Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pertambangan

ISSN 2549-1008 https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mining

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN


MINERAL DAN BATUBARA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI ESDM
NOMOR 38 TAHUN 2014 DI PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk
Erlangga Nopriza Dwitara, Syamsul Komar2, Maulana Yusuf 3
1-3
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya Sumatera Selatan, Indonesia
e-mail: *1erlangganopriza@gmail.com

ABSTRAK

Penerapan SMKP meliputi elemen kebijakan, perencanaan, organisasi dan personel, implementasi, evaluasi dan tindak
lanjut, dokumentasi serta tinjauan manajemen. Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan adalah kegiatan untuk
menjamin dan melinddungi pekerja tambang agar selamat dan sehat melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja,
kesehatan kerja, lingkungan kerja dan system manajemen keselamatan serta kesehatan kerja. Penelitian yang dilakukan
pada perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen yang belum terpenuhi
dalam penerapan SMKP Minerba, mengkaji implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yang sudah
diterapkan dan menghitung persentase dalam penerapan SMKP. Berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 38 Tahun 2014 pasal 5 mengenai 7 elemen dalam Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yang
dapat memberikan dasar pengaplikasian K3 yang baik dan benar pada perusahaan. Hasil penilaian SMKP Minerba Elemen
VII mencapai persentase 87%. Berdasarkan hasil perhitungan dan ketentuan tingkat pencapaian SMKP Minerba didapati
bahwa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mendapatkan sertifikat Emas dari penilaian persentase mencapai 91%.

Kata Kunci: Elemen, SMKP Minerba, Peraturan Menteri

ABSTRACT

The application of SMKP includes elements of policy, planning, organization and personnel, implementation, evaluation
and follow-up, documentation and review of management. The work of mining safety and health activities are to ensure
and melinddungi miners so that safe and sound through the efforts of the management of the safety, occupational health,
the working environment and safety management system as well as occupational health. Research conducted at PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk aims to find out the elements that have not been fulfilled in the implementation of the Minerba
SMKP, reviewing the implementation of the Mining Safety Management System that has been implemented and calculating
the percentage in the application of the SMKP. Pursuant to the regulation of the Minister of Energy and Mineral
Resources No. 38 of 2014 article 5 relates to 7 elements in the Mining Safety Management System which can provide a
good base for K3 application and true to the company. Based on the results of calculations and provisions on the level of
achievement of SMKP MInerba, it was found that PT Semen Baturaja (Persero) Tbk received a Gold certificate from the
percentage of 91%.

Keywords: Element, SMKP Minerba, Ministerial Regulation

JP. Vol.. No..Bulan..Tahun..


