Makalah Pencemaran Udara Kelompok
Makalah Pencemaran Udara Kelompok
PENDAHULUAN
nitrogen (NOx), Carbon dioksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Pencemar lainnya
adalah timbal (Pb) yang dikandung dalam bensin (Premium). Keberadaan timbal
(Pb) di udara dapat membahayakan bagi kesehatan manusia.
Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju pertumbuhan
ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi, masyarakat akan
semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi tinggi yang dapat
menimbulkan pencemaran udara seperti motor dan mobil. Hal ini memberikan
kontribusi besar dalam menurunkan kwalitas udara yang dapat mengganggu
kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim global.
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar
yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain.
Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan
pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh
kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan.
Hasil penelitian Bapedal (1992) di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya) menunjukkan bahwa kendaraan bermotor merupakan
sumber utama pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari persentase cemaran
CO sebesar 98,8%, NOx sebesar 73,4% dan HC sebesar 88,9%, Pb sebesar 100%
Salah satu permasalahan lingkungan dapat terjadi karena polusi udara yang
dihasilkan oleh industri. Meskipun saat ini telah banyak aturan yang diadakan
perkenaan dengan asap yang dihasilkan oleh industri, namun hal ini tidak terjadi
begitu saja. Manusia umumnya akan mengantisipasi, bila telah merasakan akibat
dari perbuatannya. Ada beberapa peristiwa yang terjadi diakibatkan polusi udara
yang sangat mematikan, bahkan menyebabkan kematian ribuan orang, yaitu great
smoke of London (1952 dan Donora Smog (1948).
2.Donora Smog
Asap yang menyebabkan peristiwa ini pertama kali terlihat pada tanggal 27
Oktober 1948 di Donora, Pennysylvania. Akibat dari ini banyak kematian dan
penyakit yang disebabkan oleh asma dan penyakit pernafasan lainnya, 20 orang
meninggal dan sepertiga dari penduduk kota sakit. Dampak dari peristiwa ini juga
masih terlihat sepuluh tahun kemudian, dimana tingkat kematian di kota tersebut
meningkat dengan pesat.
1.Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman)
kurang dari 5,6.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran
bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan
pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur
dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung
mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx
(NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan
bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan
asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan
HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi
akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi
asam.
BAB III
PENUTUP
2.8 KESIMPULAN
Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung,
emisi industri dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari
udara. Hujan asam menyebabkan menurunnya pH perairan dan mengendapnya zat
asam di tanah, yang menyebabkan kerusakan bagi tanaman.
Zat-zat yang berasal dari kegiatan industri maupun kendaraan separti Karbon
monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Partikulat
(asap atau jelaga), Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida
(CO2)
2.9 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2. Airlangga
UniversityPress: Surabaya
Anonim. 1948.DonoraSmog
.http://en.wikipedia.org/wiki/1948_Donora_smog#Sources diakses pada tanggal
06 Februari 2014
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bahan%20Seminar%20Nasional
%20KPRN_1.pdfDiakses pada 07 februari 2014
http://www.smallcrab.com/kesehatan/520-5-macam-penyakit-akibat-pencemaran-
partikel-debu-di-udara diakses pada tanggal 06 Februari 20
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7diakses pada
tanggal 06 Februari 2014