Anda di halaman 1dari 135

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

SUKU DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERTANAHAN


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


PEKERJAAN ARSITEKTUR, STRUKTUR DAN MEP

KEGIATAN :
RUMAH DINAS PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN
PENYELAMATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

LOKASI :
KOMPLEK PEMADAM JAGAKARSA
JL. MOH. KAHFI RT07/RW06 - JAKARTA SELATAN

KONSULTAN PERENCANA :
P T. B U M I M A D A N I
Planning – Engineering – Architecture – Management – Consultant

SUMBER DANA :
APBD TAHUN 2023 PROVINSI DKI JAKARTA
PENDAHULUAN

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan Arsitektur Struktur dan MEP “Perencanaan
Rumah Dinas Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta
Selatan” ini disusun oleh konsultan sebagai salah satu kewajiban kepada Pemberi Tugas
sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK) No. 67/PPK/SDCKTRPJS/2023 tanggal 13 Maret
2023 sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun
Anggaran 2023 antara Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Selatan, Jl. Prapanca Raya No. 9 lantai 6 Blok C, Kebayoran Baru dengan PT. BUMI
MADANI.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan Arsitektur Struktur dan MEP ini merupakan bagian
dari laporan dokumen yang digunakan oleh Penyedia sebagai pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan yang berisikan :
- Nama pekerjaan berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta
prosedur pelaksanaannya, syarat mutu pekerjaan dan persyaratan lain yang wajib
dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
- Kondisi lokasi dan bangunan baik dari segi administratif, dasar perencanaan dan survey
pendahuluan yang dilakukan sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja.
- Sebagai kelengkapan dari dokumen tender, Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
ditempatkan sebagai dokumen penting selain gambar rencana.

Demikian Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan Arsitektur Struktur dan MEP ini
disampaikan untuk didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk paket
pekerjaan Rumah Dinas Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan.
DATA PROYEK

 Nama Proyek : PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR


 Pemilik : DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
 Konsultan Arsitektur : PT. BUMI MADANI
 Konsultan Lansekap : -
 Konsultan Struktur : PT. BUMI MADANI
 Konsultan MEP : PT. BUMI MADANI
 Konsultan CM : -
 Konsultan QS : -

Kepala Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan


Kota Administrasi Jakarta Selatan
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

Widodo Soeprayitno
NIP 196709081996031004
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 00 - DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Halaman
DIVISION 01 : SYARAT SYARAT UMUM

01001 U m u m …………………………………………....……........................................................ 1
01002 Syarat-syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan.…...…….................................... 6
01003 Syarat-syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pelindungan dan Keselamatan Kerja....... 8
01004 Syarat-syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Finishing Arsitektur .……........................ 11
01005 Standar Mutu Pekerjaan ....….………….………………………….………….….................... 13

DIVISION 02 : PEKERJAAN LAPANGAN

02001 Pekerjaan Anti Rayap ........................……………………………….……............................ 18


02002 Data Umum Lapangan Kerja .......................................….……..…..……........................... 20
02003 Pengkuran Lapangan dan Pematokan .……………………...………………..................... 20
02004 Kegiatan Penunjang dan Bangunan-bangunan Sementara ...……..………….................. 21

DIVISION 03 : PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

03010 Pekerjaan Lapisan Floor Hardener ( Sistim Bubuk Tabur ) ......…….……......................... 23


03300 Pekerjaan Lantai Screed ( Konvesional ) .....................…………….………..................... 27
03301 Pekerjaan Lantai Screed Instant (Semen Instant) …....………………….......................... 28
03350 Pekerjaan Pasangan Topping Concrete ...................………………….….......................... 30
03452 Pekerjaan Glassfibre Reinforced Cement (GRC) .......………………….…......................... 31

DIVISION 04 : PEKERJAAN PASANGAN

04220 Pekerjaan Pasangan Batu Bata …......................……………………............................... 38


04230 Pekerjaan Pasangan Bata Press (bata expose) ..…......................……………………….. 40
04250 Pekerjaan Pasangan Batu Roster ……………….….…......................…………............... 42

DIVISION 05 : PEKERJAAN LOGAM

05500 Pekerjaan Logam Fabrikasi ……….…......................……………….................................. 44


05700 Pekerjaan Logam Tahan Karat (Stainless Steel) .....……………………........................... 47

DIVISION 06 : PEKERJAAN KAYU

06100 Pekerjaan Kayu Kasar dan Halus...…......................……………………............................ 49

DIVISION 07 : PEKERJAAN PENGENDALIAN KELEMBABAN SUHU

07110 Pekerjaan Water Proofing (Coating) …....……………….……………………………………. 53


07270 Pekerjaan Fire Stop Penetration ……………………………………………………………… 54
07900 Pekerjaan Joint Sealant ..............................................……….…………………………….. 56

DIVISION 08 : PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

08120 Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jendela Aluminium …………….…………........................... 59


08210 Pekerjaan Pintu Kayu Wood Panel Engineering .................................……....................... 65

ii
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 00 - DAFTAR ISI

Halaman
08710 Pekerjaan Alat Penggantung/Hardware Pintu dan Jendela ….………….......................... 67
08800 Pekerjaan Kaca ……………………………………………................................................... 69

DIVISION 09 : PEKERJAAN FINISHING

09100 Pekerjaan Komponen Rangka Papan Gypsum ….………………....................................... 71


09200 Pekerjaan Plester dan Acian ..........................…...…………………………....................... 75
09260 Pekerjaan Sistim Papan Gypsum (Plafond) Full System .............. …………..................... 79
09300 Pekerjaan Pasangan Ubin Keramik..............................................…………...................... 83
09900 Pekerjaan Pengecatan ….…………………………………………...………...………………. 85

DIVISION 10 : PEKERJAAN KHUSUS

10100 Pekerjaan Atap dan Baja .........................................………………….……........................ 91


10800 Pekerjaan Perlengkapan Toilet ...............................……………….……......................... 95

DIVISION 11 : PEKERJAAN STRUKTUR

11000 Pekerjaan Tanah dan Pasir......................................…………………...……...................... 98


11102 Pekerjaan Pondasi Batu Belah.................................………………..….……...................... 100
11200 Pekerjaan Beton Struktur........................................……………….…................................. 102
11300 Pekerjaan Besi.......................................................……………….….................................. 113

DIVISION 12 : PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING

12000 Syarat-syarat Umum...........................................………………….…….............................. 117


12200 Pekerjaan Sistem Elektrikal.............................………...……….….…................................ 121
12310 Pekerjaan Kabel Daya Tegangan Rendah......................………….……….……................. 124
12400 Pekerjaan Penerangan dan Stop Kontak........................................................................... 126
12500 Persyaratan Bahan/Material…………………………………………………………………….. 127
12600 Pekerjaan Plumbing……………………………………………………………………………… 128

iii
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 1
SYARAT-SYARAT UMUM

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

-1-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

Section 01001 - UMUM

Area dan lahan untuk pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor dalam keadaan seperti
pada waktu peninjauan lapangan / observasi lapangan.
Pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor dalam keadaan selesai keseluruhan sesuai dengan
lingkup pekerjaan yang diborongkan, termasuk juga pembetulan kerusakan yang mungkin timbul
/ terjadi ketika menyingkirkan segala bahan-bahan sisa atau bongkaran lainnya.

1. KONDISI SITE
a) Site
Lokasi site dan seluruh pekerjaan yang ada di atasnya sebagaimana tercantum pada gambar.
b) Kondisi Site
- Kontraktor harus mempelajari kondisi lahan dan seluruh dokumen tender dengan hati-hati
sebelum menentukan penawaran.
- Kondisi lahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan struktur
kondisi alam dan sumber-sumber alam yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung. Di
dalamnya termasuk kondisi tanah, lapisan bawah tanah, bangunan yang sudah ada, dan
faktor-faktor yang akan mempengaruhi pekerjaan tanah dan penggalian. Seluruhnya harus
sudah dimasukkan dalam harga penawaran.
c) Penyelidikan Site
Kontraktor harus memeriksa laporan-laporan penyelidikan tanah dan tes/pengujian atas site
lainnya atas petunjuk Perencana/ Konsultan Pengawas

2. PROSEDUR PENDAHULUAN
a) Patok Utama Pengukuran (Bench Mark)
Patok-patok utama pengukuran (bench mark) pada lahan dan bangunan yang sudah ada
harus dibuat secara permanen. Patok-patok utama pengukuran yang lama dapat digunakan
apabila masih berdiri dengan aman sesuai petunjuk Perencana/ Konsultan Pengawas. Patok-
patok harus dapat ditunjukkan pada hasil survei Ketinggian Lahan yang dilakukan kontraktor.
b) Penentuan Posisi
Kontraktor harus secara akurat menempatkan keseluruhan pekerjaan pada garis, ketinggian,
dan profil yang ditunjukkan pada gambar dan akan bertanggung jawab atas kesalahan pada
penentuan posisi. Biaya untuk memperbaiki, memindahkan, atau membongkar kesalahan
penempatan posisi ditanggung Kontraktor. Tanda/patok untuk menentukan posisi harus
diletakkan secara tepat pada sistem grid atau kontur dan diletakkan sedemikian rupa
sehingga tidak terganggu atau mengganggu pekerjaan. Posisi atau ketinggian patok yang
mengganggu harus disesuaikan. Kontraktor mencatat semua penempatan patok pada satu
buku khusus yang terkait dengan posisi patok-patok utama pengukuran (Bench Mark).
c) Peralatan Pengukuran
Kontraktor harus menyediakan peralatan pengukuran yang dapat digunakan setiap saat oleh
Konsultan Pengawas dan Perencana. Peralatan pengukuran tersebut meliputi teodolit modern
dan penyangganya, alat penentu ketinggian, pita pengukur panjang, dan peralatan lainnya
termasuk tenaga pengukuran dan pengawas yang memungkinkan Konsultan Pengawas
/Perencana dapat mengecek penentuan posisi dan menandai hasil pekerjaan. Peralatan
pengukuran tersebut tetap menjadi hak milik Kontraktor.
d) Kantor, Bangsal kerja dan Gudang
Kont raktor harus memperhitungkan biaya untuk Pembuatan Kantor , Bangsal kerja dan
Gudang sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang akan digunakan, dalam hal
tersebut terutama semen agar tidak menjadi keras dan serta barang-barang lainnya.

-2-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

e) Memulai Pekerjaan
Kontraktor hanya boleh memulai/melanjutkan pekerjaan bila:
 Tapak dan bangunan yang sudah ada telah dibersihkan dari sampah-sampah dan
genangan air.
 Shop drawing, ukuran-ukuran, dan peil yang penting/pokok telah ditunjukkan pada
perencana IMP.
 Lokasi yang bermasalah terutama pada lahan/site harus ditunjukan dengan foto.

3. ALAT DAN PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN

Kontraktor, sub-sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan


pelaksanaan di dalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan perlengkapan-perlengkapan
pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Disamping itu harus menyediakan juga :
a. Buku-buku laporan (harian, mingguan, dan bulanan)
b. Rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab penuh
untuk memutuskan segala sesuatu di lapangan dan bertindak atas nama Kontraktor dan sub-
Kontraktor yang bersangkutan, serta berpengalaman.
c. Perlengkapan pengaman / keselamatan kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
d. Kantor Kontraktor dan Kantor Manajemen Proyek (Direksi Kit)
e. Pembangkit Tenaga dan Sumber Daya
 Setiap pembangkit tenaga sementara untuk penerangan kantor dan pekerjaan harus
disediakan oleh kontraktor, termasuk pemasangan sementara kabel-kabel meteran. Upah,
tagihan, serta pembersihannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah tanggung
jawab kontraktor.
 Air untuk keperluan kantor dan pekerjaan harus disediakan dan bila memungkinkan
diperoleh dari sumber air yang sudah ada di lokasi pekerjaan. Kontraktor harus memasang
sementara pipa-pipa dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mengalirkan air dan
mencabutnya kembali pada waktu pekerjaan selesai. Biaya untuk pengadaan air
sementara menjadi tanggung jawab kontraktor.
 Kontraktor tidak diperbolehkan menyambung dan mengisap air dari saluran induk dan
sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapat izin tertulis dari pemberi tugas/ Konsultan
Pengawas
f. Perlengkapan Cadangan
Perlengkapan cadangan harus selalu cukup tersedia, termasuk suku cadang, bahan bakar,
dan bahan-bahan lainnya, untuk menghindari hambatan pelaksanaan pekerjaan.
g. Pengawasan Terhadap Tamu Yang Tidak Berkepentingan
Kontraktor harus menjaga segala kemungkinan dari masuknya tamu yang tidak
berkepentingan ke dalam site.

4. PERLINDUNGAN

a. Perlindungan Terhadap Lahan


Kontraktor harus bertanggung jawab atas keamanan pada lokasi pekerjaan dan semua
barang-barang yang ada di atasnya. Semua kegiatan pengamanan pekerjaan tersebut harus
sudah dimasukkan ke dalam kontrak, termasuk penggantian segala barang yang hilang/rusak
akibat pencurian dan tidak adanya instruksi pengamanan. Seluruh barang, peralatan, dan
bahan yang diperlukan selama pekerjaan harus diletakkan/disimpan dalam batas site.
Kontraktor harus bertanggung jawab secara hukum atas keselamatan publik, sarana publik,

-3-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

dan bertanggung jawab atas segala klaim terhadap kerusakan, kecelakaan, atau
penghilangan benda-benda tersebut. Pengamanan atas hal-hal tersebut harus diperhitungkan
dan kontraktor harus menyediakan tanda-tanda peringatan, pembatas, atau jaring pengaman
bila dibutuhkan.

b. Perlindungan/Keselamatan Kerja
Kontraktor harus menutupi dan melindungi seluruh atau sebagian pekerjaan dari cuaca dan
dari kerusakan yang diakibatkan kecerobohan pekerja yang memerlukan operasi perbaikan
sampai pada saat penyerahan pekerjaan. Seluruh pekerjaan perbaikan atau penggantian atas
kerusakan seluruh atau sebagian sub pekerjaan menjadi tanggungan kontraktor. Kontraktor
harus menandai semua garis, posisi, dan ketinggian semua instalasi utilitas dan bangunan
eksisting yang harus tetap dibiarkan sebelum memulai semua pekerjaan. Penggantian dan
perbaikan atas kerusakan sarana utilitas dan bangunan eksisting ditanggung oleh kontraktor.
Pekerjaan yang baru selesai sebagian harus diberi tanda khusus agar dijaga dari kerusakan
akibat pekerjaan lainnya yang sedang berlangsung.

c. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


Selama pelaksanaan, Kontraktor harus menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama
pada kecelakaan

5. BARANG CONTOH (SAMPLE)

a. Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari


material yang akan dipakai / dipasang, untuk mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan.
b. Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti sertifikat
pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material tersebut.
c. Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui pemasaran), maka
Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
Brochure : 3 set
Katalogue : 3 set
Gambar kerja atau shop drawing
Moster dan sample : 3 set
serta yang dianggap perlu oleh Direksi/Konsultan dan harus mendapat persetujuan Direksi /
Konsultan

6. PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN

Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu bahan dan mutu
pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, misalnya :
a. Pengujian mutu beton
b. Pengujian kabel-kabel listrik (merger)
c. Pengujian tekanan untuk pipa-pipa (plumbing)
d. Pengujian kebocoran
e. Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.
f. Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor dan sub-
sub Kontraktor yang bersangkutan.

-4-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

7. GAMBAR-GAMBAR “AS BUILT DRAWING”

a. Kontraktor atau sub-sub kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar “As Built
Drawing” untuk Arsitektur, Struktur dan M/E sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan
di lapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan pemeriksaan dan maintenance di
kemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemilik setelah disetujui oleh
Direksi / Konsultan (dibuat rangkap 6), 1 (satu) asli / sepia, 4 (empat) blue print dan 1 CD
file, diserahkan sebelum serah terima pertama.
b. Kontraktor Utama diwajibkan membuat petunjuk-petunjuk (manual) untuk peralatan-peralatan
yang digunakan di dalam proyek ini sebanyak 5 (lima) set dan para spesialis kontraktor harus
bersedia mengadakan kontrak maintenance dengan Pemberi Tugas, bila hal ini dikehendaki.

8. SHOP DRAWING

Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar “Shop Drawing” setiap jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi /
Konsultan dibuat rangkap 5 (lima), gambar-gambar tersebut harus diserahkan minimum 30 hari
sebelum pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.

9. MATERIAL DELIVERY SCHEDULE

Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat material delivery schedule untuk setiap jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi /
Konsultan dibuat rangkap 5 (lima), material delivery schedule harus diserahkan minimum 30 hari
sebelum pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.

10. IJIN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ijin pelaksanaan pekerjaan minimal 2 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dengan lampiran
gambar shop drawing / dokumen yang telah disetujui Manajemen Konstruksi (rangkap 2).

11. PENYEDIAAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Perlu adanya usulan metode pelaksanaan sebelum pekerjaan dimulai oleh Kontraktor.
Oleh sebab itu maka presentasi pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan untuk memback-up
metode tersebut.

12. SCHEDULE PEKERJAAN

Schedule pekerjaan harus diajukan dan disetujui Manajemen Konstruksi sebelum pelaksanaan.

13. FOTO FOTO DAN DOKUMEN BERKALA


Kontraktor harus memperhitungkan biaya dokumentasi berupa foto berwarna yang diambil
secara berkala dari seluruh pelaksanaan, yaitu Poto harus diambil dari satu titik yang sama
mulai dari photo 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%.

-5-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

Section 01002 - SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang dilakukan sebelum pekerjaan bangunan utama dilakukan,
sebelum menggali pondasi. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dan prasyarat yang harus dipenuhi
oleh semua pihak.

Berikut ini akan dibahas Rencana Kerja dan Syarat untuk Pekerjaan Persiapan. Adapun Pekerjaan
persiapan yang biasanya tertera dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS) meliputi :

I. Pembersihan Lapangan:
Halaman atau lapangan kerja terutama dimana lokasi tempat bangunan harus dibersihkan terlebih
dahulu dari pembongkaran bangunan lama dan tanaman liar. Sisa pembongkaran dan pembersihan
dibuang dari lokasi site secepatnya sebelum dilaksanakan uitzet. Segala biaya pembongkaran dan
pembersihan menjadi tanggung jawab pemborong.

II. Uitzet atau Pengukuran dan pemasangan Bouplank:


1. Ukuran - ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar rencana.
2. Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar perincian maka
yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau ditanyakan pada Direksi Teknis.
3. Sebagai ukuran pokok titik 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar rencana.
4. Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan Pengawas akan
menetapkan patok duga titik 0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari patok beton yang sifatnya
permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan atau tanda lainnya yang bersifat
permanen selama pelaksanaan pekerjaan.
5. Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan mempergunakan alat -
alat Waterpass dan Theodolith atau berpedoman pada bangunan yang telah ada.
6. Setelah ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan Bouplank. Kayu papan
yang digunakan minimal dari kelas kuat II dengan ukuran lebih kurang 2/20 cm dan usuk 4/6.
Bouplank dipasang dari titik luar Bangunan dengan jarak kurang lebih 2 meter atau sesuai kondisi
lapangan.
7. Perlengkapan peralatan perancah kerja agar dipersiapkan lebih awal sebelum memulai proses
pekerjaan.

III. Mobilisasi Peralatan dan Material


Semua peralatan kerja yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus sudah dipersiapkan oleh
Pemborong. Peralatan tersebut harus dalam kondisi baik dan layak pakai. Jika dalam masa
pelaksanaan pekerjaan, peralatan mengalami kerusakan atau tidak bisa dipergunakan, pemborong
harus segera menyiapkan peralatan pengganti yang baru yang layak pakai. Penempatan material di
areal site harus dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas dan Direksi Tenis, agar tidak
mengganggu pekerjaan selama proses pekerjaan berlangsung.

IV. Papan Nama Proyek


Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan ketinggian
2 meter. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x 120 cm, terbuat dari bahan multiplek tebal 9 mm,
dicat dasar warna putih, tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan.
Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama agar dibuat :
1. Kop Pemkot Setempat pada bagian paling kiri atas ,
2. Judul Kegiatan,
3. Nilai Kegiatan,
4. No. Kontrak,
5. Masa Kontrak,
6. Sumber Biaya,
7. Pelaksana,
8. Konsultan Pengawas.

-6-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

V. Pembersihan dan Perbaikan


Kontraktor harus memperbaiki semua kerusakan yang disebabkan kesalahan kontraktor, sub-
kontraktor, atau personilnya sesuai permintaan dan sewaktu-waktu diminta oleh Konsultan
Pengawas. Demikian juga halnya dengan pembersihan lokasi pekerjaan dan semua fasilitas
sementara, peralatan berat, kelebihan material, sampah, polusi, dan pembersihan saluran
pembuangan kotoran dan hujan, serta meninggalkan kondisi areal pekerjaan dalam keadaan bersih
dan rapi pada saat tidak lagi dilakukan pekerjaan atau pada saat pekerjaan selesai sesuai
permintaan Konsultan Pengawas.

VI. Foto-Foto Pelaksanaan


Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan semua foto-foto pelaksanaan yang diperlukan, baik
selama pelaksanaan ataupun pada saat pelaksanaan selesai.

VII. Foto-Foto Bangunan Yang Sudah Selesai


Foto-foto harus diambil oleh tenaga ahli fotografi khusus yang disetujui atau ditunjuk Konsultan
Pengawas /perencana. Album berisi foto-foto bangunan yang sudah dilaksanakan (harus
dicantumkan nama proyek, perencana, dan kontraktor) harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas/perencana. Jumlah dan ukuran foto serta jumlah album (2 eksemplar) akan ditentukan
kemudian oleh Konsultan Pengawas /perencana.

VIII. LAPORAN

1. Kontraktor wajib membuat laporan berkala baik mengenai pelaksanaan secara keseluruhan
maupun pelaksanaan pekerjaan oleh sub-kontraktor dan segala sesuatunya yang termasuk
dalam scope pekerjaannya.
2. Kontaktor wajib membuat catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah
dilaksanakan, sehingga dapat diserahkan jika sewaktu-waktu diminta oleh manajemen proyek
untuk keperluan pemeriksaan.
3. Segala laporan dan atau catatan tersebut di atas dibuat berbentuk buku harian rangkap 3 (tiga),
diisi pada formulir yang telah disetujui oleh manajemen proyek, dan harus selalu berada di
tempat pekerjaan.
4. Kontraktor wajib membuat laporan dan menyerahkan kepada manajemen proyek/pemberi tugas
foto-foto dokumentasi yang dimasukkan ke dalam album proyek tentang pelaksanaan,
perkembangan, kegiatan hasil kerja, dan tiap-tiap pos pelaksanaan/bagian pekerjaan sampai
selesai yang dibuat dalam rangkap 3 (tiga).
5. Kontraktor wajib menyerahkan pada pemberi tugas gambar-gambar pelaksanaan (as build
drawing), gambar arsitektur, dan gambar perubahan detail dalam bentuk kalkir, sewaktu
penyerahan pertama dilaksanakan.
6. Kontraktor harus memenuhi dan memberikan segala keterangan/laporan yang dikehendaki oleh
pemerintah dan mentaati peraturan-peraturan apapun yang dikeluarkan oleh pemerintah
setempat atau penegak hukum yang mempunyai wewenang mengenai pekerja yang ada atau
akan ada hubungannya dengan mereka.

-7-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

Section 01003 - SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN PELINDUNG


DAN KESELAMATAN KERJA

A. PEKERJAAN PELINDUNG
Yang dimaksud pekerjaan pelindung adalah:

1. Pelindung pada bagian / keseluruhan elemen bangunan terhadap akibat pekerjaan yang sedang
berlangsung atau akan berlangsung baik dalam satu paket pekerjaan maupun antara paket pekerjaan.

2. Pelindung bangunan atau elemen bangunan terhadap alam (hujan dan panas) selama pelaksanaan
pekerjaan, yang dibuat sementara di area yang sedang dikerjakan dan dapat dipindahkan kalau
pekerjaan di area tersebut sudah selesai dan ditutup kembali.

3. Pelindung terhadap lingkungan pada umumnya, selama pelaksanaan pekerjaan wajib dipasang jaring
pengaman di sekeliling bangunan untuk mengindari material jatuh ke arah yang tidak dikehendaki.

4. Bahan pelindung tersebut tidak boleh dibongkar selama pekerjaan belum selesai. Bahan pelindung
dapat dipindahkan ke lokasi lain atau ke ruang lain bila pekerjaan pada area satu telah selesai dan
hasilnya telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Manajemen Konstruksi.

5. Pelindung Lantai
Pelindung terhadap lantai dilakukan menjaga kondisi lantai agar tidak rusak karena pekerjaan lain dan pada
lantai yang telah selesai dikerjakan dengan cara:
a) Memasang lapisan multiplek, minimum 9 mm, pada seluruh permukaan lantai dalam ruangan
sehingga para pekerja, kaki steiger / perancah, material bongkaran dan atau peralatan lainnya
tidak langsung mengenai lantai.
b) Pelindung pada lantai yang telah selesai, pada lapisan multiplek di tambahkan lapisan lunak,
terpal, karpet atau sejenisnya, agar tidak merusak finishing lantai
c) Pada pemasangan pelindung, harus dikerjakan sedemikian rupa tidak memasang paku dan
sejenisnya baik untuk sementara maupun permanen pada lantai eksisting.

6. Pelindung Kusen, Daun Pintu dan Daun Jendela.


Pelindung terhadap Kusen, Daun Pintu, dan Daun Jendela setelah dipasang, selesai dipasang dengan cara:
• Memasang Dacron dan plastic bening untuk melindung elemen besi dan kayu pada kusen dan
daun pintu jendela jika sudah selesai dipasang.
• Kaca pada pintu dan jendela bila perlu ditutup triplek pada kedua sisinya jika dikhawatirkan
terjadi pecah.
• Pemasangan pelindung tidak diijinkan untuk memasang paku dan sejenisnya baik untuk
sementara maupun permanen pada kusen, daun pintu, jendela yang telah selesai dipasang.

B. KESELAMATAN KERJA

Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain:
b. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja;
c. Undang-Undang No. 13 Tahun 2013, tentang Ketenagakerjaan;
d. Permen Tenaga Kerja No. Per-05/MEN/1996, tentang Sistem Manajemen K3;
e. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
f. Permen PU No. 02/PRT/M/2018, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK
g. 3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
h. Permen PU No. 10 Tahun 2021, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

-8-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

Penerapan K3

A. Penerapan Umum
Penerapan secara umum SMK3 pada tahap pelaksanaan konstruksi, antara lain:
1) RK3K dipresentasikan pada rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi/pre construction
meeting (PCM) oleh Penyedia Jasa, untuk disahkan dan ditanda tangani oleh PPK;
2) RK3K yang telah disahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen kontrak dan
pekerjaan konstruksi dan menjadi acuan penerapan SMK3 pada pelaksanaan konstruksi;
3) Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat ketidaksesuain dalam penerapan RK3K dan/atau
perubahan dan/atau pekerjaan tambah/kurang, maka RK3K harus ditinjau ulang dan disetujui oleh
PPK;
4) Dokumentasi hasil pelaksanaan RK3K dibuat oleh penyedia jasa dan dilaporkan kepada PPK secara
berkala (harian, mingguan, bulanan), yang menjadai bagian dari pelaporan pelaksanaan pekerjaan;
5) Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan kecelakaan kerja kepada
PPK, paling lambat 2x24 jam.
6) Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai hasil evaluasi RK3K,
dalam rangka menjamin kesesuaiang dan efektifitas penerapan RK3K.
7) Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
apabila tidak menyelenggarakan SMK3 sesuai dengan RK3K;
8) Pada saat pelaksanaan uji coba dan laik fungsi sistem (testing and commissioning) untuk
penyerahan hasil akhir pekerjaan, Ahli K3 Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi harus memastikan
bahwa prosedur K3 telah dilaksanakan;
9) Laporan penyerahan hasil akhir pekerjaan wajib memuat hasil kinerja SMK3, statististik kejadian,
serta ususlan perbaikan untuk proyek sejenis yang akan datang.

B. Penerapan pada Pekerja


Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang penerapan SMK3. Hal- hal
tersebut, antara lain:
1) Mematuhui peraturan SMK3 yang telah dibuat oleh Penyedia Jasa yang disetujui oleh PPK;
2) Memakai alat pelindung diri (APD), berupa:
- Pelindung kepala (helm);
- Pelindung kaki (safety shoes/boot);
- Pelindung mata (googles, bagi pekerja dengan resiko kerusakan mata, pekerja las, gerindra, dll.)
- Pelindung hidung (masker, bagi pekerja dengan resiko debu, dan menghirup gas berbahaya).
- Sabuk keselamatan dan tali keselamatan (full body harness, bagi pekerja dengan resiko terjatuh
dari ketinggian)
3) Penyedia Jasa mengikutsertakan pekerja dalam program perlindungan tenaga kerja selama
kegiatan pekerjaan konstruksi.

Pengendalian Resiko
Penyedia Jasa dan Konsultan Pengawas berkewajiban melakukan pengendalian risiko K3
konstruksi, termasuk inspeksi yang meliputi:
a. Tempat kerja;
b. Peralatan kerja;
c. Metode/cara kerja;
d. Alat pelindung kerja;
e. Alat pelindung diri;

-9-
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

Evaluasi Dan Sanksi


a. Penerapan umum, kesesuaian K3 yang telah disahkan dan disetujuai PPK terhadap pelaksanaan di
lapangan
b. Penerapan pada pekerja, penerapan penggunaan APD pada pekerja;
c. Evaluasi terhadap kejadian (kecelakaan dan penyakit) pada lokasi pekerjaan.
d. Penyedia Jasa, apabila tidak melaksanakan RK3K yang telah ditetapkan;
1. Menghentikan sebagian pekerjaan yang dinilai berisiko K3, apabila peringatan ke-2 tidak
ditindaklanjuti oleh Penyedia Jasa;
2. Menghentikan pekerjaan yang berakibat fatal, tanpa tertuang dalam RK3K yang disahkan dan
disetujui, hingga ada upaya pengendalian telah dilakukan secara memadai;
3. Memberikan denda, apabila tidak dilakukan Penerapan SMK3 dan RK3K yang disahkan dan
disetujui. Besaran denda akan ditentukan oleh PPK;
4. Segala risiko kerugian akibat sanksi dan penghentian pekerjaan merupakan tanggung jawab
Penyedia Jasa.

- 10 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

Section 01004 - SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING


ARSITEKTUR

A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Kontraktor pekerjaan struktur, finishing dan plumbing meliputi semua jenis
pekerjaan koordinasi maupun administrasi Kontraktor kepada semua Kontraktor yang ditunjuk
Pemberi Tugas, yang meliputi tapi tidak terbatas pada :
Pembuatan schedule, berita acara, seleksi, penyimpanan, pengamanan bahan bahan / proteksi,
maupun pengamanan pelaksanaan.
Penyediaan tenaga kerja yang memenuhi kualitas.
Penyediaan bahan-bahan yang ditentukan oleh Perencana/Pemberi Tugas.
Penyediaan semua jenis peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan baik, sesuai yang tertera pada gambar rencana dan spesifikasi ini.

B. Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan adalah sebagai berikut :
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia : PUBI-1982 – NI - 3
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 : NI – 2
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 : NI – 8
- Standard Industri Indonesia (SII)
- Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang dan Struktur Tembok Bertulang
untuk Gedung 1983
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
- Peraturan Bangunan Nasional 1978
- Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh wakil
pemberi tugas atau Direksi lapangan.
- Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor di “Site” maupun peraturan-
peraturan sejenis yang lebih baru / hasil revisi dan peraturan-peraturan yang mendukung
pelaksanaan pembangunan lainnya.
Kontraktor ditentukan pula mempunyai kewajiban untuk memberikan semua data pendukung dari
semua jenis peralatan, maupun pekerjaan yang membutuhkan legalitas penggunaan yang
diisyaratkan oleh Pemerintah, maupun bantuan pengurusannya sehingga wakil Pemberi Tugas atau
Direksi lapangan yang mudah mendapatkan ijin penggunaan bangunan dan bahan yang layak dan
legal.

C. Gambar Pelaksanaan & Contoh bahan :


 Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup lengkap
dalam gambar kerja kerja / dokumen kontrak.
 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
 Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari wakil
Pemberi Tugas atau Direksi Lapangan.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus memberikan contoh-contoh material untuk
mendapatkan persetujuan dari wakil Pemberi Tugas.
 Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik. Bilamana
dimungkinkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai.
 Contoh-contoh yang telah disetujui oleh wakil Pemberi Tugas, akan dipakai sebagai standar /
pedoman untuk memeriksa / menerima material yang akan dikirim oleh kontraktor ke site.

- 11 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

D. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan :


a. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat. Masih di
dalam kotak / kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindungi, tertutup, tidak lembab, kering dan bersih,
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.
c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan. Bila ada
kerusakan, kontraktor harus mengganti atas beban kontraktor.

