B.
NAMA KEGIATAN/
PEKERJAAN
:
Y
PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PESISIR
TELUK JAKARTA TAHAP 6 PAKET 6
1. KELURAHAN
P
PENJARINGAN, KECAMATAN
C. LOKASI :
2. KELURAHAN
C O
PENJARINGAN, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
UTARA
KALIBARU, KECAMATAN
CILINCING, KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
UTARA
3. KELURAHAN DADAP, KECAMATAN KOSAMBI,
D. PELAKSANA
O T
KABUPATEN TANGERANG
E. SUMBER DANA
N
: APBN TAHUN ANGGARAN 2023
F.
O
JENIS KONTRAK
D
: SINGLE YEARS CONTRACT (SYC)
DAFTAR ISI
P Y
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 10
2.
3.
O
1.5 Lingkup Pekerjaan .......................................................................................... 11
C
Lingkup Kontrak .............................................................................................. 12
Gambar-Gambar ............................................................................................ 12
4.
5.
6.
T
Hak Untuk Mengubah Desain Dan Gambar-Gambar ............................... 14
O
Batas Muatan Jalan ....................................................................................... 14
N
6.1 Pengadaan Peralatan Kerja .......................................................................... 15
D O
6.3 Bahan Pengganti ............................................................................................ 15
6.6 Spesifikasi, Brosur, dan Data yang Harus Disediakan oleh Penyedia .. 16
7. Standar Spesifikasi......................................................................................... 16
2
11.1 Pemilik Pabrik ................................................................................................. 27
13.2.1
13.2.1.1 Pengadaan Sheet Pile dan Bongkar Muat (CCSP Type W.450,
P Y
Pekerjaan Perkuatan Tanggul Kolam Retensi ................................. 40
C O
13.2.1.2 Pemasangan Sheet Pile (CCSP Type W.450, L=17 meter) ........ 43
13.2.2 T
13.2.1.5 Pekerjaan Bekisting ............................................................................ 59
O
Pekerjaan Kolam Retensi.................................................................... 61
13.2.3 N
13.2.2.2 Galian Sand Trap Kolam Retensi dari El -3.00 ke -4.00 .............. 65
D O
13.2.3.1 Sewa dan Pemindahan SSP w400 t=10mm, p=12m .................... 68
Y
(lengkap) .............................................................................................. 125
O T
13.2.3.21 Railing Pagar Balkon Material Bata Diplester Diberi Void @ 0.8
x 0.15 m ............................................................................................... 129
13.2.4
N
Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal ................................................ 131
O
13.2.4.1 Overhead crane 3 ton, panjang = 5.00 m, termasuk Girder Beam,
Hoist Crane (lengkap) ........................................................................ 131
D
13.2.4.2 Pipa Buang (Disharge Pipe) 400 mm, Panjang= 20 M, Material
Black Steel ........................................................................................... 131
13.2.4.3 Tabung Pipa Baja (Casing Pompa Celup ) Panjang 4 m ........... 131
13.2.5
Y
Pekerjaan Lain-lain ............................................................................ 147
C O
Pekerjaan Pengaman Aset ............................................................... 148
O T
13.2.6.3 Rumah Jaga ...................................................................................... 149
N
13.4.2 Pemasangan Paving Block 8cm ............................................................ 153
D O
13.4.4 Tanah Merah ............................................................................................. 158
P Y
C O
O T
N
D O
DAFTAR GAMBAR
Y
Gambar 13. 12 Bagan Alir Pencabutan Steel Sheet Pile W400 ..................................... 75
Gambar 13. 13 Bagan Alir Pengadaan Tiang Pipa Beton .............................................. 77
P
Gambar 13. 14 Bagan Alir Pemasangan Tiang Pipa Beton ........................................... 80
Gambar 13. 15 Bagan Alir Pengadaan Tiang Pipa Beton .............................................. 88
Gambar 13. 16 Bagan Alir Pemasangan Tiang Pipa Beton ........................................... 91
C O
Gambar 13. 17 Bagan Alir Urugan Pasir Urug Tebal 20 cm .......................................... 99
Gambar 13. 18 Bagan Alir B0 Ready Mix K.100 (Lantai Kerja), tebal = 10 cm ............ 101
Gambar 13. 19 Bagan Alir Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah ......................... 103
Gambar 13. 20 Bagan Alir Pekerjaan Plesteran Tebal 15 Mm, Adukan 1pc: 4psr ....... 106
Gambar 13. 21 Bagan Alir Pekerjaan Keramik Lantai (Anti Slip) Ukuran 40×40 cm .... 110
T
Gambar 13. 22 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Box Culvert, b= 1.5
m, L= 1.00m ................................................................................................................. 130
Gambar 13. 23 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan & Instalasi Pemasangan Tangki BBM
N O
Kapasitas 1000 L Termasuk Konstruksi Dudukannya dan Perlengkapannya .............. 132
Gambar 13. 24 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air ............ 134
Gambar 13. 25 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pompa
Submersible (celup) ..................................................................................................... 136
Gambar 13. 26 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pompa
Submersible (celup) ..................................................................................................... 138
D O
Gambar 13. 27 Bagan Alir Pengadaan dan Pemasangan Trafo .................................. 141
Gambar 13. 28 Gambar 13. 62 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan
Genset kapasitas 150 KVA .......................................................................................... 142
Gambar 13. 34 Bagan Alir Pekerjaan Timbunan Sirtu ................................................. 152
Gambar 13. 35 Bagan Alir Pekerjaan Timbunan Sirtu ................................................. 154
Gambar 13. 36 Bagan Alir Pengadaan dan Pemasangan Kanstin .............................. 157
Gambar 13. 37 Gambar 13. 25 Bagan Alir Pekerjaan Timbunan Sirtu ........................ 162
Gambar 13. 40 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan PDA Test .......... 167
Gambar 13. 41 Bagan Alir Pekerjaan Penulangan Ulir Struktur Balok ......................... 169
Gambar 13. 42 Bagan Alir Pekerjaan Bekisting ........................................................... 173
Gambar 13. 43 Proses Pemasangan Bekisting ........................................................... 174
Gambar 13. 44 Bagan Alir Pekerjaan Beton K-225 Semen Tipe 5 .............................. 176
DAFTAR TABEL
P Y
C O
O T
N
D O
SPESIFIKASI TEKNIK
P Y
Development, atau yang disingkat NCICD dan menghasilkan solusi jangka panjang
untuk melindungi daerah pesisir Ibukota Negara dari banjir dari sungai dan laut.
O
Pada master plan tersebut dihasilkan 3 (tiga) tahapan yaitu tahap A (perlindungan
pantai eksisting), tahap B ( Perlindungan tanggul laut sisi barat) dan tahap C
C
(tanggul laut sisi timur). Tahap A merupakan pembangunan tanggul di sepanjang
garis pantai dan muara sungai pada lokasi kritis yang juga diintegrasikan dengan
T
sistem polder, collector drain, pompa, dan pintu air. Sehubungan dengan kegiatan
tersebut, Satuan Kerja NVT Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara
O
melaksanakan program pembangunan tanggul pengaman pantai dan muara sungai
N
pada pesisir Ibukota Negara. Kegiatan ini mencakup pembangunan konstruksi
pengaman pantai dan muara sungai di 3 (tiga) provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta,
dan Jawa Barat.
D O
Dalam rangka meningkatkan sinergi kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap A untuk melindungi dari
ancaman banjir rob yang juga terintegrasi dengan sistem pengendali banjir dan
sistem polder sekaligus melakukan penataan kawasan serta perbaikan kualitas
lingkungan pada wilayah Pesisir Teluk Jakarta, telah ditandatangani Kesepakatan
Bersama / MoU antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta pada tahun 2020 dengan Nomor HK.02.01-DA/661 Tentang Sinergi
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara
Tahap A.
Sebagai upaya perlindungan lokasi kritis kawasan pesisir Ibukota Negara tersebut
di atas, SNVT PTPIN pada tahun anggaran 2023 akan melaksanakan
pembangunan Sistem Polder (Kolam Retensi) beserta kelengkapannya di lokasi
Kalibaru serta menyempurnakan tanggul pengaman pantai di lokasi Muara Baru
dan Kalibaru yang sebelumnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja
Nasional (APBN) yang terletak di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan
dan Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing , Kota Administrasi Jakarta Utara,
Provinsi DKI Jakarta melalui paket pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai di
Pesisir Teluk Jakarta Tahap 6 Paket 6. Rencana output paket pekerjaan ini adalah
pembangunan bangunan pengendali banjir berupa Kolam Retensi beserta
kelengkapannya yang dibangun sejumlah 1 unit yang direncanakan akan
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2023.
C O
Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara untuk mengurangi risiko banjir yang
diakibatkan oleh rob di wilayah pesisir teluk Jakarta.
T
Pembangunan Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta Tahap 6 Paket 6 berlokasi
di Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta
O
dan Kecamatan Cilincing, Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta.
N
Berikut ini merupakan lokasi proyek tersebut:
D O
Lokasi
Kalibaru
U
P Y
C O
Lokasi Muara Baru
U
O T U
N
D O
Gambar 1. 1 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai di Pesisir
Teluk Jakarta Tahap 6 Paket 6
2. Lingkup Kontrak
2.1 Penyedia harus (kecuali ditentukan lain dalam Kontrak) menyediakan seluruh
Y
tenaga kerja, bahan-bahan bangunan konstruksi, bangunan darurat dan lain-lain
yang diperlukan untuk penyelenggaraan pekerjaan yang dimaksud.
biaya sendiri:
O P
2.2 Penyedia harus mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan sementara berikut ini atas
O T
kerja, bangunan penampungan tenaga kerja, bengkel, kantor Direksi Pekerjaan
dan lain-lain. Tempat-tempat tersebut harus dilengkapi dengan penyediaan
listrik, air minum, sistem sanitasi (toilet dan saluran air buangan), koneksi
N
internet, ruang rapat, ruang istirahat, serta fasilitas peralatan kantor.
2.3 Penyedia harus melaksanakan dan menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik
O
dan memelihara pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi dan
gambar- gambar atau berdasarkan petunjuk Direksi Pekerjaan.
D
3. Gambar-Gambar
3.1 Gambar-gambar Kontrak
Gambar-gambar yang terlampir pada Dokumen Lelang merupakan bagian dari
Dokumen Kontrak. Disamping Gambar-gambar terlampir tersebut, Gambar Desain
akan diserahkan oleh PPK kepada Penyedia dan gambar-gambar tersebut
selanjutnya akan menjadi bagian dari kontrak.
Kontrak akan diatur berdasarkan dimensi angka seperti yang tercantum dalam
gambar-gambar. Bila ada dimensi yang tidak dicantumkan dalam bentuk angka,
maka sebelum melanjutkan pekerjaan bagian tersebut Penyedia harus
menanyakan dimensi tersebut kepada Direksi Pekerjaan.
Dalam setiap hal, gambar-gambar detail harus lebih didahulukan dari gambar
umum. Penyedia harus memeriksa dengan teliti semua gambar beserta gambar-
gambar tambahan yang diberikan dari waktu ke waktu kepada Penyedia. Jika
terdapat hal-hal yang meragukan, ketidaksesuaian, atau kesalahan di dalam
Y
gambar-gambar tersebut, maka sebelum melanjutkan pekerjaan tersebut, hal-hal
itu harus diberitahukan kepada Direksi Pekerjaan, dan keputusan Direksi Pekerjaan
menentukan.
C
Selain yang ditentukan dalam Kontrak, Penyedia harus mempersiapkan seluruh
gambar untuk pekerjaan sementara yang harus dilaksanakan oleh Penyedia atau
O T
Sub-penyedia antara lain Gambar Construction Drawing dan As Build Drawing.
Untuk bagian pekerjaan yang harus diselesaikan berdasarkan Kontrak, maka
Penyedia harus mengajukan gambar-gambar kepada Direksi Pekerjaan meliputi
N
gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi yang dipersiapkan oleh Sub-penyedia
atau perusahaan-perusahaan lainnya dalam rangkap 3 (tiga) kepada Direksi
O
Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan dari PPK Pelaksanaan PTPIN, kecuali
jika ditetapkan lain.
D
Pembuatan atau pembangunan setiap bagian pekerjaan tidak boleh dimulai
sebelum gambar-gambar yang bersangkutan mendapatkan persetujuan secara
tertulis oleh PPK Pelaksanaan PTPIN. Gambar yang telah mendapatkan persetujuan
PPK Pelaksanaan PTPIN tidak boleh diubah tanpa seizin PPK Pelaksanaan PTPIN.
Y
Direksi Pekerjaan mempunyai hak untuk mengadakan perubahan-perubahan bila
diperlukan dengan persetujuan PPK Pelaksanaan PTPIN.
O P
Penyedia harus memanfaatkan setiap cara yang efektif dan efisien untuk
C
memastikan bahwa setiap batas muatan dan batasan-batasan lainnya di jalan harus
dipatuhi.
O T
Dalam hal yang diperlukannya pemindahan alat, material, dan bahan untuk semua
item pekerjaan, sebelum melakukan pemindahan tersebut, Penyedia harus
mendapatkan semua izin dan persetujuan yang diperlukan dari setiap instansi yang
berwenang dan memenuhi semua persyaratan yang sah berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
N
Penyedia harus mematuhi semua rute transportasi umum. Penyedia harus
D O
mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan jika terjadi kerusakan
terhadap bangunan akibat kesalahan Penyedia. Perbaikan atau penggantian
tersebut harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan atau pejabat
pemerintah yang berwenang dan memenuhi persyaratan teknis terkait bidang jalan
dan jembatan berdasarkan peraturan yang berlaku.
2. Peralatan yang disediakan oleh Penyedia Jasa harus sesuai atau lebih baik
dengan yang diusulkan dalam Dokumen Penawaran.
3. Penyedia Jasa harus menjamin semua peralatan yang digunakan dalam kondisi
P Y
baik dan siap digunakan. Apabila terdapat peralatan yang mengalami kerusakan
atau tidak sesuai dengan spesifikasi, Penyedia Jasa wajib menyediakan
penggantinya dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja, dengan
seluruh biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
C O
4. Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan secara langsung untuk
melaksanakan suatu pekerjaan, Penyedia Jasa juga harus menyediakan alat-alat
O T
keselamatan kerja, sehingga para pekerja dapat menjalankan pekerjaan dengan
baik dan aman. Alat-alat keselamatan kerja tersebut meliputi safety helmet, jas
hujan, safety shoes, safety boot, safety glasses, handy gloves, body harness, safety
vest, life jacket, earmuff, tenda-tenda, lampu penerangan kerja, lampu navigasi
N
penanda kegiatan di laut, dan lain-lain.
O
6.2 Peralatan Konstruksi
Alat-alat umum yang harus disediakan dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini
D
antara lain: Inner bore beserta alat pendukung Hydraulic pile driving rig, Excavator
Standar, Excavator Long Arm, Crawler Crane Service, Crawler Crane Pancang,
Ponton, Tug Boat, Concrete Pump, dan lain - lain.
O T
kedatangan bahan dan peralatan konstruksi di lokasi pekerjaan.
6.6 Spesifikasi, Brosur, dan Data yang Harus Disediakan oleh Penyedia
Penyedia harus mengajukan 3 (tiga) set spesifikasi lengkap, brosur, dan data
N
mengenai bahan dan peralatan yang kepada PPK Pelaksanaan PTPIN untuk
mendapatkan persetujuan berdasarkan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
O
sejak diterimanya pemberitahuan untuk mulai bekerja. Persetujuan tersebut tidak
membebaskan Penyedia dari pertanggungjawabannya sehubungan dengan
Kontrak.
D
7. Standar Spesifikasi
Semua bahan dan alat harus disediakan berdasarkan kontrak atau pembuatannya
di tempat pekerjaan dan harus sesuai dengan standar spesifikasi. Apabila suatu
bahan atau alat yang harus disediakan tidak tercantum di dalam standar spesifikasi
ini, maka bahan dan atau alat-alat tersebut harus memenuhi standar berikut ini :
1) SNI (Standar Nasional Indonesia);
2) JIS (Japanese Industrial Standard);
3) BS (British Standard);
4) ASTM (American Standard Testing and Material);
5) IEC (International Electrotechnical Commission);
6) AISC (American Institute of Steel Construction);
7) AWS (American Welding Society);
8) SSPC (Steel Structure Painting Council);
9) ANSI (American National Standard Institute);
10) AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials);
11) USBR (United States Bureau of Reclamation);
12) ISO (International Organization for Standardization); atau
13) Standar-standar lain yang disetujui Direksi Pekerjaan.
P Y
Standar tersebut di atas merupakan standar yang disahkan berdasarkan kontrak.
Dimana Penyedia diizinkan memakainya tanpa perlu izin sebelumnya dari PPK
Pelaksanaan PTPIN. Jika Penyedia mengusulkan standar, spesifikasi, alat, dan
C O
bahan yang ekuivalen, maka Penyedia harus melaporkan secara tertulis mengenai
dasar/justifikasi teknis yang berisi standar, spesifikasi, informasi, dan data
mengenai perubahan tersebut untuk mendapatkan persetujuan PPK Pelaksanaan
T
PTPIN.
Pengajuan tersebut harus dilakukan sebelum pengadaan bahan dan alat dimulai.
PTPIN.
O
Semua bahan atau alat yang kondisinya rusak atau kualitasnya di bawah standar
selama pengangkutan atau penyimpanan harus dipindahkan dari lokasi pekerjaan.
D
9. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
O
Penyedia sebelum memasang patok-patok pengukuran, harus terlebih dahulu
melakukan pengukuran untuk menetapkan garis batas sesuai dengan gambar-
C
gambar rencana dan perlu mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Jika Direksi Pekerjaan menganggap perlu mengadakan perubahan pada garis
T
batas, maka Direksi Pekerjaan akan meminta Penyedia untuk menyesuaikan
patok-patok selanjutnya. Penyedia akan melaporkan kepada Direksi Pekerjaan
O
tidak kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam mengenai rencananya untuk
N
melakukan pengukuran. Penyedia akan melakukan pengukuran tersebut dan
Direksi Pekerjaan akan memeriksa hasil pengukuran tersebut. Hasil
pengukuran yang disetujui akan merupakan dasar dari pembayaran yang
2. O
dilakukan.
D
Sesuai kontrak, Penyedia tanpa biaya ekstra/tambahan menyediakan bagi
Direksi Pekerjaan setiap peralatan/instrumen dan bahan-bahan yang
diperlukan dalam rangka pemeriksaan pelaksanaan pengukuran tersebut atau
pelaksanaan pekerjaan lainnya yang terkait.
7.
pekerjaan.
P Y
Semua patok tersebut harus tetap berada ditempatnya selama berlangsungnya
Kontrak, dimana terdapat pekerjaan yang bersifat sementara atau darurat di
C O
lokasi tersebut. Penyedia harus memakai metode pelaksanaan pekerjaan yang
sesuai dengan standar yang berlaku, menyediakan alat pelindung yang
memadai, dan mengambil tindakan pencegahan, untuk mencegah kerusakan
T
pada pelaksanaan pekerjaan. Kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan
pekerjaan yang disebabkan secara langsung atau tidak, maka akan dianggap
O
sebagai tanggung jawab Penyedia, tanpa biaya tambahan.
