ABSTRAK
Penerapan SMKP meliputi elemen kebijakan, perencanaan, organisasi dan personel, implementasi, evaluasi dan tindak
lanjut, dokumentasi serta tinjauan manajemen. Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan adalah kegiatan untuk
menjamin dan melinddungi pekerja tambang agar selamat dan sehat melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja,
kesehatan kerja, lingkungan kerja dan system manajemen keselamatan serta kesehatan kerja. Penelitian yang dilakukan
pada perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen yang belum terpenuhi
dalam penerapan SMKP Minerba, mengkaji implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yang sudah
diterapkan dan menghitung persentase dalam penerapan SMKP. Berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 38 Tahun 2014 pasal 5 mengenai 7 elemen dalam Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yang
dapat memberikan dasar pengaplikasian K3 yang baik dan benar pada perusahaan. Hasil penilaian SMKP Minerba Elemen
VII mencapai persentase 87%. Berdasarkan hasil perhitungan dan ketentuan tingkat pencapaian SMKP Minerba didapati
bahwa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mendapatkan sertifikat Emas dari penilaian persentase mencapai 91%.
ABSTRACT
The application of SMKP includes elements of policy, planning, organization and personnel, implementation, evaluation
and follow-up, documentation and review of management. The work of mining safety and health activities are to ensure
and melinddungi miners so that safe and sound through the efforts of the management of the safety, occupational health,
the working environment and safety management system as well as occupational health. Research conducted at PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk aims to find out the elements that have not been fulfilled in the implementation of the Minerba
SMKP, reviewing the implementation of the Mining Safety Management System that has been implemented and calculating
the percentage in the application of the SMKP. Pursuant to the regulation of the Minister of Energy and Mineral
Resources No. 38 of 2014 article 5 relates to 7 elements in the Mining Safety Management System which can provide a
good base for K3 application and true to the company. Based on the results of calculations and provisions on the level of
achievement of SMKP MInerba, it was found that PT Semen Baturaja (Persero) Tbk received a Gold certificate from the
percentage of 91%.
Nilai Sub
Nilai Sub Elemen
Elemen
Berikut ini adalah hasil penilaian SMKP Minerba Kriteria (Berdasarkan Permen
(Pencapaian
ESDM)
Elemen I yaitu kriteria kebijakan : PTSB)
Organisasi dan
168 134
Personel
Tabel 2. Elemen Kebijakan
Penyusunan dan
Penetapan Struktur
Nilai sub elemen Nilai Sub Elemen Organisasi, Tugas, 14 13
Kriteria (berdasarkan (Pencapaian Tanggung Jawab dan
Permen ESDM) PTSB) Wewenang
Penunjukkan KTT,
Kebijakan 34 34 Kepala Tambang Bawah
Penyusunan Tanah, dan/atau Kepala
6 6 8 8
Kebijakan Kapal Keruk untuk
Isi Kebijakan 14 14 perusahaan
Penetapan pertambangan
10 10
Kebijakan Penunjukkan PJO untuk
Komunikasi perusahaan jasa 4 4
2 2
Keebijakan pertambangan
Tinjauan Pembentukan dan
2 2
Kebijakan Penetapan Bagian K3
34 25
Pertambangan dan KO
Persentase Pencapaian : 100%
Pertambangan
Penunjukkan Pengawas
Penilaian elemen I tidak ditemukannya pelanggaran dari Operasional dan 26 26
Pengawas Teknik
ketentuan Peraturan Menteri No. 38 Tahun 2014 mulai
Penunjukkan Tenaga
dari Penyusunan Kebijakan hingga Tinjauan Kebijakan Teknik khusus 6 6
sehingga nilai persentase mencapai 100%. Pertambangan
Pembentukan dan
Tabel 3. Elemen Perencanaan Penetapan Komite
30 27
Keselamatan
Pertambangan
Nilai Sub Elemen Nilai Sub Elemen Penunjukkan Tim
Kriteria (Berdasarkan (Pencapaian 10 9
Darurat
Permen ESDM) PTSB) Seleksi dan penempatan
4 0
Perencanaan 234 233 personel
Penelaahan Awal 8 8 Penyelenggaraan dan
Manajemen Pelaksanaan Pendidikan
162 162 26 12
Risiko dan Pelatihan serta
Kompetensi Kerja
Dalam penerapan elemen VII (Tinjauan Manajemen) 2. Berdasarkan hasil analisis dalam penerapan SMKP di
tidak di temuakannya temuan namun terdapat beberapa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk ditemukan hal-hal
temuan yaitu tidak dilakukannya secara berkala dan secara teknis sebagai berikut:
terencana penerapan audit baik internal maupun a. Tidak adanya unit kesehatan kerja khusus
eksternal, dalam beberapa tahun terakhir hanya (hiperkes) yang menangani masalah kesehatan
dilakukan 1 kali audit internal dan belum pernah pekerja.
