Anda di halaman 1dari 34

Similarity Report ID: oid:23791:38716419

PAPER NAME AUTHOR

KARYA WISATA8.docx Karya Wisata

WORD COUNT CHARACTER COUNT

5903 Words 41449 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

26 Pages 249.9KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Jul 8, 2023 4:04 PM GMT+8 Jul 8, 2023 4:05 PM GMT+8

45% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
43% Internet database 16% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
29% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Cited material Small Matches (Less then 8 words)

Summary
__ METODE PEMBELAJARAN KARYA WISATA (OUTDOOR) _

_ Dosen Pengampu: Muhammad Ilham S.pd.M.pd_

33
_ Diajukan untuk-memenuhi Tugas-Mata-Kuliah_
_ Pembelajaran IPS-di-MI/SD_

_ KELOMPOK 8_
Emil aprilia/2021010104005
Indah fitriani/2021010104023
Novita pratiwi/2021010104029
Putri nur mutia/2021010104036
Pastabikul hairat/2021010104061

_ PRODI / SEMESTER : PGMI-A / 4_

42
_ PENDIDIKAN-GURU-MADRASAH-IBTIDAIYAH_
_ FAKULTAS-TARBIYAH-DAN-ILMU-KEGURUAN_
_ INSTITUT-AGAMA-ISLAM-NEGERI-KENDARI_
_ 2023_
_ KATA PENGANTAR_

25
Assalamu’alaikum wr.wb. _
Segala puji-dan syukur penyusun-panjatkan atas-kehadirat Allah SWT tuhan semesta
alam. Shalawat-serta salam-juga di sampaikan kepada junjungan Nabi Besar-Muhammad
46
SAW. pemimpin-para Rasul Allah-dan imamnya-orang-orang yang bertaqwa-sebagai nabi-
43
akhir zaman. Sehingga-penyusun dapat menyelesaikan makalah-ini guna-memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Pembelajaran IPS di MI/SD dengan judul :“METODE-
PEMBELAJARAN KARYA-WISATA (OUTDOOR)’’. Di samping-itu pula penyusun-juga
38
menyadari-akan segala kekurangan baik dari segi penulisan-dan segi penyajian-yang jauh
dari kata-sempurna. Oleh karena itu, penyususn-mengharapkan segala bentuk saran serta
25
kritikan dari berbagai pihak demi penyunan makalah yang lebih baik-kedepannya.
47
Akhir kata kami berharap-semoga makalah ini dapat-bermanfaat dan menambah
wawasan serta-pengetahuan bagi para pembaca. -
Wassalamu’alaikum wr.wb

Kendari, 18 Juni 2023-

Penyusun-

2
22
-DAFTAR ISI-

KATA-PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR-ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I-PENDAHULUAN-
1.1 Latar-Belakang ..................................................................................................... 4
1.2 Rumusan-Masalah ................................................................................................ 5
1.3 Tujuan-Penulisan .................................................................................................. 5
1.4 Manfaat-Penulisan ................................................................................................ 6

BAB-II PEMBAHASAN-
2.1 Konsep-Metode-Pembelajaran-Karya Wisata ...................................................... 7-
2.2 Teori Yang-Mendukung-Metode Pembelajaran Karya-Wisata ............................. 8
4
2.3 Karakteristik-Metode Pembelajaran-Karya Wisata ............................................... 10
2.4 Kelebihan dan-kekurangan Metode-Pembelajaran Karya-Wisata ........................ 13
2.5 Implementasi-Metode Pembelajaran-Karya-Wisata ............................................. 15
BAB-III-PENUTUP-
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 18-
3.2 Saran .................................................................................................................... 19
48
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ................................................. 20
DAFTAR-PUSTAKA-

3
-BAB I-
-PENDAHULUAN-

1.1 Latar-belakang

34
Guru berfungsi-sebagai model bagi guru dan siswa (Fitrya, 2011). Setiap guru memiliki
kemampuan mengajar yang unik. Beberapa guru memiliki kemampuan berbicara, sedangkan
yang lain tidak. Salah satu masalah yang sering terjadi di sekolah adalah guru yang tidak
menggunakan lingkungan belajar, model pembelajaran, dan metode pembelajaran dengan
baik.
Karena metode yang digunakan tidak bervariasi, guru dapat menghadapi kesulitan,
2
sehingga proses belajar mengajar-menjadi membosankan. Selain itu, -penggunaan metode
yang tidak sesuai dapat menyebabkan siswa kesulitan memahami materi yang diajarkan.
Untuk alasan ini, guru harus memiliki kemampuan untuk menggunakan pendekatan yang
2
dapat meningkatkan atau-membangkitkan minat-siswa sehingga mereka lebih bersemangat
lagi untuk belajar. Jika minat siswa dibangun, pelajaran akan lebih menarik, siswa akan lebih
2
aktif dan hasil belajar mereka akan lebih baik dari sebelumnya (Ichsan, 2020).
Metode pembelajaran adalah-cara guru melakukan tugasnya-dan berfungsi sebagai
57
alat untuk-mencapai tujuan-pembelajaran. Untuk mencapai-tujuan pembelajaran, -guru di
56
sekolah dasar menggunakan-berbagai pendekatan-yang bertujuan untuk-menerapkan-
rencana pembelajaran-yang sudah dibuat-dalam bentuk kegiatan-nyata. Karya wisata-adalah
36
metode di mana-siswa melakukan-perjalanan wisata untuk-melengkapi pengalaman-belajar
tertentu sebagai-bagian penting-dari kurikulum sekolah (Nashruddin, 2013).
Ada banyak-cara untuk mendorong-siswa untuk menjadi-kreatif dan-tertarik pada
pelajaran. -Salah satunya dengan menerapkan metode karya wisata yaitu pembelajaran-di
18
luar sekolah. Karyawisata,-juga dikenal sebagai-studi wisata, adalah -metode pembelajaran
di-mana siswa di bawah-bimbingan guru mengunjungi-lokasi tertentu-dengan tujuan-untuk
mempelajari-objek belajar yang-tersedia di lokasi-tersebut. Field-trip atau-karyawisata tidak
18
hanya merupakan perjalanan-yang menyenangkan, -tetapi siswa juga dapat belajar, -dan
perjalanan-karyawisata diharapkan-dapat-meningkatkan kognitif-dan keterampilan siswa
(Nurmaliah, 2018).