Jurnal Pertambangan

ISSN 2549-1008 https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mining


pertambangan masih membutuhkan penyesuaian dengan
PENDAHULUAN peraturan yang baru dan masih kurangnya tenaga ahli
dalam melakukan penerapan peraturan tersebut [6].
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk Sehingga dalam proses penerapannya tidak memenuhi
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi kriteria elemen dalam Peraturan Menteri Energi dan
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun 2014, dengan
[1]. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu alasan masih ada perusahaan menganggap bahwa semua
kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman bagi pengeluaran yang terkait dengan program K3 hanya
pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan tempat sebagai biaya (costs) yang harus ditanggung pemborosan
kerja tersebut [2]. Pada PT Semen baturaja produk utama dan bukan sebagai investasi untuk melindungi aset
yang dihasilkan adalah semen yang berbahan baku batu (mesin, fasilitas dan infrastruktur produksi, dan SDM).
kapur dan tanah liat. Metoda yang digunakan untuk Kriteria yang tidak terpenuhi tersebut dapat
pengambilan batu kapur adalah quarry yang merupakan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan pertambangan
bagian dari metoda tambang terbuka. PT. Semen maupun perusahaan jasa pertambangan, karena akan
Baturaja merupakan salah satu perusahaan produsen mendapatkan sanksi dari Kementrian Energi dan Sumber
semen terbesar yang ada di Indonesia dengan produksi Daya Mineral tak terkecuali PT. Semen Baturaja
2.000.000 ton semen per tahun dan akan terus bertambah (Persero) Tbk yang merupakan perusahaan
dengan dibangunnya pabrik Baturaja 2. pertambangan semen terkemuka di Indonesia.
Perencanaan K3 adalah suatu perencanaan guna
Penerapan SMKP sendiri memiliki 4 tujuan yaitu yang mencapai keberhasilan penerapan SMK3 dengan sasaran
pertama meningkatkan efektifiitas keselamatan yang yang jelas dan dapat diukur[7]. Penerapan Sistem
terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi. Yang Manajemen Keselamatan Pertambangan di suatu
kedua mencegah kecelakaan tambang, penyakit akibat perusahaan, perlu dilakukan penilaian sesuai dengan
kerja dan kejadian berbahya. Yang ketiga menciptakan yang dipedomankan dalam Peraturan Menteri Energi dan
kegiatan operasional tambang yang aman, efisien, dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun 2014 yang
produktif. Serta yang terakhir menciptakan tempat kerja menilai tujuh elemen dalam SMKP Minerba, yaitu
yang aman, sehat, nyaman dan efisien untuk kebijakan, perencanaan, organisasi dan personel,
meningkatkan produktifitas. Bahaya merupakan segala implementasi, evaluasi dan tindak lanjut, dokumentasi,
kondisi yang dapat merugikan baik cedera atau kerugian dan tinjauan manajemen. Penerapan Sistem Manjemen
lainnya, atau bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan Keselamatan Pertambangan yang baik dapat mengurangi
yang berpotensi mencederai manusia atau sakit penyakit resiko terjadinya kecelakaan dan kinerja perusahaan
atau kombinasi dari semuanya[3]. Terdapat total 84 dapat meningkat serta meningkatkan nilai brand
kecelakaan yang terdiri dari 27 cedera ringan 49 cidera perusahaan di pasar. Penulis tertarik untuk mengkaji
berat dan 8 menyebabkan kematian. Data tersebut apakah PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk telah
diambil dari bulan Januari hingga Agustus [4]. menerapkan SMKP Minerba dengan baik dan memenuhi
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan elemen-elemen yang ada dalam SMKP Minerba.
atau berhubungan dengan mesin, peralatan, bahan dan
proses pengelolaannya, tempat kerja dan lingkungan METODE PENELITIAN
serta cara-cara melakukan pekerjaannya [5]. Pemerintah
telah membuat berbagai regulasi mengenai Kesehatan Penelitian dilakukan di unit kerja Penyedian Bahan
dan Keselamatan Kerja secara umum misalnya, Undang- Mentah bagian (PBM) atau disebut sekarang Mining
undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Departement di PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk.
dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang Lokasi PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk. (Gambar
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan 3.1). Berada di Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat
Kesehatan Kerja (SMK3), dan khusus untuk sektor Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi
pertambangan seperti Keputusan Menteri Pertambangan Sumatera Selatan. Lokasi pabrik PT. Semen Baturaja
dan Energi (KEPMENTAMBEN) nomor (Persero), Tbk. berjarak ±2,5 km dari pusat Kota
555.K/26/M.PE/1995 tentang keselamatan dan kesehatan Baturaja dan berjarak 198 km dari Kota Palembang,
kerja (K3) Pertambangan umum, dan yang terbaru yaitu serta ±270 km dari pabrik Panjang, Provinsi Lampung.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. Selanjutnya lokasi penambangan batu kapur terletak
38 Tahun 2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan ±1,8 km dan tanah liat terletak ±2 km dari lokasi pabrik
Pertambangan Mineral dan Batubara atau disebut SMKP PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk. [8]. Jenis dari
Minerba. penelitian ini adalah penelitian penilaian atau assessment
research yang dimana penelitian ini dilakukan untuk
Pada pasal 3 dalam permen SMKP perusahaan wajib menilai atau menguji sistem manajemen keselamatan
menerapkan SMKP Minerba di perusahaanya. Meskipun pertambangan berdasarkan peraturan menteri yang ada di
sudah lama diterbitkan, peraturan tersebut masih belum PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.[9].
bisa diterapkan dengan baik oleh perusahaan-perusahaan
Pertambangan yang ada di Indonesia. Perusahaan

JP. Vol.. No..Bulan..Tahun..


