outer Loadings Kinerja Pegawai

Dari gambar diatas terlihat indikator Y.9 di eliminasi karena memiliki nilai

convergent validity 0,488 < 0,5. Selain gambar diatas untuk melihat nilai Outer

Loadings yang valid setelah tereliminasi sebagai berikut :

Tabel 4.14

90
Outer Loadings Kinerja Pegawai
Indikator Nilai Convergent Validity Keterangan
Y.1 0,536 Valid
Y.2 0,645 Valid
Y.3 0,660 Valid
Y.4 0,615 Valid
Y.5 0,541 Valid
Y.6 0,607 Valid
Y.7 0,720 Valid
Y.8 0,736 Valid
Y.10 0,561 Valid
Sumber : Olahan SmartPLS

Dalam penelitian batasan nilai nilai convergent validity di atas 0,5 dengan

demikian kinerja pagawai valid.

4.4.5 Penilaian Reliabilitas


Setelah diketahui tingkat kevalitan data, maka langkah berikut adalah

mengetahui tingkat keandalan data atau tingkat reliabel dari masing-masing

konstruk atau variabel. Penilaian ini dengan melihat nilai composite reliability

dan nilai crombach alpha. Nilai suatu konstruk dikatakan reliabel jika

memberikan nilai crombach alpha > 0,70.

Tabel 4.15
Report Hasil Pengujian Reliabilitas

Sumber : Hasil Uji Inner Model SmartPLS, 2022

Berdasarkan output SmartPLS pada tabel diatas, telah ditemukan nilai

composite reliability masing-masing konstruk atau variabel besar dari 0,70.

Dengan demikian dapat disimpulkan tingkat kehadalan data baik atau reliable.

4.4.6 Pengujian Inner Model (Structural Model)

91
Proses pengujian selanjutnya adalah pengujian inner model atau model

struktural yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar konstruk

sebagaimana yang telah dihipotesiskan. Model struktural dievaluasi dengan

memperhatikan nilai R-Square untuk konstruk endogen dari pengaruh yang

diterimanya dari konstruk eksogen. Berikut model struktural hasil uji dengan

menggunakan SmartPLS :

Gambar 4.12
Struktural Model Inner
Berdasarkan Gambar 4.12 model struktur diatas dapat dibentuk Persamaan

Model sebagai berikut :

a. Model Persamaan I, merupakan gambaran besarnya pengaruh konstruk

pengalaman kerja dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja dengan koefisien

yang ada ditambah dengan tingkat error yang merupakan kesalahan estimasi

92
atau yang tidak bisa dijelaskan dalam model penelitian.

Kepuasan Kerja = 0,473 X1 + 0,463 X2 + e1

b. Model Persamaan II, merupakan gambaran besarnya pengaruh konstruk

pengalaman kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai

dengan masing-masing koefisien yang ada untuk masing-masing konstruk

ditambah dengan error yang merupakan kesalahan estimasi.

Kinerja Pegawai = 0,575 X1 + 0,166 X2 + 0,230 Z + e2

Berikutnya sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya penilaian inner

model akan dievaluasi melalui nilai R-Squared, untuk menilai pengaruh konstruk

laten eksogen tertentu terhadap konstruk laten endogen apakah mempunyai

pengaruh yang substantive. Berikut estimasi R-Square :

Gambar 4.6

Evaluasi Nilai R Square

Pada Gambar 4.6, terlihat nilai R-Square konstruk kinerja pegawai sebesar

0,884 atau sebesar 88,4%, yang mengambarkan besarnya pengaruh yang

diterimanya oleh konstruk kinerja pegawai dari konstruk pengalaman kerja,

disiplin kerja dan kepuasan kerja. Sementara nilai R-Square untuk konstruk

kepuasan kerja sebesar 0,831 atau sebesar 83,1% menunjukkan besarnya pengaruh

93
yang diberikan oleh konstruk pengalaman kerja dan disiplin kerja dalam

menjelaskan atau mempengaruhi kepuasan kerja.

4.4.7 Pengujian Hipotesis


Pengujian hipotesis bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada

dalam penelitian ini yaitu pengaruh konstruk laten eksogen tertentu dengan

konstruk laten endogen tertentu baik secara langsung maupun secara tidak

langsung melalui variabel mediasi. Pengujian hipotesis pada penelitian ini, dapat

dinilai dari besarnya nilai t-statistik atau t-hitung dibandingkan dengan t-tabel

1,96 pada alpha 5%. Jika t-statistik/t-hitung < t-tabel 1,96 pada alpha 5%, maka

Ho ditolak dan Jika t-statistik/t-hitung > t-tabel 1,96 pada alpha 5%, maka Ha

diterima. Berikut hasil output SmartPLS, yang mengambarkan output estimasi

untuk pengujian model structural :

Tabel 4.16
Hasil Hipotesis

Sumber : Hasil Uji Inner Model SmartPLS, 2022

Berdasarkan hasil pengujian SmartPLS pada tabel 4.16 terlihat hasil

pengujian hipotesis penelitian dimulai dari hipotesis pertama sampai dengan

hipotesis kelima yang merupakan pengaruh langsung konstruk pengalaman kerja

dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja dan pengaruh konstruk konstruk

pengalaman kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.