dilakukan audit eksternal. b. Tidak berjalannya unit keselamatan operasional
pertambangan yang menjadi garis depan dalam
Berdasarkan peraturan menteri ESDM Minerba Nomor pencegahaan kecelakaan di perusahaan.
38 Tahun 2014 ketentuan tingkat pencampaian c. Masih banyak pekerja yang membawa kendaraan
penerapan SMKP Mineba ditentukan sebagai berikut : pribadi pada daerah jalan tambang.
1. Tingkat pencapaian pemenuhan penerapan ≥ 90% d. Belum adanya komunikasi kegiatan keselamatan
dan tidak ada temuan kategori mayor termasuk kepada keluarga karyawan sebagai bentuk
tingkat penilaian penerapan memuaskan dan pendekatan perusahaan kepada otoritas disekitar
mendapatkan sertifikat berkategori emas. perusahaan.
2. Tingkat pencapaian pemenuhan penerapan 80% - <
90% dan tidak ada temuan kategori mayor termasuk 3. Persentase penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri
tingkat penilaian penerapan baik dan mendapatkan ESDM nomor 38 tahun 2014 tentang Sistem
sertifikat berkategori perak. Manajemen Keselamatan Pertambangan di PT.
3. Tingkat pencapaian pemenuhan penerapan 70% - < Semen Baturaja (Persero) Tbk mencapai 91% dan
80% dan tidak ada temuan kategori mayor termasuk mendapatkan sertifikat EMAS .
tingkat penilaian penerapan cukup dan mendapatkan
sertifikat berkategori emas. DAFTAR PUSTAKA
4. Tingkat pencapaian pemenuhan penerapan < 70%
termasuk tingkat penilaian penerapan kurang dan [1] Suma’mur. (1996). Hygiene Perusahaan dan
hanya mendapatkan surat keterangan telah diaudit Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Gunung
SMKP Minerba. Agung.
5. Telah dilakukan audit, akan tetapi temuan major [2] Ridley, J. (2008). Ikhtisiar Kesehatan dan
tidak dapat terpenuhi lebih dari 30 hari kalender, Keselamatan Kerja Ed-33. Jakarta: Erlangga.
maka tidak akan diberikan surat keterangan telah [3] Anonim. (2007). Occupational Health and Safety
diaudit SMKP Minerba. Management System (18001). Genewa:
British Standards Institute.
Nilai Persentase Pemenuhan menggunakan rumus : [4] Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑢𝑑𝑖𝑡 Kementerian Energi dan Sumber Daya
= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 × 100% Mineral. (2017). Statistik Minerba 2017.
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber
906 Daya Mineral RI.
= 1000 × 100%
[5] Kurniawan, A., (2014). Pelaksanaan Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
= 90.64%
Karywan PT. Nuansacipta Coal Investment
(NCI) di Kelurahan Bantuas Kecamatan
Dari hasil ketentuan tingkat pencapaian penerapan
Palaran Kota Samarinda, eJournal Ilmu
SMKP Minerba didapati bahwa PT. Semen Baturaja
Pemerintahan, 2 (4), 3130 – 3144.
(Persero) Tbk mendapatkan sertifikat Emas dari
[6] Suhardianto, S. (2016). Kajian Penerapan Sistem
penilaian persentase mencapai 90.71%.
Manajemen Keselamatan Pertambangan
dalam Pencapaian Zero Accideent pada IUP
KESIMPULAN Batubara PT. Kuansing Inti Makmur di
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
1. Dalam implementasinya PT. Semen Baturaja
Yogyakarta: Universitas Pembangunan
(Persero) Tbk telah memenuhi penilaian SMKP
Nasioanal Veteran.
sebagai berikut :
[7] Nujhani, J., (2013). Evaluasi Penerapan Sistem
1. Kebijakan : 100%
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
2. Perencanaan : 99%
Kerja (SMK3) pada Proyek Persiapan Lahan
3. Organisasi dan Personel : 80%
Pusri IIB PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang,
4. Implementasi : 75%