E. LAIN - LAIN
Syarat-syarat umum yang dijelaskan di atas harus dianggap sebagai satu kesatuan dengan
penyerahan umum (general condition) atau RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) yang
disiapkan oleh Q/S.

- 12 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

Section 01005 - STANDAR MUTU PEKERJAAN

A. PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR

1. Pekerjaan Dinding Bata:


Stek ke kolom praktis per jarak 3 layer pasangan bata.
Kolom praktis : setiap 12 m² untuk dinding dalam dan tiap 9 m² untuk dinding luar,
pertemuan bidang dinding, opening pintu/jendela & dimana diperlukan.
Ketebalan pasangan bata sesuai shop drawing.
Siar pasangan bata terisi penuh oleh adukan.
Siar vertical tidak boleh menerus.
Bata yang pecah/patah tidak boleh dipasang.

2. Pekerjaan Pasangan Keramik, Homogenious Tile, Marmer dan lantai Parket :


 Nat keramik maksimum 4 mm (atau sesuai permintaan arsitek), homogeneous tile
maksimum 2 mm, harus sama lebar dan sama dalam, nat marmer maksimum 1 mm
 Nat terisi grouting secara penuh.
 Keramik / homogeneous tile tidak kopong.
 Keramik / homogeneous tile tidak gompal atau pecah.
 Potongan keramik / homogeneous tile harus lurus tidak grepes (sesuai keputusan
bersama di lapangan)
 Starting point keramik / homogeneous tile harus sesuai dengan shop drawing.
 Sloofing lantai keramik / homogeneous tile di area toilet dan balkon harus sesuai dengan
shop drawing.
 Warna atau pola keramik / homogeneous tile pada suatu ruangan harus seragam.
 Lantai kerja harus padat, tebal sesuai yang diisyaratkan digambar shop drawing.
 Setiap pertemuan dinding keramik / homogeneous tile dengan plesteran biasa terdapat
tali air lebar 6 mm dalam 6 mm.
 Tali air harus lurus tidak gompal atau cacat.
 Keramik / homogeneous tile yang sudah terpasang harus bersih dari segala macam noda
pada permukaan keramik.
 Khusus untuk keramik / homogeneous tile plint, harus terpasang siku terhadap lantai,
siar-siar bertemu siku dengan siar lantai dengan ketebalan siar yang sama.
 Permukaan plint keramik / homogeneous tile dengan dinding harus rata & dipisahkan
dengan tali air selebar 6 mm dalam 6 mm
 Pengaturan nat harus menggunakan spacer

3. Pekerjaan Struktur Beton Shear Wall pada sisi luar, kolom, balok dan langit-langit (siap
dicat) :
 Pertemuan plafond exspose dengan dinding harus siku dan lurus.
 Pertemuan plafond exspose dengan dinding precast luar tidak boleh ada celah.
 Permukaan plafond exspose tidak berlubang.
 Sudutan drop panel harus siku dan lurus.
 Bekas sambungan bekisting permukaan plafond tidak grepes.
 Perletakan titik lampu dan alarm harus sesuai dengan gambar shop drawing.
 Warna cat harus rata tidak berbayang.
 Beton exposed untuk langit-langit (plafond exposed), kolom, balok / shear wall harus
diskim coat.

- 13 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

4. Pekerjaan Plafond Gypsum :


a. Pada satu ruangan leveling plafond harus rata, kecuali terdapat drop ceiling akibat desain
pola plafond.
b. Permukaan plafond tidak kotor.
c. Sambungan antar plafond gypsum harus rata dan tidak boleh retak.
d. Modul rangka plafond dan gantungan plafond harus rata dan tidak kelihatan.
e. Bekas sekrup pada permukaan plafond harus rata dan tidak kelihatan.
f. Lembaran gypsum direkatkan pada rangka plafond dengan menggunakan sekrup tiap
jarak 30 cm atau sesuai spesifikasi pemasangan (standard pabrik).

5. Pekerjaan Pemasangan GRC


Dalam pemasangan GRC board, hal yang paling penting adalah menghindari keretakan pada
setiap sambungan pada papan. Saat ini GRC board memiliki solusi yang tepat untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan cara mengikuti prosedur dan tahapan-tahapan yang
dinstruksikan.
a. Pastikan papan yang dipasang dalam keadaan kering.
b. Saat pemasangan beri jarak nat/celah 2-3 mm pada setiap pertemuan antara papan.
c. Setiap tepi papan harus tepat bertumpu pada rangka yang telah terpasang. Dianjurkan
untuk sambungan flush joint menggunakan tepi papan yang landai (Recessed).
d. arak dan penggunaan sekrup harus sesuai standar.
e. Pastikan penggunaan material untuk sambungan sesuai dengan yang disarankan yaitu:
- Compound GRC (sebagai pengisi nat)
- GRC Tape (penulangan sambungan)
- GRC PUTTY (finishing permukaan sambungan)

6. Pengecatan
a. Lingkup Pekerjaan
Difinisi pengecatan dalam hal ini adalah dalam arti seluruh coating systems termasuk
surface preparation dan cleaning filters, primers, undercoats, finish coats untuk
melaksanakan pekerjaan pengecatan pada area-area yang akan diterangkan dalam
Spesifikasi / gambar lebih lanjut.

b. Yang tidak termasuk dalam Bab pekerjaan pengecatan ini adalah :


 Metal surfaces (anodized/powder coating) aluminium, chromium plate, copper,
bronze dan lain sebagainya.
 Tidak diperkenankan mengecat di atas indikasi (tanda-tanda) label pada peralatan -
peralatan, nama-nama product dan performance rating dan peralatan M/E.
 Bagian-bagian lainnya yang tidak terlihat.

c. Produksi cat yang akan dipakai adalah yang setara dan memenuhi persyaratan dan
kriteria Green Building sertifikasi ”Gold”, khususnya untuk Mall area.

7. Listrik Arus Kuat (L.A.K)


• SNI-04-0227-1994 tentang Tegangan Standar.
• SNI-04-0255-200 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik.
• SNI-03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan.
• SNI-03-6197-2000 tentang Konversi Energi Sistem Pencahayaan.
• SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan PencahayaanDarurat, Tanda Arah
dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan.
• SNI-03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada
Bangunan.
• SNI-03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya darurat

- 14 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

8. Listrik Arus Lemah (L.A.L)


 SNI-03-3985-2000 tentang Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.
 KepMen PU 10/KPTS/2000 tg. 1-03-2000 tentang Ketentuan Teknis Pengaman
Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
 UU No. 32/1999 tentang Telekomunikasi dgn PP No. 52/2000 tentang
Telekomunikasi Indonesia.
 Wolsey, Planning for TV Distribution System Wisi,
CATV System Refference
 Sony, CATV Equipment
 National, Cable Master Antenna System AVE,
VOE, PI, UIL

9. Plambing
 Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
 Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan
Nurbambang & Morimura.
 Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau
edisi terakhir. SNI 03-6481-2000 atau edisi terakhir
tentang Sistem Plambing

10. Pemadam Kebakaran


 SNI-03-1745-2000 tentang Pipa tegak dan Slang.
 SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
 Perda Pemda setempat
 Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
 Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

11. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal


• LITERATURE DAN / ATAU REFERENCE
• National Fire Codes :
- NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher
- NFPA-13, Standard for The Installation Sprinkler Systems
- NFPA-14, Standard for The Installation Standpipe and Hose Systems
- NFPA-20, Standard for The Installation Centrifugal Fire Pumps
- Mc. Guiness, Stein & Reynolds
- Mechanical & Electrical for Buildings

12. Tata Udara Gedung (T.U.G)


1. SNI-03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara
2. SNI-03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung.
3. SNI-03-6571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap pada Bagunan Gedung.
4. SNI-03-7012-2004 tentang Sistem Manajemen Asap di dalam MAL, Atrium dan
Ruangan Bervolume Besar.
5. ASHRAE 62-2001 Standard of Ventilation for Acceptable IAQ.
6. CARRIER, Hand Book of Air Conditioning System Design.
7. ASHRAE HVAC Design Manual for Hospital and Clinics.
8. ASHRAE Handbook Series

- 15 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 01 - SYARAT - SYARAT UMUM

13. Transportasi Dalam Gedung (T.D.G)


• SNI-03-2190-1999 Kostruksi Lift Penumpang dengan Motor Traksi
• SNI-03-6248-2000 Konstrusi Eskalator.
• Peraturan Depnaker tentang Lift Listrik, Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.
• Strakosch, Vertical Transfortation.
• Gina Barney, Elevator Traffic
• Luonir Janovsky, Elevator Mechanical Design.

B. STANDAR YANG BERLAKU


Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan
teknis dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan
Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas
jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA
NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA
NI - 8 (1974) PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA
NI - 5 (1961) PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA

Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar di atas, maka diberlakukan
standar-standar Nasional ataupun International yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut
atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persayaratan Teknis dari negara-negara asal
bahan / pekerjaan yang bersangkutan.

C. MEREK-MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang disebutkan
dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal
mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya.
Kontraktor boleh mengusulkan merek-merek dagang lainnya yang setaraf dalam mutu, model,
bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Pemberi Tugas.

Bilamana Kontraktor mengusulkan bahan dengan merek lain, maka diusulkan. adalah setaraf
atau lebih baik, melalui data teknis bahan, pengujian bahan dari Lembaga Pengujian Bahan yang
disetujui Direksi Lapangan, referensi dan lain-lain yang dapat meyakinkan Direksi Lapangan dan
Pemberi Tugas.

Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan/pekerjaan yang
sama, maka Kontraktor diharuskan untuk dapat menyediakan salah satu dari padanya sesuai
dengan persetujuan Direksi Lapangan.
Pada material-material tertentu atas persetujuan Pemberi Tugas dapat disebutkan 1 (satu) merk
dagang, karena kualitas dan mutunya dipastikan baik, Kontraktor dapat mengusulkan langsung
kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.

- 16 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 02 - PEKERJAAN LAPANGAN

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 2
PEKERJAAN LAPANGAN

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 17 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 02 - PEKERJAAN LAPANGAN

Section 02001 - PEKERJAAN ANTI RAYAP

1. LINGKUNGAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan dan peralatan serta alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan penanggulangan rayap.
2. Pekerjaan ini dilakukan pada permukaan tapak bangunan, permukaan dasar, dinding
galian tanah, permukaan pondasi, permukaan kayu kosen, dan pekerjaan kayu lainnya
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Kontraktor diharuskan menggunakan sub Kontraktor untuk pekerjaan ini karena
pelaksanaan pekerjaan ini haruslah merupakan Kontraktor yang telah terdaftar sebagai
anggota IPPHAMI dan diakui oleh Komisi Pestisida Indonesia.

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Kontraktor harus mempelajari secara seksama kondisi, lokasi serta hal-hal yang
menyangkut konstruksi bangunan ini termasuk struktur tanah, iklim dan lingkungan
maupun data ilmiah biologis rayap serta informasi dari sumber-sumber yang
berkompeten mengnai cara penanggulangan rayap tanah.
b. Metode penanggulangan yang dilakukan harus dapat mencapai sasaran sehingga usia
keawetan gedung beserta isinya dapat diperpanjang tanpa menimbulkan bahaya
terhadap lingkungan, manusia maupun binatang piaraan.
c. Pelaksanaan pekerjaan harus merupakan perusahaan yang mempunyuai ijin usaha
khusus untuk pekerjaan penanggulangan rayap, khususnya rayap tanah.
 Kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan disain/perancangan dan sistem anti
rayap untuk disetujui oleh Direksi Lapangan dan Pemberi Tugas.
 Penggunaan obat harus senantiasa diawasi oleh Direksi Lapangan dan jumlah obat
yang diserahkan harus sesuai kebutuhan yang telah disetujui serta diserahkan
dalam keadaan tersegel di lapangan.
d. Jenis obat yang digunakan adalah jenis obat yang telah diijinkan pemakaiannya oleh
Komisi Pestisida Indonesia, dan tidak dibenarkan sama sekali untuk dikombinasikan
satu sama lain.
e. Larutan racun anti rayap yang akan disemprot ketanah harus dalam komposisi 5 liter
per m² atau sesuai aturan pakai yang tertera dalam label pabrik obat bersangkutan.
f. Pengendalian yang diinginkan adalah pengendalian dengan sistem CHEMEC
(Chemical Mechanical) yang telah diakui oleh Dinas Tata Bangunan / Dinas PU
setempat.
g. Yang diberi lapisan anti rayap meliputi seluruh lapisan bawah lantai dasar bangunan,
tangga-tangga, pondasi, pasangan dinding, kayu kosen, rangka langit-langit, plywood,
rabat beton tak bertulang dan tanah urugan jaringan pipa bawah tanah atau tanah urug
sekitar shaft sarana mekanikal bangunan (untuk tiap lapisan tanah bagian dinding beton
bertulang meliputi jarak 2 meter dari pinggir dinding serta bagian rawan lainnya sesuai
petunjuk Direksi Lapangan.
Perlakuan pekerjaan anti rayap / termite dan pest control (foundation wall treatment /
soil treatment), Pra konstruksi.
Treat soil 600 mm di bawah ground level :
 Langkah pertama
Semprotkan dengan merata Termitisida dengan takaran 0,5 ml/liter air dengan
konsentrasi 5 liter larutan untuk tiap meter panjang (M’) pada seluruh lubang galian
pondasi (aplikasikan pada kedua sisi dan dasar galian pondasi).
 Langkah kedua
Semprotkan juga larutan Termitisida dengan takaran 0,5 ml/liter air dengan
konsentrasi larutan 3 liter/m2 pada tanah galian, sehingga basah secara merata.
Setelah pondasi dibangun, masukkan / urugkan kembali tanah galian tersebut ke

- 18 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 02 - PEKERJAAN LAPANGAN

dalam lubang pondasi.


 Langkah ketiga
Sebelum finishing lantai dipasang, semprotkan larutan Termitisida secara merata
dengan takaran 0,5 ml/liter air, pada tanah yang telah bersih dari sampah, potongan
/ serpihan kayu. Penyemprotan harus merata dengan konsentrasi 3,8 liter/m2 pada
seluruh permukaan tanah.

Catatan :
 Apabila bangunan mengalami perluasan, maka langkah ke 1 s/d 3 perlu juga
diterapkan pada pondasi dan tapak lantai yang baru.
 Semakin tinggi tekanan / konsentrasi larutan yang digunakan, akan semakin lama
perlindungan Termitisida (anti rayap) terhadap serangan rayap tanah ataupun kayu
kering. Oleh karena itu apabila investasi / keberadaan rayap banyak sebaiknya
gunakan takaran / konsentrasi yang lebih tinggi.
 Jika ada post signs yang dipasang secara temporary (pada area-area yang telah
diberi anti rayap), maka setelah pekerjaan telah selesai temporary post signs
tersebut disarankan agar dibongkar.
 Reply soil treatment (jika diperlukan) pada area-area, Excavation, landscape
grading (garden treatment) dan lain-lain
h. Sistem anti rayap yang dilakukan dan dikerjakan harus disertai dengan pernyataan
jaminan 5 tahun (garansi).
i. Kontraktor tetap berkewajiban untuk melakukan “retreatment” atas biaya sendiri selama
masa garansi tersebut seandainya pekerjaan sistem anti rayap yang dilakukan ternyata
tidak berfungsi dengan baik seperti yang telah disetujui sebelumnya.

4. ANTI RAYAP ( TERMITE CONTROL WITH CHEMICAL BARRIER SYSTEM ) :


Pembasmian dan pencegahan rayap perusak pada bangunan.
Pra Konstruksi (Untuk Bangunan Sedang/akan dibangun)
Soil Treatment (Pencegahan pada Unsur tanah)
Penyemprotan termisida dengan mempergunakan power sprayer bertekanan pada galian
pondasi secara merata
Penyemprotan pada lapisan pasir sebelum pemasangan ubin di lantai yang berhubungan
dengan tanah (Penyemprotan seluruh permukaan tanah objek pekerjaan pengendalian
hama rayap yang sudah padat dan berada pada posisi nol lantai/tidak ada penambahan
tanah/pasir lagi) untuk pencegahan/pembasmian larva dan koloni hama rayap tanah
(Coptotermes Curvignatus).

Subteranean umumnya hidup di dalam tanah yang mengandung banyak bahan kayu yang
telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang telah mati maupun masih hidup. Di
Indonesia rayap tanah yang paling banyak merusak adalah jenis-jenis dari famili
(Rhinotermitidae). Terutama dari jenis Coptotermes dan Schedorhinotermes. Perilaku rayap
ini mirip rayap tanah seperti Macrotermes namun perbedaan utama adalah kemampuan
Coptotermes untuk bersarang di tempat-tempat yang lembab sehingga kesempatan rayap
untuk naik lebih mudah bahkan dapat menembus dinding/beton, dengan bantuan enzim yang
dikeluarkan dari mulutnya.

Beberapa jenis obat anti rayap atau termisida dengan bahan aktifnya yang biasa digunakan :
Imidakloprid 200 SL (Soluable Liquid) :
1. Premise 200 SL (produksi Bayer Indonesia).
2. Safe 1 200 SL (produksi PT. Chemigard).
3. Option 50 SL (produksi PT. Agrikon)
4. Defender 200 SL (produksi PT. Bhumi Nastari Suasti)

- 19 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 02 - PEKERJAAN LAPANGAN

Cypermethrin 100 EC :
1. Cypergard 100 EC (produksi PT. Chemigard).
2. Prevail 100 EC (produksi PT. Bumi Makmur).
3. Leman 100 EC (produksi PT. Geka).
Phoxim :
1. Basileum 505 EC, Supraleum 500 EC

Chlorpenaryr 200 EC :
1. Meganium 2000

Filpronil :
1. Agenda 25 EC (Bayer Indonesia), hanya cocok untuk wood treatment.

Alfamethrin :
1. Stedfast !5 EC

Section 02002 - DATA UMUM LAPANGAN KERJA

1. Titik-titik Ukur
Seluruh titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat,
yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan proyek, seperti yang direncanakan dalam
gambar-gambar dan yang disetujui Direksi Lapangan.

2. Data Fisik
Data sehubungan dengan ketinggian-ketinggian tanah yang ada, tinggi air tanah, dan
lain-lain yang diterakan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum dan
titik-titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh Kontraktor.
Penawaran yang diserahkan Kontraktor, harus sudah meliputi semua biaya untuk
pelaksanaan-nya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang ditentukan pada
gambar-gambar.

Section 02003 - PENGUKURAN LAPANGAN DAN PEMATOKAN

Lokasi proyek akan ditentukan oleh Direksi Lapangan di lapangan, selanjutnya Kontraktor harus
memulai pekerjaan-pekerjaannya dari garis-garis dasar dan patok-patok yang telah disetujui oleh
Direksi Lapangan dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang dibuatnya.
Pengecekan pengukuran terhadap patok-patok utama yang ada, mencakup elevasi axis di
elevasi Saluran terbuka, di elevasi Jalan existing serta As jalan dan segera melaporkan hasilnya
ke Direksi Lapangan.

Kontraktor harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru ukur
(surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran dan pematokan untuk setiap bagian
pekerjaan yang memerlukannya.

Kontraktor diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-tugu ukur utama selama masa
pembangunan.

Kontraktor diminta membuat / mengadakan 1 patok permanen didalam dan diluar site sesuai
dengan petunjuk Direksi Lapangan.

- 20 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 02 - PEKERJAAN LAPANGAN

Section 02004 - KEGIATAN PENUNJANG & BANGUNAN-BANGUNAN SEMENTARA

Dalam melaksanakan pekerjaan walaupun tidak disebut dalam dokumen Kontrak dalam
pekerjaan sudah termasuk semua kegiatan, peralatan penunjang bangunan dan fasilitas
sementara yang diperlukan untuk mencapai hasil pekerjaan yang bermutu antara lain sebagai
berikut :
a. Menyediakan alat-alat dan mesin-mesin yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
b. Penyediaan air bersih sementara.
c. Penyediaan listrik sementara.
d. Saluran pembuangan agar lingkungan tidak bermasalah karena pembangunan proyek ini.
e. WC sementara, untuk pekerja.
f. Memelihara kebersihan lapangan kerja.
g. Engineering services seperti :
- Pembuatan shop drawing, gambar-gambar usulan sehubungan masalah di lapangan dan
sebagainya.
- Memeriksa semua ketentuan-ketentuan mengenai bahan dan ukuran yang tercantum
dalam gambar-gambar dan spesifikasi teknik. Bilamana terdapat hal-hal yang belum jelas
ataupun hal-hal yang berlawanan, maka Kontraktor segera memberitahukannya kepada
Direksi Lapangan. Bilamana Kontraktor lalai melakukan hal tersebut di atas, maka
akibat-akibat menjadi tanggung-jawab Kontraktor.

- 21 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 3
PEKERJAAN BETON
NON STRUKTURAL

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 22 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

Section 03010 - PEKERJAAN LAPISAN FLOOR HARDENER ( SISTIM BUBUK / TABUR )

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Yang termasuk didalamnya adalah pekerjaan-pekerjaan persiapan pada lantai yang


dilapisi dengan floor hardener, pengadaan tenaga kerja, bahan floor hardener, mesin
trowel dan peralatan pembantu lainnya, contoh-contoh bahan yang akan digunakan,
termasuk pula perawatan dan pemeliharaan sampai saat penyerahan pekerjaan
terakhir
b. Bagian yang dilapisi Floor Hardener adalah daerah lantai parkir, ruang AHU, ruang M/E,
tangga darurat, dan semua bagian-bagian permukaan lantai sesuai yang ditunjukkan
dalam detail gambar.

2. PERSYARATAN BAHAN
a. Persyaratan Tipe dan Standar Mutu Bahan Floor Hardener
Bahan Floor Hardener terbuat dari campuran semen, pasir silika kering yang telah
dipilih dan digradasi dengan baik, plasticiser bubuk, pigmen warna bubuk dan bahan
kimia tambahan lain dalam bentuk bubuk.
Jika bahan dicampur air dengan perbandingan 160 gram air per 1 kg bahan Floor
Hardener dan dibuatkan benda uji, maka akan memberikan kekuatan sebagai berikut :
- Kuat Tekan 28 hari (benda uji kubus 5 x 5 x 5 cm) : minimal 420 kg/cm2 perlu uji
sample material.
 Ketahanan terhadap Gesek diukur dengan mesin Bauschinger : tidak lebih besar
dari 0,04 mm/menit (benda uji blok beton 5 x 5 x 2 cm)
 Kekerasan agregat yang digunakan : 7 skala Mohs
 Produk yang dapat digunakan adalah TUFFLOOR, ULTRACHEM FLOOR
HARDENER, INTRAFLOOR SQ, UZIN FH, CHICHIBU, MU-700
b. Persyaratan Dosis dan Warna Floor Hardener
- Area : Ruang-ruang M/E (genset, travo serta pump room) & driveway parkir,
dengan dosis : 3 kg/m2
-
Area : Rampway dan loading dengan dosis 5 kg/m2
- Warna floor hardener adalah warna natural semen (non-metalic)

3. SYARAT PERALATAN
a. Peralatan untuk Pengaturan Elevasi Lantai
Untuk menjamin seluruh lantai akan rata pada elevasi yang sama (tidak bergelombang),
maka Kontraktor wajib menyediakan sarana bekisting dan jidar yang memadai dan
dapat dipertanggung jawabkan tingkat presisinya.
- Begisting untuk penghentian pengecoran harus didisain sedemikian rupa supaya
benar-benar rata dan tidak bergelombang atau melintir. Bahan bekisting harus dari
satu bahan yang tidak menyerap air sehingga dapat dipergunakan lebih dari satu
kali dan tidak mengalami perubahan bentuk. Bahan yang dapat digunakan adalah
besi profil (UNP) atau kayu lapis yang telah dilapis film sehingga kedap air.
- Begisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bocor sama sekali.
Pertemuan begisting dengan lantai kerja harus ditambah dengan adukan atau
tanah liat sampai benar-benar padat.
- Jidar yang digunakan harus dari bahan aluminium ringan yang berongga (tidak
melengkung dan masih dalam kondisi baik) atau pelat besi siku yang diperkuat
dengan struktur rangka penahan lendutan yang dilengkapi dengan penggetar,
kawat dan penggulungnya untuk menggerakan sistim pelat besi siku ini.

Pemasangan dan penggunaan alat-alat ini harus mendapat ijin dan persetujuan dari
Direksi Lapangan sebelum dipasang. Pengawasan elevasi dilakukan bersama untuk
jarak setiap 1 m’ ke segala arah.

- 23 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

b. Peralatan untuk Penghalusan Permukaan


Permukaan yang telah rata dan tidak bergelombang dihaluskan dengan mengunakan
peralatan- peralatan berikut :
 Bullfloat : Alat untuk meratakan dan menghaluskan permukaan beton yang masih
sedikit bergelombang dari bahan aluminium ringan yang dilengkapi dengan tongkat
panjang.
 Mesin trowel : Alat untuk meratakan, menghaluskan serta memadatkan permukaan
beton dari bahan pelat baja yang diputar dengan bantuan mesin bermotor.
 Roskam Baja : Alat untuk menghaluskan beton tahap akhir dari bahan pelat baja
tipis yang lentur untuk digunakan dengan tangan

4. PERSYARATAN PELAKSANAAN

a. Syarat-syarat Umum Pelaksanaan


 Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada wakil pemberi tugas
atau direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan /
persyaratan pabrik yang bersangkutan.
 Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli dari
pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan
‘metode pelaksanaan’ sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat
persetujuan dari Wakil pemberi tugas atau Direksi Lapangan.
 Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Konsultan Perencana.
 Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Wakil pemberi tugas atau Direksi
Lapangan sebelum pekerjaan dimulai.
 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada
kelainan / perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

b. Syarat-syarat Pengecoran
Pengecoran dilakukan seperti biasa atas petunjuk Direksi Lapangan, kecuali hal-hal
berikut :
 Jangka waktu pengiriman beton dari lokasi pembuatan beton (batching plant)
sampai ke lokasi proyek tidak boleh melebihi 2 jam sejak waktu pengadukan
(tepatnya semen bertemu air)
 Sejak beton tiba di lapangan (dibawa oleh truck mixer), seluruh beton dalam truck
mixer harus habis dituang ke lokasi yang akan dicor dalam waktu sesingkat-
singkatnya dan tidak boleh lebih dari 1 jam. Penambahan Superplasticiser hanya
boleh memperpanjang waktu pengecoran maksimal 30 menit lagi.
 Beton yang memiliki slump kurang dari 10 cm harus dinaikkan kembali
menggunakan Superplasticiser dan air tidak boleh digunakan sama sekali dalam
kondisi apapun

c. Syarat-syarat Pemasangan Floor Hardener


 Sebelum dilakukan pengecoran, dibuat pola sesuai modul yang tertera digambar
dengan ukuran variabel (3 x 6)m, (4 x 6)m sampai (6 x 6)m dengan cara
memasang plat besi tinggi 20 mm, tebal 4 mm, panjang antara 1,5 s/d 2 m disusun
menyambung diikatkan ke tulangan plat beton dengan cara ‘tik las’ sebagai batas
modul, harus dilakukan pengecekan ketinggian besi pembatas pola/modul tersebut
benar-benar telah rata (‘selevel’) dengan jidar, dan sebagainya.
Selanjutnya dilakukan pengecoran setelah mendapat persetujuan Direksi
Lapangan

- 24 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

1. Sebelum floor hardener ditabur, beton harus diratakan dan dipadatkan semaksimal
mungkin dengan jidar atau jidar berpenggetar hingga tidak ada permukaan beton
yang masih menonjol atau cekung karena kekurangan beton. Segala kelebihan
atau kekurangan harus diperbaiki sedini mungkin dan dikontrol kembali elevasinya
dengan jidar atau alat bullfloat
2. Setelah beton rata dan rapih, air yang muncul di permukaan (bleeding) harus
dibuang dari atas permukaan beton dengan beberapa cara misalnya menggesernya
dengan bullfloat, selang plastik, jidar aluminium, atau menyedotnya dengan pompa
penyedot khusus (sistim vacuum). Metode akan ditentukan oleh Direksi Lapangan
sesaat sebelum pelaksanaan pengecoran
3. Setelah air di permukaan dibuang, beton diamati pengeringannya. Saat beton
sudah cukup kaku (ditekan oleh jari sudah mulai tidak menimbulkan lubang), maka
floor hardener mulai ditabur tipis-tipis dan merata. Penaburan diatur hingga
pemakaian pada penaburan pertama berkisar 1/3 dari dosis yang direncanakan.
4. Floor hardener yang telah ditabur diratakan dan ditekan dengan roskam kayu
supaya menyerap air dari beton di bawahnya. Setelah seluruh floor hardener basah
oleh air dari beton di bawahnya, lakukan penaburan kedua, juga berkisar 1/3 dari
dosis yang direncanakan per m2nya. Ulangi kembali tahapan ini sekali lagi hingga
seluruh floor hardener habis ditabur sesuai dosis yang direncanakan.
5. Cek kembali ketinggian lantai beton setelah seluruh floor hardener ditabur,
diratakan dan basah sempurna. Ketidak rataan harus segera diperbaiki kembali
dengan jidar.
6. Setelah permukaan lantai beton yang telah ditabur floor hardener mulai agak keras,
mesin trowel digunakan secara hati-hati dan tidak sampai melukai lantai. Trowel
digunakan terus menerus hingga diperoleh hasil permukaan yang halus tetapi tidak
berlebihan untuk menghindari warna floor hardener menjadi hitam.
7. Roskam baja digunakan untuk perapihan terakhir hingga diperoleh hasil permukaan
yang halus dan padat
8. 3 jam setelah pekerjaan selesai, lantai beton dilindungi dengan lapisan curing
compound untuk menjaga kadar air beton supaya tidak banyak hilang akibat
penguapan. Curing compound yang dipergunakan haruslah curing yang
mempunyai curing effiency yang baik sesuai ASTM C 309 dengan dosis
pemakaian tidak lebih dari 5 m2/liter bahan tanpa ditambah atau dicampur pelarut
lagi. Produk yang dapat digunakan adalah INTRACURE SB ex. INTRA
Construction Chemicals (sebagai contoh).

5. PERSYARATAN LAIN-LAIN

a. Contoh
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.
Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai.
b. Pengujian
Kontraktor diwajibkan melakukan pengetesan setelah pekerjaan selesai, dengan cara
memberi air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air selama 2 hari berturut-
turut dengan hasil tidak ada kebocoran sedikitpun. Pelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
c. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
 Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.
 Bahan harus disimpan ditempat yang terlindungi, tertutup, tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah dilakukan.
 Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai
dengan jenisnya.
 Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik
sebelum atau selama pelaksanaan.

- 25 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

d. Gambar Detail Pelaksanaan


 Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di
lapangan.
 Kontraktor wajib membuar shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak.
 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja / dokumen kontrak sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
 Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Wakil pemberi tugas atau direksi lapangan.

e. Pengamanan Pekerjaan
 Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap lantai yang telah selesai
terhadap kemungkinan gesekan, benturan, tumpahan semen, tumpahan cat
ataupun cairan lainnya selama paling tidaknya 7 hari sejak lantai selesai dirapikan.
Perlindung berupa penutup dari bahan tripleks atau bahan lain yang keras dan
bebas dari paku sehingga tidak menggores floor hardener di usia dini.
 Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan maka Kontraktor harus
memperbaiki dengan metode dan bahan yang dapat diterima oleh Wakil Pemberi
Tugas atau Direksi Lapangan hingga tuntas dan dapat diterima sepenuhnya. Biaya
yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor.

- 26 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

Section 03300 - PEKERJAAN LANTAI SCREED ( KONVENSIONAL )

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan serta
pemasangannya untuk menghasilkan pekerjaan yang berkwalitas.
b. Lantai screed digunakan pada lantai bawah finishing lantai seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rencana dan sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN

Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan salah satu persyaratan dalam :
a. NI-8, SII-0013-81, atau ASTM C 150-78A
b. PUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80
c. PUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80
d. PUBI 1982 pasal 9 AFNOR P 18 - 303
e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-2, NI-8
dan PUBI 1982.

1. BAHAN-BAHAN

a. Semen Portland harus dari kualitas terbaik dan memenuhi persyaratan dalam NI-8,
SII-81 & ASTM.
b. Pasir harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11.
c. Air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982.
d. Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan yang akan digunakan kepada Direksi
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

2. PELAKSANAAN

a. Lantai screed dilakukan pada dasar lantai plat beton yang telah dibersihkan dari segala
kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.
b. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC (portland cement) dengan
pasir yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
c. Tebal adukan screed minimal 2 cm s/d 4 cm dengan campuran 1 : 3.
Permukaan lantai screed harus betul-betul rata dengan kemiringan sesuai ketentuan
dan tidak cacat, yaitu :
- 2 cm s/d 4 cm untuk finish aci dan cat.
- 3 cm untuk granit / marmer.
- 2 cm untuk homogeneous tile / keramik, kecuali area basah bergantung pada
kemiringan dengan ketentuan minimum 2 cm.
d. Sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan dengan air
bersih, setelah bersih alas lapisan dilapis cairan semen (air semen) maksimum 20
menit, selanjutnya lapisan screed dapat dilaksanakan.
e. Pengecoran dilakukan sekaligus pada masing-masing lokasi pasangan.
f. Seluruh permukaan lantai screed dilapis acian dari bahan adukan semen murni.
g. Screed harus dibasahi selama 7 hari.
h. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dipasang minimum setelah 7
(tujuh) hari atau setelah mendapat persetujuan Direksi Lapangan.

