“TIDAK SEPERTI SEHARUSNYA”

Daftar Isi

Kata Pertama & Terima Kasih

Kata Pertama & Terima Kasih

Suatu hari di Bulan Agustus

Terhempas YANG TERUCAP akan lenyap, yang tercatat akan teringat.

Lubang Harapan Kata-kata bijak ini memberi saya inspirasi untuk
mencatat segala apa yang terjadi selama di bulan Agustus. Yang
Tentang Takdir dan Kehidupan
menarik, ketika masing-masing catatan disatukan, terdapat satu
Kata Mereka benang merah: Keberanian menghadapi persoalan dengan
kepala tetap tegak.

Lebih daripada itu, tumbuh kedewasaan di antara saya

dengan yang lainnya.

Saya menulis untuk menyampaikan sesuatu yang hanya

bisa disuarakan lewat buku. Tentu, banyak peristiwa yang saya
alami. Namun tidak semua bisa saya sampaikan kepada publik.
Biarlah peristiwa-peristiwa itu tersimpan dalam “laci” kenangan
saya sendiri.

Catatan kecil saya ini tak bakal terbit tanpa dorongan dan
bantuan banyak orang.

Ayah, Ibu, dan kedua kakak saya adalah penjaga utama

api hidup saya agar tidak padam.

Saudara saya, semua keluarga Kartawijaya mereka

semua adalah orang-orang yang luar biasa.

Pak Faisal yang telah menjembatani antara saya dengan

keluarga.

Teman-teman yang dulu bersama saya di Polsek Batu

Ceper yang telah menjadi pengalaman untuk pertama dan yang
Suatu Hari di Bulan Agustus
terakhir.

Teman, Sahabat, Keluarga yang lainnya yang tidak segan-

segan memberikan dukungannya.

Akhirnya, banyak sekali orang yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu. Mereka semua juga telah membantu doa
dan lainnya.

Terima kasih kepada mereka semua.

Semoga buku ini memberikan faedah.

Imam

PADA SATU hari di sekitar Agustus 2020 Tiba disuatu
tempat yang dimana saya mengenal tempat itu tidak asing, saya
terasa dibodohi oleh pikiran saya, dibodohi oleh keadaan, kaki
gemetar, badan bergerak sesuai porsinya namun semuanya
seperti tak bergerak. Pada malam itu semua yang saya fikirkan
“tidak seperti seharusnya”. yang terucap akan terlupa, yang
tercatat akan teringat. dan sengaja saya tuangkan kisah ini
melalui tulisan karena untuk bisa dijadikan kenangan serta
pengalaman bagi penulis sekaligus kalian yang membaca.
Berawal dari sebuah perkenalan di salah satu sosial
media pada playstore. Awalnya hanya perkenalan karena dari
berbagai sosial media manapun yang sifatnya bisa chating, pasti
bisa berkenalan. Tapi lain hal yang ini, tidak bisa layak
dipergunakan seperti pada umumnya aplikasi yang lainnya.
Didalamnya terdapat penipuan serta yang lainnya bisa
merugikan kapasitas kita sebagai makhluk sosial.
Pada pukul entah jam berapa saya lupa, chatan awalpun
dimulai. Dia berparas cantik seperti pada umum wanita lainnya
namun memiliki kelebihan. dan pada chatan selanjutnya dia
langsung mengajak untuk “ngebaks”. Klu Bahasa ngebaks seperti
mengajak nongkrong namun ada bantuannya yaitu seperti
barang-barang terlarang. Pada dasarnya saya hanya penasaran,
hanya ingin mengetahui seberapa besar efek dan dampak bagi si
pemakai ini. hanya itu yang terlintas didalam hati dan pikiran
saya tidak ada ingin melakukan sesuatu atau memakainya.
Percakapan pun pindah ke sosial media lainnya.
Dengan berlanjutnya percakapan saya dengan dia karena
disatu sisi dia sangat butuh memakai barang itu dan saya
dengan apa yang akan menjadi penasaran apa dampak dan efek
setelah memakai itu. jujur sama sekali saya tidak pernah untuk
membeli barang-barang ini dimana, dan dengan penasarannya,
saya mencari tahu melalui google, beberapa ketemu seperti
Tokopedia, bukalapak, namun ketika saya ss (screenshot)
wanita ini berkata”bukan itu”. selanjutnya saya digiring seolah-
olah saya yang pesan dan dia memberikan link untuk membeli
barang tersebut melalui Instagram. Link yang pertama yang
wanita berikan akun ini sangat privasi yang sehingga untuk saya
DM (Direct Message) pun tidak bisa, harus follow akun tersebut.
Lalu wanita ini memberikan akun Instagram lainnya yang tidak
di privasi. Akhirnya saya DM (direct message) akun tersebut dan
direspon. Karena memang pada dasarnya saya pun tidak tahu
maksud kata-kata yang diucapkan oleh si penjual barang
tersebut dengan kepolosan, penasaran serta keingintahuan
akhirnya beberapa pertanyaan atau pernyataan yang
dilontarkannya pun saya mencoba memahami dengan dibantu si Terhempas
wanita untuk menjelaskan lebih lanjut. Selama chatan dengan si
penjual saya pun tak luput juga melemparkan ke si wanita
begitu pun sebaliknya dan si wanita ini pun selalu ingin
mendorong saya untuk seolah-olah saya yang ingin barang
tersebut padahal pada kenyataannya hanya si wanita yang ingin
barang tersebut.