94
4.4.8 Analisis Jalur
Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan alat bantu

program SmartPLS didapatkan hasil analisis jalur yang dapat dilihat dari tebel

berikut ini :

Tabel. 4.5
Result Path Analysis

Sumber : Hasil Uji Inner Model SmartPLS, 2022

Berdasakan diagram jalur nilai t-statistik atau t-hitung berguna untuk

menilai diterima atau ditolaknya hipotesis, dengan membandingkan nilai t statistik

atau t hitung dengan t-tabel pada 1,96 (pada kesalahan menolak data sebesar 5%).

Nilai t-statistik > t-tabel 1,96 atau 1,872 > 1,96 nilai P-Value 0,062 > 0,05

dengan demikian maka hipotesis dapat diterima atau H0 ditolak dan H6 diterima,

dengan kata lain terdapat pengaruh yang tidak signifikan pengalaman kerja

terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja.

Nilai t-statistik < t-tabel 1,96 atau 1,525 < 1,96 nilai P-Value 0,128 > 0,05

dengan demikian maka hipotesis dapat diterima atau H0 ditolak dan H7 diterima,

dengan kata lain terdapat pengaruh yang tidak signifikan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Adapun hasil penelitian yang

didapatkan sebagai berikut :

95
Tabel. 4.6
Hasil Hipotesis Penelitian

Hipotesis Pernyataan Nilai T P Keterangan


Koefisien Statistik Values
H1 Pengalaman 0,473 3,629 > 0,000 < Diterima,
kerja (X1) 1,96 0,05 karena nilai
berpengaruh koefisien
signifikan bernilai
terhadap positif, nilai
Kepuasan kerja t-statistik
(Z) pegawai 3,629 lebih
Puskesmas besar dari
Selayo 1,96 dan nilai
p values
0,000 lebih
kecil dari
0,05
H2 Disiplin kerja 0,463 3,588 > 0,000 < Diterima,
(X2) 1,96 0,05 karena nilai
berpengaruh koefisien
signifikan bernilai
terhadap positif, nilai
Kepuasan kerja t-statistik
(Z) Pegawai 3,588 lebih
Puskesmas besar dari
Selayo 1,96 dan nilai
p values
0,000 lebih
kecil dari
0,05
H3 Pengalaman 0,575 3,721 > 0,000 < Diterima,
kerja (X1) 1,96 0,05 karena nilai
berpengaruh koefisien
signifikan bernilai
terhadap Kinerja positif, nilai
pegawai (Y) t-statistik
Puskesmas 3,721 lebih
Selayo besar dari
1,96 dan nilai
p values
0,000 lebih
kecil dari
0,05
H4 Disiplin kerja 0,166 1,025 < 0,306 > Ditolak,
(X2) 1,96 0,05 karena nilai t-

96
Hipotesis Pernyataan Nilai T P Keterangan
Koefisien Statistik Values
berpengaruh statistik 1,025
signifikan lebih kecil
terhadap Kinerja dari 1,96 dan
pegawai (Y) nilai p values
pada Pegawai 0,306 lebih
Puskesmas besar dari
Selayo 0,05
H5 Kepuasan 0,230 1,913 < 0,056 Ditolak,
kerja(Z) 1,96 >0,05 karena nilai t-
berpengaruh statistik 1,913
signifikan lebih keil dari
terhadap Kinerja 1,96 dan nilai
pegawai (Y) p values
pada Pegawai 0,056 lebih
Puskesmas besar dari
Selayo 0,05
H6 Pengalaman 0,109 1,872 < 0,062 > Ditolak,
kerja (X1) 1,96 0,05 nilai t-
berpengaruh statistik 1,872
signifikan lebih kecil
terhadap Kinerja dari 1,96 dan
pegawai (Y) nilai p values
melalui 0,062 lebih
Kepuasan kerja besar dari
(Z) pada 0,05
Pegawai
Puskesmas
Selayo
H7 Disiplin kerja 0,106 1,525 < 0,128 > Ditolak,
(X2) 1,96 0,05 nilai t-
berpengaruh statistik 1,872
signifikan lebih kecil
terhadap Kinerja dari 1,96 dan
pegawai (Y) nilai p values
melalui 0,062 lebih
Kepuasan kerja besar dari
(Z) pada 0,05
Pegawai
Puskesmas
Selayo
Sumber : Hasil Uji Inner Model SmartPLS, 2022

97
4.5 Hasil Penelitian
4.5.1 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Hasil pengujian data dengan menggunakan alat bantu program SmartPLS

menemukan nilai koefisien pengalaman kerja sebesar 0,473 yang merupakan

besarnya pengaruh yang diberikan konstruk ini terhadap kepuasan kerja.

Selanjutnya untuk menilai apakah hipotesis ini diterima atau ditolak, maka

perbandingan antara nilai t-statistik atau t-hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha

5%. Dimana nilai t-statistik > t-tabel 1,96 pada alpha 5% atau 3,629 > 1,96 nilai P-

Value 0,000 < 0,05 oleh karena itu H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain

terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap kepuasan

kerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Efendi

& Winenriandhik a, 2020) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman

kerja terhadap kepuasan kerja.

