Anda di halaman 1dari 45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Profil Yayasan Kahapi

Yayasan Kahapi merupakan salah satu rehabilitasi yang berlokasi di jalan

Rehabilitasi No.1, Desa Tengah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang,

dengan SK.MENKUMHAM RI.No: AHU-5710. AH 01-04 Tahun 2013. Adapun

Visi dan Misi Yayasan Kahapi ini dibangun yaitu;

a. Visi Yayasan Kahapi

Memanusiakan manusia kembali sehingga dapat beraktifitas ditengah-tengah

masyarakat

b. Misi Yayasan Kahapi

Membina para pecandu narkoba yang mengalami gangguan mental melalui

kegiatan, pemangkasan tingkah laku,Therapy Community, Therapy Religi, Therapy

Keluarga serta menyelenggarakan pendidikan dan ketrampilan sehingga kembali

produktif.

Yayasan Kahapi berdiri sejak tahun 2012 berlokasi di Tembung, pasar 9. Jln.

Sidomulyo ujung no .47A, yang didirikan oleh Ibu Lilis Suryani Sihombing, S.H.

beserta beberapa orang yang mendukungnya kemudian pada tahun 2021 bulan
Februari Yayasan ini pindah ke Desa tengah, Kecamatan Pantai Labu dengan tanah

seluas 2.000 meter persegi dengan luas bangunan 900meter persegi.

Residence atau pasien pada awal yayasan ini berdiri adalah orang-orang yang

diambil sendiri dari jalanan dengan tidak memiliki keluarga dan alamat yang tidak

jelas, tidak memiliki tanda pengenal dan kondisi dalam keadaan gangguan kejiwaan

baik karena Narkoba maupun karena depresi. Namun pada tahun 2013 pasien

kebanyakan sudah diantar pihak keluarga untuk dididik di Yayasan Kahapi dengan

jangka waktu yang telah ditetapkan. Seiring berjalannnya waktu melihat semakin

banyak pengguna narkoba yang mengikat dan menghancurkan khususnya anak muda,

ibu Lilis prihatin dan kemudian juga mulai memperhatikan strategi untuk

memulihkan pecandu narkoba.

Yayasan ini didirikan didasarkan panggilan jiwa, Ibu Lilis sendiri dulunya

merupakan seorang wartawan dan rentenir namun dari pengakuan ibu Lilis sendiri

bahwa dia tidak mengalami ketenangan jiwa dan kepuasan meskipun telah memiliki

cukup uang untuk memenuhi keinginan seorang anak muda, kemudian ibu Lilis tetap

mencari kepuasan dan ketenangan jiwanya dengan bergabung dengan partai politik

dan mencalonkan diri sebagai salah satu anggota legislatif di kota Medan pada tahun

2008, namun tidak berhasil sejak saat itu ibu Lilis sendiri mengalami kejenuhan

dalam pencarian makna hidup dan kemudian jatuh sakit sehingga hampir mati dan

dalam sakit penyakitnya dia berjanji akan menjadi manusia yang lebih berguna,

menjadi orang berdampak buat banyak orang dan ingin menjadikan kehidupannya

lebih berat, setelah beberapa waktu berlalu ibu Lilis sembuh dan segera menepati
janjinya yaitu kejalanan dan memperhatikan orang-orang yang tunawisma dan

gangguan jiwa dalam sebuah bangunan dengan status mengontrak di Tembung, pasar

9. Jln. Sidomulyo ujung no 47A, meskipun pada awalnya hal yang dilakukannnya

tidak tau akan menjadi apa, tetapi ibu Lilis tetap melaksanakan janji dan panggilan

Jiwanya, dan pada awalnya ibu Lilis dengan tim yang masih buta sama sekali

mengenai rehabilitasi dan proses rehabilitasi yang akan diadakan .

Nama Yayasan ini memiliki sebuah makna yang dalam bagi pendiri yayasan

ini yaitu, KAHAPI yang merupakan akronim dari kalimat Kasih Hati dan Pikiran.

Tujuan dibentuknya yayasan ini diperuntukkan mendidik dan memulihkan setiap

orang yang mengalami kecanduan pada Narkoba dari segala usia. Pada tahun 2015

yayasan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), dan pada tahun

2017 bergabung dengan Kementrian sosial (KEMENSOS). Saat ini jumlah residence

(pasien) pada yayasan Kahapi berjumlah 55 (lima puluh lima) orang sedang

menjalani program rehabilitasi, dengan 8 (delapan) orang staff, dan 5 (lima) orang

konselor.

Upaya terus dilakukan sampai saat ini di Yayasan Kahapi untuk

membuat orang-orang yang memiliki tujuan hidup, kembali bersemangat,

tetap optimis dan tetap mengandalkan Tuhan Yang Maha Esa. Yayasan

Kahapi menggunakan yel-yel, kata kata penyemangat yang menjadi slogan

khusus Yayasan ini dan juga berguna menstimulus orang-orang yang dididik

agar tidak terus tinggal didalam masalahnya dan dari tekanan yang membuat

dia dalam keadaan pikiran dan hati yang tidak berjalan dengan akal sehat.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ada slogan dan yel-yel

yang setiap hari dilakukan oleh Mantan Pecandu Narkoba yang sedang

menjalankan program rehabilitasi pada Yayasan ini tujuan dari kegiatan

menyampaikan yel-yel inii bersama seperti melakukan orasi adalah untuk

membangkitkan semangat pasien, berikut slogan yang mereka gunakan

Motto Yayasan Kahapi Kami tidak terbiasa malas karena kemalasan membuahkan

kemiskinan yes-yes-yes

Mars Yayasan Kahapi:

Kami pasti bisa bersama Kahapi

Lupakanlah masa lalu, raihlah masa depan

Lupakanlah masa lalu, raihlah masa depan

Bersama Kahapi, Bersama Kahapi raihlah masa depan.

Siapa kita :Orang yang membawa perubahan bagi bangsa ini yes-yes-

yes

How are you today :Together with Jesus me and you strong, amazing yes-yes-

yes

Tepuk semangat :Se (tepuk tangan tiga kali) Ma (tepuk tangan tiga kali)-

Ngat (tepuk tangan tiga kali) seeemangat

Selaras dengan penyampaian Santo sinaga (29 thn) kepada penulis

dalam wawancara 11 Januari 2022 di Yayasan Kahapi, lagu dan yel-yel

dengan nada bersemangat dan memotivasi membuat setiap pasien


bersemangat dan terus berjuang dalam pertobatan mereka dan mereka selalu

menyanyikan :

“setiap hari mereka yang sedang menjalankan proses rehabilitasi ini diajarai
untuk menggunakan slogan yayasan Kahapi yaitu kami tidak terbiasa malas
karna kemalasan membuahkan kemiskianan, dan slogan lainnnya yang dibuat
untuk memicu semangat mereka menajdi lebih baik lagi “ Ditambah lagi
dengan lagu yang mereka nyanyikan dengan makna yang dalam , Kalo ibu
tau lagunya itu seperti ini;

Kumelupakan yang dibelakang ku


Kuserahkan hidupku, hanya pada Mu Tuhan
Dan kuberlari kepada tujuanku
Kau briku hari yang baru yanglama tlah berlalu
RencanaMu oh Tuhan indah bagiku
Tak terbatas oleh pikiranku
FirmanMu ya dan amen
Sumber kekuatan, Kau penghrapanku
Kau terbaik bagiku

Seperti penyampaian ibu Lilis suryani sihombing selaku founder Yayasan

Kahapi (38 thn), pada sebuah acara ceramah di Yayasan Kahapi beserta dengan

seluruh pasien (residence ) tentang lagu berjudul “Kau jadikan ku berharga”

mengatakan:

“Lagu ini muncul saat saya berada dalam titik menyadari bahwa diluar Tuhan
saya menjadi manusia yang hancur dan tidak ada gunanya, diluar Tuhan aku
tidak berharga. Saya tidak menemukan damai sejahtera bahkan tujuan hidup
dengan semua kejahatan yang pernah saya lakukan.Lagu ini mengingatkan
kita, bahwa kita tidak boleh lagi menyia-nyiakan hidup kita dan kembali
melakukan kesalahan yang sama, make narkoba lagi , nyabu lagi , hidup tidak
teratur lagi dan biarlah melalui lagu ini kita semakin bertobat dan mengerti
tujuan hidup kita ini”.
Dahulu ku tak berharga
Namun Engkau mengubahku
Dahulu ku tak berarti
Skarang Engkau memilihku
Kau jadikan ku berharga
Kau jadikan ku berarti
Kini kupersembahkan hidupku jadi alatMu
Kau jadikan ku berharga
Kau jadikan ku berarti
Kini kupersembahkan hidupku jadi pelayanMu
Cipt.Lilis Suryani sihombing

Menurut penyampaian Ibu Lilis suryani selaku founder yayasan

Kahapi mengenai lagu ini ialah jika seseorang benar-benar menyadari akan

kehidupan ini dan tujuannya , maka ia akan melakukan hal-hal yang baik dan

menyadari bahwa idup ini adalah kesempatan .

