Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

PERUSAHAAN EMAS DAN TEMBAGA DI BANYUWANGI JAWA TIMUR

Pramudya Bagas Utama1*, Haryandi2


1), 2)
Teknik Lingkungan Universitas Teknologi Sumbawa
1*
pramudya.bagas.utama@uts.ac.id

ABSTRACT
The Mineral and Coal Mining Safety Management System, hereinafter referred to as SMKP Minerba, is part
of the Management system of the Company as a whole in the context of controlling Mining Safety risks (Health,
Safety, Work and Operational Safety). To be able to always improve mining safety performance properly, the
company implements SMKP which is applied to business activities. The company applies this standard as the
best framework for achieving effective results towards continuous system improvement to increase all
efficiency of all operational processes safely. Minerba SMKP audit conducted on the company to get an idea
of the level of Minerba SMKP implementation and from January 1, 2021 to December 14, 2021. This audit is
a re-audit activity that must be carried out in accordance with the direction of the Ministry of Energy and
Mineral Resources. Mineral Resources (ESDM). The company has been operating since 2018 with a focus on
activities as a service company with a construction business in the mining and mineral processing sector.

Keywords: Mining Safety, Risk Control

ABSTRAK
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara, yang selanjutnya disebut sebagai
SMKP Minerba, adalah bagian dari sistem Manajemen dari Perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko Keselamatan Pertambangan (Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Keselamatan Operasi).
Untuk dapat selalu meningkatkan kinerja keselamatan pertambangan dengan baik, perusahaan tersebut
menerapkan SMKP yang di aplikasikan ke dalam aktivitas usaha. Perusahaan tersebut menerapkan standar ini
sebagai kerangka kerja terbaik untuk mencapai hasil yang efektif menuju perbaikan sistem yang berkelanjutan
guna meningkatkan semua efisiensi semua proses operasional secara aman. Audit SMKP Minerba yang
dilakukan pada perusahaan tersebut untuk mendapat gambaran tingkat penerapan SMKP Minerba dan sejak
periode 1 Januari 2021 sampai dengan periode 14 Desember 2021. Adapun audit ini merupakan kegiatan audit
ulangan (re-audit) yang harus dilakukan sesuai dengan arahan dari Kementerian Energi dan Sumberdaya
Mineral (ESDM). Perusahaan tersebut telah beroperasi sejak 2018 dengan fokus kegiatan sebagai perusahaan
jasa dengan usaha konstruksi di bidang pertambangan dan pengolahan mineral.

Kata Kunci: Keselamatan Pertambangan, Pengendalian Risiko

PENDAHULUAN Untuk dapat selalu meningkatkan kinerja


Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan keselamatan pertambangan dengan baik,
Pertambangan Mineral dan Batubara atau SMKP perusahaan tersebut menerapkan SMKP yang di
MINERBA memiliki tujuan yaitu, meningkatkan aplikasikan ke dalam aktivitas usaha. Perusahaan
efektifitas Keselamatan Pertambangan yang tersebut menerapkan standar ini sebagai kerangka
terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi; kerja terbaik untuk mencapai hasil yang efektif
mencegah kecelakaan tambang, penyakit akibat menuju perbaikan sistem yang berkelanjutan guna
kerja, dan kejadian berbahaya; menciptakan meningkatkan semua efisiensi semua proses
kegiatan operasional tambang yang aman, efisien operasional secara aman. Audit SMKP ini
dan produktif dan; menciptakan tempat kerja yang dilakukan di perusahaan tersebut, perusahaan jasa
aman, sehat, nyaman, dan efisien untuk pertambangan (pemegang IUJP inti) yang bergerak
meningkatkan produktifitas; terciptanya budaya di bidang pelaksanaan konstruksi di wilayah Izin
keselamatan kerja di seluruh lingkup kerja; Usaha Pertambangan (IUP) meliputi pekerjaan
mendukung terciptanya operasional nihil cidera.