4.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Dari hasil pengujian data dengan program SmartPLS ditemukan nilai

koefisien disiplin kerja sebesar 0,463 yang merupakan besarnya pengaruh yang

diberikan konstruk ini terhadap kepuasan kerja. Selanjutnya untuk menilai apakah

hipotesis ini diterima atau ditolak, maka dibandingkan antara nilai t-statistik atau t-

hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha 5%. Dimana jika nilai t-statistik > t-tabel

1,96 pada alpha 5% atau 3,588 > 1,96 nilai P-Value 0,000 < 0,05 maka hipotesis

dapat diterima atau H0 ditolak dan H2 diterima, dengan kata lain terdapat

pengaruh positif yang signifikan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja. Hasil

98
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nugrahaning sih,

2017) terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja.

4.5.3 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pegawai


Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan alat bantu program

SmartPLS terlihat nilai koefisien pengalaman kerja sebesar 0,575 yang merupakan

besarnya pengaruh yang diberikan konstruk pengalaman kerja terhadap kinerja

pegawai. Untuk mengetahui apakah hipotesis ini diterima atau ditolak, maka

perbandingan antara nilai t-statistik atau t-hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha

5%. Dimana nilai t-statistik > t-tabel 1,96 pada alpha 5% atau 3,721 > 1,96 nilai P-

Value 0,000 < 0,05 oleh karena itu H0 ditolak dan H3 diterima, dengan kata lain

terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap kinerja

pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Pamungkas et al., 2017) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

pengalaman kerja terhadap kinerja pegawai.

4.5.4 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai


Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan alat bantu program

SmartPLS terlihat nilai koefisien disiplin kerja sebesar 0,166 yang merupakan

besarnya pengaruh yang diberikan konstruk ini terhadap pembentukan kinerja

pegawai. Untuk mengetahui apakah hipotesis ini diterima atau ditolak, maka

perbandingan antara nilai t-statistik atau t-hitung dengan t-tabel 1,96 pada alpha

5%. Dimana nilai t-statistik > t-tabel 1,96 pada alpha 5% atau 1,025 < 1,96 nilai P-

Value 0,306 > 0,05 oleh karena itu H0 diterima dan H4 ditolak, dengan kata lain

99
terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan disiplin kerja terhadap kinerja

pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Nugrahaning sih, 2017) terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan disiplin

kerja terhadap kinerja pegawai.

4.5.5 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SmartPLS diperoleh

nilai koefisien kepuasan kerja sebesar 0,230 yang merupakan besarnya pengaruh

yang diberikan konstruk ini terhadap kinerja pegawai. Selanjutnya untuk menilai

nilai t-statistik atau t-hitung berguna untuk menilai diterima atau ditolaknya

hipotesis, dengan membandingkan nilai t statistik atau t hitung dengan t-tabel

pada 1,96 (pada kesalahan menolak data sebesar 5%). Nilai t-statistik > t-tabel

1,96 atau 1,913 > 1,96 nilai P-Value 0,056 < 0,05 dengan demikian maka hipotesis

dapat diterima atau H0 ditolak dan H5 ditolak, dengan kata lain terdapat pengaruh

positif dan tidak signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nabawi, 2019)

terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja

pegawai.

4.5.6 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pegawai melalui


Kepuasan Kerja
Nilai koefisien original sampel sebesar 0,109 artinya terdapat nilai positif

antara hubungan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pegawai melalui Kepuasan

Kerja. Nilai t-statistik > t-tabel 1,96 atau 1,872 > 1,96 nilai P-Value 0,062 > 0,05

dengan demikian maka hipotesis dapat diterima atau H0 ditolak dan H6 ditolak,

dengan kata lain terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pengalaman kerja

100
terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja. Maka kinerja pegawai akan

meningkat melalui kepuasan kerja, kinerja pegawai semakin menurun apabila

tidak langsung dipengaruhi oleh pengalaman kerja. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sofian & Julkarnain, 2019) terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap Kinerja Pegawai

melalui Kepuasan Kerja.

4.5.7 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui


Kepuasan Kerja
Nilai koefisien original sampel sebesar 0,106 artinya terdapat nilai positif

antara hubungan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pegawai melalui Kepuasan

Kerja. Nilai t-statistik < t-tabel 1,96 atau 1,525 < 1,96 nilai P-Value 0,128 > 0,05

dengan demikian maka hipotesis dapat diterima atau H0 ditolak dan H7 ditolak,

dengan kata lain terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Maka Kinerja Pegawai akan

menurun melalui Kepuasan Kerja, Kinerja Pegawai semakin meningkat apabila

langsung dipengaruhi oleh disiplin kerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Purba, DeniCandra & Loindong, 2019) terdapat

pengaruh positif dan tidak signifikan disiplin kerja terhadap Kinerja Pegawai.

101
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap

kepuasan kerja.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kepuasan

kerja.

3. Terdapat pengaruh p o s i t i f d a n signifikan pengalaman kerja terhadap

kinerjapegawai.

