Photo
4x6
17
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA
A. Pengertian
Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada
sendi (Lemone & Burke, 2018 : 1248). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-
kanak sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur (Felson dalam Budi
Darmojo, 2017).
Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang manifestasi utamanya
adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh (Hidayat,
2019).
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan tulang
rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi
tangan dan sendi besar yang menanggung beban
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan hambatangerak
pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma
yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya.
B. Penyebab (etiologi)
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang
diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;
1. Usia lebih dari 40 tahun
20
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan adalah yang terkuat. Akan tetapi
perlu diingat bahwa osteoartritis bukan akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan
berbeda dengan eprubahan pada osteoartritis.
2. Jenis kelamin wanita lebih sering
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki lebih sering terkena
osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi
psteoartritis kurang lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah
menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini menunjukkan adanya
peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
3) Entesopati
Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang. Entesis ini dapat mengalami peradangan
yang disebut entesopati. Kejadian ini bisa timbul akibat menggunakan lengannya secara berlebihan,
degenerasi, atau radang sendi.
4) Bursitis
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon atau otot ke tulang. Peradangan bursa
juga bisa disebabkan oleh reumatik gout dan pseudogout.
5) Back Pain
Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan dengan proses degenerarif diskus intervertebralis,
bertambahnya usia dan pekerjaan fisik yang berat, atau sikap postur tubuh yang salah sewaktu berjalan,
berdiri maupun duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses peradangan sendi, tumor, kelainan metabolik
23
dan fraktur.
6) Nyeri pinggang
Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua orang pernah mengalaminya. Nyeri terdapat
kedaerah pinggang kebawah (lumbosakral dan sakroiliaka) Yng dapat menjalar ke tungkai dan kaki.
7) Frozen shoulder syndrome
Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal lengan atas yang bisa menjalar ke
lengan atas bagian depan, lengan bawah dan belikat, terutama bila lengan diangkat keatas atau digerakkan
kesamping. Akibat pergerakan sendi bahu menjadi terbatas.
D. Manifestasi klinik
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena, etrutama waktu bergerak.
Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang
berkurang dnegan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran
sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai
karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna
kemerahan, antara lain;
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit, ukuran, lembut
tidaknya kulit, dan pembengkakan.
Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi sinovial
26
o Catat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)
o Catat bila ada krepitasi
o Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan
o Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateral
Catat bia ada atrofi, tonus yang berkurang
Ukur kekuatan otot
Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya
Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari
3. Riwayat Psiko Sosial
Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi apalagi pada pasien yang
mengalami deformitas pada sendi-sendi karean ia merasakan adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya
dan merasakan kegiatan sehari-hari menjadi berubah. Perawat dapat melakukan pengkajian terhadap
konsep diri klien khususnya aspek body image dan harga diri klien.
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah dengan adanya data dari
pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu:
Tabel Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1 Keluhan nyeri, Distensi jaringan akibat Nyeri Akut
ketidaknyamanan, akumulasi cairan/proses
kelelahan, berfokus inflamasi, destruksi
pada diri sendiri, sendi
Perilaku distraksi/
respons autonomic
2 Distensi jaringan akibat deformitas skeletal, Gangguan
akumulasi cairan/proses nyeri, penurunan mobilitas
inflamasi, destruksi kekuatan otot fisik
sendi berhubungan
dengan.
3 Perubahan fungsi dari deformitas skeletal, Gangguan
bagian-bagian yang nyeri, penurunan Citra Tubuh
sakit. kekuatan otot
4 Ketidakmampuan untuk kerusakan Defisit
mengatur kegiatan musculoskeletal, perawatan
sehari-hari. penurunan kekuatan, diri
27
daya tahan, nyeri pada
waktu bergerak, depresi
28
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK (INDIVIDU)