- 27 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

Section 03301 - PEKERJAAN LANTAI SCREED INSTANT (SEMEN INSTANT)

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan serta
pemasangannya untuk menghasilkan pekerjaan yang berkwalitas.
b. Lantai screed digunakan pada lantai bawah finishing lantai seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rencana dan sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN

a. DIN 18550, DIN 18555


b. BS 4551
c. ASTM C-185, ASTM C-109, ASTM C-531

3. BAHAN-BAHAN
- Perekat : semen Portland (Powder)
- Warna : abu-abu muda
- Agregat : pasir silika dengan gradasi butiran yang sesuai
- Bahan tambahan (additive) : bahan larut air guna meningkatkan kemampuanan /
workability dan daya rekat.
- Kepadatan : kering - 1,8 kg/liter
basah - 1,95 kg/liter
- Tebal aplikasi : ± 20 mm, atau tergantung kerataan dasarnya serta
ketinggian finish level yang diinginkan dari level
struktur yang ada.
- Kekuatan yang dihasilkan : kuat tekan > 3N / mm² @ 28 hari
- Kebutuhan air : 5,5 – 6 liter / sak 40 kg
- Daya sebar : ± 1,5 m² / sak 40 kg / 20 mm
- Penyimpanan :
a. Di dalam ruangan dan harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering, tumpukan
maksimal 16 tumpuk.
b. Masa kadaluwarsa 12 bulan bila disimpan dalam kantong tertutup dalam ruangan
yang selalu kering.

4. APLIKASI

Semen instan bisa diaplikasikan sebagai perata lantai (screed) pada :


 Permukaan tanah yang cukup padat / rata
 Permukaan lantai rabat / beton dimana disarankan agar terlebih dahulu dilapisi dengan
bonding agent sebelumnya.
 Aplikasi disesuaikan dengan tingkat aktifitasnya

5. PRODUK YANG DIREKOMENDASIKAN

 Uzin
 Mortar Utama

Sebagai contoh mengacu ke produk MU :


MU – 440 (perata lantai / screed)
MU L-500 (Bonding agent)

- 28 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

6. PELAKSANAAN / CARA PEMAKAIAN

a. Permukaan yang akan dilapisi dengan adukan perata lantai agar dibersihkan dari
segala kotoran, debu, minyak dan bebas dari pengaruh pekerjaan-pekerjaan yang
lainnya, kemudian basahi dasar permukaan dengan air.
b. Bila akan diaplikasikan langsung diatas permukaan tanah, disarankan agar muka tanah
harus sudah dipadatkan dan rata betul.
c. Tutup permukaan tanah dengan pasir urug sebagai dasar lantai kerja.
d. Pasang petunjuk-petunjuk yang cukup mengenai ketinggian (level) dan kerataan
permukaan pekerjaan lantai, baik yang hanya untuk screed ataupun dengan finishing
lantai lainnya.
e. Sistem aplikasi sesuai standar pabrik.

- 29 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

Section 03350 - PEKERJAAN PASANGAN TOPPING CONCRETE

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan beton finish (topping concrete)
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rancangan.
Pekerjaan dilaksanakan pada tempat-tempat / bagian bangunan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Pekerjaan pasangan beton finish/topping concrete ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan.
NI - 2 - 1971
NI - 3 - 1970
NI - 5 - 1961
NI - 8 - 1974
SII - 0051 - 74
SII - 0136 - 84
SII - 0013/81

3. BAHAN-BAHAN
a. Agregat Pasir & Split (koral)
Agregat harus terdiri dari gradasi yang sama dan sesuai dengan persyaratan di dalam
NI-2 Bab 3.3.
b. Portland Cement
- Semen yang digunakan harus dari mutu yang disyaratkan dalam NI-8 Bab 3.2.
- Kontraktor diharuskan menggunakan semen dari satu merk saja untuk seluruh
pekerjaan topping concrete.
- Penyimpanannya harus pada tempat yang tertutup dengan lantai terangkat oleh
ganjal.
c. Pembesian/Penulangan
Penulangan besi yang digunakan adalah U-24 atau digunakan baja anyaman
(wiremesh) diameter 6 mm dan ukuran anyaman maximum 20x20 Cm
d. Air yang digunakan harus bersih dan memenuhi persyaratan dalam NI-2.

4. PELAKSANAAN
a. Campuran beton yang digunakan adalah campuran beton dengan kwalitas K-175
(Non struktural).
b. Sebelum mulai pekerjaan pengecoran beton finish (topping concrete), permukaan beton
slab yang akan dicor harus dibersihkan dari debu dan kotoran-kotoran yang
mengandung minyak atau lemak.
c. Pemasangan wiremesh digelar setelah slab sudah dalam keadaan bersih dan siap
untuk dicor dengan adukan beton.
d. Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh stek-stek maupun anker-anker yang
diperlukan pada kolom-kolom, balok-balok beton yang akan berhubungan dengan
konstruksi di atasnya.
e. Beton cor tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian 1,5 meter dan harus menggunakan
peralatan khusus yaitu elephant chute atau tremi yang telah disetujui oleh Direksi
f. Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan PBI - 1971.
g. Sesudah pengecoran, lapisan beton ini harus dipadatkan dengan penggetar (internal
concrete vibrator) dengan dibantu alat penyendokan dan perajakkan.
h. Penggetar/vibrator tidak boleh digunakan untuk memasukkan beton ke dalam cetakan
beton, dan kecepatan getaran vibrator dalam aduk beton harus tetap berkisar antara ±
7.000 impuls/menit.

- 30 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

Section 03452 - PEKERJAAN GLASSFIBRE REINFORCED CEMENT (GRC)

1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pemasangan pekerjaan GRC sesuai dengan
gambar rencana.
b. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat seperti yang ditunjukkan dalam gambar
rencana.

2. UMUM
Glassfibre Reinforced Cement (GRC) untuk panel adalah material yang terdiri dari campuran
/ adukan semen dan agregat halus dan diperkuat dengan serat fiberglass alkali resistance,
serta bahan tambahan. Kadar kandungan semen dan agregat halus dalam adukan GRC
adalah 1:1, sedangkan kandungan serat fiberglass adalah 4 s/d 5 persen dari jumlah berat.
Semua bahan yang dipergunakan untuk GRC harus memenuhi persyaratan-persyaratan dari:
a. British Standard – 476 (non combustible & fire resistance material )
b. ISO R – 376 (water resistance)
c. Standard International lainnya yang berlaku untuk material ini.

GRC (Glassfibre Reinforced Cement) harus memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, tidak
mengandung asbes, tidak lapuk dan berkarat serta tidak membahayakan terhadap
kesehatan. Bahan yang dipakai produksi dari PT Graha Pratama Mandiri, PT Krazu
Nusantara atau setara.
GRC harus tahan terhadap :
a Cuaca
b. Karat
c Goresan
d. Api (non combustible)
e. Jamur dan serangga.

3. BAHAN-BAHAN
a. Serat Fibreglass
Serat fiberglass yang dipakai adalah produksi Nippon Electric Glass (NEG) type 2700
Japan atau setara : Jenis Alkali – Resistant Glass Fibre Roving (ARG 2400 Tex) dengan
kadar Zirconia (ZrO2) yang tinggi. Serat ini berbentuk panjang seperti tali dan pada
waktu proses penyemprotan serat tersebut akan terpotong-potong menjadi 18 – 36 mm.
Alternatif produk lain : Dengan spek jenis Cem-Fil Air Glass Fibre type 2450 (Na20-Ca0-
Zr02-Si02) setara tipe NEG yang telah disebut diatas.
b. Agregat Halus (Pasir)
Agregat halus yang dipergunakan adalah pasir bersih, kering dan keras, serta bergradasi
150 mikron sampai dengan 1,2 mm (100% dapat melewati ayakan ASTM 16, dan max
10% yang dapat melewati ayakan ASTM 100).
Kandungan dalam pasir disyaratkan :
- Silika ……………………….. > 96%
- Larutan garam …………….. < 1%
- Lumpur organic ..………….. > 0,5%
- Kelembaban ………..…….. < 2%

- 31 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

c. Semen
Semen dengan menggunakan Semen Portland biasa seperti disyaratkan SII untuk
beton atau PBI 1971.
d. Air
Syarat-syarat air yang boleh dipergunakan adalah :
- Air harus bersih, tidak mengandung Lumpur.
- Setara dengan air yang dipergunakan untuk adukan beton
- Kandungan air dalam GRC lebih kecil dibandingkan dengan kandungan air dalam
beton (lihat pada penjelasan adukan).

e. Bahan Tambahan
Bahan-bahan tambahan yang dapat digunakan :
 Bahan tambahan untuk beton, seperti water reducer, retarder, acrylic thermoplastic
 Bahan tahambahan yang memenuhi persyaratan ASTM 494, ASTM C 618, ASTM
960.

4. PABRIKASI
Proses pembuatan GRC adalah dengan cara menyemprotkan (spray) bersamaan antara
adukan semen, pasir, dan air serta serat fiberglass ke dalam cetakan (mould). Untuk bagian-
bagian tertentu yang tidak dapat dilakukan dengan cara spray, dapat dipergunakan system
“hand mix” (cara adukan tangan) tetapi cara ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
campuran menjadi homogen.
a. Cetakan (mould)
- Cetakan dibuat sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui
- Material untuk cetakan dapat menggunakan GRC, kayu lapis, karet, atau metal.
b. Adukan
- Adukan untuk GRC terdiri dari : Semen Portland, air, serat fiberglass, pasir serta,
bahan tambahan yang semuanya telah memenuhi persyaratan.
- Perbandingan antara semen dengan pasir adalah 1:1.
- Water Cement Ratio (WRC) adalah 0.33.
- Adukan harus benar-benar merata.
- Kandungan fiberglass adalah 4-5% dari total berat.
- Secara kontinyu harus dilakukan uji slam (slump test).
c. Penyemprotan (spray)
- Operator spray harus yang sudah terlatih.
- Lapisan pertama tidak menggunakan fiberglass, lapisan ini tebalnya tidak lebih dari
1,6 mm
- Spray gun dikalibrasi agar mendapatkan proporsi campuran yang memenuhi
persyaratan.
- Selama proses penyemprotan harus selalu dicek ketebalan, dan kadar fibrenya
sehingga didapat hasil seperti yang dikehendaki.
d. Curing
- Setelah melalui penyemprotan, panel secepatnya dilindungi / ditutup untuk
menghindari pengeringan yang terlalu cepat.
- Pengeringan / curing yang cepat dengan temperatur di atas 50 o C tidak diijinkan
- Minimum 18 jam setelah penyemprotan, panel baru boleh dilepas dari cetakan
(demould).
 Pemasangan panel baru dapat dilaksanakan setelah panel berumur minimal 7 hari.
 Selama masa perawatan (curing) suhu udara harus selalu dijaga agar tetap lembab.

- 32 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

e. Toleransi yang diijinkan


- Terhadap panjang dan lebar :
Kurang dari 3,00 m ………………………….. 3 mm
Setiap kelipatan 3,00 m ……………….…….. 3 mm
- Terhadap ketebalan :
Ketebalan GRC …..………………………….. 6,35 mm – 0 mm
Ketebalan permukaan arsitektural …..…….. 3,00 mm – 0 mm
Ketebalan tekukan …………………………… 12,70 mm – 0 mm

- Atau sesuai dengan “Precast Concrete Cladding” (non load bearing) in BCSP - 297.

5. PENGUJIAN PENDAHULUAN DAN PENGAMBILAN CONTOH


a. Pengujian pendahuluan
Sesudah produksi dilaksanakan maka harus dilakukan pengujian pendahuluan dengan
komposisi adukan yang sama, alat yang sama dan petugas yang sama.
Dalam pengujian ini :
- MOR harus mencapai persyaratan minimum.
- Menentukan hubungan antara MOR pada umur 7 dan 28 hari.
- Menunjukkan bahwa penentuan kadar fiberglass dalam GRC dilakukan dengan
benar.
b. Pengujian benda terhadap beban
Dilakukan menurut permintaan dan dengan cara yang disetujui bersama.
c. Contoh
Dibuat atas permintaan, menurut kebutuhan.

6. QUALITY CONTROL PRODUKSI GRC


a. Quality control sebelum produksi
1. Komposisi bahan sesuai standar GRC
- Semen : pasir = 1 : 1
- W / C = 35% Air = 0,35
- Fibreglass = 5% dari berat mortar
- Additive = 1,3% dari berat mortar atau dalam praktek dalam satu adukan
produksi komposisinya adalah :
. Semen 16,00 Kg
. Pasir (kering) 16,00 Kg
. Air maksimum 5,60 Kg
. Fibreglass 1,88 Kg
. Polymer 0,50 Kg

2. Air
Air yang digunakan untuk adukan adalah air bersih yang mutlak harus sesuai
standar. Air ini harus air yang dapat diminum.
3. Fibreglass
Fibreglass untuk GRC adalah fibre khusus, periksalah bahwa dalam box tercantum
tulisan seperti satu diantara yang terdapat di bawah ini :
- Alkali resistant glassfibre
- AR atau AR / Fibre
- A/R.
Fibreglass dengan kode E Glass atau tanpa kode hanya digunakan untuk cetakan /
mould.

- 33 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

b. Quality control pada waktu produksi berjalan

1. Pengetesan kandungan fibre dalam mortar.


Spray gun ditembakkan dalam beberapa menit dan ditimbang, juga campuran
semen dan pasir.

2. Pengetesan ketebalan GRC


Pengetesan untuk mengetahui apakah ketebalan sudah cukup, bila perlu ditembak
ulang untuk mendapatkan ketebalan yang ditentukan.

3. Curring time
Untuk menjaga kelembaban udara pada waktu curing time maka penutup plastik
harus diperhatikan dengan baik, benda harus tertutup seluruhnya, dan paling sedikit
12 jam setelah produksi selesai. Air yang digunakan untuk adukan adalah air bersih
yang mutlak harus sesuai standar. Air ini harus air yang dapat diminum.

7. KAPASITAS PRODUKSI
a. Komposisi Adukan
Untuk satu komposisi adukan menghasilkan GRC jadi sebesar 1,2 m2. Dalam 1 jam
rata-rata menghasilkan 10 – 14 adukan.
Cara pengecekan adalah dengan jalan menimbang masing-masing komponen sebelum
proses produksi.
- Banyak semen Retak rambut
- Banyak pasir Kropos, kekuatan berkurang
- Banyak air Retak, kekuatan berkurang, tidak padat, kurang kaku
- Banyak fibre Kurang komposit, sulit untuk finishing
- Kurang fibre Kekuatan berkurang
- Banyak matex. Kekuatan menurun
- Kurang matex. Penguapan cepat, cepat mengeras, adukan kurang platis.

b. Lumpur dalam pasir dan besar butiran


Cara pengetesannya adalah dengan menggunakan gelas ukur, pasir dan air dikocok
sampai merata dalam gelas ukur. Karena pasir lebih berat dari Lumpur maka
pengendapan pasir akan terjadi lebih dahulu, Lumpur akan di atas. Kadar Lumpur
maksimum 2,5%. Pastikan bahwa pasir dalam keadaan kering. Jika pasir dalam
keadaan basah atau lembab maka air dalam adukan harus dikurangi sehingga
perbandingan air dan semen tetap sesuai standard (QC maksimum 35%). Cara lain
adalah dengan menambahkan additive yang sesuai besarnya butiran pasir. Besarnya
butiran pasir adalah berkisar 2,5 mm, gunakan saringan yang sesuai untuk
mendapatkan butiran dengan ukuran tersebut.

c. Ukuran mould dan release agent (pelumas)


Ada suatu keharusan bahwa sebelum dilakukan spray GRC ukuran cetakan harus dicek
ulang dengan meteran yang akurat. Perlu diingat bahwa meteran yang berbeda
mereknya mempuyai ketelitian yang berbeda-beda, meteran rusak tidak diizinkan untuk
dipakai (putus atau angkanya kabur).
Penggunaan pelumas untuk mempengaruhi demoulding tidak boleh terlupakan dan
tidak boleh terlalu banyak yang menyebabkan timbulnya lubang pada permukaan GRC,
cukup hanya memberikan lapisan tipis pada permukaan cetakan/mould.

- 34 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

8. HAMBATAN
Jika terjadi kemacetan pada saat produksi, spraying / penyemprotan dapat dilanjutkan
kembali dengan tenggang waktu maksimum 2 jam.

9. CARA PELAKSANAAN PEMASANGAN PANEL GRC

a. Panel GRC
Panel GRC terdiri dari listplank, cladding. Bentuk panel-panel tersebut sesuai dengan
gambar. Tebal minimum 8 mm atau sesuai perhitungan / memenuhi kebutuhan teknis /
menyesuaikan ukuran panel GRC.

b. Alat-alat pemasangan
Alat-alat yang dipergunakan untuk pemasangan panel-panel GRC terdiri dari :
- Kontraktor wajib menyediakan tempat dudukan GRC dari besi baja pada waktu
penyimpanan sementara di lapangan.
- Kerekan dobel diameter 3” atau hoist atau electric hoist yang dilengkapi dengan tali
manila diameter 3/8”. Alat ini dipasang di lantai sedemikian rupa sehingga
merupakan alat angkat sederhana yang sangat membantu. Alat tersebut dapat
dipindah-pindahkan sesuai dengan keperluan dan berfungsi untuk mengangkat
panel-panel GRC.
- Scaffolding
Merupakan alat Bantu pada waktu pemasangan besi-besi bracket maupun panel
GRC. Scaffolding dipasang sedemikian rupa sesuai dengan keperluan, alat ini
dilengkapi dengan papan pijakan sehingga pekerja akan lebih aman pada waktu
bekerja.
- Electric drill diameter 12 mm
Digunakan dalam pemasangan ramset (dynabolt). Ramset berfungsi sebagai
pengikat bracket terhadap beton.
- Kunci, mur, baut no. 6” sampai dengan 12”.
Berfungsi untuk menguatkan mur dalam pemasangan besi bracket maupun panel
GRC.
- Sabuk pengaman
Sabuk pengaman berfungsi untuk pengamanan para pekerja sehingga mereka akan
lebih terjamin keselamatannya dalam melakukan pemasangan.

c. Cara Pemasangan
- Pertama-tama dipasang besi-besi bracket dengan menggunakan ramset atau
dynabolt sebagai penghubung dengan beton, ramset telah dipasang pada tempat-
tempat yang telah ditentukan kemudian dipasang rangka vertical sesuai lokasi yang
akan dipasang. Setelah rangka vertical terpasang kemudian dipasang rangka
horizontal sesuai letak yang telah ditentukan (sesuai dengan shop drawing).
- Panel-panel GRC diangkat dengan bantuan alat angkat. Sebelum diangkat panel
diikat kedua sisinya (kanan dan kiri) dengan tali, tali tersebut digunakan untuk
mengendalikan panel dari bawah agar panel tidak memuntir atau membentur
bangunan pada waktu pengangkatan.
- Sesudah panel tersebut sampai di tempat pemasangan yang telah disiapkan,
kemudian diikatkan ke bracket dengan menggunakan system las.
- Disipat dengan water pass dan lot gantung (unting-unting), panel diluruskan (diatur)
baik arah horizontal maupun vertical dengan cara mengatur klem F setelah itu dilas
angkur ke siku horizontal, system pengikat dan bilamana panel telah cukup kuat
serta lurus maka alat angkat dapat dilepas.

- Setelah panel-panel terpasang dilakukan pekerjaan finishing, pekerjaan finishing ini


adalah memperbaiki panel-panel yang cacat akibat benturan dan lain-lain, setelah itu
sambungan/joint panel di-sealant.

- 35 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 03 - PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

d. Penggunaan Tenaga
Tenaga terbagi dalam beberapa bagian tugas antara lain :
- Tenaga persiapan
- Tenaga transportasi / angkutan
- Tenaga erection dan pemasangan
- Tenaga finishing.

e. Jangka Waktu Pemasangan


Sesuai sub network planning yang dibuat atas koordinasi pihak Manajemen Konstruksi.

f. Gambar kerja detail + hitungan struktur rangka baja agar diajukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi sebelum pelaksanaan pekerjaan.

g. Asesories :
 Non-galvanized steel sesuai ASTM A.36 dengan cat dasar zinchromate sebagai
contoh mengacu ke product Kansai : type 132.021 SD Marine Zinchromate Primer
Grey 40-50 microns (bila tak disebutkan maka harus Galvanized Steel).
 Galvanized steel : minimum t : 1,6 mm atau berdasarkan perhitungan tentang
kekuatannya (fabricated zinc coated) carbon steel sheet minimum 0,20 capper.
 Anker dan Fasterner :
Bolts sesuai ASTM A 307 self toping metal screw GA.216 untuk pemakaian light
gauge steel framing agar mengikuti rekomendasi dari pabrik pembuat GRC.
- Komponen suspension system :
1. Hanger wire minimum tebal 2,5 mm galvanized steel.
2. Channel : besi C ukuran 18 mm x 36 mm tebal 1,6 mm cold rolled coating
standard.
3. Furring channel : depth 20 mm galvanized.
4. Tile wire minimum 1,6 mm galvanized steel.

- 36 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 04 - PEKERJAAN PASANG

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 4
PEKERJAAN PASANGAN

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 37 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 04 - PEKERJAAN PASANG

Section 04220 - PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

1. LINGKUP PEKERJAAN.

1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan dan alat-alat bantu yang di
butuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik .

1.2 Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang di sebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Perencana/ Pengawas .

2. PERSYARATAN BAHAN

- Batu bata kekrasannya harus memenuhi Ni-10


- Semen portland harus memenuhi NI-18
- Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
- Air harus memenuhi P.U.B NI-2 Bab 3.6

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

3.1 Pasangan batu bata /batu merah, dengan menggunakan aduk dengan campuran 1 pc = 5
pasir pasangan.
3.2 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai
ketinggian 30cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160cm
dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk
trasraam/ kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1PC = 3 pasir pasang.
3.3 Batu bata merah yang di gunakan batu bata merah ex lokal dengan kualitas terbaik sesuai
dengan persyaratan teknis ini, siku dan telah disetujui oleh pengawas, dan sebelum
dipasang batu bata harus direndam dalam air terlebih dahulu sekurang kurangnya selama
1 jam.
3.4 Pencampuran adukan/ spesi harus menggunakan beton molen dengan rpm 20/ mnt dalam
jangka waktu minimal 2 menit
3.5 Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus di basahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
3.6 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 1,5 m
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.dan selanjutnya pada malam hari dinding
bata tersebut bagian atasnya harus ditutup dengan kertas bekas kantong semen, plastik
atau sejenisnya
3.7 Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan
balok penguat (kolom praktis ) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4
diameter 10 mm, beuguel diameter 6mm jarak 20 cm.
3.8 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus di beri penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak
50cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian
yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30cm dengan bentuk L kecuali
ditentukan lain.
3.9 Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish lebih kurang
setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25cm. pelaksanaan harus cermat,
rapi dan benar-benar tegak lurus

- 38 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 04 - PEKERJAAN PASANG

3.10 Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama paling
sedikit 7 hari dan tidak boleh terkena sinar mata harilangsung.
3.11 Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur
besi beton dengan diameter 8 panjang 40 cm jarak 60 cm dan beton yang berhubungan
langsung dengan dinding bata harus diketrik rata atau dikasarkan dulu agar pasangan
tembok dapat merekat dengan baik.
3.12 Siar siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum adukan menjadi keras
sehingga membentuk lekukan agar supaya plesteran dapat merekat dengan baik.

- 39 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 04 - PEKERJAAN PASANG

Section 04230 - PEKERJAAN PASANGAN BATA PRESS (Bata Expose)

A. Umum
1) Uraian
Pekerjaan pasangan bata expose meliputi semua pekerjaan dinding/pelapis dinding
bata expose yang dipasang setebal setengah lebar bata Press.
2) Pengajuan Kesiapan Kerja dan Perbaikan Pekerjaan yang Cacat
a) Sebelum memulai pasangan bata Press, Kontraktor harus mengajukan kepada
Direksi Pekerjaan contoh pasangan bata Press untuk mendapatkan pertsetujuan
Direksi Pekerjaan.
b) Pekerjaan pasangan bata Press dengan air semen tidak boleh dimulai sebelum
Direksi Pekerjaan menyetujui formasi/kedudukan pasangan bata Press untuk
setiap bagian pekerjaan sesuai gambar, namun Kontraktor tetap bertanggung
jawab terhadap ketepatan dan presisi pekerjaan.
c) Bilamana terdapat pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan rencana
Gambar dan ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi harus segera
diperbaiki atas biaya dan tanggung jawab Kontraktor hingga dapat diterima oleh
Direksi Pekerjaan.

3) Jadwal Kerja
a) Jumlah pekerjaan pasangan bata Press dengan pengeresek adukan yang
dilaksanakan setiap satuan waktu haruslah dibatasi sesuai dengan tingkat
kecepatan pemasangan untuk menjamin agar seluruh bata Press hanya dipasang
dengan adukan mortar baru.
b) Tinggi maksimum untuk setiap tahap pasangan bata Press tidak boleh lebih dari 1
m’ untuk setiap hari guna memberikan kesempatan mengeringnya mortar
sebelum pekerjaan pasangan bata Press dilanjutkan.
c) Setiap memulai pekerjaan bata Press harus sepengetahuan dan seijin Direksi
Pekerjaan.

B. Bahan
1) Adukan Pengisi (Pengeresek)

No Jenis keterangan adukan Komposisi

1 A1 1 pc : 2 ps

2 A3 1 pc : 4 ps

- pc = Portland Cement ( SNI 15-2049-2004 ASTM C 150-07 )


- ps = Pasir Pasang ( SNI 03-4428-1997 )

2) Semen, pasir dan air pasangan adalah kualitasnya sama dengan yang ditentukan
dalam pekerjaan beton. Penggunaan adukan :
A1 = Digunakan untuk adukan pengeresek di daerah lembab yang dibuat setinggi
Minimal 25 cm atau 5 lapis yang diukur dari batas daerah sumber resapan air.
A3 = Digunakan untuk pengisi pasangan bata Press secara umum atau sesuai
dengan gambar kerja.

- 40 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 04 - PEKERJAAN PASANG

3) Semua bata Press yang digunakan harus dari mutu kelas satu, terbuat dari tanah liat
dengan butiran halus (di ayak), padat tidak bervori, pembakaran matang dan rata,
warna tua, tidak lunak, ukurannya presisi, mempunyai ujung tajam dan dipasang
harus sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini.
4) Semua bata Press yang dipergunakan dalah dari kwalitas I terbuat dari batuan
endapan padas yang keras, butirannya halus dan tidak terdapat batu- batu hitam
didalamnya.
5) Bata yang akan digunakan sebaiknya berasal dari satu tempat produksi untuk
mendapatkan kualitas, ukuran dan warna yang seragam serta harus mendapatkan
persetujuan Direksi Pekerjaan.
6) Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pengisi pasangan bata Press
mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.

C. Pelaksanaan

1) Pada setiap pojok/ujung formasi lapisan bata Press dibuat profil pasangan terbuat dari
kayu dengan ukuran dipasang menurut tata-cara pasang tradisional Bali dan dipasang
sesuai Gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
2) Sebelum dipasang, bata Press harus tidak cacat dan utuh, dibelah dengan mesin
pemotong, kemudian diserut/diketam hingga rata, serta direndam dengan air hingga
jenuh.
3) Pemasangan bata Press dipasang dengan cara menggosok-gosokkan bata/paras
yang akan dipasang dengan bata/paras yang telah terpasang dibawahnya hingga
keluar pasta kemudian diberi taburan semen untuk merekatkan.
4) Pasangan bata Press setengah ukuran panjang hanya diperkenankan pada pasangan
ujung, sudut-sudut dan pertemuan.
5) Untuk pasangan bata Press yang menempel beton kolom atau dinding dipakai adukan
A1 (1pc : 2 ps).
6) Setiap pasangan bata Press yang langsung berdiri diatas landasn lembab sebagai
sumber resapan air, harus dipasang lapis plesteran kedap air 1pc : 2ps, mminimal
setinggi 5 cm atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
7) Setelah bata Press dipasang harus dibersihkan dari sisa-sisa air semen, diratakan
dengan ketam khusus sesuai bentuk dan ketebalan (pepalihan) yang ditentukan
dalam gambar.
8) Permukaan bata Press harus diselesaikan dengan rapi, bersih dari kotoran serta
dirawat dengan baik keutuhan dan sudut-sudut pasangan.

- 41 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 04 - PEKERJAAN PASANG

Section 04250 - PEKERJAAN PASANGAN BATU ROSTER

a. Lingkup Pekerjaan
Adapun yang dimaksudkan dengan pekerjaan ini adalah pekerjaan
penyusunan/pemasangan batu roster pada bagian tembok di area luar yang berfungsi
sebagai lubang angin/udara guna menjaga terjaminnya sirkulasi udara yang baik.

b. Standar / Rujukan
 American Society for Testing and Materials (ASTM)..
 Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983.
 Semua standar dan peraturan nasional yang berlaku.

c. Bahan-Bahan
Adapun bahan material yang digunakan adalah batu roster dengan ukuran yang ditentukan
akan tetapi dapat memenuhi persyaratan fungsi dari pemasangan batu roster di lapangan.
Adapun material batu roster ini harus dibuat dari campuran semen dan pasir dengan mutu
sedang hingga tinggi

d. Pelaksanaan dan Prosedur Umum


 Pemasangan batu roster dilakukan bersamaan dengan pemasangan dinding
batako/tembok biasa.
 Disetiap beberapa jarak dinding roster terdapat steal hollow sebagai profilan.
 Posisi pemasangan batu roster harus disesuaikan dengan Gambar Kerja, dan apabila
dilakukan kurang dari atau tidak sesuai dengan yang disebutkan dalam Gambar Kerja,
maka harus segera diperbaiki. Kesalahan pelaksanaan yang menyebabkan perbaikan
atas pekerjaan ini menjadi tanggung jawab pihak Kontraktor.