1
earthworks, mekanikal, perpipaan, elektrikal, dan PEMBAHASAN
support lainnya. Periode penilaian untuk internal audit Sistem
Audit SMKP Minerba ini bertujuan untuk Manajemen Keselamatan Pertambangan pada
memastikan semua proses kegiatan yang dilakukan perusahaan tersebut adalah pelaksanaan selama satu
pada kegiatan perusahaan emas dan tembaga di site tahun (1 Januari 2021 sampai dengan 25 November
Banyuwangi memenuhi setiap elemen SMKP 2021) dan internal audit dilaksanakan selama enam
sesuai dengan ketentuan yang tertuang di dalam hari pada tanggal 25 November 2021 hingga 2
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Desember 2021. Adapun informasi yang
Mineral No. 26 Tahun 2018 dan Keputusan Menteri didapatkan dijelaskan pada sub bab 4.1 (praktek
Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor: terbaik) dan 4.2. (temuan audit).
1827.K/30/MEM/2018 Lampiran IV serta
Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara 4.1. Praktek Terbaik
Nomor : 185.K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan Pada Elemen I Kebijakan, Sub Elemen I.2 Isi
dan Pelaksanaan Penilaian, dan Pelaporan SMKP Kebijakan perusahaan telah memiliki isi kebijakan
Minerba. Audit SMKP Minerba yang dilakukan yang sudah sesuai dengan prosedur dan juga telah
pada perusahaan tersebut bertujuan untuk mendapat melakukan evaluasi penyusunan kebijakan. Hal ini
gambaran tingkat penerapan SMKP Minerba. sesuai dengan kriteria dalam SMKP Minerba Sub
Perusahaan tersebut telah beroperasi sejak 2018 Elemen I.2.
dengan fokus kegiatan sebagai perusahaan jasa Elemen II Perencanaan, Sub Elemen II.1
dengan usaha konstruksi di bidang pertambangan Penelaahan Awal, Penanggung Jawab Operasional
dan pengolahan mineral. Adapun total karyawan melakukan cek lokasi ke lapangan kerja dan
perusahaan sekitar 300 terdiri dari karyawan mengetahui permasalahan di lapangan, hal ini
perusahaan dan sub kontraktor dari berbagai daerah, sesuai dengan kriteria dalam SMKP Minerba Sub
disiplin ilmu, jenjang pendidikan, dan keahlian Elemen II.1
yang bervariasi. Cakupan jasa yang diberikan Elemen II Perencanaan, Sub Elemen II.2.2
perusahaan kepada klien yaitu, Construction Penetapan Konteks Risiko, perusahaan telah
Engineering, Earthwork, Civil Structure, menetapkan pihak yang berkepentingan yang sesuai
Mechanical and Piping, Electrical and Instrument, dengan keinginan dan harapan dari mitra kerja, hal
Support. ini sesuai dengan kriteria dalam SMKP Minerba
Sub Elemen II.2.2
TINJAUAN PUSTAKA Elemen II Perencanaan, Sub Elemen II.2.3
Pelaksanaan internal audit merupakan Identifikasi Bahaya, perusahaan telah melakukan
kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan identifikasi bahaya dan risk assesment, hal ini
agar dapat dimonitoring seperti proses praktik sesuai dengan kriteria dalam SMKP Minerba Sub
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Elemen II.2.3.
Pertambangan yaitu penentuan tingkat kesesuaian Elemen III Organisasi & Personil, Sub Elemen
SMKP milik auditi dengan kriteria audit SMKP III.3 Penunjukan PJO Untuk Perusahaan Jasa
Minerba, evaluasi kemampuan SMKP untuk Pertambangan, terdapat bukti yang menunjukkan
menjamin pemenuhan persyaratan peraturan penunjukkan PJO, hal ini sesuai dengan kriteria
perundang – undangan, evaluasi keefektifan SMKP dalam SMKP Minerba Sub Elemen III.3
dalam memenuhi tujuan yang di tetapkan dan, Elemen III Organisasi & Personil, Sub Elemen
identifikasi penerapan SMKP yang potensial di 3.11. Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan
tingkatkan. Komunikasi Keselamatan, perusahaan telah
Kategori temuan audit Sistem Manajemen melakukan penyusunan keselamatan
Keselamatan Pertambangan memiliki 3 kategori, pertambangan, sudah ada keterdapatan sistem
yaitu kategori kritikal dengan temuan hasil audit inspeksi komunikasi berupa tool box dengan
adalah temuan yang dapat mengakibatkan kematian agenda rutin 1 minggu sekali, sudah ada form untuk
(fatality), kategori mayor dengan temuan hasil audit inspeksi, hal ini sesuai dengan kriteria dalam SMKP
adalah temuan pada pemeriksaan elemen ditemukan Minerba Sub Elemen III.11
sub elemen yang nilainya kurang dari 50% dari nilai Elemen III. Organisasi & Personil, Sub Elemen
maksimum sub elemen tersebut dan terdapat III.12.4 Penilaian Penerapan Dokumentasi
temuan minor untuk satu sub elemen audit di lebih Kejadian Berbahaya, KAPTK, PAK, perusahaan
dari 30% lokasi, kategori minor dengan temuan telah mendokumentasikan dan melaporkan semua
hasil audit adalah temuan yang tidak sesuai kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, tenaga kerja, dan PAK kepada KTT, selanjutnya
standar, pedoman, dan acuan lainnya. dilaporkan kepada KAIT, sudah dibuatkan update