N
8. Apabila patok induk (BM), patok bantu, atau tiang pancang yang ditanam di luar
lokasi pekerjaan, maka Penyedia harus menyelesaikan seluruh permasalahan
dengan pihak pemilik tanah. Sesuai perintah Direksi Pekerjaan, Penyedia harus
D O
memindahkan patok-patok itu dan mengembalikan tanah tersebut dalam
keadaan semula.
P Y
Penyedia harus melakukan segala tindakan pencegahan untuk menghindari
adanya gangguan aliran air pada drainase dan sungai dari endapan bahan atau
C O
reruntuhan material lainnya akibat pelaksanaan pekerjaan.
10.5 Perlindungan Terhadap Pohon, Pagar Pembatas, Dinding dan Pagar Lainnya
Penyedia tidak boleh memotong atau memindahkan setiap bagian pohon, pagar
T
pembatas dinding atau tanaman pagar tanpa seizin instansi yang berwenang dan
PPK Pelaksanaan PTPIN. Direksi Pekerjaan akan menetapkan batas-batas
O
pemotongan atau pemindahan tersebut. Penyedia harus melakukan perbaikan
N
dan mengembalikan setiap pohon, pagar, dinding, atau pagar tanaman yang
mungkin telah dipotong atau dipindahkan dalam keadaan semula berdasarkan
metode dan cara yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan perbaikan
D O
merupakan tanggung jawab Penyedia.
Y
saluran pembuangan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan. Setelah
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus memulihkan kembali keadaan saluran
P
pembuangan dalam keadaan seperti semula terhadap saluran yang rusak selama
pelaksanaan pekerjaan.
C O
10.9 Pekerjaan yang Melintasi Tanah Hak Milik dan Cara Pemberitahuannya
Apabila pekerjaan dilaksanakan melewati tanah milik perorangan, maka Penyedia
bertanggung jawab untuk melakukan perundingan yang bertujuan untuk
O T
mendapatkan dan membayar hak lewat. Pelaksanaan pemberitahuan kepada
seperti yang para pemilik atau para penyewa tanah tersebut merupakan kewajiban
Penyedia dan harus melaporkan informasi tersebut kepada Direksi Pekerjaan.
N
10.10 Pemberitahuan Kepada Umum Mengenai Penutupan/Perusakan Jalan Umum
Jika pelaksanaan pekerjaan tersebut akan menutup atau memberikan hambatan
O
terhadap jalan umum, maka Penyedia harus memberitahukan/mensosialisasikan
kepada masyarakat tentang rencana pelaksanaan pekerjaan tersebut paling
D
lambat 3 (tiga) hari sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
P Y
Penyedia bertanggung jawab atas pekerjaan bangunan sementara yang di
dalamnya termasuk pengadaan dan pemeliharaan areal tanah serta fasilitas
C O
pendukung lainnya, yang ditetapkan dalam butir 10.14.
T
menunjukkan lokasi atau areal yang akan dipakai sebagai lokasi untuk areal
pekerjaan, kantor, akomodasi, dan lain-lain. Segala biaya untuk persiapan tanah
O
harus sudah termasuk di dalam harga satuan penawaran.
N
Jika Penyedia bermaksud menempatkan beberapa dari pekerjaan sementara
tersebut diluar batas lokasi pekerjaan yang tertera dalam gambar, termasuk hak
sewa melewati wilayah orang lain, harus menjadi tanggung jawab Penyedia dan
D O
harus dianggap termasuk dalam harga barang-barang yang relevan di dalam
daftar kuantitas.
Y
pembangunan tidak akan dimulai sebelum pengajuan tersebut pekerjaan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Perubahan atau modifikasi atas usulan
P
rencana sesuai arahan Direksi Pekerjaan tidak membebaskan Penyedia atas
kewajiban-kewajiban dan pertanggungjawabannya berdasarkan Kontrak.
O T
kantor sementara Direksi Pekerjaan bisa berupa sewa, termasuk fasilitas untuk
Direksi Pekerjaan dan staf, fasilitas air minum, penyediaan listrik, koneksi
internet, dan sistem sanitasi, dan sebagainya yang dilengkapi dengan semua
N
perabot dan peralatan kantor. Lokasi dari kantor sementara di lokasi pekerjaan
harus berdasarkan arahan Direksi Pekerjaan. Kantor sementara Direksi
O
Pekerjaan dilokasi pekerjaan minimal terdiri dari:
D
b. 1 (satu) ruang kantor;
c. 1 (satu) kamar mandi dan toilet;
d. 1 (satu) ruang istirahat;
e. 1 (satu) ruang depan dan serambi.
Y
kepada hasil pekerjaan dari masyarakat sekitar serta tanah milik di sekitar lokasi
dan harus sesuai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Penyedia sepenuhnya
P
bertanggung jawab terhadap kerusakan yang timbul dan menyediakan akses jalan
masuk ke lokasi bagi orang yang memerlukan. Penyedia dapat menawarkan
pilihan perlindungan yang dianggap lebih sesuai.
O
10.19 Perlindungan terhadap Orang dan Pemilik Tanah
1. C
Penyedia harus melaksanakan tindakan pencegahan yang diperlukan terhadap
2.
O T
risiko kehilangan nyawa atau luka terhadap setiap orang yang dipekerjakan
atau orang lain yang memasuki lokasi pekerjaan.
N
dari Pengguna atau lainnya yang berlokasi pada/atau di wilayah yang
berdampingan dengan lokasi pekerjaan. Penyedia harus memenuhi peraturan-
O
peraturan pencegahan kecelakaan dan keselamatan kerja.
D
tindakan pencegahan dengan membuat pagar pengaman, penjagaan,
jembatan sementara, papan informasi, rambu-rambu, penerangan, peringatan,
dan usaha pemberian perlindungan yang memadai. Penyedia akan memberi
ganti rugi dan melindungi staf Direksi Pekerjaan dan Pengguna terhadap
sesuatu dan semua gugatan, tindakan, dan tuntutan- tuntutan biaya,
kompensasi, kerusakan-kerusakan atau sebaliknya, kecelakaan yang diderita
oleh staf Direksi Pekerjaan atau pemilik dan/atau kerusakan harta milik
Pengguna sebagai akibat dari kelalaian Penyedia dalam melaksanakan
pekerjaan dan tindakan perlindungan. Perlindungan terhadap seluruh staf
Direksi Pekerjaan atau Pengguna dari setiap kerugian, ongkos atau
pengeluaran berdasarkan alasan tuntutan harus masuk ke dalam Surat
Tanggungan Perlindungan.
Y
Jika menurut Direksi Pekerjaan, Penyedia tidak melakukan tindakan pencegahan
yang cukup untuk keselamatan umum atau pemberi pekerjaan atau memberi
P
perlindungan pada pekerjaan yang harus dibangun yang kemungkinan dapat
mengalami kerusakan karena proses pelaksanaan pekerjaan dan karena kelalaian
O
Penyedia, dan jika menurut pendapat Direksi Pekerjaan akan timbul keadaan
C
darurat, maka Direksi Pekerjaan akan mengambil tindakan yang sifatnya segera
dianggap perlu untuk memberikan perlindungan bagi umum dan perorangan,
O T
kepentingan pribadi atau hak pemilikan tanah. Dalam hal ini, Direksi Pekerjaan
dengan atau tanpa pemberitahuan kepada Penyedia, dapat memberikan
perlindungan yang sesuai dengan kepentingan yang telah disebut diatas, dan
diselesaikan dengan baik. Biaya pekerjaan ini akan dialokasikan dari biaya yang
N
harus dibayarkan kepada Penyedia.
10.22 Kecelakaan
1.
D O
Penyedia harus segera melaporkan secara tertulis, melalui komunikasi
elektronik, ataupun lewat kurir kepada Direksi Pekerjaan mengenai semua
kecelakaan yang terjadi karena atau sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, baik yang terjadi di lokasi pekerjaan maupun di sekitar lokasi
pekerjaan yang mengakibatkan luka-luka dan kematian.
2. Jika terjadi tuntutan oleh seseorang terhadap Penyedia atau Sub-penyedia
mengenai sesuatu kecelakaan, maka Penyedia harus segera melaporkan
secara tertulis fakta-faktanya secara terperinci dan lengkap dari tuntutan
tersebut. Laporan tertulis dari suatu kecelakaan tidak akan membebaskan
Penyedia atas tanggungjawabnya dan membebaskan Direksi Pekerjaan atau
Pengguna dari segala tuntutan.
10.23 Perlindungan Terhadap Kebakaran
Penyedia harus melakukan tindakan pencegahan terhadap potensi kebakaran
yang mungkin terjadi di sekitar lokasi pekerjaan. Penyedia harus mematuhi hukum
dan peraturan yang berlaku terkait dengan kebakaran dan sesuai instruksi dari
Direksi Pekerjaan.
P Y
Bila terjadi pemutusan hubungan kerja, maka Penyedia harus memberikan
jaminan bahwa pemutusan kerja ini tidak akan menimbulkan kerusakan yang
sifatnya permanen terhadap bangunan di sekitarnya.
C O
Sebelum melakukan pemutusan hubungan kerja, Penyedia harus mengajukan
kepada Direksi Pekerjaan cara dan proses yang akan dilakukan untuk
T
penyelesaian secara baik atas biayanya sendiri terhadap semua kerugian yang
timbul dari pemutusan hubungan kerja tersebut.
10.25 Pembersihan
O
1.
N
Penyedia selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan harus menjaga
kebersihan agar semua jalan dan lingkungan/fasilitas umum lainnya bebas dari
O
segala jenis bahan material yang dapat mengganggu keamanan lingkungan.
3. D
Penyedia harus segera memindahkan sisa kelebihan bahan.
10.27 CCTV
b. Waterproof
c. Color Night Vision
d. Wifi IP
e. Wireless C O
f. Support Digital Zoom
O T
g. Dapat terkoneksi dengan Internet
h. Dapat dilakukan pemantauan dengan smartphone
11. Material
N
Pada umumnya, bahan-bahan yang dipakai dalam pekerjaan permanen harus baru,
O
bukan bekas dan tanpa cacat atau cela atau tidak sesuai dengan standar yang sesuai
untuk maksud pemakaiannya.
D
Tidak ada bahan yang boleh dipakai didalam pekerjaan sebelum ada izin tertulis
pemakaiannya dari Direksi Pekerjaan. Demikian juga tidak ada perubahan
mengenai sifat, kualitas, macam, jenis, sumber penyediaan atau pembuatannya
yang dikerjakan tanpa izin dari Direksi Pekerjaan. Selama berlangsungnya
pekerjaan, nota-nota pengiriman diberikan kepada Direksi Pekerjaan dengan
menyebutkan perincian dari pengiriman tersebut.
P Y
Semua bahan yang tersedia harus merupakan kualitas standar dari jenis yang
bersangkutan, bebas dari segala cela yang akan membuatnya tidak memenuhi
syarat untuk dipakai.
C O
Bahan yang diafkir harus disingkirkan segera dari lokasi pekerjaan dan diganti
dengan bahan dari kualitas yang diperlukan. Jika Penyedia gagal untuk
T
menyingkirkan bahan yang diafkir demikian itu dalam waktu 24 (dua puluh empat)
jam setelah pemberitahuan oleh Direksi Pekerjaan, maka Direksi Pekerjaan dapat
O
menunjuk pihak ketiga untuk menyingkirkan bahan-bahan yang diafkir tersebut
N
dengan biaya ditanggung Penyedia. Apabila Penyedia gagal dalam menolak suatu
bahan atau menyingkirkan bahan yang diafkir tidak membebaskan Penyedia dari
tanggung jawab mengenai kualitas dan sifat bahan yang dipakai atau terhadap
12. Laporan
D O
kewajiban lain yang dikenakan di dalam Kontrak.
P Y
Pihak Penyedia harus menyediakan satu Buku Tamu di Direksi Keet (kantor di
lokasi Pelaksanaan pekerjaan). Tamu adalah orang-orang diluar staf Penyedia.
C
dokumentasi lapangan yang menunjukkan kemajuan pekerjaan dan harus
memberikan soft file dan file tercetak untuk setiap gambarnya yang harus
2.
T
diberikan kepada Direksi Pekerjaan;
Setiap foto dan video supaya diberi keterangan mengenai : jenis dan lokasi
O
pekerjaan serta tanggal pengambilan foto dan video didalamnya. Soft file foto
N
dan video menjadi milik Pengguna dan tidak boleh disebarluaskan tanpa
persetujuan Direksi Pekerjaan;
3. Foto dan video pelaksanaan pekerjaan diambil pada kondisi 0%, 50% dan
D O
100% untuk setiap jenis dan lokasi pekerjaan. Lokasi pengambilan foto dan
video untuk setiap tahap tersebut agar diusahakan pada tempat dan arah yang
sama guna menggambarkan tahapan dari pelaksanaan pekerjaan.
II PEKERJAAN GALIAN
2.1 Galian Alur m³
2.2 Pembuangan tanah ke disposal area m³
II
2.1
2.1.1
PEKERJAAN KOLAM RETENSI KALIBARU SEPATU
Pekerjaan Perkuatan Tanggul Kolam Retensi
P Y
Pengadaan Sheet Pile dan Bongkar Muat (CCSP Type W.450, L=17
m
O
meter) Kelas A, Semen Type V
2.1.2 Pemasangan Sheet Pile (CCSP Type W.450, L=17 meter) m
C
2.1.3 Beton K-225 Ready Mix, semen type 5 (Revetment) m3
2.1.4 Penulangan besi ulir Kg
2.1.5 Bekisting m2
2,2
2.2.1
2.2.2
2,3
2.3.1
Pekerjaaan Kolam Retensi
T
Galian kolam retensi s/d elv -3.00
O
Galian Sand Trap Kolam Retensi dari Elv -3.00 ke Elv -4.00
Pekerjaan Rumah Pompa, Control Room, Trafo dan Genset
Sewa dan Pemindahan SSP w400 t=10mm, p=12m
m3
m3
btng
2.3.2
2.3.3
N
Pemasangan Steel Sheet Pile W 400, t=10mm, p=12m
Penyedotan Air menggunakan Pompa Air Diesel 1000lt/mnt
btng
jam
O
2.3.4 Pencabutan Steel Sheet Pile W 400, t=10mm, p=12m btng
2.3.5 Pengadaan tiang pipa beton 400, L=24 m m
2.3.6 Pemasangan tiang pipa beton 400, L=24 m m
2.3.7
2.3.8
2.3.9
2.3.10
2.3.12
D
Pengadaan tiang pipa beton 400, L=20 m
Pemasangan tiang pipa beton 400, L=20 m
Urugan pasir urug tebal 20 cm
Beton Bo ready mix K.100 (Lantai Kerja), tebal = 10 cm
Pekerjaan pasangan dinding bata merah
m
m
m3
m3
m2
2.3.13 Pekerjaan plesteran tebal 15 mm m2
2.3.14 Pemasangan Keramik lantai (anti slip)ukuran 40x40 cm m2
2.3.15 Pengecatan dinding m2
2.3.16 Pengadaan dan Pemasangan Kusen dan Daun Pintu Alumunium bh
2.3.17 Pengadaan dan Pemasangan Kusen dan Jendela Kaca Alumunium bh
2.3.18 Pengadaan dan Pemasangan Rolling Door Alumunium (lengkap) bh
2.3.19 Pengadaan dan pemasangan Ventilasi Nako Alumunium bh
No Item Pekerjaan Satuan
Pengadaan dan Pemasangan partisi kaca 5 mm Rayben rangka
2.3.20 bh
alumunium (C. Room)
Pekerjaan pagar bata merah adukan spesi 1 pc 4psr termasuk plester dan
2.3.21 m2
aci
2.3.25 Railing pagar balkon material bata diplester diberi void @ 0.8 x 0.15 m m
2.3.28 Pengadaan dan pemasangan Box Culvert, b= 1.5 m, L= 1.00m bh
2,4 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Overhead crane 3 ton, panjang = 5.00 m , termasuk Girder Beam, hoist
2.4.1 Unit
crane (lengkap)
2.4.2 Pipa buang (disharge pipe) 400 mm, Panjang= 20 m, material black steel Unit
2.4.3 Tabung Pipa baja (casing pompa celup ) panjang 4 m Unit
Pengadaan & Pemasangan Tangki BBM Kapasitas 3000 L termasuk
2.4.4 Unit
konstruksi dudukannya dan perlengkapannya (lengkap)
Y
Pengadaan dan Pemasangan Pintu air uk.1.5 x 2.0 m,plat t= 8 mm,cat anti
2.4.5 Unit
karat, Rubber Seal ki/kn dan bottom
P
2.4.6 Pengadaan Pompa Submersible (celup) kapasitas 350 l/dtk (0.35 m3/detik) Unit
Pengadaan Pompa Submersible (celup) kapasitas 400 l/dtk (Cadangan-
2.4.7 Unit
Jockey)
2.4.8
2.4.9
2.4.10
2.4.11
Instalasi dan Pemasangan Pompa Submersible
T
Bar Screen ukuran (Type A) , b= 3.00 , h= 4.00 m,plat screen t=10mm
2.4.12 Unit
(lengkap) utk Intake Drain inlet
Bar Screen ukuran (Type B ), b= 2.70 , h= 4.30 m,plat screen t=10mm
O
2.4.13 Unit
(lengkap) utk inlet pompa
2.5.1
N
Pembongkaran Bangunan pada trase tanggul m2
O
2,6 Pekerjaan Pengaman Aset
2.6.1 Pagar
1 Pekerjaan Galian Tanah (Pondasi & Sloof) m3
2
3
4
5
D
Pekerjaan Lantai Kerja (Bedding) K-125
Pekerjaan Urugan Pasir
Pekerjaan Penulangan Ulir D13
Beton K225 Pagar
m3
m3
kg
m3
6 Bekisting Multipleks Pagar m2
7 Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata Merah Tebal 1 Batu m2
8 Pekerjaan Pengecatan (Coating batu bata exposed) m2
9 Pekerjaan Cerucuk Dolken Ø 10 cm L : 2 m titik
2.6.2 Fasilitas Penerangan
1 Pengadaan dan Pemasangan Penerangan Jalan Umum ttk
2 Pengadaan dan Instalasi jaringan Kabel m2
3 Pengadaan dan Pemasangan Panel Ls
2.6.3 Rumah Jaga
No Item Pekerjaan Satuan
A Pekerjaan Tanah
1 galian tanah pondasi m³
2 Urugan tanah kembali dan pemadatan m³
B Pekerjaan Batu kali dan Beton Bertulang
1 Pekerjaan pasir urug m³
2 Pasangan Batu Kosong (Aanstamping) m³
3 Pemasangan 1m3 Pondasi batu Belah Mortar Tipe N (5,2 Mpa) 1 SP : 4 PP m³
4 Sloof 15/20 m³
5 Pekerjaan Balok latai m³
6 Kolom 15/15 m³
7 Pembesian Ulir Kg
8 Pekerjaan ring Balok m³
9
10
11
12
Pengadaan dan Pemasangan Cerucuk dolken dia.10 cm L: 2m
Beton Kanopi
P
Pemasangan 1 m2 Bekisting untuk Kolom Beton Bangunan Gedung
Pemasangan 1 m2 Bekisting untuk Balok Bangunan Gedung
Y titik
m3
m2
m2
C
1
2
3
Pekerjaan Kusen
T
4 Kusen & Daun Pintu KM/WC UPVC Lengkap set
D Pekerjaan Pasangan
1 Pekerjaan pasangan bata merah 1/2 batu campuran 1:3 m2
2
3
4
5
Pemasangan roster 10x20
N O
Plesteran halus 1:4 tbal 1,5 cm
Pekerjaan Keramik lantai ruang & teras 30 x 30
Pekerjaan Plint tinggi 10 cm
bh
m2
m2
m1
6 Pekerjaan Keramik lantai kamar mandi 20 x 20 m2
7
E
1
2
3
O
Pekerjaan Keramaik Dinding Kamar mandi 20 x 20
Pekerjaan Atap
D
Rangka Atap Baja Ringan
Genteng Metal Pasir
Nok Atas Minimalis
m2
m2
m2
m1
4 Nok Samping Minimalis m1
5 Pemasangan Plafond gypsum + hollow m2
6 Pemasangan 1 m List Plank GRC Tinggi 30 cm tebal 9 mm m1
7 Lis Plafond kayu profile m1
F Pekerjaan Sanitasi
1 Pipa PVC 4'' m
2 Pipa PVC 3'' m
3 Pipa PVC 2'' m
4 Pipa 1.5'' (Vent Pipe) m