- 42 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 05 - PEKERJAAN LOGAM

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 5
PEKERJAAN LOGAM

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 43 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 05 - PEKERJAAN LOGAM

Section 05500 - PEKERJAAN LOGAM FABRIKASI

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan logam
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat atau bagian bangunan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rancangan dan petunjuk Direksi Lapangan.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN

Sesuai dengan :
SII - 0163 - 79 (Hot rolled plate)
SII - 0589 - 81 (Steel)
SII - 0780 - 83 (Bolts)
SII - 0589 - 81 (Nuts).
BS – S10 Medium A (Pipe)
ASTM A-53A-Schedule ( Sch-40 )
ASTM A-123/ A-123M (Zink Coating Thickness)
ISO 1461 (Zink Coating Thickness)

3. BAHAN-BAHAN
a. Pelat, pipa bulat, pipa kotak, siku dan alat-alat pendukung seperti angkur, brackets,
sesuai standard SII, JIS.
b. Aluminium : Ekstrusi alloy 6061.
c. Besi cor : “Grey Cast Iron” produksi : Batur Artha, Antasan atau setara.
d. Grout : Non metalic, anti korosi, anti susut, tidak bergas.
e. Pelat besi galvanized.
f. Pipa Black Steel atau hollow, jalusi / grill besi ukuran lihat gambar rencana tebal
minimal 2mm :
Finishing Cat : Lihat Bab Pengecatan

g. Angle Corner Guard : steel L.50 x 50 x 50 x 5 dicat (Oil Paint)

4. TYPE FABRIKASI / SPRAY


a. Steel Handrail/railing/guard rails :
- Fabrikasi terdiri dari pipa standard ASTM A53A Sch-40, ukuran nominal 1 ½” =
OD.48,20 mm (tebal 3,68 mm) atau sesuai gambar. Toleransi OD = + 1 %, tebal = +
10 %
- Fabrikasi meliputi steel plate, bar tubes dan pipa-pipa besi (sesuai detail)
- Konstruksi fabrikasi menggunakan sistim las (Exposed smooth grind) dengan
permukaan yang rata/halus sekali.
- Persiapkan angkur dan accessories yang lainnya
- Cat dasar anti karat (dengan Epoxy dan untuk interior dengan exterior)
- Untuk railing/handrail : beban terkonsentrasi 90 kg atau beban merata 75 kg/m²
pada sembarang arah (jadi harus ditinjau paling tidak 2 arah salib sumbu.
- Untuk penahan kendaraan (parkir/ramp) : beban horizontal 2700 kg sembarang
arah pada ketinggian 50 cm dari muka atas slab atau ramp dan bekerja pada

- 44 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 05 - PEKERJAAN LOGAM

elemen dengan luas < 30 x 30 cm beban ini tidak perlu dikerjakan berkenaan
dengan beban handrail.

b. Vertical Ladder :
- Fabrikasi steel ladder terdiri dari besi siku (sebagai pegangan) dan besi tulangan
polos (sebagai ladder). Ukuran/dimensi dan jarak ladder sesuai gambar detail.
- Sebagai support disediakan plat besi dengan ukuran/tebal/dan jarak sesuai gambar
yang telah dilas ke steel ladder dan didynabolt ke dinding yang ada.
- Seluruh finishing untuk pekerjaan steel ladder dengan galvanized
- Lokasi sesuai gambar

c. Grating/Louvre/Grille
- Type : Grating, drainage cover, manhole
Material : Cast iron
Finish : Cat Epoxy
Dimensi/ukuran : sesuai gambar
Lokasi : @ ramp
- Type : konstruksi aluminium @ intake/exhaust fan untuk posisi
vertical
Material : Aluminium Extruded
Finish : Powder coating/Anodize atau sesuai gambar / finishing
schedule
Dimensi/ukuran/lokasi : sesuai gambar
- Type : Grating steel
Material : Welded steel
Finish : Hot Dipped Galvanized, ketebalan sesuai ASTM A-123
atau ISO 1461
Dimensi/ukuran : sesuai gambar
Lokasi : drainage cover @ Exterior works
d. Steel Angle Frame :
Komplit dengan baut/angkur yang dicor langsung pada pinggiran bagian atas sepanjang
saluran/drainage beton bertulang (sebagai dudukan grating drainage cover @ ramp).

e. Airtight Manhole :
Type : Removable manhole
Material : Cast iron
Finish : Cat Polyurethene
Dimensi/ukuran : sesuai gambar
Lokasi : sump pit cover/sesuai gambar
f. Angle Corner Guard :
Material dan komponen :
- Material : Besi siku
- Ukuran : 50 x 50 mm
- Tebal : 5 mm
- Finishing : Cat minyak (oil paint)
- Lokasi : Proteksi pada sudut-sudut kolom beton bertulang @ area parkir (hanya
yang menghadap ke drive way saja).
Catatan : Methode of installations agar diajukan oleh masing-masing kontraktor.

- 45 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 05 - PEKERJAAN LOGAM

5. PELAKSANAAN
a. Grill strip baja ukuran sesuai dengan gambar untuk menutup kontrol bak saluran air
buangan sesuai gambar-gambar dan petunjuk Direksi Lapangan.

b. Sebelum dilakukan pemasangan di lapangan, Kontraktor harus menyerahkan contoh


bahan dan pekerjaannya kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
c. Handrail tangga harus dibuat contoh satu segmen, dipasang di tempat yang ditunjuk
Direksi Lapangan, untuk mendapat persetujuan Direksi Lapangan dan dijadikan acuan
untuk kualitas pekerjaan berikutnya.
d. Pengelasan harus dengan standard AWS

- 46 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 05 - PEKERJAAN LOGAM

Section 05700 - PEKERJAAN LOGAM TAHAN KARAT (STAINLESS STEEL)

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan logam tahan
karat (stainless steel) seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

PENGENDALIAN PEKERJAAN

Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan salah satu standar yang disebutkan dalam :
BS - British standard
JIS - Japan Industrial Standard
ASTM - American Society Test Material
SII - Standard Industri Indonesia
AWS
dan standar lain yang berlaku untuk pekerjaan ini.

3. BAHAN-BAHAN

a. Pipa logam tahan karat (stainless steel pipe), square, rectangular berdiameter sesuai
dengan gambar (JIS G.4305 Standard).

b. Pelat logam tahan karat (stainless steel) dengan ketebalan minimum 1,5 mm. Jenis
finish Hairline atau Mirror (ASTM 500/5001 Standard). Raw material Ex. Japan, proses
hasil barang jadi oleh TOSS Stainless, PT. Gema Karya. Pelat stainless steel harus
dilindungi plastic laminated.

c. Sealant lihat Section 07900 - Pekerjaan Joint Sealant

4. PELAKSANAAN

a. Semua bahan yang memakai las, harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
"AWS Standard".
Tenaga yang melakukan pekerjaan ini harus mempunyai "Sertifikat Keahlian Las" yang
dikeluarkan oleh Lembaga-lembaga Pemerintah atau Swasta yang diakui.

b. Setiap hubungan harus halus, rapih, rata dan kuat ikatan sambungannya.

c. Dalam pemasangan harus diusahakan agar pekerjaan terlindung, sehingga permukaan


tampak keseluruhan sesuai dengan tampak asli logam tahan karat.

d. Seluruh pekerjaan Stainless Steel dengan SUS 304 atau 316 (untuk Coast Area)

- 47 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 06 - PEKERJAAN KAYU

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 6
PEKERJAAN KAYU

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 48 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 06 - PEKERJAAN KAYU

Section 06100 - PEKERJAAN KAYU KASAR DAN HALUS

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga kerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan kayu halus sesuai dengan
yang dijelaskan gambar dan spesifikasi.

b. Pekerjaan ini dilaksanakan pada bagian-bagian bangunan seperti : handrail serta


pekerjaan kayu lainnya sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

2. BAHAN-BAHAN

Kualitas
- Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik, serta
memenuhi persyaratan yang terdapat pada SII-04/81; PUBI 1982 Pasal 37 dan NI-5-
1961.
- Tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut pinggir-pinggirnya,
bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya.

b. Kelembaban (Moisture Contents).


- Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang di dalam dan pekerjaan
kayu halus, yang disyaratkan 12 ± 2 %
- Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ke tempat pekerjaan dan
harus konstan sampai bangunan selesai.

c. Jenis Kayu
- Jenis kayu selain yang ditentukan seperti tersebut di atas, yang menggunakan kayu
Nyatoh, difinish dengan Clear Varnish (Melamic).
- Kayu halus mempunyai 4 (empat) sisi permukaan dan ukuran diambil dari kayu yang
terserut dan struktur kayu ini sesuai dengan NI-5.
- Pengikat, berupa paku, baut, kawat, sekrup, dan lain-lain, sesuai dengan :
NI – 5 Bab VI Pasal 14, Pasal 16 & Pasal 17
- Contoh-contoh harus dikirim terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Konsultan /
Direksi Lapangan.
Untuk pemakaian khusus yang tidak tercantum dalam daftar, harus digunakan jenis
yang ditentukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sebanding.

d. Ukuran dan Toleransi.


- Semua ukuran di dalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu
setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu kasar diketam, dibor, atau jika tidak,
dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang tertera dalam
gambar.
- Ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayu yang sudah dikerjakan, maka
potongan (kekurangan) sampai dengan 3 mm diperbolehkan untuk tiap permukaan
yang sudah dikerjakan.

- 49 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 06 - PEKERJAAN KAYU

e. Permukaan Luar
- Semua permukaan kayu halus yang akan kelihatan permukaannya bila sudah jadi
(finish), harus dikerjakan dengan baik kecuali jika ada penentuan lain.
- Semua kayu untuk pekerjaan kayu kasar dibiarkan berkas gergajiannya kecuali jika
ditentukan untuk dihaluskan.
- Jika terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu permukaan kayu yang
akan dicat, dan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari 4 cm dan tidak memenuhi
lebih dari setengah permukaan kayu tersebut, maka kayu ini dapat diterima.
- Bagi permukaan-permukaan yang akan dipelitur / di teak oil hanya mata kayu yang
kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima.
f. Susut (Mengkerut)
Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu harus sedemikian
rupa, hingga susut pada bagian dan arah manapun tidak akan mengurangi
(mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak
menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.
g. Pembuatan
- Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan seperti : memasak,
memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lubang pasak, skoning dan
lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan kayu dengan baik.
- Juga harus menyediakan pelat-pelat logam/besi, skrup-skrup, paku dan lain-lain
yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kayu halus yang ditentukan.
- Kontraktor juga harus melaksanakan segala pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan
untuk konstruksi semua rangka-rangka, lapis-lapis dan sebagainya dan pasangan-
pasangan serta penyangganya pada bangunan.
 Pengawetan / Perlindungan Kayu
Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/pelindung. Untuk
kayu yang akan dicat dengan bahan solignum/creosot, untuk kayu halus yang akan
dicat dengan lapisan meni serta finishing lainnya.

3. PELAKSANAAN

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-


gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola layout atau penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.

b. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus di tempatkan pada


ruang atau tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan, lepas dari tanah dan kelembaban.

c. Bahan cat / finishing yang dipakai sesuai dalam Bab Pengecatan.

d. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-


angker dan penguat lain yang dipergunakan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan atau menjaga kerapihan terutama pada bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

e. Semua kayu yang tampak harus diserut halus, rata lurus, dan siku-siku satu sama lain
sisinya dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan dan pemasangan.

- 50 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 06 - PEKERJAAN KAYU

f. Semua ukuran sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.


Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat
pekerjaan atau pemasangan.
g. Setelah terpasang diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari akibat
pelaksanaan pekerjaan lain.

h. Pengerjaan dan Tenaga Kerja :


▪ Pengerjaan harus dilakukan pada tempat kerja yang disediakan untuk keperluan ini.
* Pengerjaan di tempat pasangan hanya dibolehkan seijin Direksi Lapangan.
Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standar
pekerjaan yang disetujui Direksi Lapangan.
* Direksi Lapangan berhak menolak tukang-tukang yang dianggapnya tidak
trampil, serta meminta penggantinya yang dinilainya trampil.
* Perlindungan
Bahan pengawet untuk pekerjaan kayu kasar agar melihat Section 02001 –
Pekerjaan Anti Rayap. Substitusi untuk bahan pengawet kayu hanya boleh
dipakai bilamana disetujui Direksi Lapangan.

- 51 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 07 - PEKERJAAN PENGENDALIAN KELEMBABAN SUHU

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 7
PEKERJAAN PENGENDALIAN
KELEMBABAN SUHU

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 52 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 07 - PEKERJAAN PENGENDALIAN KELEMBABAN SUHU

Section 07110 - PEKERJAAN WATERPROOFING (Coating)

1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga-kerja, bahan-bahan dan alat bantu lainnya
serta pengangkutannya sehingga hasil pekerjaan tersebut seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rencana.
b. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua pekerjaan sistem pengendalian kelembaban
pada atap beton, lantai toilet / janitor balkon, AC Ledge dan lain-lain seperti tertera di
dalam gambar-gambar dan persyaratan teknis ini.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Sesuai rekomendasi pabrik, Persyaratan Teknis ini, dan petunjuk Direksi Lapangan atau
Kontraktor menggunakan sub kontraktor yang khusus dan telah ahli dalam pemasangan
waterproofing.

3. BAHAN-BAHAN

a. Liquid/coating water proofing yang elastis, water based elastomeric SBS modified
bitumen atau Elastomeric rubber water based Non Toxid. Untuk pemasangan pada
daerah seperti yang ditunjukkan dalam gambar + interior finishing schedule GWT / STP.
Untuk shower room naik ke dinding setinggi 1800 mm. Untuk toilet ablution, serta balkon
naik ke dinding sampai dengan ketinggian 300 mm dari lantai Lift Pit atau sesuai gambar
b. Pada bagian-bagian sudut atau bidang patah di bawah lapisan kedap air harus dipasang
serat-serat fibre pada area pemasangan yang luas atau sesuai dengan persyaratan
pabrik dan dapat dipertanggung jawabkan.
c. Lapisan kedap air yang terbentuk harus dapat ditembusi uap air dari beton tanpa terjadi
gelembung-gelembung udara yang dapat merusak lapisan kedap air itu sendiri. Lapisan
ini juga harus dapat menolak sebagian besar panas yang didapat dari matahari.
d. Permukaan luar pelapis kedap air, Kontraktor harus memeriksa seluruh keadaan
permukaan yang akan dikenakan bahan ini dan harus memperbaiki kondisi permukaan
yang akan diberi lapisan kedap air harus bersih, kering, rata.

4. PELAKSANAAN

a. Semua pemasangan harus didasarkan pada petunjuk dari pabrik pembuat


bahan-bahan tersebut.

b. Sebelum pemasangan lapisan kedap air, Kontraktor harus memeriksa seluruh keadaan
permukaan yang akan dikenakan bahan ini dan harus memperbaiki kondisi permukaan
yang akan diberi lapisan kedap air harus bersih, kering dan rata.

c. Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan dari
produsen/pabrik pembuat terhadap mutu bahan selama minimal 10 (sepuluh) tahun.

5. REKOMENDASI DAN GARANSI

a. 5 (lima) tahun pengalaman bagi pelaksana di lapangan.

b. 10 (sepuluh) tahun garansi (setelah proyek selesai) untuk bebas kebocoran, kerusakan
sistem dan akibat kesalahan pemasangan.

- 53 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 07 - PEKERJAAN PENGENDALIAN KELEMBABAN SUHU

Section 07270 - PEKERJAAN FIRE STOP PENETRATION

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan fire stop seperti yang tertera dalam gambar
rencana.

b. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk fire stop shaft, pipa-pipa penetrasi pada lantai / dinding
(sesuai kebutuhan M/E) seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN

Fire proofing material harus factory premixed dengan formula tanpa asbestos, dan
diperlukan hanya untuk mixing dilapangan dengan kondisi sebagai berikut :
Bahan fire stop diformulasikan untuk pemakaian secara spray untuk mencapai rating yang
diperlukan sesuai dengan kondisi kebutuhan pada tempat-tempat yang telah ditentukan
(shaft-shaft, pipa-pipa penetrasi pada lantai / dinding sesuai yang telah ditentukan oleh M/E).

3. STANDARD MATERIAL

Fire resistant rating harus sesuai standard underwriters laboratory (UL) dan building code.
General purpose untuk type spray on fire stop harus memenuhi standard ASTM,
performance criteria dan test untuk material fire proofing tersebut dimana disesuaikan
dengan persyaratan sebagai berikut :

- Density : 13 g/cm3
- Colour / warna : Grey / Abu-abu
- Temperature : +5 C to +40 C
- Temperature Resistance : -40 C to +140 C
- Skin-forming time : + 10 min
- Curing Rate : 3 mm in 3 days
- Phase : from +140 C to + 180 C
- Movement Acceptance : 10%
- Material class as per DIN 4102, T.1 : B1 (Fire Reaction)
- Shelf-life after production : 12 months (at 20 C in a dry place)

Manufacturer yang disetujui adalah Ex. PROMAT, CAFCO Product MANDOLITE CP-2,
GRACE, 3M, HILTI dengan ketebalan 25 mm untuk Fire Rated 2 jam.

- 54 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 07 - PEKERJAAN PENGENDALIAN KELEMBABAN SUHU

4. PELAKSANAAN

a. Pemasangan pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standard spesifikasi pabrik.

b. Pemasangan dilakukan oleh tenaga-tenaga yang trampil dan berpengalaman khusus


dalam pekerjaan ini minimal 5 (lima) tahun.

c. Hasil pemasangan pekerjaan ini harus rapat, tidak bocor.


Akan dinyatakan sempurna oleh Manajemen Konstruksi apabila hasil test sesuai
dengan persyaratan yang direkomendasikan pabrik.

d. Garansi
Applicator dan Kontraktor harus memberikan garansi secara tertulis untuk segala
perbaikan atau penggantian fire proofing dimana terdapat beberapa cacat seperti flex,
cracked dan lain-lain, setidak-tidaknya dalam periode-periode tahun terhitung sejak
serah terimanya pekerjaan fire proofing.

e. Applicator harus menunjukkan certificate (lisensi) sebagai applicator resmi dari pihak
principal / manufacturer.

- 55 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 07 - PEKERJAAN PENGENDALIAN KELEMBABAN SUHU

Section 07900 - PEKERJAAN JOINT SEALANT

1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan pekerjaan "sealing" pada
sambungan-sambungan antara kosen aluminium dengan bahan lain, pekerjaan kaca, atap,
saniter dan lain-lain seperti tertera dalam gambar-gambar.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
a. Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan standar-standar yang disebutkan dalam :
ASTM - C - 920 - 86 : Elastomeric Joint Sealant
ASTM - C - 679
JIS A - 5758
BS - 5889.
b. Rekomendasi Aplikator : 5 (lima) tahun pengalaman.

3. DISKRIPSI :
a. Sealant : untuk sambungan interior & exterior yang bergerak dan terekspos, tahan
terhadap cuaca.
b. Caulking : untuk sambungan (bergerak) interior.

4. BAHAN-BAHAN
a. Produk yang digunakan setara : ASTM C.351, ASTM E-96-53T
- Dow corning
- Momentive
- Sikasil
- Wacker
- Dan setara
b. Back up material (bahan pengisi) dari batang busa closed cell polyethylene foam (ASTM
D.696 dan 1621), berbentuk silinder 10-15 mm, 25%-50% lebih besar dari celah yang
terjadi atau bahan lain yang sejenis dan disetujui Direksi Lapangan.
c. Sealant untuk Pasangan Bata dan Kosen (exterior). Sealant (bahan penutup) Joint
Movement ± 25 % dari produksi Dow Corning tipe 688, Silglaze Momentive-N10,
Sikasil WS-305 (non alkali).
d. Sealant untuk pasangan kaca dengan Weather Seal (Joint Movement 50 %) produksi
Dow Corning tipe DC 791, Sikasil WS-305 CN, Silglaze Momentive SCS 2900-N10
(harus non alkali).
e. Untuk pasangan kaca dengan structural sealant Joint Movement ± 50 %, agar memakai
produksi DC-795, Momentive SCS-2000, Sikasil SG-18.
f. Sealant untuk pasangan GRC dan Precast concrete panel, agar memakai yang paintable
single komponen yaitu EMFI Class 25, ISO standard, SIKA Flex Construction, Bostic
Seal N-Flex atau setara.
g. Warna akan diberikan oleh Pemberi Tugas berdasarkan rekomendasi Konsultan.

5. PELAKSANAAN
a. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang terlatih untuk jenis pekerjaan
ini. Pengerjaan harus rapih, teliti, bersih dan tidak menodai pekerjaan-pekerjaan lain
yang berada di sekitarnya.
Sedapat mungkin permukaan yang akan di sealant harus kasar untuk Rekatan.
b. Penggunaan bahan harus sepenuhnya mengikuti rekomendasi produsen, sesuai
kondisi daerahnya.
c. Tidak diperbolehkan ada gelembung udara, kotoran, pada hasil pemasangan sealant.
d. Bubuhkan pasir silica pada bagian luar permukaan sealant untuk mencegah keluar dari
dinding luar.

- 56 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 07 - PEKERJAAN PENGENDALIAN KELEMBABAN SUHU

- 57 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------

DIVISION - 8
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 58 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Section 08120 - PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga-kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan kosen, pintu dan
jendela aluminium pada seluruh kosen bangunan seperti yang ditunjukkan dalam gambar
rencana dan petunjuk Direksi Lapangan.

2. HAL-HAL YANG BERSANGKUTAN


Komponen-komponen lain dan kaca.

3. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Semua pekerjaan harus dikerjakan menurut instruksi pabrik/produsen dan standar-standar
antara lain :
a. American Architectural Manufacturers Association (AAMA)
- AAMA 501 = Method of test for Metal Curtain Wall
- AAMA 101 = Voluntary specification for Aluminum and Polly (vinyl chloride)
(PVC) Prime window and glass doors.

b. American Society for Testing and Materials (ASTM)


- ASTM E 330 = Test Method for Structural Performance of Exterior Windows,
Curtain Wall, and Doors by Uniform Static Air Pressure
Difference.
- ASTM E 283 = Test Method for Rate of Air Leakage through Exterior
Windows, Curtain Walls, and Doors.
- ASTM E-331 = Test Method for Water Penetration of Exterior Windows,
Curtain Wall, and Doors by Uniform Static Air Pressure
Difference.
- ASTM E-1233 = Standard Test Method for Structural Performance of Exterior
Windows, Curtain Walls and Doors by Cyclic Static Air Pressure
Differential.
- ASTM E-547 = Standard Test Method for Water Penetration of Exterior
Windows, Curtain Walls and Doors by Cyclic Static Air
Pressure.

c. Japanese Industrial Standard (JIS)


- JIS H4100 = Aluminum and Aluminum Alloy Extruded Shape.
- JIS H8602 = Combined Coating of Anodic Oxide and Organic Coating's on
Aluminum and Aluminum Alloys.
- JASS 14 = Japanese Architectural Standard Specification for Curtain
Wall.
- JIS A.4706 = Japanese Industrial Standard for Aluminum and Steel Window.

d. Singapore Standard (SS)


- SS 212-98 = Aluminum Alloy Window
- SS 381-97 = Aluminum Curtain Wall.

e. Standar Nasional Indonesia (SNI)


- SNI-03-0573-1989 = Syarat Umum Jendela Aluminium Paduan.

f. Sertifikat dan garansi bahan yang digunakan agar diserahkan pada Direksi Lapangan.

- 59 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

4. DESKRIPSI SISTEM

a. U m u m

Pekerjaan Jendela aluminum untuk eksterior dan interior termasuk pekerjaan yang
berkaitan, seperti : angkur yang ditanam, struktur penguat dan komponen pelengkap
yang lainnya.

b. Kriteria Perencanaan
- Faktor Pengaman
Kecuali disebutkan lain, bagian-bagian aluminium termasuk ketahanan kaca,
memenuhi faktor keamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan angin yang
disyaratkan.
- Modifikasi
Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan, kekuatan atau
ketahanan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria perencanaan.
- Pergerakan karena Temperatur
Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan suara
maupun terjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah, sealant yang
tidak merekat dan hal-hal lain. Sambungan kedap air harus mampu menampung
pergerakan ini.

c. Tekanan Angin
Tekanan angin (Design Wind Load) ditentukan oleh perletakan, bentuk dan ketinggian
bangunan. Persyaratan tekanan angin yang harus dipenuhi merujuk pada persyaratan &
hasil analisa dari Wind Engineering Specialist dan hasil Wind Tunnel Test.

d. Persyaratan Struktur
Persyaratan kekuatan struktur mengacu pada rekomendasi dari Facade Specialist dan
memenuhi :
- Defleksi :
. AAMA = Yang diijinkan maksimum L / 175 atau 2cm.
. JIS = Defleksi yang diijinkan maksimum L / 150 atau 2 cm.
. SII = Yang diijinkan maksimum L / 175 untuk double glazed dan L / 125
untuk single glazed.
. SS = Yang diijinkan maksimum L / 175 untuk double glazed dan L / 125
untuk single glazed.
- Beban Hidup
Pada bagian-bagian yang menerima beban hidup terutama pada waktu perawatan,
seperti : meja (stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat dan angkur dengan
kemampuan 62 kg dengan beban terpusat, horizontal dan tanpa terjadi kerusakan.

e.. Kebocoran Udara

1. ASTM E 283 = Kebocoran udara tidak melebihi 2.06 m3/jam pada setiap m unit
panjang penampang bidang bukaan pada 75 Pa tekanan
differential, harus dibuktikan dengan pengujian.
2. SS 212 = Untuk jendela hidup besarnya kebocoran udara tidak boleh
melebihi 10 m3 / h / m pada 20% dari tekanan angin (Design
Wind Load) atau 200 Pa. Kondisi ini berlaku untuk gedung
non air condition sedangkan untuk gedung air condition
kebocoran udara maksimum mengikuti grafik A & B.

- 60 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

f. Kebocoran Air
1. ASTM E 331 = Tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke dalam interior
bangunan) sampai tekanan 137 Pa (positif) dengan jangka
waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum 3,4 L/m2 min.

2. SS 212 = Tidak terlihat kebocoran signifikan pada 15% dari tekanan


angin rencana atau 180 Pa (untuk kondisi bangunan
dengan kanopi minimum 200 mm overhang). Atau 30% dari
tekanan angin rencana atau 240 Pa (kondisi bangunan
tanpa kanopi) dengan jumlah air minimum 4,0 L / min / m2.

5. KEKEDAPAN SUARA

Faktor Pengurangan Kebisingan Suara (Sound Transmission Loss) sebesar 22,5 dB pada
frekwensi 124 – 4000 Hz atau tergantung pada tipe-tipe ruangannya (hanya berlaku untuk
produk-produk khusus).

6. BAHAN-BAHAN

a. Produksi :
 Alexindo
Profil :
- Ukuran : sesuai gambar
- Depth : * Shopfront 3” x 1 ½” tebal mimimum 1,3 mm hanya boleh
dilaksanakan pada area interior saja
* Shopfront 4” x 1 ¾” tebal minimum 1,5 mm hanya boleh
dilaksanakan pada area interior saja
* Window wall 70 mm tebal minimum 1,3 mm
* Sliding door @ Balkon : (Prowin System, Finish Goods Ex. YKK
complete set atau setara) = Jika ada.
- Finish : powder coating (lihat Bab Pengecatan)
- Warna : ditentukan kemudian
- Profil exterior agar dilengkapi dengan weep hole

c. Aluminium Extrusi (khusus untuk DIES baru)


Fabrikasi dies dan profile dengan toleransi khusus untuk arsitektural, besarnya
diameter profil hollow dan solid yang bisa dikerjakan adalah :
- Diameter maksimum untuk profile hollow = 160 mm.
- Diameter maksimum untuk profile solid = 210 mm.

d. Billet yang dipakai


Dari billet utama (primery) dengan standard A-6063 S-T5 dengan komposisi (%) :
Mg : 0,45 - 0,9
Si : 0,2 - 0,6
Ti : 0,1 max
Mn : 0,1 max
Zn : 0,1 max
Fe : 0,35 max
Cu : 0,1 max
Cr : 0,1 max
Aluminum : Sisanya

e. Kaca
Lihat bab pekerjaan kaca.

- 61 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

f Back-up material : Ex. Dunalon atau setara


- Bahan = Polyethelene Foam
- Sifat material = Tidak menyerap air
- Kepadatan = 65 - 96 kg / m3
- Ukuran penampang = 25% - 50% lebih besar dari celah yang terjadi.
- Standard = ASTM D.696 ; D.1621 dan ASTM E.96-53T.

b. Gasket
- Bahan = PVC, Neoprene, Santoprene, EPDM.
- Sifat material = Tahan terhadap perubahan cuaca.
- Kekerasan = 60 - 80 Durometer.
- Jenis bahan = Extrusion.

c. Setting Block Untuk Kaca


- Bahan = EPDM.
- Kekerasan = 80 - 90 Durometer.

d. Sealant Dinding + Joint Sealer


a. Single komponen.
b. Type = Silicone Sealant.
c. Sesuai bab pekerjaan caulking dan sealing.
d. Sambungan antara profil horizontal dengan vertical diberi sealer yang berserat guna
menutup celah sambungan profil tersebut, sehingga mencegah kebocoran udara,
air dan suara.
e. Bahan = Butyl Sheet.

e. Screw
Bahan = Stainless Steel.

k. Angkur & Angkur Tanam


Bagian yang berhubungan dengan aluminum dilapisi Hot Dipped Galvanised s/d 18
micron. Bagian lain diberi lapisan anti karat, Zinc Chromate, tipe alkyd.

l. Anodized Plus
Ketebalan lapisan seluruh permukaan aluminium dan warna akan ditentukan kemudian
(lihat Bab Pengecatan).
m. Accessories
Lihat Bab Accessories.

n. Harus ada surat jaminan produk (material) dari assembly dan factory (bukan dari
applicator)
Harus diberikan jaminan tertulis selama 5 (lima) tahun dari tipe campuran ('alloy')
dan 10 (sepuluh) tahun untuk gloss resistance & colour fatness dan corrosion
resistance.

7. GAMBAR KERJA

a. Gambar kerja yang lengkap, yang menjelaskan :


- Tipe dan tampak setiap jenis jendela dan pintu aluminium / shop front.
- Detail sambungan baik exterior maupun interior.
- Detail pemasangan.
- Detail pertemuan aluminium dengan komponen-komponen lain yang berhubungan.
- Kelengkapan ukuran-ukuran.

b. Perhitungan struktur sesuai dengan kriteria design yang ada.

- 62 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

8. FABRIKASI DAN ASSEMBLING


a. Semua jenis jendela dan pintu aluminium difabrikasi di Work Shop / Pabrik, kecuali
yang tidak bisa dirakit di pabrik, terpaksa dilaksanakan di job site.

b. Semua sambungan dikerjakan dengan mesin sehingga rapi, kokoh dan dengan bentuk
sambungan yang sesuai standard toleransi. Untuk sambungan yang tahan air harus
diberi sealant dari bagian yang tidak terlihat oleh mata.

c. Perakitan jendela maupun pintu aluminium dilaksanakan di Workshop / Pabrik sehingga


selain kwalitas perakitan sesuai standard yang disyaratkan juga mempercepat proses
pemasangan di lapangan.

d. Proses fabrikasi dan assembling harus berdasarkan data di shop drawing yang sudah
disetujui oleh pemberi tugas.

e. Hardware yang dipasang menggunakan back plate.

STANDARD TOLERANSI ASSEMBLING

No. Keterangan Toleransi ( mm )


1 Bergesernya pemasangan kunci / engsel dan +/-3
hardware lain dari tempat yang ditentukan.
2 Gap (celah) antar sambungan rangka < 0,5
aluminium (Vertikal dan horizontal).
3 Gap (celah) antar sambungan bahan tahan <3
air (Gasket).
4 Perbedaan ukuran dalam, dari rangka + / - 1,5
aluminium dan daun jendela aluminium, baik
untuk tinggi maupun lebar.
5 Perbedaan ukuran dalam, dari jendela yang <2
bersebelahan.
6 Sambungan las. Tidak terlihat pada
bagian yang terlihat
mata langsung.
7 Sealant Sesuai ukuran di
shop drawing.

9. PENGIRIMAN & PENYIMPANAN DI SITE


a. Semua profile dilapisi PVC plastic atau polythilene film.
b. Pengiriman barang-barang harus hati-hati dan tidak boleh terjadi kerusakan.
c. Setiap unit pintu, jendela maupun curtain wall yang dikirim ke lapangan harus ada tanda
/ bukti sudah diperiksa kwalitasnya oleh QC Pabrik.
d. Material yang disimpan di lapangan (Site) harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi
kerusakan / cacat.

- 63 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

10. PEMASANGAN PADA STRUKTUR BANGUNAN

a. Semua unit aluminium harus terpasang dengan hubungan siku-siku, tegak lurus dan
mengikuti patokan (bench mark) dari Kontraktor.

b. Sebelum diadakan pemasangan maka perlu adanya pengukuran di lapangan dan


koordinasi dengan pekerjaan lain, sehingga ukuran lubang (opening) sesuai dengan
shop drawing.

c. Pengerjaan (pemasangan pada struktur bangunan)


- Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik.
- Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
- Semua detail pertemuan harus runcing (adu manis), halus dan rata, bersih dari
goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan aluminium.
- Pemasangan harus sesuai dengan gambar-gambar dan Persyaratan Teknis ini.
- Setiap sambungan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harus diberi
"Sealant".
- Tanda-tanda dan cacat akibat proses coating yang timbul di permukaan aluminium
harus dihilangkan.

b. Perlindungan
- Semua aluminium harus dilindungi dengan "Lacquer Film", atau bahan yang lain
yang disetujui Direksi Lapangan ketika dibawa ke lapangan dan lolos inspeksi
material oleh Direksi Lapangan.
- Pelindung tersebut harus dibuka pada bagian-bagian tertentu dimana diperlukan,
ketika aluminium akan dikerjakan dan ditutup kembali setelah pengerjaan selesai.
- Kosen harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer permis
transparant ketika pekerjaan plester dilaksanakan. Bagian-bagian lain dapat tetap
dilindungi dengan "Lacquer Film" sampai pekerjaan selesai.
- Penggunaan pernis pada permukaan yang akan diberikan caulking atau sealant
tidak diperkenankan.

c. Weather Seal
Pemasangan kosen harus dilengkapi dengan weather seal sealant lihat bab pekerjaan
sealant atau setara dan backing strip dari busa di dalam dan di luar sebagai lapisan
pengisi, sebelum sealant dipasang.

d. Kontraktor harus mengadakan dan memberikan sertifikat hasil uji/test teknis sebagai
berikut :
- Test beban angin
- Test kebocoran udara
- Test kebocoran air
- Test daya serap suara
Proses pengetesan, harus dilaksanakan oleh badan yang independence dan disaksikan
oleh pihak Pemberi Tugas, Perencana dan Direksi Lapangan.

e. Jaminan
Kontraktor wajib memberikan sertifikat jaminan pemasangan hasil pekerjaan dan mutu
bahan untuk waktu 10 (sepuluh) tahun dan jaminan untuk chemical colouring selama 10
(sepuluh) tahun, disertai sertifikat dari pabrik.