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja

pegawai.

5. Terdapat pengaruh p o s i t i f dan tidak signifikan kepuasan kerja

terhadap kinerja pegawai.

6. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pengalaman kerja terhadap

kinerjapegawai melalui kepuasan kerja.

7. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan disiplin kerja terhadap

kinerjapegawai melalui kepuasan kerja.

8. Kontribusi variabel Pengalaman Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja

Pegawai yaitu sebesar 0,884 atau sebesar 88,4 %, sedangkan sisanya yaitu

11,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

102
9. Kontribusi variabel Pengalaman Kerja dan Disiplin Kerja terhadap

Kepuasan Kerja yaitu sebesar 0,831 atau sebesar 83,1%, sedangkan sisanya

16,9 yaitu dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis mengemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Puskesmas Selayo

Bagi Puskesmas Selayo agar dapat mempertahankan pengalaman kerja

sehingga tetap meciptakan kepuasan kerja yang baik. Dengan adanya

pengalaman kerja yang baik akan mampu meningkatkan kinerja pegawai.

Untuk itu perusahaan memang harus benar-benar menciptakan pengalaman

kerja yang baik. Juga harus lebih memperhatikan disiplin kerja agar tetap

menunjang kepuasan kerja. Disamping itu organisasi lebih memperhatikan

masalah kepuasan kerja agar kinerja pegawai tetap meningkat. Dengan

kepuasan kerja akan mampu meningkatkan kinerja pegawai pada

Puskesmas Selayo.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan hasil penelitian ini

dengan melibatkan variabel–variabel independen berkaitan dengan kinerja

pegawai seperti lingkungan kerja kerja, budaya organisasi dan motivasi

Kerja ataupun menambahkan variabel moderating. Dengan harapan sampel

dan objek penelitian lebih lebih besar lagi.

103
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, F. (2021). Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia. 4(2), 128–136.

Ahmad. (2021). Manajemen SDM: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Ruang
Lingkup. Gramedia. https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-sdm/

Alim. (2020). tinjauan pustaka. kinerja karyawan. Repository Radenpatah.Ac.Id.


http://repository.radenfatah.ac.id/7673/3/BAB II Alim.pdf

Andra Tersiana, S. TP, M. (2018). Jenis dan Sumber data.

Anindita, H. (2021). Disiplin Kerja : Pengertian, Jenis, dan Penerapannya di Perusahaan.


Jojonomic.Com. https://www.jojonomic.com/blog/disiplin-kerja/

Arda, M. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Jurnal Ilmiah
Manajemen Dan Bisnis, 18(1), 45–60. https://doi.org/10.30596/jimb.v18i1.1097

Ariyanti, F. (2019). Manajemen, Pengertian Manajemen, Fungsi, dan Jenis Keilmuan


yang Harus Kamu Tahu. Cermati.Com.
https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-
jenis-keilmuan-yang-harus-kamu-tahu

Athar, H. S, . (2020). Pengaruh Kepemimpinan, Kedisplinan, dan Lingkungan Kerja


Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur.
Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 5(1), 57–64.

Azhar, M. E., Nurdin, D. U., & Siswadi, Y. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja dan
Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Humaniora, 4(1), 46–60.

Baruna, J., Vol, H., Merciana, D., Hanna, M., & Kalangi, E. (2020). Pengaruh Pendidikan,
Kompetensi dan Pengalaman Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. 3(2),
230–241.

Basyit, A., Sutikno, B., & Dwiharto, J. (2020). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan
Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal EMA, 5(1), 12–20.
https://doi.org/10.47335/ema.v5i1.44

Bili, W., Resmawan, E., & Kondorura, D. (2018). Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap
Laham Kabupaten Mahakam Ulu. E-Journal Manajemen Universitas Udayana, 6(3),
465–474.

Danendra, & Mujiati. (2016). Teknik penarikan sampel.

Diamas, M. (2021). Contoh Variabel Dependen Dan Independen “Kontrol, Bebas dan
Terikat.” Akuntansilengkap.Com.
https://www.akuntansilengkap.com/penelitian/contoh-variabel-dependen-
104
independen/

Dr. Meiryani, S.E., Ak., M.M., M.Ak., C. (2021). Memahami Skala Likert Dalam
Penelitian Ilham. Accounting.Binus.Ac.Id.
https://accounting.binus.ac.id/2021/08/13/memahami-skala-likert-dalam-penelitian-
ilmiah/

Efendi, S., & Winenriandhika, O. (2020). Pengaruh Rekrutmen, Pelatihan Dan Pengalam
Keja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Di Pt.
Marketama Indah. 3(1), 99–110.

Efendi, S., & Yusuf, A. (2021). Influence Of Competence, Competensation And


Motivation On Employee Perfromance WithJob Satisfaction As Intervening Variable
In The Environment Of Indonesia Professional. 2021(3), 1078–1088.

Fayol, H. (2021). Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol, Pahami Pengertian dan
Prinsipnya. Liputan6. https://hot.liputan6.com/read/4664130/fungsi-manajemen-
menurut-henry-fayol-pahami-pengertian-dan-prinsipnya

Feel, N. H., Herlambang, T., & Rozzaid, Y. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja, Budaya
Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Penelitian
Ipteks, 3(2), 176–185.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/Penelitian_Ipteks/article/view/1892

Firmansyah. (2018). Pengertian Manajemen.