2
incident, hal ini sesuai dengan kriteria dalam SMKP sudah dibuatkan dokumentasi kejadian berbahaya
Minerba Sub Elemen III.12.4. secara terperinci, hal ini sesuai dengan kriteria
Elemen IV. Implementasi, Sub Elemen IV.1.3 dalam SMKP Minerba Sub Elemen V.5.4
Penyusunan, Penetapan, Penerapan, Elemen VI. Dokumentasi, Sub Elemen VI.2
Pendokumentasian, dan Evaluasi Prosedur Penyusunan Penetapan, Penerapan dan
Operasi/Kerja Alat Pelindung Diri, ditemukan Pendokumentasian Prosedur Pengendalian
berdasarkan hasil wawancara, dan observasi bahwa Dokumen Keselamatan Pertambangan, keterangan
sudah dilakukan penggantian APD secara rutin, hal dari hasil wawancara dan tinjauan dokumen,
ini sesuai dengan kriteria dalam SMKP Minerba prosedur pengendalian dokumen perusahaan ada
Sub Elemen IV.1.3 dan dilaksanakan secara konsisten, hal ini sesuai
Elemen IV. Implementasi, Sub Elemen IV.3.4 dengan kriteria dalam SMKP Minerba Sub Elemen
Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja akibat VI.2
Kelelahan Kerja (fatigue), ditemukan sudah ada Elemen VI. Dokumentasi, Sub Elemen VI.3
prosedur terkait pengelolaan kesehatan akibat Penyusunan Penetapan, Penerapan dan
kelelahan, sudah dilakukan kegiatan sosialisasi, dan Pendokumentasian Prosedur Pengendalian
sudah dibuatkan form fatigue check sheet, hal ini Rekaman Keselamatan Pertambangan, keterangan
sesuai dengan kriteria dalam SMKP Minerba Sub dari hasil wawancara dan tinjauan dokumen,
Elemen IV.3.4 prosedur penetapan dokumen perusahaan tersususn
Elemen IV. Implementasi, Sub Elemen IV.3.7 dengan baik dan konsisten dan dapat dibaca dan
Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja Higiene ditelusuri, hal ini sesuai dengan kriteria dalam
dan Sanitasi, keterangan ditemukan sudah ada SMKP Minerba Sub Elemen VI.3.
fasilitas pengelolaan PBU, sudah tersedia house Elemen VII. Pemantauan, Evaluasi Dan Tindak
keeping, hal ini sesuai dengan kriteria dalam SMKP Lanjut, Sub Elemen VII.1 Pelaksanaan Tinjauan
Minerba Sub Elemen IV.3.7 Manajemen Penerapan SMKP Minerba Khusus
Elemen IV. Implementasi, Sub Elemen IV.3.9 pada Pengolahan, keterangan sudah membuat
Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja meeting schedule secara berkala sebanyak 1 minggu
Makanan, Minuman, dan Gizi Pekerja, keterangan sekali, hal ini sesuai dengan kriteria dalam SMKP
ditemukan sudah pernah dilakukan analisis Minerba Sub Elemen VII.1
kecukupan gizi, sudah ada standar operasional Elemen VII. Pemantauan, Evaluasi Dan Tindak
prosedur perhitungan kalori, hal ini sesuai dengan Lanjut, Sub Elemen VII.2 Pendokumentasian
kriteria dalam SMKP Minerba Sub Elemen IV.3.9 Catatan Hasil Tinjauan Manajemen , keterangan
Elemen IV. Implementasi, Sub Elemen IV.4.5 dari hasil wawancara dan tinjauan rekaman,
Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis perusahaan telah melaksanakan pendokumentasian
Pertambangan, keterangan sudah dilakukan catatan hasil tinjauan manajemen, hal ini sesuai
evaluasi hasil kajian teknik pertambangan yang dengan kriteria dalam SMKP Minerba Sub Elemen
sesuai dengan prosedur, hal ini sesuai dengan VII.2
kriteria dalam SMKP Minerba Sub Elemen IV.4.5 Elemen VII. Pemantauan, Evaluasi Dan Tindak
Elemen IV. Implementasi, Sub Elemen IV.6.1 Lanjut, Sub Elemen VII.3 Keluaran dari Tinjauan
Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa, Manajemen Keselamatan Pertambangan,
keterangan sudah ditetapkan sistem yang sesuai keterangan dari hasil wawancara dan tinjauan
untuk perancangan sistem, hal ini sesuai dengan rekaman, perusahaan telah melakukan tinjauan
kriteria dalam SMKP Minerba Sub Elemen IV.6.1 manajemen, hal ini sesuai dengan kriteria dalam
Elemen IV. Implementasi, Sub Elemen IV.6.2 SMKP Minerba Sub Elemen VII.3
Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa Elemen VII. Pemantauan, Evaluasi Dan Tindak
Perubahan, keterangan sudah dilakukan update Lanjut Sub Elemen VII.4 Pencatatan,
secara berkala untuk sistem perancangan dan Pendokumentasian, dan Pelaporan Hasil Tinjauan
rekayasa, hal ini sesuai dengan kriteria dalam Manajemen, keterangan dari hasil wawancara dan
SMKP Minerba Sub Elemen IV.6.2 tinjauan rekaman, perusahaan telah melakukan
Elemen IV. Implementasi, Sub Elemen IV.9 pencatatan dan pelaporan hasil manajemen, RKAB
Pengelolaan Keadaan Darurat, keterangan sudah sudah berdasarkan approval KTT, hal ini sesuai
ada prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat, hal dengan kriteria dalam SMKP Minerba Sub Elemen
ini sesuai dengan kriteria dalam SMKP Minerba VII.4
Sub Elemen IV.9. Elemen VII. Pemantauan, Evaluasi Dan Tindak
Elemen V. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut, Sub Elemen VII.5 Pelaksanaan Peningkatan
Lanjut, Sub Elemen V.5.4 Dokumentasi Kejadian Kinerja, keterangan dari hasil wawancara dan
Berbahaya, KAPTK dan PAK, keterangan dari tinjauan rekaman, perusahaan telah melakukan
hasil wawancara, observasi dan tinjauan dokumen, pelaksanaan peningkatan kinerja, hal ini sesuai

