MATEMATIKA DISKRIT
KELOMPOK C
1. RIZKA YUNIARTI (22205051)
2. ALYA FIRYALDA (22205020)
3. IFTIA ISMAIDA (22205036)
4. DIMAS ADE S (22205033)
5. ISNAEN SOLEH (22205014)
Dari 100 jurnal yang sudah kita cari, kami merujuk pada beberapa jurnal yang berkaitan
dengan peningkatan himpunan pada saat Covid-19 yang nantinya akan kami jadikan bahan
pembuatan untuk jurnal kelompak kami, dengan judul
1. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal High Order Thinking Skill
(HOTS) Materi Himpunan pada Masa Pandemi Covid 19
https://scholar.google.com/scholar?start=10&q=himpunan+covid&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1676294727056&u=%
23p%3DOFsBGvlGHGoJ
2. analisis evektifitas pembelajaran dalam jaringan (daring) dimasa pandemic Covid-19 di SMP Driewanti Bekasi Jawa
Barat
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=himpunan+pada+classroom&oq=himpunan+pada+class#d=
gs_qabs&t=1676211385171&u=%23p%3DisAHdPrGaGoJ
3. ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL REMEDIAL PTS MATA PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS XI PADA SAAT COVID-19
HTTPS://SCHOLAR.GOOGLE.COM/SCHOLAR?HL=ID&AS_SDT=0%2C5&Q=HIMPUNAN+PADA
+CLASSROOM&OQ=HIMPUNAN+PADA+CLASS#D=GS_QABS&T=1676211385171&U=%23P%3
DISAHDPRGAGOJ
4. IMPLEMENTASI E-LEARNING MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM PADA MATERI
HIMPUNAN MASA PENDEMI COVI-19 DI KELAS VII A SMP N 9 PADANGSIDIMPUAN
HTTPS://SCHOLAR.GOOGLE.COM/SCHOLAR?HL=ID&AS_SDT=0%2C5&Q=HIMPUNAN+PADA
+CLASSROOM&OQ=HIMPUNAN+PADA+CLASS#D=GS_QABS&T=1676211354515&U=%23P%3
DHFXEYUURDTCJ
5. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI MASA
PANDEMI COVID-19
HTTPS://SCHOLAR.GOOGLE.COM/SCHOLAR?HL=ID&AS_SDT=0%2C5&Q=STRATEGI+PEME
CAHAN+MASALAH+MATEMATIS+SISWA+PADA+MATERI+HIMPUNAN+DI+MASA+PANDEMI+C
OVID&BTNG=#D=GS_QABS&T=1676287681171&U=%23P%3DIZQFHTGK1-AJ
Jurnal 1
Judul : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal
High Order Thinking Skill (HOTS) Materi Himpunan pada Masa Pandemi Covid 19
Tujuan : dari penelitian ini untuk mengetahui lebih dalam kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa dalam menyelesaikan soal high order thinking skill (HOTS) materi himpunan pada
masa pandemi covid 19. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan subjek memenuhi tiga indikator kemampuan pemecahan masalah
yaitu, 1) mengidentifikasi informasi-informasi yang ada pada soal, mengetahui syarat cukup dan perlu dalam
menyelesaikan soal (menganalisis). 2) mampu membuat strategi perencanaan dengan tepat dan mampu
menyelesaikan soal dengan benar, mampu membuat pembuktian serta kesimpulan dari hasil yang diperoleh
(mencipta). 3) mampu mengkritisi soal, menguji kebenaran hasil yang diperoleh, dan mampu menilai sejauh
mana perencanaan tersebut berjalan dengan baik (mengevaluasi).