Jurnal Pertambangan

ISSN 2549-1008 https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mining


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui banyaknya kegiatan yang ada pada subelemen
implementasi dari Sistem Manajemen Keselamatan tersebut,
Pertambangan dan elemen-elemen apa saja yang belum 5. kolom 5 berisikan nilai subsubelemen dari subelemen
terpenuhi serta hambatan apa yang terjadi. Tahapan- SMKP Minerba,
tahapan dalam penelitian ini yaitu studi literatur, survey 6. kolom 6 berisikan total nilai subelemen,
lapangan, pengambilan data, pengolahan data, hasil dan 7. kolom 7 merupakan kolom nilai maksimum yang
pembahasan. Studi Literatur dilakukan dengan mencari nantinya menentukan cara penilaian penerapan
bahan-bahan pustaka yang dapat menunjang keperluan SMKP Minerba,
penelitian berkaitan SMKP, pengertian keseelamatan 8. kolom 8 merupakan kolom audit atau penilaian.
dan kesehatan kerja dan metode-metode perhitungan Kolom ini diisi dengan range angka 0-2 atau NA
yang diperoleh dari PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk, (Not applicable),
perpustakaan, internet, jurnal-jurnal ilmiah. Kegiatan 9. kolom 9 merupakan kolom untuk meletakkan total
pengamatan dilakukan dengan mengamati secara nilai subelemen yang sudah dinilai sebelumnya,
langsung aktivitas penerapan Sistem Manajemen 10. kolom 10 merupakan bobot nilai subelemen, yang
Keselamatan Pertambangan di PT Semen Baturaja didapatkan dengan menggunakan hasil pembulatan
(persero) Tbk. Data yang diambil pada penelitian tugas dari perhitungan berikut:
akhir ini dilakukan dengan melakukan penilaian
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑢𝑏 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛
penerapan SMKP Minerba sesuai dengan yang tertera Bobot nilai Sub elemen = x Nilai Elemen
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑢𝑏 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛
pada pedoman Peraturan Menteri ESDM Nomor 38
Tahun 2014, yaitu melakukan penilaian terhadap 7 HASIL DAN PEMBAHASAN
elemen yang terdiri dari kebijakan, perencanaan,
organisasi dan personel, implementasi, evaluasi, Tabel 1. Persentase Penilaian SMKP PT Semen Baturaja
dokumentasi dan tinjauan manajemen[10]. Data dari
pengamatan di lapangan diolah secara manual melalui
penilaian kriteria audit yang diperoleh di dalam Elemen- Persentase Penilaian
Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 Tahun 2014 No Elemen PT Semen Baturaja
kemudian diolah dengan menggunakan metode scoring SMKP (%)
untuk mendapatkan hasil dari audit tersebut.
1 Kebijakan 100 %
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan, maka
didapatkan kesimpulan hasil penelitian serta saran yang 2 Perencanaan 99 %
akan direkomendasikan untuk perusahaan, yaitu PT. Organisasi
3 80 %
Semen Batubara (Persero), Tbk. Kesimpulan dan saran dan Personel
tersebut diharapkan berguna untuk memperbaiki 4 Implementasi 75 %
permasalahan yang ditemukan dalam penelitian yang
dilakukan. Berdasarkan dari hasil dan pembahasan, 5 Evaluasi 98 %
maka didapatkan kesimpulan hasil penelitian serta saran 6 Dokumentasi 79 %
yang akan direkomendasikan untuk perusahaan, yaitu
PT. Semen Batubara (Persero), Tbk. Hasil perhitungan dari persentase masing - masing
elemen menunjukkan elemen I (kebijakan) mencapai
Berikut ini adalah contoh pengimplementasian penilaian 100%, elemen II (perencanaan) hampir sempurna yaitu
SMKP mencapai 99%, elemen III (organisasi dan personel)
mencapai 80%, elemen IV (implementasi) mencapai
75%, elemen V (evaluasi) mencapai 98% dan elemen VI
(dokumntasi) mencapai 79% serta yang terakhir elemen
VII (tinjauan manejemen) mencapai 87%.