5 Pemasangan Closet jongkong CE 7 Bh
No Item Pekerjaan Satuan
6 kitchen zink Bh
7 Bio Septictank 800 Liter Bh
9 pemasangan Bak resapan m2
10 Pemasangan Kran air 1/2'' Bh
11 Pemasangan Floor Drain bh
G Pagar Pembatas
1 galian tanah pondasi m3
2 pemasangan paving blok ukuran 8 x 10 x 20 m2
3 Pemasangan Pintu BRC unit
4 Beton K-225 m3
5 Pekerjaan pemasangan kansteen m'
6 Pemasangan Pipa Medium galvanize 1,5'' titik
H
7
1
2
Pemasangan Pagar BRC
Jembatan
Galian tanah pondasi
Beton K-225 Ready Mix, semen tipe 5
P Y m'
m3
m3
3
4
5
2.6.4
Ankur besi ulir Ø 10
Besi Siku 50x50x5 galvanize
Plat Bordes stainless
Pekerjaan Landscape
C O Titik
Kg
Kg
T
1 Pekerjaan pasir urug m³
2 Pekerjaan pemasangan kansteen m'
3 Pemasangan 1 m2 Paving block (Blok Beton) Natural tebal 8cm m²
4
5
6
7
N
Pekerjaan urugan tanah merahO
Pekerjaan pasangan planterbox
Pekerjaan pemasangan geotextile non woven
10
9
III
O
Pekerjaan vegetasi (Pohon dengan tinggi 2.5m)
Pekerjaan rigid
D
PEKERJAAN RIP RAP KOLAM RETENSI CILINCING
bh
m³
6.2.1
6.2.2
6.2.3
6,3
6.3.1
Penulangan Ulir Struktur Balok
Bekisting Multipleks 12mm Struktur Balok
C O
Beton K-225 Ready Mix, semen tipe 5 Struktur Balok
Pekerjaan Struktur Plat Deck Nelayan
Penulangan Ulir Struktur Plat Deck Nelayan
m
m
m
m
6.3.2
6.3.3
6.3.4 T
Bekisting Multipleks 12mm Struktur Plat Deck Nelayan
Beton K-225 Ready Mix, semen tipe 5, Struktur Plat Deck Nelayan
O
Pengadaan dan Pemasangan Bollard Baja Tipe Bitt kap. 10 T
m
m
m
6,1
6,2
6,3 N
Pengadaan Spunpile D=600, 24m
Pemasangan Spunpile D=600
Perancah dan Platform
m
m
m2
6,4
6,5
6,6
6,7
D O
Penulangan Ulir
Beton K-225 Ready Mix, semen tipe 5
Bekisting Multipleks 12mm
Isian PHT Spunpile
kg
m3
m2
titik
D O
8,6 Personil K3 Konstruksi
a. Petugas K3 Konstruksi
b. Petugas P3K
c. Petugas pengatur lalu lintas(Flagman)
OB
OB
OB
8,7 Fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan
a. Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu,Obat Luka, Perban) Ls
b. Ruang P3K (Tempat Tidur Pasien, Tabung Oksigen, Stetoskop, Timbangan
Ls
Berat Badan)
c. Peralatan Pengasapan (Fogging) Bh
d. Obat Pengasapan Ls
8,8 Rambu- rambu yang diperlukan
a. Rambu petunjuk Bh
b. Rambu larangan Bh
No Item Pekerjaan Satuan
c. Rambu peringatan Bh
d. Rambu kewajiban Bh
e. Rambu informasi Bh
f. Rambu pekerjaan sementara Bh
g. Jalur Evakuasi (Escape Route) Ls
h. Tongkat pengatur lalu lintas(Warning Lights Stick) Bh
i. Kerucut lalu lintas (Traffic Cone) Bh
j. Lampu putar (Rotary Lamp) Bh
k. Lampu selang lalu lintas Ls
8,9 Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi
a. Ahli Lingkungan
b. Ahli Struktur
P Y OJ
OJ
N
g. Program inspeksi dan audit Internal
h. Pelaporan dan penyelidikan insiden
Ls
Ls
O
i. Patroli Keselamatan Unit
j. CCTV Unit
D
Mulai
Mobilisasi
P Y
Nelayan
Tanggul Parapet
Kali Dadap
Demobilisasi
Selesai
C O
T
Gambar 13. 1 Bagan Alir Pekerjaan
O
N
D O
13.1 Pekerjaan Persiapan
13.1.1 Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
a. Alat yang dibutuhkan:
Y
9 Flatbed Truck 2
10 Concrete pump 1
P
11 Bulldozer 2
12 Ponton 2000 ton 2
O
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
-
O
i. Dalam waktu 5 (lima) hari setelah Penyedia menerima Surat
Perintah dari PPK Pelaksanaan PTPIN, Penyedia harus
N
memasukkan rencana pelaksanaan kepada Pihak Konsultan
Pengawas mengenai prosedur mobilisasi. Hal ini untuk
P Y
persiapannya harus terlebih dahulu mendapat pemeriksaan dan
O
viii. Penyedia wajib menjaga keamanan peralatan yang digunakan
selama kegiatan berlangsung, apabila terjadi kehilangan dan
kerusakan
Penyedia.
maka sepenuhnya
T
ix. Peralatan yang akan digunakan sudah harus berada di lokasi
proyek dan siap beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari
O
sebelum pekerjaan dimulai.
N
x. Penyedia harus menyiapkan, menyerahkan, dan mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan perihal program
O
demobilisasi dalam jangka waktu seperti ditentukan dalam
ketentuan-ketentuan umum kontrak. Pembongkaran dan
D pemindahan
pembangunan,
semua
armada
instalasi
apung,
sementara,
dan peralatan
sedemikian rupa sehingga lokasi proyek bersih dan teratur
kembali dan diterima baik oleh Direksi Pekerjaan.
peralatan
lainnya,
xi. Semua biaya yang ada dalam item pekerjaan mobilisasi dan
demobilisasi harus sudah meliputi biaya pengadaan dan
pemakaian semua tenaga kerja, perlengkapan, bahan,
pengangkutan, dan lain-lain yang diperlukan untuk membuat
pekerjaan sesuai spesifikasi teknis.
e. Pembayaran:
Pembayaran kepada Penyedia akan dilakukan dengan harga
lumpsum pada pembayaran bulanan dengan dasar kemajuan
pekerjaan dari pekerjaan pokok yang disahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
O T
Bahan/Material
No.
N
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
O
1 Pekerja 4
2 Mandor 1
D
d. Tahapan Pekerjaan:
Berikut adalah tahapan kerja secara umum pengadaan tiang pipa beton
dengan melalui transportasi laut:
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Y
Pengiriman CCSP
O P
C
Selesai
i. T
Gambar 13.2 Bagan Alir Pengadaan CCSP
O
Sebelum melakukan pengadaan, Penyedia harus menyampaikan
usulan rencana pengadaan yang berisikan spesifikasi teknis tiang pipa
N
beton, rencana dan jadwal pelaksanaan fabrikasi kepada Direksi
Pekerjaan dan PPK untuk mendapat persetujuan.
ii.
D O
iii.
Penyedia harus menyediakan CCSP untuk melaksanakan pekerjaan
pemasangan CCSP sesuai spesifikasi teknis.
CCSP yang disediakan oleh Penyedia harus sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan PPK. CCSP diproduksi di workshop.
iv. Penyedia harus bersedia melakukan uji sampling untuk pengecekan
kualitas CCSP yang dilakukan oleh Pihak Ketiga/Pihak Independen.
Uji sampling tersebut harus membuktikan bahwa CCSP sesuai
dengan spesifikasi teknis yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan
PPK sebelum diproduksi massal.
v. CCSP dikirim dari workshop menuju lokasi pemancangan melalui jalur
laut, selanjutnya dibongkar menggunakan crawler crane service 50ton
ke stockpile.
vi. Dalam penyusunan posisi CCSP pada stockpile membutuhkan
keahlian pekerja untuk menghindari terjadinya crack pada material
CCSP. Posisi penempatan CCSP maksimal 3 (tiga) layer.
vii. Penyiapan lokasi penyimpanan (stockpile) sesuai hasil survei
Penyedia menjadi tanggung jawab Penyedia dan disampaikan dalam
metode pelaksanaan saat penawaran.
viii. Penyedia harus menjamin semua CCSP yang digunakan dalam
kondisi baik dan siap digunakan. Apabila terdapat CCSP yang
P Y
mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan spesifikasi, Penyedia
wajib menyediakan penggantinya, dengan seluruh biaya ditanggung
oleh Penyedia.
ix.
O
Untuk menjamin proses Pengadaan CCSP sesuai spesifikasi teknis
dan jadwal waktu yang dipersyaratkan PPK dan/atau Direksi
C
Pekerjaan melakukan inspeksi ke workshop dan dituangkan dalam
Berita Acara Inspeksi.
x.
O T
Untuk menjamin pengadaan tiang pipa beton sesuai spesifikasi teknis
yang disyaratkan, PPK dan/atau Direksi Pekerjaan dapat meminta
rekomendasi teknis dari Konsultan Pengawas.
a. Pembayaran:
N
i. Harga-harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan
O
Harga untuk berbagai item pekerjaan CCSP harus sudah meliputi biaya
pengadaan dan pemakaian semua tenaga kerja, perlengkapan, bahan,
No. Bahan/Material
1 CCSP Type W.450, L=17 meter
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
No.
1 Pekerja
Tenaga Kerja Jumlah
4
P Y
2 Mandor
d. Tahapan Pekerjaan:
C O 1
O T
N
D O
Mulai
Handling CCSP
C O
i. O T Selesai
Persiapan
1.
N
Sebelum dilakukan kegiatan pemasangan CCSP, Penyedia
harus menyampaikan rencana kerja dan metode pelaksanaan
D O 2.
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Metode pemancangan, peralatan yang digunakan, jadwal, dan
tahapan harus melalui persetujuan Direksi
Persetujuan tersebut tidak menghilangkan tanggung jawab
Pekerjaan.
7.
Y
digunakan layak, untuk memastikan pelaksanaan konstruksi
P
CCSP yang layak pada lokasi pelaksanaan pemancangan.
Penyedia harus mencegah pergeseran CCSP yang telah
8.
C O
terpasang ketika proses pemancangan selanjutnya atau akibat
pekerjaan lainnya.
Penyedia tidak diizinkan untuk mengangkat atau berupaya
mengubah posisi CCSP yang telah terpancang di luar lokasi
9.
pemancangan. T
yang seharusnya baik saat pemancangan maupun setelah
O
Pastikan luas area ponton cukup untuk menampung alat
ii. Pelaksanaan
N
pemanacangan dan komponen-komponennya.
O
1. Peralatan (Hammer) dan pemberhentian pemancangan tiang
pancang.
P Y
6. Crawler crane service menjangkau CCSP dari lokasi stockyard
C O
lifting dan meminimalisir terjadinya CCSP terlepas dari sling
crawler crane service.
8. Setelah CCSP W400 berada di titik yang direncanakan, Crane
Piling menekan CCSP W400 dengan metode flying hammer.
O T
9. Pengukuran terhadap kenaikan CCSP yang sudah terpancang
akibat dari pemancangan pada lokasi yang bersebelahan (uji
kenaikan/heave check). Tahapan dalam melakukan heave
check:
N
a. Periksa kenaikan tiang pancang dengan mengukur panjang
O
dan mengukur perbedaan elevasi dari masing-masing tiang
pancang setelah kegiatan pemancangan dilakukan.
P Y
akan diberikan oleh Direksi Pekerjaan dalam 3 hari setelah
pemancangan CCSP terakhir dilakukan. Sampai persetujuan
tersebut diberikan, tidak ada peralatan yang didemobilisasi.
f.
perletakan
O
Apabila CCSP mengalami kerusakan pada saat proses
pemancangan, baik percobaan atau sebaliknya atau
kesalahan
C
atau kegagalan
pembebanan, Penyedia harus menambahkan sejumlah
pada saat
O T
CCSP pada lokasi yang ditentukan Direksi Pekerjaan dalam
upaya untuk mendapatkan daya dukung yang direncanakan.
g. Penyedia harus mengumpulkan data dari masing-masing
N
CCSP yang mana telah ditetapkan dan untuk masing-masing
data setiap hari. Proses pemancangan, daya dukung akhir
O
(final set) dan perlawanan dari tiap-tiap pancang harus
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan. Setiap data
P Y
n) Seluruh informasi lainnya yang dibutuhkan Direksi
C O
disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Laporan di atas harus
menunjukan setiap pengukuran selama proses pemancangan.
Jika pemancangan dimulai, pemancangan harus dilaksanakan
T
sampai selesai dan mencapai kondisi yang dipersyaratkan
(kecuali saat penyambungan).
N O
10. Setelah pemancangan selesai, Penyedia harus memotong
kelebihan panjang dari CCSP sedemikian rupa sehingga panjang
dari tulangan setelah dipotong minimal 40 kali dari diameter
tulangan CCSP terbesar untuk pile cap atau sesuai gambar atau
P Y
harus termasuk dalam laporan tersebut paling sedikit meliputi
C O
b. Laporan pemukulan tiang pancang
c. Laporan harian dan laporan inspeksi:
d. Waktu yang dibutuhkan untuk pemancangan
O T
e. Banyaknya pukulan
f. Kedalaman pemancangan
g. Nilai daya dukung pancang
N
h. Nilai perlawanan pancang
i. Nilai dukung akhir yang diijinkan
O
j. Laporan uji pembebanan (untuk pondasi)
k. Layout tiang pancang dan toleransi yang diizinkan
e. Pembayaran:
P Y
Pembayaran pemasangan CCSP dilakukan setelah material CCSP telah
C O
terpasang di lokasi sesuai dengan gambar dan persetujuan Direksi
Pekerjaan. Volume pembayaran pemasangan ditentukan berdasarkan
hasil opname bersama antara Penyedia, Konsultan Pengawas, dan
Direksi Pekerjaan pada kedalaman CCSP yang masuk ke tanah asli
yang disepakati bersama.
O T
CCSP permanen akan diukur sebagai penjumlahan dalam m dari
panjang CCSP yang diukur dari ujung tiang pancang ke bagian yang
N
dipotong sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Batang pengikat, tiang
atau balok jangkar, wailing, dan sebagainya jika ada, tidak diukur atau
O
dibayarkan.
Pembayaran untuk pekerjaan pemancangan akan dilakukan sebagai
D
jumlah meter tiang yang tertanam pada lokasi dengan unit yang ada
pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga unit akan dianggap
mencakup kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan dan
pemancangan CCSP, pemotong tiang sesuai panjang yang diperlukan,
pengecatan atau perbaikan, batang pengikat, tiang atau balok jangkar,
pembersihan dan pembuangan hasil bongkaran/pemotongan, wailing
apapun dan pekerjaan lainnya yang diperlukan atau insidental lainnya
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
13.2.1.3 Pasangan Beton K-225 Ready Mix, semen type 5 (Revetment)
a. Alat yang dibutuhkan:
No. Bahan/Material
1 Readymix K-225 Semen Tipe 5
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
Mulai
C O
T
Penyedia harus menyampaikan rencana kerja dan
metode pelaksanaan untuk mendapatkan
O
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
N
Melaporkan rencana pelaksanaan paling lambat 24 jam sebelum
pekerjaan pelaksanaan
Uji slump
Selesai
P Y
persetujuan tertulis maupun tidak untuk memulai pelaksanaan
pekerjaan seperti yang direncanakan. Penyedia tidak boleh
melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari
ii.
Direksi Pekerjaan.
Pelaksanaan:
C O
O T
1. Setiap pekerjaan beton K-225 harus dicatat dan dilaporkan pada
Direksi Pekerjaan paling lambat 24 jam sebelum pelaksanaan.
Hal-hal yang perlu dicatat dalam proses pemasangan tiang pipa
beton disepakati oleh Penyedia Jasa Konsultan pengawas dan
N
direksi pekerjaan.
2. Sebelum pengecoran, dipastikan bekisting bersih dari kotoran
P Y
segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton harus
dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan yang dapat
dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang
C O
tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran.
8. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan
ketinggian lebih dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung
dalam air. Bilamana beton dicor di dalam air dan pemompaan
O T
tidak dapat dilakukan dalam waktu 48 jam setelah pengecoran,
maka beton harus dicor dengan metode tremie atau metode
drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus
N
digunakan untuk tujuan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh
Direksi Pekerjaan. Tremie harus kedap air dan mempunyai
O
ukuran yang cukup sehingga memungkinkan pengaliran beton.
Tremie harus selalu diisi penuh selama pengecoran. Apabila
D aliran beton terhambat maka tremie harus ditarik sedikit dan diisi
penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan. Baik
tremie atau drop-bottom-bucket harus mengalirkan campuran
beton di bawah permukaan beton yang telah dicor sebelumnya.
9. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa
hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga
dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
10. Beton harus dipadatkan dengan vibrator dari dalam atau dari luar
sesuai dengan metode yang telah disetujui Direksi Pekerjaan.
Penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang sesuai untuk menjamin pemadatan yang tepat dan
memadai apabila disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
11. Vibrator tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran
beton dari satu titik ke titik lain di dalam cetakan.
12. Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk
menentukan bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi
tulangan benar-benar terisi tanpa pemindahan kerangka
penulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara
terisi.
13. Vibrator harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga
P Y
menghasilkan pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan
C O
kurangnya 5000 putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg,
dan boleh diletakkan di atas acuan supaya dapat menghasilkan
getaran yang merata, dengan radius daerah penggetaran tidak
kurang dari 45 cm.
O T
15. Setiap vibrator dari dalam harus dimasukkan ke dalam beton
basah secara vertikal sedemikian hingga dapat melakukan
penetrasi sampai ke dasar beton yang baru dicor, dan
N
menghasilkan kepadatan pada seluruh kedalaman pada bagian
tersebut. Alat penggetar kemudian harus ditarik pelan-pelan dan
O
dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm
jaraknya.