4
Karyawisata merupakan -metode pembelajaran-di lapangan di mana semua anak-anak
memiliki kesempatan untuk-mengamati dan mengamati-hewan dan tumbuhan-secara
langsung. Saat ini, metode karya wisata sudah banyak diterapkan pada berbagai jenjang
sekolah. Misalnya, pada sebuah penelitian yang melibatkan-sample dari dua-puluh anak di TK
50
-A yang-berusia antara empat dan lima tahun. -Tujuan penelitian-yaitu untuk-mengetahui
apakah metode-karyawisata dapat meningkatkan-kecerdasan naturalis anak-usia dini. Data
28
yang diperoleh-dari rangkaian proses penelitian ini menunjukkan bahwa karyawisata dapat
meningkatkan kecerdasan naturalis anak usia dini. Dengan demikian, karyawisata dapat
meningkatkan kecerdasan naturalis anak melalui kegiatan bermain sambil belajar.
31
Karyawisata memiliki dampak yang signifikan terhadap kecerdasan naturalis, menurut data
observasi anak. Metode wisata dapat meningkatkan kreativitas anak terhadap hal-hal yang
relevan, memperluas wawasan, menambah pengetahuan, dan memberi anak kesempatan
untuk mempelajari lingkungan sekitarnya. Setiap pelajaran harus dilakukan dengan benar
agar belajar berhasil (Sumitra, 2019).
23
Selain itu, pada penelitian lain yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami
seberapa efektif pembelajaran karyawisata untuk siswa Sekolah Dasar, dengan 35
responden. Metode pembelajaran karya wisata ini efektif, menurut 54 persen responden.
23
Mayoritas orang percaya bahwa metode pembelajaran karya wisata efektif karena dapat
menimbulkan minat dan ketertarikan pada anak, menambah wawasan, dan meningkatkan
keinginan mereka untuk belajar. Karena pertimbangan yang berbeda, sebagian besar orang
menganggapnya tidak efektif. Menurut 15 orang yang disurvei, biaya adalah salah satu
23
hambatan utama dalam metode pembelajaran karyawisata. Perencanaan yang cermat, mulai
dari biaya sarana prasarana, perizinan, dan komunikasi, dapat membantu mengatasi
hambatan ini. (Rosmana, 2022)

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana konsep atau hakikat metode pembelajaran karya wisata(outdoor)?
1.2.2 Apa saja teori-teori yang mendukung metode pembelajaran karya wisata(outdoor)?
1.2.3 Apa saja Karakteristik metode pembelajaran karya wisata(outdoor)?
1.2.4 Apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran karya wisata(outdoor)?
1.2.5 Bagaimana Implementasimetode pembelajaran karya wisata(outdoor)?

1.3 Tujuan penulisan

5
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu konsep atau hakikat metode pembelajaran karya wisata
1.3.2 Untuk mengetahui teori teori yang mendukung metode pembelajaran karya wisata
1.3.3 Untuk mengetahui karakteristik metode pembelajaran karya wisata
1.3.4 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran karya wisata
1.3.5 Untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran karya wisata

63
1.4 Manfaat Penulisan
33
1.4.1 Bagi Penulis : Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS di MI/SD serta
menambah wawasan penulis terkait Metode Pembelajaran Karya Wisata
68
1.4.2 Bagi Pembaca : Sebagai bahan referensi dan rujukan serta dapat menambah
wawasan pembaca terkait Metode Pembelajaran Karya Wisata khusunya Bagi Guru
Sekolah.

6
4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Metode Pembelajaran Karya Wisata

12
Karyawisata berasal dari kata "karya", yang berarti pekerjaan, buatan, ciptaan, atau hasil
perbuatan (terutama karya tulis), dan "wisata", yang berarti bepergian bersama-sama (untuk
bersenang-senang, memperoleh pengetahuan, dan sebagainya), bertamasya, atau piknik.
Karyawisata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kunjungan ke suatu tempat untuk
memperoleh pengetahuan tentang pekerjaan seseorang atau sekelompok orang. Karyawisata
2
memiliki banyak istilah, seperti field trip, widyawisata, studytour, dan sebagainya. Karyawisata
2
dapat berlangsung dalam waktu singkat atau beberapa hari atau lebih lama. Karyawisata
dalam waktu singkat adalah kunjungan ke museum terdekat di kota setempat. Karyawisata
dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh, seperti karyawisata keluar, biasanya disebut
sebagai study tour (Rahmawati 2013).
30
Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas untuk belajar. Siswa kadang-kadang
diminta untuk mengunjungi tempat atau objek di luar sekolah selama proses belajar mengajar.
karyawisata bukan sekadar rekreasi, itu adalah cara untuk siswa belajar atau memperdalam
20
pengetahuan mereka dengan melihat dunia nyata. Oleh karena itu, metode karyawisata
adalah metode pembelajaran yang melibatkan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek
tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau mempelajari sesuatu. Metode karyawisata
1
dapat juga diartikan sebagai suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan
mengajak anak keluar kelas untuk dapat memperhatikan hal-hal atau peristiwa yang ada
hubungannya dengan pelajaran.” Dapat kita pahami dari teori-toeri diatas-metode karyawisata
adalah penjelajahan atau perjalanan yang dilakukan oleh peserta didik untuk melengkapi
pengalaman belajar tertentu mereka untuk melengkapi bagian integral dari kurikulum sekolah
seperti mencari nilai-nilai keislaman pada suatu daerah yang berkaitan dengan materi yang
ada dalam suatu mata pelajaran. Melalui Karyawisata sebagai metode pembelajaran peserta
didik dibawah bimbingan pendidik melakukan kunjungan ketempat-tempat tertentu dengan
maksud belajar. Karyawisata dapat dikatakan sebagai cara mengajar yang dilaksanakan
dengan mengajak pesera didik kesuatu objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki secara langsung seperti bengkel, pabrik, kebun binatang, alam sekitar dan
sebagainya. Karyawisata memiliki nilai non akademis, tetapi tujuan umum pendidikan dapat

7
dicapai, terutama mengenai wawasan dan pengalaman tentang dunia luar seperti kunjungan
ketempat-tempat bersejarah atau situs bersejarah, musem, peternakan yang sistematis dan
sebagainya (Riyanto, 2013).
1
Sebelum menggunakan dan mengembangkan field trip sebagai-metode-belajar
mengajar, hal-hal-berikut harus dilakukan:
6
a. Mendefinisikan sumber daya-masyarakat-sebagai-sumber-belajar-mengajar.
b. Memantau kesesuaian-sumber-belajar dengan-tujuan dan-program-sekolah.
c. Menganalisis-sumber-belajar-berdasarkan-nilai-nilai-pedagogik.
d. Kaitkan perangkat pembelajaran dengan-kurikulum, apakah perangkat pembelajaran
tersebut mendukung study tour dan apakah memenuhi persyaratan kurikulum, jika
6
demikian, maka study tour dapat dilaksanakan.
e. Membuat dan-mengembangkan-program karya-wisata-secara logis-dan-sistematis.
f. Melakukan-perjalanan-sesuai dengan-tujuan yang diberikan, dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran, -topik, efek-pendidikan dan penyerta-serta suasana-yang
menyenangkan.
g. Analisis-apakah tujuan-perjalanan tercapai atau-tidak, apakah ada-kesulitan selama
perjalanan-atau kunjungan, berikan-surat ucapan terima kasih kepada-para pembantu,
buat laporan-perjalanan-dan catatan untuk-perjalanan-selanjutnya. (KW10)
1
Metode karyawisata adalah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan
mengajak anak keluar kelas untuk dapat memperhatikan hal-hal atau peristiwa yang ada
hubungannya dengan pelajaran." Oleh karena itu, dapat dipahami dari teori-teori di atas
1
bahwa penjelajahan atau perjalanan yang dilakukan oleh siswa untuk melengkapi pengalaman
belajar tertentu mereka untuk melengkapi bagian integral dari kurikulum. Karyawisata adalah
pendekatan pembelajaran di mana siswa di bawah bimbingan pendidik melakukan kunjungan
ke lokasi tertentu untuk belajar. Karyawisata adalah metode pembelajaran di mana siswa
12
dibawa ke tempat di luar sekolah untuk mempelajari atau mempelajari sesuatu secara
langsung, seperti pabrik, bengkel, kebun binatang, dan alam sekitar. Karyawisata adalah cara
55
mengajar yang mengajak siswa keluar sekolah untuk melihat tempat tertentu. Tujuannya
bukan rekreasi, tetapi untuk belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat. Menurut
Fathurrohman (2007) tujuan dari karyawisata adalah untuk memperdalam pengetahuan siswa
41
dengan melihat dunia nyata. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
karyawisata adalah suatu metode yang mengajak siswa ke tempat tertentu di luar kelas untuk
menyelidiki dan mempelajari sesuatu, disertai dengan pembuatan laporan.