Pada malam jum`at hari kamis di tanggal 6 Agustus 2020
percakapanpun menjadi memanas dikarenakan akun dari
Instagram si penjual tiba-tiba tidak aktif, biasanya akan muncul
last active 48 minute tetapi kalimat tersebut lenyap begitu saja
ketika semua transaksi sudah masuk. Bahkan saya klik storynya
pun tidak bisa tampil, saya pun bertanya dalam hati, “apa yang
terjadi ini ? semakin curiga, namun saya tetap dengan rasa
penasaran saya. Si wanita inipun mengatakan bahwa “gw kirim
nomor lu sama dia ya (yang dimaksud dia adalah si “kuda” atau
pengantar barang) dan saya pun mengiyakan. Selang berapa
menit dia (si pengantar) wa saya dengan nomor yang tak
dikenal, namun disitulah terjadi percakapan dimana barang itu
akan diberikan kepada saya namun pada kenyataannya hanya
ditaro di tempat yang ciri-cirinya gelap, jarang orang lewat.
Setelah beberapa waktu mencari barang tersebut pada
akhirnya saya menemukan barang tersebut dan langsung meng
end chat percakapan saya dengan si pengantar.
Setelah semua percakapan tersebut si wanita ini akan
saya jemput nantinya ketika saya sudah mendapatkan barang
tersebut, karena dia bilangnya sedang makan diluar oleh
temannya dan akan di drop temannya di lokasi pertemuan kita
nanti. Naah saya pun mengambil barang tersebut sesuai dengan
map dan lokasi yang disuruh oleh si pengantar tadi. Barang
itupun langsung saya masukkan kedalam jaket tanpa
memperhatikan apa isi didalamnya. Saya pun segera
mengabarkan si wanita bahwa barang sudah di saya. Saya pun
tidak langsung menuju ke lokasi pertemuan melainkan saya
bawa muter dulu karena masih penasarannya dalam hati apa isi
di dalam bungkus rokok yang sangat rapih tanpa rusak luarnya
sedikitpun.
Akhirnya saya berhentikan motor saya dan membuka
barang tersebut dari jaket. Menggumam dalam hati ketika saya
buka barang tersebut apa benar ini barang yang dimaksud ?
karena apa yang saya lihat tidak sesuai dengan apa yang saya
fikirkan yang saya lihat hanya seperti tembako rokok biasa saja
dibungkus dengan plastik bening yang masih rapih tanpa rusak.
Tanpa basa basi yang lebih panjang lagi langsung saja
saya masukkan kedalam tas saya. Ketika itu saya langsung
menuju ke lokasi pertemuan sekitaran pukul 21.40. saya
langsung mengabarkan si wanita bahwa saya sudah tiba, dan
wanita ini mengiyakan kedatangan saya untuk di drop sama
temannya di lokasi pertemuan. Selang berapa detik kalau saya
hitung sepertinya tidak sampai 10 detik, tiba-tiba dengan
kagetnya saya, jantung saya langsung serasa ingin lepas dari
organnya datanglah seorang pemuda menggunakan 1 motor
dengan berpakaian seperti preman 1 orang dan 1 orang
memakai jaket grab. Langsung saya disergap oleh kedua orang
itu dengan 1 orang memakai pakaian preman itu mengeluarkan
pistol dan berkata “barangnya dimana??sudah kita kooperatif
saja”. Saya langsung mengeluarkan barang tersebut dari tas.
Akhirnya dengan keadaan dan kondisi saya yang sedang
panik dan tidak bisa berfikir apa-apa pada saat itu karena saya
berharap orang yang mengenal saya jangan melihat saya dengan
keadaan kondisi seperti ini bahkan saya pun agak sedikit takut
penangkapan saya ini langsung ramai di media sosial. Selang
berapa detik si preman ini menelepon kawannya yang
membawa mobil untuk membawa saya dan saya dimasukkan ke
dalam mobil bagian belakang. Terkadang niat yang pada
dasarnya niat baik berakhir tidak baik. Dengan cepat saya pun
dibawa oleh 3 orang didalam mobil dan beberapa motor
mengikuti saya termasuk motor saya yang dibawa. Sepanjang
jalan saya pun di introgasi oleh beberapa orang saya pun
menjawab dengan keadaan tangan terikat dibelakang, dengan