4.1.2 Makna logo Yayasan Kahapi

Persatuan instansi formal memiliki lambang ataupun logo yang

bertujuan menjadi identitas dan pengenal dari organisasi tersebut dan tentu

memiliki makna tersendiri begitu juga dengan yayasan Kahapi ;

Gambar 4.1 Logo yayasan Kahapi


sumber :Dokumentasi penulis

1. Merpati

Melambangkan kehadiran Tuhan, atas Yayas an Kahapi dan tas setiap orang

yang mau merubah hidupnya.

2. Warna hijau

Memiliki arti kehidupan, ketika ada ketulusan maka ada kehidupan

3. Garis empat (cahaya)

Cahaya itu melambangkan bahwa penyertaan Tuhan Yang Maha Esa untuk

setiap orang-orang yang dididik dan mau diajari.

4. Kahapi

Artinya Kasih Hati dan Pikiran, bahwa pemimpin dan konselor memberikan

Kasih, Hati dan pikiran dengan sungguh-sungguh untuk membimbing setiap

orang di Yayasan Kahapi. .

4.1.3 STRUKTUR ORGANISASI YAYASAN KAHAPI

Adapun strukur organisasi dari hasil wawancara penulis dengan

Bpk.Ridoart Saragih selaku salah satu pengurus di Yayasan Kahapi dan

pengurus di Yayasan Kahapi pada tanggal 22 Januari 2022, dapat dilihat

sebagai berikut

Pembina Yayasan : Lilis Suryani Sihombing, S.H.

Ketua Yayasan : Pdt. Yusup Sinaga, S.Th.

Sekretaris Umum : Marlene Sihombing, S.E.


Bendahara Umum : Santober Barutu

Konselor : 1. Yosafat Roni Saragih

2. Ridoart Dacosta Siburian

3. David Rian Marbun

4. Wita Pardede, S.Pd.

5. Doni Berkat Siburian

6. Sapta Durika Kudadiri

7. Daniel Pardede, S.Pd.

Vokasional : Amin Barutu

Kerohanian : Alaris Bongguk Siregar, S. Pak.

Keamanan : Rikwan Mahulae

Pengawas : Lamasi Praja Pesta Pakpahan


PEMBINA YAYASAN
Lilis Suryani Sihombing, S.H

KETUA YAYASAN
Pdt. Yusup Sinaga, S.Th

SEKRETARIS BENDAHARA
Marlene Sihombing, S.E Santober Barutu

KEAMANAN
VOKASIONAL KEROHANIAN
KONSELOR Rikwan Mahulae
Amin Barutu Alaris Bongguk, S.Pak.
1. Yosafat Roni Saragih
2. David Rian Lumban Gaol
3. Wita Pardede, S.Pd.
4. Ridoart Dacosta Siburian
5. Doni Berkat Siburian
6. Sapta Durika
7. Daniel Pardede, S.Pd.

PENGAWAS
Lamasi Praja Pesta Pakpahan, S.E.
Sumber: Dokumentasi penulis

4.1.4. Status, pekerjaan dan Rata – Rata Usia Anggota

Sebagai sebuah lembaga rehabilitasi dengan tujuan kemanusiaan,

merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dengan latar belakang usia,

gender, pekerjaan, usia, pendidikan dan latar belakang yang tidak sama.

Pasien (residence) yang sedang menjalankan program rehabilitasi sebanyak

75% belum menikah , 25% telah menikah, remaja 31%, dewasa 54% dan

lansia 15%

Sudah menikah Belum menikah

25%

75%

Gambar 4.2 persentase status pernikahan pasien (residence) di Yayasan Kahapi

Sumber: Dokumentasi penulis


15%

31%

Remaja
Dewasa
Lansia

54%

Gambar 4.3 Rentang usia pasien di Yayasan Kahapi

Sumber :Dokumentasi penulis


10%
23%

SD
25% SMP
SMA
Perguruan tinggi

41%

Gambar 4.4 Tingkat pendidikan MPN pada Yayasan Kahapi

Sumber : Dokumentasi penulis

10%

23%

SD

25% SMP
SMA
Perguruan tinggi

41%

Gambar 4.4 Tingkat pendidikan MPN pada Yayasan Kahapi


Sumber : Dokumentasi penulis

12%

Laki-laki
perempuan

88%

Gambar 4.5 Persentase jumlah laki-laki dan perempuan

Sumber:Dokumentasi penulis

4.1.5 Sarana dan Prasarana Yayasan Kahapi

Kelengkapan fasiitas sarana dan prasarana didalam sebuah instansi

akan menunjang efektifitas berlangsungnya kegiatan yang telah ditetapkan

dan yang akan dilakukan beserta target yang akan dicapai.


Secara umum pembagian ruangan Yayasan Kahapi yang telah peneliti

dapatkan disaat melakukan observasi di Yayasan Kahapi yaitu:

1. Halaman depan untuk lokasi penerimaan tamu, parkir dan tempat konseling

2. Bangunan utama sebagai rumah atau tempat rehabilitasi mantan pecandu narkoba

3. Halaman belakang terdapat lapangan untuk bermain bola, tenis meja, Bahtera

Nuh, Kolam ikan hias dan pendopo sebagai tempat bersantai

Berikut informasi lebih lanjut mengenai fasilitas Yayasan Kahap

Adapun sarana dan prasarana yang ada di yayasan Kahapi antara lain :

No Keterangan Jumlah Kondisi

2 Kamar tidur 9 Baik


2
3 Ruang makan 2 Baik
3
4 Barbershop Kahapi 1 Baik
4
5 Salon Kahapi 1 Baik
5
6 Mini market 1 Baik
6
7 Bahtera Nuh (Terapi religi) 1 Baik
7
8 Ruangan admin 1 Baik
8
9 Ruangan Pimpinan 1 Baik
9
1 Ruangan bendahara 1 Baik
10
1 Ruangan pertemuan keluarga 2 Baik
11
1 Dapur 1 Baik
12
1 Posko 1 Baik
13
1 Ruangan bersantai 1 Baik
14
1 Gudang 1 Baik
15
1 Tempat olahraga 1 Baik
16
1 Area taman 2 Baik
17
18 Area berkebun 1 Baik

1 Area pertanian 3 Baik


19
2 Area peternakan 1 Baik
20

2 Ruangan vokasional 1 Baik


21
22 Ruangan detoks 4 Baik

23 Ruangan Kuliah 1 Baik

24 Kamar Mandi 12 Baik


25 Mesin Cusi 3 Baik
26 Mobil L300 1 Baik
27 Alat pangkas 1 set Baik
28 Drum 1 Baik
29 Piano 2 Baik
30 Gitar 4 Baik
Tabel 4.1 Sarana dan prasarana pada Yayasan Kahapi
Sumber: Dokumentasi penulis
4.1.6 Jadwal kegiatan Yayasan Kahapi

Kegiatan

JADWAL KEGIATAN HARIAN

YAYASAN KAHAPI

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

05:00-05:30 Ibadah pagi Ibadah pagi Ibadah pagi Ibadah pagi Ibadah pagi Ibadah pagi

05:30-06:00 Olahraga Olahraga Olahraga Olahraga Olahraga Olahraga

06:00-07:00 Function Kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan Kebersihan


(kebersihn)
07:00-08:00 1Shower 1.Shower 1.Shower 1.Shower 1.Shower 1.Shower
2.Sarapan 2.Sarapan 2.Sarapan 2.Sarapan 2.Sarapan 2.Sarapan
08:00-10:30 Upacara Brieffing klien Brieffing klien Brieffing klien Brieffing klien Brieffing klien
Bendera dan Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan Kuliah
10:30-11:30