Jurnal 2
Judul : analisis evektifitas pembelajaran dalam jaringan (daring) dimasa pandemic Covid-19 di SMP Driewanti Bekasi
Jawa Barat
Tujuan : melakukan penelitian untuk menganalisis apakah pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi
covid-19 ini dapat berjalan dengan efektif di SMP Driewanti Bekasi dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatatif dan teknik pengumpulan data kuisioner yang diisi siswa/i melalui google form untuk mengetahui
pendapat siswa/i tentang efektivitas pembelajaran daring di masa Covid-19.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa dampak dari
pandemi covid-19 saat ini memberikan kontribusi cukup besar pada dunia pendidikan, karena
dengan mewabahnya covid-19 ini kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara tatap
muka diubah menjadi pembelajaran jarak jauh dari rumah. Sehingga menyebabkan ketidakefektifan
pembelajaran daring bagi siswa terutama di SMP Driewanti Bekasi, Jawa Barat. Perlu adanya
langkah dan solusi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia di tengah wabah pandemik covid-19.
Besar harapan, dengan kondisi pembelajaran daring dapat meningkatkan kreativitas dan keahlian
baik guru dan siswa dalam menggunakan teknologi beserta aplikasinya.
Jurnal 3
Judul :Analisis Kualitas Butir Soal Remedial PTS Mata Pelajaran Matematika
Kelas XI pada Saat COVID-19
.
Jurnal 4
Judul : . Implementasi e-learning menggunakan google classroom pada materi himpunan masa pendem
Covi-19 di kelas VII A SMP N 9 Padangsidimpuan
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi E-Learning menggunakan Google
Classroom pada materi himpunan masa pandemi covid-19 di kelas VII A SMP N 9 Padangsidimpuan. Data dalam penelitia
ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan secara langsung dan memantau melalui Google Classroom, teknik
wawancara dengan guru secara langsung dan wawancara dengan peseta didik menggunakan aplikasi Whatshapp (Video
Call) dan teknik dokumentasi menggunakan Handphone dalam bentuk photo dan screenshot gambar.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama dari segi perencanaan dalam Implementasi E-Learning
menggunakan Google Classroom pada materi himpunan masa pandemi covid-19 yaitu menyiapkan suatu Rencana
Pembelajaran Daring (RPP-D), silabus, LKPD dan juga menyiapkan suatu media pembelajaran baik itu berupa video
pembelajaran, Power Point dan gambar, kedua dari segi pelaksanaan yaitu penyampaian materi, media pembelajaran dan
strategi pembelajaran, ketiga dari segi evaluasi seperti biasa ada penilaian kognitif, penilaian afektif, dan penilaian
psikomotor.
Jurnal 5
Judul : . Strategi pemecahan masalah matematis siswa pada materi himpunan di masa pandemi Covid-1
Tujuan :Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis terhadap penggunaan strategi pemecahan
masalah matematis yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita pada
materi himpunan saat pembelajaran harus dilakukan secara daring. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 2
Telukjambe Timur dengan siswa berjumlah 30 orang. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari dua butir
soal kemampuan pemecahan masalah pada materi himpunan. Subjek penelitian dianalisis dengan
mengacu pada indikator strategi pemecahan masalah matematis menurut Polya dan Pasmep, yang terdiri
dari strategi mencoba-coba, membuat gambar atau diagram, menemukan pola, dan berpikir logis.
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang terdiri dari tahap
mereduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30
siswa yang mengikuti tes melalui media WhatsApp, sebagian besar siswa menyelesaikan dengan strategi
mencoba-coba. Adapun rincian penggunaan strategi dalam menyelesaikan tes tersebut yaitu, sebanyak
46,60% siswa menyelesaikan masalah dengan strategi mecoba-coba; 6,65% siswa dengan strategi
membuat diagram atau gambar; 23,30% siswa dengan strategi menemukan pola; dan 23,30% siswa
dengan strategi berpikir logis.