8
2.2 Teori Yang Mendukung Metode Pembelajaran Karya Wisata

Studi wisata, juga dikenal sebagai "karyawisata", adalah pendekatan pendidikan di mana
12
siswa di bawah bimbingan guru mengunjungi lokasi tertentu dengan tujuan untuk mempelajari
5
materi pelajaran yang ada di lokasi tersebut. dengan metode ini diharapkan peserta didik
mendapatkan pengalaman dari objek yang mereka lihat secara langung (Farhan, 2019).
Rahmawati (2013), menyatakan bahwa karyawisata adalah cara untuk belajar diluar
kelas untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia nyata dengan melihatnya melalui lensa.
Karyawisata adalah metode penyampaian materi yang, menurut Nana Sujana melibatkan
8
membawa anak didik langsung ke objek di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata
sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung (Rustono 2016).
karyawisata untuk anak Sekolah Dasar dapat membantu memperluas pengetahuan
yang dipelajari di kelas dan memberikan pengalaman langsung dengan dunia nyata. Anak-
anak menggunakan pengalaman hidup mereka untuk belajar menulis, menggambar, bercerita,
dll. Anak-anak dapat menghubungkannya dengan pengalaman karyawisata melalui kegiatan
ini (Agustin, 2020).
13
Dalam Ubaidillah (2018), mengatakan bahwa metode field trip memberikan
pengalaman luar biasa kepada siswa di luar kelas yang berhubungan dengan ide dan topik
yang dibahas.
Karya wisata dapat dikatakan sebagai Teknik pembelajaran yang membawa siswa
langung ke objek tertentu diluar kelas tau lingkungan sekolah untuk oberservasi secara
langsung dan nyata dalam tujuan pembelajran (Khairunnisa 2022). Metode pembelajaran
karya wisata menggabungkan pendekatan kreatif, interaktif dan pengalaman dalam belajar di
luar lingkungan tradisional. Beberapa teori pendidikan yang mendukung metode perjalanan
antara lain:
52
1. Experiential learning Teori experiential learning yang dikemukakan oleh David Kolb
menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi melalui pengalaman langsung dan
refleksi. Metode perjalanan memungkinkan siswa untuk berpartisipasi langsung dalam
kegiatan kreatif dan interaktif dalam pengaturan dunia nyata, memungkinkan mereka untuk
belajar melalui pengalaman langsung.
2. Konstruktivisme: Teori konstruktivisme berfokus pada peran aktif siswa dalam menciptakan
13
pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi sosial.

9
Metode studi lapangan mendukung pendekatan konstruktivis, menawarkan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengamati, berinteraksi dan menciptakan hasil kreatif mereka
sendiri dalam konteks pariwisata.
3. Pembelajaran Sosial: Teori belajar sosial Albert Bandura menekankan pentingnya belajar
melalui observasi, peniruan dan interaksi sosial. Metode pembelajaran field trip
memungkinkan siswa untuk melihat dan mempelajari praktik kreatif dan budaya yang
dilakukan oleh masyarakat lokal di lokasi wisata. Interaksi langsung dengan masyarakat
setempat juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konteks sosial dan budaya
yang berbeda.
4. Kecerdasan ganda: Teori kecerdasan ganda Howard Gardner mengakui bahwa setiap
orang memiliki kecerdasan yang berbeda. Metode pembelajaran field trip memungkinkan
siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan berbagai kecerdasan seperti
kecerdasan kinestetik, visual-spasial, interpersonal dan intrapersonal melalui berbagai
kegiatan kreatif dan interaktif.
5. Pendidikan Berbasis Tempat: Teori pendidikan berbasis tempat menekankan pentingnya
menghubungkan pembelajaran dengan lingkungan fisik dan sosial di sekitar siswa. Metode
pembelajaran ekskursi menawarkan kesempatan untuk menggunakan tujuan wisata
sebagai lingkungan belajar yang kaya dengan sumber daya lokal, budaya, sejarah dan
alam.

2.3 Karakteristik Metode Pembelajaran Karya Wisata

Karyawisata adalah metode di mana siswa melakukan perjalanan atau penjelajahan untuk
melengkapi pengalaman belajar tertentu mereka. Misalnya, mereka melakukan perjalanan ke
1
suatu tempat untuk menemukan nilai-nilai keislaman yang terkait dengan materi yang ada
dalam suatu mata pelajaran (Razak, 2021). Berikut ini adalah beberapa karakteristik
pendekatan karya wisata:
 Partisipasi luas: pendekatan kunjungan lapangan melibatkan berbagai peserta, termasuk
otoritas lokal, komunitas lokal, bisnis pariwisata, dan organisasi non-pemerintah.
Keterlibatan ini meliputi proses pengambilan keputusan, desain, konstruksi, dan
pengelolaan destinasi wisata.
 Pembangunan berkelanjutan: pendekatan kunjungan lapangan memiliki karakteristik utama
yang dikaitkan dengan penekanannya pada pertumbuhan berkelanjutan. Ini berarti

10
melestarikan lingkungan alam, melestarikan tradisi lokal, dan memperkuat ekonomi lokal.
Pendekatan ini dimaksudkan agar pengembangan pariwisata tidak merusak lingkungan
dan budaya dengan tetap memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.
 Pendekatan field trip mengedepankan pengelolaan destinasi wisata yang holistik dan
terpadu. Sumber daya alam, sarana, prasarana, promosi dan pemasaran harus
dikoordinasikan. Pendekatan ini memastikan bahwa semua aspek pengembangan
pariwisata terintegrasi dengan baik dan saling mendukung.
 Pemberdayaan masyarakat lokal: pendekatan field trip bertujuan untuk memperluas peran
dan keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengoperasian destinasi wisata.
Ini mungkin melibatkan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan,
pengembangan keterampilan, pengembangan bisnis lokal, dan promosi warisan dan
budaya lokal. Pemberdayaan masyarakat lokal membantu menumbuhkan hubungan
emosional antara masyarakat dan tujuan wisata, serta meningkatkan manfaat ekonomi
masyarakat.
 Pemasaran berdasarkan pengalaman: pendekatan kunjungan lapangan menekankan
pemasaran pengalaman tujuan wisata. Dengan memanfaatkan atraksi budaya, alam,
sejarah, dan atraksi unik destinasi lainnya, pengunjung akan mendapatkan pengalaman
yang unik dan menarik. Pemasaran berbasis pengalaman membantu destinasi untuk
membedakan diri mereka dari pesaing mereka dan menarik pengunjung yang mencari
pengalaman imersif dan autentik.
 Pemantauan dan evaluasi: pendekatan kunjungan lapangan melibatkan pemantauan dan
evaluasi berkelanjutan dari hasil tujuan wisata. Ini bertujuan untuk menyoroti keberhasilan,
71
kelemahan, dan peluang untuk perbaikan lebih lanjut. Pemantauan dan evaluasi sangat
penting untuk memastikan bahwa tujuan pembangunan pariwisata tercapai dan terpenuhi.
19
Karakteristik dari pembelajaran outdoor yaitu menemukan sumber bahan pelajaran sesuai
dengan perkembangan masyarakat, dilaksanakan di luar kelas/sekolahan, memiliki
perencanaan, aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru, aspek pembelajaran merupakan
salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis kontekstual. Karakteristik pendekatan
ekskursi mencakup beberapa aspek yang membedakannya dengan pendekatan pariwisata
tradisional.