- 64 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Section 08210 - PEKERJAAN PINTU KAYU WOOD PANEL ENGINEERING

1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan daun pintu panel kayu dengan sisyem fabrikasi
pabrik (Engineering Wood Panel) dengan finishing cat duco polyurethan. Semua pekerjaan
daun pintu ini harus menggunakan ukuran sesuai dengan kondisi dilapangan. Semua lobang
dan ukuran accesorise pintu sudah di sediakan dari pabrik.

2. PERSIAPAN BAHAN & MATERIAL

a. Material Kayu harus melewati proses Insect dan Vermin FREE (jamur dan kutu)
b. Semua kayu harus di kiln dry (pengeringan) dengan kadar air / MC 6-8%.

3. SPESIFIKASI PINTU

a. Solid Engineering : Lumber Veneer Laminated (LVL), Particle Board dan dilapisi Medium
Density Fiberboard (MDF) isi kayu Pinus
b. Solid Engineering : Lumber Veneer Laminated (LVL), Particle Board dan dilapisi Medium
Density Fiberboard (MDF) isi Honey Comb
c. Solid Engineering : Lumber Veneer Laminated (LVL), Particle Board dan dilapisi Medium
Density Fiberboard (MDF) type-1, isi Honey Comb untuk area basah, toilet, janitor dll.
d. Material Louvre, Grill/ Jalusi menggunakan kayu solid
e. Semua pelobangan aksesories/ Ironmongeries (Engsel, Mortise Lock/handle) harus
difabrikasi oleh mesin dipabrik (Numeric Controll)
f. Pintu dan kusen harus difinishing dipabrik sebelum dikirim kelokasi proyek
g. Model sesuai dengan gambar

4. ADHESIVES/ LEM

a. Menggunakan material yang ramah lingkungan, tidak mengandung formaldehyde


(formalin) dan bahan lain yang membahayakan manusia

5. FINISHING/ PEWARNAAN

a. Cat tidak boleh mengandung xylene & toluene merupakan bahan carsiogenic yang
membahayakan manusia/ lingkungan.Warna pintu Putih dengan menggunakan DUCO
Poly Urethane (PU)
b. Pada area basah dan Area khusus pada posisi bawah harus diberikan perlakuan khusus
dengan memberikan perlindungan terhadap air sekurangkurangnya 200mm dan
tertutup cat.

6. STANDAR & DOKUMEN LEGAL

a. Pintu kayu Fire Retardant (WDFR) harus ada sertifikasi (dilampirkan hasil ujinya)
dengan kondisi minimal 30 menit SNI 1741
b. Pintu dan kusen kayu harus berdokumen dan legal SVLK dari pihak yang berwenang
c. Menyertakan dokumen pendukung cat dan lem, Material Safety Data Sheet (MSDS)
d. Menyertakan Japan Agricurture Standar (JAS)

7. PELAKSANAAN

a. Kontraktor harus melakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan dan


melaporkan kelainan yang terjadi kepada Direksi Lapangan agar mendapat persetujuan
sebelum pemasangan dan membuat shop drawing untuk semua detail sambungan.

- 65 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

b. Semua sambungan siku untuk rangka pintu harus tetap terjamin kekuatan dan
kerapihannya.
c. Pemasangan bahan perekat dilakukan pada kedua belah permukaan rangka dan
teakwood / plywood sehingga daya lekatnya menjadi kuat, rapat dan tidak cacat.
d. Bila daun pintu diperlukan finishing dengan cat, maka pengecatan daun pintu harus
dilakukan dengan cat semprot ducco seperti yang diuraikan dalam persyaratan teknis
pekerjaan cat.
e. Daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang dan semua peralatan dapat
berfungsi dengan baik dan sempurna.
f. Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa sehingga siap difinish.
Tidak diijinkan menggunakan menie, lapisan dempul atau yang sejenis, kecuali
disyaratkan oleh Perencana.
g. Setelah dipasang, kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan
benda lain dan kerusakan-kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang
timbul adalah tanggung jawab kontraktor.
h. Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan harus diletakkan di tempat /
ruangan yang kering dan bersirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
harus dilindungi dari kerusakan.

- 66 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Section 08710 - PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG / HARDWARE PINTU & JENDELA

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua alat-alat penggantung dan
kunci-kunci yang dipakai dalam pekerjaan ini.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
a. Semua alat perlengkapan pintu dan jendela yang akan dipakai harus sesuai dengan
persyaratan NI - 3 - 1970 pasal 48, PUBI - 1982 pasal 88 serta instruksi pabrik /
produsen.

b. Kontraktor menyerahkan daftar penggunaan kunci door closer, stopper dan lain-lain,
merk dan brosur sesuai spesifikasi teknis ini untuk persetujuan Direksi Lapangan.

c. Kualitas pekerjaan :
- Seluruh penggantung/kunci dari tiap tipe harus berasal dari satu merek / pabrik /
sama warna dan kualitas finishingnya.
- Kontraktor harus memeriksa kembali seluruh denah / tata letak dan daftar pintu /
jendela dan menggunakan bagian ini sebagai acuan penyusunan kebutuhan kunci /
jendela.
- Kunci & penggantung disediakan lengkap dengan plat, baut, sekrup dan segala
perlengkapan, sedapat mungkin sekrup tidak terlihat dari bagian luar.
- Pemasangan rangka, ke beton / pasangan bata / batu harus menggunakan bor
mesin.
- Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium
ukuran 30 x 60 mm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal agar dihubungkan dengan
cincin nickel ke setiap anak kunci.
- Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan ”Backed Enamel Finish”
yang dilengkapi dengan kaitan-kaitan untuk anak kunci, lengkap dengan nomor
pengenalnya.

d. Contoh : Setiap jenis kunci/pintu yang pertama dipasang, apabila sudah disetujui akan
menjadi contoh untuk pemasangan selanjutnya.
e. Pengiriman : Setiap jenis dipisahkan dengan tanda pengenal yang jelas, dan dijaga
terhadap keamanan dan kemungkinan kerusakan.
f. Garansi : Garansi pabrik diberikan atas kerusakan sistem & pembuatan 5 (lima) tahun
setelah selesai proyek.

3. BAHAN-BAHAN
Produk Ex :
- DEKSON
- KEND
- Dan setara

a. Engsel Pintu (umum)


* Bahan anti karat, stainless steel, terutama untuk yang terkena udara luar.
* Ball bearing : pintu dengan door closer & pintu dengan lebar lebih 1000 mm
tanpa door closer.
* Ball bearing : pintu sampai lebar 1000 mm tanpa door closer.
* Jumlah engsel :
. tinggi sampai 1650 mm : satu pasang
. tinggi antara 1650-2500 mm : 1½ pasang
. tinggi lebih dari 2500 mm : tambah satu pasang setiap tambahan 800 mm

- 67 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

* Ukuran engsel :
. pintu lebar sampai 1000 mm : 72x100x2 mm
. pintu lebar sampai 1000-1100 mm : 100x100x2 mm
. pintu lebar diatas 1100 mm : 100x125x2 mm
. pintu tahan api : 100x125x3 mm

b. Kunci
Cylinder :
1. System 6 pin tumbler.
- Memungkinkan system master key, hanya untuk service umum, dan daftar
kebutuhan perencanaan.
- Bagian exterior disesuaikan dengan handle.
2. Kunci lainnya seperti Panic Bar :
- Untuk pintu besi dan pintu tahan api
3. Untuk pintu ruang M/E disediakan system yang memungkinkan untuk ‘master key
system’

c. Produk : Sebagai contoh pemakaian Door Hardware mengacu ke produk Calfis

4. PELAKSANAAN

a. Pemasangan :
- Engsel :
* Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu.
* Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm dari permukaan lantai.
* Engsel antara dipasang di tengah kedua engsel atas dan bawah.
- Kunci dan handle pintu dipasang setinggi ± 100 cm (as) dari atas permukaan lantai
kecuali pintu-pintu utama.
- Pengunci / Deadlock : 135 cm di atas permukaan lantai.
- Bar handle : 100 cm dari permukaan lantai.
- Door closers :
* Sudut, disesuaikan dengan kebutuhan
* Lokasi pada bagian dalam/interior dari pintu
* Pada tangga kebakaran, pada bagian tangga
* Pada daerah umum, di bagian ruangan/koridor.
- Door stop dinding : 10 cm di atas permukaan lantai, kecuali untuk pintu wood door
(dipasang pada daun pintu bagian dalam).

b. Seluruh peralatan harus dipasang lurus dan sesuai dengan petunjuk pabrik.

c. Sekrup, baut diusahakan tidak terlihat.

d. Peralatan dipasang setelah pintu selesai finishing.

- 68 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 08 - PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Section 08800 - PEKERJAAN KACA

1. LINGKUP PEKERJAAN
Dalam lingkup ini meliputi pengadaan dan pemasangan kaca pada tempat-tempat seperti
dalam gambar-gambar.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
NI - 3 - 1970, SII dan ASTM.
Standar spesifikasi dari Pabrik dan Persyaratan Teknis.

3. BAHAN-BAHAN
a. Kaca Polos/Bening
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang datar dan
ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang memenuhi ketentuan SNI
15-0047 – 1987 dan SNI 15-0130 – 1987, buatan Asahimas atau yang setara. Ukuran dan
ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

b. Neoprene/Gasket.
Neoprene/Gasket atau bahan sintetis lainnya yang setar untuk perlengkapan pemasangan
kaca pada rangka alumunium. Dimennsi Neoprene/Gasket yang dibutuhkan disesuaikan
dengan ketebalan kaca dan jenis profil alumunium yang digunakan.

4. PELAKSANAAN

a. Kontraktor harus memberikan contoh kaca kepada Direksi Lapangan untuk


persetujuannya. Kecuali dinyatakan lain oleh Direksi Lapangan, kaca-kaca didatangkan
ke lapangan pekerjaan sudah dalam keadaan siap pasang (cut to size).

b. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus mengambil ukuran-ukuran yang tepat dari


lubang-lubang / bukaan-bukaan kosen yang bersangkutan, sehingga perubahan ukuran
kaca di lapangan yang harus dibuat, karena tidak dilakukannya pengukuran terlebih
dahulu, menjadi tanggung-jawab Kontraktor sepenuhnya.

c. Tepi kaca harus diberi sealant kwalitas terbaik lihat Bab Pekerjaan Sealant dan
disetujui oleh Direksi Lapangan untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi.
Pemasangan harus bersih, rapi dan tidak terjadi kebocoran.

d. Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan oleh tenaga yang mempunyai


pengalaman dan keahlian khusus dalam pekerjaan ini.

e. Bahan kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan yang
mungkin terjadi serta diberi tanda agar mudah diketahui.

f. Pemotongan kaca harus rapi/lurus dan diharuskan menggunakan alat-alat pemotong


kaca khusus. Pemotongan kaca harus disesuaikan dengan ukuran rangka, 10 mm
masuk ke dalam alur kaca pada kusen.

g. Pemotongan kaca cermin harus rapi dan lurus, dan harus menggunakan alat potong
khusus. Seluruh kaca cermin dilevel dengan ukuran lebar ± 1 inch, setiap sisi dengan
ukuran cermin sesuai dalam gambar.

- 69 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 9
PEKERJAAN FINISHING

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 70 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

Section 09100 - PEKERJAAN KOMPONEN RANGKA PAPAN GYPSUM

BAGIAN 1 : UMUM

1.1 PERSYARATAN UMUM


Pekerjaan pada bagian ini, seperti tercantum atau di spesifikasi, harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.2 LINGKUP PEKERJAAN

A. Lingkup pekerjaan untuk rangka metal non-loadbearing meliputi material dan instalasi sesuai
gambar kerja.
B. Bagian yang termasuk dalam lingkup pekerjaan :
- Sistem rangka metal stud untuk partisi non-load bearing gypsum pada interior.
- Sistem rangka metal furring untuk non-loadbearing furred assemblies pada interior.
- Sistem rangka metal untuk ceiling gypsum
- Aksesoris rangka metal.
C. Bagian lain yang berkaitan :
- Section 09260 – Gypsum board systems.

1.3 REFERENSI
American Society for Testing and Materials (ASTM)
 ASTM C645 - Standard Specification for Nonstructural Steel Framing Members.
 ASTM C754 - Standard Specification for Installation of Steel Framing Members to Receive
Screw-Attached Panel Products.
 ASTM A653 - Standard Specification for Steel Sheet, Zinc-Coated (Galvanized) or Zinc-Iron
Alloy-Coated (Galvannealed) by the Hot-Dip Process.
 ASTM E119 - Standard Test Methods for Fire Tests of Building Construction and Materials

1.4 PERSYARATAN SISTEM

A. Persyaratan struktur : Ceiling suspended Interior dan soffits : Ceiling suspended gypsum dan
soffits harus mempunyai ketahanan terhadap defleksi tidak lebih dari L/360 (jarak antar
penggantung)
B. Tingkat Ketahanan Api : Untuk sistem yang disyaratkan memiliki tingkat ketahanan api gunakan
material dan prosedur instalasi yang telah diuji sesuai dengan ASTM E119 di Laboratorium uji.

1.5 LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Gambar kerja : berikan gambar kerja manufaktur untuk disetujui oleh Engineer sebelum
pelaksanaan dimulai.
B. Data Produk : berikan data produk dan prosedur pemasangan dari tiap-tiap komponen dan
aksesoris yang digunakan.

1.6 RAPAT KOORDINASI SEBELUM PEKERJAAN AWAL

A. Rapat koordinasi dengan bagian lain dan Construction Manager harus diadakan sebelum
pekerjaan awal dimulai.
B. Rapat koordinasi harus dihadiri oleh sub-kontraktor (applikator) pekerjaan yang terkait.
Prosedur instalasi dan koordinasi dari pekerjaan terkait ditinjau bersama.

- 71 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

1.7 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN

A. Pengiriman harus dilakukan tepat waktu di lokasi proyek yang semestinya dan tidak terpengaruh
oleh cuaca.
B. Tumpukan diletakkan tidak menyentuh lantai dan terdapat ventilasi yang kering.
C. Lindungi material dari soiling, karat dan kerusakan.

BAGIAN 2 : PRODUK

2.1 MATERIAL UNTUK RANGKA CEILING DAN SOFFIT

A. Alat penggantung :
a. Umum : Komponen penggantung diperuntukkan menahan beban 5 kali dari beban sistem
keseluruhan.
b. Alat pelengkap angkur penggantung : Sekrup, Klip, baut, sisipan atau perlengkapan lainnya
merupakan komponen struktur yang dapat diaplikasikan untuk penggantung ceiling yang
telah dipakai sebagai konstruksi umum atau mempunyai data uji yang telah disertifikasi.
B. Hangers : Rod atau baja kaku, untuk area dan beban maksimum ceiling dan beban yang
ditanggung.
C. Rangka – Sistem Channel dan Metal Furring :
 Main runner : cold rolled steel channels, sesuai ASTM C645.
 Metal Furring Channels : sesuai ASTM C645, tebal minimum (BMT) : 0.455 mm, minimum
coating G40 sesuai ASTM A653.
D. Produk yang dapat dipakai : Ex. Boral, Knauf, Gyproc atau setara.

2.2 AKSESORIS

Bracket / Soffit Cleat dan Fastener untuk beton :


Direkomendasikan oleh produsen rangka untuk jenis substrates (material dimana bracket / soffit
cleat dan fastener dipasang) dan metode aplikasi sesuai yang diindikasikan.

BAGIAN 3 : PELAKSANAAN

3.1 PEMERIKSAAN
Periksa sistem support dan kondisi konstruksi yang bersebelah yang dapat memberikan
pengaruh tidak baik untuk pelaksanaan. Jangan memulai atau meneruskan pekerjaan sebelum
kondisi yang tidak memuaskan diperbaiki. Pelaksanaan awal akan merupakan kondisi yang
dapat diterima.

3.2 PERSIAPAN

A. Koordinasikan ukuran dan lokasi aksesoris yang akan menggantung pada permukaan dinding /
ceiling dan perlengkapan yang membutuhkan backer plates (plat pendukung). Pasang stud
tambahan untuk mendukung backer plates pada lokasi yang tepat dimana aksesoris yang
menggantung ditempatkan sesuai yang diindikasikan atau sesuai rekomendasi produsen
aksesoris.
B. Tidak diperbolehkan meniadakan backer plates atau penyekrupan aksesoris atau equipment
secara langsung ke stud.
C. Koordinasikan pemasangan rangka kayu atau metal tambahan yang dipasang di bagian dalam
(concealed) partisi / ceiling yang dibutuhkan untuk pekerjaan kayu.

- 72 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

3.3 PEMASANGAN

A. Umum :
1. Pemasangan rangka metal untuk sistem ceiling sesuai ASTM 754 dan rekomendasi
produsen/manufacturer.
2. Ikatkan secara aman ke sruktur bangunan. Termasuk semua pekerjaan las yang disyaratkan
untuk mengaitkan klip dan semacamnya ke struktur rangka baja.
3. Toleransi : Jangan melebihi 3 mm dari 2640 mm variasi dari garis acuan atau level di semua
titik pada permukaan yang expose.

3.4 PEMASANGAN STUD DAN U CHANNEL

A. Jarak Stud :
600mm as ke as (untuk papan gypsum standard tebal 12 mm) dan 400 mm as ke as (untuk
papan gypsum standard tebal 9 mm) untuk konstruksi tipikal dinding, kecuali ada indikasi lain
atau sesuai rekomendasi produsen.
B. ‘U’ Channel :
a. Gunakan ukuran U Channel sesuai ukuran stud.
b. Sejajarkan letak U Channel secara akurat terhadap tata letak partisi baik untuk yang
menempel lantai maupun yang terdapat di slab atas..
c. Sekrupkan U Channel menggunakan fastener tiap jarak 600mm as ke as atau sesuai
rekomendasi produsen rangka.
C. Untuk partisi non-fire rated yang berbatasan dengan konstruksi ceiling atau deck atau elemen
struktural vertikal, gunakan sambungan dengan bantalan (slip atau cushion) antara partisi dan
struktur sesuai rekomendasi produsen stud untuk mencegah transfer beban struktur atau
pergerakan yang akan diterima oleh partisi. Pada partisi fire rated, hanya boleh menggunakan
sambungan dengan bantalan tipe cushion.
D. Rangka partisi diteruskan sampai struktur atas (slab lantai atas), kecuali ada indikasi lain.
E. Beri perkuatan (bracing) pada partisi yang dipasang sampai ceiling. Perkuatan diikatkan ke
elemen struktur di atas ceiling sesuai indikasi, atau jika tidak dinyatakan, sesuai dengan
rekomendasi produsen rangka stud.
F. Gunakan stud vertikal yang utuh yang dipasang diantara U Channel. Jika terdapat sambungan
stud, gunakan jarak overlap sambungan stud sebesar minimum 600mm dan sekrupkan stud
dengan minimum 2 sekrup pada tiap sisinya.

G. Pasangkan stud ke U Channel dengan cara memasukkan stud ke U Channel kemudian diputar,
pastikan stud telah fit dengan U Channel. Gunakan ikatan tambahan pada U Channel pada
sudutan partisi dan persimpangan, serta bukaan yang bersebelahan menggunakan sekrup atau
crimper di kedua sisi stud.
H. Sejajarkan dan selaraskan rangka partisi secara akurat sesuai tata letak partisi.
I. Rangka Pintu :
Lihat rekomendasi produsen untuk rangka stud tipikal bukaan pintu sesuai berat pintu yang
digunakan. Pasang rangka stud tambahan dengan jarak maksimum 150mm dari rangka pintu.
J. Rangka Tambahan :
 Pasang rangka stud tambahan untuk mendukung sudutan dalam, persimpangan partisi,
sudutan luar, akhiran partisi, kedua sisi pada control joints, pada bukaan dan untuk
mendukung perkuatan partisi.
 Outlet Electrikal dan penetrasi yang serupa dipasang pada lokasi yang diindikasikan. Pasang
blocking dan ikatan tambahan pada lokasi yang tepat; tidak disarankan mengikatkan ke stud
terdekat.

- 73 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

3.5 INSTALASI SUSPENDED CEILING DAN SOFFIT

1. Pasang kaitan dan hanger dari pendukung struktur atas. Lihat rekomendasi produsen untuk
jarak penggantung.
2. Lengkapi hanger anchors dan pelengkap semacamnya agar dapat mengakomodasi
pekerjaan lainnya pada waktu dibutuhkan koordinasi dengan pekerjaan lainnya.
3. Pasang dengan baik hangers atau rods sesuai yang disyaratkan ke pendukung struktural
dengan cara memasang langsung jika dimungkinkan, atau dipasang menggunakan
inserting, caps atau perlengkapan anchorage lainnya atau menggunakan fasteners sesuai
yang diindikasikan.

Pemasangan rangka :
3. C Channel dan Metal furring : hubungkan C Channel dengan rod menggunakan suspension
bracket. Hubungkan metal furring dengan C Channel dengan clip.
4. Atur jarak C Channel pada maksimum 1200mm as ke as atau sesuai rekomendasi produsen;
Metal furring pada jarak maksimum 600mm (untuk papan gypsum 12mm) dan maksimum
400mm (untuk papan gypsum 9mm) kecuali ada indikasi lainnya.
5. Pasang rangka tambahan untuk memenuhi persyaratan struktur dan untuk pendukung
komponen pelengkap lainnya (lampu, Exhaust fan) serta sejenisnya.

3.6 PENGATURAN

Atur dan selaraskan metal framing agar sesuai dengan kualitas finishing yang diharapkan sesuai
dengan toleransi yang disyaratkan.

3.7 PERLINDUNGAN

Lindungi metal framing sehingga tidak ada kerusakan yang dapat mengganggu pekerjaan
finishing.

- 74 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

SECTION 09200 - PEKERJAAN PLESTER DAN ACIAN

A. Lingkup Pekerjaan

a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan dinding/pasangan bata, plesteran dan pelapis dinding meliputi seluruh bangunan
termasuk pekerjaan Site Development sesuai dengan yang dinyatakan/pada tempat-tempat yang
tercantum pada gambar.

B. Persyaratan Bahan

1. Bahan
a. Semen Portland/P.C
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan
beton.

b. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5% dan pasir harus
memenuhi persyaratan PUBB NI 1970 atau NI-3.

c. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan untuk pekerjaan beton (lihat
pasal sebelumnya)

d. Batu Bata
Batu bata yang dipakai adalah batu bata dengan standard mutu setaraf Jatiwangi. Bata merah
tersebut ukurannya harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBB 1970 (NI-3)/lebih kurang 5,5
x 11 x 22 cm.

e. Bahan-bahan tersebut diatas sebelum pengadaan untuk dipasang Pemborong terlebih dahulu
harus menyerahkan contoh-contoh untuk mendapat persetujuan dari Perencana/PENGAWAS.
Persetujuan dari Perencanaan /PENGAWAS harus secara tertulis/ditanda tangani pada contoh-
contoh bahan tersebut. Kemudian contoh yang sudah disetujui tersebut disimpan di ruang
sampel ( di PENGAWAS). Apabila dalam pemasangan tidak sesuai dengan contoh yang sudah
disepakati maka Pemborong harus membongkar dan diganti sesuai dengan contoh yang telah
disepakati, semua biaya ditanggung oleh pemborong dan tidak menjadi pekerjaan tambah.

2. Macam Pekerjaan

a. Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat denga macam-macam ukuran


perbandingan
campuran seperti tersebut di bawah ini :

- 75 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

Macam Perbandingan Penggunaan


M1 1 PC : 2 PS 1. Untuk semua pekerjaan pasangan yang kedap air
2. Untuk pekerjaan plesteran yang disebutkan pada
point no. 1
M2 1 PC : 3 PS 1. Untuk plesteran beton yang tidak kedap air
2. Untuk rolag pasangan bata diatas kosen
3. Pasangan dinding batu alam
1. Semua pasangan dinding bata yang tidak kedap Air
M3 1 PC : 4 PS 2. Semua plesteran dinding bata yang tidak kedap air

b. Semua tembok kamar mandi, WC, setinggi 1,5 m diatas lantai dengan adukan macam M1.

c. Pasangan dinding setinggi 20 cm di atas lantai dan 20 cm di bawah lantai dengan adukan
trasraam macam M1, kecuali bila dibawah lantai ada balok sloof beton bertulang cukup
dipasang 20 cm di atas lantai.

C. Persyaratan Pelaksanaan

a. Pasangan Batu Bata

 Batu bata yang akan dipasang harus direndam dalam air hingga jenuh dan sebelum dipasang
harus bebas dari segala jenis kotoran.

Cara pemasangan harus lurus dan batu bata yang pecah tidak boleh melebihi 10%. Pemasangan
dalam satu hari tidak boleh melebihi 1 meter tingginya. Untuk pasangan setengah bata yang
luasnya melebihi 12 M2 harus diberi kerangka penguat dari beton bertulang dengan pembesian 4
Ø 10 mm dan beugel Ø 8 mm – 20 cm. Pasangan tidak boleh diterobos perancah. Dalam proses
pengeringannya harus selalu dibasahi air minimal 7 hari. Semua campuran adukan harus
dicampur dengan mesin pengaduk. Tempat adukan tidak boleh langsung di atas tanah, tapi harus
pakai alas (kayu dan lain-lain).

 Semua sambungan spesi pasangan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar penyelesaian
plesteran dinding dapat melekat dengan baik

 Pasangan dinding setinggi 20 cm diatas lantai dan 20 cm dibawah lantai dengan adukan
trasraam macam M1, kecuali bila dibawah lantai ada balok sloof beton bertulang cukup dipasang
20 cm diatas lantai.

b. Plesteran dinding

 Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan Perencana/Pengawas, dan Persyaratan tertulis dalam Uraian dan
Syarat pekerjaan ini.

 Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding
batu bata telah disetujui oleh Perencana/Pengawas sesuai Uraian dan Persyaratan Pekerjaan
yang tertulis dalam buku ini.

 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar Arsitektur
terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk
profilnya.

- 76 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

 Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara pembuatannya
menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

 Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan dengan
udara luar, dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian
30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi,
WC/toilet dan daerah basah lainnya di pakai aduk plesteran 1 PC : pasir
 Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan perbandingan 1 bagian
PC : 1 bagian Daily Bond.
 Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang
homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).
 Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu
dalam keadaan baik dan belum mengering.
Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya
tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.

 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa
listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

 Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan
kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikar bekisting
atau form tie harus tertutup aduk plesteran.

 Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat
dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesterannya).

 Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap air.

 Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis
horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan
finishingnya kecuali untuk yang menerima air.

 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan menggunakan keping-
keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan dinding.

 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalam
gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika
ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat
dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan Perencana/PENGAWAS.

 Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang tidak
melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Kontaktor berkewajiban memperbaikinya
dengan biaya atas tanggungan kontraktor.

 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-
tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
panas matahari langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
secara cepat.

 Jika terjadi keretakan sebagati akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar
kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Perencana/Pengawas dengan
biaya atas tanggungan Kontraktor.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air,
sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

- 77 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

 Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap
kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab kontraktor dan wajib diperbaiki.

 Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari
2 (dua) minggu.

 Naad pertemuan kosen dengan dinding, setiap pertemuan kosen dengan dinding harus diberi
naad lebar 0,8 cm naad harus lurus dan rata.

 Naad/tali air pada listrik untuk setiap bidang/lisplank yang kena air hujan supaya diberi naad/tali
air untuk memutuskan rambatan air hujan tersebut.

METODE PEKERJAAN ACIAN

1. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman secukupnya agar tidak terjadi
keretakan pada permukaan.
2. Siapkan peralatan acian dan mortar acian yaiutu mixing antara adukan kering MU-200 dengan
air.
3. Sebelum mengaci usapkan air pada permukaan plesteran agar permukaan plesteran dapat
menyerap air semen dengan baik.
4. Lalu laburkan mortar acian di permukaan plesteran usapkan dengan rata dengan peralatan.
5. Haluskan permukaan acian yang sudah kering dengan mengamplas menggunakan kertas
semen hingga rata dan halus.

- 78 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

Section 09260 - PEKERJAAN SISTIM PAPAN GYPSUM

BAGIAN 1: UMUM

1.1 PERSYARATAN UMUM


Pekerjaan pada bagian ini, seperti tercantum atau spesifikasi, harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.2 LINGKUP PEKERJAAN


A. Bagian ini, mencakup persayaratan dan pemasangan papan gypsum untuk system partisi,
ceiling, soffit, fascia yang diperlukan, pada lokasi sesuai gambar.
B. Bagian yang termasuk dalam lingkup pekerjaan :
1. Ketentuan gambar system gambar berdasarkan gambar yang ada.
2. Ketentuan mengenai gypsum, aksesorisnya dan material untuk penggantung yang dibutuhkan
untuk system.
3. Pemasangan system.
C. Bagian lain yang berkaitan :
1.. Section 09100 – Metal Framing System.
2.. Section 07900 – Joint Sealers
3.. Section 09900 – Painting

1.3 REFERENSI

1. SNI 03-6384 - Spesifikasi papan gypsum


2. ASTM C1396 - Standard Specification for Gypsum Board
3. ASTM C475 - Standard Specification for Joint Compound & Joint Tape for Finishing
Gypsum Board
4. ASTM C840 - Standard Specification for Application and Finishing of Gypsum Board
5. ASTM A665 - Standard Specification for Mineral-Fiber Blanket Thermal Insulation for
Light Frame Construction and Manufactured Housing
6. ASTM E119 - Standard Test Methods for Fire Tests of Building Construction and
Materials

1.4 PERSYARATAN SISTEM

A. Tingkat ketahanan Api : Sesuai dengan SNI 1736


B. Acoustic Ratings : Dimana terdapat indikasi persyaratan untuk sistem (STC), gunakan material
dan metode instalasi yang telah diuji oleh produsen sesuai ASTM E90.
C. Water Resistance : Untuk aplikasi papan gypsum di area dengan kelembaban tinggi, gunakan
papan gypsum yang telah diberi perlakuan khusus pada bagian corenya berupa bahan silicon oil
yang mengurangi tingkat penyerapan air papan gypsum sehingga dapat menghambat
pertumbuhan jamur. Metode instalasi dan finishing papan gypsum khusus untuk area lembab
harus sesuai rekomendasi dari produsen.

1.5 LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Umum : lampirkan item-item ini sesuai dengan Section 03100 (Concrete work)
B. Data Produk : Lampirkan literatur teknis dari produsen untuk tiap produk.
C. Samples : Lampirkan sample produk ukuran min. 100 x 100 mm untuk tiap tipe.
D. Laporan hasil uji : Lampirkan laporan hasil uji untuk tiap sistem dengan ketahanan api tertentu
sesuai dengan yang disyaratkan.
E. Site Manual : Lampirkan site manual dari produsen mengenai petunjuk pemasangan untuk tiap
produk.

- 79 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

1.6 GARANSI KUALITAS


Tanggung jawab dari pihak tunggal : Kecuali ada spesifikasi lain, disarankan untuk menggunakan
produk papan gypsum dan aksesorisnya dari produsen tunggal. Untuk aksesoris lainnya seperti
trim, drywall bead, dan lainnya dapat meminta rekomendasi dari pemasok utama produk gypsum.

1.7 MOCKUP

A. Sediakan ruangan contoh / mock-up seluas kurang lebih 20 sqm untuk menilai hasil pekerjaan
sampai finishing.
B. Mock-up dapat dilaksanakan bersama pekerjaan lainnya setelah persetujuan tertulis dari
Engineer.

1.8 RAPAT KOORDINASI PEKERJAAN AWAL

A. Adakan rapat koordinasi pekerjaan awal sesuai dengan section 01200 (Project Meeting).
B. Rapat harus dihadiri oleh sub-kontraktor pekerjaan gypsum dan pekerjaan lain. Periksa dan tinjau
ulang prosedur instalasi dan koordinasikan dengan pekerjaan lain.

1.9 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN

 Pengiriman, penyimpanan, penanganan dan perlindungan produk sesuai dengan section 01600.
 Pengiriman ke proyek ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan lokasi pemasangan yang
tidak terkena pengaruh cuaca dan simpan / tumpuk di area kering, ventilasi cukup, tidak
menyentuh lantai, menggunakan bantalan/support yang cukup pada bidang lantai yang rata, dan
terlindung dari cuaca dan sinar matahari langsung.
 Pengiriman dari produsen harus terdapat identifikasi yang jelas, masih dalam packing, terdapat
logo atau nama produk atau identifikasi khusus untuk tiap tipe produk.
 Tumpuk papan gypsum pada permukaan yang rata, datar, dan menggunakan dukungan (palet)
yang memadai untuk mencegah sagging.
 Lindungi material dari kerusakan.

1.10 STOK MATERIAL CADANGAN

A. Pengiriman diberi tambahan 3% dari total kuantitas untuk mengganti material yang rusak
sewaktu pengiriman atau pelaksanaan. Cadangan material dapat digunakan untuk kebutuhan
diwaktu mendatang.