D
e. Pembayaran:
Pembayaran pekerjaan beton K-225 semen tipe 5 dilakukan setelah
pekerjaan pengecoran beton K-225 semen tipe 5 selesai dilaksanakan
sesuai dengan gambar dan persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume
pembayaran ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara
Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
No. Bahan/Material
1 Besi Beton Ulir 19mm
2 Kawat Tali Beton
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
Y
2 Mandor 1
3 Tukang Besi 2
P
4 Kepala Tukang 1
O
d. Tahapan Pekerjaan:
C
O T
N
D O
Mulai
P Y
O
Batang tulangan dipasang sesuai dengan gambar
C
T
Pengecekan tulangan oleh tim Quality Control
N O
Selesai
i. Persiapan:
D O
Sebelum dilakukan kegiatan pelaksanaan penulangan ulir D19,
Penyedia harus menyampaikan rencana kerja dan metode
pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
ii. Pelaksanaan:
1. Setiap pekerjaan penulangan harus dicatat dan dilaporkan pada
Direksi Pekerjaan paling lambat 24 jam sebelum pelaksanaan. Hal-
hal yang perlu dicatat dalam proses penulangan disepakati oleh
Penyedia Jasa Konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
2. Material diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk trailer. Material
yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk
memeriksa kualitas dan dimensi seperti yang sudah ditetapkan.
Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dan uji tekuk. Sampel
diambil secara acak dengan panjang masing-masing 1 meter.
Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material besi
tulangan ulir akan disimpan. Jika tidak sesuai, maka material akan
dikembalikan ke supplier.
3. Tulangan harus dibengkokkan atau dibentuk dengan tepat menurut
ukuran yang ditunjukkan pada gambar rencana dan gambar
konstruksi yang harus diselesaikan oleh Penyedia, dengan cara
toleransi yang sesuai dengan SNI yang berlaku.
4. Tulangan jangan diluruskan atau dibengkokan kembali dengan cara
P Y
yang akan merusak bahan. Batangan dengan putaran/tekukan atau
bengkokan-bengkokan yang tidak sesuai seperti ditunjukkan pada
gambar, tidak boleh digunakan.
C O
5. Batang tulangan yang sudah terpasang sebagian dalam beton yang
sudah dicor sebelumnya tidak boleh dibengkokan dan diluruskan di
lapangan, kecuali bila ditentukan dalam gambar atau telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
6. Pada
O T
proses fabrikasi akan dilakukan pembengkokan
pemotongan pada besi tulangan ulir untuk kemudian dirakit sesuai
desain dan spesifikasi yang dibutuhkan. Untuk pemotongan
dan
digunakan
N
mesin Cutter Besi Beton, sedangkan
pembengkokan digunakan mesin Bender Besi Beton. Proses
untuk
O
fabrikasi dilakukan untuk membuat berbagai jenis tulangan, seperti
sengkang, rangkaian tulangan, balok, pelat, dan shear wall.
D
7. Material yang telah difabrikasi akan dirakit oleh para pekerja
sehingga membentuk komponen struktur capping beam.
Pemasangan dilakukan dengan hati-hati agar akurat dan tidak terjadi
dislokasi.
8. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dipastikan tidak
terjadi pergeseran dengan menggunakan ikatan kawat atau klip-klip
yang sesuai pada persilangan dan harus diganjal dengan keping
beton atau beton decking atau sesuai keperluan konstruksi.
Pengganjalan menggunakan beton decking dilakukan pada rentang
jarak tertentu, sehingga batangan dan ikatan tidak mengalami
pelenturan.
9. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran
5-7,5 cm x 5-7,5 cm (atau sesuai dengan ketebalan selimut beton).
10. Jarak minimum antara batang yang sejajar dalam suatu lapisan
harus sama dengan diameter batang terbesar, tetapi jarak bersih
antara batang tidak kurang dari 1/3 kali diameter maksimum dari
agregat kasar.
11. Apabila diperlukan penyambungan tulangan pada suatu titik yang
tidak terdapat pada gambar, maka cara penyambungan harus
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Panjang penyaluran dalam
P Y
dinding vertikal dan kolom harus minimum 40 kali diameter tulangan
C O
gambar. Apabila cara pemasangan tulangan yang meliputi
kedudukan kait dan bengkok, sengkang, lilitan kawat, sambungan
dan sebagainya tidak ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, maka
pemasangan tulangan harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan
O T
dan toleransi-toleransi yang tercantum dalam SNI yang berlaku.
13. Setelah seluruh tulangan terpasang, maka perlu dilakukan
pengecekan tulangan oleh tim Quality Control apakah jumlah dan
N
posisi tulangan sudah terpasang dengan benar sesuai dengan
gambar rencana.
D O
e. Pembayaran:
Harga satuan penawaran didalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
item-item yang tepat digunakan akan meliputi harga pembelian,
pengangkutan, pembongkaran, penyimpanan, penanganan, dan
pemasangan ditempat-tempat pemakaian akhir dalam konstruksi beton
bertulang dan pekerjaan lainnya. Tidak ada pembayaran tersendiri
untuk tulangan yang terbuang/hilang atau tidak diperhitungkan sebagai
akibat penanganan yang tidak tepat, tulangan yang digunakan sebagai
pengganti tulangan beton yang rusak atau yang digunakan oleh
Penyedia dengan tujuan memungkinkan atau memudahkan
pelaksanaan konstruksinya. Semua biaya penyediaan tulangan
sedemikian rupa harus sudah termasuk kedalam harga satuan
penawaran seperti didalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk uraian
yang tepat dimana tulangan akan digunakan. Satuan untuk
pembayaran tulangan beton dinyatakan dalam berat (kg) tulangan yang
terpasang sesuai gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Tidak ada
pembayaran tersendiri untuk besi penopang yang digunakan sebagai
penopang tulangan beton maupun kawat pengikat, termasuk juga stek
dan panjang penyaluran, terkecuali stek dan panjang penyaluran ini
secara jelas tampak dalam gambar rencana.
Y
13.2.1.5 Pekerjaan Bekisting
2
3
4
Kaso 5/7 Kelas 3
Paku
Minyak Bekisting
O T
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
No.
1 Pekerja
NTenaga Kerja Jumlah
4
O
2 Mandor 1
3 Tukang Kayu 1
4 Kepala Tukang 1
D
d. Tahapan Pekerjaan:
Mulai
P Y
Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat
C O
Penyedia harus melakukan pengecekan ukuran bekisting multipleks yang meliputi posisi,
O T
Penyedia harus melakukan Pengecekan perkuatan bekisting multipleks
Selesai
N
Gambar 13. 6 Bagan Alir Pekerjaan Bekisting
D O
i. Persiapan:
1. Sebelum dilakukan kegiatan pelaksanaan bekisting multipleks 12
mm, Penyedia harus menyampaikan rencana kerja dan metode
pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
ii. Pelaksanaan:
1. Setiap pelaksanaan pemasangan bekisting multipleks harus dicatat
dan dilaporkan pada Direksi Pekerjaan paling lambat 24 jam
sebelum pelaksanaan pemasangan bekisting multipleks. Hal-hal
yang perlu dicatat dalam proses pemasangan bekisting multipleks
disepakati oleh Penyedia Jasa Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan.
Y
5. Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.
P
C O
O T
N
Gambar 13.17 Proses Pemasangan Bekisting
6. Penyedia harus melakukan pengecekan ukuran bekisting multipleks
yang meliputi posisi, ketegakan, dan kedataran.
Mulai
P Y
Persiapan
C O
Mennetukan posisi titik ukur
O T
Pengukuran ukuran dan elevasi galian tanah
N Penggalian tanah
Selesai
Gambar 13. 7 Bagan Alir Pekerjaan Galian Kolam Retensi -3.00
P Y
Galian tanah harus dilaksanakan dengan cara sedemikian rupa
sehingga menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak
membahayakan. Bila longsor atau pemotongan terlalu dalam
v. C O
karena alasan-alasan yang dianggap kelalaian Penyedia atau
metode kerja yang salah, Penyedia bertanggung jawab untuk
memperbaiki kembali tanpa ada tambahan biaya.
Hasil penggalian/pengerukan tanah harus sampai elevasi yang
berhati-hati
penggalian/pengerukan
T
direncanakan serta sesuai dengan gambar desain. Penyedia harus
O
dalam
agar
melaksanakan
tidak melampaui
pekerjaan
batas yang
vi.
N
ditentukan dalam gambar desain.
Dalam melaksanakan pekerjaan penggalian tanah, Penyedia
O
dianjurkan memakai alat berat, tenaga manusia digunakan apabila
keadaan medan kerjanya tidak memungkinkan menggunakan alat
e. Pembayaran:
P Y
Pembayaran pekerjaan galian tanah dilakukan setelah pekerjaan
timbunan selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar dan persetujuan
Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan berdasarkan hasil
Pekerjaan.
C O
opname bersama antara Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi
T
volume dalam m³ dari material yang digali dari permukaan tanah, atau
permukaan yang kupas di mana lapisan tanah atas dipindahkan, ke
N O
garis, dimensi dan tingkatan yang rapi seperti ditunjukkan pada Gambar
atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi. Pembayaran untuk
penggalian akan dilakukan dengan masing- masing harga unit dalam
Bill of Quantities, yang akan mencakup biaya semua tenaga kerja,
D O
peralatan kontraktor, material, dan semua yang diperlukan untuk
penggalian dan pemuatan termasuk platform sementara untuk
peralatan pada pondasi lunak, pemangkasan untuk kemiringan/lereng,
pencegahan agar tanah tidak tergelincir, pengangkutan material yang
memenuhi spesifikasi sebagai timbunan tanggul ke lokasi sementara
atau lokasi tanggul, pembuangan dengan pengangkutan material yang
tidak sesuai spesifikasi tanah timbunan atau material berlebih, kecuali
ada dalam item terpisah pada Bill of Quantities, semua akses
sementara, pekerjaan pengalihan dan perlindungan, pekerjaan
pengeringan, pelapisan, perkuatan, dan sejenisnya.
13.2.2.2 Galian Sand Trap Kolam Retensi dari El -3.00 ke -4.00
d. Tahapan Pekerjaan:
1
1
P Y
Mulai
C O
O T Persiapan
N
D O Pengukuran ukuran dan elevasi galian tanah
Penggalian tanah
Selesai
Gambar 13. 8 Bagan Alir Pekerjaan Galian Sand Trap Kolam Retensi dari El -3.00 ke -
4.00
Pekerjaan pada pasal ini menyangkut seluruh kegiatan dalam
penggalian/pengerukan tanah hingga mencapai elevasi rencana
maupun membentuk dasar pengerukan/penggalian sesuai gambar dan
pengarahan Direksi Pekerjaan. Pekerjaan dilaksanakan sebagai
berikut:
i. Semua galian akan dilaksanakan sesuai syarat-syarat dan dengan
profil, elevasi yang ditunjukkan dalam gambar desain.
ii. Selama berlangsungnya pekerjaan, apabila diperlukan perubahan
kemiringan atau dimensi galian, Penyedia Jasa harus membuat
iii.
revisi kemiringan ataupun dimensi gambar.
P Y
Setiap galian yang dibuat, untuk memudahkan Penyedia dengan
suatu alasan atau tujuan, kecuali bila ditentukan lain, harus
iv.
O
ditimbun kembali oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri.
Galian tanah harus dilaksanakan dengan cara sedemikian rupa
C
sehingga menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak
membahayakan. Bila longsor atau pemotongan terlalu dalam
O T
karena alasan-alasan yang dianggap kelalaian Penyedia atau
metode kerja yang salah, Penyedia bertanggung jawab untuk
memperbaiki kembali tanpa ada tambahan biaya.
v.
berhati-hati
N
Hasil penggalian/pengerukan tanah harus sampai elevasi yang
direncanakan serta sesuai dengan gambar desain. Penyedia harus
dalam melaksanakan pekerjaan
D O
vi.
penggalian/pengerukan agar
ditentukan dalam gambar desain.
tidak melampaui
P Y
pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Penyedia, selain
itu Penyedia harus menjaga kelancaran lalu-lintas, kebersihan
dan keselarasan lingkungan.
e. Pembayaran:
C O
Pembayaran pekerjaan galian tanah dilakukan setelah pekerjaan
timbunan selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar dan persetujuan
Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan berdasarkan hasil
Pekerjaan.
O T
opname bersama antara Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi
N
volume dalam m³ dari material yang digali dari permukaan tanah, atau
permukaan yang kupas di mana lapisan tanah atas dipindahkan, ke
O
garis, dimensi dan tingkatan yang rapi seperti ditunjukkan pada Gambar
atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi. Pembayaran untuk
O T 4
1
N
D O
Mulai
Persiapan
Pengujian SSP
Pengiriman SSP
P Y
Selesai
C O
Gambar 13. 9 Bagan Alir Sewa dan Pemindahan SSP W400
i.
ii.
O T
SSP yang direncanakan akan disewa harus sesuai dengan
spesifikasi teknis dengan tebal 10 milimeter dan panjang 12 meter
dan telah sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI)
Penyedia wajib menyerahkan metode kerja untuk pengangkutan
N
SSP dari lokasi workshop ke lokasi penyimpanan sebelum
pelaksanaan dimulai kepada Direksi Pekerjaan.
D O
iii.
iv.
SSP diangkat dengan crane dan dimuat pada Stockpile.
Jenis alat berat yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan serta
jumlah alat berat disesuaikan dengan medan dan metode kerja, jenis
dan kapasitas alat.
v. Kerusakan bangunan, jalan-jalan raya (yang dipakai sebagai jalan
kerja) dan lain- lain yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini
adalah menjadi tanggung jawab Penyedia, selain itu Penyedia harus
menjaga kelancaran lalu-lintas, kebersihan dan keselarasan
lingkungan.
e. Pembayaran:
Pembayaran sewa dan penyimpanan SSP W400 dilakukan setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan
berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia, Konsultan
Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
d. Tahapan Pekerjaan:
C O Jumlah
1
1
O T
N
D O
Mulai
Persiapan
P Y
O
Pengukuran Elevasi Pemancangan
C
T Selesai
Gambar 13. 10 Bagan Alir Pemasangan SSP W400
O
N
i. Persiapan
1. Penyedia wajib menyerahkan Metode kerja untuk pemasangan
SSP sebelum pelaksanaan dimulai kepada Direksi Pekerjaan.
e. Pembayaran:
P Y
Pembayaran sewa dan penyimpanan SSP W400 dilakukan setelah
gambar
persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan
dan
C O
berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia, Konsultan
No.
O T
13.2.3.3 Penyedotan Air menggunakan Pompa Air Diesel 1000lt/mnt
Alat
Pompa Air Diesel 1000ltr/menit
Jumlah
1
N
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
D O
No.
1 Solar Industri
Bahan/Material
Penyedotan Air
Selesai
Gambar 13. 11 Bagan Alir Penyedotan Air Menggunakan Pompa
P Y
i. Persiapan
O
1. Penyedia wajib menyerahkan metode kerja untuk pekerjaan
C
penyedotan air kepada Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan
dimulai.
O T
2. Dengan memahami pengertian metode-metode pumping, maka
diharapkan bisa membantu memudahkan penentuan metode
dewatering yang hendak digunakan. Penggunaan masing-
N
masing metode juga perlu memperhatikan karakteristik tanah
dan lingkungan di sekitarnya agar proses dewatering lebih
O
efektif.
3. Jenis dan jumlah alat yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
Dii.
disesuaikan dengan medan dan metode kerja, jenis dan
kapasitas alat.
Pelaksanaan
1. Siapkan saluran untuk mengalirkan air yang dipompa, sejak
sebelum penggalian dimulai. Penggalian diakukan sampai
kedalaman rencana, bila belum sampai pada kedalaman
rencana sudah tergenang air yang cukup mengganggu pada
saat pelakanaan pekerjaan.
2. Pada setiap tahapan galian dibuat sumur kecil/selokan tandon
air untuk tempat pompa isap.
3. Pada selokan tandon air tersebut, dipasang pompa untuk
pengeringan.
4. Bila kedalaman galian melebihi kemampuan isap pompa, maka
pemompaan dapat diturunkan.
5. Pemompaan dilakukan selama pekerjaan galian dan pekerjaan
lainnya dilaksanakan.
e. Pembayaran:
Pembayaran pekerjaan pemompaan/ penyedotan air dikaitkan dengan
lamanya periode pengeringan/pemompaan sesuai persetujuan Direksi
Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan berdasarkan hasil opname
bersama
Pekerjaan.
antara Penyedia,
Y
Konsultan Pengawas,
P
dan Direksi
a.
No.
Alat yang dibutuhkan:
Alat
C O
13.2.3.4 Pencabutan Steel Sheet Pile W 400, t=10mm, p=12m
Jumlah
1
O T
Excavator PC400 Vibro
N
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
D O
No.
1
2
Pekerja
Mandor
d. Tahapan Pekerjaan:
Tenaga Kerja Jumlah
2
1
Mulai
Persiapan
P Y
O
Penyimpanan ke Stockpile
C
i. Persiapan
O T Selesai
Gambar 13. 12 Bagan Alir Pencabutan Steel Sheet Pile W400
N
1. Penyedia wajib menyerahkan Metode kerja untuk pencabutan
SSP sebelum pelaksanaan dimulai kepada Direksi Pekerjaan.
2. Penyedia harus memastikan tempat penyimpanan SSP sebelum
D O
ii.
dibawa kembali ke workshop/ penyedia SSP.
Pelaksanaan
1. Pencabutan dilakukan menggunakan alat berat yang telah
disetujui Direksi Pekerjaan.
2. Dipastikan semua SSP dan bahan pendukung yang tertanam,
tercabut semua dari lokasi pekerjaan.
3. Segala kerusakan SSP akibat pencabutan menjadi tanggung
jawab Penyedia.
4. Penyedia harus memastikan bahwa selama dan setelah
pencabutan SSP dilaksanakan , tidak terjadi permasalahan
dilokasi yang mengakibatkan terganggunya pekerjaan lainnya,
seperti longsor, ambruk dan lain-lain.
e. Pembayaran:
Pembayaran pencabutan SSP dilakukan setelah pekerjaan selesai
dilaksanakan sesuai dengan gambar dan persetujuan Direksi
Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan berdasarkan hasil opname
bersama antara Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi
Pekerjaan.
No.
1
Alat
Crawler Crane Service Kav.50 ton
c. Bahan/material yang dibutuhkan:
Jumlah
1
P Y
No.
1
Bahan/Material
C
Tiang Pipa Beton D= 400 mm, L=24 m
d. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
O
T
No. Tenaga Kerja Jumlah
1 Pekerja 8
O
2 Mandor 1
e. Tahapan Pekerjaan:
N
Berikut adalah tahapan kerja secara umum pengadaan tiang pipa beton:
D O
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Y
Pengiriman Tiang Pipa Beton
P
Pemindahan Tiang Pipa Beton Ke Stock Pile
O
C
Selesai
i.
T
Gambar 13. 13 Bagan Alir Pengadaan Tiang Pipa Beton
O
Sebelum melakukan pengadaan, Penyedia harus menyampaikan
usulan rencana pengadaan yang berisikan spesifikasi teknis tiang pipa
N
beton, rencana dan jadwal pelaksanaan fabrikasi kepada Direksi
Pekerjaan dan PPK untuk mendapat persetujuan.
ii.
viii.
metode pelaksanaan saat penawaran.
P Y
Penyedia harus menjamin semua Tiang Pipa Beton yang digunakan
dalam kondisi baik dan siap digunakan. Apabila terdapat tiang pipa
ix. C
seluruh biaya ditanggung oleh Penyedia.
O
beton yang mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi, Penyedia wajib menyediakan penggantinya, dengan
O T
spesifikasi teknis dan jadwal waktu yang dipersyaratkan PPK dan/atau
Direksi Pekerjaan melakukan inspeksi ke workshop dan dituangkan
dalam Berita Acara Inspeksi.
x.