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
4. Aktifitas Rekreasi
* Hobby : masak , berjalan kaki
* Bepergian/wisata : Tidak pernah
* Keanggotaan organisasi : Tidak ada
* Lain-lain : Tidak ada
5. Riwayat Keluarga a.
Saudara Kandung
NAMA KEADAAN SAAT INI KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
29
b. Riwayat Kematian dalam Keluarga (1 tahun terakhir):
* Nama : ……………………………………….……………………………………
* Umur : ……………………………………….……………………………………
* Penyebab Kematian : ……………………………………….……………………………………
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 4x sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari: kadang kadang
Keluhan yang berhubungan dengan BAK: tidak ada
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 2x sehari
Konsistensi : padat
Keluhan yang berhubungan dengan BAB: tidak ada
Pengalaman memakai Laxantif/Pencahar: tidak pernah
3. Personal Hygiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 3x1 hari
Pemakaian Sabun (ya/ tidak) : ya
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 3x1/hari
Menggunakan pasta gigi : ya
c. Cuci Rambut
Frekuensi : seminggu 2 kali
Penggunaan Shampo (ya/ tidak) : ya
30
5. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan: (Jenis/ Frekuensi/Jumlah/lama pakai)
a. Merokok (ya/ tidak) : tidak
b. Minuman Keras (ya/tidak) : tidak
c. Ketergantungan terhadap Obat (ya/tidak): tidak
B. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan Utama dalam 1 tahun terakhir: nyeri pada kepala
b. Gejala yang dirasakan : sakit pada kepala bagian belakang
c. Faktor Pencetus : kurang tidur
d. Timbulnya Keluhan: (. ) Mendadak ( ) Bertahap
b. Waktu mulai timbulnya keluhan:
c. Upaya Mengatasi:
Klinik Pengobatan
Mengkonsumsi obat-obatan :
31
A. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir):
1. Masalah Kesehatan Kronis : …………….………………………………………..………………………
2. Fungsi Kognitif : ………….………….…………………………………………………………
3. Status Fungsional : …………………………………………………………………………………
4. Status Psikologis (skala Depresi):………………………………………………..……………………………
5. Dukungan Keluarga :………………………………………………………………………………...
Resume:
Pasien mengatakan punya riwayat Rematik , setelah di cek pada tanggal 4 juli 2022 pasien mendapatkan
data hasil TTV : TD 108/63 mmHg, Nadi 82x/m, RR 20x/m,
S 36,50 C
Skala nyeri: 3
Pasien mengatakan kepala nya suka pusing dan kesemutan pada ekstremitas bagian bawah
Dan terkadang suka mengalami susah tidur
Catatan:
1. Apabila tidak mencukupi, dapat dituliskan di kertas folio bergaris dan dilampirkan di buku ini
2. Analisa data, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi, mengkuti pola asuhan keperawatan
secara umum
32
1. MASALAH KESEHATAN KRONIS
No Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakan klien Selalu Sering Jarang T.pernah
dalam waktu 3 bulan terakhir berkaitan dengan fungsi- (3) (2) (1) (0)
fungsi
A. Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan kabur
2. Mata berair
3. Nyeri pada mata
B. Fungsi pendengaran
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga berdenging
C. Fungsi paru (Pernafasan)
6. Batuk lama disertai keringat malam
7. Sesak nafas
8. Berdahak/reak
D Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar-debar
10. Cepat lelah
11. Nyeri dada
E. Fungsi pencernaan
12. Mual/muntah
F. 13. Nyeri ulu hati
14. Makan dan minum banyak (berlebihan)
15. Perubahan kebiasaan buang air besar (mencret
atau
sembelit)
G. Fungsi pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan
17. Nyeri pinggang atau tulang belakang
18. Nyeri persendian/bengkak
H. Fungsi persyarafan
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki atau tangan
20. Kehilangan rasa
21. Gemetar/tremor
22. Nyeri /pegal pada daeah tengkuk
I. Fungsi saluran perkemihan
23. Buang air kecil banyak
24. Sering buang air kecil pada malam hari
25. Tidak mampu mengontrol pengeluaran air kemih
(ngompol)
JUMLAH
Interpretasi hasil:...................................................................................
Analisa Hasil
Skore : ≤ 25 : Tidak ada masalah kes.kronis s/d. Masalah kes.Kronis
ringan Skore : 26 – 50 : Masalah Kesehatan kronis sedang
Skore : ≥ 51 : Masalah kesehatan kronis berat
33
2. FUNGSI KOGNITIF
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien
berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang, dan tempat, serta daya ingat.