BAGIAN 2 : PRODUK

2.1 PRODUK DAN MANUFACTURER

A. Produk dan Manufacturers yang direferensikan – USG BORAL, KNAUF, GYPROC, ELEPHANT
atau produk setara.
 Standar board, tebal 12 mm dan 9mm untuk ceiling dan partisi (non fire rated) atau sesuai
gambar

- 80 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

2.2 PRODUK GYPSUM BOARD DAN AKSESORIS

A. Gypsum board : tepi lurus (square cut ends), tepi miring (tapered edge), type X pada sistem
dengan fire rating, (lihat gambar) tipe regular pada lokasi lain, tebal yang digunakan 12mm
kecuali ada spesifikasi lainnya.
B. Screw : Type S, self taping, flat head, power driven, anti karat (non-corroding type), panjang
disesuaikan dengan persyaratan dari produsen papan gypsum.
C. Joint Tape : terbuat dari kertas, dengan micro perforated, tersedia dalam bentuk roll.
D. Jointing Compound : Tipe sesuai dengan rekomendasi dari produsen papan gypsum .
E. Casing bead dan corner bead : 0.8mm (26 gauges) galvanized steel didesain hanya untuk
diaplikasikan bersama jointing compound.
F. Control joints : sesuai spesifikasi dan diberi sealant.

BAGIAN 3 – PELAKSANAAN

3.1 PEMERIKSAAN

A. Periksa sistem support dan kondisi konstruksi yang bersebelah yang dapat memberikan
pengaruh tidak baik untuk pelaksanaan. Jangan memulai atau meneruskan pekerjaan sebelum
kondisi yang tidak memuaskan diperbaiki. Pelaksanaan awal akan merupakan kondisi yang
dapat diterima.

3.2 INSTALASI GYPSUM BOARD

A. Persyaratan umum :
1. Pasang gypsum board sesuai dengan persyaratan produsen.
2. Gunakan board dengan panjang maksimum agar sambungan dapat diminimalisasi.
3. Pertemuan antar board jangan dipaksakan; pasang dengan rapi, jangan pasang pertemuan
antara tepi lurus dan tepi miring. Beri jarak antara bagian bawah papan gypsum dengan
lantai minimum 6mm di atas lantai.
4. Beri rangka pendukung untuk sambungan papan gypsum, kecuali untuk aplikasi double
layer.
5. Sambungan vertikal antar papan gypsum dibuat stagger (saling-silang) terhadap sisi yang
berhadapan.
6. Sambungan vertikal tidak boleh kurang dari 200mm dari sudut luar jendela, pintu, atau
bukaan lainnya, kecuali pada control joints.
7. Potong board untuk bukaan dengan ukuran yang tepat untuk electrical outlets, plumbing,
lampu, pipa dan item lainnya
8. Jangan memakai board yang rusak, cacat, atau dalam kondisi basah.
9. Untuk area yang disyaratkan untuk memenuhi performa ketahanan api dan tingkat reduksi
suara, partisi dipasang sampai ke slab atas dan seluruhnya harus ditutupi dengan papan
gypsum sesuai spesifikasi pada kedua sisinya.
10. Untuk area yang tidak disyaratkan untuk memenuhi performa ketahanan api dan reduksi
suara rangka partisi dipasang sampai slab atas dan ditutup dengan gypsum tidak kurang dari
¾ tinggi dari level ceiling ke slab.
11. Untuk area chase walls, teruskan rangka sampai ke slab atas dan seluruhnya harus ditutupi
dengan papan gypsum pada salah satu sisinya saja.
B. Ceiling :
Pasang board untuk ceilings dengan cara meletakkan sisi panjang papan gypsum tegak lurus
terhadap metal furring.
C. Instalasi papan gypsum untuk bentuk lengkung :
Prosedur instalasi untuk partisi dan ceiling bentuk lengkung dapat meminta rekomendasi dari
produsen papan gypsum.

- 81 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

D. Aplikasi Fasteners :
1. Gunakan sekrup khusus gypsum, dengan ukuran yang sesuai rekomendasi dari produsen
papan gypsum.
2. Pemasangan sekrup sebaiknya selang-seling pada sisi sebaliknya dan dekat bagian ujung
sisi panjang dan bagian ujung sisi lebar.
3. Jarak antar sekrup sesuai rekomendasi produsen gypsum board.
4. Pemasangan sekrup menggunakan bor listrik.
5. Pasang sekrup secara hati-hati dan jangan sampai merobek kertas gypsum.
6. Toleransi konstruksi : pada bagian sambungan, variasi ketidakrataan tidak melebihi 3 mm
dalam bentang 2400mm.
E. Aplikasi Trim
1. Pasang casing beads dan corner beads dengan rapi dan full height/length, gunakan ukuran
maksimum yang tersedia; gunakan miter pada sudutan dan persimpangan.
2. Pasang corner beads pada sudut luar pekerjaan papan gypsum.
3. Pasang casing beads dimana papan gypsum bertemu dengan material lain atau dimana
bagian ujung dibiarkan tanpa finish
4. Pasang casing beads saling berhadapan dimana terdapat control joint, atau dapat
menggunakan movement control joint bead, sesuai gambar atau sesuai keterangan
tambahan sebagai berikut :
 Lokasikan sambungan pada titik terlemah atau pada titik dimana terjadi tegangan
maksimum, contohnya pada area buka-an, pertemuan dengan material lainnya dan
pada re-entrant corners.
 Koordinasikan perletakan dan lokasi dengan engineer sebelum awal pekerjaan.
F. Aksesories untuk sambungan.
Aksesoris untuk sambungan :. Joint tape dan jointing compound. Sesuai ASTM C475
1. Sistem sambungan termasuk joint tape untuk perkuatan dan kompon yang dibuat hanya untuk
aplikasi gypsum sesuai rekomendasi dari produsen gypsum yang digunakan.
2. Gunakan air bersih untuk adukan kompon.
3. Jika tidak ada indikasi lain, aplikasikan 3 lapisan jointing compound pada sambungan untuk
mencapai level of finish 4 sesuai persyaratan ASTM C840.

3.3 PENGATURAN DAN PEMBERSIHAN


Perbaiki kerusakan, ketidaksempurnaan, dan pastikan siap untuk pekerjaan finishing. Bersihkan
dan rapikan sisa kompon pada trim. Retak yang terlihat, bagian kepala sekrup, alat penanda,
permukaan bergelombang, ketidaksesuaian, atau ketidaksempurnaan lainnya harus tidak terlihat
di pekerjaan finishing.

- 82 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

Section 09300 - PEKERJAAN PASANGAN UBIN KERAMIK

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, dan tenaga untuk pemasangan
ubin keramik / homogeneous tile pada toilet umum, pekerjaan eksternal, gardu jaga dan
lainnya yang ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan atau petunjuk Direksi Lapangan.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN

Seluruh pekerjaan harus sesuai standar-standar yang ditetapkan dalam :


NI - 2 - 1971
NI - 3 - 1970 untuk keramik / homogeneous tile.
NI - 8 - 1972
SII - 0241 - 1970

DIN 18550
DIN 18555 untuk perekat / pengisi nat.
DIN 18156

3. BAHAN-BAHAN
a. Ubin Keramik
Ubin keramik berwarna, kwalitas KW-1. Type finishing yang digunakan; polish, unpolish,
rock type. Ex. Asia Tile, PLATINUM, KIA, a
Warna, tipe, dan pola ditentukan dalam gambar.
b. Bahan Perekat dan Pengisi Nat
Bahan tile adhesive atau perekat untuk ubin keramik / homogeneous tile yang
dipergunakan untuk pemasangan pada dinding dan lantai.
Untuk pekerjaan exterior dan daerah basah, pengisi nat agar memakai liquid grout
additive sebagai pengganti air.
Pada prinsipnya jenis bahan perekat dan pengisi nat, harus menggunakan satu merk
saja. Produksi : Ex. AM, Mortar Utama.

d. Contoh-contoh
Kontraktor harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh ubin keramik /
homogeneous tile yang akan dipakai kepada Direksi Lapangan untuk mendapat
persetujuannya.

e. Kontraktor menyediakan tambahan ± 3% untuk keramik / homogeneous tile guna


pemeliharaan pemilik bangunan (extra stock) atau sesuai persetujuan dari pihak
Pemberi Tugas

f. Pemotongan Keramik, yang tidak standard dilakukan di pabrik (Factory Cut), sebagai
contoh misalnya untuk ukuran 80mmx200mm, 80mmx400mm.

- 83 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

4. PELAKSANAAN

a. Permukaan dinding bata / beton harus diberi plester yang rata dulu, sebelum lapisan
ubin keramik dipasang.
b. Nat-nat ubin tidak boleh melebihi 4 mm untuk keramik dan 2 mm untuk homogeneous
tile.
c. Apabila diperlukan pemotongan, harus menggunakan mesin pemotong keramik dan
sudut tepinya digurinda hingga halus dan rata.
d. Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan pada saat
menentukan awal pemasangan ubin keramik.
e. Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, utuh, tidak retak atau cacad.
f. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih sampai jenuh (sesuai
rekomendasi dari pabrik).
g. Siar-siar/nat harus diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan
bahan, warna sesuai dengan warna keramik yang dipasang.
h. Nat dan keramik harus disesuaikan dengan pekerjaan M/E.
i. Pengisian siar-siar dengan bahan grouting dilaksanakan paling sedikit 4 (empat) hari
setelah pemasangan keramik / homogeneous tile mengering.
j. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda hingga rapih
dan bersih.
k. Hasil pemasangan keramik harus dilindungi dari hal-hal yang dapat menimbulkan
kerusakan atau cacat, bila hal ini terjadi sebelum penyerahan pekerjaan maka harus
diperbaiki atas biaya Kontraktor.
l. Untuk area lantai yang sangat luas, maksimal setiap 4x4 meter harus dipasang sealant
type PU dengan lebar 10 mm + backing rod.
( Lihat Section 07900 - Pekerjaan Joint Sealant )
Warna disesuaikan dengan warna lantai

- 84 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

Section 09900 - PEKERJAAN PENGECATAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga untuk melaksanakan
pekerjaan pengecatan pada seluruh permukaan dinding, plafond, logam, dan pipa-pipa serta
permukaan-permukaan lain sesuai dengan gambar.

Pekerjaan yang tidak termasuk bagian ini :


- Cat yang sudah termasuk bagian lain.
- Bagian yang tidak terlihat, seperti shaft, bagian atas plafond.
- Finish metal, kecuali bila ada penjelasan lain dalam gambar.
- Peralatan mekanikal dan elektrikal.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagai berikut :
NI - 3 - 1970
NI - 4 - 1972
ASTM - D - 3363 (Powder Coating)
A - 153 (Galvanizing).
JIS - Anodizing

3. BAHAN-BAHAN
Cat Decorative/besi/kayu : DULUX
Finishing kayu (Varnish) : DULUX
Powder coating : DULUX

a. Cat Besi / Baja / Logam


Besi / baja / logam yang akan dicat harus dibersihkan dari karat, minyak dan kerak
dengan cara menggosok, menyikat dengan sikat baja, logam, kemudian harus segera
ditutup dengan cat meni, cat dasar dan cat akhir.

b. Cat Tembok Luar (Exterior)


Setelah plesteran tembok kering maka pengecatan tembok baru dapat dilaksanakan
dengan cara sebagai berikut :
- Type Flat paint
. Gloss : Matt
. Primer : Satu lapis alkali resisting primer
. Top coat : Minimum 2 lapis sampai menutup (tidak berbayang)

c. Cat Acrylic Emulsion (interior)


Dilaksanakan pada permukaan tembok bagian dalam, dinding dengan urutan
pengecatan sebagai berikut :
Water Base type Acrylic Emulsion (untuk pengecatan dinding)
- 1 (satu) lapis Primer
- 2 (dua) lapis Acrylic emulsion 2 x 35 microns
- Finish : Matt.

d. Cat Plafond Gypsum :


- Water base type acrylic emulsion
1 (satu) lapis Primer
2 (dua) lapis Toap coat Acrylic emulsion 2 x 35 microns

- 85 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

e. Cat Bening Pelindung (lihat Section- 07110 / Pekerjaan Waterproofing)

f. Cat Kayu :
- Semi Duco, Spray System
Untuk kosen kayu dan pintu-pintu kayu :
1 (satu) lapis wood Primer (Mirac Sealer)
2 (dua) lapis SK Acrylic Enamel
Finish : Semi Gloss ( SKK )
- Transparant Polyurethane Lacquer
Untuk kosen dan pintu kayu (Interior) :
1 (satu) lapis Wood Stain wood filler
2 (dua) lapis Sanding Sealer
1 (satu) lapis Toap coat (transparant) : PUL
Finish : Semi Gloss / Matt 30%
- Varnish
Untuk kosen dan pintu-pintu kayu : (Exterior)
2 (dua) lapis primer
1 (satu) lapis Top coat
Finish : Matt 30 %

g. Contoh dan Bahan untuk perawatan


- Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 100 x 100 cm2.
- Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula
cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
- Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pemberi Tugas dan
Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Perencana dan Direksi Lapangan, barulah Kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan Contoh seperti tercantum di atas.
- Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas, minimal 2 Peil tiap warna
dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas identitas yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai
sebagai cadangan untuk perawatan, oleh Pemberi Tugas.

4. PELAKSANAAN

a. Cat tembok / dinding.


- Sebelum pengecatan dinding dimulai Kontraktor harus membuat contoh-contoh
warna kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.
- Kontraktor harus melaksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan
aturan pakai yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
- Permukaan bidang yang akan dicat harus dibersihkan lebih dahulu dari segala
kotoran, debu, minyak dan dibuat rata serta dalam keadaan kering dengan kadar air
max. 15% dan di test.
- Pengecatan tembok disyaratkan menggunakan roller atau semprot texture pada
tempat-tempat sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi Lapangan.
- Lapisan pengecatan jenis acrylic emulsion harus mencapai minimal 2 (dua) kali,
warna harus rata dan tidak terbayang dilakukan pada dinding interior, jenis
polyurethane digunakan untuk dinding exterior sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuatnya dan persetujuaan Direksi Lapangan.
- Pengecatan agar dilaksanakan sampai menutup dengan sempurna (mana yang bisa
tercapai terlebih dahulu).

- 86 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

 Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran


bangunan dan / atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar, seperti :
 Untuk tembok Eksterior digunakan cat Elastomeric/weathershield
 Untuk tembok Interior digunakan cat Tembok/Dinding.
 Untuk langit-langit kamar mandi digunakan cat Tembok/Dinding.
 Warna lihat lembar gambar
 Sebelum pengecatan awal dihitung kadar alkali dinding dengan alat ukur
yang khusus.
 Sebelum pengecatan akhir ada pengecatan dasar yang berupa cat tembok
warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan
alkali yang tinggi, daya lekat serta daya isi yang baik serta kadar bahan anti
jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau
Undercoat tembok.
 Beri 1 atau 2 lapis cat dasar.
 Siapkan peralatan pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller, ember,
pengaduk dan lain-lain.
 Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis adalah 2
- 4 jam, tetapi sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.
 Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama.
 Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.
 Hasil pengecatan akhir adalah sempurna tidak berbayang dan disetujui oleh
pemberi tugas atau wakilnya.

b. Cat besi / baja / logam.


 Kontraktor harus membersihkan bagian dari baja yang akan dicat anti karat dengan
cara melakukan Sandblasting yang sesuai dengan SA.21/2, BS.4232 second
quality, SSPC-SP-10, bila menurut Direksi Lapangan dianggap perlu.
 Pelaksanaan pekerjaan cat khusus untuk cat tahan karat harus menggunakan
airless spray, paling sedikit 2 (dua) kali lapis.
 Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan aturan pemakaian cat dari
pabrik pembuatnya yang disetujui.
 Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan harus dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik,
lengkap dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.
 Yang dimaksud pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi railing
tangga dan pekerjaan besi lainnya yang ditentukan dalam gambar.
 Cat yang dipakai adalah type cat Besi.
 Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai dihaluskan dengan
ampelas dan bebas debu, oli dan lain-lain.
 Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar Wash Primer/Etching
Primer 1 kali. Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi tambahan cat
dengan 2 lapis setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
 Setelah kering 8 jam, dihaluskan dengan ampelas kembali maka disemprot 1 lapis.
Setelah 16 jam baru mengering lapisan akhir disemprot 3 lapis.
 Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan harus dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik,
lengkap dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.
 Pengecatan dilakukan dengan penyemprotan dengan kompresor 3 lapis.
 Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap kotoran

- 87 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

c. Menie Kayu
 Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh permukaan multiplek
plywood yang akan dicat, rangka langit-langit, rangka-rangka pintu atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.
 Menie yang digunakan adalah menie kayu.
 Semua kayu hanya boleh dilapisi menie di tapak proyek dan mendapat persetujuan
Perencana / Wakil Pemberi Tugas.
 Sebelum pekerjaan menie dilakukan / bidang kayu kasar harus dihaluskan dengan
ampelas kayu kasar dan dilanjutkan dengan ampelas kayu halus sampai
permukaan bidang licin dan rata.
 Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kuas, dilakukan lapis,
sedemikian rupa sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan lapisan menie.

a. Langit-langit
c. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit Gypsum
Board, plat beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
d. Cat yang digunakan Cat Tembok / Dinding.
e. Selanjutnya semua metode / prosedur sama dengan pengecatan dinding kecuali
tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan langit-langit ini.
f. Sebelum pengecatan akhir ada pengecatan dasar yang berupa cat Plafond warna
putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang
tinggi, daya lekat serta daya isi yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi.
Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau Undercoat tembok,
g. Sambungan-sambungan Gypsum Board harus diberi compound agar tidak terlihat
sebagai retakan sesudah dicat

e. Cat Kayu / Semprot Ducco


- Kayu yang akan dicat harus diamplas dulu dengan mesin sehingga mendapat
permukaan yang halus dan sesuai dengan spesifikasi.
- Permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu, minyak, lemak dan dalam
kondisi kering.
- Keretakan dan lubang-lubang kecil yang terdapat pada kayu harus diisi dulu oleh
dempul kayu.
- Material cat yang digunakan haruslah dari kualitas terbaik dan disetujui Direksi
Lapangan.
- Pengecatan harus dilakukan dengan mesin semprot dan sejauh mungkin dijauhkan
dari pekerjaan lainnya yang mengganggu pekerjaan dan hasil pengecatan.

b. Finishing / Wood Varnish / Transparant PU Lacquer


 Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang
terlihat di dalam bangunan termasuk kusen, panil-panil, list-list, railing kayu, serta
bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
 Semua permukaan kayu yang hendak dilapisi melamic / Varnish / Politur dibersihkan
dari debu, minyak dan kotoran.
 Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan ampelas kayu, agar seluruh permukaan
kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan
kayu tersebut.
 Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan
wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
 Permukaan kayu yang sudah dilapisi dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan
ampelas duco yang halus, kemudian debu bekas ampelas tersebut dibersihkan.
 Pembuatan wood filler dilakukan dengan mencampurkan 10 bagian sanding filler
dengan bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya, wood filler
diaplikasikan dengan kape sampai pori-pori tertutup sempurna dengan diampelas
duco yang halus untuk setiap lapisan.

- 88 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 9 - PEKERJAAN FINISHING

 Pewarna dipakai warna natural urat kayu.


 Sanding sealer sebagai cat dasar dicampur dengan hardener serta diencerkan
dengan thinner. Perbandingan campuran adalah 10 bagian sanding sealer 1 bagian
hardener + thinner secukupnya dibutuhkan 2-3 lapis cat dasar. Setiap lapisan harus
diampelas sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.
 Cat akhir dipakai warna natural urat kayu semprotkan lapis 1 dengan rata dan
sempurna dan ampelas sempurna kemudian semprotkan / dikuas lapis ke-2 dan
terakhir lapis ke-3 adalah lapisan akhir yang tidak perlu diampelas

g. Cat Lain
Sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat dan petunjuk Direksi Lapangan.

- 89 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 10 - PEKERJAAN KHUSUS

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------

DIVISION - 10
PEKERJAAN KHUSUS

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------

- 90 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 10 - PEKERJAAN KHUSUS

Section 10100 - PEKERJAAN ATAP DAN BAJA

KETENTUAN UMUM

1. Persyaratan-persyaratan konstruksi baja dan istilah-istilah teknik secara umum menjadi satu-
kesatuan dalam bagian dalam buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam
buku teknis ini, maka semua pekerjaan baja harus mengacu pada standar di bawah ini:
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1983)
- Persyaratan Umum Standar Nasional Indonesia (SNI 2010)
- Persyaratan Umum Standar Nasional Indonesia (SNI 03-1729-2002)
2. Pelaksana harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi
menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana dan instruksi- instruksi yang diberikan
pengawas.
3. Semua material yang digunakan harus baru dengan kualitas terbaik sesuai dengan
persyaratan dan diketahui oleh pengawas. Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian
atas bahan-bahan tersebut dan Pelaksana harus bertanggung jawab atas segala biaya untuk
keperluan tersebut.
4. Semua pengukuran harus menggunakan pita baja yang disetujui oleh pengawas.

LINGKUP PEKERJAAN

1. Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan baja dan atap yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk pengawas.
2. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan (protecting painting) pada seluruh bidang konstruksi baja.
3. Erection, pemasangan konstruksi baja sampai keseluruhan komponen terpasang sesuai dengan
gambar rencana.

BAHAN-BAHAN

1. Spesifikasi Bahan
- Penutup Atap : sesuai dengan gambar
- Ukuran : Sesuai dengan gambar
- Kuda-kuda : Baja Ringan (sesuai dengan gambar)
- Gording : Baja Ringan (sesuai dengan gambar), semua material untuk konstruksi baja
harus menggunakan baja yang baru dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBI-1983).
2. Pelaksana harus menyerahkan sertifikasi test dari pabrik pembuat baja tersebut untuk disetujui
oleh direksi/pengawas sebelum pemesanan material oleh Pelaksana.
3. Pelaksana harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari
pabrik/produsen sebagai informasi bagi Pengawas.

- 91 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 10 - PEKERJAAN KHUSUS

4. Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi diperlukan dalam
penyelesaian/penggantian pekerjaan, harus baru, kualitas terbaik dan harus disetujui Pengawas.
5. Semua material baja harus bersih dari karat, lubang-lubang serta bebas dari tekukan, puntiran
dan kerusakan lainnya.
6. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan di atas papan/balok kayu untuk menghindari
kontak langsung dengan permukaan tanah. Dalam penumpukan material, kontraktor harus
menjamin keutuhan material dari kerusakan yang mungkin terjadi.
7. Pengawas berhak menolak material-material baja yang tidak memenuhi syarat tersebut di atas
dan tidak diperkenan untuk difabrikasi.

PENGUJIAN MATERIAL

1. Apabila dianggap perlu, maka pengawas dapat memerintahkan Pelaksana untuk


menyediakan contoh material baja guna diadakan pengujian material. Semua biaya yang timbul
untuk keperluan tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana.
2. Pengawas akan melakukan pengujian pada hasil pengelasan. Type dan jumlah pengujian untuk
pengelasan disesuaikan dengan kebutuhan serta dilakukan atas biaya Pelaksana.
3. Apabila ternyata terdapat material yang tidak memenuhi persyaratan seperti pasal 03 di
atas, maka pengawas berhak untuk menolak penggunaan material tersebut.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Gambar Kerja (Shop Drawing)
a. Sebelum fabrifikasi dimulai, Pelaksana harus membuat gambar-gambar kerja yang
diperlukan dan mengirim 4 set copy gambar kerja untuk disetujui oleh pengawas. Bila mana
disetujui, 2 set gambar kerja akan dikembalikan kepada Pelaksana untuk dapat dimulai
pekerjaan fabrikasinya.
b. Pemeriksaan dan persetujuan pengawas atas gambar kerja tersebut hanyalah menyangkut
segi kekuatan struktur baja seperti: ukuran-ukuran/dimensi profil, ketebalan plat,
ukuran/jumlah baut/las, tebal pengelasan.
c. Ketepatan ukuran-ukuran, panjang lebar, tinggi dari elemen konstruksi yang berhubungan
dengan erection menjadi tanggung jawab Pelaksana. Dengan kata lain walaupun semua
gambar kerja telah disetujui oleh pengawas, tidaklah berarti mengurangi atau
membebaskan Pelaksana dari tanggung jawab ketidak tepatan serta kemudahan dalam
erection elemen-elemen konstruksi baja.
d. Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali tidak diperkenankan.
2. Fabrikasi
a. Pelaksana harus memberikan Manual Prosedur Fabrikasi termasuk prosedur quality control
kepada pengawas.
b. Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi baja harus dilaksanakan oleh tukang-tukang
yang berpengalaman dan diawasi oleh mandor-mandor yang ahli dalam konstruksi baja.
c. Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi, dan
pemotongan besi harus dilakukan dengan blender dan bagian tepi digerinda hingga

- 92 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 10 - PEKERJAAN KHUSUS

halus dan bebas dari bekas-bekas kotoran. Pemotongan dengan mesin las sama sekali
tidak diperbolehkan.
3. Tanda-tanda Pada Konstruksi Baja
a. Pelaksana harus memberikan marking prosedur yang akan dipakai kepada pengawas untuk
disetujui.
b. Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dan diberi kode
dengan jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang mudah. Kode-kode
tersebut harus ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus.
c. Pelat-pelat sambungan dan lain-lain bagian elemen yang diperlukan untuk sambungan-
sambungan dilapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing elemen
dengan tetap diberi tanda.
4. Baut Penyambung
a. Mutu baut penyambung adalah HTB A.325 dengan tegangan tarik putus minimum 133 Psi,
tegangan tarik ijin 44 Psi dan tegangan geser ijin 17,5 Psi. Baut penyambung harus
berkualitas baik dan baru,diameter baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan.
b. Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya. Mutu plat
ring sesuai dengan mutu baut.
c. Mutu baut hitam dan angkur adalah ST.37 (Fe 360)
d. Pengawas berhak untuk meminta Pelaksana melakukan test baut pada laboratorium
yang disetujui oleh pengawas, sebelum Pelaksana memesan baut yang dipakai.
e. Jumlah baut yang dites untuk masing-masing baut adalah 3 buah.
Walaupun tes baut tersebut memenuhi syarat, pengawas berhak untuk meminta diadakan
tes baut lainnya dengan jumlah 1 baut dari setiap 250 baut yang digunnakan. Biaya
pengetasan baut tersebut ditanggung oleh Pelaksana.
f. Posisi lubang-lubang baut benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya. Pelaksana
tidak boleh merubah atau membuat lubang baru di lapangan tanpa seijin pengawas.
g. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis (maksimum
10 cm) boleh digunakan mesin pons. Pembuatan lubang dengan menggunakan api,
sama sekali tidak diperkenankan. Lubang baut dibuat 2 mm lebih lebar dari diameter baut.
h. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi kekuatan baut
itu sendiri.
i. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling
sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir
tersebut. Panjang baut yang tidak memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh
digunakan.
j. Untuk menghindari adanya baut yang belum dikecangkan, maka baut-baut yang telah
dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.

ERECTION SCHEDULE / METHOD


1. Pelaksana selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan erection dimulai, harus
mengajukan Erection Schedule/Method untuk diperiksa atau disetujui oleh pengawas
Erection Sechedule harus mencakup antara lain:
- Rencana pengiriman dari workshop/pabrik
- Penyimpanan elemen baja yang hendak dierection
- Alat-alat yang digunakan
- Urutan erection
- Time schedille erection elemen-elemen konstruksi baja

- 93 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 10 - PEKERJAAN KHUSUS

2. Pelaksana harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman dari
pabrik/workshop ke lapangan guna pengecekan oleh pengawas. Pengawas akan menolak
setiap pengiriman baja dari workshop/pabrik apabila pengiriman tersebut belum dicek dan
mendapat persetujuan dari pengawas.
3. Penempatan elemen konstruksi baja dilapangan harus ditempat yang kering/cukup
terlindung sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut. Pengawas berhak untuk menolak
elemen-elemen konstruksi baja yang rusak karena salah penempatan atau rusak karena hal
lainnya.
4. Erection elemen-elemen konstruksi baja hanya boleh dilakukan setelah Pelaksana
mengajukan erection schedule/method dan telah mendapat persetujuan tertulis dari pengawas.
5. Pelaksana bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya di lapangan. Untuk
ini Pelaksana harus menyediakan ikat pinggang pengaman, helm pengaman, sarung tangan
dan tabung pemadam kebakaran.
6. Pelaksanaan erection ini harus dikepalai oleh seorang yang benar-benar ahli dan
berpengalaman dalam erection konstruksi baja guna mencegah hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi struktur .
7. Kegagalan dalam erection menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya, oleh sebab itu
Pelaksana diminta untuk memberi perhatian khusus pada permasalahan erection ini.
8. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah difabrifikasi, tidak diperbolehkan
dipakai untuk erection.
9. Apabila disetujui oleh pengawas maka pengelasan yang dilakukan di lapangan harus diawasi
betul-betul oleh mandor dari Pelaksana agar pengelasan dilaksanakan sesuai dengan gambar
rancana baik ukuran panjang maupun ketebalannya.

PEKERJAAN ATAP

1. Semua rangka atap, gording, trekstang dan ikatan angin sebelum ditutup atap terlebih dahulu
harus dicat zinchromate dan cat finish seluruhnya.
2. Penutup atap menggunakan bahan sesuai dengan gambar perencanaan.
3. Pemasangan dan penyelesaian detail-detail penutup atap sesuai dengan spesifikasi yang di
keluarkan pabriknya

- 94 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 10 - PEKERJAAN KHUSUS

Section 10800 - PEKERJAAN PERLENGKAPAN TOILET / SANITAIR

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan lainnya yang
digunakan untuk melaksanakan pemasangan perlengkapan toilet, sesuai yang tertera pada
gambar-gambar.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN

NI - 2 - 1971.
NI - 3 - 1970
NI - 8 - 1972
SII, ASTM, JIS.
Standard spesifikasi dari pabrik pembuatnya dan persyaratan ini.

1. BAHAN-BAHAN DAN PRODUK

PERSYARATAN BAHAN
a. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing Tipe yang dipilih.
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan
disetujui oleh Direksi Lapangan atau Pemberi Tugas

Skedul sanitair & perlengkapan (warna standard : putih) :


 Produk yang disarankan : TOTO.
 Type-type sanitair / perlengkapan ditentukan kemudian

4. PELAKSANAAN

a. Kontraktor harus meminta izin kepada Direksi Lapangan tentang cara, waktu dan letak
pemasangan perlengkapan toilet. Pemasangan harus kuat, rapih dan bersih.
b. Setiap pemasangan pekerjaan toilet harus teliti, tepat pada posisi sanitasinya serta
rapat dan dijamin tidak bocor.
c. Setiap pemasangan pekerjaan toilet harus dipasang lengkap dengan perlengkapannya
sesuai dengan persyaratan dari pabriknya.
d. Pada saat pemasangan sanitair bagian yang menempel bawah toilet maupun tipe
sanitair yang menempel dinding harus disealant yang rapi dan tidak bocor.
e. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pemberi Tugas beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
a. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan, penggantian harus
disetujui Pemberi Tugas berdasarkan contoh untuk dilakukan Kontraktor.
b. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
c. Bila ada perbedaan dalam antara gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya,
maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Wakil Pemberi Tugas.