10
Menurut Rahmat (2019), Karakteristik dari metode karyawisata antara lain :

11
a. Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat,
dilaksanakan di luar kelas atau sekolahan.
b. Memiliki perencanaan.
c. Aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru.
d. Aspek pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis
kontekstual

Berikut adalah beberapa fitur utama dari metode outdoor:


 Partisipasi aktif wisatawan: Salah satu fitur utama metode kunjungan lapangan adalah
partisipasi aktif wisatawan dalam kegiatan kreatif dan interaktif. Wisatawan tidak hanya
sebagai penonton atau pemerhati, tetapi juga berpartisipasi dalam penciptaan dan ekspresi
budaya, seni, dan kegiatan lainnya di daerah tujuan wisata. Ini menciptakan pengalaman
yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi penumpang.
 Pemberdayaan masyarakat lokal: Metode study tour mempromosikan pemberdayaan
masyarakat lokal melalui partisipasi dan peluang ekonomi. Masyarakat lokal tidak hanya
menjadi destinasi wisata, tetapi mereka juga berperan dalam mempromosikan kegiatan
kreatif dan budaya di destinasi tersebut. Hal ini memberikan masyarakat lokal kontrol atas
pembangunan pariwisata dan meningkatkan partisipasi mereka dalam pengambilan
keputusan.
 Konservasi dan promosi warisan budaya dan alam: Metode migrasi memiliki fokus yang
kuat pada konservasi dan promosi warisan budaya dan alam di tujuan wisata. Adat istiadat
tradisional, seni, kerajinan, dan aspek budaya lainnya dapat dilestarikan dan dilestarikan
melalui partisipasi wisatawan dalam kegiatan kreatif. Metode ekskursi juga membantu
memperkenalkan warisan ini kepada wisatawan dengan cara yang otentik dan
berkelanjutan.
 Kolaborasi dan keterlibatan pemangku kepentingan: Metode studi wisata melibatkan
kolaborasi antara wisatawan, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan terkait seperti
pemerintah, organisasi pariwisata dan sektor swasta. Kolaborasi ini memastikan dialog,
koordinasi, dan partisipasi aktif semua peserta dalam pengembangan destinasi wisata.
Dengan melibatkan berbagai kelompok kepentingan, metode field trip dapat menghasilkan
hasil yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.

12
 Pengalaman perjalanan yang otentik dan berkesan: Salah satu tujuan utama dari metode
outbond adalah untuk menciptakan pengalaman wisata yang otentik, berkesan dan
berbeda dari pengalaman wisata tradisional. Jika wisatawan dapat berpartisipasi langsung
dalam kegiatan kreatif dan budaya, metode tur memberikan pengalaman yang lebih imersif,
70
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang budaya lokal dan meningkatkan apresiasi
terhadap destinasi tersebut. Pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi:
metode ekskursi didasarkan pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan
memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi tujuan wisata.

4
2.4 Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Karya Wisata

(Rahmawati, 2013) Metode pembelajaran Karya wisata memiliki kelebihan dan kekurangan,
seperti metode pembelajaran lainnya. Adapun kelebihannya seperti :
2
a. Membentuk pengalaman sensorik anak dengan merasakan sebuah peristiwa secara
langsung
b. Memperdalam pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam dan menimbulkan minat dan
perhatian terhadap benda-benda
c. Memperkaya khasanah pengetahuan dan mengembangkan karakter pergaulan dengan
lingkungan
d. Meningkatkan kreativitas dan memberikan rasa puas.
18
e. Siswa dapat memperoleh berbagai macam pengetahuan dan pengalaman yang
2
terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu. Mereka juga dapat bertanya jawab dan
menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan masalah yang dihadapi,
sehingga mereka mungkin menemukan bukti teorinya benar atau mencoba teorinya ke
dalam praktek.
66
f. Meningkatkan relevansi materi yang dipelajari di sekolah dengan situasi masyarakat saat
ini.
2
Metode Karyawisata memiliki kekurangan, yaitu Membutuhkan persiapan dan perencanaan
yang matang, Waktu yang lebih lama daripada jam sekolah, Karyawisata sering
memprioritaskan rekreasi daripada tujuan utama, sedangkan tujuan studinya terabaikan,
53
Membutuhkan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerakan siswa di lapangan dan
Membutuhkan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata.

13
Selain itu, Riyanto (2013) menjelaskan bahwa Karyawisata memiliki beberapa
9
keuntungan, seperti berikut: (1) peserta didik dapat melihat dunia nyata dari dekat; (2) peserta
didik dapat menghayati pengalaman baru dengan mencoba ikut serta dalam kegiatan; (3)
peserta didik mampu menyelesaikan masalah dengan melihat, mendengar, mencoba, dan
membuktikan; dan (4) peserta didik dapat memperoleh informasi dengan mengajukan
7
pertanyaan dan mendengarkan ceramah. Namun demikian, metode karyawisata juga memiliki
beberapa kelemahan, seperti berikut: (1) memerlukan persiapan yang melibatkan banyak
pihak, (2) memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang, (3) dalam karyawisata,
elemen rekreasi sering menjadi prioritas daripada tujuan utama, (4) memerlukan pengawasan
yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didiknya di lapangan, (5) memerlukan biaya
yang mahal jika dilakukan di tempat yang jauh, dan (6) memerlukan tanggung jawab guru dan
sekolah terhadap peserta didik.
5
Suridah (2020), menjelaskan bahwa dari pelaksanaan metode karyawisata di TK AL-
Fitrah Pekan baru ditemukan kelebihan, kelemahan dan manfaat yang diperoleh dari
pembelajaran PAI menggunakan metode tersebut. Kelebihan penggunaan metode
karyawisata diantaranya :
a. Siswa mendapatkan pengalaman baru yang tidak biasa baik di lingkungan rumah mereka
maupun di sekolah mereka.
b. Karena siswa dihadapkan langsung dengan materi pembelajaran dengan metode ini,
mereka lebih memahami pelajaran.
c. Metode karyawisata memungkinkan siswa melihat objek pembelajaran secara langsung
dan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung dalam proses
5
pembelajaran. Selain itu, metode ini membuat materi yang dipelajari lebih relevan dengan
dunia nyata dan kebutuhan masyarakat.
60
d. Peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan sekitar
67
melalui pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang materi pelajaran yang
diajarkan melalui pendekatan ini. Selain itu, karena pembelajaran PAI melalui pendekatan
ini memiliki potensi untuk meningkatkan perkembangan kognitif dan daya kreatif anak,
karena peserta didik dapat menciptakan sesuatu melalui pengamatan langsung.
5
e. Peserta didik juga dapat melihat kegiatan petugas secara kelompok dan individu, dan
mereka dapat memahami tugas mereka