Handoko. (2018). Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja.

Hasibuan. (2019). Pengertian Msdm.

Husaini, Abdullah, SE, M. (2017). Peranan Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam


ORrganisasi Oleh. Occupational Medicine, 53(4), 130.

Indrawan, M. I. (2017). Pengaruh Etika Kerja, Pengalaman Kerja dan Budaya Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kecamatan Binjai Selatan. Journal Abdi Ilmu,
10(2), 1851–1858.

Mardatila, A. (2020). Tujuan Manajemen, Pengertian, Fungsi dan Manfaatnya yang


Perlu Anda Ketahui.

Melati, S. (2021). Mengenal Peran MSDM: Pengertian, Tujuan Fungsi, dan Manfaat.

Michael, T. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi Kedua. Yogyakarta:
Penerbit BPFE-UGM, 177.

Miftah, S. (2021). Teknik Analisis Data: Mengenal Lebih dalam Analisis Data. DOLab.
https://www.dqlab.id/teknik-analisis-data-mengenal-lebih-dalam-analisis-
data#:~:text=Teknik analisis data merupakan suatu,khususnya yang berkaitan
dengan penelitian.

Nabawi, R. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Beban Kerja
105
Terhadap Kinerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(2),
170–183. https://doi.org/10.30596/maneggio.v2i2.3667

Nada Karisma. (2018). indikator-indikator kinerja. Lifepact. https://lifepack.id/mengenal-


apa-saja-indikator-kinerja-karyawan/

Nandy. (2021). Manajemen : Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, & Prinsip.
Gramedia. https://www.gramedia.com/best-seller/manajemen/

Nugrahaningsih, H. dan J. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening
pada PT Tempuran Mas. Jurnal Online Internasional & Nasional, 4(1), 61–76.

Nugroho, F. T. (2021). Pengertian Manajemen, Tujuan, Fungsi, dan Unsur-unsurnya


yang Perlu Diketahui. Bola.Com.
https://www.bola.com/ragam/read/4466004/pengertian-manajemen-tujuan-fungsi-
dan-unsur-unsurnya-yang-perlu-diketahui

Pamungkas, A., Hamid, D., & Prasetya, A. (2017). Pengaruh pendidikan dan pengalaman
kerja terhadap kemampuan kerja dan kinerja karyawan (Studi pada Karyawan PT.
INKA (Persero)). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 43(1), 96–
103. https://media.neliti.com/media/publications/87716-ID-pengaruh-pendidikan-
dan-pengalaman-kerja.pdf

Prawiro, M. (2018). Kepuasan Kerja: Pengertian, Indikator, Fungsi, dan Aspek-Aspeknya.


Maxmanroe.Com. https://www.maxmanroe.com/vid/karir/kepuasan-kerja.html

Purba, Deni Candra, V. P. . L., & Loindong, S. (2019). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja,
Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan
Umum Percetakan Negara Republik Indonesia Cabang Manado. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(1), 841–850.

Ramli, A. H., & Maniagasi, E. T. (2018). Kinerja Karyawan RSUDDOK II di Jayapura.


Prosiding Seminar Nasional Cendikiawan, 805–810.
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/semnas/article/viewFile/3338/2832

Riadi, M. (2020). Pengalaman Kerja (Pengertian, Aspek, Pengukuran dan Manfaat).


KajianPustaka.Com.https://www.kajianpustaka.com/2020/08/pengalaman-kerja.html

Rizky, P., Wahjusaputri, S., & Wibowo, A. A. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pizza Hut Wilayah Jakarta
Timur. Jurnal Riset Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Program Magister Manajemen, 7(2), 105–112. https://doi.org/10.32477/jrm.v7i2.195

Sadat, P. A., Handayani, S., & Kurniawan, M. (2020). Disiplin Kerja dan Motivasi
TerhadapKinerjaKaryawan.Inovator,9(1),23.
https://doi.org/10.32832/inovator.v9i1.3014

Saputro, G. B., & Siagian, H. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Variabel Intervening Motivasi Kerja Di Head Office PT.
Marifood. Agora, 5(3), 1–8.
106
Satibi, I. (2018). Pengertian Objek penelitian menurut para ahli. Jopglass.Com.
https://www.jopglass.com/objek-penelitian/

Setiawan, W. (2019). Variabel Intervening Adalah? Berikut Pengertian dan Konsep


Dasarnya. Akuntanmuslim.Com. https://akuntanmuslim.com/variabel-intervening-
adalah/

Sobari, A. (2016). Konsep Dasar Kinerja dan Manajemen Kinerja. Manajemen Kinerja,
1.10.

Sofian, E., & Julkarnain. (2019). Pengaruh Pengalaman Kerja dan Semangat Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Duta Griya Sarana Medan. Jurnal Riset
Manajemen & Bisnis (JRMB), 4(2), 142–149.

Sugiyono. (2016). pengertian populasi dan sampel.