N
Untuk menjamin pengadaan Tiang Pipa Beton sesuai spesifikasi
teknis yang disyaratkan, PPK dan/atau Direksi Pekerjaan dapat
O
meminta rekomendasi teknis dari Konsultan Pengawas.
f. Pembayaran:
D
i. Harga-harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga untuk berbagai item pekerjaan Tiang Pipa Beton harus sudah
meliputi biaya pengadaan dan pemakaian semua tenaga kerja,
perlengkapan, bahan, pengangkutan dari workshop ke lokasi
pekerjaan dan lain-lain yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai spesifikasi teknis.
ii. Pembayaran pengadaan tiang pipa beton dapat dilakukan sebesar
70% setelah Tiang Pipa Beton tiba dilokasi (material on site) dan
setelah dilaksanakan pemancangan sebesar 100%. Sebelum
melakukan pengadaan, jumlah pengadaan Tiang Pipa Beton harus
mendapat persetujuan PPK.
No.
1
Bahan/Material
Tiang Pipa Beton 400, L=24 m
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
P Y
No.
1
2
Pekerja
Mandor
Tenaga Kerja
O T
Berikut adalah tahapan kerja secara umum pekerjaan pemasangan
tiang pipa beton:
N
D O
Mulai
C O
O T
Selesai
i. Persiapan
1.
N
Sebelum dilakukan kegiatan pemasangan Tiang Pipa Beton,
Penyedia harus menyampaikan rencana kerja dan metode
D O 2.
pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
Metode pemancangan, peralatan yang digunakan, jadwal, dan
tahapan harus melalui persetujuan Direksi Pekerjaan.
Persetujuan tersebut tidak menghilangkan tanggung jawab
Penyedia untuk kelancaran dan kualitas yang baik dari pekerjaan
pemancangan. Semua kerusakan, keterlambatan, dan biaya
tambahan akibat pemilihan metode kerja merupakan tanggung
jawab dan dibebankan pada Penyedia.
3. Direksi Pekerjaan dapat meminta perubahan untuk pekerjaan
pemancangan dari waktu ke waktu jika diperlukan. Tidak ada
biaya tambahan yang diberikan dalam perubahan tersebut.
4. Pekerjaan pemancangan Tiang Pipa Beton harus dilaksanakan
secara kontinyu dan tidak dihentikan sebelum mencapai
kedalaman yang direncanakan.
5. Penyedia harus melakukan pemancangan pada koordinat yang
telah ditetapkan pada dokumen kontrak/gambar. Setiap
koordinat Tiang Pipa Beton harus mendapatkan persetujuan
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemancangan. Tiang Pipa
Beton dipancang pada posisi yang ditentukan sesuai dengan
urutan pemancangan.
6.
P Y
Penyedia harus memastikan bahwa setiap peralatan yang akan
digunakan layak, untuk memastikan pelaksanaan konstruksi
Tiang Pipa Beton yang layak pada lokasi pelaksanaan
7.
pemancangan.
O
Penyedia harus mencegah pergeseran Tiang Pipa Beton yang
C
telah terpasang ketika proses pemancangan selanjutnya atau
akibat pekerjaan lainnya.
8.
O T
Penyedia tidak diizinkan untuk mengangkat atau berupaya
mengubah posisi Tiang Pipa Beton yang telah terpancang di luar
lokasi yang seharusnya baik saat pemancangan maupun setelah
N
pemancangan.
O
ii. Pelaksanaan
1. Peralatan (Hammer) dan pemberhentian pemancangan tiang
D pancang.
a. Pekerjaan pemancangan menggunakan Crane Pile Drive
Hammer 5 ton. Dalam pemilihan hammer harus disesuaikan
berdasarkan beratnya sehingga tidak merusak tiang
pancang.
b. Tiang Pipa Beton harus dipancang hingga mencapai
kedalaman sesuai dengan gambar atau sesuai dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan dimana penambahan
kedalaman pemancangan tidak lebih dari 20 mm untuk 10
pukulan terakhir.
c. Tiang Pipa Beton harus dipancang secara akurat di lokasi
yang benar, di garis yang benar baik secara lateral atau
longitudinal sesuai dengan gambar.
2. Pemancangan Tiang Pipa Beton menggunakan crawler crane
service dan peralatan beserta bahan pendukung lainnya.
3. Instal kolom guide beam dengan rangka guide beam
menggunakan mesin las.
4. Guide beam berfungsi sebagai pemandu dalam pemancangan
Tiang Pipa Beton agar tetap sesuai dengan titik yang
direncanakan.
service.
P Y
5. Proses lifting Tiang Pipa Beton dibantu dengan crawler crane
C O
stockyard dan diletakan pada titik yang direncanakan.
7. Tiang Pipa Beton memiliki lifting hole untuk mempermudah
dalam proses lifting dan meminimalisir terjadinya Tiang Pipa
Beton terlepas dari sling crawler crane service.
O T
8. Setelah Tiang Pipa Beton W400 berada di titik yang
direncanakan, Crane Piling menekan Tiang Pipa Beton W400
dengan metode flying hammer.
N
9. Pengukuran terhadap kenaikan Tiang Pipa Beton yang sudah
terpancang akibat dari pemancangan pada lokasi yang
O
bersebelahan (uji kenaikan/heave check). Tahapan dalam
melakukan heave check:
dilakukan.
P Y
diselesaikan dan setelah uji perlawanan atau calendaring
C O
dicatat oleh Penyedia dan dilaporkan kepada Direksi
Pekerjaan yang ditunjuk selama pelaksanaan pekerjaan dan
persetujuan final akan diberikan oleh Direksi Pekerjaan
dalam 3 hari setelah pemancangan Tiang Pipa Beton terakhir
f.
T
dilakukan. Sampai persetujuan tersebut diberikan, tidak ada
O
peralatan yang didemobilisasi.
Apabila Tiang Pipa Beton mengalami kerusakan pada saat
N
proses pemancangan, baik percobaan atau sebaliknya atau
kesalahan perletakan atau kegagalan pada saat
O
pembebanan, Penyedia harus menambahkan sejumlah
Tiang Pipa Beton pada lokasi yang ditentukan Direksi
P Y
x) Penggunaan sambungan (jika digunakan), jumlah dan tipe
cm
aa) Alat pemukul yang digunakanC O
y) Waktu (mulai dan berakhirnya proses pemancangan)
z) Jumlah pukulan dan rata-rata jumlah pukulan untuk setiap 50
O T
bb) Seluruh informasi lainnya yang dibutuhkan Direksi
N
menunjukan setiap pengukuran selama proses pemancangan.
Jika pemancangan dimulai, pemancangan harus dilaksanakan
Y
kepada Direksi untuk disetujui sebelum dipasang di lapangan.
P
d. Detail dari sambungan Tiang Pipa Beton harus terdiri dari:
- Sistem penyambungan yang akan digunakan
-
-
-
Prosedur pengelasan
C O
Detail dan kualitas material pengelasan
O T
Beton, laporan harus segera diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan. Hal-hal yang harus termasuk dalam laporan tersebut
paling sedikit meliputi hal-hal sebagai berikut:
N
l. Ringkasan pekerjaan (gambar, metode, tanggal pelaksanaan,
dan lain sebagainya)
O
m. Laporan pemukulan tiang pancang
n. Laporan harian dan laporan inspeksi:
P Y
20. Besaran nilai Deformasi harus dicatat secara Periodik dalam
bentuk tabel dan dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dengan
dibantu Supervisi.
C O
21. Penyedia jasa bersama Direksi Pekerjaan dan Supervisi
lapangan berkewajiban menjaga agar besaran nilai Deformasi
berada dibawah nilai toleransi dari yang telah ditetapkan
sebelumnya.
e. Pembayaran:
O T
Pembayaran pemasangan Tiang Pipa Beton dilakukan setelah material
N
Tiang Pipa Beton telah terpasang di lokasi sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran pemasangan
O
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan pada kedalaman Tiang
D
Pipa Beton yang masuk ke tanah asli yang disepakati bersama.
Tiang Pipa Beton permanen akan diukur sebagai penjumlahan dalam m
dari panjang Tiang Pipa Beton yang diukur dari ujung tiang pancang ke
bagian yang dipotong sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Batang
pengikat, tiang atau balok jangkar, wailing, dan sebagainya jika ada,
tidak diukur atau dibayarkan.
Pembayaran untuk pekerjaan pemancangan akan dilakukan sebagai
jumlah meter tiang yang tertanam pada lokasi dengan unit yang ada
pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga unit akan dianggap
mencakup kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan dan
pemancangan Tiang Pipa Beton, pemotong tiang sesuai panjang yang
diperlukan, pengecatan atau perbaikan, batang pengikat, tiang atau
balok jangkar, pembersihan dan pembuangan hasil
bongkaran/pemotongan, wailing apapun dan pekerjaan lainnya yang
diperlukan atau insidental lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
No. Bahan/Material
1
P Y
1
No.
1 Pekerja
Tenaga Kerja
O
Tiang Pipa Beton D= 400 mm, L=20 m
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
C Jumlah
8
2 Mandor
d. Tahapan Pekerjaan:
O T 1
N
Beton:
D O
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Y
Pengiriman Tiang Pancang Beton
P
Pemindahan Tiang Pancang Beton Ke Stock Pile
O
C
Selesai
O T
Gambar 13. 15 Bagan Alir Pengadaan Tiang Pipa Beton
N
rencana dan jadwal pelaksanaan fabrikasi kepada Direksi Pekerjaan dan
PPK untuk mendapat persetujuan.
D O
ii. Penyedia harus menyediakan Tiang Pipa Beton untuk melaksanakan
pekerjaan pemasangan Tiang Pipa Beton sesuai spesifikasi teknis antara
lain ukuran Diameter luar 400 mm, panjang 20 m, seperti di dalam gambar
teknis.
iii. Tiang Pipa Beton yang disediakan oleh Penyedia harus sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan
dan PPK. Tiang pipa beton diproduksi di workshop.
iv. Penyedia harus bersedia melakukan uji sampling untuk pengecekan
kualitas Tiang Pipa Beton yang dilakukan oleh Pihak Ketiga/Pihak
Independen. Uji sampling tersebut harus membuktikan bahwa Tiang Pipa
Beton sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah disetujui Direksi
Pekerjaan dan PPK sebelum diproduksi massal.
v. Tiang Pipa Beton dikirim dari workshop menuju lokasi pemancangan
melalui jalur laut, selanjutnya dibongkar menggunakan crawler crane
service 50 ton ke stock pile.
vi. Dalam penyusunan posisi Tiang Pipa Beton pada stock pile membutuhkan
keahlian pekerja untuk menghindari terjadinya crack pada material Tiang
Pipa Beton. Posisi penempatan Tiang Pipa Beton maksimal 3 (tiga) layer.
vii. Penyiapan lokasi penyimpanan (stock pile) sesuai hasil survei Penyedia
menjadi tanggung jawab Penyedia dan disampaikan dalam metode
pelaksanaan saat penawaran.
P Y
viii. Penyedia harus menjamin semua Tiang Pipa Beton yang digunakan dalam
kondisi baik dan siap digunakan. Apabila terdapat tiang pipa beton yang
mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan spesifikasi, Penyedia wajib
C O
menyediakan penggantinya, dengan seluruh biaya ditanggung oleh
Penyedia.
ix. Untuk menjamin proses Pengadaan Tiang Pipa Beton sesuai spesifikasi
teknis dan jadwal waktu yang dipersyaratkan PPK dan/atau Direksi
Acara Inspeksi.
O T
Pekerjaan melakukan inspeksi ke workshop dan dituangkan dalam Berita
N
yang disyaratkan, PPK dan/atau Direksi Pekerjaan dapat meminta
rekomendasi teknis dari Konsultan Pengawas.
D O
e. Pembayaran:
i. Harga-harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
untuk berbagai item pekerjaan Tiang Pipa Beton harus sudah meliputi biaya
pengadaan dan pemakaian semua tenaga kerja, perlengkapan, bahan,
pengangkutan dari workshop ke lokasi pekerjaan dan lain-lain yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis.
ii. Pembayaran pengadaan Tiang Pipa Beton dapat dilakukan sebesar 70%
setelah Tiang Pipa Beton tiba dilokasi (material on site) dan setelah
dilaksanakan pemancangan sebesar 100%. Sebelum melakukan
pengadaan, jumlah pengadaan Tiang Pipa Beton harus mendapat
persetujuan PPK.
No. Bahan/Material
1 Tiang Pipa Beton 400, L=24 m
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
O T
Berikut adalah tahapan kerja secara umum pekerjaan pemasangan
N
D O
Mulai
C O
O T
Selesai
i. Persiapan
N
1. Sebelum dilakukan kegiatan pemasangan Tiang Pipa Beton,
Penyedia harus menyampaikan rencana kerja dan metode
D O 2.
pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
Metode pemancangan, peralatan yang digunakan, jadwal, dan
tahapan harus melalui persetujuan Direksi Pekerjaan.
Persetujuan tersebut tidak menghilangkan tanggung jawab
Penyedia untuk kelancaran dan kualitas yang baik dari pekerjaan
pemancangan. Semua kerusakan, keterlambatan, dan biaya
tambahan akibat pemilihan metode kerja merupakan tanggung
jawab dan dibebankan pada Penyedia.
3. Direksi Pekerjaan dapat meminta perubahan untuk pekerjaan
pemancangan dari waktu ke waktu jika diperlukan. Tidak ada
biaya tambahan yang diberikan dalam perubahan tersebut.
4. Pekerjaan pemancangan Tiang Pipa Beton harus dilaksanakan
secara kontinyu dan tidak dihentikan sebelum mencapai
kedalaman yang direncanakan.
5. Penyedia harus melakukan pemancangan pada koordinat yang
telah ditetapkan pada dokumen kontrak/gambar. Setiap
koordinat Tiang Pipa Beton harus mendapatkan persetujuan
Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan pemancangan. Tiang Pipa
Beton dipancang pada posisi yang ditentukan sesuai dengan
urutan pemancangan.
6.
P Y
Penyedia harus memastikan bahwa setiap peralatan yang akan
digunakan layak, untuk memastikan pelaksanaan konstruksi
Tiang Pipa Beton yang layak pada lokasi pelaksanaan
7.
pemancangan.
O
Penyedia harus mencegah pergeseran Tiang Pipa Beton yang
C
telah terpasang ketika proses pemancangan selanjutnya atau
akibat pekerjaan lainnya.
8.
O T
Penyedia tidak diizinkan untuk mengangkat atau berupaya
mengubah posisi Tiang Pipa Beton yang telah terpancang di luar
lokasi yang seharusnya baik saat pemancangan maupun setelah
N
pemancangan.
O
ii. Pelaksanaan
1. Peralatan (Hammer) dan pemberhentian pemancangan tiang
D pancang.
a. Pekerjaan pemancangan menggunakan Crane Pile Drive
Hammer 5 ton. Dalam pemilihan hammer harus disesuaikan
berdasarkan beratnya sehingga tidak merusak tiang
pancang.
b. Tiang Pipa Beton harus dipancang hingga mencapai
kedalaman sesuai dengan gambar atau sesuai dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan dimana penambahan
kedalaman pemancangan tidak lebih dari 20 mm untuk 10
pukulan terakhir.
c. Tiang Pipa Beton harus dipancang secara akurat di lokasi
yang benar, di garis yang benar baik secara lateral atau
longitudinal sesuai dengan gambar.
2. Pemancangan Tiang Pipa Beton menggunakan crawler crane
service dan peralatan beserta bahan pendukung lainnya.
3. Instal kolom guide beam dengan rangka guide beam
menggunakan mesin las.
4. Guide beam berfungsi sebagai pemandu dalam pemancangan
Tiang Pipa Beton agar tetap sesuai dengan titik yang
direncanakan.
service.
P Y
5. Proses lifting Tiang Pipa Beton dibantu dengan crawler crane
C O
stockyard dan diletakan pada titik yang direncanakan.
7. Tiang Pipa Beton memiliki lifting hole untuk mempermudah
dalam proses lifting dan meminimalisir terjadinya Tiang Pipa
Beton terlepas dari sling crawler crane service.
O T
8. Setelah Tiang Pipa Beton W400 berada di titik yang
direncanakan, Crane Piling menekan Tiang Pipa Beton W400
dengan metode flying hammer.
N
9. Pengukuran terhadap kenaikan Tiang Pipa Beton yang sudah
terpancang akibat dari pemancangan pada lokasi yang
O
bersebelahan (uji kenaikan/heave check). Tahapan dalam
melakukan heave check:
dilakukan.
P Y
diselesaikan dan setelah uji perlawanan atau calendaring
C O
dicatat oleh Penyedia dan dilaporkan kepada Direksi
Pekerjaan yang ditunjuk selama pelaksanaan pekerjaan dan
persetujuan final akan diberikan oleh Direksi Pekerjaan
dalam 3 hari setelah pemancangan Tiang Pipa Beton terakhir
f.
T
dilakukan. Sampai persetujuan tersebut diberikan, tidak ada
O
peralatan yang didemobilisasi.
Apabila Tiang Pipa Beton mengalami kerusakan pada saat
N
proses pemancangan, baik percobaan atau sebaliknya atau
kesalahan perletakan atau kegagalan pada saat
O
pembebanan, Penyedia harus menambahkan sejumlah
Tiang Pipa Beton pada lokasi yang ditentukan Direksi
P Y
j) Penggunaan sambungan (jika digunakan), jumlah dan tipe
cm
m) Alat pemukul yang digunakan C O
k) Waktu (mulai dan berakhirnya proses pemancangan)
l) Jumlah pukulan dan rata-rata jumlah pukulan untuk setiap 50
O T
n) Seluruh informasi lainnya yang dibutuhkan Direksi
N
menunjukan setiap pengukuran selama proses pemancangan.
Jika pemancangan dimulai, pemancangan harus dilaksanakan
Y
kepada Direksi untuk disetujui sebelum dipasang di lapangan.
P
b. Detail dari sambungan Tiang Pipa Beton harus terdiri dari:
- Sistem penyambungan yang akan digunakan
-
-
-
Prosedur pengelasan
C O
Detail dan kualitas material pengelasan
O T
Beton, laporan harus segera diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan. Hal-hal yang harus termasuk dalam laporan tersebut
paling sedikit meliputi hal-hal sebagai berikut:
N
a. Ringkasan pekerjaan (gambar, metode, tanggal pelaksanaan,
dan lain sebagainya)
O
b. Laporan pemukulan tiang pancang
c. Laporan harian dan laporan inspeksi:
P Y
20. Besaran nilai Deformasi harus dicatat secara Periodik dalam
bentuk tabel dan dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dengan
dibantu Supervisi.
C O
21. Penyedia jasa bersama Direksi Pekerjaan dan Supervisi
lapangan berkewajiban menjaga agar besaran nilai Deformasi
berada dibawah nilai toleransi dari yang telah ditetapkan
sebelumnya.
e. Pembayaran:
O T
Pembayaran pemasangan Tiang Pipa Beton dilakukan setelah material
N
Tiang Pipa Beton telah terpasang di lokasi sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran pemasangan
O
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan pada kedalaman Tiang
D
Pipa Beton yang masuk ke tanah asli yang disepakati bersama.
Tiang Pipa Beton permanen akan diukur sebagai penjumlahan dalam m
dari panjang Tiang Pipa Beton yang diukur dari ujung tiang pancang ke
bagian yang dipotong sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Batang
pengikat, tiang atau balok jangkar, wailing, dan sebagainya jika ada,
tidak diukur atau dibayarkan.