14
5
f. Karyawisata memungkinkan siswa untuk bertanya jawab untuk menemukan sumber
informasi. Dari objek yang dikunjungi dan ditinjau, siswa dapat memperoleh berbagai
pengetahuan dan pengalaman yang kompleks.
Adapun kekurangan metode ini, yaitu :
5
a. salah satunya adalah durasi waktu. Metode ini membutuhkan banyak waktu, jadi harus ada
waktu luang yang dikorbankan.
b. Metode karyawisata dilakukan di lokasi yang jauh dari sekolah, yang membutuhkan biaya
transportasi yang mahal, dan
5
c. Metode ini memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak. Karena peserta didik
dibawa ke lingkungan sekitar, metode ini membutuhkan pelibatan banyak orang.
d. Selain itu, metode ini memerlukan perencanaan yang matang. Dalam karyawisata, elemen
5
rekreasi seringkali menjadi tujuan utama, sedangkan elemen studi terabaikan.
e. Metode ini juga memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerakan anak.

2.5 Implementasi-Metode-Pembelajaran-Karya-Wisata

Karya wisata sebagai pendekatan pembelajaran memerlukan beberapa komponen, yaitu


16
persiapan dan perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut (Wahyuni, 2019). Persiapan dan
Perencanaan yaitu Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata harus dilakukan
bersama-sama dengan anak-anak, bahkan jika guru sudah memilikinya sebelumnya. Tahap
persiapan karya wisata terdiri dari beberapa kegiatan yang harus terpenuhi yaitu 1)
21
menentukan tujuan dan sasaran yang akan dicapai; 2) Aspek atau masalah yang akan
diselidiki; 3) Membaca atau mengumpulkan informasi tentang karya wisata; dan 4)
17
Membentuk kelompok untuk membahas atau menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan.
6
Setiap kelompok harus membagi tugas lagi. Misalnya, orang harus mengamati,
mengumpulkan, bahan, bertanya, mencatat, dan berbagai tugas lainnya. 5. Jika diperlukan,
6
tetapkan petugas khusus untuk menghubungi pengurus yang akan datang, ketua rombongan,
atau pemimpin kelompok yang baik untuk diskusi berikutnya. 6) Tetapkan waktu kerja wisata.
Pada tahap pelaksanaan Karya Wisata harus diselesaikan dengan baik. Setiap individu
17
bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya, baik dengan mengumpulkan bahan
maupun dengan mencatat, yang kemudian akan dilaporkan kepada kelompok atau kelas.
Tugas dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok kecil. Setiap individu harus
memastikan bahwa tugas yang telah ditetapkan untuk dirinya dan keluarganya telah

15
diselesaikan atau belum. Langkah terakhir yaitu tindakan Lanjut: Karya wisata harus
dilanjutkan dengan tindakan lanjut setelah penelitian selesai.
Sujana (2007), menjelaskan bahwa proses karyawisata dibagi menjadi tiga tahap
untuk mencapai keberhasilan yaitu :
39
1. Tahap pertama adalah persiapan. Tahap ini mencakup menyiapkan materi atau topik
8
karyawisata, persiapan teori, persiapan perlengkapan, dan elemen pendukung. Misalnya:
a) Menentukan sumber belajar dari masyarakat sebagai sumber belajar; b) Memeriksa
apakah sumber belajar sesuai dengan tujuan dan program sekolah; c) Mengevaluasi
26
sumber belajar berdasarkan nilai-nilai pedagogis; d) Memeriksa apakah sumber belajar
dalam karya wisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum; e) Membuat dan
mengembangkan program karya wisata secara logis dan sistematis; dan f) Melaksanakan
karya wisata sebagai sumber belajar.
8
2. Tahap pelaksanaan metode karyawisata di lapangan harus sesuai dengan perencanaan
agar sesuai dengan yang diharapkan.
3. Penyusunan dan pembuatan laporan hasil karyawisata adalah langkah selanjutnya dalam
39 8
pelaksanaan karyawisata setelah kembali ke lokasi kegiatan tindak lanjut ini. Laporan ini
sebagai bentuk pertanggung jawaban, dan formatnya disesuaikan dengan tingkat
pendidikan dan jenjang anak. Untuk anak SD/MIN, misalnya, mereka cukup menceritakan
kembali kegiatan karyawisata dengan bahasa mereka sendiri atau menulis karangan bebas
tentang pengalaman mereka selama kegiatan. Jika tahap ketiga ini diselesaikan dengan
baik, pendidik telah memenuhi salah satu ukuran keberhasilan penggunaan metode
karyawisata.
Table rancangan pembelajaran karya wisata
11
No Tahapan Kegiatan
1 Tahap persiapan Memberikan tujuan pembelajaran yang jelas, membuat
11
rencana pelaksanaan dan tata tertib, membagi siswa dalam
kelompok, dan menyusun tugas. Menghubungi pihak yang
bertanggung jawab atas lokasi wisata
11
2 Tahap Menyampaikan tata tertib dan tugas siswa. Kegiatan karya
pelaksanaan wisata di lokasi yang sudah ditetapkan, mengingatkan siswa
untuk mengikuti tata tertib yang sudah disepakati bersama,
mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan petunjuk bag

16
isiswa yang memerlukan penjelasan.

3 Tahap akhir Menyuruh siswa berbicara tentang hasil kegiatan karya wisata,
menyelesaikan tugas kelompok, membahas hasil pekerjaan
kelompok, dan menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata
dengan memberikan tugas kepada masing-masing siswa untuk
menulis deskripsi lokasi yang telah dikunjungi.

syifa (2021), menjaslakn bahwa menentukan tujuan dan sasaran adalah langkah
pertama dalam menerapkan Metode Perjalanan Sanders. Menentukan tujuan dan sasaran
berarti guru harus menentukan tujuan program studi dan tujuan yang diharapkan. Guru dapat
memutuskan kegiatan yang akan dilakukan (investigasi alternatif) setelah menentukan tujuan
dan lokasi ekskursi. Guru harus membuat rencana perjalanan—untuk dirinya sendiri—setelah
menentukan tujuan dan aktivitas yang akan dilakukan. Itinerary berguna untuk memberi tahu
Anda bagaimana dan kapan kegiatan akan dilakukan. Program rute menampilkan waktu
37
kegiatan, tugas yang harus dilakukan siswa, dan aturan. Siswa: Setelah membuat rencana
perjalanan, guru membagi siswa menjadi kelompok untuk mempersiapkan perjalanan. Dengan
44
membentuk kelompok siswa, tujuan adalah agar siswa dapat belajar berinteraksi dengan
temannya. Setelah persiapan selesai, guru dan siswa melakukan field trip ke lokasi tertentu.
Selama pelaksanaan, guru harus mengawasi tindakan siswa dengan memeriksa kontrol
mereka. Ini untuk siswa melakukan studi wisata sesuai rencana. Setelah ekskursi, guru
meminta siswa kembali ke kelas untuk menyelesaikan kegiatan selanjutnya. Pengawasan
dapat mencakup mengoreksi tugas siswa, mengolah diskusi siswa, atau memberikan tugas
tambahan yang terkait dengan sesi pembelajaran. Guru tahu apa yang harus dilakukan, dan
37
mereka harus memperhatikan beberapa hal saat menggunakan metode field trip dalam
pembelajaran.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

