Anda di halaman 1dari 2

Sinopsis Tarian Lebak Najah

Dalam ingatan umum para tetua suku Dayak seberuang yang masih terjaga hingga saat
ini.suku Dayak seberuang di desa lebak najah di awali dengan kedatangan tiga orang
bersaudara yaitu Najah,Badar, dan Saga. Di sini kami akan meceritakan secara singkat,najah
dan kawan kawan nya yang akan pergi untuk mengetan bubu,dan mansai..merka senang
sekali dan mereka mendapatkan ikan kelik atau lele dalam bubu dan pemansai mereka.
Pada zaman dahulu
Sinopsis Tari Sejarah Desa Lebak Najah
Suku Dayak seberuang adalah salah satu etnis Dayak dari rumpun Ibanik. Dalam buku
mujaik Dayak, kesimpulan ini di Tarik berdasarkan sudut pandang linguistic dan sejarah
migrasi suku Dayak seberuang. Kesimpulan ini sesuai dengan penuturan para tetua suku
Dayak seberuag lebak najah, bahwa jauh sebelum suku Dayak seberuang mendiami wilayah
desa lebak najah mereka telah tinggal di pendalaman semitau dihulu sungai seberuang. Para
era ini suku dayak seberuang telah mendiami beberapakampung diantara nya adalah
beluis,ranyai,sayur,sebalang,sungai hantu dan bekuan. Dalam perkembangan suku Dayak
seburuang mulai melakukan migrasi dan hidup secara berpindah - pindah dari satu tempat
ketempat lain nya namun Sebagian dari mereka tetap tinggal dihulu sungai seberuang. Terjadi
nya migrasi ini seperti proses migrasi Sebagian suku Dayak lain nya terjadi karena factor
krisis alam yang memicu perang antar suku ( Era ngayau ) dan diperarah lagi dengan
propokasi yang dilakukan oleh kolonialisme belanda untuk memecah belah suku-suku
pendalaman Kalimantan. Hal inilah yang menjadi penyebab tersebar nya suku Dayak
seberuang kedalam beberapa wilayah dari sini maka dapat disimpulkan bahwa suku Dayak
seberuang yang saat ini mendiami desa lebak najah dan sekitarnya juga hasil dari migrasi dari
hulu sungai seberuang. Keberadaan suku Dayak seberuang di desa lebak najah diawali
dengan kedatangan tiga ( 3 ) orang bersaudara yang bernama :Najah, Badar, Saga. Najah
adalah saudara kandung dari Badar sementara Saga adalah sepupu dari keduanya. Di
kisahkan bahwa Najah dan Badar tidak memiliki anak atau keturunan. Ini dikarenakan
meninggal dalam usia yang masih muda hanya Saga satu-satunya dari mereka bertiga yang
memiliki Keturunan. Dalam perkembangannya Saga dan anak keturunannya lah yang mulai
menjelajahi seluruh desa lebak Najah dalam zaman kehidupan suku Dayak seberuang masih
berpindah-pindah. Berdasarkan kisah ini Lebak Najah dikukuh kan sebagai Nama Kampung
mereka. Dimana nama Najah diambil karena dialah orang yang pertama yang mendiami
wilayah Lebak Najah. Sementara Nama Lebak diambil dari sebuah nama lubuk yang begitu
terkenal dan bersejarah karena keunikannya. Dikisahkan Lubuk tersebut terkadang
Dahulu kala ada seorang pemuda atau bujang bernama Najah.
Najah memiliki hobi yaitu mencari atau menangkap ikan.
Najah sering mencari ikan di salah suatu tempat yaitu lebak atau lembah (dataran rendah
yang dalam dan digenangi air berupa mirip seperti rawa)
Pada suatu hari Najah mencari ikan dengan cara memasang perangkap yang disebut bubu
Bubu adalah sejenis perangkap ikan yang terbuat dari bambu yang belah kecil kemudian
diraut dan diikat atau dilalin dengan rotan atau resam.
Karena Najah sering mendapat banyak ikan di tempat tersebut akhirnya teman-temanya pun
ikut mencari ikan ditempat yang sama dengan cara mansai. Mansai adalah salah satu cara
menangkap ikan tradisional dengan menggunakan peralatan yang disebut Semansai.
Merekapun bersama-sama mecari ikan sambil bersebda gurau di tempat yang sama. Karena
hasil tangkapan ikan yang mereka dapat cukup banyak mereka pun sangat senang sambal
memamerkan hasil tangkapan mereka masing-masing kepada satu sama lain dan mereka pun
pulang dengan senang sambil menari bersama.
Karena pemuda atau bujang yang bernama Najah tersebut sering mencari ikan di lebak atau
rawa tersebut, akhirnya tempat itu dinamakan Lebak Najah oleh masyarakat setempat dan
dikenal hingga saat ini yaitu Desa Lebak Najah.

Anda mungkin juga menyukai