Kata Kunci: Strategi, Pemecahan Masalah Matematis, Himpunan, Pandemi Covid-19
Kesimpulan : bahwa dari 30 siswa SMP Negeri
2 Telukjambe Timur yang mengikuti tes, sebagian besar siswa menyelesaikan masalah
matematis pada materi himpunan menggunakan strategi mencoba-coba Hal ini dikarenakan
banyak siswa yang menyelesaikan permasalahan dengan memakai bahasa sendiri, tidak
mencantumkan unsur yang ada pada soal dan tidak menuliskan kesimpulan dari jawaban yang
dihasilkan. Banyak siswa yang menggunakan strategi ini belum berhasil menemukan jawaban
yang benar dari permasalahan matematis yang disajikan. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan siswa dalam merumuskan dan menerapkan strategi pemecahan masalah matematis
ketika pembelajaran harus dilakukan secara daring akibat pandemi COVID-19 masih rendah..
PENINGKATAN MATERI HIMPUNAN PADA FLIPPED
CLASSROOM DIERA COVID-19
Oleh:
1. RIZKA YUNIARTI (22205051)
2. ALYA FIRYALDA (22205020)
3. IFTIA ISMAIDA (22205036)
4. DIMAS ADE S (22205033)
5. ISNAEN SOLEH (22205014)
Dosen Pembimbing ,
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
pembelajran yang dilakukan tidak dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi harus
melalui media atau alat agar guru dan siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran
dalam jaringan (DARING). Guru dan siswa mau tidak mau harus beradaptasi dengan
keadaan pandemi saat ini yaitu mulai mengikuti anjuran untuk melakukan pembelajaran
secara daring banyak fitur aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran daring seperti
whatsap, google clasroom, vidio conference (seperti zoom, forum masanger, google
meet) dan laninya. Dimasa pandemi covid 19 semua mata pelajaran tentunya perlu
melakukan pembelajaran secara daring, tak terkecuali matematika. Dalam pembelajaran
matematika yang sifatnya abstrak tentunya menbutuhkantindakan yang lebih dalam
penyampaian. Hal tersebut menyebabkan guru memerlukan suatu keterampilan yang
baik dalam menggunakan teknologi.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian ini diperoleh suatu rumusan
masalah yaitu apakah model pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi himpunan di masa pandemi covid 19? Tujuan penelitian yang
dilakukan adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi himpunan dengan
menggunakan model pembelajaran flipped classroom dimasa pandemi. Model
pembelajaran flipped clasroom merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat
di gunakan disaat pandemi karena model pembelajaran ini memanfaatkan teknologi
yang mendukung materi pembelajaran secara online di masa pandemi yang tidak
memungkinkan bagi guru dan siswa untuk bertatap muka. Mengenai pendahuluan diatas
menghasilkan judul jurnal ialah peningkatan materi himpunana pada flipped classroom
diera covid-19. Penelitian sebelumnya yang diambil dari jurnal satu dengan tema
pembelajaran jarak jauh ditengah pedemi covid-19 dengan efektif, dan penelitian jurnal
kedua dengan tema strategi pemecahan masalah matematis himpunan pada covid-19,
dari kedua jurnal penelitian akan diambil untuk referensi jurnal yang akan
dikembangkan dan dilatar belakangi pandemi covid-19 yang mulai berkurang, akibatnya
flipped classroom jarang digunakan kembali, munculnya ketertarikan untuk membahas
jurnal tersebut.
2
1. Apa yang membuat tertarik untuk menggunakan flipped
classroom?