Untuk menghitung pencapaian penerapan didapati


Gambar 1. Implementasi Penilaian SMKP Minerba bahwa masing – masing elemen memiliki bobot nilai
yang disesuaikan berdasrkan tingkat kepentingan sebagai
Keterangan dari tabel di atas (dari kiri ke kanan) adalah berikut :
sebagai berikut: 1. Kebijakan : 200
1. kolom 1 berisikan nomor elemen SMKP Minerba, 2. Perencanaan : 200
2. kolom 2 berisikan elemen, subelemen, dan 3. Orraganisasi dan Personel : 150
subsubelemen dari SMKP Minerba, 4. Implementasi : 200
3. kolom 3 berisikan bobot dari tiap elemen SMKP 5. Evaluasi dan Tindak Lanjut : 150
Minerba, 6. Dokumentasi : 50
4. kolom 4 berisikan nilai subelemen dari elemen 7. Tinjauan Manajemen : 50
SMKP Minerba yang pembobotannya sesuai dengan Total : 1000

JP. Vol.. No..Bulan..Tahun..


Jurnal Pertambangan

ISSN 2549-1008 https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mining


Ketentuan klasifikasi penilaian untuk setiap subelemen Identifikasi dan
dan sub-subelemen dijabarkan sebagai berikut: kepatuhan
terhadap
1. Nilai 0 (nol) akan diberikan jika tidak ditemukan ketentuan perturan
bukti yang menunjukkan upaya untuk melaksanakan perundang- 28 27
kegiatan dan memenuhi persyaratan yang diharuskan undangan dan
dalam elemen dan subelemen persyaratan
lainnya yang
2. Nilai 1 (satu) akan diberikan jika ditemukan bukti terkait
yang menunjukkan upaya untuk melaksanakan Penetapan Tujuan,
kegiatan, tapi belum memenuhi persyaratan yang Sasaran dan 22 22
diharuskan dalam lemen dan subelemen Program
Rencana Kerja
3. Nilai 2 (dua) akan diberikan jika ditemukan bukti dan Anggaran
yang menunjukkan upaya untuk memenuhi 14 14
Keselamatan
persyaratan yang harus dalam elemen dan subelemen Pertambangan
4. Nilai NA (Not Applicable) akan diberikan jika Persentase Pencapaian : 99%
kgiatan tidk dapat diterapkan atau tidak sesuai
dengan bisnis proses. Terdapat temuan dalam penerapan elemen II,
yaitu dalam Klausul II.3 dimana masih banyaknya
Setalah pembobotan setiap elemen diketahui maka untuk pekerja tambang yang belum mengetahui secara jelas
mengetahui persentase pencapaian pemenuhan dilakukan peraturan perundang-undangan dalam penerapan system
lah perhitungan menggunakan rumus sbagai berikut : keselamatan yang digunakan PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk.