Interpretasi hasil:..............................................................................................
Analisa Hasil :
Skore Benar : 8 – 10 : Tidak ada gangguan
Skore Benar : 0 – 7 : Ada gangguan
34
3. STATUS FUNGSIONAL
Modifikasi Indeks Kemandirian Katz
Pengkajian Status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan,
atau bantuan orang lain. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi aktual klien dan
bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi,
dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
Analisa Hasil :
Point : 13 – 17 : Mandiri
Point : 0 – 12 : Ketergantungan
35
PENJELASAN KHUSUS: Pengkajian Status Fungsional
Pengkajian status fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Penentuan kemandirian fungsional
dapat mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien sehingga memudahkan pemilihan
intervensi yang tepat.
Pengkajian ini menggunakan Indeks Kemandirian Katz untuk Aktivitas Kehidupan Sehari-hari
yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam hal 1) makan, 2)
kontinen (BAB/ BAK), 3) berpindah, 4) ke kamar kecil, 5) mandi dan berpakaian.
Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi aktif, kecuali secara
spesifik akan digambarkan di bawah ini. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi aktual klien dan
bukan pada kemampuan. Artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap
sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
Mandi
Mandiri: bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti punggung atau ekstremitas yang tidak
mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya.
Tergantung: bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak
mandi, tidak mandi sendiri.
Berpakaian
Mandiri: mengambil baju dari lemari, memakai pakaian, melepaskan pakaian,
mengancingi/mengikat pakaian.
Tergantung: tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian.
Ke Kamar Kecil
Mandiri: masuk dan keluar dari kamar kecil, membersihkan genitalia sendiri. Tergantung:
menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan menggunakan pispot.
Berpindah
Mandiri: berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit dari kursi sendiri.
Tergantung: bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi, tidak melakukan satu
atau lebih perpindahan.
Kontinen
Mandiri: BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri.
Tergantung: Inkontinensia parsial atau total; penggunaan kateter, pispot, enema, pembalut
(pampers).
Makan
Mandiri: mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri.
Tergantung: bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan menyuapinya, tidak makan
sama sekali, makan parenteral (NGT).
36
4. STATUS PSIKOLOGIS ( Skala Depresi Geriatrik Yesavage, 1983)
Interpretasi hasil:................................................................................................
Analisa Hasil :
Terganggu nilai 1
Normal nilai 0
Nilai : 0–5 : Normal
Nilai : 6 – 15 : Depresi ringan sampai sedang
Nilai : 16 – 30 : Depresi berat
37
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK (KELOMPOK)….SESUAI BUKU PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN
Ibu Ety
ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS : Gangguan Nyeri akut pada lutut kaki
- Ny.E mengatakan “saya sering merasa sakit pada aktivitas fisik
kaki (lutut)”
- Ny.E mengatakan jika sakitnya parah, susah
berjalan.
- Ny.E mengatakan “kalau ketika saya berkerja tiba-
tiba nyeri lutut, langsung berhenti dulu duduk mba
sampai sakitnya hilang”
- Ny.E mengatakan “ biasanya saya Cuma minum
obat yang di berikan di puskesmas aja mas, dan
sedikit di pijat-pijat saya tidak tau cara lain untuk
mengurangi nyerinya”
DO :
- Grimace (+), tampak memegang lututnya yang
sakit
- Skala nyeri 3
DS : Inefektif Kurang pengetahuan tentang penyakit, diit dan penanganan.
- Ny.E mengatakan “tidak tahu apa itu Osteoartritis menejemen
atau rematik, sebab dan pengaturannya” terapeutik
- Ny.E mengatakan “taunya saya Cuma bawaan
penyakit sudah tua”
- Ny.E mengataka “saya juga jarang untuk olah raga
apa lagi jalan pagi”
- Ny.E mengatakan “ saya sering terasa linu-linu
kalau habis memakai air dingin untuk mandi tau yg
lainnya”
DO :
- Grimace (+), tampak memegang lututnya yang sakit
Skala nyeri 3
- Terlihat pasien bingung ketika di tanya
tentang Osteoartritis atau rematik.
DS :
Ny. E mengatakan sulit tidur dimalam hari maupun
siang hari
Ny. Emengatakan jika tidur selalu terbangun tiap
jam.