3
dengan kriteria dalam SMKP Minerba Sub Elemen TOTAL 61 %
VII.5
Elemen VII. Pemantauan, Evaluasi Dan Tindak Pencapaian internal audit Sistem Manajemen
Lanjut, Sub Elemen VII.6 Penggunaan Tinjauan Keselamatan Pertambangan mencapai 62 % dengan
Hasil dari Tindak Lanjut Rencana Perbaikan dalam nilai per elemen adalah : Elemen I Kebijakan (
Penentuan Kebijakan, keterangan dari hasil persentase 10 %, poin maksimal 19, point
wawancara dan tinjauan rekaman, perusahaan telah pematuhan 13, dengan total persentase 6.8 %),
menggunakan tinjauan hasil dari tindak lanjut Elemen II Perencanaan (persentases 15 %, poin
perbaikan sebagaia penentuan kebijakan yang akan maksimal 29, poin pematuhan 18, dengan total
digunakan, hal ini sesuai dengan kriteria dalam persentase 9.3 %), Elemen III Organisasi dan
SMKP Minerba Sub Elemen VII.6 Personel (persentase 17 %, poin maksimal 55 %,
poin pematuhan 28, dengan total persentase 8.7 %),
4.2. Temuan Audit Elemen IV Implementasi (persentase 35 %, poin
Temuan ketidaksesuaian untuk kategori kritikal maksimal 120, poin pematuhan 69, dengan total
tidak ditemukan, namun untuk kategori mayor persentase 20,1 %, Elemen V Pemantauan Evaluasi
ditemukan sebanyak 9 ketidaksesuaian dan untuk dan tindak Lanjut (persentase 15 %, poin maksimal
kategori minor ditemukan sebanyak 28 48, poin pematuhan 30, dengan total persentase 9,4
ketidaksesuaian. %), Elemen VI Dokumentasi (persentase 3 %, poin
maksimal 12, poin pematuhan 9, dengan total
Tabel 1. Ringkasan Kategori Temuan persentase 2,3 %), Elemen VII Tinjauan
Manajemen dan Peningkatan Kerja (persentase 5 %,
TEMUAN poin maksimal 13, poin pematuhan 13, dengan total
ELEMEN JUMLAH
MINOR MAJOR persentase 5,0 %) maka total keseluruhan dari
Elemen I 3 1 4 ketujuh elemen mendapatkan total poin maksimal
Elemen II 2 2 4 296, poin pematuhan 180, dan persentase akhir
Elemen III 9 3 12 adalah 62 % sebagaimana tampak pada Gambar 1..
Elemen IV 6 2 9
Elemen V 6 1 7 Gambar 1. Pencapaian Internal Audit SMKP
Elemen VI 2 - 3
Elemen
- - -
VII
Total 28 9 37

