Anda di halaman 1dari 2

Percobaan Membuat Pelangi dalam Gelas

 Tujuan Percobaan:
Untuk mengetahui proses terjadinya pelangi.

 Alat dan Bahan:


Air
Kaca
Gunting
Senter
Ruangan gelap

 Langkah-Langkah Percobaan:
Simpan gelas berisi air di atas meja dan letakkan kaca ke dalam gelas secara serong.
Tutup semua tirai dan lubang yang memungkinkan cahaya masuk, buatlah ruangan benar-benar gelap.
Sorot cahaya senter pada kaca di dalam gelas.
Perhatikan pelangi yang muncul dari sudut kaca.
Sesuaikan sudut kaca semaumu.

 Hasil Percobaan:
Muncul pelangi pada sudut kaca. Pelangi terbentuk ketika cahaya lampu senter dibiaskan saat melewati
air di dalam gelas. Sumber cahaya buatan merupakan sumber cahaya yang memancarkan cahaya karena
dibuat manusia, misalnya lampu senter. Cahaya memiliki sifat-sifat gelombang, diantaranya merambat
lurus, menembus benda bening, dan dapat dibiaskan. Senter yang dinyalakan di tempat gelap akan
tampak garis lurus cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya yang dihasilkan lampu senter tersebut
merambat lurus.

 Kesimpulan:
Dari percobaan membuat pelangi dengan senter dan gelas berisi air, kamu mempelajari bahwa pelangi
terjadi karena pembiasan cahaya yang terjadi melalui tetesan air. Hal ini dibuktikan lewat terbentuknya
berkas pelangi ketika sinar dari senter menyentuh permukaan kaca yang diletakkan serong pada gelas
berisi air.
Mengetahui Kadar Vitamin C pada Makanan dan Minuman

 Tujuan Percobaan:
Mengetahui kadar kandungan vitamin C yang terdapat dalam sampel makanan/minuman yang diuji

 Alat dan Bahan:


Jeruk nipis
Jambu merah
Tomat
Air
Amilum iodida (betadine)
Vitamin C tablet
Minuman sari buah
Pipet tetes
Tabung reaksi
Mortar dan penumbuknya

 Langkah-Langkah Percobaan:

Ambil ekstrak dari setiap buah yang sudah disediakan seperti jeruk nipis, jambu merah, dan tomat.

Larutkan vitamin C di wadah yang berbeda.

Setiap tabung reaksi diisi dengan amilum iodida sebanyak 1 ml lalu diberi tetes demi tetes ekstrak atau
larutan bahan makanan tadi

Catat berapa tetes yang diperlukan agar larutan amilum iodida menjadi jernih.

 Hasil Percobaan:

Diketahui bahwa semakin banyak jumlah tetesan yang diperlukan maka semakin sedikit kandungan
vitamin C pada bahan makanan tersebut.

 Kesimpulan:

Berdasarkan percobaan beberapa bahan makanan yang dicurigai mengandung Vitamin C, diketahui
bahwa kandungan vitamin C buah jambu biji merah paling tinggi di antara bahan makanan lain.

Selain itu, diketahui bahwa kadar vitamin C dalam minuman sari buah yang dinyatakan mengandung
100% vitamin C, ternyata kadar vitamin C-nya hanya 11,8% atau tidak sesuai dengan informasi nilai gizi
yang tercantum pada kemasan produk.

Jadi, lebih baik mengonsumsi bahan makanan alami yang mengandung vitamin C, seperti jeruk nipis,
tomat, dan jambu biji merah daripada bahan makanan yang telah tercampur dengan zat adiktif/buatan.

Anda mungkin juga menyukai