Ny. E mengatakan tidur pukul 22.00
Ny. E mengatakan jika terdengar suara berisik
sedikit langsung terbangun
Ny. E mengatakan jika hari ini tidak bisa tidur, besok
malam bisa tidur.
DO :
Mata Ny. E tampak terlihat lelah
Ny. E tampak sering menguap
TD : 108/63 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5 oC
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan
No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Umum Khusus
1. Inefektif Setelah 3x junjungan : Ny.E Setelah kunjungan ke 3 : Ny.E mampu: - Menyebutkan pengertian, 1.Kaji pengetahuan Ny.E
menejemen mengetahui tentang Osteoartritis
- 1.memahami tentang Osteoartritis atau penyebab Osteoartritis atau 2.Jelaskan tentang Osteoartritis atau
terapeutik atau rematik, diit dan rematik rematik secara verbal rematik
berhubungan penanganannya - 2.mengetahui Penyebab dan gelaja - Menyebutkan beberapa 3.Jelaskan tentang diit Osteoartritis
dengan - 3.Mengetahui diit Osteoartritis atau rematik jenis makanan yang di atau rematik
kurang - Melakukan penanganan anjurkan dan tidak boleh 4. 4.Jelaskan tentang Jenis – jenis
pengetahuan dikonsumsi untuk makanan yang di anjurkan dan tidak
tentang Osteoartritis atau rematik boleh dikonsumsi oleh penderita
penyakit, diit (minimal 3 masing-masing Osteoartritis atau rematik
dan jenis) secara verbal
penanganan.
2 Gangguan Setelah di lakukan perawatan/ Setelah kunjungan ke 3 : - Melakukan aktifitas 1.Ajarkan Ny.E cara kompres
aktivitas fisik kun- jungan sebanyak 3x, Ny.M mampu : sehari-hari tanpa kesulitan hangat menggunakan serai dan
berhubungan diharapkan Ny.E dapat tetap - 1.melakukan aktifitas sehari-hari tanpa (tindakan) garam untuk mengurangi linu –
dengan nyeri melakukan aktifitas sehari-hari kesulitan - Keluarga dapat linunya
lutut kaki tanpa kesulitan - 2.Memanagement aktivitasnya ketika kakinya mempraktikkan tekhnik 3. 2.Ajarkan Ny.E cara senam tangan
tiba-tiba nyeri kompres hangat (tindakan)
4. 3.Anjurkan Ny.E untuk jalan atau
3.Kerabat dapat: olah raga pagi setiap hari
- memberikan bantuan mobilisasi efektif jika 5. 4.Mengobservasi kemampuan Ny.E
diperlukan setelah mendapat penjelasan dari
- 4.memberikan support kepada Ny E perawat
3. Gangguan Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan kunjungan 3x 40 menit Identifikasi pola
keperawatan 3x24 jam diharapkan keluarga dapat merawat klien aktivitas dan tidur
pola tidur agar gangguan pola tidur teratasi dengan Identifikasi faktor
diharapkan klien mampu:
berhubunga a. Mampu menciptakan pola kriteria hasil : yang dapat
tidur yang adekuat 1. Keluhan sulit tidur dari 5 jam menjadi 8 mengganggu
n dengan kualitas tidur.
6-8 jam/hari jam
adanya 2. Tekanan darah dari 180/100 mmHg
Terapeutik
kebas pada menjadi 130/80 mmHg 1. Modifikasi lingkungan
Kemampuan beraktivitas dari menurun 2. Batasi waktu tidur siang
kaki
menjadi membaik 3. Fasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
4. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
2. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
3. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
menggu tidur
4. Anjurkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pola
tidur
5. Ajarkan relaksasi otot
atau nonfarmakologi
Intervensi Pendukung :
1. Manajemen
lingkungan
Terapi rendam air hangat
menggunakan garam dan serai
4 5 juli 2022 Inefektif menejemen 1.mengkaji ulang ingatan pengetahuan : Ny.E mengatakan belum paham dengan Osteoartritis atau rematik dan
terapeutik Ny.E dapat menyebutkan mulai dr pengertian sampai diitnya
berhubungan dengan 2.mengkaji ulang tentang OsteoartritisO O: Ny.E tampak menjawab pertanyaaan dengan bingung dan mencoba
kurang pengetahuan atau rematik mengingat materi yang diberikan untuk penkes.