4.3. Tingkat Pencapaian Penerapan SMKP


Berdasarkan Pedoman Teknis SMKP
sebagaimana dimaksud, maka tingkat Pencapaian
Penerapan SMKP di perusahaan tersebut adalah
62% (enam puluh dua persen).

Tabel 2. Ringkasan Pencapaian Elemen


CAPAIAN
NO ELEMEN KESIMPULAN DAN SARAN
(%) Capaian penerapan Sistem Manajemen
1 KEBIJAKAN 7% Keselamatan Pertambangan yang dilakukan
2 PERENCANAAN 9% perusahaan tambang dan gas pada site Banyuwangi
ORGANISASI DAN Jawa Timur sudah lebih dari 50 persen sesuai
3 9%
PERSONEL dengan amanat Keputusan Direktur Jenderal
4 IMPLEMENTASI 20 % Mineral dan Batubara Nomor
PEMANTAUAN, 185.K/37.04/DJB/2019 Tentang Petunjuk Teknik
5 EVALUASI, DAN 9% Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan
TINDAK LANJUT Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem
6 DOKUMENTASI 2% Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral
TINJAUAN dan Batubara. Adapun nilai persentase penerapan
MANAJEMEN DAN SMKP di perusahaan tersebut adalah 62 % dengan
7 5%
PENINGKATAN total ketidaksesuaian kategori mayor sebanyak 9,
KINERJA

4
dan total ketidaksesuaian kategori minor sebanyak Daya Mineral tentang Petunjuk Teknis
28. Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan
Saran untuk perusahaan adalah pada area Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem
crusher terkait ketersediaan baju APD tahunan Manajemen Keselamatan Pertambangan
perlu penambahan dikarenakan cepat rusak dan Mineral dan Batubara (Nomor 185 Tahun
risiko debu/ lumpur, aktivitas welding dilakukan di 2019)
luar workshop crusher khawatir percikan api ke [2] Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
karet dan limpasan air hujan maka dibutuhkan Mineral tentang Rencana Kerja dan Anggaran
evaluasi lebih lanjut terkait kegiatan outdoor, Belanja dan Pelaporan (Nomor 26 Tahun
penempatan bahan kimia perlu ditambahkan label 2018)
containment dan informasi material safety data [3] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
sheet (MSDS) di area crusher. Mineral tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara (Nomor
26 Tahun 2018)
[4] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral tentang Wilayah, Perizinan, dan
REFERENSI Laporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan
[1] Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Mineral dan Batubara (Nomor 7 Tahun 2020)
Batubara Kementerian Energi dan Sumber

Anda mungkin juga menyukai