2. Apa yang mendasari terciptanya flipped classroom?
3
pemahaman konsep mateatis siswa, sehingga kedepannya ketika penulis
menjadi guru bisa mengupayakan untuk menciptakan ide-ide kreatif dalam
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
2. Manfaat bagi masyarakat
melalui penelitian ini bisa memperoleh informasi dan pengetahuan tentang
model pembelajaran flipped classroom dengan menggunakan media
interaksi video terhadap pemahaman konsep matematis
3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan
untuk memberikan gambaran flipped classroom berbantuan google classroom
dan membantu menentukan model pembelajaran
4
100 jurnal tentang memilih 2
memilih jurnal untuk
materi himpunan 50 jurnal menentukan
mulai
menurut google
model
scholar untuk pembahasan judul
dievaluasi yang di ambil
pembuatan pembuatan
pembuatan pembuatan
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Virus corona atau sering disebut dengan COVID-19 menyebar sangat cepat dan
mencakup wilayah yang luas, termasuk Indonesia. Kasus pertama di Indonesia yang
menyatakan adanya warga negara indonesia yang terinfeksi Covid-19 yaitu pada 2
Maret 2020. Hampir semua sendi kehidupan di negara ini terdampak oleh wabah
yang mulanya ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok ini (Menurut Rizal, 2020)[1]
Dampak dari adanya pandemi covid-19 semakin meluas, terutama dalam bidang
pendidikan, dimana guru dan siswa dituntut untuk dapat menguasai teknologi sebab
pembelajaran yang dilakukan tidak dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi harus
melalui sebuah media atau alat agar guru dan siswa dapat melakukan kegiatan
pembelajaran dalam jaringan (daring). Guru perlu merancang pembelajaran agar
siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna (Zakiah et.al, 2019). Berikut
artikel-artikel terkait adalah :
1. Dari penulis Indah Lestari, berisi tentang bagaimana mengetahui lebih dalam
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal
high order thinking skil (HOTS) materi himpunan pada masa pandemi covid-
19.[2]
2. Dari penulis Somawati, Lidya Natalia dkk, berisi tentang bagaimana menganalisis
pembelajaran jarak jauh ditengah pandemi covid-19 dapat berjalan dengan efektif
menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan dana
kuisoner.[3]
3. Dari penulis Khoerun, Setiyani dkk, berisi bagaimana mengetahui kualita butir soal
yang ditinjau dari tingkat kesukaran, daya pembeda, efektifitas pengecoh dan
realibilitas. Jenis studi yang digunakan adalah penelitian kualitatif.[4]
4. Dari penulis Riski handayani lubis, Mohd Arifin, dkk, berisi tentang
mendeskripsikan implementasi E-learning menggunakan google classroom pada
materi himpunan di masa pandemi covid-19.[5]
5. Dari penulis Neng Istiqomah Wardah Latifah, Sutirnah, berisi tentang bagaimana
melakukan analisis terhadap penggunaan strategi pemecahan masalah matematis
6
yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita
pada materi himpunan saat melakukan pembelajaran secara daring.[6]
7
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan model penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP pada tahun
2020/2021. Siswa yang mempunyai data lengkap hingga penelitian akhir berjumlah
20 orang, sehingga peneliti menggunakan data yang lengkap tersebut untuk
dianalisis. Teknik pegumpulan data yang digunakan yaitu berupa tes siswa pada
akhir tiap siklus. Hasil yang didapatkan dengan membandingkan nilai rata- rata
siswa setiap siklusnya dengan Kriteria Ketuntasan Mininal (KKM). Teknis analisis
data yang digunakan untuk menentukan keefektifan model pembelajaran flipped
classroom yaitu teknis analisis data kualitatif dengan menggunakan penilaian
ketuntasan belajar klasikal. Siswa dikatakan tuntas jika telah mendapatkan nilai ≥
72. Nilai tersebut merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telaah
ditentukan. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar dapat dihitung dengan
rumus berikut[1]:
Objek penelitian
objek dalam penelitian ini adalah kepuasan belajar siswa dengan mengunakan
filped classroom. diambilnya kepuasan siswa sebagai objek penelitian karena faktor
faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa sangat beragam dan dapat menjadi
pertimbangan untuk mengembangan fliped classroom[1].
Data analisis
rumus 1.1
P = banyak siswa
Σ = sigma (penjumlahan)
100 = bilangan genap
Dari rumus 1.1 diatas adalah Analisis data kualitatif digunakan untuk
mempersentasekan peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus. Instumen
8
pendukung pembelajaran dan penelitian dalam penelitian ini yaitu hasil tes tiap
pertemuan, RPP, dan wawancara. Sebelumnya soal yang diberikan kepada siswa
telah divalidasi oleh ahli matematika[1].