jujur, dengan rasa takut, pikiran pun menjadi kacau, karena ini
pertama kalinya saya seperti ini. Saya Cuma mengucapkan serta
berfikir “Apa yang terjadi ? ini apa ?? kenapa seperti ini ?? saya
harus bagaimana ?? rasa panik yang tidak biasanya terlontar
begitu saja.
Lalu mobil pun berhenti di salah satu mall di Kota Tangerang
entah mereka sedang merencakan apa lagi ? saya pun tidak
tahu,, saya ingin dibawa kemana ?? semakin rasa takut ini
melanda. Lalu mobil pun bergerak kembali tidak jauh dari mall
dan berhenti kembali. Pertanyaan yang sama dalam hati,, saya
mau dibawa kemana lagi ? apa yang direncanakan lagi oleh
mereka ? saya pun tidak tahu ini sudah jam berapa karena saya
tidak membawa jam tangan dan hp pun di dalam tas. Lalu
mereka pun bergegas kembali dan yang saya dengar mereka
dapat target berikutnya yang terletak di wilayah Kabupaten
Tangerang. Mobil pun bergegas kembali dengan cepat lalu
berhenti kembali di apartemen salah satu wilayah di Kota
Tangerang, bertanya lagi dalam hati dengan yang sama. Lalu
naiklah seorang wanita dengan duduk didepan. Saya makin
berfikir lebih keras lagi,, siapa wanita ini ?? kenapa dia ikut ke
mobil ?? apakah dia yang namanya sheina ?? atau yang lain ??
atau wanita ini intel juga ?? atau wanita ini ?? siapa ?? siapa ??
sambil memikirkan itu mobil bergegas kembali dengan sangat
cepat dan setelah hamper tiba di daerah yang dimaksud teman
satu tim mereka ada yang kecelakaan akhirnya putar arah dan
jemput temannya yang kecelakaan itu lalu dibawalah saya ke
tempat pengasingan. Pada hari jum`at Sekitaran pukul 00.30
dini hari saya langsung dibawa ke ruang interogasi.
Menjadi Tersangka
“Lalu kau injakkan kakimu untuk pertama kali. Kau
mencoba untuk tetap tenang, namun jantungmu berdetak
keras. Kau mencoba untuk normal, namu semua melihat
wajahmu pucat. Mencoba menguatkan diri tapi tanganmu
bergetar. Pukul 1 pagi ini, setelah melewati yang
menegangkan dan menguras semuanya, membuat badan
dan pikiran berjalan tidak searah. Pikiranmu tidak lagi
menguasai badanmu, dan badanmu enggan mengenali
pikiranmu”
Saya dibawa ke ruang interogasi dan dilontarkan beberapa
pertanyaan dan saya pun menjawabnya dengan keadaan yang
sudah dilanda dengan rasa panik, takut tapi dengan kebenaran
yang ada tanpa harus berbohong tetapi tetap saja saya di
nilainya salah dimata yang interogasi. Saya pun sempat kesal
dengan tuduhannya kepada saya, lalu saya sempat meninggikan
nada suara saya dengan menantang bahwa saya ini mengatakan
yang sebenarnya, namun tetap saja semua itu nihil. Lalu lanjut
lagi Dia menanyakan nama lengkap saya, tinggal dimana, serta
profesi nya seperti apa, kenapa bisa sampai melakukan itu ?
Setelah beberapa menit di interogasi saya dibawa kembali ke
ruangan yang dimana ukurannya kira-kira 1.50M x 7M dan
didalamnya sudah ada beberapa orang yang sudah tidur. Karena
pas setelah di interogasi saya melihat sudah jam 01.00 hari
jum`at. Dan ada 1 orang yang sangat akrab sekali dengan rasa
takut dan kepanikan saya mencoba untuk mencoba tenangkan
diri namun tidak bisa masih tetap terfikirkan kejadian yang
barusan terjadi.
Lubang Harapan Ketika sudah memasuki ruangan yang didalamnya terdiri ada
beberapa orang, kamipun saling bertukar informasi tentang apa
yang menimpa dari masing-masing diri kita. Ada yang memang
mereka pemakai, pengantar bahkan pengedar. Saya pun jadi
semakin menarik dari peristiwa kali ini, karena apa yang saya
inginkan ternyata dikasih bonus. Mereka tidak sungkan sungkan
dengan cerita mereka, saya juga menceritakan kisah kenapa
saya terjerumus didalam ini.