Pembayaran untuk pekerjaan pemancangan akan dilakukan sebagai
jumlah meter tiang yang tertanam pada lokasi dengan unit yang ada
pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga unit akan dianggap
mencakup kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan dan
pemancangan Tiang Pipa Beton, pemotong tiang sesuai panjang yang
diperlukan, pengecatan atau perbaikan, batang pengikat, tiang atau
balok jangkar, pembersihan dan pembuangan hasil
bongkaran/pemotongan, wailing apapun dan pekerjaan lainnya yang
diperlukan atau insidental lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
No. Alat
1 Excavator Standard
Jumlah
1
P Y
O
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No. Bahan/Material
1 Pasir Urug
C
No.
1 Pekerja
O T
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
N
2 Mandor 1
d. Tahapan Pekerjaan:
D O
Mulai
Persiapan
Pengurugan
P Y
Selesai
C O
Gambar 13. 17 Bagan Alir Urugan Pasir Urug Tebal 20 cm
i. Persiapan:
T
1. Penyedia wajib menyerahkan spesifikasi bahan urugan sebelum
O
pengiriman ke lokasi pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan.
N
2. Pasir urug yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang
bersih, tajam dan keras, bebas lumpur, tanah lempung dan lain
sebagainya, seperti diisyaratkan dalam NI-3 (PUBI tahun 1982)
P Y
3. Tebal lapisan pasir urug sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
Ukuran tebal yang dicantumkan dalam gambar adalah ukuran
tebal padat.
e. Pembayaran:
O
4. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
C
T
Kuantitas urugan pasir yang diukur menurut ketentuan di atas, akan
dibayar menurut satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan
O
dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing Mata
Pembayaran dan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
N
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
O
13.2.3.10 Beton Bo Ready Mix K.100 (Lantai Kerja), Tebal = 10 cm
a. Alat yang dibutuhkan:
D
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No. Bahan/Material
1 PC/portland cement
2 PB/pasir beton
3 Kr/kerikil
4 Air
d. Tahapan Pekerjaan:
Mulai
Persiapan
P Y
C O
Pembuatan patok Leveling
O T
Pengecoran Lantai Kerja
D O Selesai
Gambar 13. 18 Bagan Alir B0 Ready Mix K.100 (Lantai Kerja), tebal = 10 cm
i. Persiapan:
1. Penyedia wajib menyerahkan spesifikasi bahan dan metode
kerja sebelum pengiriman bahan ke lokasi pekerjaan kepada
Direksi Pekerjaan.
2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan.
ii. Pelaksanaan:
1. Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran
dengan theodolith untuk menentukan leveling lantai kerja.
2. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang
diberi warna cat.
3. Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan
sesuai rencana.
4. Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah
terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
5. Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah
atau kotoran.
P Y
6. Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai
acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih
C O
dahulu dibuat kepalan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai
kerja.
7. Beton lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul
maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah
O T
ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok
level satu dengan yang lainnya.
e. Pembayaran:
N
Kuantitas pekerjaan lantai kerja beton B0 yang diukur menurut
ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
D O
harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
masing-masing Mata Pembayaran dan berdasarkan hasil opname
bersama
Pekerjaan.
antara Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi
d. Tahapan Pekerjaan:
Mulai
P Y
C O
Persiapan
Selesai
i. Persiapan:
1. Sebelum dilakukan kegiatan pekerjaan, Penyedia harus
menyampaikan rencana kerja dan metode pelaksanaan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
2. Batu bata marah yang digunakan batu bata merah ex. lokal
dengan kualitas terbaik yang disetujui Direksi Pekerjaan, siku
dan berukuran sama.
ii. Pelaksanaan:
1. Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk
campuran 1 PC : 5 pasir pasang.
2. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan
P Y
lantai dasar, dinding didaerah basah setinggi 160 cm dari
permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar
menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk
3.
4.
atau drum hingga jenuh.
C O
rapat air dengan campuran 1pc:2 pasir pasang.
Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air
5.
disiram air. T
sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian
O
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi
N
dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta
dibersihkan.
O
6. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor
D 7.
8.
kolom praktis.
Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama
sekali tidak diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan
dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi
penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
9. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua
melebihi dari 5%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh
digunakan.
10. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish
adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan
benar-benar tegak lurus.
e. Pembayaran:
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan Pasangan Dinding Bata
Merah (Expose) Adukan Spesi 1 Pc :4psr selesai dilaksanakan dan
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
P Y
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
O
13.2.3.12 Pekerjaan Plesteran Tebal 15 mm
a. Alat yang dibutuhkan:
-
C
T
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No. Bahan/Material
1
2 Pasir pasang
N O
PC/portland cement
D O
No.
1
2
3
Pekerja
Tukang Batu
Kepala Tukang
Tenaga Kerja Jumlah
4
2
1
4 Mandor 1
d. Tahapan Pekerjaan:
Mulai
Persiapan
Pekerjaan Plesteran
Selesai
P Y
Gambar 13. 20 Bagan Alir Pekerjaan Plesteran Tebal 15 Mm, Adukan 1pc: 4psr
i. Persiapan:
C O
T
1. Sebelum dilakukan kegiatan pekerjaan, Penyedia harus
menyampaikan rencana kerja dan metode pelaksanaan untuk
2.
O
mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan plesteran dinding dilakukan pada permukaan dinding
N
bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang ditunjukkan
/disebutkan dalam gambar.
D O 3. Persyaratan Bahan:
• Semen portland harus SNI 15-2049-2004.
• Pasir harus memenuhi SNI 1969:2008.
• Air harus memenuhi SNI 03- 3449-2002.
4. Penggunaan adukan plesteran:
• Adukan 1 pc : 4 pasir dipakai untuk plesteran rapat air.
• Seluruh permukaan difinish acian dari bahan PC.
ii. Pelaksanaan:
1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan
yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Perencana/Pengawas, dan Persyaratan tertulis dalam Uraian
dan Syarat pekerjaan ini.
2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan
bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui
oleh Perencana/Pengawas sesuai Uraian dan Persyaratan
Pekerjaan yang tertulis dalam spesifikasi teknis ini.
3. Plesteran dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dari bahan
yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi
Pekerjaan dan persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat
pekerjaan ini.
4. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan
P Y
dinding beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan Urutan dan Syarat
Pekerjaan yanng tertulis dalam spesifikasi teknis ini.
5.
6. C O
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua
petunjuk dalam gambar Arsitektur terutama gambar detail dan
potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
O T
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata
di bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari
permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar
N
mandi, WC/toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk
plesteran 1 PC : 4 pasir.
O
7. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat
D8.
dikerjakan setelah plesteran berumur 8 hari (kering benar),untuk
plesteran finishing harus ditambah dengan additive plamix
dengan dosis 200-250 gram plamix untuk setiap 40 kg semen.
Semua aduk perekat diatas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.
Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat
tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit
terutama untuk adukan kedap air.
9. Pekerjaan plesteran dinding diperkenankan apabila telah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh
ruangan.
10. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan
dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih
dahulu dan semua lubang-lubang bekas bekisting atau form tie
harus tertutup aduk plesteran.
11. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang
yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acuan
diatas permukaan plesterannya).
12. Untuk dinding didalam tanah harus diberapen dengan memakai
spesi kedap air.
P Y
13. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada
permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan
C O
finishingnya, kecuali untuk menerima cat.
14. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang
tegak dan menggunakan keping plywood setebal 9 mm untuk
patokan kerataan bidang.
O T
15. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan dinding/kolom
yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang
diminta gambar. Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika ketebalan
N
melebihi 2,5 cm maka harus diberi kawat ayam untuk
menyatukan daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan
O
yang telah dijinkan.
16. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang
D bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi nat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada
petunjuk lain dalam gambar.
17. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi
lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap
jarak 2 m. Jika melebihi Penyedia Jasa berkewajiban untuk
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Penyedia Jasa.
18. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi
dari terik matahari langsung dengan bahan-bahan penutup yang
bisa mencegah penguapan air secara cepat.
19. Jika terjadi keretakan akibat pengeringan yang kurang baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas/Direksi
dengan biaya atas tanggungan Penyedia Jasa. Selama 7 hari
setelah pengacian selesai, Penyedia Jasa harus selalu
menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali
sehari.
20. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum
P Y
difinish, Penyedia Jasa wajib memeliharanya dari kerusakan dan
pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi
tanggung jawab Penyedia dan wajib diperbaiki.
O T
dilaksanakan dan memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume
pembayaran ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara
Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
N
13.2.3.13 Pemasangan Keramik Lantai (Anti Slip)Ukuran 40x40 cm
a. Alat yang dibutuhkan:
D O -
d. Tahapan Pekerjaan:
Mulai
Persiapan
O T
Pembuatan adukan perekat keramik
N Pemasangan keramik
D O Selesai
Gambar 13. 21 Bagan Alir Pekerjaan Keramik Lantai (Anti Slip) Ukuran 40×40 cm
i. Persiapan:
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
lantai keramik.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja: keramik tile 40x40 cm, keramik 20x25
cm, semen PC, pasir, semen grouting nat, air, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain: gerinda, palu karet,
meteran, waterpass, benang, selang dan air.
ii. Pelaksanaan:
1. Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan
disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan
keramik.
2. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air hingga jenuh sebelum
dipasang.
3. Buat adukan untuk pasang keramik.
4. Pasang benang untuk sumbangan mendapat pasangan
permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
5.
6.
yang ditebar permukaannya yang rata/flat.
P Y
Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m supaya adukan
7.
rongga.
O
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan
C
pada adukan yang sudah ditebar dengan perekat acian.
Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya
8. T
dengan contoh kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
O
Pada ketika pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu
karet untuk mendapat permukaan lantai keramik yang rata.
9.
N
Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan
waterpas.
O
10. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa
ketika untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan
P Y Jumlah
6
2
1
4 Mandor
d. Tahapan Pekerjaan:
i. Persiapan:
C O 1
1.
2.
Sebelum
O T
dilakukan kegiatan pekerjaan,
N
Direksi Pekerjaan beserta ketentuan/persyaratan jaminan pabrik
untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan yang tidak disetujui
D O 3.
harus diganti tanpa biaya tambahan.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, bahan
pengganti harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan
contoh yang diajukan Penyedia.
4. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan dalam
keadaan cuaca lembab dan hujan atau keadaan angin berdebu,
yang akan mengurangi kualitas pengecatan dalam keadaan
terlindung dari basah dan lembab ataupun debu.
5. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-benar sudah
dipersiapkan untuk pengecatan, sesuai persyaratan pabrik cat
dan bahan yang bersangkutan. Permukaan yang akan dicat
harus benar-benar kering, bersih dari debu, lemak/minyak dan
noda-noda yang melekat.
ii. Pelaksanaan:
1. Kesiapan dinding dalam aplikasi cat harus didasarkan pada
evaluasi pabrik cat yang dipilih atau ditunjuk.
2. Sapukan semua dasar dengan cat dasar memakai kuas.
Penyemprotan hanya diijinkan dilakukan bila disetujui Direksi
Pekerjaan.
3. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir
yang kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan
P Y
dilakukan sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan,
serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan
pabrik yang bersangkutan.
4.
5. C O
Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan termasuk penggunaan ongkos, pencucian
dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering.
Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan
O T
mengganggu pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang
sudah terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna diulang dan
diperbaiki atas tanggungan Penyedia.
1.
N
iii. Pengendalian Mutu Pekerjaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia wajib melakukan
O
percobaan atas semua pekerjaan yang akan dilaksanakan atas
biaya sendiri. Pengecatan yang tidak disetujui Direksi Pekerjaan
D 2.
harus diulangi/diganti, atas biaya Penyedia.
Pada waktu penyerahan, pihak pabrik dengan Penyedia harus
memberi jaminan selama minimal 2 tahun atas semua pekerjaan
pengecatan, terhadap kemungkinan cacat karena cuaca warna
dan kerusakan cat lainnya.
3. Direksi Pekerjaan berhak meminta pengulangan pengujian bila
dianggap perlu, dan dalam hal pengujian yang telah dilakukan
dengan baik atau kurang memuaskan, maka biaya
pengujian/pengulangan pengujian merupakan tanggung jawab
Penyedia.
e. Pembayaran:
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan pengecatan dinding selesai
dilaksanakan dan memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume
pembayaran ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara
Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
P Y
O
2 Sealant
3 Daun Pintu Alumunium
O T Tenaga Kerja
N
Mandor
d. Tahapan Pekerjaan:
1
D Oi. Persiapan:
1. Sebelum dilakukan kegiatan pekerjaan, Penyedia
menyampaikan rencana kerja dan metode pelaksanaan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
harus
7.
Y
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
P
Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering dan dijaga
agar tidak terjadi abrasi atau kerusakan lain serta tidak dekat
dengan tempat pembakaran.
C O
ii. Pelaksanaan Pemasangan Kusen Alumunium:
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia wajib meneliti gambar-
O T
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus
diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan
2.
N
sistem konstruksi bahan lain.
Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu
O
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran
dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
D 3.
jawabkan.
Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi
untuk menghindarkan penempelan debu besi
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat
pada
9.
oleh sealant yang sudah disetujui Pengawas.
P Y
Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup
Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen
C O
aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding
ringan/grout.
O T
adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton
N
yang diijinkan adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur adalah
3 mm.
O
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara,
terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan
P Y
20. Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi
dengan “Corrugated Card Board” dengan hati-hati agar
terlindung dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
C O
21. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya,
bahan pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium
yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air
bersih, sebelum kering sapukan dengan kain yang halus
O T
kemudian baru diberikan bahan pelindung.
22. Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan bahan
alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya
N
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic
O
varnish atau yang lainnya.
23. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar
5.
mata.
P Y
Pada akhir bagian daun pintu harus disambung dengan kuat dan
teliti dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus
6.
C O
rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.
Angkur-angkur untuk daun pintu aluminium terbuat dari steel
plate tebal 2,3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13
7. T
mikron dan ditempatkannya pada interval 300 mm.
O
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hari
N
line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat
kebutuhan terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
O
8. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana daun
pintu aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya
D9.
maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chromium untuk menghindari kontak korosi.
Toleransi Puntiran : Pemasangan semua pintu terhadap kusen
yang diijinkan adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur adalah
3 mm.
10. Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah mendapat
persetujuan Pengawas.
11. Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar
tegak lurus terhadap gari horizontal. Jarak pemasangan kisi-kisi
sesuai dengan gambar perencanaan.
12. Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah
terpilih dan tidak ada bagian yang cacat atau tergores.
13. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi
dari produsen atau yang disetujui Pengawas.
14. Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi
dengan “Corrugated Card Board” dengan hati-hati agar
terlindung dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
15. Bila daun pintu ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya,
bahan pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium
yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air
P Y
bersih, sebelum kering sapukan dengan kain yang halus
C O
bahan alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic
varnish atau yang lainnya.
O T
17. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar
bangunan maka sekeliling kaca yang berhubungan langsung
dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape untuk
N
mencegah korosi selama masa pembangunan.
O
iv. Pengendalian Mutu Pekerjaan
1. Semua bahan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan
D 2.
yang telah disetujui Direksi Pekerjaan.
Kusen aluminium dan daun pintu alumunium terpasang dengan
kuat, dan setiap hubungan sudut harus 90°. Apabila tidak
terpenuhi maka harus dibongkar atas biaya Penyedia.
3. Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan
sempurna.
4. Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap, sempurna
dan harus sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.
5. Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak
boleh timbul getaran. Apabila masih terjadi getaran, maka profil
rubber seal pemegang kaca harus diganti atas biaya Penyedia.
a. Pembayaran:
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan pengadaan dan pemasangan
kusen pintu alumunium dan daun pintu alumunium selesai dilaksanakan
dan memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
P Y
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No.
1
2
Kusen Alumunium
Sealant
C O
Bahan/Material
No.
1 Pekerja
T
Jendela Kaca Alumunium
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
O
4 Mandor 1
d. Tahapan Pekerjaan:
D i. Persiapan:
1. Sebelum dilakukan kegiatan pekerjaan, Penyedia
menyampaikan rencana kerja dan metode pelaksanaan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
harus
6.
Y
kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2.
P
Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih
dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan,
7.
O
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering dan dijaga
C
agar tidak terjadi abrasi atau kerusakan lain serta tidak dekat
dengan tempat pembakaran.
1. T
ii. Pelaksanaan Pemasangan Kusen Alumunium:
O
Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia wajib meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus
N
diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan
O
sistem konstruksi bahan lain.
2. Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu
D 3.
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran
dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi
untuk menghindarkan penempelan debu besi pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan
pada permukaannya.
4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon)
dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh
mata.
5. Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi
untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.
6. Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate
tebal 2,3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron
dan ditempatkannya pada interval 300 mm.
7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hari
8.
Y
line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat
P
kebutuhan terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup
9.
O
oleh sealant yang sudah disetujui Pengawas.
Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen
C
aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
O T
chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding
adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton
N
ringan/grout.
11. Toleransi Puntiran: Pemasangan semua pintu terhadap kusen
O
yang diijinkan adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur adalah
3 mm.
P Y
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic
varnish atau yang lainnya.
C O
19. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar
bangunan maka sekeliling kaca yang berhubungan langsung
dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape untuk
mencegah korosi selama masa pembangunan.
O T
iii. Pelaksanaan Pemasangan Jendela Kaca Alumunium:
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia wajib meneliti gambar-
N
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus
diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail
O
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan
sistem konstruksi bahan lain.
pada permukaannya.
3. Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya
dibuat fixed dengan beads. Beads dimaksud harus dari
aluminium extruded shape dan dilengkapi dengan neoprene.
Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing
untuk penahan air hujan.
4. Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah mendapat
persetujuan Pengawas.
5. Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar
tegak lurus terhadap gari horizontal. Jarak pemasangan kisi-kisi
sesuai dengan gambar perencanaan.
6. Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah
terpilih dan tidak ada bagian yang cacat atau tergores.
7. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem
kosen penggantung.
8. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya,
P Y
bahan pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium
yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air
bersih, sebelum kering sapukan dengan kain yang halus
9.
O
kemudian baru diberikan bahan pelindung.
Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan bahan
C
alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
O T
corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic
varnish atau yang lainnya.
10. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar
N
bangunan maka sekeliling kaca yang berhubungan langsung
dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape untuk
O
mencegah korosi selama masa pembangunan.
11. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti
5.
sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.
P Y
Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak
boleh timbul getaran. Apabila masih terjadi getaran, maka profil
e. Pembayaran:
C O
rubber seal pemegang kaca harus diganti atas biaya Penyedia.
T
Pemasangan kusen pintu alumunium dan jendela kaca alumunium
selesai dilaksanakan dan memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan.
O
Volume pembayaran ditentukan berdasarkan hasil opname bersama
antara Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
N
13.2.3.17 Pengadaan dan Pemasangan Rolling Door Alumunium (lengkap)
O
a. Alat yang dibutuhkan:
D
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No.
1
Bahan/Material
Rolling Door Alumunium
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
No. Tenaga Kerja Jumlah
1 Pekerja 2
2 Tukang Khusus Alumunium 2
3 Kepala Tukang 1
4 Mandor 1
d. Tahapan Pekerjaan:
i. Persiapan:
1. Sebelum dilakukan kegiatan pekerjaan, Penyedia harus
menyampaikan rencana kerja dan metode pelaksanaan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
2. Penyedia harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan contoh
potongan Rolling Door Alumunium, beserta brosur lengkap dari
pabrik/produsen. Penyedia harus membuat shop drawing untuk
dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan.
3. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan
syarat-syarat dari pekerjaan aluminium
P Y
serta
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
ii. Pelaksanaan:
memenuhi
1.
C O
Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia wajib meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus
diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail
T
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan
sistem konstruksi bahan lain.
2.
untuk
N O
Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi
menghindarkan penempelan debu besi
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan
pada
D O 3.
4.
pada permukaannya.
Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah
terpilih dan tidak ada bagian yang cacat atau tergores.
Bila bahan ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya,
bahan pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium
yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air
bersih, sebelum kering sapukan dengan kain yang halus
kemudian baru diberikan bahan pelindung.
5. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan
dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan
petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas meliputi gambar
denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
6. Bersihkan tempat kerja dari bahan yang dapat mengganggu
pelaksanaan persiapkan bahan dan alat yang dipergunakan.
7. Lakukan marking pada sisi yang akan dipasang sesuai dengan
kedataran kuhmt terlebih dahulu cek ulang kedataran
pemasangan rolling door.
8. Setelah semuanya dipastikan sesuai dengan yang diharapkan,
lakukan pengencangan untuk mematenkan pemasangan rolling
door.
e. Pembayaran:
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan
P
Pemasangan Rolling Door Alumunium selesai dilaksanakan danY
pengadaan
C
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan. O
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
O T
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No.
1 N
Kusen Alumunium
Bahan/Material
D O
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
No. Tenaga Kerja Jumlah
1 Pekerja 2
2 Tukang Khusus Alumunium 2
3 Kepala Tukang 1
4 Mandor 1
d. Tahapan Pekerjaan:
P Y
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
O
13.2.3.19 Pengadaan dan Pemasangan Partisi Kaca 5 Mm Rayben
Rangka Alumunium (C. Room)
a. Alat yang dibutuhkan:
-
C
No.
1 Partisi Kaca
T
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
O
Bahan/Material
N
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
D O No.
1
2
3
4
Pekerja
Tenaga Kerja
d. Tahapan Pekerjaan:
5. Jika sealant sudah terpasang dengan baik dan partisi sudah dipasang
seharusnya wajib dilakukan pengecekan apakah partisi tersebut
sudah terpasang dengan baik untuk menjamin keselamatan penghuni
didalamnya
e. Pembayaran
Y
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
P
Plester Dan Aci
C O
13.2.3.20 Pekerjaan Pagar Bata Merah Adukan Spesi 1 Pc 4psr Termasuk
O T
13.2.3.21 Railing Pagar Balkon Material Bata Diplester Diberi Void @ 0.8 x
0.15 m
N
13.2.3.22 Pengadaan dan pemasangan Box Culvert, b= 1.5 m, L= 1.00m
a. Alat yang dibutuhkan:
D O
No.
1
2
Truck Crane
Excavator
Alat Jumlah
1
1
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No. Material
Box Culvert - Heavy Duty Dimensi (p x l x t : 1.0
1
m x 1.5 m x 1.5 m)
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
Mulai
P Y
O
Setting box culvert kedalam lubang galian
C
T
Pengurukan dan pemadatan area pekerjaan saluran Box Culvert
N O Selesai
Gambar 13. 22 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Box Culvert, b= 1.5
m, L= 1.00m
D O
i. Persiapan :
1. Sebelum melakukan pengadaan,
menyampaikan usulan rencana pengadaan yang berisikan
Penyedia harus
e. Pembayaran:
Pembayaran kepada Penyedia akan dilakukan berdasarkan jumlah
pemasangan Box Culvert, b= 1.5 m, L= 1.00m dengan harga satuan
pembayaran atas dasar kemajuan pekerjaan yang disahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
P Y
13.2.4.1 Overhead crane 3 ton, panjang = 5.00 m, termasuk Girder Beam,
Hoist Crane (lengkap)
Black Steel
C O
13.2.4.2 Pipa Buang (Disharge Pipe) 400 mm, Panjang= 20 M, Material
T
13.2.4.4 Pengadaan & Pemasangan Tangki BBM Kapasitas 1000 L
termasuk konstruksi dudukannya dan perlengkapannya (lengkap)
a. Alat yang dibutuhkan:
O
N
No. Alat Jumlah
1 Service Crane 1
Alat Bantu (Chain Block,
2 1
O
No.
Webbing Sling)
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
D Material
3
2 Pipa BBM Sesuai
Kebutuhan
3 Tools Kit dan asesoris` Sesuai
Kebutuhan
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
Mulai
Mobilisasi Material
Testing
P Y
Selesai
C O
Gambar 13. 23 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan & Instalasi Pemasangan Tangki BBM
i. Uraian Proses
O
1) Mobilisasi Material
T
Kapasitas 1000 L Termasuk Konstruksi Dudukannya dan Perlengkapannya
N
Proses mobilisasi material dan alat untuk ke posisi lokasi instalasi
2) Survey dan Stacking Out
e. Pembayaran:
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
P
b.
No.
1 Service Crane
2 Alat Bantu
Alat
No.
1
2
Pintu Air
Frame Pintu Air
T
Material
O
Jumlah
2
2
3
4
N
Spindle Aktuator
Manual Gate Pisitioner
4
2
c.
D O No.
Tenaga kerja yang dibutuhkan:
1 Pekerja
Personil Jumlah
6
2 Supervisor 1
d. Tahapan Pekerjaan:
Mulai
Y
AIr
P
Pemasangan dan setting
aktuator
Testing
Selesai
C O
Gambar 13. 24 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air
i. Uraian Proses
O T
N
1) Survey dan Stacking Out
Penentuan posisi instalasi pompa sesuai dengan gambar yang
O
tersedia
2) Fabrikasi Pintu Air dan Mobilisasi
Y
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
O
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan. P
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
C
13.2.4.6 Pengadaan Pompa Submersible (celup) kapasitas 350 l/dtk (0.35
m3/detik)
No.
O T
Alat Jumlah
N
1 Service Crane 1
Alat Bantu (Chain Block,
2 1
Webbing Sling)
O
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
d. Tahapan Pekerjaan:
Mulai
Mobilisasi Material
P Y
O
Instalasi OHC
C
Instalasi pompa
submersible dan pipa
pelengkap
O T Testing
Selesai
N
Gambar 13. 25 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pompa
Submersible (celup)
D O
i. Uraian Proses
1) Mobilisasi Material
Proses mobilisasi material dan alat untuk ke posisi lokasi instalasi
2) Survey dan Stacking Out
Penentuan posisi instalasi pompa sesuai dengan gambar yang
tersedia
3) Pemasangan Frame dan Rail Beam OHC
Proses instalasi dimulai dengan pemasangan Frame dan rail
OHC sebagai dudukan girder OHC
4) Instalasi OHC
OHC ditempatkan diposisi rail beam dan di setting movable untuk
proses perawatan Pompa Submersible
5) Instalasi Pompa Submersible dan Pipa Pelengkap
Instalasi Pompa menggunakan bantuan alat bantu dan OHC
yang telah terpasang, dilanjutkan dengan koneksi pipa sebagai
pengarah buangan.
6) Testing
Sebelum melakukan pengadaan, Penyedia harus menyampaikan
P Y
usulan rencana pengadaan yang berisikan spesifikasi teknis pompa
submersible, rencana dan jadwal pelaksanaan fabrikasi kepada Direksi
O
Pekerjaan dan PPK untuk mendapat persetujuan.
Penyedia harus menyediakan pompa submersible untuk melaksanakan
C
pekerjaan pemasangan pompa submersible sesuai spesifikasi teknis.
T
e. Pembayaran:
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan
O
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
N
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
D O
13.2.4.7 Pengadaan Pompa Submersible (celup) kapasitas 400 l/dtk
(Cadangan-Jockey)
a. Alat yang dibutuhkan:
d. Tahapan Pekerjaan:
P Y
Mulai
C O
Mobilisasi Material
N Instalasi OHC
D O Instalasi pompa
submersible dan pipa
pelengkap
Testing
Selesai
1) Mobilisasi Material
Proses mobilisasi material dan alat untuk ke posisi lokasi instalasi
2) Survey dan Stacking Out
Penentuan posisi instalasi pompa sesuai dengan gambar yang
tersedia
3) Pemasangan Frame dan Rail Beam OHC
Proses instalasi dimulai dengan pemasangan Frame dan rail
OHC sebagai dudukan girder OHC
4) Instalasi OHC
OHC ditempatkan diposisi rail beam dan di setting movable untuk
proses perawatan Pompa Submersible
5) Instalasi Pompa Submersible dan Pipa Pelengkap
P Y
Instalasi Pompa menggunakan bantuan alat bantu dan OHC
pengarah buangan.
6) Testing
C O
yang telah terpasang, dilanjutkan dengan koneksi pipa sebagai
O T
Sebelum melakukan pengadaan, Penyedia harus menyampaikan
usulan rencana pengadaan yang berisikan spesifikasi teknis pompa
N
submersible, rencana dan jadwal pelaksanaan fabrikasi kepada Direksi
Pekerjaan dan PPK untuk mendapat persetujuan.
Penyedia harus menyediakan pompa submersible untuk melaksanakan
D O
pekerjaan pemasangan pompa submersible sesuai spesifikasi teknis.
e. Pembayaran:
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
1 Trafo 3
2 Kabel Power Sesuai
3 Panel Pembagi
4 Tools Kit dan asesoris`
Kebutuhan
3
Sesuai
P
Kebutuhan
Y
O
5 Genset 150 KVA 3
6 Exhaust Genset 150 KVA 3
7 Pipa baja dan pelat baja Sesuai
No.
1 Pekerja
2 Supervisor
O T
Personil Jumlah
10
1
N
d. Tahapan Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Trafo:
D O
Mulai
Mobilisasi Material
Positioning Trafo
Penyambungan trafo
dengan tarikan PLN
Testing
P Y
Selesai
C O
Gambar 13. 27 Bagan Alir Pengadaan dan Pemasangan Trafo
T
i. Uraian Proses
1) Mobilisasi Material
N O
Proses mobilisasi material dan alat untuk ke posisi lokasi instalasi
2) Survey dan Stacking Out
Penentuan posisi instalasi pompa sesuai dengan gambar yang
tersedia
Mulai
P Y
C O
Mobilisasi Material
O T Pembuatan dudukan
Genset
Positioning Genset
N Penyambungan kabel
power dan pipa BBM
D O Testing
Selesai
Gambar 13. 28 Gambar 13. 62 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan
Genset kapasitas 150 KVA
i. Uraian Proses
1) Mobilisasi Material
Proses mobilisasi material dan alat untuk ke posisi lokasi instalasi
2) Survey dan Stacking Out
Penentuan posisi instalasi pompa sesuai dengan gambar yang
tersedia
3) Pembuatan Dudukan Genset
Dudukan Genset disediakan menggunakan material beton dan
disediakan secondary containment
4) Positioning Genset
Genset ditempatkan diposisi dudukan menggunakan alat bantu
dan service crane.
5) Penyambungan kabel power dan pipa BBM
P Y
Power outgoing dari Genset disetting menyambung ke Panel
Pembagi dan setting ATS untuk backup otomatis PLN, selanjutnya
6) Testing
C O
paralel dengan koneksi pipa BBM sebagau bahan bakar Genset..
T
usulan rencana pengadaan yang berisikan spesifikasi teknis genset,
rencana dan jadwal pelaksanaan fabrikasi kepada Direksi Pekerjaan
N O
dan PPK untuk mendapat persetujuan.
Penyedia harus menyediakan genset untuk melaksanakan pekerjaan
pemasangan genset sesuai spesifikasi teknis antara lain kapasitas 150
KVA.
D O
f. Pembayaran
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
No. Bahan/Material
1 Grounding Road
2 Kabel Grounding
No.
1
2
3
Pekerja
Mandor
Tukang Las
Tenaga Kerja Jumlah
5
1
1
P Y
d. Tahapan Pekerjaan:
i. Persiapan:
C O
1. Sebelum dilakukan kegiatan pengadaan dan pemasangan
T
grounding system, Penyedia harus menyampaikan rencana kerja
dan metode pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan dari
O
Direksi Pekerjaan.
N
2. Penyedia melakukan pemilihan lokasi pemasangan dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
- Rencanakan berapa titik yang akan ditanamkan. Pemasangan
P Y
harus memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Pemilihan
bahan dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
- Pemilihan grounding road dan kabel grounding yang akan
C O
dipasang harus sesuai standar, baik jenis maupun ukurannya.
- Grounding road yang paling bagus adalah pipa padat yang
terbuat dari tembaga. Disamping sebagai daya hantar yang
kuat, tembaga tidak mudah berkarat.
O
mudah berkarat.T
- Penggunaan besi biasa harus dihindari karena bahan ini sangat
N
ii. Pelaksanaan:
1. Penanaman Grounding Road
P Y
dengan kabel grounding adalah dengan sistem pengelasan
dengan menggunakan alat Cadweld. Setiap penyambungan
harus menggunakan bubuk mesiu standar, karena pemakaian
grounding.
O T
- Sebelum pengelasan dilakukan, seluruh permukaan yang akan
dilas harus dibersihkan dari kotoran. Dicuci dengan bersih,
N
kemudian digosok dengan sikat besi. Permukaan tidak boleh
dalam keadaan basah. Proses las harus dilakukan dengan
O
benar. Alat harus ditutup dengan rapat sebelum dilakukan
pemantikan. Ketika proses cadweld sudah selesai
P Y
- Setelah semua sambungan telah di koneksi dengan sistem
cadwell, berikan pipa marking di tempat grounding rod tersebut.
Gunakan pipa PVC 4 ‘’ dan ditutup dop pipa.
C O
- Kemudian lakukan penimbunan tanah didaerah galian sampai
ketinggian 20 cm kemudian dipadatkan. Kemudian beri tanda
misalnya batu bata supaya dikemudian hari jika ada penggalian
di sepanjang areal penanaman kabel, maka kabel akan aman.
O T
- Setelah bata terpasang semua, kemudain timbun kembali
hingga penuh. Lakukan penimbunan hingga betul betul padat.
e. Pembayaran:
N
Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran
D O
ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia,
Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
Y
2 Mandor 1
d. Tahapan Pekerjaan:
i. Persiapan, yang terdiri dari:
O
1. Menentukan stake out trase pemancangan. P
2. Menginventarisasi bangunan-bangunan yang berada pada trase
pemancangan.
3. Menyiapkan rencana
C
pembongkaran bangunan beserta
T
rencana lokasi pembuangan puingnya dan
persetujuan rencana tersebut kepada Direksi Pekerjaan.
O
4. Bangunan-bangunan yang akan dibongkar harus memperoleh
mengajukan
N
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
ii. Pelaksanaan Pembongkaran Bangunan, yang terdiri dari:
1. Bangunan dibongkar menggunakan excavator standar.
e. Pembayaran:
yang telah disiapkan menggunakan dump truck.
P Y
13.2.6.1.8 Pekerjaan Pengecatan (Coating batu bata exposed)
N
13.2.6.3.2.2 Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)
13.2.6.3.2.3 Pemasangan 1m3 Pondasi batu Belah Mortar Tipe N (5,2
Mpa) 1 SP : 4 PP
D O
13.2.6.3.2.4 Pekerjaan Penulangan Ulir D13
13.2.6.3.2.5 Beton K225 Pagar
13.2.6.3.2.6 Bekisting Multipleks Pagar
13.2.6.3.2.7 Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata Merah Tebal 1 Batu
13.2.6.3.2.8 Pekerjaan Pengecatan (Coating batu bata exposed)
13.2.6.3.2.9 Pekerjaan Cerucuk Dolken Ø 10 cm L : 2 m
13.2.6.3.2.10 Beton Kanopi
13.2.6.3.2.11 Pemasangan 1 m2 Bekisting untuk Kolom Beton Bangunan
Gedung
13.2.6.3.2.12 Pemasangan 1 m2 Bekisting untuk Balok Bangunan Gedung
13.2.6.3.3 Pekerjaan Kusen
13.2.6.3.3.1 Pemasangan Pintu dan Kusen Aluminium (210 x 80)
13.2.6.3.3.2 Jendela Geser + Kusen Alumunium Lengkap
13.2.6.3.3.3 Jendela Geser + Kusen KM
13.2.6.3.3.4 Kusen & Daun Pintu KM/WC UPVC Lengkap
Y
13.2.6.3.4.7 Pekerjaan Keramaik Dinding Kamar mandi 20 x 20
O
13.2.6.3.6.1 Pipa PVC 4''
13.2.6.3.6.2 Pipa PVC 3''
T
13.2.6.3.5.7 Lis Plafond Kayu Profile
N
13.2.6.3.6.3 Pipa PVC 2''
13.2.6.3.6.4 Pipa 1.5'' (Vent Pipe)
13.2.6.3.6.5 Pemasangan Closet jongkong CE 7
D O
13.2.6.3.6.6 Kitchen Zink
13.2.6.3.6.7 Bio Septictank 800 Liter
13.2.6.3.6.8 pemasangan Bak resapan
13.2.6.3.6.9 Pemasangan Kran air 1/2''
13.2.6.3.6.10 Pemasangan Floor Drain
No. Bahan/Material
1
P Y
1
No.
1
Timbunan Sirtu
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
Pekerja
Tenaga Kerja
C O Jumlah
2
2 Mandor
d. Tahapan Pekerjaan:
O T 1
N
D O
Mulai
Pengukuran
Y
Pemindahan tanah dari
dumptruck
O P
Pencatatan dan pelaporan
elevasi timbunan C
O TSelesai
N
O
i. Persiapan:
1. Sebelum dilakukan kegiatan timbunan sirtu, Penyedia harus
e. Pembayaran:
Pembayaran pekerjaan timbunan sirtu dilakukan setelah pekerjaan
timbunan sirtu selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
P Y
persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan
berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia, Konsultan
Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
O T
Alat Jumlah
1
1
No. N
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
Bahan/Material
D O
1
2
Pasir Beton
Paving Block
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
P Y
Selesai C O
Memadatkan paving block yang sudah terpasang
O T
Gambar 13. 30 Bagan Alir Pekerjaan Timbunan Sirtu
N
harus dipastikan struktur dari lahan yang hendak di Paving dalam
keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan
dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini
D O
perlu dilakukan agar lahan yang telah dipasang paving block tidak
amblas.
i. Persiapan
1. Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan
terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan
sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage
(water run off).
2. Pekerjaan lapisan subbase harus diadaptasi dari gambar. Profil
lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai minimal
kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan dimana
ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving.
3. Kanstin harus sudah terpasang sebelum pemasangan paving
block dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menahan paving block
pada tiap sisi agar paving block tidak bergeser akan lebih rapi
pada hasil akhirnya.
ii. Pemasangan Paving Block
1. Spesifikasi paving block yang harus dipasang adalah memiliki
tebal 8cm dengan warna natural dan kualitas minimal setara
dengan K250.
2. Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan
kemudian diratakan.
3.
P Y
Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan,
sementara pekerja pemasang paving block berada diatas paving
block yang telah terpasang.
4.
5. C O
Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving
block (las-lasan), potong paving block dengan menggunakan alat
pemotong paving block/paving block.
Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya
6. paving
T
kita lakukan pengisian antar naat paving block tersebut
O
(pengisian joint filler) dengan menggunakan abu batu.