Sugiyono. (2017). Metode pengumpulan data.

Syafnidawaty. (2020). Apa Itu Populsi Dan Sampel Dalam Penelitian. Raharja.Ac.Id.
https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/

Syafrina, N. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Suka
Fajar Pekan Baru. Eko Dan Bisnis:Riau Economic and Business Review, 4(8), 1–12.
https://ekobis.stieriau-akbar.ac.id/index.php/Ekobis/article/view/5

Wahono, romi satria. (2018). Kiat Menyusun Kerangka Pemikiran Penelitian. Romi
Satria Wahono.Net. https://romisatriawahono.net/2012/08/07/kiat-menyusun-
kerangka-pemikiran-penelitian/#:~:text=Kerangka pemikiran adalah suatu
diagram,alur logika berjalannya sebuah penelitian.&text=Seperti namanya yang
beraneka ragam%2C bentuk diagram kerangka pemikiran j

Waruwu, A. A. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Stres Kerja Dan Konflik Kerja


Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Kepada Kinerja Pegawai Sekretariat
DPRD Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Manajemen Tools, 10(1), 41–52.

Wijaya, H., & Susanty, E. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Studi Kasus Dinas
Pertambangan Dan Energi Kabupaten Musi Banyuasin). Jurnal Ecoment Global,
2(1), 40. https://doi.org/10.35908/jeg.v2i1.213

107
KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth.
Bapak/ibu di Puskesmas Selayo Kabupaten Solok
Di tempat

Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang, maka saya :
Nama : Shakyla Aprisonia A.
No Bp 19101155310774
Jurusan : Manajemen
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan
judul “Pengaruh Pengalaman Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Pegawai dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel Intervening pada Puskesmas
Selayo Kecamatan Kubung di Kabupaten Solok, Sumatera Barat”.
Data dan informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan hal yang sangat
berharga, oleh karena itu partisipasi dan kesediaan Bapak/ibu dalam menjawab
kuesioner ini sangat saya hargai. Data dan informasi yang Bapak/ibu berikan akan
saya jamin kerahasiaan semata-mata digunakan untuk kegiatan ilmiah.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat saya,

SHAKYLA APRISONIA A
19101155310774

108
A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Umur : 17 – 25 Tahun
26 – 45 Tahun
>45 Tahun
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
3. Pendidikan Terakhir : SMA
D3
S1
S2
4. Lama Bekerja : 0 – 10 Tahun
11 – 20 Tahun
>20 Tahun
5. Penghasilan. : <Rp. 2.000.000.
>Rp. 2.000.000.
>Rp. 5.000.000.
- Rp. 10.000.000
>Rp. 10.000.000

B. CARA PENGISIAN KUESIONER


1. Bacalah dengan cermat, agar jawaban yang diberikan

dapat memberikan informasi yang berguna sesuai

dengan tujuan instrument.

109
2. Jawablah pernyataan berikut dengan memberikan tanda

checklist (√) pada salah satu kolom pilihan yang telah

disediakan.

3. Jawablah pernyataan dengan memberikan 1 jawaban

pada masing- masing pernyataan.

4. Jika anda telah menyilang salah satu jawaban dan

ternyata anda menganggap jawaban tersebut salah, maka

anda diperkenankan untuk mengganti jawaban dengan

memberi tanda (=) pada jawaban yang anda anggap

salah, lalu memberi tanda checklist pada jawaban yang

menurut anda benar.

Alternatif Jawaban Bobot

Sangat tidak setuju (STS) 1

Tidak setuju (TS) 2

Netral (N) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

110
C. DAFTAR KUESIONER

1. Kinerja Pegawai (Y)


Alternatif Jawaban
No Daftar Pernyataan STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
Indikator : Kualitas

1. Saya selalu mengutamakan kualitas


setiap melakukan pekerjaan.
2. Saya selalu cepat tanggap terhadap
pekerjaan yang diberikan.
Indikator : Kuantitas
3. Saya mampu mencapai target yang
ditetapkan pimpinan.
4. Saya dapat melebihi volume
pekerjaan yang telah ditetapkan
pimpinan.
Indikator : Pelaksanaan Tugas
5. Saya tidak menunda waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan.
6. Saya mampu mempercepat
menyelesaikan pekerjaan sebelum
waktu yang ditentukan.
Indikator : Tanggung Jawab

7. Saya bisa memaksimalkan waktu


untuk saya bekerja.
8. Saya bertanggung jawab atas
pekerjaan yang saya kerjakan.
Indikator : Inovasi
9. Saya mampu menyelesaikan beban
kerja yang diberikan pimpinan
tanpa bantuan orang lain.
10. Dalam menyelesaikan pekerjaan,
saya selalu berinisiatif tanpa
menunggu perintah dari pimpinan.

111
2. Pengalaman Kerja (X1)
Alternatif Jawaban
No Daftar Pernyataan STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
Indikator : Lama masa bekerja
1. Saya bekerja di instansi ini sudah
cukup lama.

2. Sebelum saya bekerja disini, saya


pernah bekerja ditempat lain.