11:30-12:00 Istirahat Games seminar Vokasional Ibadah bersama Weekend


12:00-12:30 Makan siang Makan siang Makan siang Makan siang Makan siang Makan siang

12:30-13:30 Istirahat Istirahat istirahat istirahat istirahat Istirahat

13:30-15:00 Psikodrama konseling Games


15:00-16:30 Nonton bareng vokasional Olahraga Seni music

16:30-17:00 Function( Function( kebers Function( kebers Function( kebe Function Function
kebersihan) ihan) ihan) rsihan) (kebersihan) (kebersihan)

17:00-17:30 Mandi Mandi Mandi Mandi Mandi Mandi

17:30-18:00 Makan Malam Makan Malam Makan Malam Makan Malam Makan Malam Makan Malam

18:00-21:00 Sharing group Sharing group Sharing group Sharing group Sharing group Sharing group
21:00 Clossing Clossing Clossing Clossing Clossing Clossing

Tabel 4.2 Jadwal kegiatan Yayasan Kahapi

Sumber: Dokumentasi penulis


4.1.5 Informan penelitian

Informan yang sedang menjalankan program rehabilitasi di Yayasan Kahapi sengaja

disamarkan untuk menjaga sekuritas identitas dari MPN. Berikut profil dari

staff,konselor dan MPN (Mantan PEcandu Narkoba ) yang menjadi informan:

1. Ibu Lilis suryani sihombing S,H ( pendiri Yayasan Kahapi )

Ibu.Lilis atau yang lebih dikenal sebagai ibu .pembina di Yayasan Kahapi

2. Bpk.Yusuf SInaga (Program Manager)

3. Yosafat Saragih (Konselor/staff dan alumni pasien Rehabilitasi Yayasan

Kahapi)

Yosafat saragih merupakan salah satu konselor yang ada di Yayasan Kahapi,

beliau telah terlibat didalam Yayasan Kahapi selama 7 (Tujuh) tahun. Beliau

merupakan seorang dari mantan pecandu narkotik dan obat-obatan

berbahaya,, hidupnya sudah bertobat dari hal-hal yang buruk beliau lakukan

dan beliau adalah alumni dari Rrehabilitasi Yayasan Kahapi.

4. Bapak Ridoart Dacosta siburian (staff /konselor)

Merupakan salah satu informan kunci ,beliau telah terlibat di Yayasan Kahapi

selama 4 tahun dan 24 (dua puluh empat ) jam berada di rehabilitasi

bersama-sama dengan MPN (Mantan pecandu a dan obat-obatan berbahaya )

5. Santo Sinaga (staff/konselor)


Bapak santo sinaga merupakan informan kunci, beliau telah terlibat di

Yayasan Kahapi selama 6 tahun dan selama 24 (dua puluh empat jam ) dan

peneliti melakukan wawancara melalui media online, dikarenakan beberapa

hambatan yang menghalangi peneliti dan narasumber untuk bertemu.

6. L.A (nama samaran)

L.A adalah Pasien MPN yang sedang menjalani program di yayasan kahapi ,

beliau telah menjalankan program di yayasan Kahapi selama 5 (lima) bulan.

LA bertempat tinggal di Helvetia, LA mrupakan anak bungsu dari 2

bersaudara dan pendidikan terakhir adalah SMP (Sekolah Menengah Pertama)

disalah satu sekolah di Medan.

7. A.M (nama samaran)

A.M adalah pasien MPN yang sedang menjalankan program rehabilitasi ,

A.M telah menjalani 6 bulan program rehabilitasi. AM merupan anak dari

seorang wiraswaasta, bertempat tinggal di Percut Sei Tuan.Pendidikan

terakhir adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) , aktivitas terkahir

sebelum masuk ke dalam rehabilitasi adalah seorang supervisior disebuah

perusahaan di Medan .

8. G.P ( nama samaran)

G.P adalah pasien MPN yang mengikuti program rehabilitasi yayasan Kahapi

selama 4(empat) bulan. GP adalah anak kedua dari 4 (empat

bersaudara),bertempat tinggal di Pantai Cermin, GP adalah anak dari seorang


wiraswasta, pekerjaan terakhir GP sebelum masuk dalam program rehabilitasi

Kahapi adalah seorang sopir Truk .

9. S.S (Nama samaran)

S.S adalah pasien MPN yang telah selesai mengikuti program rehabilitasi dan

memutuskan untuk ada di yayasan Kahapi , ditrainning menjadi konselor di

Yayasan Kahapi. SS anak dari seorang wiraswasta dan bertempat tinggal di

Samosir pekerjaan terkahirnya adalah Wirawasta dan pendidikan terakhirnya

adalah SMA.

10. J.H (Nama samaran)

Adalah seorang MPN yang sedang menjalankan program rehabilitasi di

Yayasan Kahapi. JH adalah seorang ibu dari 3 (tiga orang anak) dan tinggal

dengan orang tua.

11. SBM (Nama samaran)

Adalah seorang MPN yang sedang menjalani program rehabilitasi di Yayasan

Kahapi , anak dari seorang wiraswasta

12. PM (Nama samaran)

Adalah seorang yang bekerja di tambang , bertempat tingal di Kalimantan.PM

belum menikah dan berniat ingin berubah menjadi lebih baik.

dan obat-obatan berbahaya , hidupnya sudah bertobat dari hal-hal yang dulu

beliau lakukan dan beliau adalah alumni dari Rrehabilitasi Yayasan Kahapi..

Secara menyeluruh data informan kunci dan informan pendukung dirangkum

dalam tabel berikut:


No Nama Informan Usia Waktu wawancara Jabatan Tempat
wawancara
1. Ibu Lilis suryani S,H 38 Tahun 25 Februari 2022 Founder Yayasan Yayasan Kahapi

2 Bpk.Yusuf Sinaga 32 Tahun 10 Februari 2022 Program Manager


Yayasan Kahapi
3 Bpk.Yosafat Saragih 28 Tahun 25 Januari 2022 Alumni dan staff Yayasan kahapi
konselor
4 Ridoart Dacosta 22 Tahun 10 Februari 2022 Staff konselor Yayasan Kahapi
siburian
5 Santo Sinaga 28 Tahun 10 Februari 2022 Staff Yayasan Kahapi

6 L.A (Inisial nama) 19 Tahun 11 Februari 2022 Penerima layanan Yayasan Kahapi

7 A.M (Inisial nama) 28 Tahun 11 Februari 2022 Penerima layanan Yayasan Kahapi

8 G.P (Inisial nama) 22 Tahun 11 Februari 2022 Penerima layanan Yayasan Kahapi

9 S.S (inisial nama ) 28 Tahun 12 Februari 2022 Penerima layanan Yayasan Kahapi

10 J.H (Inisial nama) 35 Tahun 16 Februari 2022 Penerima layanan Yayasan Kahapi

11. S.B.M 25 Tahun 17 Februari 2022 Penerima layanan Yayasan Kahapi

12 P.M 28 Tahun Penerima layanan Yayasan Kahapi

Tabel 4.3 Data Informan


Sumber;Dokumentais penulis
4.2 Latar belakang pecandu Narkoba menggunakan narkoba

Peneliti melakukan penelitian di Yayasan Kahapi,dengan pengambilan data-

data wawancara kepada pimpinan Yayasan Kahapi, Staff, Konselor, dan pasien

mantan pecandu narkoba. Banyak hal yang melatarbelakangi seseorang

menggunakan narkoba dan direhabilitasi.