Tabel 4. Elemen Organisasi dan Personel

Nilai Sub
Nilai Sub Elemen
Elemen
Berikut ini adalah hasil penilaian SMKP Minerba Kriteria (Berdasarkan Permen
(Pencapaian
ESDM)
Elemen I yaitu kriteria kebijakan : PTSB)
Organisasi dan
168 134
Personel
Tabel 2. Elemen Kebijakan
Penyusunan dan
Penetapan Struktur
Nilai sub elemen Nilai Sub Elemen Organisasi, Tugas, 14 13
Kriteria (berdasarkan (Pencapaian Tanggung Jawab dan
Permen ESDM) PTSB) Wewenang
Penunjukkan KTT,
Kebijakan 34 34 Kepala Tambang Bawah
Penyusunan Tanah, dan/atau Kepala
6 6 8 8
Kebijakan Kapal Keruk untuk
Isi Kebijakan 14 14 perusahaan
Penetapan pertambangan
10 10
Kebijakan Penunjukkan PJO untuk
Komunikasi perusahaan jasa 4 4
2 2
Keebijakan pertambangan
Tinjauan Pembentukan dan
2 2
Kebijakan Penetapan Bagian K3
34 25
Pertambangan dan KO
Persentase Pencapaian : 100%
Pertambangan
Penunjukkan Pengawas
Penilaian elemen I tidak ditemukannya pelanggaran dari Operasional dan 26 26
Pengawas Teknik
ketentuan Peraturan Menteri No. 38 Tahun 2014 mulai
Penunjukkan Tenaga
dari Penyusunan Kebijakan hingga Tinjauan Kebijakan Teknik khusus 6 6
sehingga nilai persentase mencapai 100%. Pertambangan
Pembentukan dan
Tabel 3. Elemen Perencanaan Penetapan Komite
30 27
Keselamatan
Pertambangan
Nilai Sub Elemen Nilai Sub Elemen Penunjukkan Tim
Kriteria (Berdasarkan (Pencapaian 10 9
Darurat
Permen ESDM) PTSB) Seleksi dan penempatan
4 0
Perencanaan 234 233 personel
Penelaahan Awal 8 8 Penyelenggaraan dan
Manajemen Pelaksanaan Pendidikan
162 162 26 12
Risiko dan Pelatihan serta
Kompetensi Kerja

JP. Vol.. No..Bulan..Tahun..