Data analisis
Efektivitas pembelajaran daring dipengaruhi kemampuan guru dalam melakukan
kegiatan majemen (Astuti & Prestiadi, 2020). Paling tidak ada tiga manajemen yang
dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran jarak jauh yaitu manajemen waktu,
manajemen kelas, dan manajemen pembelajaran. peserta. Berdasarkan hasil
kuisioner yang diisi oleh 20 siswa SMP diperoleh data yang disajikan dalam tabel
sebagai berikut :
tabel 1
9
17 5 0 10 15 70
18 10 5 10 35 40
19 5 0 10 20 65
20 5 0 5 15 75
penjelasan dari tabel 1.1 adalah angket yang disebar kepada siswa secara online
melalui google form yang dikirim melalui WhatsApp Grup kelas. Penggunaan
angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai analisis efektivitas
pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Berikut merupakan pernyataan dan
hasil yang diperoleh di dalam angket yang diajukan kepada siswa.
1. Selama proses pembelajaran daring, siswa cukup aktif dalam mendengarkan
penjelasan guru. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perolehan sebesar 45% yang
berarti siswa kurang dari setengah kelas cukup memperhatikan penyampaian guru.
2. Selama proses pembelajaran daring siswa jarang mengalami gangguan signal
dengan persentase 50%. Hal tersebut mungkin saja disebabkan karena domisili
siswa yang masih sekitaran Jabodetabek dengan setengah koresponden menyatakan
jarang mengalami gangguan signal.
3. Setiap pembelajaran via zoom siswa tidak pernah menyalakan vidio zoom
dengan perolehan persentase sebanyak 40% namun masih ada siswa yang konsisten
menyalakan video zoom selama pembelajaran daring menggunakanaplikasi zoom.
4. Siswa jarang menjawab pernyataan guru yang di sampaikan kepada siswa.
Sekitar 35% siswa pernah menjawab pernyataan yang guru ajukan dalam
pembelajaran daring.
5. Siswa dengan persentase 45% tidak pernah mengumpulkan tugas yang
diberikan guru melalui luring (luar jaringan) hal ini disebabkan karena
pengumpulan tugas dapat dilakukan secara digital dan dapat dikumpulkan secara
kolektif dengan teman yang lainnya.
6. Tidak sampai setengah koresponden yaitu 45% yang pernah fokus mendengar
semua penjelasan guru, lainnya konsentrasi siswa buyar karena kondisi
10
pembelajaran daring yang dilakukan di rumah masing-masing siswa yang berbeda-
beda situasi dan kondisinya.
7. Jarang penjelasan yang guru sampaikan membuat suasana menjadi jenuh. Hal ini
didapat perolehan suara sebanyak 50%.
8. 45% siswa antusias mendengarkan penjelasan guru yang disampaikan dengan
metode video.
9. Sebanyak 35% siswa diberikan kesempatan oleh guru berdialog dengan teman-
teman selama pembelajaran daring.
10. Menurut pengakuan 55% siswa, guru jarang memberikan metode
pembelajaran yang menyenangkan selama pembelajaran daring berlangsung. Siswa
mengalami kebosanan karena terlalu lama melakukan aktivitas kegiatan belajar
mengajar dengan daring.
11. Setengah atau 50% dari koresponden menyatakan bahwa penjelasan guru,
dapat di pahami dengan baik selama pembelajaran berlangsung.
12. Siswa pernah diberi kesempatan untuk merenggangkan badan oleh guru saya
apa bila saya kelelahan duduk dengan persentase 40%.
13. Selama pembelajaran daring berlangsung, siswa jarang diberi izin oleh guru
untuk pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil dengan perolehan persentase
25%.
14. Siswa jarang mengalami kelelahan selama pembelajaran daring berlangsung,
hal ini dimungkinkan karena pembawaan guru dalam menyampaikan materinya
walau secara daring tidak membosankan dan tidak membuat siswa merasa lelah.