Senada dengan penyampaian yang disampaikan oleh Bpk.Ridoart dacosta

menyatakan bahwa:

“ada banyak yang melatarbelakangi seseorang menggunakan narkoba


termasuk kerasnya didikan terhadap seseorang, pergaulan yang tidak baik,
dijebak, keinginan sendiri, masalah yang tidak kunjung selesai.Tidak bisa
dipastikan hanya satu saja hal hal yang melatarbelakangi seseorang
menggunakan narkotika dan obat-obatan berbahaya”

Seperti hasil wawancara dengan LA (18Thn), yang telah melaksanakan

program rehabilitasi selama 4 (empat) bulan di Yayasan Kahapi latar belakang

mengapa dia menggunakan narkoba dan mengapa dia direhabilitasi, mengatakan:

“Awal mula awa make narkoba itu karna broken home, aku kecewa sama
mama, bapa awa gak tau dimana, gak ada yang merhatikan awa, awa pun
tinggal dirumah nenek, dia yang ngurus aku dari kecil sampe besar, sampe
awa masuk sini. Mama awapun gak kerja, dia minta uang juga sama nenek,
mama awa gak perduli sama awa, sampe-sampe awa ngerokok mulai dari SD,
rokok yang awa ambil pun punya mama awa, dia nggk perduli, gitu-gitu aja
trus. Jadi awa sering main-main sama kawan-kawan, ngumpul diwarnet
sampelah awa kelas 2 SMP awa lihat kawan awa ngerokok, tapi beda
rokoknya, awa penasaran awa tanya dia itu apa? Dia bilang ini narkoba, tapi
awa gak tau apa itu narkoba, awa masih kecil kali disitu, sejak itu awa udah
sering make sama kawan kawan didalam gedung, harganya itu seberapa uang
awa yang ada itu awa kasih nggk mahal kali, klo ada 15 (lima belas ribu)
segitu awa kasih. Karna awa udah bandal kali nenek pun pusing ngadapin
awa yang sering sporing dari rumah, awa pernah ditangkap nenek ama mama
di kafe ,siap itu dibotak rambut awa siap itu awa dikurung dirumah awa, sakit
kpala awa lihat mama awa, kerjaannnya ntah apa-apa aja ,pulang malam-
malam maen-maen dia sama kawannnya mabuk, kalo gak kami buka pintu,
masuk dia dari jendela, ampe kadang mau juga gak pulang. Siap itu udah
lama awa tahan disitu awa kabur dari jendela lagi, siap itu awa maen-maen
sama kawan awa gk pulang-pulang sampe brapa bulan itu , ampe dijemput
nenek lagi, dan bilangnya mau maen-maen kerumah keluarga eh rupanya
masuk awa kesini”

Penjelasan yang telah disampaikan LA (18 thn) yang merupakan pasien

rehabilitasi Yayasan Kahapi, disimpulkan bahwa ada beberapa hal melatarbelakangi

yaitu;

a) Orang tua yang tidak perduli terhadap anak

b) Kurang kasih sayang orang tua

c) Pergaulan yang salah

d) Coba-coba

Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama dengan A.G (25thn),

tentang mengapa dia menggunakan narkotik dan obat-obatan berbahaya

menyampaikan bahwa:

“Saya make narkoba itu awalmulanya ketika ayah saya meninggal ,aku
kecewa pada banyak orang, aku bingung dan aku marah ,tidak tau apa yang
harus kulakukan. Semakin hari aku semakin hancur dengan perasaanku yang
frustasi ,aku sayang kali loh sama bapakku bu, aku sperti kehilangan separuh
harapanku,akhirnya yang jadi pelampiasanku aku jadi bandal,aku jadi coba
banyak hal untu mendapatkan ketenangan dan sejak itulah aku mengenal dan
akrab dengan narkoba.

Melalui penjelasan AG (25 thn) diambil kesimpulan bahwa hal- hal yang

dapat melatarbelakangi seseorang menggunakan narkotika dan obat-obatan

berbahaya adalah

a) Kecewa terhadap keadaaan

b) Pergaulan yang tidak baik


Selanjutnya peneliti menanyakan pertanyaan yang sama dengan GP (22

tahun),tentang mengapa dia menggunakan narkotika dan obat-obatan berbahaya

menyampaikan bahwa:

“Awal aku make narkoba waktu aku kerja jadi sopir, saat itu saya make
sabu-sabu,kata kawan-kawan kerja itu dipake biar kita tetap semangat
terus kerja dan mata tetap on waktu nyupir. Memang waktu saya pake itu
mata saya langsung on dan rasanya itu seperti saya gak punya masalah
apa-apa, aku udah make sabu selama satu tahun lebih kak sejak 2020
bulan April dan sampe lah saya direhabilitasi ini di 2021 bulan
November”.

Kesimpulan dari pemaparan GP (22 thn) mengenai latarbelakang dia

menggunakan narkoba ialah, karena pergaulan yang tidak baik.

Selanjutnya peneliti melanjutkan wawancara dengan AM (29 thn) dalam

wawancara pada 30 januari 2022 tentang mengapa dia menggunakan narkotika dan

obat-obatan berbahaya menyampaikan bahwa :

“Saya memakai Narkoba karna saya kecewa sama orang tua saya , tidak
direstui nikah dari dulu, sudah lama kami pacaran, sudah 9 tahun tapi
tetap gak direstui, saya udah habis banyak uang sama dia , saya sudah
baik baik ,cari kerjaan yang bagus, dan tidak nyusahin orang tua saya,
dulunya saya nggk merokok dan minum dan nggk juga make narkoba ,
tapi pas saya dengar spertinya memng gak direstui kubantailah jadi anak
bandal, karna jadi anak anak baik pun gak nya dihargai orang tua. waktu
itu pekerjaan saya masih bagus, kalo menang tender bias asampai
puluhan juta , bebas aku make uang untuk apa aja,kucobalah segala
macam hal yang membuatku senang dan relaks karna masalah dengan
orang tua itu. Mungkin semenjak itulah dilihat orang tua ku kak,sifatku
yang makin gak beres pulang malam, lalu saya dimasukkan kedalam
rehabilitasi ini”

Dari penjelasan AM (29 Thn ) menyatakan bahwa ia memakai narkoba

adalah karena

1. Masalah dengan orang tua yang tidak terselesaikan.

2. Pergaulan yang tidak baik


Seperti hasil wawancara peneliti dengan Bpk.Santo sinaga (29 thn) selaku

pengawas Yayasan Kahapi, tentang latarbelakang pecandu menggunakan narkotika

dan obat-obatan ber bahaya.

“orang-orang yang make narkoba itu tidak bisa dipastikan dan dipatok
penyebab utamanya apa, banyak hal yang memicu hal tersebut termasuk;
broken home, pergaulan bebas dan coba-coba”

Seperti penyampain S.S (28 thn), mengenai latar belakang mengapa mereka

menggunakan narkotika dan obat-obatan berbahaya :

“saya mulai menggunakan narkoba sejak 7 tahun silam, awal nya saya diajak
bos untuk angkat barang ke sebuah gudang barang , ternyata dia keluarkan
pompa (bong) itu dipake untuk nyabu sejak saat itu saya make narkoba
ditambah lagi rekan kerja yang juga sering make narkoba.”
Dari penjelasan S.S (28 thn) bahwa ketergantungannya terhadap narkotika

dan obat-obatan berbahaya adalah pergaulan buruk dan lingkungan kerja.

Selanjutnya peneliti melanjutkan wawancara dengan SBM dalam wawancara

tentang mengapa dia menggunakan narkotika dan obat-obatan berbahaya

menyampaikan bahwa :

“saya pertama kali make narkoba itu sejak berapa tahun yang lalu,pas saya lagi
mendaki gunung, ditawarin sama teman saya,saaat itu saya juga lagi alami
masalah dengan keluarga pertama saya gak tau itu apa, tapi karna kawan yang
nawari saya terima aja. Semenjak itu saya mendapatkan itu secara gratis
selama beberapa minggu namun setelah itu dia nggak ngasih saya lagi gratis
dia udah minta saya bayar.

Dari penjelasan SBM latarbelakang SBM menggunakan narkotika dan obat-

obat berbahaya adalah pergaulan yang tidak baik dan masalah yang berlarut larut

Kesimpulan wawancara yang yang telah peneliti lakukan terhadap informan

yang telah ditetapkan mengenai latarbelakang seseorang menggunakan Narkotika

dan obat-obatan terlarang adalah:


1. Pergaulan yang tidak baik

2. Peranan orang tua yang tidak maksimal untuk anak

3. Lingkungan yang buruk

4. Masalah yang tidak kunjung terselesaikan

5. Coba-coba ( Penasaran )

6. Terjebak (ditipu oleh orang lain)

4.2 Strategi Rehabilitasi Yayasan Kahapi terhadap mantan pecandu

Narkoba.