“JIKA SAYA BERCERITA SEKARANG

MAKA ITU HANYA AKAN MEMBUAT SEBAGIAN ORANG-ORANG DAN TERIAKAN KASAR TENTANG KEMUNAFIKAN
MEMAKLUMI SAYA SERTA CEMOOHAN HINA PADA KEADILAN
DAN SEBAGIAN LAGI AKAN TETAP MENYALAHKAN SAYA” MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM.

“TETAPI ITU JUGA AKAN MEMBUAT MEREKA MEMAKLUMI
DUNIA
YANG SEHARUSNYA TIDAK DIMAKLUMI. DAN TIDAK ADA
YANG DAPAT MENJAMIIN APAKAH, SEMUA DAPAT MEMETIK
HAL YANG BAIK DARI KEMAKLUMAN ITU, ATAU HANYA AKAN
MENGIKUTI KEBURUKANNYA.
MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM.
“SAYA HANYA AKAN BERCERITA KEPADA TUHAN,
BERSUARA KEPADA YANG BERHAK,
BERKATA KEPADA DIRI SENDIRI,
LALU DIAM KEPADA YANG LAINNYA,
LALU BIARKAN SELEKSI TUHAN BEKERJA PADA HATI SETIAP
ORANG.

“JIKA SAYA BERSUARA SEKARANG

MAKA ITU HANYA AKAN MEMBUAT SAYA TERLIHAT SEDIKIT
LEBIH BAIK
DAN BEBERAPA LAINNYA TERLIHAT SEDIKIT LEBIH BURUK
SEBENARNYA.
MAKA SAYA LEBIH BAIK DIAM.

“JIKA SAYA BERKATA SEKARANG

MAKA AKAN HANYA ADA CACI MAKI DARI LIDAH INI
Pada saat masalahmu menghampirimu, janganlah berkecil hati,
Itu adalah pasangan hidupmu
Itu adalah takdirmu
Sesuatu yang sudah dipersiapkan untukmu, bahkan sebelum
kamu dilahirkan
Itu adalah pelengkap hidupmu
Itu adalah gurumu, maka cintailah dia.
Penilaian Tuhan tidak dimulai saat kau menerimanya
Karena semua orang akan menerimanya, tanpa terkecuali
Selayaknya seperti orang-orang sebelummu
Jangan pernah berusaha menolak kesalahanmu
Terimalah itu sebagai bekalmu, untuk perjalanan panjangmu
Justru kesalahanmu dimulai ketika kau menolak menerima
Kesalahanmu
Sedangkan kau menyadarinya
Lapangkanlah dadamu, sehingga luas, tempat untuk ilmu yang
berguna
Penilaian Tuhan dimulai saat kau memperbaikinya.
Seaneh apapun kehidupan saya, saya tetap
mensyukurinya, karena kehidupan itu sendiri sebenarnya
adalah sebuah keajaiban. Polsek Batu Ceper adalah tempat
mempersiapkan diri. Ujian sebenarnya akan dimulai ketika saya
sudah keluar nanti.
Sebuah kekuatan telah membuat saya semakin kuat
dengan adanya orang-orang baik yang ada disekitar saya. Saya
sudah bersiap mengerjakan apa yang bisa dilakukan di masa
depan. Saya akan meneruskan perjalanan.
Tinggal ? Apa Aku akan hidup lebih lama ?
Jatuh ? Menang ataukah Kalah ?
Terbang ? Terkendali oleh ketakutan
Tinggal ? Apakah yang kuat yang akan menang ?
Menangis ? Di Dunia Nyata
Tertawa ? Cukup sekali lagi saja