Jurnal Pertambangan

ISSN 2549-1008 https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mining


Penyusunan, penetapan, Tabel 6. Elemen Evaluasi dan Tindak Lanjut
dan penerapan
4 4
komunikasi Keselamatan
Nilai Sub Elemen Nilai Sub Elemen
Pertambangan Kritria (Berdasarkan (Pencapaian
Pengelolaan Administrasi Permen ESDM) PTSB)
keselamatan 14 14 Evaluasi dan Tindak
pertambangan 264 259
Lanjut
Penyusunan, penerapan Pemantauan dan
dan pendokumentasian 142 141
Pengukuran kinerja
prosedur partisipasi,
2 0 Inspeksi pelaksanaan
konsultasi, motivasi dan 30 30
kselamatan
kesadaran penerapan
pertambangan
SMKP Minerba
Evaluasi kepatuhan
Persentase Pencapaian : 80% terhadap ketentuan
peraturan perundang-
Terdapat 3 temuan dalam peenerapan Elemen III yang undangan dan 8 6
terdiri dari Proses seleksi dan penempatan personel yang persyaratan lainnya
yang terkait
belum mengacu pada dasar pertimbangan jumlah pekerja Penetapan Tujuan
dan luasnya pekerjaan, terselenggara dan terlaksananya 24 24
Sasaran dan Program
pendidikan & pelatihan yang dilaksanakan oleh Evaluasi pengelolaan
Depertemen SDM serta belum adanya struktur KO administrasi
34 34
keselamatan
sehingga pelaksanaan & pengelolaan dari KO itu sendiri pertambangan
belum terlaksana dengan baik. Audit Internal
penerapan SMKP 14 14
Tabel 5. Elemen Implementasi Minerba
Tindak lanjut
12 10
ketidaksesuaian
Nilai Sub Persentase Pencapaian : 98%
Nilai Sub elemen
Elemen
Kriteria (Berdasarkan
(Pencapaian
Permen ESDM) Tidak ditemukan adanya temuan dalam elemen Evaluasi
PTSB)
Implementasi 284 214 dan Tindak Lanjut. Hanya temuan berupa kebijakan
Pelaksanaan Pengelolaan pengeloaan makanan dan minuman yang belum
Operasional 32 32 memenuhi persyaratan.
Pelaksanaan
Pengelolaan 28 26 Tabel 7. Elemen Dokumentasi
Lingkungan Kerja
Pelaksanaan Nilai Sub Elemen
Pengelolaan 26 22 Nilai Sub Elemen
Kriteria (Berdasarkan Permen
Kesehatan Kerja (Pencapaian PTSB)
ESDM)
Pelaksanaan Dokumentasi 68 54
Pengelolaan KO 48 0 Penyusunan
Pertambangan Manuan SMKP 10 10
Pengelolaan Bahan Minerba
Peledak dan Peledakan 58 54
Pengendalian
28 28
Penetapan Sistem Dokumen
Perancangan dan 10 9 Pengendalian
16 16
Rekayasa Rekaman
Penetapan Sistem Penetapan Jenis
12 12 Dokumen dan 14 0
Pembelian
Pemantauan dan Rekaman
Pengelolaan Perusahaan 10 10 Persentase Pencapaian : 79%
Jasa Pertambangan
Pengelolaan Keadaan 50 43
Terdapat 1 temuan dalam penerapan Elemen VI
Darurat (Dokumentasi) yaitu penetapan jenis dokumen yang
Penyediaan dan 6 6 masih belum tersusun sesuai elemen-elemen SMKP
Penyiapan P3K Minerba yang sebenarnya dalam penyusunanan akan
Pelaksanaan Keselamatan mudahkan dalam penyelenggaraan audit.
di Luar Pekerjaan (Off 4 0
The Job Safety)
Tabel 8. Elemen Tinjauan Manajemen
Persentase Pencapaian : 75%

Nialai Sub Elemen


Terdapat 1 temuan dalam penerapan elemen 4 Kriteria (Berdasarkan
Nilai Sub Elemen
(Implementasi) yaitu pelaksanaan off the job safety yang (Pencapaian PTSB)
Permen ESDM)
masih belum menjadi fokus program dari divisi K3 Tinjauan
30 26
pertambangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Manajemen

JP. Vol.. No..Bulan..Tahun..


Jurnal Pertambangan

ISSN 2549-1008 https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mining


Tinjauan Manajemen 5. Evaluasi dan Tindak Lanjut : 98%
dilakukan secara 30 26 6. Dokumentasi : 79%
berkala dan terencana
Persentase Pencapaian : 87 % 7. Tinjauan Manejemen : 87%

