Anda di halaman 1dari 2

Pertama kami tak akan menanggapi satu persatu mengenai isi pembukaan pada pada bab bagian

#Kasus posisi pada jawaban termohon dikarenakan hal tersebut telah masuk pada materi pokok
perkara yang tengah dan dalam penyelidikan oleh pihak penyidik polres bone bolango,

Kami pun tidak mempunyai wewenang dan kepentingan terhadap jalannya proses penyelidikan
tersebut.

saya hanya menggaris bahawahi bahwa materi penyiledikan yg disampaikan tersebut diatas tidak
sepantasnya diungkap dan diceritakan pada praperadilan ini, dikarenakan praperadilan hanyalah
menguji tentang prosedural dalam setiap tingkat baik dalam penyidikan, ataupun penuntutan.
Apakah telah sesuai ataukah tidak.

Bahwa membuka materi penyidikan seperti yang telah termohon ceritakab pada bab tersebut
hanyalah akan berdampak kerugian pada termohon sendiri, dikarenakan materi pokok penyelidikan
dari poin 1 sampai dengan pon 13 telah memuat banyak kerahasiaan ataupun data2 penting yang
tidak seharusnya diketahui oleh umum atau yang bukan penyidik.

Praperadilan hanyalah bertujuan agar dalam pengungkapan sebuah peristiwa pidana, para penyidik
atau org berkepentingan tidak melakukan hal2 yang diluar prosedur sebagaimana telah tertulis
dalam kitap undang undang hukum acara pidana dan berbagai peraturan kepala kepolisian terkait
dengan tata cara dan prosedur pwngungkapan sebuah peristiwa.

Bahwa praperadilan adalah batasan bagi para penyidik untuk tidak melakukan tindakan tindakan
yang diluar kewenangannya, atau melampaui batas terkait prosedur dan tata cara dalam
pengungkapan sebuah peristiwa..

Lantas jika yg mulia majelis hakim tidak mengabulkan permohonan pemohon melalui mekanisme
praperadilan ini, maka prosedur dan mekanisme apa lagi yang harus pemohon tempuh untuk
mendapatkan keadilan secara prosedural ?

Buankah mencari dan menangkap orang-orang jahat itu tidaklah perlu menggunakan cara2 yg jahat
pula ? Jika demikian maka ruh dan substansi diciptakan nya peraturan per undang-undangan dan
peraturan kapolri dimaksud telah melenceng dari apa yg menjadi tujuan dibuatnya undang-undang
itu sendiri.

Bahwa bukan malah substansi masalah yg dijawab melainkan telah melenceng dan berbiasa ke
tempat yang tak tentu arah, diluar dari pokok substansi permohonan ini dibuat...

Inti pokok permasalahan yang menjadi dasar permohonan aquo bukan pada penilangannya, akan
tetapi pada letak penguasaan barang milik pemohon yang dikuasai termohon secara tidak legal,
karena dalam hukum acara yang sama2 kita pegang, tidak ada satu frasapun yang dikenal dengan
yang namanya mengamankan, baik dalam kitab undang2 hukum acara pidana maupun peraturan
kepala kepolisian republik indonesia..
baik itu barang maupun orang.. lantas dari mana dalil termohon itu berasal ?

Dan jikapun termohon kekeuh dengan dalil termohon tersebut, Mohon jelaskan dan tunjukan
kepada kami dihadapan yang mulia majelis hakim perkara aquo, apa yang dimaksud dengan
mengamankan dan apa kaitannya hal tersebut dengan kitab undang undang hukum acara pidana.

Karena menurut kami dalam kitab undang2 hukum acara pidana atau pun peraturan kepala
kepolisian negara repoblik indonesia tentang managemen penyidikan tindak pidana, tidak pernah
tertulis kalimat seperti dalam dalil termohon yaitu mengamankan.. lantas dari mana sumber dalil
termohon tersebut.

Kami contohkan dalam rangkaian tindakan penyelidikan, seseorang yang diamankan melebihi 1x24
jam haruslah sudah diketahui statusnya, untuk dapat dikenai upaya paksa (penahanan atau tidak)

Anda mungkin juga menyukai