Padatkan block yang telah terpasang dengan
N
menggunakan baby roller atau stamper kodok 1 hingga 2 kali
putaran biar timbul gaya saling mengunci antar paving block satu
O
sama lainnya.
7. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari
Y
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No. Bahan/Material
1
2
3
Kansteen Beton 15/50
PC (Cement Portland)
Pasir Beton
O P
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
N
D O
Mulai
Pembuatan haunching
P
Pelekatan antar kanstin dengan mortar
Y
Selesai
C O
Gambar 13. 31 Bagan Alir Pengadaan dan Pemasangan Kanstin
O T
Kanstin adalah beton tepi atau pembatas jalan dengan trotoar atau
median jalan atau paving block yang berfungsi sebagai pengunci agar
N
struktur bagian tengah/median tidak mudah bergeser.
i. Persiapan
1. Disiapkan desain drainase berupa longitudinal fall atau cross fall
e. Pembayaran
Pembayaran dimaksud adalah untuk pekerjaan:
i.
ii.
P Y
Pengadaan Bahan-bahan untuk Pemasangan Kanstin meliputi:
kanstin sesuai desain dan ukuran, pasir beton, mortar dan lain-lain
Kuantitas yang dibayar adalah jumlah volume panjang kanstin
C O
terpasang sesuai gambar desain/shop drawing dan telah disepakati
Bersama Direksi Pekerjaan sesuai dengan harga satuan mata
pembayaran yang telah ditawarkan.
T
iii. Harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh
untuk seluruh pekerjaan termasuk peralatan pendukung dan
N O
perlengkapan tukang serta pekerjaan lain yang diperlukan dalam
melaksanakan Pemasangan Kanstin termasuk operasi-operasi
lainnya yang diperlukan untuk diterimanya penyelesaian pekerjaan
ini.
O
13.4.4 Tanah Merah
D
a. Alat yang dibutuhkan:
No. Bahan/Material
1 Tanah Merah
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
P Y
galian dan / atau didatangkan dari luar yang disetujui Direksi
Pekerjaan, dihamparkan lapis demi lapis dan dipadatkan
sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi atau persetujuan
Direksi Pekerjaan.
C O
3. Bahan-bahan yang berupa tumbuh-tumbuhan lapuk, tonggak,
dan bahan-bahan organik atau yang dapat membusuk lainnya,
atau batu-batuan besar yang lebih besar dari 100 mm tidak
O T
boleh digunakan sebagai bahan timbunan.
4. Kerusakan pada bangunan yang ada, yang diakibatkan oleh
cara kerja Penyedia dalam melakukan pekerjaan timbunan,
N
menjadi tanggung jawab Penyedia.
5. Sebelum memulai pekerjaan timbunan, Penyedia harus
O
menyerahkan laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan, untuk
memperoleh persetujuan tentang rencana kerja penimbunan,
P Y
dilaksanakan, kecuali dengan keputusan khusus dari Direksi
Pekerjaan sampai material dikeringkan dengan mengerjakan
kembali, mencampur dengan material kering atau cara-cara
lain yang diijinkan.
C O
9. Material yang dipadatkan harus ditebarkan dalam lapisan
horizontal tidak lebih dari 30 cm, untuk pemadatan dengan alat
pemadat kurang lebih 25 cm tebalnya sesudah dipadatkan, dan
O T
distribusi material harus sedemikian rupa sehingga pemadatan
material akan homogen dan bebas dari bentuk bergelombang,
keretakan atau ketidaksempurnaan. Gumpalan-gumpalan atau
N
bongkahan tanah harus lebih dahulu dipecah dengan cakram,
penggaruk atau dengan cara-cara lain yang disetujui, sehingga
O
material-material bila dipadatkan akan cukup tercampur dan
pemadatannya
e. Pembayaran:
P Y
selain dilakukan tes sandcone juga dilakukan tes permeabilitas,
C O
Pembayaran dilatasi aspal filler dilakukan setelah pekerjaan dilatasi
aspal filler selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan
T
berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia, Konsultan
Pengawas, dan Direksi Pekerjaan pada dilatasi aspal filler yang
disepakati bersama.
N O
13.4 Pekerjaan Penyempurnaan Tanggul Muara Baru
O
13.5.1 Timbunan sirtu
a. Alat yang dibutuhkan:
DNo.
1
Alat
Excavator Standard
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
No. Bahan/Material
Jumlah
1
1 Timbunan Sirtu
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
Pengukuran
Y
Pemindahan tanah dari
dumptruck
O P
Pencatatan dan pelaporan
elevasi timbunan C
O TSelesai
iii.
N
Persiapan:
4. Sebelum dilakukan kegiatan timbunan sirtu, Penyedia harus
e. Pembayaran:
Pembayaran pekerjaan timbunan sirtu dilakukan setelah pekerjaan
timbunan sirtu selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan
berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia, Konsultan
Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
No.
1 Stamper
Alat
No.
1 Tanah Merah
O T
Bahan/Material
No.
1 Pekerja
N Tenaga Kerja Jumlah
2
O
2 Mandor 1
d. Tahapan Pekerjaan:
D iii. Persiapan:
Sebelum dilakukan kegiatan pengisian beton flow, Penyedia harus
menyampaikan rencana kerja dan metode pelaksanaan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
iv. Pelaksanaan:
1. Timbunan harus ditempatkan pada garis-garis dan profil-profil
yang ditunjukkan dalam gambar atau diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
2. Semua bahan timbunan dan timbunan kembali terdiri dari hasil
galian dan / atau didatangkan dari luar yang disetujui Direksi
Pekerjaan, dihamparkan lapis demi lapis dan dipadatkan
sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi atau persetujuan
Direksi Pekerjaan.
3. Bahan-bahan yang berupa tumbuh-tumbuhan lapuk, tonggak,
dan bahan-bahan organik atau yang dapat membusuk lainnya,
atau batu-batuan besar yang lebih besar dari 100 mm tidak
boleh digunakan sebagai bahan timbunan.
4. Kerusakan pada bangunan yang ada, yang diakibatkan oleh
cara kerja Penyedia dalam melakukan pekerjaan timbunan,
menjadi tanggung jawab Penyedia.
P Y
5. Sebelum memulai pekerjaan timbunan, Penyedia harus
menyerahkan laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan, untuk
memperoleh persetujuan tentang rencana kerja penimbunan,
digunakan.
C O
yang meliputi alat-alat pemadatan yang akan digunakan, cara-
cara untuk mengatur kadar air, dan bahan timbunan yang akan
O T
pada gambar atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan, harus
dipadatkan, dan dipadatkan pada satu garis (lajur) tersusun
padat atau berlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar
N
atau seperti yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.
7. Pemadatan tanggul harus menggunakan peralatan yang sesuai
O
dan mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan dan pemeriksaan
pemadatan di lapangan dengan alat yang disetujui oleh Direksi
P Y
penggaruk atau dengan cara-cara lain yang disetujui, sehingga
material-material bila dipadatkan akan cukup tercampur dan
pemadatannya
C O
10. dijamin dapat mencapai tingkat terbaik untuk mencegah
perembesan dan mencapai stabilitas.
11. Untuk timbunan tanah atau timbunan kembali pada lokasi
bangunan, termasuk pipa- pipa beton yang pemadatannya
O T
tidak dapat menggunakan peralatan rolling, timbunan tanah
atau timbunan kembali harus dipadatkan dengan stamper
mekanis dengan berat yang sesuai, sehingga pemadatan dapat
N
tercapai pada tingkatan yang sama atau mendekati yang
disyaratkan. Ketebalan lapisan dan kadar air material yang
O
dipadatkan dekat bangunan harus mendapat perhatian khusus
untuk menjamin pengikatan yang memadai pada material
e. Pembayaran:
Pembayaran dilatasi aspal filler dilakukan setelah pekerjaan dilatasi
aspal filler selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume pembayaran ditentukan
berdasarkan hasil opname bersama antara Penyedia, Konsultan
Pengawas, dan Direksi Pekerjaan pada dilatasi aspal filler yang
disepakati bersama.
Y
13.5 Pekerjaan Deck Akses Nelayan 300 m
P
13.5.1 Pengadaan Spunpile D=600, 24m
O
Jumlah
1
1
No. N
b. Bahan/material yang dibutuhkan:
Material
D O1 Sika Grout
Persiapan
Setting alat
P Y
Pelaksanaan PDA
C O
O T
Selesai
Gambar 13. 33 Bagan Alir Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan PDA Test
i. Persiapan : N
D O 1. Sebelum melakukan pengadaan, Penyedia
menyampaikan usulan rencana kerja PDA Test rencana dan
jadwal pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan dan PPK untuk
mendapat persetujuan.
harus
ii. Pelaksanaan:
1. Pengadaan material dan alat sesuai kebutuhan pekerjaan PDA
Test
2. Pembersihan dan pengukuran lokasi yang akan dilakukan PDA
Test
3. Grouting pada pile head bertujuan untuk meratakan permukaan
pile head sehinggan dapat mendistribusi beban secara merata
4. Setting alat atau beban sesuai dengan spesifikasi teknis
5. Dilakukan pelaksanaan PDA Test
Jika hasil tidak memenuhi kriteria maka dapat dilakukan pada 2
titik lainnya
e. Pembayaran:
Pembayaran kepada Penyedia akan dilakukan berdasarkan jumlah
PDA Test dengan harga satuan pembayaran atas dasar kemajuan
pekerjaan yang disahkan oleh Direksi Pekerjaan.
No. C
Bahan/Material
O 1
1
1
2
Besi Beton Ulir 19mm
Kawat Tali Beton
O T
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
No.
1
2
Pekerja
Mandor N Tenaga Kerja Jumlah
8
1
D O
3
4
Tukang Besi
Kepala Tukang
d. Tahapan Pekerjaan:
2
1
Mulai
P Y
O
Batang tulangan dipasang sesuai dengan gambar
C
T
Pengecekan tulangan oleh tim Quality Control
N O
Selesai
i. Persiapan:
D O
Sebelum dilakukan kegiatan pelaksanaan penulangan ulir D19,
Penyedia harus menyampaikan rencana kerja dan metode
pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
ii. Pelaksanaan:
1. Setiap pekerjaan penulangan harus dicatat dan dilaporkan pada
Direksi Pekerjaan paling lambat 24 jam sebelum pelaksanaan. Hal-
hal yang perlu dicatat dalam proses penulangan disepakati oleh
Penyedia Jasa Konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
2. Material diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk trailer. Material
yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk
memeriksa kualitas dan dimensi seperti yang sudah ditetapkan.
Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dan uji tekuk. Sampel
diambil secara acak dengan panjang masing-masing 1 meter.
Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material besi
tulangan ulir akan disimpan. Jika tidak sesuai, maka material akan
dikembalikan ke supplier.
3. Tulangan harus dibengkokkan atau dibentuk dengan tepat menurut
ukuran yang ditunjukkan pada gambar rencana dan gambar
konstruksi yang harus diselesaikan oleh Penyedia, dengan cara
toleransi yang sesuai dengan SNI yang berlaku.
4. Tulangan jangan diluruskan atau dibengkokan kembali dengan cara
P Y
yang akan merusak bahan. Batangan dengan putaran/tekukan atau
bengkokan-bengkokan yang tidak sesuai seperti ditunjukkan pada
gambar, tidak boleh digunakan.
C O
5. Batang tulangan yang sudah terpasang sebagian dalam beton yang
sudah dicor sebelumnya tidak boleh dibengkokan dan diluruskan di
lapangan, kecuali bila ditentukan dalam gambar atau telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
6. Pada
O T
proses fabrikasi akan dilakukan pembengkokan
pemotongan pada besi tulangan ulir untuk kemudian dirakit sesuai
desain dan spesifikasi yang dibutuhkan. Untuk pemotongan
dan
digunakan
N
mesin Cutter Besi Beton, sedangkan
pembengkokan digunakan mesin Bender Besi Beton. Proses
untuk
O
fabrikasi dilakukan untuk membuat berbagai jenis tulangan, seperti
sengkang, rangkaian tulangan, balok, pelat, dan shear wall.
D
7. Material yang telah difabrikasi akan dirakit oleh para pekerja
sehingga membentuk komponen struktur capping beam.
Pemasangan dilakukan dengan hati-hati agar akurat dan tidak terjadi
dislokasi.
8. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dipastikan tidak
terjadi pergeseran dengan menggunakan ikatan kawat atau klip-klip
yang sesuai pada persilangan dan harus diganjal dengan keping
beton atau beton decking atau sesuai keperluan konstruksi.
Pengganjalan menggunakan beton decking dilakukan pada rentang
jarak tertentu, sehingga batangan dan ikatan tidak mengalami
pelenturan.
9. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran
5-7,5 cm x 5-7,5 cm (atau sesuai dengan ketebalan selimut beton).
10. Jarak minimum antara batang yang sejajar dalam suatu lapisan
harus sama dengan diameter batang terbesar, tetapi jarak bersih
antara batang tidak kurang dari 1/3 kali diameter maksimum dari
agregat kasar.
11. Apabila diperlukan penyambungan tulangan pada suatu titik yang
tidak terdapat pada gambar, maka cara penyambungan harus
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Panjang penyaluran dalam
P Y
dinding vertikal dan kolom harus minimum 40 kali diameter tulangan
C O
gambar. Apabila cara pemasangan tulangan yang meliputi
kedudukan kait dan bengkok, sengkang, lilitan kawat, sambungan
dan sebagainya tidak ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, maka
pemasangan tulangan harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan
O T
dan toleransi-toleransi yang tercantum dalam SNI yang berlaku.
13. Setelah seluruh tulangan terpasang, maka perlu dilakukan
pengecekan tulangan oleh tim Quality Control apakah jumlah dan
N
posisi tulangan sudah terpasang dengan benar sesuai dengan
gambar rencana.
D O
e. Pembayaran:
Harga satuan penawaran didalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
item-item yang tepat digunakan akan meliputi harga pembelian,
pengangkutan, pembongkaran, penyimpanan, penanganan, dan
pemasangan ditempat-tempat pemakaian akhir dalam konstruksi beton
bertulang dan pekerjaan lainnya. Tidak ada pembayaran tersendiri
untuk tulangan yang terbuang/hilang atau tidak diperhitungkan sebagai
akibat penanganan yang tidak tepat, tulangan yang digunakan sebagai
pengganti tulangan beton yang rusak atau yang digunakan oleh
Penyedia dengan tujuan memungkinkan atau memudahkan
pelaksanaan konstruksinya. Semua biaya penyediaan tulangan
sedemikian rupa harus sudah termasuk kedalam harga satuan
penawaran seperti didalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk uraian
yang tepat dimana tulangan akan digunakan. Satuan untuk
pembayaran tulangan beton dinyatakan dalam berat (kg) tulangan yang
terpasang sesuai gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Tidak ada
pembayaran tersendiri untuk besi penopang yang digunakan sebagai
penopang tulangan beton maupun kawat pengikat, termasuk juga stek
dan panjang penyaluran, terkecuali stek dan panjang penyaluran ini
secara jelas tampak dalam gambar rencana.
No.
1 Multipleks 12 mm C
Bahan/Material
O
2
3
4
Kaso 5/7 Kelas 3
Paku
Minyak Bekisting
O T
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
No.
1 Pekerja NTenaga Kerja Jumlah
4
O
2 Mandor 1
3 Tukang Kayu 1
4 Kepala Tukang 1
D
d. Tahapan Pekerjaan:
Mulai
P Y
Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat
C O
Penyedia harus melakukan pengecekan ukuran bekisting multipleks yang meliputi posisi,
O T
Penyedia harus melakukan Pengecekan perkuatan bekisting multipleks
Selesai
N
Gambar 13. 35 Bagan Alir Pekerjaan Bekisting
D O
iii. Persiapan:
1. Sebelum dilakukan kegiatan pelaksanaan bekisting multipleks 12
mm, Penyedia harus menyampaikan rencana kerja dan metode
pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
iv. Pelaksanaan:
1. Setiap pelaksanaan pemasangan bekisting multipleks harus dicatat
dan dilaporkan pada Direksi Pekerjaan paling lambat 24 jam
sebelum pelaksanaan pemasangan bekisting multipleks. Hal-hal
yang perlu dicatat dalam proses pemasangan bekisting multipleks
disepakati oleh Penyedia Jasa Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan.
P
getaran alat vibrator dari luar maupun dari dalam.
Y
4. Pada saat pengecoran, bekisting multipleks harus tahan terhadap
C O
O T
N
Gambar 13. 36 Proses Pemasangan Bekisting
D O
6. Penyedia harus melakukan pengecekan ukuran bekisting multipleks
yang meliputi posisi, ketegakan, dan kedataran.
No. Bahan/Material
1 Readymix K-225 Semen Tipe 5
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan:
C O
O T
N
D O
Mulai
Uji slump
P Y
C
Beton dipadatkan dengan vibrator
O
Pengecoran menggunakan menggunakan beton ready mix
O T
Selesai
i.
N
Persiapan:
1. Sebelum dilakukan kegiatan pengecoran beton K-225 semen
ii. Pelaksanaan:
1. Setiap pekerjaan beton K-225 harus dicatat dan dilaporkan pada
Direksi Pekerjaan paling lambat 24 jam sebelum pelaksanaan.
Hal-hal yang perlu dicatat dalam proses pemasangan tiang pipa
beton disepakati oleh Penyedia Jasa Konsultan pengawas dan
direksi pekerjaan.
2. Sebelum pengecoran, dipastikan bekisting bersih dari kotoran
yang dapat menyebabkan hasil pengecoran tidak rapi, retak,
atau kegagalan struktur.
P Y
3. Pengecoran menggunakan beton ready mix. Sebelum dilakukan
pengecoran dilakukan slump test. Apabila slump sesuai dengan
C O
spesifikasi atau ± 60 cm, maka beton dimasukkan ke dalam
bucket untuk dibawa ke lokasi yang akan dicor.
4. Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus
O T
dibasahi dengan air atau diolesi minyak di sisi dalamnya dengan
minyak yang tidak meninggalkan bekas.
5. Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan apabila beton
tidak dicor sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam
N
setelah pencampuran, atau dalam waktu yang lebih pendek
sebagaimana yang dapat diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
P Y
Tremie harus selalu diisi penuh selama pengecoran. Apabila
aliran beton terhambat maka tremie harus ditarik sedikit dan diisi
penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan. Baik
C O
tremie atau drop-bottom-bucket harus mengalirkan campuran
beton di bawah permukaan beton yang telah dicor sebelumnya.
9. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa
hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga
O T
dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
10. Beton harus dipadatkan dengan vibrator dari dalam atau dari luar
sesuai dengan metode yang telah disetujui Direksi Pekerjaan.
N
Penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang sesuai untuk menjamin pemadatan yang tepat dan
O
memadai apabila disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
11. Vibrator tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran
e. Pembayaran:
P Y
Pembayaran pekerjaan beton K-225 semen tipe 5 dilakukan setelah
C O
pekerjaan pengecoran beton K-225 semen tipe 5 selesai dilaksanakan
sesuai dengan gambar dan persetujuan Direksi Pekerjaan. Volume
pembayaran ditentukan berdasarkan hasil opname bersama antara
T
Penyedia, Konsultan Pengawas, dan Direksi Pekerjaan.
N O
13.6 Pekerjaan Peninggian Tanggul Parapet Kali Dadap
O
13.6.3 Penulangan Ulir