30
Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas untuk belajar. Siswa kadang-kadang
diminta untuk mengunjungi tempat atau objek di luar sekolah selama proses belajar mengajar.
karyawisata bukan sekadar rekreasi, itu adalah cara untuk siswa belajar atau memperdalam
20
pengetahuan mereka dengan melihat dunia nyata. Oleh karena itu, metode karyawisata
adalah metode pembelajaran yang melibatkan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek
tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau mempelajari sesuatu. Metode karyawisata
1
dapat juga diartikan sebagai suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan
mengajak anak keluar kelas untuk dapat memperhatikan hal-hal atau peristiwa yang ada
hubungannya dengan pelajaran.
Metode pembelajaran karya wisata sejalan dengan teori Konstruktivisme dimana Teori
13
konstruktivisme berfokus pada peran aktif siswa dalam menciptakan pengetahuan dan
pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi sosial. Metode studi lapangan
mendukung pendekatan konstruktivis, menawarkan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengamati, berinteraksi dan menciptakan hasil kreatif mereka sendiri dalam konteks
pariwisata. Selain itu, ada pula teori Pembelajaran Sosial: Teori belajar sosial Albert Bandura
menekankan pentingnya belajar melalui observasi, peniruan dan interaksi sosial. Metode
pembelajaran field trip memungkinkan siswa untuk melihat dan mempelajari praktik kreatif dan
budaya yang dilakukan oleh masyarakat lokal di lokasi wisata. Interaksi langsung dengan
masyarakat setempat juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konteks sosial
dan budaya yang berbeda.
10
Menurut Rahmat (2019), Karakteristik dari metode karyawisata antara lain :
a. Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat,
dilaksanakan di luar kelas atau sekolahan.
b. Memiliki perencanaan.
c. Aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru.
d. Aspek pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis
kontekstual

18
Riyanto (2013) menjelaskan bahwa Karyawisata memiliki beberapa keuntungan,
9
seperti berikut: (1) peserta didik dapat melihat dunia nyata dari dekat; (2) peserta didik dapat
menghayati pengalaman baru dengan mencoba ikut serta dalam kegiatan; (3) peserta didik
mampu menyelesaikan masalah dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan;
dan (4) peserta didik dapat memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan dan
7
mendengarkan ceramah. Namun demikian, metode karyawisata juga memiliki beberapa
kelemahan, seperti berikut: (1) memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak, (2)
memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang, (3) dalam karyawisata, elemen
rekreasi sering menjadi prioritas daripada tujuan utama, (4) memerlukan pengawasan yang
lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didiknya di lapangan, (5) memerlukan biaya yang
mahal jika dilakukan di tempat yang jauh, dan (6) memerlukan tanggung jawab guru dan
sekolah terhadap peserta didik.
Karya wisata sebagai pendekatan pembelajaran memerlukan beberapa komponen,
16
yaitu persiapan dan perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut (Wahyuni, 2019). Persiapan
dan Perencanaan yaitu Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata harus dilakukan
bersama-sama dengan anak-anak, bahkan jika guru sudah memilikinya sebelumnya. Tahap
persiapan karya wisata terdiri dari beberapa kegiatan yang harus terpenuhi yaitu 1)
21
menentukan tujuan dan sasaran yang akan dicapai; 2) Aspek atau masalah yang akan
diselidiki;; 3) Membaca atau mengumpulkan informasi tentang karya wisata; dan 4)
17
Membentuk kelompok untuk membahas atau menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan.
6
Setiap kelompok harus membagi tugas lagi. Misalnya, orang harus mengamati,
mengumpulkan, bahan, bertanya, mencatat, dan berbagai tugas lainnya. 5. Jika diperlukan,
6
tetapkan petugas khusus untuk menghubungi pengurus yang akan datang, ketua rombongan,
atau pemimpin kelompok yang baik untuk diskusi berikutnya. 6) Tetapkan waktu kerja wisata.
Langkah terakhir yaitu tindakan Lanjut: Karya wisata harus dilanjutkan dengan tindakan lanjut
setelah penelitian selesai.

3.2 Saran

Penggunaan metode pembelajaran karya wisata sangat cocok terhdapa karakter siswa
sekolah khusunya pada sekolah dasar. Oleh karena itu guru harus mulai memikirkan untuk
61
menerapkan metode pembelajaran karya wisata dalam proses pembelajaran agar
pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna.

19
45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pedidikan : SD/MI


Mata pembelajaran : IPS
Kelas/semester : IV/1
Tema 5 : pahlawanku
Subtema 1 : perjuangan para pahlawan
Pembeljaran :1
Alokasi waktu : 2x45

A. Kopetensi inti
3
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi dasar dan indikator


Kompetensi dasar Indikator pencapain kompetensi
9
3.4 mengidentifikasi kerajaan hindu , 3.4.1 menyebutkan peninggalan sejarah
budha dan islam dilingkungan daerah kerajaan hindu , budha dan islam yang ada
setempat,serta pengaruhnya pada diindonesia(C1)
kehidupan masyarakat masa kini. 3.4.2 memberikan contoh peniggalan
3
sejarah kerajaan hindu ,budha dan islam
yang ada di indonesia(C2)
65
3.4.3 menemukan peninggalan
sejarahkerajaan hindu,budha dan islam
yang ada diindonesia(C3)

20
27
4.4 menyajikan hasil identifikasi kerajaan 4.4.1 membuat laporan peninggalan kerajaan
58
hindu,budha dan islam dilingkungan daerah hindu,budha dan islam dilingkungan daerah
setempat,serta pengaruhnya pada setempat,serta pengaruhnya pada kehidupan
kehidupan masyarakat masa kini. masyarakat masa kini.(p4)

C. Tujuan pembelajaran
3
1. Setelah melakukan karya wisata siswa dapat menyebutkan 4 macam peninggalan
sejarah kerajaan hindu,budha dan islam dengan benar.
2. Setelah melakukan karya wisata siswa dapat memberikan contoh peninggalan
kerajaan hindu,budha dan islam dengan tepat.
3. Setelah melakukan karya wisata siswa dapat menemukan peninggalan sejarah
3
kerajaan hindu,budha, dan islam dengan tepat.
3
4. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat laporan peninggalan kerajaan hindu
dan budha atau islam dengan benar dan aktif.

