Anda di halaman 1dari 2

Esai

MASA KECIL KURANG BAHAGIA DAN CERITA LAIN HAL LAINNYA

Oleh Syamsul Bahri

Ketika aku berkunjung ke toko mainan. Pandanganku menyapu rak-rak mainan. Aku
mencari mainan yang aku cari yaitu lego. Tapi pada waktu itu, aku tak sengaja melihat kartu YU
GI OH! yang berada di rak sebelum rak mainan yang aku tuju. Aku berhenti dan mengambil
segepok kartu yang berisi kartu yang berhologram khusus. Aku mengurungkan tuk beli lego yang
sedari awal aku ingin membelinya. Aku sedikit berpikir panjang dan menimbang-nimbang.
Apakah aku akan membeli keduanya atau aku harus membeli salah satunya saja? Aku merogoh
saku belakang dan mengambil dompet lusuhku.

Kemudian, aku membukanya dan melihat lembar yang aku bawa itu ternyata ngepas. Aku
tak berpikir panjang lagi dan langsung memutuskan untuk membeli kartu YU GI OH! itu. aku
membeli kartu itu karena beberapa alasan, selain aku suka dengan permainan dan hero-hero yang
aku dambakan. Kartu itu seolah mengingatkan ku kembali tentang di masa kecilku dulu
mengoleksi kartu itu. Meskipun, aku tak tahu cara memainkannya. Aku tetap suka dan
menyisihkan uang sakuku untuk membeli kartu-kartu itu.

Setiap minggu pagi, aku tak pernah absen menonton kartun YU GI OH! yang selalu
tayang di RCTI sekitar pukul 10.30 WIB. Aku masih ingat ketika aku menonton serial itu. aku
selalu membawa camilan apapun sebab menurutku itu hari yang spesial satu hari dalam
seminggu. Maka dari itu, aku tak mau menyianyiakannya. Walapun hari itu akua da janji sama
temanku bermain. Aku harus membatalkannya. Aku harus berada di depan TV sebelum jam
setengah sepuluh.

Tahun-tahun berlari. Usia semakin menemukan pemiliknya. Ia tumbuh dan melangkah


kemana pun ia mau. Lalu, kenangan itu seolah menghilang dari ingatan. Ia berubah menjadi
angka-angka dan huruf yang membuat diri ini terbelenggu. Aku hilang dari diriku yang dulu.
Kesadaran itu pudar dan membuat kesadaran yang baru. Bunga-bunga mimpi telah tumbuh di
taman yang lain. Aku tak pernah menziarahi taman yang bernama kenangan-kenangan itu.
Kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan makhluk lainnya. Dan tentunya,
mempunyai kelompok-kelompok sendiri tapi tidak semuanya makhluk itu mempunyai
kelompok. Terdapat makhluk yang senang dengan dirinya. Dari mulai bicara, bermain bahkan
dengan dirinya sendiri. Padahal ia mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi satu dengan yang
lainnya.

Selama kita hidup dengan orang lain, tentunya kita akan selalu berbagi dengannya. Entah
apapun itu bentuknya. Yang jelas, manusia akan membutuhkan manusia lainnya.

Manusia memiliki hasrat di dalam dirinya, yang mana hasrat tersebut harus ia salur-
tuntaskan supaya ia mendapat rasa kepuasan sekali pun ia terpandang tidak baik untuk
sekitarnya. Dan kita sendiri tahu bahwa hasrat tersebut berbeda pada masing-masing orang—
tidak bisa di sama ratakan begitu saja. Penyaluran hasrat ini adalah sebuah perilaku alamiah yang
dialami oleh semua orang. ia mempunyai keunikan dan keistimewaan sendiri. Tentunya di balik,
alasannya melakukan hal tersebut, ia akan mempledoi segala perbuatannya untuk
mempertahankan dirinya dari segala serangan yang menyerang dirinya.

Anda mungkin juga menyukai