4.2.1 Alur rehabilitasi Yayasan kahapi

Saat memasuki rehabilitasi ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh

keluarga dan calon pasien rehabilitasi di Yayasan Kahapi


1. Klien/ keluarga konsultasi

Sebelum calon pasien dibawa ke rehabilitasi, maka keluarga yang

bersangkutan akan melakukan konsultasi mengenai kondisi calon pasien,

pada tahap ini keluarga pasien mengutarakan apa yang dilakukan calon

pasien yang meresahkan keluarga dan masyarakat dan berada diluar norma

sosial yang berlaku.Saat keluarga melakukan konsultasi dengan pihak

rehabilitasi maka keluarga akan dating melihat tempat rehabilitasi yang

akan ditinggali oleh calon pasien selama program akan berlangsung.Saat

konsultasi berangsung dan menyepakati keluarganya ataupun orang yang

bersangkutan akan direhabilitasi maka pihak rehabilitasi akan memberikan

formulir tanda persetujuan bahwa mereka telah setuju dengan segala

peraturan yang ada untuk mendidik calon pasien.

2. Intake proses (proses penjemputan)

Setelah konsultasi dan tanda tangan kontrak , sebagai menyetujui akan

syarat, ketentuan dan peraturan antara keluarga dan pihak rehabilitasi dan

calon pasien telah disepakati keluarga maka calon pasien akan dijemput dari

tempat kediamannya atau dijemput ditempat yang sudah disepakati.

3. Detoksifikasi

Detoksifikasi adalah dimana setelah pecandu narkoba diangkap , maka

pasien pecandu narkoba akan diisolasi untuk memutuskan zat yang telah

digunakan selama pasien berada dilingkungannya dahulu, dalam tahap

detoksifikasi pasien biasanya akan memberontak karena tidak mendapatkan

narkotika dan obat-obatan terlarang (dalam artian lain putus zat)


4. Skrining

Skrinning adalah tahap pihak rehabilitasi mengadakan pengecekan kondisi

tubuh, barang-barang yang dibawa dan test urine (untuk mengetahui zat

adiktif apa yang elah dikonsumsi pasien selama berada diluar Yayasan

Kahapi)

5. Assesmen

Assesmen adalah tahapan konselor melakukan wawancara dengan Mantan

pecandu narkoba (MPN) mengenai :

5.1 Riwayat penyakit yang pernah dialami pasien Narkoa dan obat-obatan

5.2 Riwayat narkotika yang penah dipergunakan pasien

5.3 Masalah dalam pekerjaaan, keluarga, hubungan sosia lainnya dan

ekonomi

5.4 Test urin

5.5 Pemeriksaaan penyakit infeksi seperti HIV, TBC, Hepatitis dan lain-

lain.

6. Menyusun Rencana Terapi

Setelah tahap assesmen telah dilaksanakan maka pihak yayasan menyusun

rencana terapi yang akan dilaksanakan tehadap Mantan pecandu Narkoba.

Terapi yang akan digunakan adalah ;

6.1 Pemangkasan Tingkah laku

6.2 Therapy community (TC)

6.3 Psikodrama

6.4 Therapy religi


6.5 Terapi keluarga

7. Rehabilitasi social

Setelah rencana terapi disusun maka proses rehabilitasi social dan strategi yang

telah disusun akan dilaksanakan selama Mantan pecandu Narkoba menjalankan

program rehabilitasi di Yayasan Kahapi .

8. Reatreat

Orang-orang yang telah menjalankan program di Yayasan Kahapi dan jika

mendapat penilaian baik dari Pimpinan dan staff/konselor maka orang

tersebut akan direkomendasikan untuk emngikuti retreat dengan kata lain

mereka adalah orang-orang yang telah dapat dipercayai dan tidak ada niat

untuk melarikan diri

9. Kunjungan Rumah (Home visit)

Pada waktu tertentu pihak Yayasan Kahapi akan membawa pasien Mantan

Pecandu Narkoba (MPN) yang telah dapat dipercaya dan mendapat

penilaian baik dari pmimpin dan staff/konselor pergi untuk kunjungan ke

tempat tinggal Mantan Pecandu Narkoba (MPN). Kunjungan rumah (Home

visit) adalah membalut dan meyakinkan hai keluarga mereka bahwa mereka

telah berubah dan siap untuk pulang pada waktunya dan kembali produktif.

10. Selesai program

Mantan Pasien telah menyelesaikan program di yayasan Kahapi dan

kembali pulang kepada keluarga mereka.

11. Produktif
Mantan pasien telah kembali berbaur dengan masyarakat dan kembali

bekerja juga melakukan tanggungjawabnya dan kembali melakukan

fungsinya dalam masyarakat dan keluarganya.

4.2.3 Strategi Rehabilitasi

Strategi atau siasat untuk rehabilitasi orang-orang yang mengalami

ketergantungan narkoba tentu berbeda-beda dilengkapi dengan latar belakang para

pecandu narkotika dan obat-obatan berbahaya, untuk itu diperlukan .

Wawancara peneliti dengan Bpk.Yosafat saragih pada tanggal 11 Februari

2022 mengenai strategi rehabilitasi yaitu :

“Hal yang pertama dilakukan disni adalah pemangkasan tingkah


laku,dari tingkah laku yang tidak baik ,misalnya sombong,tidak bisa
dinasehati, emosi yang tinggi , pemberontak dan tidak memiliki
penguasaan diri akan masa lalunya yaitu Narkotika dan obat-obatan
berbahaya. Pemangkasan tingkah laku berlangsung selama pasien
berada di Yayasan ini , sampai dia keluar, tapi tahapan yang paling
berat tentunya pada tahap awal karna pada saat itu pasien akan
memberontak dan tidak terima dengan keadan dan kenyataan bahwa
dia sedang berada direhabilitasi,sangat dipastikan itu terjadi, namun
pada tahap selanjutnya atau pada bulan berikutnya setelah dia masuk
dalam program Yayasan Kahapi, dia akan sudah memiliki hati yang
lebih rendah hati dari pada saat bulan pertama dia masuk. Begitulah
seterusnya pada saat-saat tertentu kita akan melihat lagi bagaimana
proses dan strategi pemangkasan tingkah laku itu mengubah hati dan
hidup pasien tersebut.”

Kesimpulan dari Wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan

Bpk.Yosafat mengenai strategi rehabilitasi yang dilakukan di Yayasan Kahapi

adalah pemangkasan tingkah laku berguna untuk memangkas setiap perilaku yang

tidak baik contohnya malas, sombong, pemberontak,egois, emosi labil, tidak ada

penguasaan diri, tidak bertanggung jawab cara-cara yang dilakukan berbeda-beda


kepada setiap individu karena tingkat emosi mereka berbeda. Tidak hanya mengenai

kemalasan tapi juga mengenai kejujuran, menghargai rang lain.

“ Kami tidak terbiasa malas karna kemalasan membuahakan kemiskinan.


Slogan ini dengan sengaja dibuat agar para pasien sadar kalau mau hidup
cukup enggak bisa malas namun harus rajin, karna banyk juga orang yang
pengen cara cepat contohnya bermain togel dan menggunakan ilmu hitam.
Disinilah fungsinya pemangkasan tingkah laku tersebut agar mereka nggak
terus melakukan hal yang meresahkan keluarga dan masyarakat yang tinggal
disekitarnya, tapi itu kita lakukan nggk dari hati kita, ini hanya untuk
mengajarkan dia menghargai orang lain dan memperdulikan orang lain, tidak
mementingkkan diri sendiri. Selanjutnya adalah kejujuran, penguasaan diri
kesombongan, pemarah dan tidak perduli. Segala jenis hal-hal dan sifat yang
tidak baik yang masih bisa dirubah dalam karkater akan berusaha dirubah
kalau pihak yayasan dan keluarga pasien bersinergi dengan baik. Begitulah
kira-kira mengenai pemangkasan tingkah laku.Akhir dari pada pemangkasan
tingkah laku ini adalah bahwa saat pasien pulang dan kembali kedalam
masyarakat produktif, dia akan menjadi manusia yang berguna dan tidak
mempersulit keluarga”

Pemangkasan tingkah laku akan mengakibatkan perlawanan pada tahap awal,

hal ini diakibatkan karena sifat-sifat mereka yang tidak baik sedang dibuang dan

diubah secara perlahan namun ada juga yang sebagian dari pasien (residence) yang

sadar bahwa ada karakter didalam diri mereka yang perlu dirubah. Proses

pemangkasan tingkahlaku pada yayasan Kahapi distrategikan jika satu orang sedang

menjalankan terapi maka yang lain akan datang membalut hati pasien (residence)

tersebut.