D. Materi pembelajaran
15
Peninggalan sejarah kerajaan hindu budha dan islam diindonesia
Banyak peninggalan kerajaan yang sampai saat ini masih bisa kita lihat.benda-benda
peninggalan sejarah tersebut sebagai bukti bahwa nenek moyang telah menguasai teknlogi
51
yang tinggi.ada peninggalan sejarah kerajaan hindu budha dan islam yang ada diindonesia.
peninggalan sejarah kerajaan hindu budha :
59
 Candi :merupakan bangunan yan terdiri atas tiga bagian yaitu kaki,tubuh,dan atap.contoh
candi peninggalan kerajaan hindu yaittu candi prambanan.
35
 Prasastri:adalah benda peninggalan sejarah yang berisikan tulisan dari masa
lampau.tulisan ini dapat dicatat diatas batu,logam,tanah liat,dan kulit binatang.
69
 Arca:biasanya terdapat dalam candi.contoh arca peninggalan kerajaan hindu adalah arca
ayrlangga.
 karya sastra:peniggalan kerajaan hindu biasanya terbentuk kitab.
peninggalan kerajaan islam:
15
 Mesjid:merupakan bangunan yang digunakan oleh umat islam untuk beribadah.
 Makam:merupakan tempat dikuburkan orang yang telah meninggal.

21
40
 Karya sastra:Peniggalan sastra yang bercorak islam adalah suluk dan hikayat.

62
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Metode : Karya Wisata

24
F. Media dan sumber belajar.
Media: Buku, karya wisata
Sumber belajar:
 Buku Pedoman Guru Kelas 4(pahlawanku Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Buku Pedoman Siswa Kelas 4(pahlawanku Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

13
G. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan peserta didik yang akan pergi karya 15 menit
wisata
32
2. Guru meminta peserta didik berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.(dipimpin oleh salah satu
perserta didik)
3. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran
4
4. Guru menghitung jumlah siswa sebelum masuk bis dan
menghitung kembali didalam bis.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
metode karya wisata ini
6. Guru menyampaikan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan ketika obsevasi berlangsung
7. Guru menjelaskan kembali objek karya wisatanya adalah
meseum 49
Inti 1. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari 45 menit
(tahap
yaitu peninggalan sejarah kerajaan hindu,budha dan
pelaksanaan)

22
islam yang ada di indonesia
2. Peserta didik mengamati benda-benda peniggalan
3
sejarah kerajaan hindu,budha dan islam yang ada dalam
meseum (mengamati)
64
3. Guru menjelaskan sedikit materi mengenai peninggalan
4
kerajaan hindu,budha dan islam dengan secara
langsung ditunjukkan bukti-bukti yang sudah ada di
meseum.
4. Guru memberikan pertanyaan “prasastri termasuk
peninggalan kerajaan apa? (menanya)
5. Guru menerangkan dengan singkat mengenai macam-
macam peninggalan kerajaan hindu,budha dan islam
yang ada dimeseum
13
6. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok dan membagikan lkpd (mengasosiasi)
4
7. Siswa melakukan observasi dan mencatat segala
sesuatu yang ditemukan didalam meseum.Guru juga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
baik kepada penugas meseum maupun kepada guru
sendiri (pengumpulan data)
8. Kelompok melakukan untuk kerja dalam diskusi didalam
museum secara kelompok mengenai teori yang
diperoleh dari beberapa buku materi peninggalan
4
sejarah kerajaan hindu,budha,dan islam dengan
mengaitkan hasil dari observasi (kenyataan yang ada
benda-benda yang bersejarah dimuseum).
9. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
(mengomunikasikan)
54
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang 10 menit
(tahap akhir)
terkait pembelajaran
2. Peserta didik bersama guru merefleksi kegiatan dan
target yang dicapai.
Contoh : a. Bagaimana perasaan kalian hari ini setelah

23
mengikuti pembelajaran outdoor hari ini.
3. Apakah kalian sudah paham?.
1
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
5. Peserta didik dan guru berdoa untuk mengakhiri
pelajaran.

H. Penilaian Hasil
14
Belajar
Tertulis (soal esai)
1. Jelaskan pengertian dari peninggalan sejarah
2. Sebutkan peninggalan peninggalan sejarah kerajaan hindu,budha
3. Apa saja yang anda ketahui tentang peninggalan sejarah kerajaan islam
diindonesia14
4. Bagaimana cara yang baik untuk menghargai peninggalan-peninggalan sejarah
5. Apakah manfaat dari menghargai benda-benda peninggalan sejarah

14
Jawaban:
1. Peninggalan sejarah adalah warisan masa lampau yang mempunyai nilai sejarah
2. Candi,prasastri,arca,karya
15
sastra peninggalan kerajaan islam
3. Mesjid:merupakan bangunan yang digunakan oleh umat islam untuk beribadah.
Makam:merupakan 40
tempat dikuburkan orang yang telah meninggal. Karya
sastra:peniggalan sastra yang bercorak islam adalah suluk dan hikayat.
4. Dengan cara menjaga dan merawatnya,mengujunginya serta tidak
menyalahgunakanya serta tidak menyalah gunakan benda benda peninggalan
29
benda-benda peninggalan sejarah tersebut
5. Manfaatnya yaitu sebagai warisan,dan ilmu untuk generasi yang akan datang

Tugas kelompok
Buatlah laporan tentang peninggalan-peninggalan
14
sejarah kerajaan hindu,budha,dan
islam yang ada diindonesia(nama peninggalan sejarah, jenis peninggalannya dan
terletak dimana)

Tes Untuk Kerja


Mengerjakan tugas-tugas, Keaktifan peserta didik dalam berdiskusi
36
Pengamatan Sikap
Adab peserta didik selama mengikuti pelajaran

Mengetahui, Kendari, juli 2023

Kepala sekolah Guru kelas

24
DAFTAR PUSTAKA

A, Fitrya. 2011. “Pelaksanaan metode karyawisata pada mata pelajaran sejarah kebudayaan
islam di madrasah tsanawiyah muhammadiyah desa penyasawan kecamatan kampar
kabupaten kampar (doctoral dissertation, universitas islam negeri sultan syarif kasim
riau).”
Agustin, Mubiar, and Ryan Dwi Puspita. 2020. “Jurnal Cakrawala Pendas : Pengaruh Metode
karyawisata terhadap keterampilan berbicara pada anak sekolah dasar ( sd ) 6 (1): 84–
92.
Farhan, Abu, I Nengah Martha, and Ida Bagus Putrayasa. 2019. “Peningkatan kemampuan
siswa menulis teks negosiasi dengan menggunakan metode karyawisata kelas X Ipa 1
Man 1 Buleleng.” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha 8 (2).
https://doi.org/10.23887/jjpbs.v8i2.20615.
Ichsan, Ahmad Shofiyudin. 2020. “Magistra : Jurnal keguruan dan ilmu pendidikan.” jurnal
keguruan dan ilmu pendidikan 9 (July): 1–18.
Khairunnisa. 2022. “Meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa menggunakan metode
field trip.” Indonesian journal of educational development 2 (4): 617–27.
https://doi.org/10.5281/zenodo.6204338.
Nashruddin, M.D., Damayanti, M.I. 2013. “Keterampilan menulis deskripsi pada siswa sekolah
dasar.” Penelitian pendidikan guru sekolah dasar 1 (2): 1–8.
Nurmaliah, Nurmaliah, Suhrawardi Ilyas, and Evi Apriana. 2018. “Penggunaan metode
karyawisata untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains
pada materi keanekaragaman hayati.” Biotik: jurnal ilmiah biologi teknologi dan
kependidikan 2 (1): 23. https://doi.org/10.22373/biotik.v2i1.231.
Pupuh, Fathurrohman. 2007. Strategi belajar dan mengajar. Bandung: Refika aditama.
Rahmat. 2019. Metode Pembelajaran pendidikan agama islam konteks kurikulum 2013.
Yogyakarta: Bening pustaka.
Rahmawati, Dian Lufia. 2013. “Penerapan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis
karya sastra (cerpen).” Anterior Jurnal 13 (1): 43–51.
Razak, muhammad iqbal. 2021. “Analisis metode karyawisata dalam pembelajaran sejarah
kebudayaan islam di kelas xii ma plus walisongo lampung utara skripsi.” Frontiers in
Neuroscience 14 (1): 1–13.
Riyanto, Aris, Harun Setyo Budi, and Triyono. 2013. “Pengunaan metode karyawisata dalam