3. Pekerjaan yang dilimpahkan


kepada saya pernah dialami
sebelumnya.
Indikator : Tingkat rutinitas pekerjaan

4. Sebelum memulai pekerjaan saya


selalu melakukan persiapan diri
dalam bekerja.
5. Saya selalu melakukan rutinitas
pekerjaan dengan baik dan
optimal.
6. Pimpinan memberikan kegiatan
rutin dengan baik kepada pegawai.
Indikator : Tingkat pengetahuan dan keterampilan

7. Saya selalu mengerjakan pekerjaan


sesuai dengan prosedur yang benar.
8. Pengalaman kerja yang saya
miliki, membantu saya
menyelesaikan tugas secara
efesien.
9. Pengalaman bekerja saya banyak
memberikan keahlian dan
keterampilan kerja yang relatif
tinggi.

112
3. Disiplin Kerja (X2)
Alternatif Jawaban
No Daftar Pernyataan STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
Indikator : Tujuan dan Kemampuan
1. Saya bekerja sesuai keahlian yang
saya miliki.

2. Saya bekerja sesuai tujuan yang


telah di tetapkan pimpinan.

Indikator : Teladan Pimpinan


3. Pimpinan saya memberikan
contoh baik pada pegawai di
kantor.
4. Pimpinan saya selalu memberikan
motivasi pada saat bekerja.

Indikator : Balas Jasa


5. Saya tipe orang yang selalu
membantu rekan yang lagi
kesulitan.

6. Kantor saya selalu memberikan


penghargaan terhadap pencapaian
pegawainya.
Indikator : Keadilan

7. Kantor tempat saya bekerja selalu


memberikan keadilan pada
pegawai.

8. Pimpinan saya selalu bertanggung


jawab atas apa yang telah terjadi di
kantor.
Indikator : Waskat

113
9. Saya mendapatkan pujian atas
prestasi kerja yang saya capai.

10. Pimpinan sangat aktif dalam


mengawasi kegiatan pegawai.

114
4. Kepuasan Kerja (Z)
Alternatif Jawaban
No Daftar Pernyataan STS TS N S (4) SS
(1) (2) (3) (5)
Indikator : Menyenangkan Pekerjaannya
1. Saya merasa senang terhadap
pekerjaan yang diberikan.

2. Saya merasa senang karena


pimpinan telah membantu
memberikan bimbingan pekerjaan
yang baik kepada pegawai.
Indikator : Mencintai Pekerjaannya
3. Saya melakukan pekerjaan dengan
senang hati tanpa paksaan.

4. Saya merasa pimpinan telah


membantu memberikan solusi jika
pegawai sedang ada masalah
dalam bekerja.
Indikator : Moral Kerja Positif

5. Saya mendapatkan tujuan yang baik


dalam melakukan pekerjaan.
6. Pimpinan selalu memberikan mutu
yang baik dalam pencapaian
kinerja pegawai.
Indikator : Disiplin Kerja
7. Dalam bekerja, saya melakukan
dengan teliti dan taat.
8. Pimpinan memberikan tata tertib
kerja agar dilaksanakan dengan
baik.
Indikator : Prestasi Kerja

9. Dalam melaksanakan tugas saya


selalu mendapatkan hasil kerja yang

115
baik.

10. Pimpinan selalu memberikan


arahan kepada pegawai dalam
prestasi kerjanya.

116
TABULASI RESPONDEN

Kinerja Pegawai (Y)


No. Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10
1 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5
2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4
3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3
4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
6 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4
7 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5
8 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4
9 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3
10 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5
11 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3
12 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4
13 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3
14 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4
15 3 4 3 5 4 3 4 4 4 3
16 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5
17 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3
18 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4
19 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5
20 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4
21 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
22 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3
23 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
24 5 4 3 4 3 4 3 3 5 4
25 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3
26 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4
27 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
28 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5
29 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4
30 3 5 3 5 5 3 5 5 3 3
31 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4
32 4 4 5 4 3 3 5 4 4 5
33 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4
34 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4
35 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4
36 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4
37 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4

117
38 4 4 5 4 3 3 5 4 4 5
39 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
40 4 5 4 4 3 3 4 5 4 5
41 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
42 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4
43 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5
44 3 4 5 4 3 3 5 4 4 5
45 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
46 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
47 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
48 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
49 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4
50 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4
51 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3
52 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
53 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4
54 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
55 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4
56 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5
57 4 4 3 4 3 5 4 3 4 5
58 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
59 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4
60 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
61 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
62 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4
63 5 4 3 4 3 5 4 3 3 5
64 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4
65 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

Pengalaman Kerja (X1)


No. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9
1 4 4 4 4 5 4 5 4 5
2 4 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 4 5 4 3 4 3 5 3
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4
6 5 5 4 5 4 5 5 4 4
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 4 5 3 5 4 4 4 3 4
9 4 4 4 4 3 3 3 4 3
10 5 4 4 4 5 4 5 4 5