- 95 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 10 - PEKERJAAN KHUSUS

i. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada perbedaan di
tempat itu sebelum diselesaikan.
j. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
a. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

5. ALAT- ALAT SANITAIR

a. Pekerjaan Kloset Duduk


 Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Pemberi
Tugas.
 Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, presisi.
Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran- kebocoran.

b. Perlengkapan Toilet
 Di toilet kamar mandi dan Fasilitas, dimana ditunjukkan dalam gambar, kran tembok
dipasang kran dinding
 Perlengkapan-perlengkapan tersebut harus dalam keadaan baik tanpa ada cacat-cacat,
sudah mendapat persetujuan wakil Pemberi Tugas. Letak pemasangan disesuaikan
gambar-gambar untuk itu dan cara-cara pemasangan mengikuti petunjuk-petunjuk dari
produsen seperti diterangkan dalam brosur-brosur yang bersangkutan.

e. Pekerjaan Kran
- Kran yang dipakai untuk Toilet, Ukuran disesuaikan dengan keperluan masing-masing
sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok dipakai yang
berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada
dinding.
- Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus
sesuai dengan gambar-gambar.

f. Floor Drain dan Clean Out


 Floor Drain dan Clean Out yang digunakan harus disetujui Wakil Pemberi Tugas,
kemudian, metal verchroom, lubang 2" dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel
untuk floor drain dan diverchroom dengan drat untuk clean out.
 Floor Drain dipasang di tempat-tempat sesuai gambar.
 Floor Drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui oleh Pemberi
Tugas.
 Pada tempat-tempat yang akan dipasang Floor Drain, penutup lantai harus dilubangi
dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran Floor
Drain tersebut.
 Hubungan pipa metal dengan beton / lantai menggunakan perekat beton kedap air dan
pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem
 Setelah Floor Drain dan Clean Out terpasang, pasangan harus rapi, presisi, dibersihkan
dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

- 96 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DIVISION - 11
PEKERJAAN STRUKTUR

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- 97 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

Section 11000 - PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

1.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan tanah dan pasir meliputi :


1) Galian tanah untuk pondasi umpak, pondasi footplat, dan pembuatan pondasi staal/
memanjang/ lajur.
2) Galian atau pengerukan tanah dan membuang galian tanah tersebut ke luar lokasi
pekerjaan.
3) Urugan tanah kembali pada bekas galian tanah pondasi
4) Urugan tanah peninggian peil lantai, pengeprasan dan pemadatan tanah, seperti yang
tercantum pada gambar kerja
5) Urugan pasir di bawah pondasi umpak, pondasi footplat, pondasi rollag dan pasangan batu
kali/ pondasi staal.
6) Urugan pasir di bawah pasangan keramik

1.2 Pelaksanaan Pekerjaan


1) Pekerjaan galian tanah
a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (Dua) hari, Penyedia Jasa
konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan galian tanah meliputi volume
pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas , disertai gambar shop drawing.
b. Kedalaman dan lokasi yang akan digali harus sesuai dengan gambar perencanaan.
c. Penempatan tanah bekas galian penempatannya tidak boleh mengganggu pekerjaan
lain.
d. Untuk tanah bekas galian yang akan digunakan untuk pengurugan kembali bekas galian
harus ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu pekerjaan.
e. Material hasil penggalian ditempatkan di luar bouwplank pada jarak yang cukup untuk
mencegah agar tidak masuk kembali ke dalam lubang galian, tanah atau material yang
tidak memenuhi syarat sebagai urugan maupun yang tidak digunakan disingkirkan
keluar dari lokasi pekerjaan.
f. Penyedia Barang/ Jasa bertanggung jawab atas keselamatan setiap orang dengan
adanya lubang galian yang dibuatnya maupun terhadap keselamatan para pekerja.
g. Lubang galian yang di dalamnya akan dibuat pasangan atau beton harus dibebaskan
dari sampah, genangan air maupun lumpur.
h. Sebelum melaksanakan pekerjaan tahap selanjutnya, galian yang telah terbentuk,
terlebih dahulu diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas .
i. Jika ditemukan keraguan terhadap kekerasan elevasi dasar pondasi, dimana hal
tersebut menjadi tugas dan kewajiban konsultan perencana maka, Konsultan Pengawas
wajib mendatangkan perencana untuk bersama-sama menentukan elevasi dasar
pondasi tersebut sudah layak apa belum.

2) Pekerjaan urug tanah kembali bekas galian


a. Lubang atau celah yang ada di sisi pasangan pondasi umpak, pondasi footplat, pondasi
staal, sloof/balok ikat, diurug kembali hingga penuh dan dipadatkan lapis demi lapis (1
lapis 30 cm) dengan stamper.
b. Urugan dapat menggunakan tanah hasil penggalian terdahulu, selama tanah tersebut
tidak bercampur sampah, akar dan bukan tanah lumpur.

- 98 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

c. Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian harus dipadatkan mengunakan alat
pemadat sehingga tanah bekas galian memenuhi tanah padat yang sempurna.
d. Hasil pekerjaan urugan kembali harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas
3) Pekerjaan urugan pasir
a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (Dua) hari, penyedia Jasa
konstruksi harus menyiapkan rencana kerja urugan pasir meliputi volume pekerjaan,
jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh
material yang akan dipakai disertai hasil pengujian material untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, di sertai gambar shop drawing.
b. Pasir yang digunakan harus memenuhi gradasi yang disyaratkan, ketebalan harus
sesuai dengan yang direncanakan, atau pasir setempat yang telah memenuhi hasil
pengujian matrial. Pasir harus bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung
dan sebagainya, jumlah kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung
garam.
c. Urugan pasir dikerjakan pada tempat-tempat di antara permukaan tanah dengan sisi
bawah pasangan atau beton dengan ketebalan sebagaimana yang ditentukan di dalam
gambar.
d. Pasir laut, pasir yang bercampur lumpur, bercampur garam, bercampur sampah tidak
diijinkan digunakan untuk urugan.
e. Pasir yang digunakan menggunakan pasir urug.
f. Lapisan urugan pasir harus diratakan dan dipadatkan menggunakan stamper.

4) Pekerjaan urugan tanah mendatangkan


a. Tanah urug yang dipakai harus bergradasi baik, bebas dari unsur-unsur organik dan
mudah dipadatkan.
b. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (Dua) hari, penyedia Jasa
konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan urugan tanah mendatangkan dan
pemadatannya meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
, disertai gambar shop drawing.
c. Kedalaman dan lokasi yang akan di timbun harus sesuai dengan gambar perencanaan.
d. Tanah yang di datangkan, penempatannya tidak boleh mengganggu pekerjaan lain dan
harus di setujui Konsultan Pengawas terlebih dahulu.
e. Pemadatan tanah menggunakan alat pemadat/ baby roller. Pemadatan di lakukan
setiap ketebalan urugan 20 cm.

5) Pekerjaan timbunan tanah untuk penyesuaian peil lantai


a. Terhadap permukaan tanah yang masih berada di bawah elevasi permukaan tanah
yang direncanakan dilakukan penimbunan dengan tanah hingga mencapai elevasi
rencana.
b. Sebelum penimbunan dilakukan permukaan tanah dibersihkan dari sampah, puing-
puing, akar pohon, rumput dan lainnya.
c. Penimbunan dan pemadatannya dilakukan lapis demi lapis, satu lapisan kurang lebih
setebal 15 cm, pemadatan menggunakan stamper atau vibrator disertai pembasahan
untuk mencapai kepadatan yang optimal.
d. Penimbunan dapat menggunakan tanah hasil penggalian atau mendatangkan tanah
dari luar yang mempunyai mutu baik, tidak bercampur sampah, akar pohon dan bukan
tanah lumpur.

- 99 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

Section 11102 - PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH

A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pondasi Batu belah merupakan pekerjaan pasangan Batu belah, meliputi pekerjaan
pemasangan pondasi staal/ umpak sesuai ukuran pada gambar rencana hingga pekerjaan
selanjutnya bisa dilaksanakan.

B. Standar Pelaksanaan
1) SK SNI S-03-1994-03, tentang spesifikasi peralatan pemasangan dinding bata dan
plesteran.
2) Pt T-03-2000-C, tentang tata cara pengerjaan pasangan dan plesteran dinding.
3) SNI 03-6387-2000, tentang spesifikasi kapur kembang untuk bahan bangunan.
4) SK SNI S-04-1989-F, tentang spesifikasi bahan bangunan A/ bahan bangunan bukan
logam.
5) SK SNI S-02-1994-04, tentang spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan
plesteran dengan bahan dasar semen . NI 7064:2014 -
6) Semen Portland Komposit (Portland Composite Cement, PCC)

C. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia jasa konstruksi
(Kontraktor Pelaksana) harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan pondasi Batu belah
meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur
pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai disertai hasil pengujian material untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, disertai gambar shop drawing.
2) Bahan batu kali harus memenuhi syarat-syarat :
a. Bahan batu kali adalan jenis batu hitam yang keras, liat, berat dan berwarna kehitam-
hitaman dan mempunyai muka lebih dari 3 (Tiga) sisi.
b. Tidak porus.
c. Bahan asal adalah batu besar yang kemudian dibelah/ dipecah-pecah menjadi ukuran
normal menurut tata cara pekerjaan yang bersangkutan.
d. Memenuhi Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan SNI 15-3758-1995 :
Semen Aduk Pasangan
3) Pekerjaan pasangan harus dimulai dengan membuat profil-profil pondasi dari kayu/ bambu
pada ujung galian dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan penampang pondasi.
4) Permukaan dasar pasangan pondasi batu kali harus diberi urugan pasir urug setebal
minimal 10 cm dan dipadatkan.
5) Spesi pasangan Batu belah untuk pondasi memanjang/ umpak (staal) digunakan adukan 1
pc : 4 ps.
6) Bagian sisi samping dari pasangan pondasi batu kali harus diisi penuh dengan spesi atau
dibraben.
7) Pasangan batu dipasang lurus mengikuti benang yang diikatkan pada profil yang sudah
dibuat, sehingga menghasilkan pasangan batu yang lurus dan rapi.

D. Material
1) Semen
a. Semen yang dipakai adalah semen tipe 1 adalah Portland Cement (PC) produksi
Semen Gresik, Holcim, Tiga Roda, dan lain – lain yang memenuhi standar SNI
b. PC harus didatangkan dalam zak yang utuh/ tidak pecah, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak.
c. PC masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
- 100 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

d. Penyimpanan semen tidak akan segera digunakan harus menjamin mutu PC, dengan
menyediakan tempat penyimpanan yang kedap air dan tetutup rapat.
e. PC yang sudah disimpan lebih dari 6 (enam) bulan sejak dibuat perlu diuji sebelum
digunakan, jika sudah rusak harus ditolak.

2) Batu belah
a. Batu belah yang digunakan adalah batu hitam pecah, tidak retak, warna hitam merata
dengan permukaan mengkilap.
b. Ukuran batu kali belah maksimal 20 cm.

3) Agregat halus
a. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan bersudut.
b. Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya, jumlah
kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.
c. Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik dengan ditunjukan dengan nilai
Modulus halus butir antara 1,50-3,80.
d. Pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka.

- 101 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

Section 11200 - PEKERJAAN BETON STRUKTUR

A. Ketentuan Umum
1) Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan atau syarat-syarat pelaksanaan
pekerjaan beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam
segala hal yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai dengan
standar-standar yang berlaku.
2) Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan presisi
tinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar-gambar rencana,
dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas
3) Semua material yang digunakan di dalam pekerjaan ini harus merupakan material yang
kualitasnya teruji dan atau dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
4) Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan pengujian beton yang akan digunakan di dalam
pekerjaan ini. Termasuk dalam hal ini membuat (Mix Design/ Trial Mix), sampel beton dan
slump. Mix design yang pernah dilakukan pada proyek sebelumnya yang mutunya dapat
sesuai mutu pekerjaan proyek ini dilampirkan/ dimasukkan dalam brosur usulan penawaran
dokumen teknis.
5) Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas dinyatakan tidak memenuhi syarat harus
segera dikeluarkan dari lokasi kegiatan dan tidak diperkenankan menggunakan kembali.

B. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan pondasi foot plat, dan pondasi rakit meliputi semua pekerjaan pekerjaan
pembuatan pondasi foot plat dan rakit beton bertulang dan tak bertulang, yang ditunjukan
gambar rencana mulai dari pekerjaan galian, rabat beton lantai kerja, pekerjaan pembesian,
pekerjaan beton, serta pengurugan kembali.
2) Pekerjaan sloof adalah pekerjaan pembuatan sloof beton bertulang sesuai dengan gambar
perencanaan, baik dimensi sloof maupun besi yang akan digunakan.
3) Pekerjaan beton kolom adalah pekerjan pembuatan beton kolom beton bertulang sehingga
menghasilkan beton kolom sesuai gambar rencana.
4) Pekerjaan beton balok adalah pekerjaan pembuatan beton bertulang balok (balok lantai,
balok ring, balok leufel dan konsol beton) sehingga menghasilkan beton balok sesuai
gambar rencana, baik dimensi balok maupun pembesiannya.
5) Pekerjaan beton plat adalah pekerjaan pembuatan beton bertulang plat (plat lantai, plat
atap, plat leufel dan plat lisplank) sehingga menghasilkan beton plat sesuai gambar
rencana, baik dimensi plat maupun pembesiannya.
6) Pekerjaan beton plat tangga dan bordes adalah pekerjaan pembuatan beton bertulang plat
tangga beserta anak tangganya dan plat bordes sehingga menghasilkan beton plat sesuai
gambar rencana.

C. Standar Pelaksanaan
1) SK SNI S-04-1989-F, tentang spesifikasi bahan bangunan bagian A/ bahan bangunan
bukan beton.
2) SK SNI S-05-1989-F, tentang spesifikasi bahan bangunan bagian B/ bahan bangunan dari
besi/baja.
3) SK SNI S-04-1989-F tentang spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A/ Bahan Bangunan
Bukan Logam)
4) SNI M-26-1990-F, tentang metode pengujian dan pengambilan contoh untuk campuran
beton segar.
5) SK SNI-T-15-1990-03, tentang cara pembuatan rencana campuran beton normal.
- 102 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

6) SK SNBI S-18-1990-03, tentang spesifikasi bahan tambahan untuk beton.


7) SK SNI T-28-1991-03, tentang tata cara pengadukan pengecoran beton.
8) Pd-T-27-1990-03, tentang tata cara pendetailan penulangan beton.
9) SK SNI M-62-1990-03, tentang metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di
laboratorium.
10) SNI 03-1974-2011, tentang Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder.
11) SNI 07-2529-1991, tentang metode pengujian kuat tarik baja beton.
12) SNI 1972:2008 - Cara Uji Slump Beton,

D. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan galian tanah pondasi
1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (dua) hari, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan galian tanah meliputi volume
pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas disertai gambar shop drawing.
2) Kedalaman dan bentuk galian harus sesuai dengan gambar perencanaan.
3) Penempatan tanah bekas galian tidak boleh mengganggu pekerjaan lain.

b. Pekerjaan urug pasir bawah pondasi


1) Setelah penggalian tanah sesuai dengan gambar rencana, dihamparkan urug pasir
bawah pondasi dengan menggunakan pasir urug.
2) Urug pasir bawah pondasi ini digunakan sebagai landasan untuk meletakkan lantai
kerja.
3) Tebal urug pasir bawah pondasi adalah 5 cm atau sesuai dengan gambar rencana.

c. Pekerjaan rabat beton lantai kerja


1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (dua) hari, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan lantai kerja.
2) Rencana Kerja tersebut meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai disertai
sertifikat hasil pengujian material untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
disertai gambar shop drawing.
3) Lantai kerja dibuat dengan beton Fc 8,3
4) Untuk beton lantai kerja digunakan kerikil bulat ukuran 2-3 cm.
5) Tebal lantai kerja 5 cm atau sesuai dengan gambar rencana.
6) Lantai kerja harus rata dan diperiksa kemiringannya dengan waterpass.

d. Pekerjaan pembesian
1) Material besi tulangan yg akan dipakai produksi Krakatau Steel, Interworld, Master
Steel, sampelnya harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas dan dites kuat tarik
baja. Material baja tulangan yang dipakai harus memenuhi spesifikasi yg ditentukan
untuk baja tulangan ˃12 mm fy = 3900 kg/cm2 dan baja tulangan ≤12 mm fy = 2400
kg/cm2.
2) Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (dua) hari, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyiapkan rencana kerja meliputi alat, tenaga, alur kerja, jadwal dan
shop drawing yang menunjukkan diameter besi, jumlah besi dan jarak pembesian pada
area yang akan dicor.

- 103 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

3) Permukaan tulangan harus dibersihkan dan dijaga agar bebas dari kotoran, lemak,
minyak dan karat beton kering, oli dan material lain yang mengurangi lekatan (bonding)
antara besi dan beton.
4) Pembengkokan besi (bending slope), dengan kemiringan 1 : 6 membengkok atau
meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin.
5) Substitusi atau penggantian diameter tulangan, disebabkan Penyedia Barang/ Jasa
tidak berhasil memperoleh diameter tulangan yang ditetapkan dalam gambar, dapat
dilakukan atas persetujuan Konsultan Pengawas
6) Pemasangan tulangan yang mencakup besarnya diameter dan jumlah batang tulangan,
harus mengikuti ketentuan dalam gambar. Jarak antara sisi luar tulangan dengan
cetakan beton (tebal selimut beton) sedikitnya 2½ cm, yang dijaga jaraknya dengan
memasang beton decking.
7) Menyambung batang tulangan dapat dilakukan dengan ketentuan panjang sambungan
adalah minimal 40 kali diameter tulangan pokok yang dilakukan penyambungan.
8) Ujung tulangan polos sebaiknya dihak (ditekuk) pada ujungnya 135° dari keadaan lurus

9) Ikatan bendrat harus kuat dan tidak bergeser bila diketok.


10) Pada tulangan plat diberi kursi-kursi beton (spacer) dan dengan jarak 60 cm.

e. Las
1) Bila diperlukan atau disetujui atau dimungkinkan dengan cara pengelasan tulangan
beton harus sesuai dengan Reinforcement Steel Welding Code (AWS D 12.1).
2) Pengelasan tidak boleh dilakukan pada pembengkakan di suatu batang, pengelasan
pada persilangan (las titik) harus diijinkan kecuali seperti di anjurkan atau disahkan oleh
Direksi Lapangan.
3) ASTM specification harus dilengkapi dengan keperluan jaminan kehandalan
kemampuan las dengan cara ini.

f. Sambungan Mekanik
Bila jumlah luas tulangan kolom melampaui 3% dari luas penampang kolom dengan
menggunakan diameter 32 mm, sambungan mekanik untuk tulangan (pada kolom) harus
disediakan dan dipakai.
g. Pekerjaan bekisting/ cetakan
1) Bekisting/ cetakan beton harus mudah dipasang dan dibongkar dan cukup kuat untuk
menahan berat beton segar.
2) Pekerjaan Bekisting khusus untuk pondasi menggunakan pasangan ½ bata.
3) Bahan bekisting/ cetakan menggunakan multiplek dan usuk dari kayu meranti harus
memenuhi syarat-syarat kekuatan kerapatan dan mempunyai permukaan yang baik
untuk pekerjaan finishing.
4) Penyedia barang/ jasa harus memberikan contoh-contoh bahan yang akan digunakan
untuk cetakan beton untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas
5) Pelaksanaan pekerjaan.
• Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana
kerja meliputi alat, tenaga, alur kerja, jadwal pekerjaan dan shop drawing.
• Panel bekisting diperiksa sesuai dengan shop drawing.
• Sambungan panel bekisting harus rapat dengan ditutup seal tape atau sejenisnya
supaya air semen tidak keluar lewat sambungan panel.
• Bekisting harus diperiksa kevertikalan dan kelurusaannya dengan lot dan tarikan
benang.
• Level lantai bekisting harus diperiksa dengan alat ukur terhadap level finish.
- 104 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

• Untuk kebutuhan instalasi ME, lebar sparing maksimal 10 cm (khusus pada sloof).
• Untuk kebutuhan instalasi ME luas total sleeve/ pipa maksimum 4% dari luas
penampang sloof/ kolom/ balok.

h. Steger/ perancah/ stoetwerk


Untuk steger/ perancah/ stoetwerk digunakan stager kayu.
i. Pelaksanaan cor beton
1) Pengerjaan beton
• Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (Dua) hari, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pelaksanaan cor beton, volume
pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan,
serta contoh material yang akan dipakai, job mix design beton dari vendor disertai
sertifikat hasil uji coba laboratorium untuk masing-masing bahan/ material, dan
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas disertai gambar shop drawing.
• Untuk beton bertulang menggunakan adukan semen pasir split dengan mutu beton
Fc 19.3. Sebelum pekerjaan beton dikerjakan, Kontraktor harus mixed design test di
Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik independen yang disetujui Konsultan
Pengawas.
• Beton struktur mengunakan mutu Fc 19.3 beton ready mix.
• Sebelum dicor, lantai kerja harus bersih dari sisa-sisa pekerjaan sebelumnya atau
kotoran-kotoran.
• Material bekisting sudah dilapisi dengan oli bekas (non ekspose) agar beton tidak
melekat pada cetakan dan mudah dibuka, untuk bekisting bekas yang akan dipakai
ulang harus dirawat sehingga layak digunakan.
• Bila diperlukan stek untuk penulangan di atasnya, panjang stek minimal 40 kali
diameter tulangan pokok.
• Pengatur jarak penutup beton harus terpasang pada tempatnya dan batas
ketinggian cor harus ditandai dengan jelas.

2) Adukan/ adonan beton


• Semua beton ready mix harus disupplai dari perusahaan yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas adalah produksi Pionir beton Industri, Jayamix, Varia Usaha
Beton.
• Beton ready mix harus dicor pada tempatnya dalam waktu maksimal esuai dengan
aturan setting time rekomendasi dari batching plant beton yang dihitung dari mulai
truck mixer keluar dari plan sampai keluar dari proyek.
• Pada penggunaan adukan beton ready mix, Kontraktor harus mendapat ijin lebih
dahulu dari Konsultan Pengawas, dengan terlebih dahulu mengajukan calon nama
dan alamat supplier untuk beton ready mix tadi. Dalam hal ini Kontraktor tetap
bertanggung jawab penuh bahwa adukan yang disupplai benar-benar memenuhi
syarat-syarat dalam spesifikasi ini serta menjamin homogenitas dan kualitas yang
kontinyu pada setiap pengiriman.
• Segala tes yang harus dilakukan di lapangan harus tetap dijalankan, dan Konsultan
Pengawas akan menolak supply beton ready mix bilamana diragukan kualitasnya.
Semua risiko dan biaya sebagai akibat dari hal tersebut di atas, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
• Penyedia barang/Jasa harus membuat adukan (adonan) beton menurut komposisi
adukan dan proporsi antara split, semen, pasir dan air dan bertanggung jawab
penuh atas kekuatan beton yang dipersyaratkan.

- 105 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

• Penggunaan air harus sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton yang
dapat memberikan daya lekat yang baik dengan besi beton.
• Adukan (adonan) beton yang dibuat setempat (site mixing) menurut ketentuan dari
hasil mixed design test dari Laboratorium Bahan Konstruksi Teknis independen.
Adukan beton yang dibuat setempat (site mixing) harus memenuhi ketentuan:
 Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (beton
mollen), type dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas
 Kecepatan mengaduk sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat
mesin tersebut.
 Jumlah adukan beton tidak melebihi kapasitas mesin pengaduk.
 Lama pengadukan tidak kurang dari 2 (Dua) menit sesudah semua bahan
berada dalam mesin pengaduk.
 Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 (Tiga puluh) menit harus
dibersihkan dahulu.
• Alat kerja berupa mesin pengaduk, sekop, takaran material, dan alat pengangkutan
adukan beton harus dalam kondisi siap pakai dan telah disiapkan cadangannya.
• Bila dilakukan pengecoran beton pada malam hari harus disediakan penerangan
yang cukup dan dipersiapkan pelindung hujan.
• Pengadukan dilakukan dengan mesin pengaduk, untuk mendapatkan beton yang
homogen. Adukan diangkut ke tempat penuangan sebelum semen mulai berhidrasi
dan selalu dijaga agar tidak ada bahan-bahan yang tumpah atau memisah dari
campuran.
• Pengadukan beton, untuk beton struktur diupayakan menggunakan campuran beton
dari ready mix dan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas
• Penuangan adukan beton harus terus menerus agar didapatkan beton yang monolit.
Selama penuangan beton, cetakan maupun tulangan dijaga agar tidak berubah
posisi, kevertikalan bekisting harus selalu periksa selama pengecoran.
• Air yang digunakan untuk bahan adukan beton, adukan pasangan, bahan pencuci
agregat dan untuk curing beton harus air tawar yang bersih dari bahan-bahan yang
berbahaya dari penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat, bahan organis, garam
dan slit (lanau).
• Penyedia Barang/ Jasa tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa, sumber air
yang berlumpur, ataupun air laut. Tempat pengambilan harus dapat menjaga
kemungkinan terbawanya material-material yang tidak diinginkan seperti di atas.
• Penggunaan air kerja harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas

3) Pengecoran beton
• Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah semua sarana siap, perancah,
cetakan (bekisting), tulangan, beton decking serta komponen lain yang
direncanakan tertanam dalam beton terpasang dengan sempurna, seluruh
permukaan bidang yang akan dicor telah dibersihkan.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara/ metode yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan
adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan
lain dari luar.
• Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas sebelum alat-alat tersebut didatangkan ke lokasi pekerjaan.
• Semua alat pengangkut yang akan dipergunakan sebelumnya harus dibersihkan
terlebih dulu dari segala kotoran serta sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas
- 106 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

• Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan


adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan
pengendapan agregat kasar terlebih dahulu.
• Dalam keadaan khusus pengecoran diperbolehkan menuang dari suatu ketinggian
maksimum (tinggi jatuh) setinggi 1,5 m (untuk pengecoran kolom-kolom struktur).
• Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu/ tanpa henti).
• Jika memang terpaksa adanya pemberhentian cor beton, pemberhentian cor beton
adalah di seperempat bentang.
• Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 30 menit setelah
keluar dari mesin adukan yang tumpah selama pengangkutan tidak boleh dipakai
untuk cor.
• Pada pengecoran baru (sambungan antara beton lama dengan beton baru)
permukaan beton lama terlebih dulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan
menyikat menggunakan sikat kawat baja sampai agregat kasar tampak, kemudian
disiram dengan air semen yang cukup kental. Tempat penghentian cor beton harus
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
• Tidak diijinkan adanya beton yang mengalami keretakan atau pecah, besi tulangan
yang tidak tertutup beton, adanya sarang krikil serta bentuk yang tidak diinginkan.
Apabila terjadi keadaan yang demikian beton harus dibongkar dan selanjutnya
diganti atau diperbaiki.
• Pada pengecoran seluruh plat lantai menggunakan pompa.
• Pemakaian aditif dikonsultasikan pada Konsultan Pengawas sebelum digunakan.

4) Pemadatan beton
• Selama pengecoran, beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator. Penggunaan
alat ini tidak boleh merusak acuan/ cetakan beton dan tidak boleh merusak posisi
besi tulangan.
• Pemadatan beton manual dengan ditusuk tidak boleh mencapai ketebalan 15 cm.
Pemadatan dengan alat getar tidak boleh menyentuh bekisting dan atau tulangan.
• Pemadatan beton secara berlebih akan menyebabkan pengendapan agregat/
segregasi, kebocoran-kebocoran pada acuan dan lain-lain harus dihindarkan.

5) Slump test
• Selama pengecoran harus selalu ada pekerja yang melakukan slump test dalam
bentuk kerucut abrams untuk mengukur kelencakan atau kekentalan campuran
beton dan membuat benda uji beton dengan cetakan berupa silinder.
• Setiap benda uji beton harus dituliskan sewaktu masih basah, tanggal/ bulan/ tahun
dan macam/ jenis beton strukturnya.
• Kekentalan adukan ditentukan dengan nilai slump sebesar 10 ± 2 cm, pengukuran
nilai slump dengan kerucut abrams.

6) Test uji beton


• Untuk keperluan test kuat desak beton, diadakan pengambilan contoh beton segar.
• Cetakan berbentuk silinder dengan ukuran tinggi 30 cm dengan diameter 15 cm.
Pengambilan adukan beton, percetakan kubus coba dan curingnya harus di bawah
pengawasan. Sample diambil tiap 5 m3, prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat
dalam SNI 03-1974-2011, tentang Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji
Silinder.
• Pengambilan contoh beton segar dilakukan langsung dari mesin aduk setelah
pengadukan selesai.
- 107 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

• Bila pengambilan dilakukan dari truk aduk, dilakukan sebanyak 3 kali atau lebih
dalam selang waktu ketika penuangan beton dari dalam pengaduk (awal, tengah
dan akhir).
• Untuk beton struktur antara lain foot plat, kolom utama, balok utama, plat lantai,
setiap macam pekerjaan harus dilakukan test uji beton desak.
• Benda uji beton harus dibuat minimal 1 (satu) buah sampel untuk setiap 1 (satu) unit
mobil mixer beton. Pada benda uji harus dicantumkan tanggal/ bulan/ tahun dan
jenis/ macam pekerjaan struktur (foot plat, balok ikat/ sloof, kolom struktur, balok
lantai, plat lantai, ringbalk, dan lain sebagainya). Tulisan harus asli/ tidak ada
rekayasa. Harus ada petugas khusus untuk melakukan test nilai slump dan
membuat benda uji.
• Pengujian silinder percobaan harus dilakukan di laboratorium yang disetujui
Konsultan Pengawas dengan usia uji beton meliputi 7, 14, dan 28 hari.

7) Curing dan perlindungan beton


• Beton harus dilindungi terhadap matahari selama berlangsungnya proses
pengerasan, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara
mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
• Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama 14
(Empat belas) hari. Khusus untuk kolom, maka curing beton dapat dilakukan
dengan cara menutupi dengan karung basah/ plastik sedangkan untuk lantai selama
7 (Tujuh) hari pertama dengan cara menutupi dengan karung basah atau
menyemprotkan/ menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.
• Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan
perlindungan atas beton harus lebih diperhatikan. Penyedia Jasa Konstruksi
bertanggung jawab atas retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.
• Konstruksi beton secara natural harus diusahakan sekedap mungkin. Beton yang
keropos/ bocor harus diperbaiki. Prosedur perbaikan beton yang keropos harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa Konstruksi tidak
dikenakan biaya tambahan untuk perbaikan tersebut.
j. Pembongkaran bekisting/ cetakan beton
• Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (dua) hari, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan pembongkaran bekisting dan
perawatan beton meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, untuk mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
• Cetakan beton harus dibongkar dengan cara yang sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak dengan
memperhatikan persyaratan-persyaratan minimal sebagai berikut :
 Alat yang digunakan untuk membongkar bekisting tidak boleh merusak permukaan
beton.
 Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
 Dalam hal apapun cetakan beton pada jenis struktur ini tidak boleh dibongkar
sebelum ada ijin dari Konsultan Pengawas
• Beton harus dibasahi paling sedikit selama 14 (Empat belas) hari setelah pengecoran.
• Pembongkaran bekisting atas dasar persetujuan Konsultan Pengawas.

- 108 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

k. Perbaikan Beton
1) Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta Konsultan Pengawas untuk memeriksa
permukaan beton segera setelah pembongkaran acuan.
2) Penyedia Barang/Jasa, atas biayanya harus mengganti beton yang tidak sesuai dengan
garis, detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya berlebihan. (Tidak
diijinkan menambal, mengisi, memulas, memperbaiki, mengganti beton ekspos kecuali
atas petunjuk Konsultan Pengawas
3) Semua beton yang membentuk permukaan harus memiliki penyelesaian cor di tempat
menggunakan acuan khusus. Lubang pengikat harus ditutup. Permukaan ekspos dan
permukaan yang akan dicat harus bersih dari tambalan, memiliki sirip-sirip dan tetesan
adukan yang tersikat halus, dan memiliki permukaan yang bebas dari lapisan penutup
dan debu.
4) Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah pembongkaran
acuan. Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton.
Beton kropos tidak boleh ditambal manual, menambalan harus digrouting atau di
injection dengan mesin tekanan hydrolis.
5) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau beton yang
akan dicat dengan :
a. Semprotan pasir ringan
b. Pembersihan dengan larutan lembut sabun deterjen dan air yang diaplikasikan
dengan menggosok secara keras dengan sikat lembut, kemudian disiram dengan
air.
c. Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta asam oksalid, biarkan
sejenak, dan sikat dengan kikir yang disetujui.
d. Pembersihan dengan larutan asal muriatik yang mengandung tidak kurang dari 2 %
dan tidak lebih dari 5 % asal dalam volume, yang diaplikasikan pada permukaan
yang sebelumnya telah dilembabkan dengan air bersih.
e. Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak karena
asam.
f. Tambalan semen.
g. Mengikir dan menggerinda.

l. Pemasangan Pipa dan Lain-lain Dalam Beton


1) Penempatan saluran/ pemipaan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
kekuatan struktur dengan memperhatikan persyaratan SK-SNI T-15-1991-03.
2) Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain dalam bagian struktur beton
bila tidak ditunjukkan secara detail dalam gambar. Dalam beton perlu dipasang
selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
3) Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan dalam gambar, tidak dibenarkan
untuk menanam saluran listrik dalam struktur beton.
4) Apabila dalam pemasangan pipa-pipa, saluran listrik, bagian-bagian yang tertanam
dalam beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka
Pemborong harus mengkonsultasikan hal ini dengan Konsultan Pengawas
5) Tidak dibenarkan untuk membengkokkan atau menggeser atau memindahkan baja
tulangan tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa
saluran tersebut tanpa ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
6) Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur-angkur, kait
dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beton, harus sudah
dipasang sebelum pencoran dilaksanakan.

- 109 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

7) Bagian-bagian atau peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada posisinya
dan diusahakan agar tidak bergeser selama pencoran beton dilakukan.
8) Pemborong utama harus memberitahukan serta memberi kesempatan kepada pihak
lain untuk memasang bagian/ peralatan tersebut sebelum pencoran beton
dilaksanakan.
9) Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada benda atau
peralatan yang akan ditanam dalam beton, yang mana rongga tersebut harus tidak terisi
beton, harus ditutupi dengan bahan lain yang mudah dilepas nantinya setelah
pelaksanaan pencoran beton.