25
upaya peningkatan pembelajaran pkn siswa kelas iv sd negeri sumurarum tahun ajaran
2012/2013.”
Rosmana, Primanita Sholihah, Sofyan Iskandar, Mila Oksanti, Siti Aulia Khasanah, and Widia
Triyana. 2022. “Efektivitas penggunaan metode karyawisata dalam proses pembelajaran
kurikulum 2013.” As-Sabiqun 4 (1): 199–212.
https://doi.org/10.36088/assabiqun.v4i1.1687.
Rustono, Via Widia; Dian Indihadi; 2016. “Pengaruh metode karya wisata terhadap hasil
belajar siswa tentang ekonomi masyarakat sekitar, 117–28.
Suridah, Dimas Fajar, Fahrurrozi F, Rani Anggraeni, Ruhiyati Ulfa, and Sonia S. 2020.
“Pelaksanaan metode karyawisata dalam pembelajaran pendidikan agama islam di
taman kanak-kanak.” Al-ta’dib 12 (2): 294. https://doi.org/10.31332/atdbwv12i2.1341.
Sujana. 2007. “Dasar- Dasar Proses Belajar , Hal. 37. Sugihartono, Dkk, Psikologi Pendidikan
, (Yogyakarta: UNY Press, 2007), Hal. 82. 20,” 20–60.
Sumitra, Agus, and Meida Panjaitan. 2019. “Meningkatkan kecerdasan naturalis anak usia dini
melalui metode karyawisata.” Paud lectura : jurnal pendidikan anak usia dini 3 (1): 35–43.
syifa, naili faizatis. 2021. Menjadikan Peserta Didik SMK Gemar Berwirausaha. kediri: pemeral
edukreatif.
Ubaidillah, Mujib. 2018. “Metode field trip untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
konsep fisika dan mengakses keterampilan proses sains.” Jurnal Pendidikan Sains (Jps)
6 (1): 93. https://doi.org/10.26714/jps.6.1.2018.93-103.
Wahyuni. 2019. “Penerapan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
pada bidang studi agama islam di SMAN 06 Rejang Lebong.”

26
Similarity Report ID: oid:23791:38716419

45% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
43% Internet database 16% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
29% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

repository.radenintan.ac.id
1 4%
Internet

media.neliti.com
2 3%
Internet

repository.unj.ac.id
3 3%
Internet

evieekayuliati1.blogspot.com
4 2%
Internet

ejournal.iainkendari.ac.id
5 2%
Internet

oenzhystorica.blogspot.com
6 2%
Internet

jurnal.fkip.uns.ac.id
7 2%
Internet

repo.uinsatu.ac.id
8 2%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:23791:38716419

123dok.com
9 2%
Internet

digilib.uinkhas.ac.id
10 1%
Internet

repository.upstegal.ac.id
11 1%
Internet

repository.iainpurwokerto.ac.id
12 1%
Internet

eprints.uny.ac.id
13 <1%
Internet

kuliah-oti.blogspot.com
14 <1%
Internet

psb5.blogspot.com
15 <1%
Internet

ampibabo.wordpress.com
16 <1%
Internet

repository.unpas.ac.id
17 <1%
Internet

scribd.com
18 <1%
Internet

dictio.id
19 <1%
Internet

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2020-03-01


20 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report ID: oid:23791:38716419

repository.uin-suska.ac.id
21 <1%
Internet

sayamitra.blogspot.com
22 <1%
Internet

Primanita Sholihah Rosmana, Sofyan Iskandar, Mila Oksanti, Siti Aulia ...
23 <1%
Crossref

Universitas Riau on 2022-01-06


24 <1%
Submitted works

coursehero.com
25 <1%
Internet

kosma5bpaiinsuri.blogspot.com
26 <1%
Internet

repository.unp.ac.id
27 <1%
Internet

researchgate.net
28 <1%
Internet

ariefrahmanudin87.blogspot.com
29 <1%
Internet

msyqahamlyh.blogspot.com
30 <1%
Internet

Sriwijaya University on 2022-05-20


31 <1%
Submitted works

Universitas Muria Kudus on 2018-09-13


32 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report ID: oid:23791:38716419

iainpspblog.blogspot.com
33 <1%
Internet

kronologi.ppj.unp.ac.id
34 <1%
Internet

anyflip.com
35 <1%
Internet

core.ac.uk
36 <1%
Internet

tugasnyakuliah.blogspot.com
37 <1%
Internet

dspace.uii.ac.id
38 <1%
Internet

repository.uinjambi.ac.id
39 <1%
Internet

sieanaksingkong.blogspot.com
40 <1%
Internet

irarahayu.wordpress.com
41 <1%
Internet

makalah-materipembelajaranqurdis.blogspot.com
42 <1%
Internet

Universitas Airlangga on 2019-07-04


43 <1%
Submitted works

Universitas Negeri Jakarta on 2019-01-10


44 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report ID: oid:23791:38716419

Universitas Muria Kudus on 2018-09-13


45 <1%
Submitted works

repository.uinbanten.ac.id
46 <1%
Internet

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2023-06-05


47 <1%
Submitted works

Universitas Pendidikan Indonesia on 2021-07-28


48 <1%
Submitted works

e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id
49 <1%
Internet

etheses.iainpekalongan.ac.id
50 <1%
Internet

repository.uinsu.ac.id
51 <1%
Internet

Gugun Gunadi, Teguh Prasetyo, Daningsih Kurniasari, Iyon Muhdiyati. "...


52 <1%
Crossref

Universitas Samudra on 2020-05-06


53 <1%
Submitted works

repo.undiksha.ac.id
54 <1%
Internet

kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com
55 <1%
Internet

lib.unnes.ac.id
56 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:23791:38716419

pujanggasyahadah554.blogspot.com
57 <1%
Internet

repo.bunghatta.ac.id
58 <1%
Internet

slideshare.net
59 <1%
Internet

Universitas Muria Kudus on 2016-04-07


60 <1%
Submitted works

pusmenjar.kemdikbud.go.id
61 <1%
Internet

repository.umsu.ac.id
62 <1%
Internet

repository.unej.ac.id
63 <1%
Internet

text-id.123dok.com
64 <1%
Internet

Tabor College on 2022-08-02


65 <1%
Submitted works

e-prints.unm.ac.id
66 <1%
Internet

id.educations.com
67 <1%
Internet

pt.scribd.com
68 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:23791:38716419

pusbuk-kemendikbud on 2023-04-30
69 <1%
Submitted works

sepositif.com
70 <1%
Internet

lpem.org
71 <1%
Internet

Sources overview

Anda mungkin juga menyukai