“kalau masalah perlawanan tentu saja mereka melakukan perlawanan bagi


yang tidak tau tujuan dari pemangkasan tingkahlaku, namun bagi yang
mengetahuinya dia akan mengikuti saja untuk kebaikannya, waktu
pemangkasan tingkah laku, kita memiliki trik sendiri dimana kalau yang
satu marah maka staff yang lain akan datang menghibur ataupun
mengatakan kepada pasien yang sedang menjalani pemangkasan tingkah
laku bahwa semuanya untuk kebaikan dan mereka harus semangat untuk
menjadi orang yang lebih berguna”
Hal ini senada dengan penyampaian dari Bpk.Doni (23 thn) dalam

wawancara pada tanggal 20 Januari 2022 di Yayasan Kahapi, mengenai strategi

rehabiitasi yaitu:

“ Hal yang pertama sekali dilakukan dalam strategi rehabilitasi yaitu


pemangkasan tingkah laku, ini berguna untuk membentuk karakter
seseorang menjadi lebih baik, yang berguna bagi masyarakat dan
untuk diri sendiri. Pemangkasan tingkah laku ini diadakan karna
banyak kali pasien yang masuk memiliki karakter yang
menhancurkan dirinya sendiri bahkan merugikan orang yang ada
disekelilingnya, contohnya itu seperti pemarah, tidak
bertanggungjawab, egois, tidak menghargai orang lain dan lain
sebagainya”

Menambahi informasi dalam wawancara yang peneliti lakukan dengan

Bpk.Doni maka peneliti melanjutkan wawancara dengan Bpk.Ridoart (24 thn) selaku

staff dan konselor mengenai strategi rehabilitasi pada Yayasan Kahapi:

“Selain pemangkasan tingkahlaku ada yang dinamakan TC atau


dalam bahasa inggrisnya Theurapic community. Tc adalah tahapan
rehabilitasi yang fokus untuk perubahan pasien tanpa menggunakan
zat atau yang sering disebut abstinen atau bebas zat ini diharapkan
dapat terus berlangsung selama program maupun telah selesai
program.TC(Theurapic community) diadakan kepada pasien secara
perorangan namun berkumpul dengan orang-orang yang ada
direhabilitasi sebagai keluarga, dan bertujuan untuk melatih
bagaimana pasien tersebut bersosialisasi dan membangun relasi
dengan yang lain. Semua orang didalam Tc ini bertanggungjawab
menolong satu dengan yang lain

Berdasarkan kutipan wawancara diatas ada yang disebut dengan Tc

(Theurapic community) terapi yang mempertemukan sesama Mantan pecandu

narkoba dan mereka bersama berjuang untuk tujuan mereka yaitu pulih dan sembuh

dari kehidupan mereka sebelumnya. Tc ini diadakan didalam sebuah komunitas dan

fungsi dari komunitas itu adalah mampu saling menolong satu dengan yang lain dan
pada akhirnya membuat mereka tidak lagi merugikan orang lain, keluarga bahkan

diri sendiri.

Strategi yang selanjutnya dari hasil wawancara peneliti dengan bpk. Yosafat

adalah strategi terapi religi /kerohanian

“Terapi religi kerohanian, adalah terapi utama di yayasan


kahapi yang membawa pasien ini kedalam keagamaan dan
mendekatkan diri kepada Tuhan. Mereka belajar tentang
kitab suci, menghapal bagian Alkitab yang membangun
mereka, perlahan mereka akan digiring untuk sadar bahwa
mereka telah melakukan hal yang salah.Terapi religi ini
menurut saya sangat berdampak besar untuk perubahan
perilaku dari pasien.Dalam strategi ini juga bisa saja pasien
terbuka dengan cepat mengenai kehidupannya,
hubungannnya, masa lalunya contohnya itu…. dia kecewa
sama siapa dan kenapa…., bahkan kalo dia pergi mencari
ilmu hitam pun bisa diutarakan…dan hidup mereka
berubah. Rata-rata kalo pasien ini sungguh sungguh
mengikuti terapi ini, hidup mereka berubah drasttis, kenapa
saya bisa bilang begitu, karna saya sudah alami sendiri dek.
Saya dulu adalah seorang pecandu narkoba dan
direhabilitasi ditempat ini.Saya berubah dan menyadari
hidup ini waktu masuk sebuah ibadah atau kalau sekarang
saya ketahui sebagai Terapi religi,pada saat itu saya sangat
menyesal telah menyia-nyiakan hidupku dan kluargaku,
aku mengecewakan mereka.Saya jujur dengan diri saya dan
kepada konselor bahwa saya telah melakukan banyak
kesalahan yang mengecewakan orang-orang yang saya
sayangi.Saya juga jadi sadar bahwa saya dulu
menggunakan ilmu hitam untuk kepentingan pribadi saya
itu tidak baik. Dalam terapi religi ini lah semuanya itu saya
dapatkan,terapi religi ini berlangsung setiap hari bahkan
ditambah lagi dengan kuliah maupun materi penguatan
dari pihak yayasan ini.

Terapi religi yang diadakan di yayasan merupakan terapi utama yang dilakukan

pihak yayasan untuk membawa pasien (residence) kearah yang lebih baik, setelah
terapi religi selesai digunakan ada orang orang yang akan jujur tentang masa lalunya,

dan mendapatkan hidup yang diperbaharui, melalui tahap-tahap dalam terapi religi

ditambah dengan pemasukan materi yang membangun MPN setiap hari.

Terapi religi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu

1. Terapi praise and worship

Terapi ini dilakukan 2 (dua ) kali dalam sehari atau kegiatan ini sudah menjadi

jadwal bagi setiap pasien (residence) yang sedang menjalankan program rehabilitasi,

tidak sedikit pasien (residence) yang mengikuti terapi ini mendapatkan kekuatan

dan mengalami penyembuhan luka-luka batin yang dialaminya. Tidak jarang

sebagian pasien (residence) menangis dan mengalami pemulihan secara bertahap.

Setelah praise and worship ada juga Sugesti terhadap diri sendiri ( Auto suggestion

therapy)Terapi ini adalah memberi kata-kata motivasi kepada pasien (residence)

lewat Kitab suci (Alkitab) dan buku pendukung dengan didampingi dan diarahkan

konselor yang bertugas.

“Ada beberapa tahapan terapi religi kerohanian yaitu ada


terapi praise and worship, terapi ini dilakukan 2kali sehari ,
waktu terapi ini dilaksanakan banyak dari mereka yang
mengalami pemulihan disadarkan dari semua perbuatan
buruk mereka, juga mereka akan menangis kalo mereka
merasakan sesuatu dan menyesal ,luka luka dalam hati
mereka tentang masa lalu merekeka juga perlahan-lahan
dipulihkan lalu dilanjut dengan pembelajran dari Alkitab,
disini kita memotivasi mereka dan kita kasih mereka baca
ayat-ayat tertentu yang membangkitkan semangat
merekadanpasti kegiatan ini didampingi dengan konselor
dan pengawas “

Setelah praise and worship dan auto suggestion therapy ada juga Pelayanan

Kesembuhan Luka-Luka Batin Tujuan pelayanan kesembuhan luka-luka batin

adalah untuk menghilangkan kebencian, kekecewaan, kemarahan, kepedihan atau


apa saja situasi yang membuat pasien (residence) terluka pada masa lalunya dan

konselor membantunya untuk mengarahkan dan masukkan lewat sharing tentang

tema dalam Kitab suci (Alkitab)

“ ada juga pelayanan kesembuhan luka-luka batin,


kalo pada tahap ini pasien diajak untuk berdamai
dengan hidupnya dan juga masa lalunya tentang
siapapun yang udah nyakitin dan membuat pasien
ini merasa down dan tidak semangat, mungkin itu
keluraga, teman dan mungkin juga pasangannnya,
atau hal-hal lain mungkin kehilangan seseorang atau
disakiti dan dikecewakan yang membuat dia tidak
berdamai dengan dirinya sendiri tugas konselor
disini adalah mengarahkan pasien untuk membaca
mengenai hati yang terluka mengampuni dan tema-
lain yang bersangkutan yang ada di Alkitab”
Dilanjut dengan Pemulihan Gambar Diri Pada tahap ini konselor mengajarkan

gambar diri kepada pasien (residence) karena kunci keberhasilan adalah seseorang

mengenal jati dirinya yang sesungguhnya dan sesuai dengan kitab suci (Alkitab),

selanjutnya konselor memberikan tema mengenai Gambar diri, ini bertujuan untuk

pasien (residence) mengenal siapa dirinya sendiri. Konselor menerapkan beberapa

standar mengenai;