E. Cacat-cacat pada Pekerjaan Beton Struktur


1) Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau keahlian dalam pengerjaan setiap
bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam
persyaratan teknis, maka bagian pekerjaan tersebut harus digolongkan sebagai cacat
pekerjaan.
2) Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan
yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas.
3) Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta
semua biaya yang timbul akibat hal itu seluruhnya menjadi beban Pemborong.

F. Material
 Semen
1) Semen yang dipakai adalah semen tipe 1 jenis Portland Cement (PC) produksi Semen
Gresik, Holcim, dan lain sebagainya yang memenuhi standar SNI.
2) Harus dipakai 1 (Satu) merk semen untuk seluruh pekerjaan.
3) Semen harus didatangkan dalam zak yang utuh/ tidak pecah, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak.
4) Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
5) Semen yang sudah disimpan lebih dari 6 (Enam) bulan sejak dibuat perlu diuji sebelum
digunakan, jika sudah rusak harus ditolak.

 Agregat kasar
1) Harus berupa batu pecah (split) yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup
syarat kekerasannya dan padat (tidak porus), dengan tekstur permukaan kasar, butir-
butirnya tajam, kuat dan bersudut.
2) Ukuran maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 2/3 dan tidak lebih besar dari 3/4
jarak bersih antar baja tulangan atau jarak baja tulangan dengan cetakan dan tidak
boleh lebih besar dari 1/3 tebal plat.
3) Kadar lumpur tidak boleh melebihi dari 1% berat kering dan tidak boleh mengandung
garam.

 Agregat halus
1) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan bersudut.
2) Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya, jumlah
kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.
3) Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik dengan ditunjukan dengan nilai
modulus halus butir antara 1,50-3,80.
4) Pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka.

- 110 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

 Air
1) Tidak mengandung lumpur atau benda melayang lainnya lebih dari 2 gram/ liter.
2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam, zat organik
lainnya) lebih dari 15 gram/liter.
3) Tidak mengandung khlorida (Cl) lebih dari 0,5 gram/liter.
4) Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.
5) Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat minta kepada Penyedia Jasa
konstruksi supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang
resmi dan sah atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

 Besi beton dan bendrat


1) Mutu baja tulangan untuk diameter lebih besar atau sama dengan 10 mm dipergunakan
fy=4000 kg/cm2, sedangkan untuk baja tulangan dengan diameter 10 mm ke bawah
dipergunakan fy=2400 kg/cm2.
2) Besi tulangan kurang dari diameter 10 mm digunakan besi polos, besi tulangan dengan
diameter 10 mm atau di atasnya digunakan besi ulir (deform) sekualitas Krakatau Steel,
Interworld, Master Steel.
3) Semua besi tulangan harus dibuktikan dengan sertifikat uji tarik baja minimal 3 (Tiga)
buah benda uji untuk satu jenis besi dari batang yang berbeda di laboratorium
independen yang disetujui Konsultan Pengawas
4) Kawat pengikat besi beton adalah dari baja lunak (tidak disepuh seng).
5) Ukuran dan jumlah tulangan sesuai gambar rencana.
6) Besi beton dan bendrat merupakan produk dan terdapat label SNI.
7) Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus dibuktikan
dengan sertifikat pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat
leleh dan berat per meter panjang dari bahan tulangan dimaksud. Penyedia Jasa
Konstruksi harus mengajukan brosur atau hasil tes tulangan pada proyek sebelumnya
yang memenuhi syarat dan dapat digunakan pada pekerjaan ini dan dimasukkan dalam
usulan penawaran data teknis.
8) Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian di pabrik tidak melampaui kuat leleh yang
ditentukan sebesar lebih dari 120 MPa (uji ulang tidak boleh memberikan hasil yang
melampaui harga ini sebesar lebih dari 20 MPa) (SNI 03-2847-2019, pasal 23.2.5).
9) Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual (batas ulur) tidak kurang dari 1,25 (SNI
03-2847-2019, pasal 23.2.5).
10) Diameter nominal baja tulangan (baik deform/ BJTD) yang digunakan harus ditentukan
dari sertifikat pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus
atau
dimana d = diameter nominal dalam mm
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)
11) Toleransi ukuran diameter adalah sebagai berikut :
Toleransi Diameter yang
Diameter Baja Tulangan
Diijinkan
Ø 6 mm ± 0.2 mm
Ø 8 < d < Ø 14 mm ± 0.3 mm
Ø 16 < d < Ø 25 mm ± 0.4 mm
Ø 28 < d < Ø 34 mm ± 0.5 mm
d < 35 ± 0.7 mm

- 111 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

12) Toleransi berat batang contoh yang diijinkan sebagai berikut :

Diameter Baja Tulangan Toleransi Berat yang Diijinkan

Ø 6 < d < Ø 8 mm ±7%


Ø 10 < d < Ø 16 mm ±6%
Ø 16 < d < Ø 28 mm ±5%
Ø > 28 mm ±4%
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2017 tabel 4)

13) Toleransi Tarik mínimum dan regangan mínimum sebagai berikut :


Batas Ulur Kuat Tarik
Regangan
Simbol Minimum Minimum
Minimum (%)
(kg/mm2) (kg/mm2)
BJTP 24 24 39 20
BJTP 30 30 45 14
BJTD 30 30 45 10
BJTD 35 35 50 18
BJTD 40 40 57 16
BJTD 50 50 63 12
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2017 tabel sifat mekanis)

14) Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan, Penyedia Jasa Konstruksi harus
menunjukan sample, hasil uji tarik, berat dan diameter yang akan digunakan. Hal ini
akan mempermudah dan dapat menjaga kualitas. Dilokasi proyek Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan alat sket mat untuk mengukur diameter tulangan polos
dan dimasukkan dalam dokumen penawaran data teknis.
15) Baja tulangan yang didatangkan harus dalam bentuk lonjoran/ tidak boleh ditekuk,
kecuali untuk baja tulangan polos dibawah Ø 12 mm.

 Pengisi Sambungan (Joint Filler) dan Joint Sealant


1) Joint filler harus memenuhi persyaratan AASHTO M 213-65 dan US Federal
Specification HH-F 34 1a type 1 class B, seperti Febseal Fibrefill, Fiber Pak, Tex Lite
atau yang setara.
2) Joint filler harus memenuhi persyaratan US Federal Specification SS-S-200 D/TT-S-
00227 E type II, BS 4254, seperti Sikaflex T68 HM, Febseal 2 part Polysulphide atau
yang setara.

 Water Stop (Apabila diperlukan dalam pekerjaan ini)


Water stop harus dari jenis blended polymer hydrophilic, dan memenuhi standar BS EN ISO
9001 produksi BASF, Fosroc, SIKA.

- 112 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

Section 11300 - PEKERJAAN BESI

a. Baja tulangan yang digunakan adalah batang-batang baja lunak dengan tegangan leleh 240
Mpa dan tegangan maksimum 360 Mpa untuk mutu baja U 24, bagi baja dia < 12 mm,
tegangan leleh 390 Mpa dan tegangan maksimum 600 Mpa untuk mutu baja U 39 bagi baja
ulir dia. > 12 mm Kontraktor harus membuktikan kepada Pengawas bahwa segala
penulangan memenuhi spesifikasi dan memperlihatkan surat-surat keterangan dari lab.
Pengujian Mutu Baja yang disetujui oleh Pengawas. Bila syarat spesifikasi ini tidak
terpenuhi, maka kontraktor harus membayar untuk pengujian-pengujian, baja tulangan yang
tidak memenuhi syarat harus disingkirkan dari tempat pekerjaan.

b. Penggantian Besi
1). Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar.
2). Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada, maka :
a). Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang
tertera dalam gambar. Secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana
Konstruksi untuk sekedar informasi.
b). Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh kontraktor sebagai pekerjaan lebih,
maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis
dari Perencana Konstruksi.
c). Jika diusulkan ada perubahan dalam pembesian maka perubahan tersebut hanya
dapat dilaksanakan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.
Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas adalah merupakan juga keharusan
dari Kontraktor.

c. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter
yang terdekat dengan catatan :
1). Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Perencana.
2). Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang
dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas).
3). Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kemampuan penampang berkurang.
4). Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat
tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar.

- 113 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

d. Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi (atau jarak antara Variasi dalam berat Toleransi
dua permukaan yang berlawanan yang di perbolehkan diameter

Dibawah 10 mm +/- 7 % +/- 0.2 mm


10 mm sampai 16 mm
(tapi tidak termasuk diameter 16 mm) +/- 5 % +/- 0.3 mm
10 mm sampai 28 mm
(tapi tidak termasuk diameter 28 mm) +/- 4 % +/- 0.4 mm
e. Kontraktor hanya diperkenankan mengganti dengan diameter lain apabila luas penampang
tulangan karena penggantian ini tidak menjadi berkurang, penggantian harus disetujui
Pengawas.
f. Bila terjadi tambahan biaya akibat penggantian penulangan tersebut diatas maka tambahan
tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
g. Penyimpanan :
1). Penyimpanan baja tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidak berhubungan
dengan tanah lembab
2). Penyimpangan harus sedemikian rupa sehingga dengan mudah dilihat ukurannya
dengan jalan mengkelompokkan sesuai dengan ukurannya
3). Bila baja tulangan didapat dari sumber-sumber yang berbeda hendaknya penyimpanan
diatur sesuai dengan asal baja tulangan.
h. Pemasangan Tulangan :
1). Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar.
2). Pemasangan harus sesuai sedemikian rupa sehingga didapat jaminan bahwa
kedudukan tulangan tidak berubah pada saat beton dicor.
3). Blok-blok penyangga tulangan harus sesuai dengan tebal penutup beton, dan paling
sedikit sama kuatnya dengan beton yang dituangkan berdekatan, yang harus dirancang
dan ditempatkan sedemikian sehingga blok-blok penyangga itu tidak menyebabkan
noda-noda pada permukaan-permukaan yang terbuka.
i. Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus dilakukan dalam
keadaan dingin. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar
kerja. Bila tidak tercantum dalam gambar kerja, harus dimintakan persetujuan direksi terlebih
dahulu.
j. Tulangan harus bebas dari kotoran-kotoran dan karat, serta bahan-bahan lain yang
mengurangi daya rekat.
k. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran tidak
berubah tempat.
l. Pertemuan dengan tulangan plat / balok / kolom / tie beam / pondasi yang sudah dicor harus
distek dengan overlapping sesuai dengan SNI 03–1734:1989.

1. PEKERJAAN BEKESTING
- 114 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 11 - PEKERJAAN STRUKTUR

a. Cetakan harus datar dan tegak lurus, cetakan kedudukan dan bentuknya tetap tidak
bergeser maupun bergerak pada waktu dan setelah pengecoran tetapi mudah dibongkar.
Cetakan dibuat dari kayu kalimantan tebal 3 cm, dan memenuhi syarat sesuai fungsinya.
Sambungan-sambungan antara papan dan balok harus rapat, rapi dan kuat.
b. Apabila untuk rangka penyangga bekisting digunakan kayu, maka bahan kayu harus kering,
lurus. Jarak penempatan maksimum adalah 60 cm. dan memikul muatan dibawah 1000 kg.
c. Bila menggunakan bambu sebagai penyangga harus seijin Direksi lagi pula penyangga tidak
boleh didirikan di atas tanah (harus dengan alas papan).
d. Penulangan diteliti kembali/disesuaikan dengan gambar, kalau ada yang bengkok atau
berubah posisi harus segera dibetulkan.
e. Perubahan/penambahan penulangan dan ukuran beton atau perbedaan pelaksanaan
dengan gambar kerja, harus sepengetahuan dan disetujui oleh Direksi.
f. Cetakan yang dipakai untuk beton dari kayu bekisting, dilapis dengan triplek atau multiplek.
Konstruksi harus cukup kuat untuk menahan beban mati dan beban hidup yang bekerja,
tekanan beton dalam keadaan basah, getaran–getaran tanpa mengalami perubahan.
Acuan harus direncanakan sekaligus untuk memperoleh bentuk penyelesaian permukaan
yang baik dan harus diperhitungkan.
g. Acuan boleh dibuka setelah beton berumur cukup.

- 115 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DIVISION - 12
PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL PLUMBING

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

- 116 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

Section 12000 - SYARAT – SYARAT UMUM

A. U m u m.
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausul dari
persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan umum ini, berarti menuntut
perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut atau bukan berarti menghilangkan
klausul-klausul lainnya dari syarat- syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak
dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan, maupun
peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya
dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja.
Kontraktor harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standard teknis yang berlaku.

B. Gambar-gambar.
 Gambar-gambar perencanaan tidak menunjukan semua accessories dan fixture
secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor,
sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.
 Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi di
Lapangan. Gambar-gambar arsitektur dan struktur / sipil harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.
 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja
dan detail ( shop drawing ) yang harus diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Kontraktor untuk
disetujui Konsultan Pengawas, dianggap bahwa Kontraktor telah mempelajari
situasi dan telah mengadakan kordinasi dengan pekerjaan lainnya.
 Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari
penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan
tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set
lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing) As built drawings harus diserahkan segera setelah selesai pekerjaan.

C. Koordinasi.
 Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja
sama dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
 Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu
tidak menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.

D. Daftar Bahan dan Contoh.


 Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus melampirkan " Daftar
Material " yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang untuk proyek
ini, sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi harus disebutkan pabrik, merek,
manufacture, type lengkap dengan brosur / katalog.
Ketentuan lain yang harus dipenuhi pada waktu penawaran harus dinyatakan:
 Kapasitas peralatan.
 Cara pemasangan.
 Dimensi.
 Peralatan yang ditawarkan harus diberi tanda.
- 117 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

 Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan


yang akan dipasang kepada Konsultan Pengawas. Semua biaya yang berkenaan
dengan penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Sebelum contoh bahan disetujui dengan konsultan Pengawas,
bahan tersebut tidak diizinkan untuk dipasang.
 Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi
teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dikerjakan oleh
orang-orang yang ahli.
 Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas
peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan
Kontraktor harus segera menghubungi Konsultan Pengawas untuk berkonsultasi.
 Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas, apabila terjadi kekeliruan maka hal
tersebut menjadi beban tanggung jawab Kontraktor. Untuk pemilihan equipment
dan material harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

E. Commisioning dan Testing


 Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui
apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah
memenuhi persyaratan - persyaratan yang berlaku.
 Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor. Hal ini termasuk pula peralatan
khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini sesuai yang dianjurkan oleh
pabrik, juga harus disediakan oleh Kontraktor.

F. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya.


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accosseries dan lain-lain yang disebut dan
dipersyaratkan dengan nama dan merk ini, maka Kontraktor wajib menyediakan sesuai
dengan peralatan/merk tersebut diatas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari
Konsultan Perencana.

G. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin
dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

H. Pengujian dan Penerimaan


Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan
dipasang dan telah memenuhi ketentuan- ketentuan pengetesan dengan baik.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan
yang dipasang, dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan
peralatannya dapat diserahkan kepada Konsultan Pengwas.

- 118 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

I. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan


 Peralatan-peralatan utama harus digaransikan selama 1(satu) tahun terhitung dari
penyerahan pertama.
 Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 6(enam) bulan terhitung saat
penyerahan pertama.
 Selama masa pemeliharaan ini Kontraktor pekerjaan ini diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasang tanpa
ada tambahan biaya.
 Selama masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor harus menyediakan
tenaga-tenaga yang diperlukan dan bertanggung jawab atas seluruh instalasi yang
dikerjakan.
 Penyerahan pekerjaan pertama, baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan
bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang
ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan
Konsultan Pengawas lapangan serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah
disahkan oleh Badan instansi yang berwenang.
 Jika pada masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor instalasi ini tidak melaksanakan
atau tidak memenuhi teguran- teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan
selama masa pemeliharaan maka Konsultan Pengawas berhak menyerahkan
pekerjaan perbaikan/kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari
Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.
 Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Kontraktor harus mendidik dan melatih
karyawan / petugas yang ditunjuk oleh pemberi tugas hingga memahami sistem
instalasi dalam pengoperasian serta pemeliharaan.
 Selama masa pemeliharaan ini pelaksaan pemeliharaan serta pemeriksaan routine
harus dilaksanakan tidak kurang dari setiap 2(dua) minggu sekali.

J. Laporan
a. Laporan Harian
Kontraktor wajib membuat Laporan Harian dan Laporan Mingguan yang
memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan secara
jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi :
 Kegiatan fisik
 Catatan dan Perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan baik
secara lisan maupun tertulis.
 Hal-hal yang menyangkut masalah :
 Material (masuk/ditolak)
 Jumlah tenaga kerja
 Kedaan cuaca
 Pekerjaan tambah/kurang

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan, dimana laporan tersebut


berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana
pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditanda tangani oleh manager Proyek
dan diserahkan pada Konsultan Pengawas untuk diketahui / disetujui.

- 119 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dalam rangkap 5
(lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :
 Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan), untuk
mengetahui drop voltage.
 Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
 Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Konsultan
Pengawas.

K. Penanggung Jawab Pelaksana.


 Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan
seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang dapat
bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima
segala instruksi-instruksi dari Konsultan Pengawas.
 Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja
dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada saat yang dikehendaki
oleh Konsultan Pengawas, petunjuk dan perintah Konsultan Pengawas di dalam
pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor melalui
penanggung jawab Kontraktor.

L. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan.


 Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang
disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Konsultan Pengawas.

 Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan gambar


perubahan yang dimaksud kepada Konsultan Perencana melalui Konsultan
Pengawas lapangan untuk disetujui.

 Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus
diajukan oleh Kontraktor kepada konsultan Perencana melalui Konsultan
Pengawas secara tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana
yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh
Konsultan Pengawas dan Perencana.

M. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran .


 Pembongkaran tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam
rangka pemasangan sparing instalasi harus dikembalikan seperti keadaan semula,
termasuk tanggung jawab Kontraktor instalasi ini.
 Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari
Konsultan Pengawas.
 Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.

- 120 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

Section 12200 - PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL

1. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pengujian serta perijinan, perbaikan selama masa pemeliharaan dan training
bagi calon operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan sempurna.

2. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan sistem elektrikal :

a. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai type dan ukuran kabel tegangan
rendah sesuai dengan gambar rencana.
b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel tegangan rendah sesuai
dengan gambar rencana.
c. Pekerjaan pentanahan (pembumian) dari Panel, Armatur lampu, kotak kontak, pintu, rak,
tangki pompa dan peralatan dari bahan metal lainnya, lengkap dengan bak kontrol,
elektroda pentanahan dan accesories.
d. Kontraktor harus mengurus penyambungan atau penambahan daya listrik PLN sebesar
yang tertera pada gambar rencana, termasuk administrasinya.Semua biaya resmi dibayar
oleh Pemilik.
e. Pekerjaan sistem Penerangan dan Stop Kontak, meliputi :
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armature lampu, dan stop kontak
biasa.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel serta
berbagai accessories lainnya seperti : box untuk saklar dan stop kontak, junction
box, fleksible conduit, bands/elbouws, socket dan lain- lain.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan stop
kontak.

f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pentanahan lengkap dengan bak


kontrol, elektoda pentanahan dan accessories lainnya.
g. Pengadaan dan pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat
beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, kabel rak, support equipment dan
accessories lainnya.

3. Gambar-gambar Kerja.
Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawing) untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-dimensi, data dan
material-material yang dipakai, termasuk after sales service untuk peralatan-paralatan
tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat / peralatan
didalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasakan perlu adanya perubahan-perubahan ataupun penyimpangan- penyimpangan
dari pada sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan tanpa
merubah fungsi sistem, serta maksud dari sistem semula/sebenarnya dapat diajukan dengan
memberi alasan-alasan persetujuan yang tepat. Perubahan diatas harus mendapat
persetujuan dari Direksi dan tidak membawa akibat tambahan biaya bagi pemilik.
- 121 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

4. Standard, Referensi dan Persyaratan.


Standar, Referensi dan persyaratan yang digunakan disini adalah sesuai dengan standar :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2011.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
c. No.023/PRT/1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
e. No. 024/PRT/1978 tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL).
f. Juga dijadikan standar pegangan antara lain adalah :
 AVE Belanda.
 VDE/DIN Jerman.
 British Standard Associates.
 IEC standard.
 JIS Japan standard.
 NFC Perancis.
 NEMA USA.

g. Harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang memiliki Surat Izin PAS dari PLN yaitu Surat
Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Izin Kerja (SIKA) minimum golongan C yang masih
berlaku dan dapat menunjukan bukti-bukti tanda daftar rekanan dalam bidang usaha
listrik yang keluarkan oleh instansi yang berwenang.

4. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya.

Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan serta yang
dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib / harus menyediakan sesuai dengan peralatan yang
disebut dengan persetujuan perencana dengan syarat ada surat pernyataan resmi dari pabrik
bahwa produk tersebut tidak diprodukasi lagi.

5. Perlindungan Pemilik.

Atas penggunaan bahan, material, sistem sertifikat, lisensi dan lain-lain oleh Kontraktor.
Pemilik dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

6. Proteksi.

Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi terhadap
cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih. Semua pipa pelindung kabel dalam tanah
yang menembus keluar dinding pondasi batas luar bangunan, harus ditutup rapat pada
ujung-ujungnya dengan sealant untuk mencegah masuknya air tanah dan ujung kabelnya
harus ditutup rapat.

7. Pengecatan.

Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang lecet karena pengapalan, pengangkutan atau
pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan di cat dengan warna yang sama,
sehingga nampak seperti baru kembali.

- 122 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

8. Garansi.

Suatu sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila peralatan
mengalami kerusakan dalam pengetesan- pengetesan yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknis ini maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan,
sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat. Setelah mengalami pengetesan ulang dan
sertifikat pengetesan telah diterima dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

9. Tambahan.

Kontraktor harus menyediakan peralatan tambahan (accesories) yang tidak ditunjukan dalam
gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu untuk menunjang terselenggaranya sistem
secara lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik dan sempurna.

- 123 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

Section 12310 - PEKERJAAN KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH

1. Umum
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah ukuran dan type yang sesuai dengan
gambar rencana (NYM), kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standard SII
atau SPLN.

Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus ditest dengan pengujian-pengujian sebagai
berikut :

a. Test insulasi
b. Test kontinuitas
c. Test tahanan pentanahan

2. Instalasi dan Pemasangan Kabel


a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan
PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya,
jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin
(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil dari 2,5
mm2, kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari type :
 Untuk instalasi penerangan adalah NYM/NYA dengan conduit pipa PVC.
 Untuk kabel distribusi digunakan NYY

Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton dll) harus
berada di dalam conduit PVC yang disesuaikan dengan ukurannya, dan harus diklem.
Merk Conduit yang dipasang yaitu, EGA, BOSS atau CLIPSAL, setara.

b. Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam
Feeder maupun cabang- cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang
bisa dicapai (acceptable).

Sambungan padakabel rangkaian cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh
secara electrik dengan cara "solderless connector". Jenis kabel tekanan, jenis
compression atau soldered.

Dalam membuat splice, conector harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan


baik, sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang
kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.

Semua sambungan kabel baik didalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen
atau bakelit ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.

c. Bahan Isolasi
- 124 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

Semua bahan isolasi untuk pencabangan,hubungan dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari type yang
disetujui, untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus dipasang
memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan Pemerintah dan atau
Manufacturer.

d. Penyambungan Kabel
 Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung yang
khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan
yang dinyatakan oleh pabrik kepada Konsultan Pengawas.
 Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna- warna atau nama-namanya
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan
sesudah penyambungan dilakukan.
Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
 Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan
penyambungan-penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
 Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC/porselen yang khusus untuk listrik.
 Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
 Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal
temperatur-temperatur pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus dibuka
selama pengecoran.
 Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi
dengan pipa baja dengan tebal 0,3 mm .... maksimal 2,5 mm.

e. Saluran Pengahantar dalam Bangunan


 Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung ,saluran
penghantar (conduit) ditanam dalam beton.
 Untuk instalasi penerangan yang menggunakan ceiling gantung saluran penghantar
(conduit) dipasang diatas plat lantai dengan tidak membebani ceiling.
 Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan dipergunakan pipa PVC,
sedangkan yang menyeberangi jalan harus menggunakan pipa GIP dengan diameter
2x penampang kabel yang digunakan
 Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8"
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box.

- 125 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

Section 12400 - PEKERJAAN PENERANGAN DAN STOP KONTAK

Lampu Armature
 Downlight 12 watt LED Panel Briliant White
Armature yang dipakai Merk Phillips,setara
 Downlight 12 watt LED Panel Warm White
Armature yang dipakai Merk Phillips,setara
 Downlight 9 watt LED Panel Brilliant White
Armature yang dipakai Merk Phillips,setara
 TL LED 12 watt
Armature yang dipakai Merk Phillips,setara

Stop Kontak
Stop kontak biasa yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, rating 250 volt, 10 ampere, untuk
pemasangan di dinding. Stop kontak yang dipakai Merk Panasonic, mutu
Scheneider, Broco, setara.

Saklar dinding
Saklar harus dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating 250 volt, 10
ampere, singgle gang, double gang saklar hotel dan grid swith. Saklar dinding dan grid switch yang
dipakai merk Panasonic, MK, Scheneider, Broco.

Junction Box untuk Saklar dan Stop Kontak


a. Junction Box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm.
Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
b. Saklar atau Stop Kontak dinding terpasang pada junction box metal dengan menggunakan baut,
pemasangan dengan cakar yang mengambang tidak diperbolehkan.

Kabel Instalasi
a. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM). Kabel harus mempunyai penampang minimal 2.5
mm2.
b. Kode Warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
 Fasa 1 : merah
 Fasa 2 : kuning
 Fasa 3 : hitam
 Netral : biru
 Tanah (ground) : hijau-kuning
 Kabel harus dari merk , Kabelindo, KabelMetal, Supreme atau Tranka Kabel, setara

Pipa Instalasi Pelindung Kabel


a. Pipa instalasi pelindung kabel instalasi yang dipakai adalah pipa PVC khusus listrik.
b. Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan
yang lainnya, yaitu tidak kurang dari 3/4" diameter.
c. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (junction box) dan
armature lampu. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengan pipa PVC,
khusus untuk listrik High Impact conduit-heavy gauge, diameter 20 mm, merk yang dipakai Boss,
EGA, Clipsal, setara

- 126 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

Section 12500 - PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL

Semua material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material tersebut harus
cocok untuk dipasang didaerah tropis.
Material-material harus dari produk dengan kwalitas baik dan dari produksi yang terbaru. untuk
material- material yang disebutkan dibawah ini, maka Pemilik harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.

a. Peralatan Panel : switch, circuitbreker, alat ukur dan kontaktor.


b. Peralatan Lampu : armature, bola lampu led, ballast , kapasitas dan fitting.
c. Peralatan Instalasi : stop kontak, saklar, saklar- hotel dan Saklar Gang.

- 127 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

Section 12600 - PEKERJAAN PLUMBING

Umum
1. Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen
Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.

2. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang
digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.

3. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi penyediaan air bersih beserta instalasinya, pengelolaan air kotor dan drainase air
hujan termasuk: Pemilihan, pengadaan, pemasangan serta pengujian material maupun sistem
keseluruhan sehingga sistem plambing dapat berjalan dan beroperasi dengan baik dan benar
sesuai gambar rencana dan persyaratan ini.
2. Semua perijinan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi plambing.
3. Pengukuran terhadap ketinggian site terutama untuk kemiringan saluran dan peil banjir.
Sistem dan unit-unitnya meliputi :
- Jaringan pipa air bersih untuk di luar dan di dalam bangunan.
- Jaringan pipa-pipa air kotor dan bekas di dalam dan di luar bangunan.
- Jaringan pipa-pipa vent untuk sistem pembuangan air kotor dan air bekas.
- Jaringan pipa-pipa dan saluran pembuangan halaman (drainase site) dan disalurkan
menuju drainasi kota.
- Pompa-pompa untuk menjalankan sistem air bersih lengkap dengan panel kontrolnya.
A. PENJELASAN SISTEM

Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan ini, air disupplai dari sumur bor
Air dari sumur bor terlebih dahulu dipompakan dengan pompa transfer ke roof tank ,
selanjutnya didistribusikan secara gravitasi ke masing-masing fixture unit.

Air Buangan
Air buangan mencakup Air bekas/Grey water dan Air kotor/Black water.
Air bekas / Grey water adalah air buangan tidak tercemar dari bak cuci tangan, kamar
mandi, pengering lantai dan kitchen sink.
Air kotor / Black water adalah untuk jenis air buangan dari urinal dan water closet
Pada proyek ini sistem untuk pengelolaan air buangan ini adalah :
 Air bekas disalurkan secara gravitasi dengan pipa langsung menuju saluran
lingkungan.
 Iar kotor di ditampung menggunakan septictank Biotech, air limpasan nya di
salurkan ke saluran lingkungan.

Air Hujan dan Drainase


Air Hujan yang jatuh di atap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa tegak menuju ke
dalam saluran air hujan halaman/drainase site secara gravitasi menuju sumur resapan
dan diverflow ke saluran lingkungan.

- 128 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

Ketentuan Bahan dan Peralatan


Material yang dipakai harus baru serta memenuhi persyaratan teknis dan gambar rencana.
Untuk itu pelaksana harus menyediakan contoh-contoh sebelum pemasangan guna
mendapatkan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana.
Material-material yang dipakai meliputi :

B. POMPA–POMPA
Umum
Semua pompa harus dilengkapi dengan pondasi pompa, peredam getaran, serta manometer.
Pada pipa tekan harus dilengkapi dengan Gate valve, Check Valve, Flexible joint, dan
perlengkapan lainnya sehingga sistem pompa dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
Selain itu dilengkapi pula dengan pipa pemeriksa aliran berikut gate valve & pipa
pembuangan dari lubang drain pompa ke saluran pembuangan.
Unit dilengkapi dengan starter panel pompa dan pressure switch untuk menjalankan pompa
secara otomatis.

Roof Tank
a. Reservoir atas ( Roof Tank ) dengan kapasitas seusia kapasitas gambar 1000 liter.
b. Tangki harus mempunyai kelengkapan sebagai berikut :
- Manhole.
- Tangga pengontrol.
- Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar.
- Pipa pengisi lengkap dengan floater valve, pipa peluap dan pipa penguras.
- Pipa penghubung sekat reservoir yang dilengkapi valve raising stamp / tungkai
panjang sebagai pemutar valve.
- Elektrode water level kontrol
- Kelengkapan lainnya sekiranya diperlukan untuk bekerjanya instalasi ini.
Pipa–Pipa
Untuk jaringan air bersih digunakan pipa Polypropylene PPR PN-10 dengan sambungan heat
fusion atau sesuai dengan jenis pipanya.
Untuk pipa air buangan dan air kotor digunakan pipa PVC kelas AW.
Untuk pipa-pipa vent digunakan pipa PVC kelas AW (10 kg/cm²) dengan sambungan solvent
cement atau yang sesuai dengan jenis pipanya.
Sambungan antara pipa yang berlainan jenis dilakukan dengan menggunakan adaptor atau
coupling.
Sebelum pemasangan/penyambungan dilakukan, pipa-pipa harus dalam keadaan bersih dari
kotoran baik pada bagian yang akan disambung ataupun di dalam pipa itu sendiri.
Semua jenis sambungan, pemasangannya tidak diperbolehkan berada dalam beton/dinding.

FLOOR DRAIN
Floor drain yang dipergunakan di sini harus jenis Bucket Trap, Water Prooved type dengan
50mm Water Seal dan dilengkapi dengan U trap.
Floor Drain terdiri dari:
- Chromium plated bronze cover and ring
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with flange for water
prooving

Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb.:


Outlet diameter Cover diameter
2" 4"
3" 6"
4" 8"

- 129 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN – PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - 2023
DIVISION 14 - PEKERJAAN MEP

FLOOR CLEAN OUT


Floor Clean Out yang dipergunakan di sini adalah Surface Opening Waterprooved Type
Floor Clean Out terdiri dari:
- Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange for
waterprooving
Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga mudah
dibuka dan ditutup.

ROOF DRAIN
Roof Drain yang dipergunakan harus dibuat dari Cast Iron dengan konstruksi waterproof.
Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali luas penampang pipa
bangunan
Roof Drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :
- Bitumen Coated Cast Iron Body dengan water prooved flange
- Bitumen Coated Neck for adjustable fixing
- Bitumen Coated cover dome type

Alat-alat Plambing
Alat-alat peturasan/urinal dari type flush valve
Water closet yang dipakai harus dari kualitas terbaik
Produk sanitary fixtures yang digunakan sesuai spesifikasi Arsitek

Alat-Alat Bantu (Accesories)


Alat bantu untuk semua pipa harus digunakan dari bahan-bahan sejenis sesuai dengan bahan
pipanya.

- 130 -
PT. BUMI MADANI PERENCANAAN RUMAH DINAS DAMKAR - JAGAKARSA

Anda mungkin juga menyukai