118
11 4 4 4 4 5 4 5 4 5
12 5 5 4 5 4 5 5 4 4
13 4 4 4 4 4 4 5 4 4
14 5 4 5 4 5 5 5 4 5
15 4 4 5 4 3 4 3 5 3
16 5 4 5 4 5 4 5 5 5
17 4 4 4 4 3 4 3 4 3
18 5 5 4 5 4 5 4 4 4
19 4 3 4 3 4 4 3 4 4
20 4 4 3 4 3 3 3 3 3
21 4 4 5 4 5 4 5 4 5
22 4 3 4 3 4 4 4 3 4
23 4 4 4 4 5 4 5 4 5
24 4 3 4 3 4 3 3 4 4
25 4 4 4 4 5 4 5 4 5
26 4 4 3 4 4 4 4 3 4
27 4 4 3 4 3 3 3 4 3
28 5 5 4 5 4 5 5 5 4
29 4 4 4 4 3 4 3 4 3
30 5 5 5 5 3 5 3 5 3
31 5 4 5 5 4 4 5 5 5
32 4 5 4 4 3 4 3 4 4
33 4 4 5 4 4 5 5 5 5
34 3 4 4 3 4 3 4 4 4
35 5 4 5 5 4 3 4 3 4
36 5 4 5 5 4 5 5 5 4
37 4 4 3 4 4 5 4 3 3
38 4 5 4 4 5 4 5 4 4
39 5 4 5 5 4 5 5 5 5
40 5 5 4 5 4 4 4 4 5
41 5 5 5 5 4 5 4 5 5
42 5 4 5 5 4 4 4 3 3
43 5 5 4 5 5 5 4 4 4
44 4 5 3 4 3 4 3 3 3
45 4 4 5 4 4 5 5 5 5
46 4 3 3 3 4 4 3 3 3
47 4 4 4 3 4 4 4 3 4
48 5 4 5 5 5 4 5 5 5
49 3 4 3 4 3 4 4 4 3
50 4 5 4 4 4 4 4 4 4
51 4 3 4 3 3 4 3 3 5

119
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 5 4 5 4 5 4 4 4
54 5 5 5 4 4 5 5 3 5
55 4 5 4 5 4 3 4 3 5
56 4 5 5 5 5 4 5 3 4
57 4 3 4 3 5 3 5 3 4
58 4 3 4 4 3 3 3 4 4
59 4 4 5 5 4 4 4 5 4
60 3 4 4 5 4 4 4 4 4
61 4 3 3 4 4 4 4 3 5
62 4 5 5 4 5 4 4 5 4
63 4 3 4 3 5 3 5 5 4
64 5 5 4 5 4 5 4 4 3
65 4 4 5 4 4 4 4 5 4

Disiplin Kerja (X2)


No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10
1 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
3 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4
4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
6 5 4 3 5 5 4 4 5 5 4
7 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5
8 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4
9 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3
10 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5
11 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5
12 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5
13 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5
14 5 4 3 5 4 5 4 5 5 5
15 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3
16 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
17 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3
18 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4
19 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4
20 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4
21 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5
22 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
23 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
24 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

120
25 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4
26 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
27 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3
28 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
29 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3
30 5 3 5 5 5 3 5 3 5 3
31 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4
32 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
33 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4
34 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3
35 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
36 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5
37 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4
38 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4
39 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
40 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4
42 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4
43 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
44 4 3 4 3 3 5 3 3 4 4
45 4 5 4 3 5 4 3 3 5 4
46 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3
47 5 4 5 4 4 3 4 3 4 5
48 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
49 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
50 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4
51 4 3 4 4 4 3 5 2 3 4
52 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4
53 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5
54 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5
55 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4
56 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5
57 4 5 4 3 4 3 5 4 5 4
58 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
59 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4
60 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3
61 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5
62 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
63 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4
64 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4
65 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4

121
Kepuasan Kerja (Z)
No. Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10
1 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4
2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3
3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4
4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4
5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
6 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5
7 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5
8 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
9 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3
10 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
11 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4
12 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5
13 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4
14 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
15 4 3 4 4 3 3 5 3 3 4
16 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
17 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4
18 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5
19 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4
20 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3
21 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4
22 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
23 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4
24 5 4 3 4 3 4 4 5 4 3
25 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4
26 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
27 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
28 4 4 5 5 5 4 5 3 3 5
29 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4
30 3 3 5 5 3 4 5 3 3 5
31 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4
32 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4
33 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
34 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3
35 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4
36 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4
37 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
38 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5
39 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4

122
40 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4
41 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4
42 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3
43 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5
44 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4
45 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
46 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4
47 5 4 4 5 3 4 4 4 3 5
48 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5
49 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
50 4 5 3 4 4 3 3 5 4 5
51 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
52 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5
53 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5
54 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5
56 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
57 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
58 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4
59 4 4 3 4 5 3 3 5 5 4
60 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
61 5 4 3 5 3 3 3 4 3 4
62 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5
63 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
64 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3
65 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5

123
HASIL OLAH DATA RESPONDEN

Uji Validitas
Sebelum Eliminasi

Setelah Eliminasi

124
Penilaian Reliabilitas

125
Report Hasil Pengujian AVE

R-Square

Struktur Model Inner

126
Hasil Hipotesis

Path Analysis

127
LAMPIRAN DOKUMENTASI

128
129
Kartu bimbingan

130
131
132
133

Anda mungkin juga menyukai