- Penampilan ditambah kata orang (salah= kehancuran)

- Pribadi setiap orang dalam Tuhan spesial (benar =kokoh)

“Pemulihan gambar diri adala tahap dimana pasien itu menerima dirinya
secara apa adanya, nggk protes agi akan apapun yang udah terjadi dalam
kehidupannya, pada saat pemulihan gambar diri konselor memberikan tema
mengenai hal yang bersangkutan didalam Alkitab dan terus memberikan
materi atau hal-hal yang menguatkan tentang mereka harus dipulihkan dari
masa lalu mereka,keluarga mereka dan lain lagi yang membuat mereka nggk
percaya diri, merasa nggak diterima sehingga yang membuat mereka
menggunakan narkoba agar mereka diterima.Konselor mengajak pasien
untuk nggak mikirin apa kata orang lain tentang diri kita , tidak memikirkan
hal-hal yang tidak membangun dan yang hanya menjatuhkan saja, namun
menyadari bahwa setiap orang special dalam pandangan Tuhan dan tidak
ada yang terlalu berdosa untuk bertobat”
Akibat gambaran diri yang salah atau yang tidak sesuai dengan standar Kitab suci

(Alkitab) seperti, takut, senssitif, minder,sulit bergaul, mengutamakan penampilan,

mencari pujian, putus asa dan lain sebagainya.Pandangan pasien (residence) harus

berpadanan tentang pandangan Tuhan Yang Maha Esa Kitab suci (Alkitab)

mengenai gambar diri yaitu ;

- Setiap orang berharga dimata Tuhan

- Serupa dengan gambar sang pencipta

- Setiap orang diberi kuasa

Ada beberapa langkah-langkah pemulihan gambar diri yang terjadi pada diri

pasien (residence) yaitu;

- pasien (residence) harus berubah dari pikiran yang salah tentang diri

sendiri

- pasien (residence) menerima diri apa adanya

- pasien (residence) tidak lagi mengingat kejadian pahit (trauma) pada

masa lalunya

- tidak banyak protes akan apapun yang terjadi didalam kehidupan.

“ gambar diri yang rusak membuat seseorang menjadi sulit untuk maju
dek….banyak orang yang seperti itu sehinga mereka salah jalan.. mereka
merasa ngak diterima padahal diri mereka sendiri belum berdamai….
Makanya penting pemulihan gambar diri sehingga mereka nggak mencari
penerimaan dari teman-temannya yang bakal menjerumuskan dia pada hal
yang gak baik, setiap orang itu harus menyadari siapa dirinya sebenarnya
dan menerima dirinya apa adanya dan berubah menjadi lebih baik . Aada
beberapa langkah-langkah untuk pasien mengalami pemulihan gambar diri
yaitu pasien merubah cara pikirnya tentang dirinya, pasien menrima dirinya
dengan apa adanya, pasien berdamai dengan masa lalunya dan nggk banyak
protes lah dalam kehidupan ini supaya cepat-cepat menjadi dewasa”
Setelah pemulihan gambar diri ada juga bagian dari terapi religi mengenai

Pelayanan pelepasan, (Pelepasan dari kutuk generasi dan pelepasan dari kutuk

okultisme)Pelayanan pelepasan adalah tahap yang dilakukan konselor atau pihak

yayasan terhadap pasien (residence) yang pernah melakukan perdukunan ditambah

lagi dengan penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya, pada tahap ini konselor

memberikan penjelasan bahwa dosa kutuk tidak lagi berkuasa atas hidup pasien

(residence) yang mau bertobat sungguh-sungguh, dan konselor mengajarkan

langkah langkah untuk memutuskan kutuk yaitu;Mengakui iman, mengakui dosa,

bertobat dari semua dosa, mengampuni orang-orang yang bersalah kepada pasien

(residence) yang belum bias diampuni pasien (residence). Sembari juga konselor

memberikan ayat-ayat dari kitab suci (Alkitab) mengenai mengampuni misalnya

yang tertulis dalam Markus 11:25, meninggalkan segala hal yang berkaitan dengan

okultisme, konselor mengajarkan mnegenai bahwa apa yang terikat didunia akan

terikat disorga dan apa yang terlepas di bumi akan terlepas di sorga.

“Dilanjut dengan pelayanan pelepasan (kutuk okultisme)

Setelah tahapan-tahapan yang telah dilakukan maka konselor akan

mengajarkan pasien (residence) mengucapkan doa ucapan terima kasih kepada

Tuhan

“saya berterimakasih Tuhan karena Engkau elah mencabut dan


membatalkan semua kutuk atas diri saya, trimakasih karena Engkau
telah mngampuni aku, Aku membutuhkan Engkau, masuklah kedalam
hatiku , aku mengundang Engkau sebagai Tuhan atas hidupku biarlah
aku semakin mengasihiMu dan kluarga ku trimakasih, Amin”
2. Belajar Alkitab

Konselor memberikan motivasi supaya klien mampu belajar tentang hidup dalam

kebenaran sesuai dengan kitab suci (Alkitab) , konselor memberikan sebuah modul
yang disusun khusus untuk membantu pasien (residence) mempelajari topik-topik

penting dalam Kitab suci(Alkitab) dengan sistematis dan sederhana,sehingga

membantu pasien (residence) yang rindu untuk bertobat.

Menambahai informasi dari Bpk.Yosafat mengenai strategi rehabilitasi yang

digunakan pada yayasan Kahapi peneliti melanjutkan wawancara dengan

Bpk.Doni siburian

“Ada juga yang dinamakan Terapi keluarga , terapi keluarga bertujuan untuk
membangun kembali kepercayaan antara keluarga terhadap pasien, bahkan
untuk saling menerima satu dengan yang lain antara keluarga mereka
mungkin dia dulu tidak baik hubungannnya dengan ayah atau ibunya diterapi
ini diharapkan hubungan mereka menjadi lebih baik, terapi keluarga ini
ditujukan kepada pasien yang sudah dapat dipercaya dan sudah mendapatkan
pengajaran tentang pentingnya keluarga, kasih didalam keluarga dan
memaafkan satu dengan yang lain.”
.

Dalam observasi penelitian, peneliti melihat bahwa ada beberapa

penghargaan kepada pengurus yayasan karena telah menyelesaiakan pelatihan terapi

psikodrama di Medan, kemudian peneliti memutuskan untuk melakukan wawancara

kepada Bpk.Yusuf selaku program manager yang ada di yayasan Kahapi pada

tangggal 20 Januari 2022 di Yayasan Kahapi

“ Terapi Psikodrama itu dilakukan dengan action atau


tindakan. Dalam drama ini pasien memerankan apa yang dialaminya
selama ia berada diluar yayasan ini, baik dalam keluarga, hubungan
dengan pasangan, lingkungan kerja dan lain- lain yang mempengaruhi
perasaan dan pikirannnya. Dari drama ini diharapkan pihak yayasan
dapat mengetahui karakter dan latar belakang dari kehidupan para
MPN”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk.Yususf Strategi rehabilitasi yang

dialkukan di Yayasan ini selanjutnya adalah psikodrama, psikodrama adalah sebuah


kegiatan drama yang membawa MPN menyadari dan menarik pelajaran sendiri dari

drama kehidupan salah seorang MPN yang dibagi kisah hidupnya. Langkah-langkah

yang dilakukan dalam psikodrama ini adalah perkenalan, drama dan reflesksi

“Ada beberapa langkah dalam Psikodrama yaitu Pengenalan, maksud


dari pengenalan ini adalah setiap pasien menjalin hubungan yang baik
dengan pasien yang lain untuk mendapatkan kepercayaan. Sebelum
psikodrama dimulai, maka akan dijelaskan situasi apa yang akan
dilakukan pada drama nanti agar mereka nyaman saat melakukan
psikodrama, indikatornya itu dek seperti mereka dapat tertawa
bersama dan mungkin mereka bisa menangis, tanda-tanda itu bisa
dijadikan acuan kalo kepercayaan satu dengan yang lain sudah
tumbuh. Selanjutnya tahap aksi atau psikodrama itu dilaksanakan
pada saat pentas atau drama akan dilakukan maka seseorang yang
bersedia untuk menceritakan hidupnya dan dijadikan drma dalam
psikorama ini, kalau mereka mau terlibat lebih dalam, di drama ini
maka akan semakin bagus dan akan membuat setiap orang yang
menonton drama itu akan merasakan bahwa itu benar terjadi
Selanjutnya adalah tahap refleksi, dimana pasien dapat mengambil
sebuah pelajaran dari drama yang ada dan tidak diperbolehkan untuk
menghakimi siapapun pada drama ini.”