15. Guru jarang memberikan tugas dan dikumpulkan melalui luring dalam waktu
yang singkat. Guru sangat memahami kondisi siswa dengan pembelajaran daring
dengan penerapan pembatasan social berskala besar membuat siswa untuk tidak
berkumpul dan menyerahkan tugas secara luring.
16. Sebanyak 50% koresponden menyatakan bahwa tugas yang di berikan guru
jarang terlalu banyak.
17. Perolehan persentasi sebanyak 70% siswa menyatakan bahwa guru tidak
pernah mengabsen siswa sejak awal pembelajaran.
11
18. 40% siswa menyatakan bahwa guru tidak pernah memberikan pengarahan,
mengenai mekanisme pembelajaran via daring. Namun demikian, guru tetap
memberikan informasi tentang mekanisme pembelajaran via daring dengan adanya
pendapat siswa.
19. Guru tidak pernah memberikan pengarahan agar mematuhi portokol
kesehatan, setelah pembelajaran via daring berakhir dengan perolehan suara dari
65% siswa.
20. Koresponden sebanyak 75% menyatakan bahwa tidak pernah mematuhi
portokol kesehatan dalam lingkungan keluarga dan mengingatkan anggota keluarga
untuk mematuhi portokol kesehatan karena aktivitas anggota keluarga dengan
mobilitas yang terbatas.[3]
12
KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan
≥72 7 35 Tuntas
<72 13 65 Belum Tuntas
Jumlah 20 100
Berdasarkan Tabel 3, dari 20 siswa yang mengikuti pembelajaran menunjukkan
bahwa siswa yang mencapai KKM sebanyak 7 orang dengan persentase 35% dan
keterangan tuntas, sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM sebayak 13 orang
dengan persentase 65% dan keterangan belum tuntas.
13
Hasil kesimpulan dari metodologi diatas adalah efektivitas pembelajaran daring
dipengaruhi kemampuan guru dalam melakukan kegiatan majemen paling tidak ada
tiga manajemen yang dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran jarak jauh
yaitu manajemen waktu, manajemen kelas, dan manajemen pembelajaran. peserta.
Serta berdasarkan hasil kuisioner yang diisi oleh 20 siswa SMP diperoleh data yang
disajikan melalui model pembelajaran flipped classroom pada materi himpunan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII. Hal ini dapat dilihat dari hasil
tes yang diadakan tiap akhir siklus. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa yang
mencapai KKM pada siklus I sebanyak 6 orang dengan persentase 30%, siklus II
sebanyak 7 orang dengan persentase 35%, siklus III sebanyak 9 orang dengan
persentase 45 %, dan siklus IV sebanyak 15 orang dengan presentase 75%. Karena
presentase siklus IV sudah mencapai 75% berdasarkan kriteria penelitian tindakan
kelas maka penelitian dihentikan[4].
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
kesimpulan dari penelitian ini adalah yang membuat tertarik untuk menggunakan
flipped classroom karena dikembangkan dan dilatar belakangi pandemi covid-19
yang mulai berkurang, akibatnya flipped classroom jarang digunakan kembali,
14
munculnya ketertarikan untuk membahas jurnal tersebut. Sehingga yang mendasari
terciptanya flipped classroom adalah adanya covid-19, dari adanya pandemi covid
19 semakin meluas terutama dalam bidang pendidikan, dimana guru dan siswa di
tuntut untuk dapat menguasai teknologi sebab pembelajran yang dilakukan tidak
dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi harus melalui mediaatau alat agar
guru dan siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran dalam jaringan
(DARING).
Saran
Saran dari penelitian ini selanjutnya yang akan meneliti flipped classroom, agar
melaksanakan penelitian dengan kelompok subjek berbeda supaya siswa lebih
mengenal pembelajaran dengan penerapkan teknologi yang menginteggrasikan
pembelajaran di sekolah dengan di rumah, guna untuk meningkatkan kulitas
pendidikan di masa mendatang.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN A
Halaman Persetujuan
oleh:
Nama Mahasiswa
NIM