Anda di halaman 1dari 4

Cerpen

AKU CINTA INDONESIAKU

Dahulu aku pernah mendengar cerita dari kakekku. Sebelum meninggal kakekku
pernah bercerita pada tahun 19-an kakekku terbangun dari tidurnya. Kakekku keluar
rumah dan menghirup udara Pagi. Di zaman dulu belum ada sekolah, jadi dulu orang
Indonesia bisa dibilang “bodoh” karena tidak bersekolah.

Tak lama kemudian datanglah tentara Belanda untuk mencari rempah-rempah.


Melihat Indonesia yang begitu kaya akan sumber daya alamnya, lalu muncullah niat
buruk tentara Belanda untuk menguasai dan mereka merencanakan sesuatu untuk
memberikan barang-barang yang dibutuhkan penduduk disana seperti cangkul, bibit
sebagai alat dan bahan untuk bercocok tanam. Semua penduduk senang karena
mendapatkan bantuan dari tentara Belanda. Mereka tidak tahu bahwa ini hanya siasat
tentara Belanda untuk mengambil keuntungan semata.

Bulan demi bulan berlalu, saatnya untuk memanen hasil. Pada saat itu, kakek
dan nenekku senang sekali dengan tanaman yang mereka tanam membuahkan hasil.
Tapi, tidak disangka sangka, tentara Belanda mengambil hasil Panen nenek dan kakekku
tanpa menyisakannya sedikitpun.

Hal itu tidak hanya terjadi sekali saja, bahkan setiap panen, hasilnya diambil
secara paksa oleh tentara Belanda itu terus menerus. Kakek dan nenekku tidak bisa
berbuat apa-apa, hasil panen yang biasanya dijual untuk membantu memenuhi
kebutuhan mereka sehari-hari, kini tidak bisa lagi. Mereka hanya minum air putih saja.
Sungguh sangat tragis, tentara Belanda sudah mulai menguasai Indonesia. Mereka
menjajah Indonesia 350 tahun lamanya.

Perlawanan demi perlawanan dilakukan oleh penduduk. Pahlawan-pahlawan


bermunculan untuk melawan tentara penjajah Belanda. Walau dengan alat seadanya,
akhirnya dengan semangat dan jiwa patriotisme, penjajah Belanda menyerah dan
mereka pulang kembali kenegaranya.
Rakyat Indonesia sangatlah senang karena mereka sudah terbebas dari jajahan
Belanda. Tapi itu tidak bertahan lama. Setelah tentara Belanda pulang kenegara mereka,
datanglah tentara Jepang ke Indonesia. Disinilah penderitaan yang sesungguhnya yang
dialami oleh Rakyat Indonesia karena mereka disuruh untuk kerja paksa atau kerja rodi.

Rakyat Indonesia dipaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan tentara Jepang


tanpa henti. Tentara Jepang tidak memandang usia, mereka memperbudak rakyat
Indonesia tanpa belas kasih. Pada saat itu, ada seorang kakek duduk sejenak melepas
lelah karena sudah tidak sanggup dan tidak tahan berdiri. Lalu tentara. Jepang memaksa
kakek itu untuk segera berdiri dan melanjutkan pekerjaanya. Tetapi kakek itu tidak
tahan lagi untuk berdiri, lalu tanpa menghiraukan keadaan kakek tersebut dan karena
tidak mau berdiri maka tentara itu menembak kakek tersebut hingga tewas tak
bernyawa.

Penjajahan Jepang terus berlangsung tahun demi tahun. Selama 3,5 tahun rakyat
Indonesia dijadikan budak bagi mereka dan mereka tidak henti-hentinya mengeruk
kekayaan Indonesia lebih kejam dari penjajahan Belanda terdahulu.

Keadaan ini sungguh miris dan menyayat hati rakyat Indonesia. Penjajahan yang
dialami rakyat Indonesia tiga setengah abad lamanya oleh tentara Belanda tidak lebih
sengsara dibandingkan penjajahan yang dialami bangsa ini oleh tentara Jepang. Namun
itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba negara Jepang dibom oleh negara asing dikota
Nagasaki dan Hirosima. Mendengar berita tersebut Kepala Negara Jepang Memutuskan
untuk menarik tentara Jepang Kembali pulang kenegaranya. Tanpa disangka, akhirnya
tentara Jepang meninggalkan Negara Indonesia.

Mendengar kabar kekalahan Jepang tersebut dimanfaatkan oleh pemuda


Indonesia pada zaman itu. Tokoh pemuda yang mendengar berita Jepang menyerah
kepada sekutu adalah Sutan Syahrir. Kemudian Beliau langsung menyebarkan kabar
gembira tersebut kepada para pejuang golongan muda yang mengambil keputusan yang
dihasilkan oleh golongan muda pada tanggal 15 Agustus 1945 yaitu untuk mendesak
agar segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Untuk memerdekakan Indonesia, dijahitlah bendera merah putih oleh ibu
Fatmawati istri dari Ir. Soekarno. Kemudian Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta
menyusun teks Proklamasi untuk segera memerdekakan Indonesia dari belenggu
penjajahan.

Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 dibacakanlah teks Proklamasi oleh Ir.
Soekarno dan ditemani oleh Muhammad Hatta di hadapan Seluruh Rakyat Indonesia.
Dengan penuh semangat dan rasa haru seluruh Rakyat Indonesia mendengarkan teks
proklamasi.

Kakekku masih ingat betul isi dari teks proklamasi itu. Kakekku dengan bangga
membacakannya kepadaku layaknya seperti Ir. Soekarno. Dengan semangatnya, Ia pun
membacakan teks Proklamasi tersebut “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
Akupun ikut haru dan bangga dengan perjuangan pahlawan terdahulu merebut
kemerdekaan Indonesia.

Cerita kakekku membuatku menjadi tahu bahwa dulu bangsa kita pernah dijajah
oleh bangsa asing yang ingin mengambil kekayaan alam kita yang begitu banyak.
Indonesia begitu banyak sumber daya alamnya yaitu rempah-rempah dan sumber alam
lainnya sehingga banyak negara negara asing ingin mengambilnya.

Kini, kita sebagai Bangsa Indonesia harus dapat mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan bukan dengan bambu runcing ataupun senjata api. Mengingat perjuangan
para pahlawan mempertahankan negara tercinta ini, khususnya pada diri sendiri yaitu
menjadi warga negara Indonesia yang baik seperti yang ada pada ikrar janji siswa yang
selalu diucapkan setiap hari senin. Saya tak akan lupa dengan isinya, beberapa
diantaranya yaitu “Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Setia pada Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945. Abdi terhadap tanah air dan bangsa. Adab terhadap
orangtua, hormat terhadap guru, serta menjunjung tinggi derajat dan martabat
sekolah. Belajar sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa. Berprestasi
dalam rangka mengisi kemerdekaan.”
Ini bukanlah sekedar janji melainkan harus diamalkan khususnya diri saya. Saya
harus belajar dengan sungguh sungguh dan memaknai pentingnya mengenal Sejarah.
Mengisi kemerdekaan ini dengan berkarya dan mengharumkan nama bangsa kelak. Dan
pada akhirnya saya bangga menjadi warga negara Indonesia. Dengan penuh semangat
ingin mengatakan “AKU CINTA INDONESIAKU”

Anda mungkin juga menyukai