Hasil wawancara yang peneliti telah lakukan terhadap staff

dan konselor juga Founder yayasan Kahapi mengenai strategi

rehabilitasi Yayasan Kahapi dapat disimpulkan bahwa ada beberapa

strategi rehabilitasi yang dilakukan Yayasan Kahapi ialah ;

1. Pemangkasan Tingkah laku

Tahap pemangkasan tingkah laku berguna untuk membuang segala kebiasaan

yang tidak baik seperti sombong, mementingkan diri dendiri, tingkat emosi

yang tinggi, pendendam, tidak mau tau, suka mencuri , suka berbohong,

pencuri dan lain-lain sebelum memasuki Yayasan Kahapi yang sifatnya

merugikan keluarga, teman dekatnya, bahkan merugikan dirinya sendiri.

Pemangkasan tingkah laku sering para konselor berpura-pura marah kepada


pasien namun dibalik itu semua, ada juga konselor yang bagiannya membalut

atau memberikan pemahaman kepada mantan pecandu narkoba mengapa hal

itu tejadi dan apa tujuannya dilakukan, sehingga membuat MPN (Mantan

Pecandu Narkoba) lebih lapang dada dan berusaha menerima keadaaan.

2. TC (Theurapic community)

Theurapic community adalah terapi yang mengumpulkan orang-orang

dengan maslaah yang sama dan tujuan yang sama. Pada Theurapic

community menciptakan lingkungan dan komunitas yang saling tolong

menolong dalam menghadapi masalah, program terapi ini sama dengan gaya

fungsi seseorang dalam sebuah keluarga. Program ini akan membawa Mantan

pecandu Narkoba untuk lebih bersosialisasi dengan baik, dan mendapatkan

komunitas yang baik. Ada beberpaa fase didalam Theurapic community yaitu

Theurapic community yang diadakan akan melatih MPN dapat

kembali produktif dan melaksanakan tanggungjawab terhadap lingkungnnya,

kegiatan kegiatan yang diadakan yaitu :

a. Morning meeting

Pertemuan setiap pagi dengan MPN untuk menanamkan sikap disiplin,

bertanggung-jawab terhadap diri sendiri dan lingkungannya, perduli, rapi,

tepat waktu.

b. Encounter group

Kegiatan ini berfungsi untuk melatih emosi dan diajarkan untuk menyatakan

emosi dengan benar sehingga MPN dapat menyelesaikan masalahnya dengan

tidak menimbulkan masalah baru.


c. Static group

kegiatan yang mempertemukan beberapa MPN dan konselor, dan dalam

kegiatan ini MPN dapat mengungkapkan segala yang mengganjal didalam

hatinya mengenai kehidupannya. Pada static group ini klien bisa meminta

untuk dikonseling diruangan konseling.

d. Peer accountability (Evaluasi)

Kegiatan peer accountability merupakan kegiatan intropeksi pada MPN,

kegiatan ini membuat MPN peka terhadap perilaku positif dan menghindari

perilaku negative karna selalu ada reward dan punishment, punishment yang

dlakukan bukan punishmen secara fisik tapi dengan cara membuat MPN

membersihkan kamar mandi dan aula.

a. Seminar

Seminar inibertujuan untuk membekali MPN untuk menyadari proses

program rehabilitasi sebagai solusi agar MPN mengalami perubahan dalam

hidupnya.

3. Terapi religi kerohanian

Kegaiatan yang membawa MPN untuk mendekatkan diri kepada Tuhan ,

dimulai dengan

3.1 Ibadah

3.2 Sugesti terhadap diri sendiri

3.3 Pelayanan konseling prophetic

3.4 Pelayanan kesembuhan luka-luka batin

3.5 Pelayanan pemulihan gambar diri


3.6 Pelayanan pelepasan ( pelepasan dari kutuk generasi dan pelepasan dari

kutuk okultisme)

3.7 Belajar Alkitab

4. Terapi keluarga

Dilakukan antara lembaga dan keluarga guna untuk membuat MPN menyadari

bahkan menyesali semua perbuatan jahat yang pernah dilakukan MPN dimasa lalu ,

sehingga MPN dapat bangkit kembali dan produktif lagi.

5. Psikodrama

Merupakan terapi yang dilakukan berupa drama yang dirangkai dari cerita

salah seorang MPN , dan tujuan dari psikodrama ini untuk mengetahui latar belakang

dan kehidupan dari MPN tersebut. Ada beberapa tahapan untuk psikodrama ini yaitu:

a. Pengenalan

Tahap menanyakan MPN mana yang bersedia membagikan cerita hidupnya

dalam bentuk drama, lalu setelah itu proses pengenalan gunannya ini untuk

membangun kepercayaan orang-orang yang mengikuti psikodrama tersebut adanya

sedikit air mata, dan mungkin getaran dalam berbicara, menjadi indikator sudah

terbangunnya kepercayaan.

b. Aksi

Dilakukannnya psikodrama yang telah disepakati , diharapkan setiap orang yang

mengambil bagian bahkan yang menyaksikan drama tersebut dapat merasakan

sebenarnya apa yang terjadi seperti secara nyata.

c. Refleksi
Tahapan untuk sharing dan merefleksikan drama tersebut,mengambil pelajaran

dari drama itu.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan diatas mengenai Strategi

rehabilitasi terhadap MPN pada Yayasan kahapi dapat disimpulkan bahwa;

a. Pemangkasan Tingkah laku

Tahap pemangkasan tingkah laku berguna untuk membuang segala

kebiasaan yang tidak baik seperti sombong, mementingkan diri dendiri,

tingkat emosi yang tinggi, pendendam, tidak mau tau, suka mencuri , suka

berbohong, pencuri dan lain-lain sebelum memasuki Yayasan yang sifatnya

merugikan keluarga, teman dekatnya, bahkan merugikan dirinya sendiri.

b. Theurapic community

Theurapic community adalah terapi yang mengumpulkan orang-orang

dengan masalah yang sama dan tujuan yang sama terapi ini menciptakan

lingkungan dan komunitas yang saling tolong menolong dalam menghadapi

masalah, program terapi ini sama dengan mengambil fungsi seseorang

dalam sebuah keluarga.

c. Terapi keluarga

d. Terapi religi kerohanian

Kegaiatan yang membawa MPN untuk mendekatkan diri kepada Tuhan ,

melalui pembacaan Alkitab, ibadah, menghapal ayat-ayat tertentu.

e. Psikodrama

Merupakan terapi yang dilakukan berupa drama yang dirangkai dari cerita

salah seorang MPN , dan tujuan dari psikodrama ini untuk mengetahui latar

belakang dan kehidupan dari MPN tersebut.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan terbagi kedalam beberapa aspek,

yakni sebagai berikut:

1. Bagi

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

1) Apa latar belakang anda menggunakan narkoba ( a dan obat-obatan

terlarang)?
2) Sudah berapa lama anda menggunakan Narkoba (a dan obat-obatan

terlarang)?

3) Bagaimana reaksi keluarga asetelah mengetahui anda adalah seorang

pengguna Narkoba?

4) Apa saja kerugian yang kamu buat didalam keluargamu seama kamu

menggunakan Narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya)

5) Apakah kamu merasa lebih baik setelah direhabilitasi ?

6) Mengapa anda kembali lagi kedalam rehabilitasi ?

7) Apa cita-citamu setelah kamu keluar dari rehabilitasi ?

8) Zat apa saja yang kamu gunakan diluar dari resep dokter?

Anda mungkin juga menyukai