Dalam penerapan elemen VII (Tinjauan Manajemen) 2. Berdasarkan hasil analisis dalam penerapan SMKP di
tidak di temuakannya temuan namun terdapat beberapa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk ditemukan hal-hal
temuan yaitu tidak dilakukannya secara berkala dan secara teknis sebagai berikut:
terencana penerapan audit baik internal maupun a. Tidak adanya unit kesehatan kerja khusus
eksternal, dalam beberapa tahun terakhir hanya (hiperkes) yang menangani masalah kesehatan
dilakukan 1 kali audit internal dan belum pernah pekerja.
dilakukan audit eksternal. b. Tidak berjalannya unit keselamatan operasional
pertambangan yang menjadi garis depan dalam
Berdasarkan peraturan menteri ESDM Minerba Nomor pencegahaan kecelakaan di perusahaan.
38 Tahun 2014 ketentuan tingkat pencampaian c. Masih banyak pekerja yang membawa kendaraan
penerapan SMKP Mineba ditentukan sebagai berikut : pribadi pada daerah jalan tambang.
1. Tingkat pencapaian pemenuhan penerapan ≥ 90% d. Belum adanya komunikasi kegiatan keselamatan
dan tidak ada temuan kategori mayor termasuk kepada keluarga karyawan sebagai bentuk
tingkat penilaian penerapan memuaskan dan pendekatan perusahaan kepada otoritas disekitar
mendapatkan sertifikat berkategori emas. perusahaan.
2. Tingkat pencapaian pemenuhan penerapan 80% - <
90% dan tidak ada temuan kategori mayor termasuk 3. Persentase penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri
tingkat penilaian penerapan baik dan mendapatkan ESDM nomor 38 tahun 2014 tentang Sistem
sertifikat berkategori perak. Manajemen Keselamatan Pertambangan di PT.
3. Tingkat pencapaian pemenuhan penerapan 70% - < Semen Baturaja (Persero) Tbk mencapai 91% dan
80% dan tidak ada temuan kategori mayor termasuk mendapatkan sertifikat EMAS .
tingkat penilaian penerapan cukup dan mendapatkan
sertifikat berkategori emas. DAFTAR PUSTAKA
4. Tingkat pencapaian pemenuhan penerapan < 70%
termasuk tingkat penilaian penerapan kurang dan [1] Suma’mur. (1996). Hygiene Perusahaan dan
hanya mendapatkan surat keterangan telah diaudit Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Gunung
SMKP Minerba. Agung.
5. Telah dilakukan audit, akan tetapi temuan major [2] Ridley, J. (2008). Ikhtisiar Kesehatan dan
tidak dapat terpenuhi lebih dari 30 hari kalender, Keselamatan Kerja Ed-33. Jakarta: Erlangga.
maka tidak akan diberikan surat keterangan telah [3] Anonim. (2007). Occupational Health and Safety
diaudit SMKP Minerba. Management System (18001). Genewa:
British Standards Institute.
Nilai Persentase Pemenuhan menggunakan rumus : [4] Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑢𝑑𝑖𝑡 Kementerian Energi dan Sumber Daya
= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 × 100% Mineral. (2017). Statistik Minerba 2017.
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber
906 Daya Mineral RI.
= 1000 × 100%
[5] Kurniawan, A., (2014). Pelaksanaan Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
= 90.64%
Karywan PT. Nuansacipta Coal Investment
(NCI) di Kelurahan Bantuas Kecamatan
Dari hasil ketentuan tingkat pencapaian penerapan
Palaran Kota Samarinda, eJournal Ilmu
SMKP Minerba didapati bahwa PT. Semen Baturaja
Pemerintahan, 2 (4), 3130 – 3144.
(Persero) Tbk mendapatkan sertifikat Emas dari
[6] Suhardianto, S. (2016). Kajian Penerapan Sistem
penilaian persentase mencapai 90.71%.
Manajemen Keselamatan Pertambangan
dalam Pencapaian Zero Accideent pada IUP
KESIMPULAN Batubara PT. Kuansing Inti Makmur di
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
1. Dalam implementasinya PT. Semen Baturaja
Yogyakarta: Universitas Pembangunan
(Persero) Tbk telah memenuhi penilaian SMKP
Nasioanal Veteran.
sebagai berikut :
[7] Nujhani, J., (2013). Evaluasi Penerapan Sistem
1. Kebijakan : 100%
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
2. Perencanaan : 99%
Kerja (SMK3) pada Proyek Persiapan Lahan
3. Organisasi dan Personel : 80%
Pusri IIB PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang,
4. Implementasi : 75%

JP. Vol.. No..Bulan..Tahun..


Jurnal Pertambangan

ISSN 2549-1008 https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mining


Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 1 (01),
80 – 85.
[8] Anonim. (2017). Lokasi Pabrik dan Tambang PT.
Semen Baturaja. Baturaja: Kantor bagian EPT
PTSB.
[9] Azwar, S. (2011). Metode Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
[10] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 38 Tahun 2014. (2014). Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Batubara.
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral RI.

JP. Vol.. No..Bulan..Tahun..

Anda mungkin juga menyukai