tentang penyakit, diit 3.Jelaskan tentang diit Osteoartritis atau
A A: Masalah belum teratasi
dan penanganan. rematik P: P: intervensi dilanjutkan
4. 4.mengkaji ingatan tentang Jenis – jenis
makanan yang di anjurkan dan tidak
boleh dikonsumsi oleh penderita
Osteoartritis atau rematik
2. Mengobservasi tanda- tanda vital
:
TD 110/73 mmHg, Nadi 83x/m,
RR 22x/m,
S 36,50 C
5 05 juli 2022 Gangguan aktivitas 1.Membantu klien untuk S:Ny.M mengatakan mulai bisa beraktivitas tanpa kesulitan dan paham
melakukan aktivitas yang mampu
fisik berhubungan akan cara kompres hangat
dilakukan seperti berjalan-jalan
dengan nyeri lutut disekitar wisma O O : Ny.M tampak mengerjakan aktivitas sehari-hari
kaki 2.Membantu klien untuk A: Masalah teratasi sebagian
mengidentifikasi aktivitas yang
disukai P :berikan support kepada Ny.M agar terus melakukan anjuran petugas
6 05 juli 2022 Gangguan pola 1. Menganjurkan pada klien S : Klien mengatakan kepala masih terasa nyeri dan sulit untuk
tidur untuk tidur lebih awal tidur
berhubungan 2. Menganjurkan pada klien O:
dengan adanya untuk banyak istirahat 3. Klien tampak terlihat lemah
nyeri kepala 3. Menganjurkan klien mematikan 4. Tanda-tanda vital : TD : 105/70 mmHg N :
lampu sebelum tidur 83x/menit
4. Mengajarkan rendam kaki air RR: 23x/menit S : 36,50C
hangat setiap pagi/ sore A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
7 06 juli 2022 Inefektif menejemen 1.Kaji ulang pengetahuan Ny.E S: Ny.E mengatakan sudah paham dengan Osteoartritis atau rematik
terapeutik 2.mengulang ingatan pasien tentang dan dapat menyebutkan mulai dr pengertian sampai diitnya
berhubungan dengan Osteoartritis atau rematik O O: Ny.E tampak menjawab pertanyaaan dengan baik dan mencoba
kurang pengetahuan 3.mengulang materi tentang diit menjawab materi yang diberikan untuk penkes dengan antusias
tentang penyakit, diit Osteoartritis atau rematik A A: Masalah sudah teratasi
dan penanganan. 4. 4.mengngulang Kembali ingatan Jenis P:intervensi dilanjutkan
– jenis makanan yang di anjurkan dan
tidak boleh dikonsumsi oleh penderita
Osteoartritis atau rematik
3. Mengobservasi tanda- tanda vital
:
TD 109/73 mmHg, Nadi 84x/m,
RR 21x/m,
S 36,50 C
FORMAT EVALUASI SUPERVISI KASUS INDIVIDU
1 Mengidentifikasi tujuan 5
umum dan khusus
2 Memilih kegiatan sesuai 10
kebutuhan kelompok
3 Merencanakan waktu sesuai 5
kebutuhan dan kemampuan
kelompok
4 Mengidentifikasi anggota 10
yang dapat terlibat dalam
kegiatan
5 Memotivasi peserta dalam 10
aktivitas
6 Mengimplementasikan 20
aktivitas yang direncanakan
7 Menggunakan media dan 10
metoda yang tepat
8 Bekerjasama dalam 10
kelompok
9 Mengatasi masalah yang 10
timbul dalam aktivitas
10 Menerima ide dari peserta, 10
teman, petugas
Jumlah 100
Tanggal
:.....................................................................................................
Pembimbing
:.....................................................................................................
Nama Mahasiswa :
1. .....................................................................................................
2. ....................................................................................................
3. ....................................................................................................
4. ....................................................................................................
5. ....................................................................................................
50
FORMAT PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
&
KELOMPOK
Jakarta,..................20….
Pembimbing
…………………….